Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI TIPE A
Standar Operasional Prosedur
Pemungutan BMAD, BMI, BMTP, BMTPs, BMADS,
dan BMIS dengan Pelunasan
No. SOP: Tanggal Penetapan Tanggal Revisi Revisi ke-
1/KPUA/2017 02 Januari 2017
1. Deskripsi:
a. SOP ini menjelaskan tentang proses pemungutan Bea Masuk
Antidumping (BMAD), Bea Masuk Imbalan (BMI), Bea Masuk Tindakan
Pengamanan (BMTP), Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara
(BMTPs), Bea Masuk Antidumping Sementara (BMADS), dan Bea Masuk
Imbalan Sementara (BMIS) dengan cara pelunasan, yang dimulai sejak
Importir menyerahkan billing dan bukti pembayaran sampai dengan
diterbitkannya Surat Penetapan Tarif dan/ atau Nilai Pabean (SPTNP).
b. Bea Masuk Antidumping yang selanjutnya disebut BMAD adalah
pungutan negara yang dikenakan terhadap barang dumping yang
menyebabkan kerugian.
c. Bea Masuk Antidumping Sementara yang selanjutnya disebut BMADS
adalah pungutan negara yang dikenakan pada masa penyelidikan
terhadap barang dumping yang menyebabkan kerugian berdasarkan
bukti permulaan yang cukup.
d. Bea Masuk Imbalan yang selanjutnya disebut BMI adalah pungutan
negara yang dikenakan terhadap barang impor mengandung subsidi yang
menyebabkan kerugian.
e. Bea Masuk Imbalan Sementara yang selanjutnya disebut BMIS adalah
pungutan negara yang dikenakan pada masa penyelidikan terhadap
barang impor mengandung subsidi yang menyebabkan kerugian
berdasarkan bukti permulaan yang cukup.
f. Bea Masuk Tindakan Pengamanan yang selanjutnya disebut BMTP adalah
pungutan negara untuk memulihkan kerugian serius atau mencegah
ancaman kerugian serius yang diderita oleh industri dalam negeri sebagai
akibat dari lonjakan jumlah barang impor terhadap barang sejenis atau
barang yang secara langsung bersaing dengan tujuan agar industri dalam
negeri yang mengalami kerugian serius atau ancaman kerugian serius
dapat melakukan penyesuaian yang diperlukan.
g. Unit pelaksana SOP ini adalah Seksi Penerimaan dan Pengembalian pada
Bidang Perbendaharaan.

2. Dasar Hukum:
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2006.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Anti
Dumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan.
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.04/2015 perihal Tata Cara
Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk Dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan
Perdagangan.
3. Ketertautan:
SOP ini memiliki ketertautan dengan prosedur pengembalian BMAD, BMI,
BMTP, BMTPs, BMADS, dan BMIS.

4. Pihak-Pihak yang Terlibat:


a. Importir
b. PFPD
c. Pelaksana pada Seksi Penerimaan dan Pengembalian

5. Persyaratan dan Perlengkapan:


a. Billing
b. Bukti Pembayaran

6. Keluaran (Output):
SPTNP

7. Jangka Waktu Penyelesaian:


Jangka waktu penyelesaian SOP ini adalah paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak dokumen diterima lengkap dan sesuai.

8. Perhatian:
SOP ini bermanfaat bagi kinerja Seksi Penerimaan dan Pengembalian dalam
memungut BMAD, BMI, BMTP, BMTPs, BMADS, dan BMIS, atau Dalam hal
SOP ini tidak terlaksana dengan baik, maka penerimaan negara dari BMAD,
BMI, BMTP, BMTPs, BMADS, dan BMIS tidak optimal.

9. Matriks RASCI
Pelaksana pada Seksi
Pemungutan BMAD, BMI, BMTP, BMTPs,
Importir PFPD Penerimaan dan
BMADS, dan BMIS dengan Pelunasan
Pengembalian
Penerimaan dan Penelitian Billing, Bukti
I R/A
Pembayaran, dan Dokumen Pelengkap Lain
Pemeriksaan Pabean R/A
Penerbitan SPTNP I R/A S

10. Prosedur Kerja


a. Importir atau kuasanya menyerahkan dokumen berupa Billing dan Bukti
Pembayaran beserta dokumen pelengkap pabean lainnya (B/L, PL, invoice
dan dokumen pendukung lainnya) kepada KPU BC Tipe A.
b. Pelaksana pada Seksi Penerimaan dan Pengembalian menerima dokumen
dan mencocokkan bukti pembayaran dengan dokumen lainnya.
1) Jika bukti pembayaran tidak sesuai dengan dokumen, Pelaksana pada
Seksi Penerimaan dan Pengembalian mengembalikan dokumen ke
importir.
2) Jika bukti pembayaran sesuai dengan dokumen lainnya, Pelaksana
pada Seksi Penerimaan dan Pengembalian memberikan tanda terima
ke importir dan melakukan pencatatan pembayaran pada database.
c. Pelaksana pada Seksi Penerimaan dan Pengembalian menyampaikan
dokumen kepada Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen.
d. PFPD melakukan pemeriksaan pabean.
e. Jika terdapat kelebihan/kekurangan pembayaran, PFPD menerbitkan
SPTNP.
d. SPTNP disampaikan kepada importir dan salinannya disampaikan kepada
Pelaksana pada Seksi Penerimaan dan Pengembalian.
1) Dalam hal terdapat kekurangan pembayaran, importir menyetorkan
kekurangan pembayaran ke kas negara dan menyampaikan bukti
pembayaran kepada KPU BC Tipe A.
2) Dalam hal terjadi kelebihan pembayaran, importir dapat mengajukan
permohonan pengembalian kepada KPU BC Tipe A.
e. Pelaksana pada Seksi Penerimaan dan Pengembalian menerima
permohonan pengembalian dan memproses pengembalian sesuai dengan
SOP Pengembalian BMAD, BMI, BMTP, BMADS, BMIS, atau BMTPs.
11. Bagan Alir (flowchart)

PEMUNGUTAN BMAD, BMI, BMTP, BMTPs, BMADS atau BMIS DENGAN PELUNASAN

IMPORTIR PFPD PELAKSANA

Mulai

Menyerahkan
Menerima Dokumen
Dokumen

Billing Billing

Dokumen Dokumen
Pelengkap Lain Pelengkap Lain

Bukti Bukti
Pembayaran Pembayaran

Mencocokkan Bukti
Pembayaran

Billing Mengembalikan
Dokumen
Dokumen
Pelengkap Lain Sesuai
N
Bukti
Pembayaran Y

Tanda Terima Memberikan Tanda


Terima

Menyampaikan
Menerima
Dokumen

Database

Menyampaikan Billing 1

Dokumen
Bukti Pelengkap Lain
Pembayaran
Bukti
Pembayaran

Menyetorkan
Kekurangan

2
PEMUNGUTAN BMAD, BMI, BMTP, BMTPs, BMADS atau BMIS DENGAN PELUNASAN

IMPORTIR PFPD PELAKSANA

2 1

Pemeriksaan Pabean

N
Ada Kelebihan/
Kekurangan Bayar?

Menerima Menerbitkan SPTNP

SPTNP SPTNP SPTNP

Kurang

Kelebihan/
Kekurangan Bayar?

Lebih

Mengajukan SOP
Permohonan Pengembalian
Pengembalian BMAD, BMI,
BMTP, BMTPs

Permohonan
Pengembalian
Selesai

Disahkan oleh:
Sekretaris Direktorat Jenderal

ttd

Kushari Suprianto
NIP 19661002 199103 1 001

Anda mungkin juga menyukai