A. Aco Agus1, Sukri Badaruddin2, Mirwan Fikri Muhkam3, Aprilia Dwi Umalia4
Email: a.aco.agus@unm.ac.id. Universitas Negeri Makassar1
Email: sukribadaruddin@stainmajene.ac.id. STAIN Majene2
Email: mirwanmuhkam@gmail.com. IAIN Bone3
Email: aprilia.du@gmail.com. Universitas Negeri Makassar4
1 3
UUD NRI Tahun 1945 Rahman. 2007. Sistem Politik Indonesia:
2 Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 289
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu
Politik. Edisi Revisi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. Hal.367
pemerintah atau dengan kata lain apabila pemerintah, peranan partai politik,
kesadaran politik sangat rendah tetapi peranan media massa, dan perilaku calon
kepercayaan kepada pemerintah sangat legislatif.5
tinggi, maka akan melahirkan partisipasi Jason Barabas, dkk menjelaskan
yang tidak aktif (pasif). tentang Pengetahuan Politik Dalam jurnal
d. Partisipasi Apatis “The Question(s) of Political
Kegiatan warga negara yang tidak Knowledge” dimana “political
mau tahu dengan apapun kebijakan knowledge is a central concept in the
publik yang dibuat oleh pemerintah. study of publik opinion and political
Umumnya, warga masyarakat bertindak behavior”. Pengetahuan politik
demikian karena merasa kecewa dengan merupakan konsep sentral dalam studi
pemerintah dan sistem politik yang ada opini publik dan perilaku politik.
atau dengan kata lain apabila seseorang Pengetahuan politik merupakan dasar
tingkat kesadaran politik dan dari perilaku politik seseorang, hal ini
kepercayaan kepada pemerintah rendah, dapat dijelaskan dalam prespektif
maka partisipasi politik cenderung pasif- behavior dan pendekatan psikologis.
tertekan (apatis)4 Menurut Outhwaite dalam Nugraheni
Salah satu faktor yang (2017) secara sederhana perilaku dapat
mempengaruhi perilaku politik diartikan sebagai “setiap tindakan
masyarakat yaitu pengetahuan politik. manusia yang dapat dilihat”6
Pengetahuan politik salah satunya dengan Pengetahuan dan pemahaman
memberikan pendidikan politik yang tentang politik dapat diperoleh dari
dilakukan dengan cara sosialisasi politik sosialisasi politik. Sosialisasi politik
oleh lembaga, partai, ataupun tokoh- adalah suatu proses yang dilalui
tokoh yang ada dalam masyarakat. seseorang dalam memperoleh sikap dan
Beberapa faktor yang mempengaruhi orientasi terhadap fenomena politik yang
pengetahuan politik masyarakat, seperti ada dalam masyarakat tempat orang itu
tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, berada. Sosialisasi politik juga mencakup
agama, lingkungan pergaulan, serta proses penyampaian norma-norma dan
media massa yang digunakan oleh nilai-nilai dari satu generasi ke generasi
masyarakat. Menurut Andriyus berikutnya.
keikutsertaan masyarakat dalam proses Fungsi sosialisasi politik itu
pemilihan umum tidak terlepas dari sangat penting sebab sosialisasi politik
adanya beberapa faktor yang meningkatkan pengetahuan politik dan
mempengaruhi, adapun faktor-faktor pemahaman masyarakat tentang
yang mempengaruhi pemilihan umum kehidupan politik yang pada gilirannya
yaitu faktor internal meliputi, tingkat dapat mendorong tumbuhnya partisipasi
pendidikan, tingkat ekonomi, dan secara maksimal dalam sistem politiknya
kesadaran politik. Sedangkan untuk Pendapat lain tentang faktor yang
faktor eksternal meliputi peranan mempengaruhi partisipasi politik juga
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t. Sig.
B Std Error Beta
1. (Constant) 13,570 4,883 2,779 ,007
Pengetahuan ,395 ,081 ,488 4,878 ,000