Anda di halaman 1dari 2

CONTOH SISTEM INFORMASI

Berikut ini adalah beberapa contoh sistem kinerja keuangan yang umum digunakan oleh perusahaan
dan organisasi:

1. Balanced Scorecard (BSC):

Balanced Scorecard adalah kerangka kerja manajemen strategis yang mencakup empat perspektif
utama: keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Meskipun
konsentrasi utama adalah pada kinerja keuangan, BSC juga mempertimbangkan faktor-faktor non-
keuangan yang penting dalam mencapai tujuan-tujuan strategis perusahaan. Contoh metrik
keuangan dalam BSC mungkin termasuk laba bersih, marjin laba, dan arus kas.

2. Key Performance Indicators (KPIs):

Key Performance Indicators adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu
entitas terhadap tujuan-tujuan yang ditetapkan. Contoh KPI keuangan mencakup rasio profitabilitas
seperti Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Return on Assets (ROA), serta rasio
likuiditas seperti Current Ratio dan Quick Ratio.

3. Activity-Based Costing (ABC):

Activity-Based Costing adalah sistem yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead kepada
produk atau layanan berdasarkan aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau layanan
tersebut. Dengan menggunakan ABC, perusahaan dapat memahami dengan lebih baik biaya yang
terkait dengan aktivitas operasional mereka dan mengidentifikasi area-area di mana efisiensi
operasional dapat ditingkatkan.

4. Economic Value Added (EVA):

Economic Value Added adalah metrik kinerja keuangan yang mengukur nilai tambah ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan setelah memperhitungkan biaya modal. EVA mencerminkan
keuntungan bersih setelah dikurangi biaya modal yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan
tersebut. Perusahaan yang berhasil menghasilkan EVA positif dianggap menciptakan nilai tambah
bagi pemegang saham.

5. Cash Flow Analysis:

Analisis arus kas adalah teknik untuk mengevaluasi arus masuk dan keluar uang tunai dari suatu
entitas selama periode waktu tertentu. Ini melibatkan pemantauan sumber-sumber dan penggunaan
kas, serta mengevaluasi kemampuan entitas untuk memenuhi kewajiban keuangannya dan untuk
berinvestasi dalam pertumbuhan bisnis. Contoh analisis arus kas termasuk arus kas dari operasi,
investasi, dan pendanaan.

6. Budget Variance Analysis:

Analisis varian anggaran melibatkan perbandingan antara hasil aktual dengan anggaran yang
direncanakan. Ini membantu manajemen dalam mengidentifikasi penyimpangan dari rencana dan
mengevaluasi kinerja keuangan entitas. Contoh varian anggaran meliputi perbedaan antara
pendapatan aktual dan pendapatan yang dianggarkan, serta perbedaan antara biaya aktual dan biaya
yang dianggarkan.

Dengan menggunakan sistem-sistem ini, perusahaan dapat mengukur, memantau, dan mengelola
kinerja keuangannya dengan lebih efektif, serta membuat keputusan yang lebih baik dalam mencapai
tujuan-tujuan bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai