Anda di halaman 1dari 43

No.

Dok : PD/ /ADM/I/2023


No. Revisi :
Tgl. Terbit : 03 Januari 2023

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UKP,


KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM

UPTD PUSKESMAS TANGGUNGHARJO

TAHUN 2023

Ditetapkan

Kepala UPTD Puskesmas Tanggungharjo

dr. Ekayanti Lasiana

NIP.19671108 200701 2 011

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN
UPTD PUSKESMAS TANGGUNGHARJO
Jl. Tanggungharjo-Tegowanu No.12 A Kode Pos 58167
Telp. (0292) 5137022 Email : puskesmas.tanggungharjo@yahoo.co.id

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
UPTD Puskesmas Tanggungharjo terletak di Jl.Tegowanu-
Tanggungharjo No.12A, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan. Memiliki
wilayah kerja 9 desa yaitu Desa Ngambakrejo, Kapung, Mrisi,
Kaliwenang, Sugihmanik, Tanggungharjo, Ringinpitu, Brabo dan Padang.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
diberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerja.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahyn 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4
disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. Untuk mencapai tujuan pembangunan Kesehatan,
puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga yang dimaksud yaitu salah
satu cara puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5
Permenkes RI No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat
pertama di wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat
pertama di wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 9
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan, wahana program internsip, dan/atau
sebagai jejaring rumah sakit pendidikan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya sub sistem upaya kesehatan. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai
upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya

2
kesehatan perseorangan tingkat pertama di UPTD Puskesmas
Tanggungharjo meliputi:
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan persalinan 24 Jam

B. Tujuan Pedoman
Pedoman pelayanan klinis bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan klinis yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Tanggungharjo, sehingga pada akhirnya pelayanan klinis dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya dapat
mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Tanggungharjo
meliputi:
1. Pendaftaran pasien
Sebelum mendapatkan pelayanan pemeriksaan atau konsultasi
kesehatan, pasien terlebih dahulu mendaftarkan diri di bagian
pendafaran untuk dicatatkan data sosialnya dan dibuatkan rekam
mediknya. Selanjutnya pasien akan diarahkan ke ruang meja tensi,
tinggi badan, dan berat badan kemudian ke poliklinik yang dituju.
2. Pemeriksaan pasien
Pemeriksaan pasien dilakukan di poliklinik sesuai dengan keluhan dan
kondisi pasien. Pemeriksaan dilakukan di Poliklinik umum-Lansia,
Poliklinik gigi, Poliklinik KIA-MTBS, Persalinan dan ruang tindakan
terbatas.
3. Pemeriksaan penunjang
Apabila dianggap perlu maka dokter yang memeriksa kondisi pasien
dapat merujuk pasien ke unit penunjang (laboratorium) untuk
mendapatkan pemeriksaan penunjang yang sesuai demi mendapatkan
informasi lebih lengkap mengenai kondisi pasien.
4. Pelayanan kefarmasian
Apabila pasien sudah selesai diperiksa dan membutuhkan obat, maka
pasien akan diberi resep yang akan dibawa ke bagian farmasi untuk
mendapatkan obat sesuai dengan yang tertera dalam resep
5. Konsultasi pasien

3
Pasien yang membutuhkan penjelasan mengenai kondisi kesehatan
yang lebih rinci akan dirujuk ke unit terkait, misalnya konsultasi Gizi,
konsultasi remaja ataupun konsultasi sanitasi.

D. Batasan Operasional
1. Rawat jalan
Pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk tujuan
pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa mengharuskan rawat inap.
2. Pelayanan gawat darurat
Pelayanan kesehatan yang harus diberikan secepatnya untuk
mencegah terjadinya kematian, keparahan dan kecacatan sesuai
dengan kemampuan puskesmas.
3. Pasien rawat jalan
Pasien puskesmas yang setelah mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai dengan kondisinya dapat pulang ke rumah.
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan dokter untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan
ketepatan terapi terhadap pasien.
5. Konsultasi
Upaya memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien
mengenai hal-hal yang harus diketahui berhubungan dengan kondisi
kesehatannya.

E. Landasan Hukum
1. Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Peraturan menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia pelayanan klinis


Berikut ini tenaga kesehatan pada pelayanan klinis yang ada di UPTD
Puskesmas Tanggungharjo
Pelayanan Profesi Petugas
 dr. Ekayanti Lasiana
Dokter umum  dr. Galuh Novita Maharani

 Nana Dwi N
 Chumaeroh
 Sri Wahyuni
 Junariah
 Sri Untari
 Yunita Kurniawati
Ruang Pemeriksaan
 Wahyu Murtiningsih
umum dan Lansia
 Endah Sri Lestari
Perawat
 Haryanto
 Riris Fajar P
 Joko Bantiyoko
 Ayu Prahmana
 Fitri Damayanti
 Diah Ayu Febrianti
 Sigit Puji Kisworo
 Ani Setiyani
Dokter Gigi  drg. Wahyu Lusiana
Ruang Pemeriksaan
Gigi dan Mulut  Siti Muthoharoh
Terapis Gigi dan Mulut
 Rahmawati
 Kasminah
 Suwarti
 Sri Lailatun Nahar
 Jumini
 Endang Maryani
 Dian Prihati Ekarini
 Dewi Keloro
 Retno Setyaningsih
 Iin Muhayyinah
 Alip Supriyanti
 Umi Nur Khoiriah
 Evie Ratnasari
 Dina Qomariyah
 Sugiarti Wulandari
Ruang Pemeriksaan  Edi Kurniawati
KIA, KB dan Bidan & RR.KB  Malkia Yosie
Persalinan  Eva Erlina
 Yuni Susanti
 Enik Purwo R
 Noor Laily Zakiyati
 Eva Riana A
 Aulia Insani
 Nurul Hidayah
 Vera Mustikasari
 Nuning Sri S
 Risa Dzulfahmi
 Nova Ade Ayuna Putri
 Ines Sepdiana
 Fiki Fela Sofa
Gizi Klinis Ahli Gizi  Siti Cholifatun Nafiah
 Rudy Widyasulistya
Ruang Laboratorium Ahli Teknologi  Ririn Kurniawatiningsih
Laboratorium Medik  Endhyke Harviantari

5
 Risda Ully Safitri
Apoteker  Septiana Ayu Sejati
Ruang Farmasi  Safrina Amalia B.
Asisten Apoteker
 Laini Silvia

B. Distribusi Ketenagaan dan pengaturan jadwal kegiatan


 Petugas administrasi setiap hari bertugas di loket pendaftaran. Jumlah
petugas ada 2 (dua) yang memberikan pelayanan sesuai dengan
tugas masing-masing. Bila ada pertemuan yang menyangkut
administrasi yang menjadi tugas keseharian petugas administrasi atau
yang berkaitan dengan tugas integrasinya, maka akan didisposisi
untuk melakukan pertemuan.
 Dokter setiap hari bertugas di poliklinik umum atau Poliklinik Lansia.
Jumlah dokter ada 2 (dua) yang masing-masing menempati ruangan
tersendiri yang 1 di Poliklinik Umum dan yang 1 di Poliklinik Lansia.
Bila ada pertemuan yang menyangkut upaya klinis yang menjadi tugas
keseharian dokter atau yang berkaitan dengan tugas integrasinya,
maka akan didisposisi untuk melakukan pertemuan, sehingga
pelayanan umum dilayani oleh 2 (dua) dokter.
 Dokter Gigi setiap hari bertugas di Poli Gigi. Jumlah dokter gigi ada 1
(satu) yang memberikan pelayanan sesuai tugas. Bila ada pertemuan
yang menyangkut tugas integrasinya, maka akan didisposisi untuk
melakukan pertemuan.
 Bidan setiap hari melakukan pelayanan di ruangan KIA dan KB.
Jumlah bidan ada 3 (tiga) dan ruang MTBS 1 Bidan. Masing-masing
bidan mempunyai spesifikasi ketugasan yang berbeda, misalnya
sebagai koordinator KIA, penanggung jawab kesehatan anak atau
penanggung jawab pelayanan KB (Keluarga Berencana). Jika ada
undangan pertemuan untuk bidan maka yang ditugasi adalah
disesuaikan dengan ketugasannya. Untuk melakukan kegiatan luar
gedung, misalnya kunjungan ibu hamil risiko tinggi, maka bidan akan
menyesuaikan dengan kondisi pelayanan yang ada di puskesmas.
( dijelaskan nakes di PKD dan Pustu )
 Perawat setiap hari melakukan ketugasan sesuai jadwal yang dibuat
oleh perawat supervisor. Ada dua jenis pelayanan dalam gedung yang
dilakukan perawat yaitu di poliklinik umum dan ruang tindakan. Jumlah
perawat ada 13 (tiga belas). Setiap perawat mempunyai tugas
integrasi atau tugas lain yang diberikan kepala puskesmas, misalnya
penanggung jawab TB, penanggung jawab Lansia dll. Sehingga jika
ada undangan yang menyangkut ketugasannya perawat yang
bersangkutan akan didisposisi mengikuti kegiatan tersebut.

6
 Perawat gigi setiap hari bertugas di poli gigi. Jumlah perawat gigi ada
2 (dua) yang masing-masing memiliki tugas integrasi yang berbeda,
seperti penanggung jawab UKS dan penanggung jawab aset
puskesmas.
 Nutrisionis setiap hari bertugas di ruang Konseling Gizi. Jumlah
nutrisionis ada 3 (dua) dengan spesifikasi gizi klinik dan gizi
masyarakat.
 Analis laboratorium setiap hari bertugas di ruang laboratorium. Jumlah
analis ada 3 (tiga) dan memiliki tugas integrasi. Bila ada pertemuan
yang menyangkut tugas integrasinya, maka akan didisposisi untuk
melakukan pertemuan.
 Apoteker setiap hari bertugas di ruang farmasi. Jumlah apoteker ada 1
(satu) dan memiliki tugas integrasi. Bila ada pertemuan yang
menyangkut tugas integrasinya, maka akan didisposisi untuk
melakukan pertemuan.
 Asisten Apoteker setiap hari bertugas di ruang farmasi membantu
apoteker. Jumlah asisten apoteker ada 2 (dua) dan memiliki tugas
integrasi. Bila ada pertemuan yang menyangkut tugas integrasinya,
maka akan didisposisi untuk melakukan pertemuan.
UPTD Puskesmas Tanggungharjo memiliki 2 puskesmas pembantu dan
6 PKD, sehingga pelayanan dalam gedung dilakukan di Puskesmas Induk,
puskesmas pembantu dan PKD.

C. Jadwal Kegiatan
No. Pelayanan Hari Waktu
Senin – Kamis 07.30 – 13.00
1. Pendaftaran Jumat 07.30 – 11.00
Sabtu 07.30 – 11.30
Senin – Kamis 07.30 – 13.00
2. PolI Umum-Lansia Jumat 07.30 – 11.00
Sabtu 07.30 – 11.30
3. Persalinan Setiap Hari 24 jam per hari
Senin – Kamis 07.30 – 13.00
4. Poli Gigi Jumat 07.30 – 11.00
Sabtu 07.30 – 11.30
Senin – Kamis 07.30 – 13.00
5. Poli KIA-KB Jumat 07.30 – 11.00
Sabtu 07.30 – 11.30
Ruang Konseling:
 Gizi  Selasa & Kamis Menyesuaikan jam
6.
 Konseling Remaja  Rabu & Jumat kerja
 Kesling/ Sanitasi  Senin, Rabu, Sabtu
Senin – Kamis 07.30 – 13.00
7. Laboratorium Jumat 07.30 – 11.00
Sabtu 07.30 – 11.30
Senin – Kamis 07.30 – 13.00
8. Pelayanan Obat / Farmasi Jumat 07.30 – 11.00
Sabtu 07.30 – 11.30

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Puskesmas

J
LANTAI 1 L
R R. W P
G T PERS C
IPAL E P GUDANG R. W PETUG P R
OBAT FARMA C ALIN AS R. POST A
N S
PARTU
I
PARKIR S SI AN JAGA
E C M Y
KARYAWA T S R. A
N KONSELING
OBAT
R. TUNGGU FARMASI T
A
R.
CENTER
JALUR EVAKUASI PINTU N
MASUK
DOTS
PERSALINAN G
R. PARKIR G

TITIK
TITIK KUMPUL
R.IM
FIKSASI AMBUL U
R. ANCE
UNIS POLI R. PCARE
R. TGG REKAM N
ASI UMUM POLI MEDIK G

KUMPUL
R.
R. UKM R. R. PENDAF R. TGG H
MTB
POLI TGG GIZI TARAN PENDAF A
W TARAN
C S W LANSIA POL
& KASIR R
C I
W J
ASI

W
C RUANG TUNGGU PASIEN PINTU O
MASUK -
W R. W G R. KIA LABOR TRIASE R. T
POLI U ATORIU
C
GIGI KB C D
W W TINDAK E
A M
N MUSHO G
G
C C AN
LLA ATM O
W
A
AULA PUSKESMAS
GUDA N
NG
LANTAI 2 ATK
U

R.
WC TATA
USAHA
WC T
A R. KA.
R. KA. N
G
TATA
PUSK G USAHA
A

8
A. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan Sarana
Ruang pelayanan pasien pada umumnya berlokasi di lantai satu
gedung puskesmas (lantai bawah) sehingga memudahkan bagi pasien
untuk mengakses. Ruang pemeriksaan (umum dan lansia) merupakan
ruangan dengan ruang pemeriksaan dokter, termasuk didalamnya
terdapat bed / tempat tidur pasien. Ruangan ini ber-AC. Ruangan ini
memiliki wastafel sebagai sarana cuci tangan bagi petugas. Selain itu
ruangan ini memiliki seperangkat komputer sebagai bagian dari sistem
informasi puskesmas yang terhubung dengan server untuk
memasukkan data pasien pada sistem informasi puskesmas,
sedangkan ruang tindakan dekat dengan Pintu masuk puskesmas.
Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB, keduanya
saling terkait, sehingga memudahkan pemberian pelayanan KIA,
seperti pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB, pemeriksaan calon
pengantin serta pemberian imunisasi pada balita. Ruangan KIA juga
ber-AC, dilengkapi dengan meja administrasi, bed pemeriksaan, bed
ginekologi, wastafel, allmari peralatan dan perangkat komputer
pendukung sistem informasi puskesmas.
Ruang pelayanan Gigi terdiri dari 1 ruang pemeriksaan oleh 1
dokter gigi dan 2 perawat gigi. Ruangan ini ber-AC, dilengkapi
peralatan yang sudah memadai seperti dental unit, almari alat dan
meja administrasi.
Ruang Konsultasi Gizi, Remaja dan Sanitasi memiliki ruang
tersendiri sehingga memberikan privasi kepada pasien untuk dapat
berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman. Selain itu petugas juga
lebih mudah dan nyaman ketika menyusun program maupun
menyusun laporan karena memiliki ruangan tersendiri yang akan
menunjang kinerjanya. Ruang ini ber-AC dan terdiri dari meja kerja
untuk konsultasi, timbangan dan seperangkat alat bantu peraga seperti
food models.
Ruang laboratorium terdiri dari 1 ruangan ber-AC. Dilengkapi
dengan meja kerja, komputer, almari, wastafel dan beberapa peralatan
pemeriksaan laboratorium.
Ruang farmasi terdiri dari 2 ruangan, yaitu ruang untuk pelayanan
obat dan ruang tempat penyimpanan obat. Kedua ruangan berada di
lantai 1. Ruang pelayanan obat dilengkapi dengan almari obat, meja
peracikan obat dan almari es. Ruangan ini ber-AC. Sedangkan ruang
penyimpanan obat dilengkapi dengan AC dan rak-rak penyimpanan
obat.

9
2. Peralatan Puskesmas
PENDAFTARAN
1. Alat Tulis
2. Buku Register
3. Komputer
4. Nomor Antrian
5. Mesin Antrian
6. Rak Arsip

POLIKLINIK UMUM - LANSIA


Set Pemeriksaan
1. Alat deteksi dini gangguan indera penglihatan :
a. Bingkai uji coba untuk pemeriksaan refraksi
b. Buku Ishihara Tes
c. Lensa uji coba untuk pemeriksaan refraksi
d. Opthalmoscope
e. Snellen Chart 2 jenis (E Chart + Alphabet Chart)
f. Tonometer
2. Alat deteksi dini gangguan pendengaran
a. Corong telinga / speculum telinga ukuran kecil, sedang, besar
b. Garputala
c. Lampu kepala/head lamp + Adaptor AC/DC
3. Palu reflex
4. Skinfold calliper
5. Sudip lidah logam
6. Tempat tidur periksa dan perlengkapannya
7. Thermometer
8. Baki logam tempat alat steril tertutup
9. Pengukur lingkar pinggang

Bahan Habis Pakai


1. Alkohol
2. Providone iodine
3. Kapas
4. Kasa non steril
5. Kasa steril
6. Masker wajah
7. Sabun tangan atau antiseptic
8. Sarung tangan steril
9. Sarung tangan non steril

Perlengkapan
1. Emesis basin /Nierbeken besar/ Kidney bowl manual surgical
instrument
2. Perlak
3. Lampu senter untuk periksa/pen light
4. Sikat untuk membersihkan peralatan
5. Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan injakan pembuka
penutup

Meubelair
1. Komputer
2. Kursi kerja
3. Lemari arsip
4. Meja tulis ½ biro

10
Pencatatan dan Pelaporan
1. Buku register pelayanan
2. Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan pelayanan
yang diberikan
3. Formulir Informed Consent
4. Formulir rujukan
5. Kartu resep
6. Surat keterangan sakit
7. Surat keterangan sehat

RUANG TINDAKAN
Set Tindakan Medis/ Gawat Darurat
1. Alat pengukur tekanan darah / tensimeter dengan manset untuk
anak dan dewasa
2. Automated External Defibrilator (AED)
3. Brankar
4. Collar Brace / Neck Collar anak
5. Collar Brace / Neck Collar dewasa
6. Corong telinga / spekulum telinga kecil, sedang, besar
7. Doppler
8. EKG
9. Forceps aligator
10. Forceps bayonet
11. Forceps magill dewasa
12. Guedel Airway
13. Gunting bedah jaringan standar lengkung
14. Gunting bedah jaringan lengkung ujung tajam
15. Gunting bedah jaringan lurus tumpul
16. Gunting bedah jaringan lurus ujung tajam
17. Gunting pembalut / LISTER Bandage scissors
18. Gunting benang angkat jahitan
19. Gunting benang lengkung ujung tajam tumpul
20. Handle kaca laring
21. Handle skalpel
22. Hooked
23. Kaca laring ukuran 2,4,5,6
24. Kait dan kuret serumen
25. Kanul suction hidung
26. Kanul suction telinga
27. Kanula oksigen anak
28. Kanula oksigen dewasa
29. Klem arteri jaringan bengkok
30. Klem arteri jaringan lurus
31. Klem arteri, 12 cm lengkung, dengan gigi 1x2 (Halsted-Mosquito)
32. Klem arteri, 12 cm lurus, dengan gigi 1x2 (Halsted-Mosquito)
33. Klem instrumen
34. Klem / pemegang jarum jahit. 18 cm (Mayo-Hegar)
35. Korentang, lengkung, penjepit alat steril (23 cm)
36. Korentang, penjepit sponge
37. Kursi roda standar
38. Lampu kepala
39. Laringoskop anak
40. Laringoskop dewasa
41. Laringoskop neonatus bilah lurus
42. Nebulizer
43. Otoskop
44. Palu reflex
11
45. Pembendung (Torniket)
46. Pinset alat, bengkok
47. Pinset anatomis, 14,5 cm
48. Pinset anatomis, 18 cm
49. Piset bedah, 14,5 cm
50. Pinset bedah, 18 cm
51. Pinset epilasi
52. Pinset telinga
53. Resusitator manual dan sungkup anak-anak
54. Resusitator manual dan sungkup dewasa
55. Resusitator manual dan sungkup neonatus
56. Silinder korentang kecil
57. Spalk
58. Spekulum hidung
59. Spekulum mata
60. Stand lamp untuk tindakan
61. Standar infus
62. Stetoskop
63. Stetoskop janin
64. Suction pump (alat penghisap)
65. Suction tubes (adaptor telinga)
66. Sudip / Spatula telinga logam
67. Tabung oksigen dan regulator
68. Tempat tidur periksa dan perlengkapannya
69. Termometer
70. Timbangan
71. Timbangan bayi
72. Alat pengukur panjang badan bayi
73. Alat pengukur tinggi badan dewasa
74. Ari Timer
75. Baki logam tempat alat steril tertutup
76. Semprit gliserin

Bahan Habis Pakai


1. Alkohol
2. Anestesi topikal tetes mata
3. Benang chromic catgut
4. Benak silk
5. Cairan desinfektan / povidone iodine
6. Disposable syringe 1 cc
7. Disposable syringe 10 cc
8. Disposable syringe 2,5 - 3 cc
9. Disposable syringe 5 cc
10. Disposable syringe 50 cc
11. Endotracheal tube (ETT) tanpa cuff 2.5
12. Endotracheal tube (ETT) tanpa cuff 3
13. Endotracheal tube (ETT) tanpa cuff 3,5
14. Endotracheal tube (ETT) tanpa cuff 4
15. Endotracheal tube (ETT) tanpa cuff 6
16. Endotracheal tube (ETT) tanpa cuff 7
17. Endotracheal tube (ETT) tanpa cuff 8
18. Google
19. Infus set/intra vena set anak
20. Infus set/intra vena set dewasa
21. Jarum jahit untuk operasi mata, 1⁄2 lingkaran
22. Jarum jahit, lengkung, 1⁄2 lingkaran penampang segitiga
23. Jarum jahit, lengkung, 1⁄2 lingkaran, penampang bulat
24. Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran penampang segitiga
12
25. Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran, penampang bulat
26. Kapas
27. Kasa non steril
28. Kasa steril
29. Kateter Foley ukuran 5-8 French
30. Kateter intravena No. 20
31. Kateter intravena No. 23
32. Kateter intravena No. 26
33. Kateter intravena No.18
34. Kateter karet No. 10 (Nelaton)
35. Kateter karet No. 12 (Nelaton)
36. Kateter karet No. 14 (Nelaton)
37. Kertas EKG
38. Lubricant gel
39. Masker wajah
40. Micropore surgical tape
41. Mucous suction, silikon Nomor 8 dan 10
42. Nasogastric Tube/selang lambung (3,5,8)
43. Pelilit kapas/Cotton applicator
44. Sabun tangan atau antiseptik
45. Sarung tangan non steril
46. Sarung tangan steril
47. Skapel, mata pisau bedah besar
48. Skapel, mata pisau bedah kecil
49. Spuit irigasi liang telinga
50. Verban elastic
51. Water based gel untuk EKG dan Doppler

Perlengkapan
1. Bak instrumen tertutup
2. Emesis basin/Nierbeken besar/Kidney bowl manual surgical
instrument
3. Bantal
4. Celemek plastik
5. Dorongan tabung oksigen dengan tali pengaman
6. Duk bolong, sedang
7. Jam / timer
8. Kain balut segitiga ( mitella )
9. Wadah untuk limbah benda tajam (jarum atau pisau bekas)
10. Lemari alat
11. Lemari obat
12. Mangkok untuk larutan
13. Meja instrumen / alat
14. Perlak plastic
15. Pispot
16. Sarung bantal
17. Sikat tangan
18. Sikat untuk membersihkan peralatan
19. Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan injakan pembuka
penutup
20. Toples kapas / Kasa steril
21. Tromol kasa / Kain steril 25 x 120 mm
22. Wakom cekung
23. Waskom cuci

Meubelair
1. Kursi kerja

13
2. Lemari arsip
3. Meja tulis ½ biro

Pencatatan dan Pelaporan


1. Buku register pelayanan
2. Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan pelayanan
yang diberikan
3. Formulir Informed Consent
4. Formulir rujukan
5. Kertas resep
6. Surat keterangan sakit

RUANG PERSALINAN
Set Obstetri dan Gynekologi
1. Alat pengukur tekanan darah/tensimeter dengan manset untuk
dewasa
2. Doppler
3. Gunting Benang
4. Gunting Episiotomi
5. Gunting pembalut/verband
6. Klem Kasa (Korentang)
7. Klem Kelly/Klem Kocher Lurus
8. Klem pean/Klem tali pusat
9. Klem pemecah selaput ketuban 1⁄2 Kocher
10. Needle Holder Matheiu
11. Palu reflex
12. Pinset Jaringan (Sirurgis)
13. Pinset Jaringan Semken
14. Pinset Kasa (Anatomis) Pendek
15. Pinset anatomis panjang
16. Spekulum (Sims) Besar
17. Spekulum (Sims) Kecil
18. Spekulum (Sims) Medium
19 Spekulum Cocor Bebek Grave Besar
20. Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil
21. Spekulum Cocor Bebek Grave Medium
22. Standar infus
23. Stand Lamp untuk tindakan
24. Stetoskop
25. Tempat Klem Kasa (Korentang)
26. Tempat Tidur manual untuk Persalinan
27. Termometer
28. Timbangan
29. Bak instrumen tertutup besar (Obgin)
30. Bak instrumen tertutup kecil
31. Bak instrumen tertutup Medium
32. Mangkok untuk larutan
33. Toples kapas dan kasa steril
34. Waskom cekung
35. Waskom tempat plasenta
36. Waskom tempat kain kotor

Set AKDR Pasca Plasenta (<10 menit)


1. Bak instrument tertutup yang dapat menyimpan seluruh alat
pemasangan dan pencabutan AKDR (disesuaikan dengan
besarnya alat)
14
2. Forcep tenacullum Schroeder panjang 25-27 cm / 10”
3. Gunting operasi mayo lengkung panjang 17 cm / 6-7”
4. Klem Long Kelly/Klem Fenster bengkok panjang 32 cm (Kelly
Placenta Sponge Forceps 13’)
5. Pengait pencabut AKDR panjang 32 cm (IUD Removal hook
panjang)
6. Sonde uterus Sims panjang 2-33 cm / 12,5-13”
7. Spekulum vagina Sims ukuran medium
8. Mangkok antiseptik diameter 6-8 cm, atau ukuran 60-70 ml

Set Bayi Baru Lahir


1. Penghisap Lendir DeLee c (neonatus)
2. Stetoskop Duplex Neonatus
3. Termometer klinik (Digital)
4. Timbangan bayi
5. Pengukur panjang bayi

Set Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal


1. Baby suction pump portable
2. Balon sungkup dengan katup PEEP
3. Doyeri Probe Lengkung
4. Skalpel No. 3
5. Skalpel No. 4
6. Gunting iris lengkung
7. Gunting operasi lurus
8. Infant T piece resuscitator dengan PEEP
9. Infant T piece system
10. Klem Fenster/Klem Ovum
11. Klem Linen Backhauss
12. Laringoskop neonatus bilah lurus (3 ukuran)
13. Masker Oksigen + Kanula Hidung Dewasa
14. Meja resusitasi dengan pemanas (infant radiant warmer)
15. Needle holder panjang
16. Needle holder pendek
17. Klem/Penjepit Porsio, 25 cm (Schroder)
18. Pinset anatomis panjang
19 Pinset Jaringan (Sirurgis)
20. Pinset Jaringan Semken
21. Pinset Kasa (Anatomis) Pendek
22. Pulse oximeter
Resusitator manual dan
23.
sungkup
24. Retraktor Finsen Tajam
25. Set Akses Umbilikal Emergency
a. Bak Instrumen
b. Benang jahit silk 3,0
c. Duk Bolong
d. Gagang Pisau
e. Gunting
f. Gunting kecil
g. Jarum
h. Kateter umbilikal
i. Klem bengkok kecil
j. Klem lurus
k. Mangkuk kecil
l. Needle Holder
m. Pinset arteri
n. Pinset chirurgis
15
o. Pinset lurus
p. Pisau bisturi No. 11
q. Pita pengukur
26. Stilet untuk Pemasangan ETT
27. Tampon tang
28. Bak instrumen tertutup besar (Obgin)
29. Bak instrumen tertutup kecil
30. Bak instrumen tertutup Medium

Bahan Habis Pakai


1. AKDR
2. Alkohol
3. Alkohol Swab/ kapas alcohol
4. Aquades pro injeksi (25 ml)
5. Benang Chromic Catgut Nomor 1/0, 2/0 dan 3/0
6. Cairan handrubs
7. Desinfektan
8. Extention tube
9. Gelang bayi
10. Infus set dewasa
Infus set dengan Wing needle unutk anak dan bayi nomor 23 dan
11.
25
12. Jarum jahit tajam
13. Jarum jahit tumpul
14. Kantong urin
15. Kapas
16. Kassa steril
17. Kassa non steril
18. Kateter folley dewasa
19 Kateter nelaton
20. Kateter intravena 16 G
21. Kateter intravena 18 G
22. Kateter intravena 20 G
23. Kateter Intravena 24
24. Kateter penghisap lendir dewasa 10
25. Kateter penghisap lendir dewasa 8
26. Laringeal Mask Airway (LMA) (Supreme / Unique)
27. Mata pisau bisturi no 11
28. Masker
29. Nasal pronge
30. Nasogastric tube dewasa 5
31. Nasogastric tube dewasa 8
32. Nasogastric Tube (NGT) infant No. 3,5
33. Nasogastric Tube (NGT) infant No. 5
34. Orogastric Tube (OGT) No. 5
35. Pembalut
36. Pengikat tali pusat/Penjepit tali pusat steril
37. Plester non woven
38. Plester Putih
39. Sabun cair untuk cuci tangan
40. Sarung tangan
41. Sarung tangan panjang (manual plasenta)
42. Sarung tangan steril
43. Spuit / disposable Syringe (steril) 1 ml
44. Spuit / disposable Syringe (steril) 10 ml
45. Spuit / disposable Syringe (steril) 3 ml
46. Spuit / disposable Syringe (steril) 5 ml

16
47. Spuit/Disposable Syringe (steril) 50 ml
48. Spuit/Disposable Syringe (steril) 20 ml
49. Suction catheter no 6
50. Suction catheter no 8
51. Suction catheter no 10
52. Sulfas atropine
53. Three-way Stopcock (steril)
54. Under pad

Perlengkapan
1. Apron
2. Baju kanguru / kain panjang untuk perawatan metode kanguru
3. Kacamata / Goggle
4. Kain Bedong
5. Kimono atau Baju berkancing depan
6. Lemari Alat
7. Perlak
8. Lemari Obat
9. Emesis basin/Nierbeken besar/Kidney bowl manual surgical
instrument
10. Mangkok Iodin
11. Mangkok untuk larutan
12. Alat ukur tinggi badan (statu meter mikrotois)
13. Pisau Pencukur
14. Sepatu boot
15. Tabung Oksigen
16. Troli Emergency
17. Tromol Kasa
18. Bak dekontaminasi ukuran kecil
19. Meja Instrumen
20. Penutup baki
21. Pispot sodok (stick pan )
22. Tempat Sampah Tertutup yang dilengkapi dengan injakan
pembuka penutup

Meubelair
1. Kursi kerja
2. Lemari arsip
3. Meja tulis ½ biro

Pencatatan dan Pelaporan


1. Formulir Informed Consent
2. Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan pelayanan
yang diberikan
3. Formulir laporan
4. Formulir partograf
5. Formulir persalinan / nifas dan KB
6. Formulir Rujukan (termasuk lembar rujukan balik)
7. Formulir surat kelahiran
8. Formulir surat kematian
9. Formulir surat keterangan cuti bersalin

RUANG RAWAT PASCA PERSALINAN


Set Perawatan Pasca Persalinan
1. Alat pengukur tekanan darah/tensimeter dengan manset untuk
dewasa
17
2. Boks Bayi
3. Standar Infus
4. Stetoskop
5. Tabung Oksigen dan Regulator
6. Tempat Tidur Manual Rawat Inap untuk Dewasa
7. Termometer Anak
8. Termometer Dewasa
9. Timbangan Bayi
10. ARI Timer

Bahan Habis Pakai


1. Infus Set Dewasa
2. Kantong Urin
3. Kasa Non Steril
4. Kasa Steril
5. Kateter Folley dewasa
6. Kateter intravena 16 G
7. Kateter intravena 18 G
8. Kateter Intravena 20 G
9. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 10
10. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 8
11. Sarung Tangan
12. Sarung Tangan Steril
13. Disposable (steril) 20 cc
14. Disposable Syringe (steril) 1 cc
15. Disposable Syringe (steril) 10 cc
16. Disposable Syringe (steril) 3 cc
17. Disposable Syringe (steril) 5 cc

Perlengkapan
1. Apron
2. Bantal
3. Baskom Kecil
4. Handuk Pembungkus Neonatus
5. Kacamata/goggle
6. Baju perawatan Metode Kanguru sesuai ukuran neonates/kain
panjang
7. Kasur
8. Kotak Penyimpan Jarum Bekas
9. Lemari Obat
10. Lemari Alat
11. Lemari Kecil Pasien
12. Penutup baki rak alat serbaguna
13. Perlak
14. Pispot
15. Pompa Payudara untuk ASI
16. Sarung Bantal
17. Selimut Bayi
18. Selimut Dewasa
19 Seprei
20. Set Tumbuh Kembang Anak
21. Sikat untuk Membersihkan Peralatan
22. Tempat Sampah Tertutup yang dilengkapi dengan injakan
pembuka penutup
23. Toples Kapas/ Kasa Steril
24. Tromol Kasa/ Kain Steril
25. Troli emergency

18
26. Waskom Bengkok Kecil

Meubelair
1. Kursi Kerja
2. Lemari Arsip
3. Meja Tulis 1⁄2 biro

Pencatatan dan Pelaporan


1. Buku Register Pelayanan
2. Formulir lain sesuai kebutuhan pelayanan

POLIKLINIK GIGI
Set Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Alat suntik intra ligamen
2. Atraumatic Restorative Treatment (ART)
a. Enamel Access Cutter
Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Kecil (Spoon Excavator
b.
Small)
Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Sedang (Spoon
c.
Excavator Medium)
Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Besar (Spoon Excavator
d.
Large)
e. Double Ended Applier and Carver
f. Hatchet
g. Spatula Plastik
2. Bein Lurus Besar
3. Bein Lurus Kecil
4. Handpiece Contra Angle
Mata bor (Diamond Bur Assorted) untuk Air Jet Hand Piece
5.
(Kecepatan Tinggi) (round, inverted, fissure, wheel)
Mata bor Kontra Angle Hand Piece Conventional (Kecepatan
6.
Rendah) (round, inverted, fissure, wheel)
7. Handpiece Straight
8. Ekskavator Berujung Dua (Besar)
9. Ekskavator Berujung Dua (Kecil)
10. Gunting Operasi Gusi (Wagner) 12 cm
11. Kaca Mulut Datar No.3 Tanpa Tangkai
12. Kaca Mulut Datar No.4 Tanpa Tangkai
Klem/Pemegang Jarum Jahit
13.
(Mathieu Standar)
14. Jarum exterpasi
15. Jarum K-File (15-40)
16. Jarum K-File (45-80)
17. Light Curing
Pemegang Matriks (Matrix
18.
Holder)
19. Penahan Lidah
Pengungkit Akar Gigi Kanan
20.
Mesial (Cryer Distal)
Pengungkit Akar Gigi Kanan
21.
Mesial (Cryer Mesial)
22. Penumpat Plastis
23. Periodontal Probe
24. Penumpat semen berujung dua
25. Pinset Gigi
26. Polishing Bur

19
27. Set Kursi Gigi Elektrik yang terdiri atas:
a. Kursi Gigi
b. Cuspidor Unit
c. Meja instrument
d. Foot Controller untuk Hand Piece
e. Kompresor Oilles 1 PK
28. Skeler Standar, Bentuk Cangkul Kiri (Tipe Chisel/ Mesial)
29. Skeler Standar, Bentuk Cangkul Kanan (Type Chisel/ Mesial)
30. Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type Hook)
31. Skeler Standar, Black Kiri dan Kanan (Type Chisel/ Mesial)
32. Skeler Standar, Black Kiri dan Kiri (Type Chisel/ Mesial)
34. Skeler Ultrasonik
35. Sonde Lengkung
36. Sonde Lurus
37. Spatula Pengaduk Semen
38. Spatula Pengaduk Semen Ionomer
39. Set Tang Pencabutan Dewasa
a. Tang gigi anterior rahang atas dewasa
b. Tang gigi premolar rahang atas
c. Tang gigi molar kanan rahang atas
d. Tang gigi molar kiri rahang atas
e. Tang molar 3 rahang atas
f. Tang sisa akar gigi anterior rahang atas
g. Tang sisa akar gigi posterior rahang atas
h. Tang gigi anterior dan premolar rahang bawah
i. Tang gigi molar rahang bawah kanan/ kiri
j. Tang gigi molar 3 rahang bawah
k. Tang sisa akar rahang bawah
40. Set Tang pencabutan gigi anak
a. Tang gigi anterior rahang atas
b. Tang molar rahang atas
c. Tang molar susu rahang atas
d. Tang sisa akar rahang atas
e. Tang gigi anterior rahang bawah
f. Tang molar rahang bawah
g. Tang sisa akar rahang bawah
41. Skalpel, Mata Pisau Bedah (Besar)
42. Skalpel, Mata Pisau Bedah (Kecil)
43. Skalpel, Tangkai Pisau Operasi
44. Tangkai kaca mulut

Bahan Habis Pakai


1. Betadine solution atau desinfektan lainnya
2. Sabun tangan atau antiseptic
3. Kasa
4. Benang silk
5. Chromik catgut
6. Jarum suntik intra ligamen
7. Alkohol
8. Kapas
9. Masker

Perlengkapan
1. Baki logam tempat alat steril bertutup
2. Korentang, penjepit sponge (Foerster)
3. Lampu spiritus isi 120 cc
4. Lemari peralatan
20
5. Lempeng kaca pengaduk semen
6. Neddle destroyer
7. Silindir korentang steril
8. Sterilisator kering
9. Tempat alkohol (Dappen Glass)
10. Toples kapas logam dengan pegas dan tutup (50 x 70 mm)
11. Toples pembuang kapas (50 x 75 mm)
12. Waskom bengkok (Nierbeken)
13. Pelindung Jari

Meubelair
1. Kursi kerja
2. Lemari arsip
3. Meja tulis ½ biro

Pencatatan dan Pelaporan


1. Buku register pelayanan
2. Formulir nformed consent
3. Formulir rujukan
4. Surat keterangan sakit
5. Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan pelayanan
yang diberikan

POLIKLINIK KIA dan KB


Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1. Alat pengukur tekanan darah/tensimeter dengan manset untuk
dewasa
2. Alat Ukur Lingkar Lengan Atas (Pita LILA)
3. Doppler
4. Gunting Benang Lengkung Ujung Tajam Tumpul
5. Gunting Benang Angkat Jahitan
6. Gunting Verband
7. Klem Kassa Korentang
8. Klem kocher /Kocher Tang
9. Meja Periksa Ginekologi dan kursi pemeriksa
10. Palu Refleks
11. Pinset Anatomis Panjang
12. Pinset Anatomi Pendek
13. Pinset Bedah
14. Silinder Korentang kecil
15. Spekulum Vagina (Cocor Bebek Grave) Besar
16. Spekulum Vagina (Cocor Bebek Grave) Kecil
17. Spekulum Vagina (Cocor Bebek Grave) Sedang
18. Spekulum Vagina (Sims)
19 Stand Lamp untuk tindakan
20. Stetoskop Dewasa
21. Sudip lidah / Spatula Lidah logam
22. Tabung Korentang Stainless
23. Tampon Tang
24. Tempat Tidur Periksa
25. Termometer Dewasa
26. Timbangan
27. Tromol Kasa / linen
28. Alat ukur tinggi badan (microtoise)
29. Bak Instrumen dengan tutup
30. Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup
21
31. Meja Instrumen / Alat
32. Senter Periksa
33. Toples Kapas / Kasa Steril
34. Waskom Bengkok Kecil
35. Waskom diameter 40 cm

Set Pemeriksaan Kesehatan Anak


1. Alat Penghisap lender/ Penghisap lendir DeLee (Neonatus)
2. Alat pengukur tekanan darah/tensimeter dengan manset untuk
anak
3. Alat pengukur tekanan darah/tensimeter dengan manset untuk bayi
4. Alat pengukur lingkar lengan atas balita (Pita LILA)
5. Stand Lamp untuk tindakan
6. Stetoskop anak
7. Sudip lidah /Spatula lidah logam
8. Tabung oksigen dan regulator
9. Termometer
10. Timbangan dewasa
11. Timbangan bayi
12. Alat Pengukur lingkar kepala (meteran)
13. Alat Pengukur tinggi badan anak (microtoise)
14. Alat Pengukur Panjang Bayi
15. Acute Respiratory Infections (ARI) timer/ ARI Soundtimer
16. Senter/ Pen light
17. Set Tumbuh Kembang Anak

Set Pelayanan KB
1. Set Implan
Bak Instrumen tertutup yang dapat menyimpan seluruh alat
a.
implant removal
Forcep artery/ homeostatic halsted, mosquito curved ukuran
b.
12,5 cm / 5”
Forcep artery/ homeostatic halsted, mosquito straight ukuran
c.
12,5 cm / 5”
d. Gagang pisau (scapel handle) ukuran 120 – 130 mm / 5-6”
e. Pinset anatomis ukuran 13-18 cm / 5-7”
f. Mangkok antiseptik diameter 6-8 cm atau ukuran 60-70 ml
2. Set AKDR
a. Aligator ekstraktor AKDR
Bak instrumen tertutup yang dapat menyimpan seluruh
b. alat pemasangan dan pencabutan AKDR (disesuaikan dengan
besarnya alat)
c. Forcep tenacullum Schroeder panjang 25-27 cm / 10”
d. Gunting operasi mayo lengkung panjang 17 cm / 6- 7”
Klem pemegang kasa (Forcep Sponge Foerster Straight 25-
e.
27 cm / 9-11”)
Pengait pencabut AKDR panjang 32 cm / 12,5” (IUD removal
f.
hook panjang)
g. Sonde uterus sims panjang 32-33 cm / 12,5-13”
h. Spekulum cocor bebek graves ukuran medium
i. Stand Lamp untuk tindakan
Mangkok antiseptik diameter 6-8 cm, atau ukuran 60- 70
j.
ml

Set Imunisasi
1. Vaccine carrier/coolbox
2. Vaccine Refrigerator
22
3. Alat pemantau dan perekam
suhu terus menerus
4. Coolpack
5. Indikator pembekuan
6. Voltage Stabilizer

Bahan Habis Pakai


1. AKDR
2. Alkohol
3. Alkohol Swab / kapas alkohol
4. Aqua for injection/ water for injection
5. Asam cuka 25% (untuk pemeriksaan IVA)
6. Benang Chromic Catgut
7. Cairan desinfektan
8. Cairan handrubs
9. Disposable Syringe, 1 cc
10. Disposable Syringe 10 cc
11. Disposable Syringe, 2,5 - 3cc
12. Disposable Syringe 20 cc
13. Disposable Syringe, 5 cc
14. Auto Disable Syringe 0,05 cc
15. Auto Disable Syringe 0,5 cc
16. Auto Disable Syringe 5 cc
17. Feeding tube/ orogastric tube
18. Implant
19. Infus set dewasa
20. Kain steril
21. Kantong urine
22. Kapas
23. Kasa non steril
24. Kasa steril
25. Kateter folley Dewasa
26. Kateter intravena 16G
27. Kateter intravena 18G
28. Kateter intravena 20G
29. Kateter Nasal dengan Canule
30. Kateter penghisap lender dewasa 10
31. Kateter penghisap lender dewasa 8
32. Lidi kapas steril
33. Lubrikan gel
34. Masker
35. Plester
36. Sabun tangan atau antiseptik
37. Sarung tangan
38. Vaksin
39. Vaksin imunisasi dasar

Perlengkapan
1. Apron
2. Baju Kanguru /Kain Panjang
3. Bantal
4. Bangku kecil/pendek
5. Celemek Plastik
6. Cangkir kecil dan sendok serta pipet untuk ASI perah
7. Duk Bolong, Sedang
8. Kacamata / goggle
9. Kasur
23
10. Kain Bedong
11. Kain Panjang
12. Kimono atau baju berkancing depan
13. Wadah untuk limbah benda tajam (Jarum atau Pisau Bekas)
14. Lemari Alat
15. Lemari Obat
16. Mangkok untuk larutan
17. Meteran (untuk mengukur tinggi Fundus)
18. Perlak
19. Pispot
20. Pompa Payudara untuk ASI
21. Sarung Bantal
22. Selimut
23. Seprei
24. Sikat untuk Membersihkan Peralatan
25. Tempat Sampah Tertutup yang dilengkapi dengan injakan
pembuka penutup
26. Tirai

Meubelair
1. Kursi kerja
2. Lemari arsip
3. Meja tulis ½ biro

Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Ibu dan KB


1. Buku KIA
2. Buku kohort Ibu
3. Buku Kohort Usia Reproduksi
4. Buku register Ibu
5. Buku register rawat jalan bayi muda
6. Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan pelayanan
yang diberikan
7. Formulir Informed Consent
8. Formulir Laporan
9. Formulir Rujukan (disertai form rujukan balik)
10. Kartu Catin Sehat
11. Media cetak berupa poster,lembar balik, leaflet dan brosur

Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Anak


1. Bagan dinding MTBS
2. Buku bagan MTBS
3. Buku KIA
4. Buku register bayi
5. Buku Register Rawat jalan bayi muda
6. Formulir deteksi dini tumbuh kembang anak
7. Formulir kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)
8. Formulir laporan kesehatan anak balita dan prasekolah
9. Formulir laporan kesehatan bayi
10. Formulir pencatatan balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun
11. Formulir pencatatan bayi muda umur kurang dari 2 bulan
12. Formulir laporan kesehatan anak balita
13. Formulir rekapitulasi laporan kesehatan anak balita dan
prasekolah
14. Formulir rekapitulasi laporan kesehatan bayi
15. Register kohort anak balita
16. Register kohort bayi

24
Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi
1. Formulir lain sesuai kebutuhan pelayanan yang diberikan
2. Formulir laporan

RUANG KONSELING
1. Berbagai macam leaflet
2. Food models
3. Blangko panduan wawancara
4. Buku register

LABORATORIUM
Set Laboratorium
1. Fotometer
2. Hematology Analizer (HA)
3. Hemositometer Set/Alat Hitung Manual
4. Lemari Es/Kulkas (penyimpan reagen dan obat)
5. Mikroskop Binokuler
6. Pembendung/Torniket
7. Pipet Mikro 5-50, 100-200,500-1000 ul
8. Sentrifuse Listrik
9. Sentrifuse Mikrohematokrit
10. Westergren Set (Tabung Laju Endap Darah)
11. Batang Pengaduk
12. Beker glass
13. Corong Kaca (5 cm)
14. Erlenmeyer
15. Gelas Pengukur (10 ml)
16. Gelas Pengukur (50 ml)
17. Pipet Berskala (Vol 5 cc)
18. Pipet Berskala (Vol 10 cc)
19. Tabung Reaksi (12 mm)
20. Termometer 0 – 50° Celcius
21. Wadah Aquades
22. Tally Counter

Bahan Habis Pakai


1. Blood Lancet dengan Autoklik
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Kaca Sediaan Frosted End untuk pemeriksaan TB
5. Kertas Golongan Darah
6. Penghisap karet
7. Pot Spesimen Dahak Mulut Lebar, (steril, anti pecah dan anti
bocor)
8. Pot Spesimen Urine (Mulut Lebar)
9. Reagen pemeriksaan kimia klinik
10. Reagen Ziehl Nielsen untuk pemeriksaan TB (Carbol Fuchsin 1%,
Asam Alkohol 3%, Methilen Blue 0.1%)
11. Reagen untuk Pemeriksaan IMS
12. Reagen untuk Pemeriksaan HIV
13. Reagen untuk Pemeriksaan Hepatitis B
14. Vacutainer EDTA dan NON EDTA
15. Tip Pipet (Kuning dan Biru)
16. Tabung Kapiler Mikrohematokrit
17. Minyak Imersi
25
Perlengkapan
1. Kotak Sediaan Slide
2. Lampu spiritus
3. Penjepit tabung dari kayu
4. Pensil kaca
5. Wadah untuk limbah benda tajam (Jarum atau Pisau Bekas)
6. Tempat sampah tertutup dilengkapi dengan injakan pembuka
tutup
7. Rak pewarna kaca preparat
8. Rak tabung reaksi
9. Stopwatch
10. Sikat tabung reaksi
11. Timer

Meubelair
1. Kursi kerja
2. Lemari peralatan
3. Meja tulis ½ biro

Pencatatan dan pelaporan


1. Buku register pelayanan
2. Formulir informed consent
3. Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan

RUANG PELAYANAN OBAT/ FARMASI


Set Farmasi
1. Gelas pengukur 50 ml
2. Mortir plus stamper

Bahan Habis Pakai


1. Etiket
2. Kertas perkamen
3. Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat

Perlengkapan
1. Botol obat dan label
2. Lemari pendingin
3. Lemari dan rak untuk menyimpan obat
4. Lemari untuk menyimpan narkotika, psikotropika dan obat
berbahaya

Meubelair
1. Kursi kerja
2. Lemari arsip
3. Meja tulis

Pencatatan dan Pelaporan


1. Blanko LPLPO
2. Blangko kartu stok obat
3. Blanko copy resep
26
4. Buku penerimaan
5. Buku pengiriman
6. Buku pegeluaran obat bebas, bebas terbatas dan keras
7. Buku pencatatan narkotika dan psikotropika
8. Form laporan narkotika dan psiekotropika
9. Formulir dan surat keterangan lain

27
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. PENDAFTARAN
1. Petugas Penanggung jawab
Staf Administrasi
2. Perangkat Kerja
a. Bolpoin
b. Register pendaftaran
c. Komputer
d. Printer
e. Blangko RM
3. Tatalaksana
a. Pasien yang datang mengambil nomor antrian, kemudian
petugas pendaftaran akan memanggil pasien menggunakan
mesin panggil otomatis berdasar nomor antrian tersebut.
b. Pasien yang baru pertama kali berobat ke UPTD Puskesmas
Tanggungharjo akan dibuatkan kartu berobat dan nomor
rekam medis baru.
c. Pasien yang sudah pernah berobat ke UPTD Puskesmas
Tanggungharjo ditanyakan kartu berobatnya
d. Petugas pendaftaran menanyakan tujuan berobat dan
mengarahkan ke poliklinik yang dituju.
e. Kartu berobat diserahkan kepada pasien.
f. Petugas mencari rekam medis pasien lama, atau
membuatkan rekam medis bagi pasien baru. Melengkapi
dokumen rekam medis yang diperlukan seperti memberi cap
tanggal, menambahkan lembar/ blangko penulisan status.
g. Petugas mengantarkan rekam medis tersebut ke poliklinik
masing – masing (poliklinik umum / poliklinik gigi/ poliklinik
KIA dsb).
h. Setelah selesai pelayanan, petugas mengambil rekam medis
dari masing-masing poli kemudian mengembalikan ke rak
arsip

B. TRIASE
1. Petugas Penaggung jawab
Perawat/Bidan/Nakes Lain
2. Perangkat Kerja
a. Tensimeter

28
b. Timbangan Berat Badan
c. Pengukur Tinggi Badan
d. Termometer
3. Tatalaksana
a. Petugas melakukan pemanggilan pasien.
b. Petugas melakukan anamnese untuk mengetahui keluhan
dan kondisi pasien, tensi darah, tinggi badan, dan berat
badan, kemudian mencatatkannya di rekam medis. Pasien
dipersilakan menuju ruang pemeriksaan.
C. POLIKLINIK UMUM
1. Petugas Penanggung jawab
Dokter
2. Perangkat Kerja
a. Stetoskop
b. Bolpoin
c. Kertas resep
3. Tatalaksana
a. Petugas melakukan pemanggilan pasien.
b. Petugas melakukan anamnese untuk mengetahui keluhan
dan kondisi pasien lebih lanjut dan memeriksa tanda-tanda
vital pasien, kemudian mencatatkannya di rekam medis.
Pasien dipersilakan menuju meja dokter.
c. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan
mencatat hasil pemeriksaan di rekam medis. Bila dokter
merasa pasien perlu mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut,
maka dokter akan membuat surat rujukan baik internal atau
eksternal dan memberikannya kepada pasien. Bila tidak,
maka pasien mendapatkan resep sesuai kondisi penyakitnya.

D. POLIKLINIK GIGI
1. Petugas Penanggung jawab
a. Dokter Gigi
b. Perawat gigi
2. Perangkat kerja
a. Kursi gigi set
b. Bolpoin
c. Kertas resep
d. Komputer
e. Printer
3. Tatalaksana

29
a. Petugas memanggil pasien
b. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital
pasien dan mencatatkannya di rekam medis. Pasien
disiapkan di kursi gigi untuk diperiksa perawat gigi.
c. Perawat gigi memeriksa kondisi kesehatan mulut pasien dan
mencatatkannya di rekam medis. Bila pasien memerlukan
tindakan perawatan gigi, maka perawat gigi akan melakukan
tindakan sesuai dengan kompetensinya. Bila pasien
membutuhkan obat, maka perawat gigi akan menuliskan
resep untuk pengambilan obat di farmasi.

E. POKLINIK KIA dan KB


1. Petugas Penanggung jawab
Bidan
2. Perangkat Kerja
a. Doppler
b. Linec
c. Kertas resep
d. Komputer
e. Printer
3. Tatalaksana
a. Petugas memanggil pasien
b. Petugas akan melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda
vital serta mencatatakannya di rekam medis.
c. Pasien ibu hamil yang akan memeriksakan kehamilannya
akan dipersilakan naik ke bed periksa untuk dilakukan
pemeriksaan kondisi kehamilannya. Hasil pemeriksaan akan
dicatat di rekam medis.
d. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang yang lain, ibu hamil
akan dirujuk internal. Bila memerlukan imunisasi akan diberi
immunisasi.
e. Bila sudah selesai ibu hamil diberi resep untuk pengambilan
vitamin atau obat lainnya.
f. Pasien peserta KB akan dilakukan pemeriksaan dan
konsultasi, kemudian akan diberikan pelayanan KB sesuai
keinginan pasien.
g. Pasien calon pengantin akan dilakukan pemeriksaan dan
konsultasi. Bila memerlukan immunisasi, maka calon
pengantin akan diberi immunisasi.

30
F. Laboratorium
1. Petugas Penanggung jawab
Pranata Laboratorium Kesehatan (Analis Lab)
2. Perangkat Kerja
a. Alat pelindung Diri
b. Perlengkapan Sampling
c. Mikroskop
d. Centrifuge
e. Autocheck
f. Komputer
g. Printer
3. Tatalaksana
a. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urutnya
dan menerima surat permintaan laboratorium yang dibawa
dari perujuk.
b. Petugas menyiapkan peralatan dan bahan reagen yang
sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan.
c. Petugas menerima spesimen yang akan diperiksa, atau
petugas sendiri yang melakukan pengambilan spesimen dari
pasien.
d. Petugas mempersilakan pasien menunggu diluar sementara
petugas melakukan pemeriksaan terhadap spesimen.
e. Bila hasil pemeriksaan sudah keluar, petugas memanggil
pasien dan menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium
untuk diserahkan ke unit perujuk.

G. Farmasi
1. Petugas Penanggung jawab
Apoteker
2. Perangkat Kerja
a. Alat tulis
b. Blender obat
c. Kertas pembungkus obat
d. Plastik pembungkus obat
e. Komputer
f. Printer
3. Tatalaksana
a. Pasien meletakkan lembar resep di kerangjang yang telah
disediakan dan menunggu obat disiapkan.

31
b. Petugas mengambil lembar resep dan membacanya untuk
memastikan resep dapat dibaca dengan jelas dan obat-obat
yang tertulis di dalam lembar resep tersedia.
c. Apabila ada keraguan atau kekurangjelasan, maka petugas
akan menanyakan kepada petugas yang menulis resep.
d. Petugas kemudian menyiapkan obat yang tertera di resep
dan memasukkannya ke dalam bungkus plastik, menuliskan
informasi penggunaan obat di bungkusnya dan kemudian
menyerahkannya kepada pasien.
e. Sambil menyerahkan obat, petugas juga menyampaikan
informasi yang perlu diketahui pasien atau keluarganya
sehubungan dengan penggunaan obat.

32
BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya pelayanan klinis yang bermutu,


maka perlu didukung oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal,
melalui perencanaan yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan
usulan pemegang program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan
masalah. Ketersediaan logistik harus dijamin kecukupannya dan
pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan. Pengadaan alat dan
bahan dalam pelaksanaan upaya klinis Puskesmas diselenggarakan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

33
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Ada enam sasaran keselamatan pasien, yaitu:


A. IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR
1. Indikator melakukan identifikasi pasien secara benar adalah:
a. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti
nama pasien dan tanggal lahir pasien, tidak termasuk nomor dan
lokasi kamar.
b. Pasien diidentifikasi sebelum melakukan pemberian obat, tranfusi
darah atau produk lainnya.
c. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan specimen lain
untuk keperluan pemeriksaan.
d. Pasien diidentifikasi sebelum memberikan perawatan atau
prosedur lainnya.
2. Prosedur dalam Identifikasi Pasien
Ada 3 identitas yaitu menggunakan NAMA, TANGGAL LAHIR,
NOMOR REKAM MEDIK yang disesuaikan dengan tanda pengenal
resmi. Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada kondisi
kegawatdaruratan pasien di Ruang tindakan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan petugas adalah:
1) Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal
lahir sebelum melakukan prosedur, dengan pertanyaan terbuka,
contoh: ” Nama bapak siapa?”, “Tolong sebutkan tanggal lahir
Bapak”.
2) Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, identitas pasien
dapat ditanyakan kepada penunggu/ pengantar pasien.

B. MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF


Cara komunikasi yang efektif di puskesmas:
1. Menggunakan teknik SBAR (Situation – Background – Assessment –
Recomendation) dalam melaporkan kondisi pasien untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberi layanan.
a. Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.
b. Background : Informasi penting apa yang berhubungan dengan
kondisi pasien terkini.
c. Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
d. Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah pasien saat ini.
2. Komunikasi Verbal (Write down/tulis, Read back/baca kembali

34
a. Intruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon ditulis oleh
penerima instruksi/ laporan.
b. Intruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon dibacakan
kembali oleh penerima instruksi/ laporan.
c. Instruksi/ laporan yang dibacakan tersebut, dikonfirmasikan oleh
individu pemberi instruksi/ laporan.
d. Untuk istilah yang sulit atau obat – obatan kategori LASA (Look
Alike Sound Alike) diminta penerima pesan mengeja kata tersebut
perhurup misalnya : UBRETID
S Situasi
Saya menelepon tentang (nama pasien, umur, dan lokasi)
………….
Masalah yang ingin disampaikan …..
Tanda- tanda vital :
B Background/ latar belakang
Status mental pasien :
Kulit:…
Alat Bantu…
A Assesment/ Penilaian
Sampaikan masalah yang sedang terjadi dan katakan
penilaian anda.
R Rekomendasi
Apakah (katakan apa yang ingin disarankan)
Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan?
Jika ada perubahan tatalaksana, tanyakan…

C. KETEPATAN PEMBERIAN OBAT


1. Obat- obatan yang perlu diwaspadai adalah :
a. Elektrolit pekat : KCl, MgSO4, Natrium Bikarbonat, NaCl 0,3%
b. NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) / LASA (Look Alike
Sound Alike) yaitu obat-obat yang terlihat mirip dan
kedengarannya mirip.
2. Pengelolaan obat yang perlu diwaspadai:
a. Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan diberi
penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah bertuliskan
“High Alert”
b. NaCl 0,3% dan KCl tidak boleh disimpan di ruang perawatan
kecuali diUnit Perawatan Intensif (ICU).

35
c. Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat harus
memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan
akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.
d. Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna
merah bertuliskan “High Alert” dan khusus untuk elektrolit pekat,
harus ditempelkan stiker yang dituliskan “Elektrolit pekat, harus
diencerkan sebelum diberikan”
e. Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori
LASA.
f. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja
dekat pasien tanpa pengawasan.
g. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA saat
menerima / memberi instruksi
3. Obat-obatan yang memerlukan kewaspadaan tinggi:
a. Elektrolit Pekat
1) KCL 7,46%
2) Meylon 8,4%
3) MgSO4 20%
4) NaCl 3 %
b. Golongan Opioid
1) Fentanil
2) Kodein HCL
3) Morfin HCl
4) Morfin Sulfat
5) Petidin HCl
6) Sufentanil
c. Antikoagulan
1) Heparin Natrium
2) Enoksaparin Natrium
d. Trombolitik
Streptokinase
e. Antiaritmia
1) Lidokain
2) Amiodaron
f. Insulin
g. Obat Hipoglikemia Oral
h. Obat Agonis Adrenergik
1) Efinefrin
2) Norefineprin
i. Anestetik Umum

36
1) Propofol
2) Ketamin
j. Kemoterapi
k. Obat Kontras
l. Pelemas Otot
1) Suksinilkolin
2) Rokuronium
3) Vekuronium
m. Larutan Kardioplegia
n. Sound Alike Look Alike Drugs

D. KETEPATAN PROSEDUR PELAYANAN KLINIS


1. Indikator Keselamatan Operasi:
a. Menggunakan tanda yang mudah di kenali untuk identifikasi
lokasi operasi dan mengikutsertakan pasien dalam proses
penandaan.
b. Menggunakan checklist atau proses lain untuk verifikasi lokasi
yg tepat, dan pasien yang tepat sebelum operasi, serta seluruh
peralatan yang dibutuhkan tersedia benar dan berfungsi.
c. Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan
prosedur time out sesaat sebelum prosedur tim out sesaat
sebelum prosedur operasi dimulai.
2. Prosedur penandaan lokasi yang akan dioperasI :
a. Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada
pasien adalah Operator/orang yang akan melakukan tindakan.
b. Operator yang membuat tanda itu harus hadir pada operasi
tersebut.
c. Penandaan titik yang akan dioperasi adalah sebelum pasien
dipindahkan ke ruang di mana operasi akan dilakukan. Pasien
ikut dilibatkan, terjaga dan sadar; sebaiknya dilakukan sebelum
pemberian obat pre-medikasi.
d. Tanda berupa “X” dititik yang akan dioperasi.
e. Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol permanen
berwarna hitam dan jika memungkinkan, harus terlihat sampai
pasien disiapkan dan diselimuti.
f. Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan, tusukan
perkutan, atau penyisipan instrumen harus ditandai.
g. Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat
pengecekkan hasil pencitraan pasien diagnosis misalnya sinar-
X, scan, pencitraan elektronik atau hasil test lainnya dan

37
pastikan dengan catatan medis pasien dan gelang identitas
pasien.
h. Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), struktur multipel (jari tangan, jari kaki, lesi) atau
multiple level (tulang belakang).
3. Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan:
a. Kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi caesar)
b. Kasus intervensi seperti kateter jantung
c. Kasus yang melibatkan gigi
d. Prosedur yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan
akan menyebabkan tato permanen
Dalam kasus-kasus di mana tidak dilakukan penandaan, alasan
harus dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan. Untuk pasien
dengan warna kulit gelap, boleh digunakan warna selain hitam atau biru
gelap (biru tua) agar penandaan jelas terlihat, misalnya warna merah.
Check list keselamatan pasien operasi
Proses check list ini merupakan standar operasi yang meliputi
pembacaan dan pengisian formulir sign in yang dilakukan sebelum
pasien dianestesi di holding area, time out yang dilakukan di ruang
operasi sesaat sebelum incise pasien operasi dan sign out setelah
operasi selesai (dapat dilakukan di recovery room). Proses sign in, time
out dan sign out ini dipandu oleh perawat sirkuler dan diikuti oleh
operator, dokter anestesi, perawat.

E. PENCEGAHAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN


1. Indikator Usaha Menurunkan Infeksi Nosokomial:
a. Menggunakan panduan hand hygiene terbaru yang diakui umum.
b. Mengimplementasikan program kebersihan tangan yang efektif.
2.Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter melakukan kebersihan
tangan pada 5 MOMEN yang telah ditentukan, yakni:
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sesudah kontak dengan pasien
3) Sebelum tindakan asepsis
4) Sesudah terkena cairan tubuh pasien
5) Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

3. Ada 2 cara cuci tangan yaitu :


a. HANDWASH – dengan air mengalir, waktunya : 40 – 60 detik
b. HANDRUB – dengan gel berbasis alcohol, waktunya : 20 – 30
detik

38
4. Alat Pelindung Diri
Alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari pajanan darah,
cairan tubuh, ekskreta, dan selaput lendir pasien seperti sarung
tangan, masker, tutup kepala, kacamata pelindung, apron/ jas, dan
sepatu pelindung.

F. PENGURANGAN RISIKO CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH


Indikator usaha menurunkan risiko cedera karena jatuh :
1. Semua pasien baru dinilai rIsiko jatuhnya dan penilaian diulang jika
diindikasikan oleh perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dan
lainnya.
2. Hasil pengukuran dimonitor dan ditindak lanjuti sesuai derajat rIsiko
jatuh pasien guna mencegah pasien jatuh serta akibat tak terduga
lainnya.

39
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh


masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Keselamatan Kerja di
puskesmas semakin tinggi, karena Sumber Daya Manusia (SDM)
puskesmas, pengunjung/pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar
puskesmas ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan
kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian
pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di
puskesmas yang tidak memenuhi standar.
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
khususnya pasal 165 :”Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala
bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan,
pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Berdasarkan pasal di atas
maka pengelola tempat kerja di puskesmas mempunyai kewajiban untuk
menyehatkan para tenaga kerjanya. Salah satunya adalah melalui upaya
kesehatan kerja disamping keselamatan kerja. Puskesmas harus menjamin
kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, penyedia layanan atau
pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di
puskesmas.
Program keselamatan kerja di puskesmas merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, khususnya dalam hal
kesehatan dan keselamatan bagi SDM puskesmas, pasien,
pengunjung/pengantar pasien, masyarakat sekita.
A. Alat Keselamatan Kerja
1. Pemadam kebakaran (hidrant)
2. Jas
3. Peralatan pembersih
4. Obat-obatan
5. Kapas
6. Plaster pembalut
B. Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai
berikut:

40
1. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya
untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
2. Pakailah jas (dokter, dokter gigi, analis) saat bekerja
3. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam
kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang
lainnya.
4. Buanglah sampah pada tempatnya.
5. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
6. Dilarang merokok

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

41
Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu
merupakan suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang
untuk mengukur dan menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada
pelanggan. Pengendalian mutu pada pelayanan klinis diperlukan agar
produk layanan klinis terjaga kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat
sebagai pelanggan.
Ishikawa (1995) menyatakan bahwa pengendalian mutu adalah
pelaksanaan langkah-langkah yang telah direncanakan secara terkendali
agar semuanya berlangsung sebagaimana mestinya, sehingga mutu produk
yang direncanakan dapat tercapai dan terjamin. Dalam pengertian Ishikawa
tersirat pula bahwa pengendalian mutu itu dilakukan dengan orientasi pada
kepuasan konsumen. Dalam bahasa layanan kesehatan keseluruhan proses
yang diselenggarakan oleh puskesmas ditujukan pada pemenuhan
kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.

42
BAB IX
PENUTUP

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya


pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan
kabupaten/ kota. Sedangkan Puskesmas bertanggung jawab hanya untuk
sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya. Tujuan
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas, agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

43

Anda mungkin juga menyukai