Anda di halaman 1dari 1

Nama : Siti Nurjannah

NIM : 2398011149
Prodi : PPG Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Eksplorasi Konsep
Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar dewantara

Menurut Ki Hadjar Dewantara (2009) pendidikan dan pengajaran merupakan usaha


persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya. Ki Hadjar
Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menurut segala kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Membangun peradaban
bangsa selalu dimulai dari pendidikan anak bangsa. Peserta didik diibaratkan sebagai
persemaian benih yang harus dirawat dan dijaga agar tumbuh subur bersama guru yang tulus
dan menghamba akan fungsi sejatinya. Pendidikan yang berakar budaya akan memperkuat
karakter peserta didik untuk siap masuk dalam tantangan dan peluang perubahan global. Ki
Hadjar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih
kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Pendidikan dan kebudayaan
merupakan satu kesatuan utuh. Menurut Ki Hadjar Dewantara untuk mencapai kebudayaan
yang kita mimpikan, peradaban bangsa yang kita cita-citakan memerlukan Pendidikan.
Pendidikan adalah landasan atau fondasi untuk membentuk peradaban bangsa atau dengan
kata lain pendidikan adalah tempat bersemayam benih-benih kebudayaan. Artinya pekerjaan
yang kita lakukan sebagai guru bukan hanya pekerjaan untuk anak bersekolah, ujian hasilnya
baik, dan lain sebagainya, tetapi adalah pekerjaan untuk menjemput kebudayaan yang kita
cita-citakan, dengan kata lain ini adalah pekerjaan untuk membentuk peradaban.
Inti dari filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara adalah perubahan. Perubahan
merupakan kepastian dan tidak akan pernah berhenti. Selalu bergerak dari satu waktu ke
waktu. Sama halnya dengan kebudayaan yang bersifat dinamis atau terus bergerak, tidak
statis. Menurut Ki Hadjar Dewantara untuk memelihara kebudayaan harus terus bergerak
sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Jika Kebudayaan terisolasi, maka kebudayaan
tersebut akan menuju kehancuran. Begitu juga dengan pendidikan, tidak boleh statis. Harus
berubah sesuai tuntutan pada zamannya. Perubahan merupakan hal kekal yang terus terjadi.
Oleh karena itu, Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa sebagai wadah untuk
pergerakan kebudayaan dan gerbang menuju kemerdekaan serta kebebasan kebudayaan
bangsa.

Referensi:
Ki Hadjar Dewantara, 1889-1959; Abdul Aziz Saefudin; Solahudin, M. (2009). Menuju
Manusia Merdeka. Yogyakarta: Leutika.
Rafael, Simon. (2022). Filosofi Pendidikan Indonesia. Buku Ajar Mata Kuliah Inti,
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Anda mungkin juga menyukai