Anda di halaman 1dari 20

XII SMA | K13 Revisi | Pendalaman Materi | Sistem Saraf, Sistem Gerak Aktif, Sistem

Peredaran Darah, Sistem Reproduksi, Sistem Ekskresi, Sistem Pernapasan | Pertemuan


04

Belajar Apa Hari Ini?


Pendalaman Materi Topik Sistem Saraf, Sistem Gerak Aktif, Sistem Peredaran Darah, Sistem
Reproduksi, Sistem Ekskresi, Sistem Pernapasan

Learning Objective
LO1. Siswa mampu merincikan mekanisme pembentukan dan penghantaran impuls yang
berhubungan dengan potensial aksi dalam saraf.
LO2. Siswa mampu menjelaskan mekanisme penghantaran impuls pada sinapsis
LO3. Siswa mampu menganalisis mekanisme gerak otot pada peristiwa sliding filament.
LO4. Siswa mampu merincikan mekanisme kontraksi jantung dan kelistrikan jantung
LO5. Siswa mampu menganalisis kondisi ovarium, kerja hormon, dan endometrium pada siklus
menstruasi
LO6. Siswa mampu merincikan proses pembentukan urin dan penyakit yang mungkin timbul pada
setiap tahapan yang terganggu
LO7. Siswa mampu menjelaskan mekanisme pertukaran gas yang terjadi di alveolus dan jaringan
tubuh

⭐starchamps yang bisa diberikan teacher ke siswa maksimal adalah 70 starchamps untuk semua
kuis yang ada di BS dan maksimal 25 untuk aktivitas di kelas

KUIS

Topik Transpor dan Pertukaran Zat pada Manusia

Sub Topik Peran Sistem Sirkulasi dalam Transpor dan


Pertukaran Zat

Level Kognitif Medium

1. Perhatikan karakteristik berikut!


1. Katup atrioventrikuler menutup
2. Katup atrioventrikuler membuka
3. Atrium-ventrikel diastole
4. Atrium sistole dan ventrikel diastole
Kondisi yang menyebabkan volume darah di ventrikel mulai meningkat secara
perlahan-lahan ditunjukkan oleh nomor…
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4

JAWABAN : C
PEMBAHASAN :
Secara umum, siklus jantung dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu atrium-ventrikel
diastol, atrium sistol-ventrikel diastol, dan ventrikel sistol-atrium sistol.
1. Atrium-ventrikel diastol → kondisi ketika atrium dan ventrikel sama-sama
relaksasi (mengembang) untuk menerima darah. Pada kondisi ini katup AV terbuka,
sehingga darah dari vena cava maupun vena pulmonalis yang masuk ke atrium akan
merembes masuk juga ke ventrikel. Pada kondisi ini, volume darah yang masuk ke
ventrikel akan pelan-pelan meningkat.
2. Atrium sistol-ventrikel diastol → kondisi ketika atrium kontraksi untuk memompa
semua darahnya ke ventrikel. Sementara itu, ventrikel masih relaksasi. Pada kondisi
ini, volume darah yang masuk ke ventrikel akan meningkat drastis.
3. Ventrikel sistol-atrium diastol → kondisi ketika ventrikel kontraksi untuk
memompa darah ke arteri. Sementara itu, atrium relaksasi sehingga darah mulai
masuk lagi ke atrium.
Saat kondisi ini, katup AV menutup. Tujuannya supaya ketika ventrikel kontraksi,
darah di ventrikel tidak malah masuk kembali ke atrium. Demikian juga, ketika darah
dari bilik sudah dipompa ke arteri, katup semilunaris di pangkal aorta dan arteri
pulmonalis juga akan menutup. Tujuannya supaya darah yang sudah masuk ke arteri
tidak balik lagi ke bilik.
Bunyi yang timbul ketika ventrikel kontraksi sehingga darah di ventrikel mendorong
katup AV disebut bunyi ‘lub’. Sementara bunyi yang timbul karena getaran ketika
katup semilunaris menutup disebut sebagai bunyi ‘dub’. Inilah alasan dibalik ritme
jantung lub-dub.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.

Topik Transpor dan Pertukaran Zat pada Manusia

Sub Topik Peran Sistem Sirkulasi dalam Transpor dan


Pertukaran Zat

Level Kognitif Medium

2. Perhatikan gambar berikut!


Bagian yang berfungsi sebagai pacemaker ditunjukkan oleh nomor....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

JAWABAN : C
PEMBAHASAN :
Pacemaker merupakan bagian yang akan mengirimkan sinyal untuk memulai kontraksi otot
jantung. Bagian jantung yang berfungsi sebagai pacemaker adalah nodus sinoatrial (nodus
SA). Posisinya ada di atrium kanan, dekat dengan tempat vena cava terhubung dengan
atrium kanan. Berarti, nodus SA sesuai dengan yang ditunjuk nomor 3.
Selain nodus SA, sel yang terlibat dalam kelistrikan jantung meliputi :
- Nodus AV (atrioventricularis) → letaknya ada di dekat batas atrium dan ventrikel.
Fungsinya adalah untuk menerima sinyal dari nodus SA dan menyalurkannya ke
bagian selanjutnya. Nodus AV akan menunda penghantaran sinyal selama sekitar
0,1 detik. Tujuannya untuk memberi waktu agar atrium benar-benar selesai
kontraksi dulu sebelum ventrikel kontraksi.
- Berkas His → bagian yang menyalurkan sinyal listrik dari atrium ke ventrikel
(menyalurkan sinyal listrik ke bagian apex/bagian yang mengerucut pada jantung).
- Serat Purkinje → menerima sinyal listrik dari cabang berkas His untuk disalurkan di
sepanjang dinding ventrikel.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.

Topik Transpor dan Pertukaran Zat pada Manusia

Sub Topik Peran Sistem Sirkulasi dalam Transpor dan


Pertukaran Zat

Level Kognitif Medium

3. Saat mengamati preparat pembuluh darah di bawah mikroskop, Dina menemukan


struktur yang mirip dengan ilustrasi berikut.
Manakah pernyataan berikut yang benar?
1. Preparat 1 berfungsi mengalirkan darah ke jantung
2. Preparat 2 memiliki denyut yang terasa jika pergelangan tangan diraba
3. X memiliki sel-sel yang berbentuk silindris dengan bagian gelap-terang
4. Y dapat ditemukan pula pada pembuluh kapiler

A. 1, 2, 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3, 4

JAWABAN : D
PEMBAHASAN :
X merupakan lapisan otot pada dinding pembuluh darah. Otot yang menyusun dinding
pembuluh darah adalah otot polos sehingga sel-selnya berbentuk gelendong
(menggembung di tengah dan meruncing di kedua ujungnya), bukan silindris. Otot yang
berbentuk silindris dengan bagian gelap-terang adalah otot jantung atau otot rangka.
Sementara itu, Y merupakan endotelium yang juga dapat ditemukan pada pembuluh
kapiler. Preparat 1 memiliki lapisan otot (X) yang lebih tebal, berarti sesuai dengan
pembuluh arteri. Fungsi arteri adalah mengalirkan darah dari atau keluar jantung, bukan ke
jantung. Sementara itu, preparat 2 adalah pembuluh vena, yang fungsinya mengalirkan
darah ke jantung. Pembuluh vena dekat dengan kulit sehingga dapat teramati langsung
(biasanya terlihat berwarna hijau/biru). Namun, vena memiliki denyut yang lemah. Denyut
yang terasa saat kita memegang pergelangan tangan adalah denyut dari pembuluh arteri.
Berarti, pernyataan 1, 2, 3 salah, dan yang benar hanya pernyataan 4 saja.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

Topik Transpor dan Pertukaran Zat pada Manusia

Sub Topik Struktur Pendukung Pertukaran Gas

Level Kognitif Medium

4. Mutasi pada suatu gen menyebabkan sel penghasil surfaktan pada alveolus
seseorang tidak dapat bekerja. Hal ini kemungkinan besar akan menyebabkan…
1. Elastisitas dinding alveolus berkurang
2. Area pertukaran gas berkurang
3. Bagian dalam dinding alveolus menempel setelah ekspirasi
4. Kadar oksigen di darah lebih rendah

A. 1, 2, 3, 4
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3

JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Surfaktan berfungsi untuk mengurangi tegangan permukaan pada alveolus sehingga ketika
alveolus mengempis (saat ekspirasi), dinding bagian dalamnya tidak saling menempel. Hal
ini menyebabkan alveolus menjadi mudah untuk mengembang kembali. Adanya surfaktan
akan menyebabkan dinding alveolus menjadi lebih elastis karena mudah mengembang dan
mengempis. Ketika tidak ada surfaktan, elastisitas dinding alveolus akan berkurang. Berarti
pernyataan 1 dan 3 benar. Jika dinding alveolus saling menempel, alveolus dikatakan dalam
kondisi kolaps. Hal ini menyebabkan alveolus tidak dapat berfungsi sebagai tempat
pertukaran gas. Jika banyak alveolus yang kolaps, maka area pertukaran gas akan
berkurang (pernyataan 2 benar). Jika pertukaran gas tidak maksimal, oksigen yang bisa
masuk dan beredar di peredaran darah juga berkurang. Akibatnya, tubuh kadar oksigen di
dalam darah juga akan berkurang/menjadi rendah (pernyataan 4 juga benar).
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah A.

Topik Transpor dan Pertukaran Zat pada Manusia

Sub Topik Struktur Pendukung Pertukaran Gas

Level Kognitif Medium

5. Perhatikan gambar berikut!

Pernyataan yang benar tentang gambar tersebut adalah…


1. PO2 di kapiler jaringan lebih tinggi daripada jaringan tubuh
2. PCO2 di kapiler jaringan lebih rendah daripada jaringan tubuh
3. Pertukaran gas antara kapiler jaringan dan jaringan tubuh terjadi secara pasif
4. X adalah karbon dioksida dan Y adalah oksigen

A. 1, 2, 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3, 4
JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Oksigen dari kapiler jaringan akan berdifusi ke jaringan tubuh. Sebaliknya karbon dioksida
dari jaringan tubuh akan berdifusi ke kapiler jaringan. Berarti X adalah oksigen, sementara Y
adalah karbon dioksida (pernyataan 4 salah). Proses pertukaran gas ini terjadi melalui
difusi. Difusi merupakan contoh transpor pasif (pernyataan 3 benar). Oksigen bisa berdifusi
ke jaringan tubuh karena tekanan parsial oksigen (PO2) di kapiler jaringan lebih tinggi
daripada jaringan tubuh (pernyataan 1 benar). Sebaliknya, karbon dioksida bisa berdifusi ke
kapiler jaringan karena tekanan parsial karbondioksida (PCO2) di kapiler jaringan lebih
rendah daripada di jaringan tubuh (pernyataan 2 benar).
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Topik Transpor dan Pertukaran Zat pada Manusia

Sub Topik Struktur Pertukaran Zat di Ginjal

Level Kognitif Medium

6. Perhatikan gambar berikut!

Reabsorpsi air dan garam mineral terjadi pada bagian yang ditunjuk huruf…
A. 1, 2, 3, 4, 5 D. 2 dan 3
B. 1, 2, 3, 4 E. 3 dan 4
C. 1, 2, 3

JAWABAN : B
PEMBAHASAN :
Proses pembentukan urin melibatkan tiga tahapan yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi.
1. Filtrasi → tahap penyaringan darah yang terjadi di glomerulus (ditunjuk oleh nomor
5). Hasilnya membentuk filtrat yang akan terkumpul di Kapsula Bowman. Pada
filtrat hasil filtrasi seharusnya tidak ada sel darah dan protein.
2. Reabsorpsi → tahap penyerapan kembali zat-zat dalam filtrat yang masih
diperlukan tubuh. Proses ini terjadi di sepanjang tubulus nefron, mulai dari tubulus
kontortus proksimal (nomor 4), lengkung henle (nomor 3), tubulus kontortus distal
(nomor 2) dan tubulus kolektivus (nomor 1). Khusus untuk reabsorpsi glukosa hanya
terjadi di TKP. Sementara reabsorpsi air dan garam mineral dapat terjadi di
sepanjang tubulus nefron. Reabsorbsi pada ginjal dapat terjadi melalui transpor
pasif (osmosis dan difusi terfasilitasi) maupun transpor aktif. Air paling banyak
direabsorbsi di bagian lengkung henle yang menurun karena pada bagian tersebut
terdapat banyak kanal aquaporin. Sementara itu, di tubulus kolektivus terjadi
pengaturan jumlah air yang akan membentuk urin. Proses dipengaruhi oleh hormon
ADH dengan cara mengatur jumlah kanal aquaporin di tubulus kolektivus.
3. Sekresi → tahap penambahan senyawa-senyawa yang akan dikeluarkan bersamaan
dengan urin. Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal (TKP) dan tubulus
kontortus distal (TKD). Pada TKP akan terjadi sekresi senyawa seperti amonia (NH3)
dan ion H+. Sementara pada TKD terjadi sekresi ion H+. Kelebihan ion H+ harus
disekresi (dikeluarkan dengan urin) agar tidak mengganggu keseimbangan pH
darah.
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah B.

Topik Transpor dan Pertukaran Zat pada Manusia

Sub Topik Struktur Pertukaran Zat di Ginjal

Level Kognitif Medium

7. Penderita albuminuria kemungkinan mengalami kerusakan pada...


A. Glomerulus D. Tubulus distal
B. Tubulus proksimal E. Tubulus kolektivus
C. Lengkung henle

JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Albumin merupakan salah satu protein yang ada pada plasma darah. Albuminuria adalah
kondisi ketika dalam urin seseorang terkandung protein. Protein seharusnya tidak ikut
masuk membentuk filtrat ketika terjadi filtrasi. Jika dalam urin terkandung albumin, dapat
menjadi pertanda bahwa proses filtrasi terganggu. Salah satu penyebabnya bisa karena
glomerulusnya mengalami kerusakan.
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah A.

Topik Transpor dan Pertukaran Zat pada Manusia


Sub Topik Struktur Pertukaran Zat di Ginjal

Level Kognitif Medium

8. Ketika tubuh dalam kondisi dehidrasi, manakah pernyataan berikut yang benar?
1. Sekresi ADH meningkat
2. Reabsorpsi air di tubulus kolektivus meningkat
3. Sekresi ADH menurun
4. Reabsorpsi air di tubulus kolektivus meningkat

A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4

JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Ketika tubuh dalam kondisi dehidrasi, berarti tubuh kekurangan air. Untuk itu, ginjal akan
menurunkan volume air yang dikeluarkan bersamaan dengan urin sehingga urin yang
dihasilkan lebih pekat. Untuk menurunkan volume air di urin, berarti ginjal akan
meningkatkan reabsorpsi (penyerapan kembali) air, khususnya di tubulus kolektivus. Agar
reabsorpsi air di tubulus kolektivus meningkat, jumlah kanal aquaporin pada dinding
tubulus kolektivus harus lebih banyak. Distribusi kanal aquaporin ke dinding tubulus
kolektivus dipicu oleh ADH. Berarti ketika tubuh dehidrasi, kadar ADH akan meningkat.
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah A.

Topik Mobilitas pada Manusia

Sub Topik Struktur dan Fungsi Sistem Saraf

Level Kognitif Hard

9. Saat mengamati preparat sel saraf di bawah mikroskop, Indah menemukan struktur
sebagai berikut.

Indah lalu membuat beberapa kesimpulan terkait preparat yang ia amati sebagai
berikut.
1. Merupakan neuron pseudounipolar
2. Banyak ditemukan pada saraf tepi
3. Berfungsi menghantarkan sinyal ke otak
4. Selubung mielin disintesis oleh oligodendrosit

Kesimpulan Indah yang benar adalah …


A. 1, 2, 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3, 4

JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Neuron pada gambar merupakan neuron pseudounipolar karena struktur yang memanjang
dari badan sel saraf hanya berupa akson yang ‘terbagi’ menjadi dua cabang. Bagian ujung
akson pada neuron pseudounipolar dapat termodifikasi sebagai reseptor untuk mendeteksi
rangsang/stimulus, sementara ujung lainnya merupakan akson terminal yang terhubung
dengan sel saraf lain. Neuron pseudounipolar umumnya merupakan neuron sensoris yang
merupakan bagian dari saraf tepi dan berfungsi menghantarkan impuls ke otak (saraf
pusat). Karena merupakan saraf tepi, selubung mielin pada neuron pseudounipolar
disintesis oleh sel Schwann. Oligodendrosit menyintesis selubung mielin untuk saraf pusat.
Kalau tipe neuron yang banyak menyusun saraf pusat (interneuron) dan saraf motorik
adalah neuron multipolar. Pada neuron multipolar, dari satu badan sel saraf, terdapat
juluran yang membentuk akson dan banyak dendrit. Beda antara neuron multipolar di saraf
pusat dan saraf tepi motorik adalah pada saraf pusat, percabangan dendritnya jauh lebih
kompleks. Sementara neuron multipolar di saraf tepi motorik umumnya memiliki akson
yang sangat panjang.
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah A.

Topik Mobilitas pada Manusia

Sub Topik Mekanisme Penghantaran Impuls

Level Kognitif Hard

10. Perhatikan gambar berikut!


Kondisi membran sel saraf saat repolarisasi sesuai dengan gambar….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

JAWABAN : B
PEMBAHASAN :
Perubahan muatan dan potensial membran sel saraf selama menghantarkan impuls dapat
dibedakan menjadi empat tahapan yaitu fase istirahat, depolarisasi, repolarisasi, dan
hiperpolarisasi.
1. Fase istirahat → kondisi saat sel saraf sedang tidak menghantarkan impuls →
muatan membran akson bagian luar lebih positif, dan bagian dalam lebih negatif.
Kanal Na+ dan K+ sama-sama menutup. Nilai potensial istirahat berkisar -80
sampai -60 mV.
2. Depolarisasi → muatan membran akson berubah menjadi lebih negatif di luar dan
lebih positif di dalam. Kanal K+ masih menutup, kanal Na+ membuka. Ion Na+ yang
bermuatan positif masuk ke dalam sehingga muatan di bagian dalam lebih positif.
Jika depolarisasi dapat membuat potensial membran meningkat sampai lebih dari
-55 mV maka impuls atau potensial aksi terbentuk.
3. Repolarisasi → potensial membran turun menuju potensial istirahat. Muatan di
dalam membran akson kembali lebih negatif di bagian dalam dan lebih positif du
kyar. Kanal Na+ terinaktivasi (bukannya terhambat) sementara kanal K+ membuka,
sehingga ion K+ keluar membran akson, makanya muatan di luar jadi positif.
4. Hiperpolarisasi → potensial membran turun di bawah potensial istirahat. Muatan di
dalam membran akson lebih negatif, di luar lebih positif. Kanal Na+ menutup, kanal
K+ masih membuka sehingga K+ masih terus keluar makanya potensial
membrannya jadi terus menurun.
Pada gambar terlihat, kondisi ketika kanal K+ membuka dan Na+ inaktif sesuai dengan
gambar 2, berarti jawaban yang tepat adalah B. Kalau gambar 1 kondisi hiperpolarisasi,
gambar 3 kondisi istirahat, dan gambar 4 kondisi depolarisasi.

TIPS :
Supaya tidak bingung, bisa fokus melihat muatan di bagian dalam membran akson saja
atau luar akson saja. Saat istirahat, bagian dalam lebih negatif. Saat depolarisasi, bagian
dalam lebih positif.

Topik Mobilitas pada Manusia

Sub Topik Mekanisme Penghantaran Impuls

Level Kognitif Medium

11. Perhatikan gambar berikut!

Manakah pernyataan berikut yang benar?


1. Penutupan kanal Na+ pada tahap 5 menyebabkan potensial membran kembali ke
potensial istirahat.
2. Jika peningkatan potensial membran mencapai minimal -55 mV, potensial aksi dapat
terbentuk.
3. Terbukanya protein kanal K+ pada tahap 2 menyebabkan ion K+ dapat bergerak
masuk ke dalam membran akson,
4. Protein kanal Na+ tetap terbuka selama tahap 2 dan 4

A. 1, 2, 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3, 4

JAWABAN : C
PEMBAHASAN :
1. Nomor 1 menunjukkan fase polarisasi (fase istirahat) → potensial membran akson
berada pada potensial istirahat (sekitar -60 sampai -80 mV). Pada fase ini protein
kanal Na+ dan K+ menutup.
2. Nomor 2 menunjukkan fase depolarisasi → potensial membran meningkat karena
protein kanal Na+ membuka. Na+ yang bermuatan positif masuk ke dalam membran
akson → bagian dalam akson menjadi lebih positif. Jika depolarisasi berhasil
meningkatkan potensial membran sampai melebihi ambang batas (-55 mV) →
potensial aksi dapat terbentuk.
3. Nomor 3 menunjukkan potensial aksi → perubahan drastis potensial membran
akson. Karena bisa dilihat ya dari nomor 2 ke 3, potensial membrannya meningkat
drastis menjadi sekitar +55 mV.
4. Nomor 4 menunjukkan fase repolarisasi → penurunan potensial membran untuk
kembali ke potensial istirahatnya. Ini bisa terjadi karena pada repolarisasi, kanal K+
membuka sehingga ion K+ yang bermuatan positif dapat bergerak keluar membran
akson → bagian luar membran akson menjadi lebih positif. Pada fase repolarisasi,
kanal Na+ masih tetap terbuka, tetapi dalam kondisi inaktif (bukaannya tersumbat
sehingga ion Na+ tidak dapat lewat).
5. Nomor 5 menunjukkan fase hiperpolarisasi → terjadi penurunan potensial
membran di bawah potensial istirahat secara singkat. Ini bisa terjadi karena pada
fase ini, protein kanal K+ masih membuka, sementara protein kanal Na+ sudah
menutup. Jadi ion K+ yang bermuatan positif masih terus keluar membran akson →
nilai potensial membran makin turun (negatif). Nantinya, ketika protein kanal K+
sudah menutup → potensial membran bisa sedikit naik untuk kembali ke kondisi
istirahat.
Pernyataan yang tepat adalah pernyataan 2 dan 4.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.

Topik Mobilitas pada Manusia


Sub Topik Mekanisme Penghantaran Impuls

Level Kognitif Medium

12. Perhatikan gambar berikut!

Ketika neurotransmitter X berikatan dengan struktur nomor 3, bagian 2 mengalami


hiperpolarisasi. Berarti, pernyataan yang benar tentang neurotransmitter X adalah….
1. Merupakan neurotransmitter inhibisi
2. Merupakan neurotransmitter eksitasi
3. Menyebabkan kanal Na+ membuka
4. Menyebabkan kanal Cl- membuka

A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

JAWABAN : B
PEMBAHASAN :
Pada soal disebutkan neurotransmitter X menyebabkan bagian 2 (bagian postsinaptik)
mengalami hiperpolarisasi, berarti neurotransmitter X merupakan neurotransmitter inhibisi.
Neurotransmitter inhibisi bekerja dengan cara mendorong terbukanya kanal K+ atau Cl-.
Jika kanal K+ terbuka, K+ yang bermuatan positif akan keluar dari membran postsinaptik
sehingga menyebabkan bagian dalam membran postsinaptik semakin negatif (potensial
membrannya turun). Demikian pula, jika kanal Cl- terbuka, ion Cl- yang akan bermuatan
negatif akan masuk ke dalam membran postsinaptik sehingga menyebabkan muatan di
bagian dalam membran postsinaptik makin negatif (potensial membrannya turun).
Sebaliknya, neurotransmitter eksitasi bekerja dengan mendorong terbukanya kanal Na+
dan K+. Na+ yang bermuatan positif akan masuk sehingga menyebabkan bagian dalam
membran postsinaptik semakin positif (potensial membrannya dapat meningkat hingga
melebihi ambang batas), potensial aksi terbentuk dan impuls dapat lanjut dihantarkan
bagian postsinaptik.
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah C.

Topik Mobilitas pada Manusia

Sub Topik Struktur, Fungsi, dan Kelainan serta Gangguan pada


Sistem Gerak

Level Kognitif Medium

13. Perhatikan gambar berikut!

Bagian yang disebut sebagai retikulum sarkoplasma dan tubulus T berturut-turut


ditunjukan oleh huruf...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 5 dan 1

JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
- Retikulum sarkoplasmik (retikulum sarkoplasma) → organel khusus di sel otot
yang menyimpan banyak ion Ca2+. Pada gambar ini ditunjuk oleh nomor 1.
- Nomor 2 menunjuk tubulus T (T junction), ciri khasnya memiliki bentuk seperti
huruf T.
- Nomor 3 menunjuk membran plasma sel otot, atau disebut sarkolema. Ciri
khasnya merupakan bagian sel otot paling luar dan banyak reseptor
neurotransmitter.
- Nomor 4 menunjuk ke celah sinapsis antara neuron motorik dengan sel otot,
disebut sebagai neuromuscular junction.
- Nomor 5 menunjuk akson terminal dari neuron motorik, ciri khasnya bentuknya
menggembung terus banyak vesikel neurotransmitter.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.
Topik Mobilitas pada Manusia

Sub Topik Struktur, Fungsi, dan Kelainan serta Gangguan pada


Sistem Gerak

Level Kognitif Medium

14. Perhatikan pernyataan berikut!


1.
Asetilkolin berikatan dengan reseptor di sarkolema
Ion Ca2+ berikatan dengan troponin dan menggeser tropomiosin
2.
3.
Impuls menyebar ke tubulus T
Retikulum sarkoplasma mengeluarkan ion Ca2+
4.
5.
Kepala miosin menggerakkan aktin ke tengah sarkomer dengan diikuti
hidrolisis ATP
6. Ca2+ terlepas dari troponin dan ditranspor secara aktif kembali ke retikulum
sarkoplasmik
7. Asetilkolin dilepaskan ke neuromuscular junction
Urutan mekanisme kontraksi otot yang benar adalah....
A. 1-7-3-4-2-6-5
B. 3-7-1-4-2-5-6
C. 4-2-3-7-1-6-5
D. 7-1-3-4-2-5-6

JAWABAN : D
PEMBAHASAN :
Urutan mekanisme kontraksi otot berdasarkan sliding filament theory yaitu
1. Potensial aksi sampai ke akson terminal neuron motorik dan menstimulasi
pelepasan neurotransmitter asetilkolin ke neuromuscular junction.
2. Asetilkolin berikatan dengan reseptor asetilkolin yang ada di sarkolema otot,
menyebabkan terbentuk potensial aksi yang menyebar ke tubulus T dan retikulum
sarkoplasmik (organel yang menyimpan ion Ca2+ pada sel otot).
3. Potensial aksi mendorong pelepasan ion Ca2+ ke sitosol
4. Ion Ca2+ berikatan dengan troponin, menyebabkan tropomiosin bergeser sehingga
sisi aktif aktin terekspos.
5. Kepala miosin dapat berikatan dengan sisi aktif aktin. Seiring dengan itu, ATP
dihidrolisis untuk menyediakan energi yang mendorong kepala miosin dapat
menggerakkan aktin ke tengah sarkomer. Hal ini menyebabkan sarkomer memendek
(otot kontraksi).
6. Saat tidak ada lagi impuls dihantarkan dari neuron motorik, ion Ca2+ mulai
dikembalikan ke retikulum sarkoplasma melalui transpor aktif. Hal ini menyebabkan
kadar ion Ca+ di sitosol menurun.
7. Menurunnya kadar ion Ca2+ menyebabkan Ca2+ terlepas dari troponin. Sisi aktif aktin
kembali tertutup dan miosin terlepas dari aktin. Hal ini menyebabkan sarkomer
kembali ke ukuran semula (otot relaksasi).
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah D.
TIPS :
Bisa minta siswa menonton Video 1. Struktur dan Mekanisme Kerja otot di Topik Sistem
Gerak Aktif, Subtopik Konsep Kilat pada Ruang Belajar (menit 14:26 - 17:05).

Topik Mobilitas pada Manusia

Sub Topik Struktur, Fungsi, dan Kelainan serta Gangguan pada


Sistem Gerak

Level Kognitif Medium

15. Perhatikan gambar berikut!

Manakah pernyataan berikut yang benar mengenai gambar tersebut?


1. Saat kontraksi otot, zona H akan memendek
2. Saat kepala miosin tidak berikatan dengan aktin, pita I memendek
3. Jarak antara dua garis Z pada otot bisep akan memendek ketika menekuk lengan
4. Saat relaksasi, pita A akan memanjang

A. 1, 2, 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3, 4

JAWABAN : B
PEMBAHASAN :
Gambar tersebut menunjukkan bagian-bagian sarkomer, tepatnya :
● Garis Z menunjukkan batas suatu sarkomer, sekaligus tempat filamen tipis (aktin)
menempel. Jarak antara dua garis Z = panjang sarkomer. Saat otot kontraksi,
sarkomer akan memendek sehingga jarak antara garis Z akan semakin pendek
sebab garis Z saling mendekat.
● Pita A menunjukkan daerah tumpang tindih aktin dan miosin. Saat otot kontraksi,
kepala miosin akan berikatan dengan aktin, keduanya saling tumpang tindih.
Akibatnya, saat otot berkontraksi, pita A akan memanjang karena aktin dan
miosinnya makin tumpang tindih.
● Pita I menunjukkan bagian aktin yang tidak saling tumpang tindih (tidak
berikatan) dengan miosin. Saat otot kontraksi, aktin akan banyak berikatan dengan
kepala miosin sehingga pita I memendek.
● Zona H menunjukkan bagian miosin yang tidak tumpang tindih (tidak berikatan)
dengan aktin. Saat otot kontraksi, zona H juga akan memendek, karena makin
banyak miosin yang berikatan dengan aktin.
● Garis M menunjukkan daerah tempat filamen tebal (miosin) menempel, posisinya
ada di tengah sarkomer. Saat otot kontraksi, garis M akan tetap di tengah dan tidak
memanjang maupun memendek.

● Pernyataan 1 benar karena saat otot kontraksi, makin banyak miosin menempel
dengan aktin, sehingga zona H akan memendek.
● Pernyataan 2 salah, pita I adalah bagian aktin yang tidak menempel dengan miosin.
Saat otot kontraksi, bagian tersebut akan memanjang.
● Pernyataan 3 benar, saat menekuk lengan, bisep kontraksi sehingga jarak garis Z
akan memendek.
● Pernyataan 4 salah, saat relaksasi justru pita A akan memendek karena miosin tidak
saling tumpang tindih dengan aktin.jang maupun memendek.
Pernyataan yang benar adalah 1 dan 3.
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah B.

Topik Hormon dan Reproduksi Manusia

Sub Topik Pengaturan Hormon pada Reproduksi Laki-laki

Level Kognitif Medium

16. Perhatikan diagram berikut!


X, Y, P dan Q berturut-turut merupakan…
A. X = FSH, Y = LH, P = Sel sertoli, Q = Sel Leydig
B. X = FSH, Y = LH, P = Sel Leydig, Q = Sel sertoli
C. X = LH, Y = FSH, P = Sel sertoli, Q = Sel Leydig
D. X = LH, Y = FSH, P = Sel Leydig, Q = Sel sertoli

JAWABAN : D
PEMBAHASAN :
GnRH (gonadotropin releasing hormone) akan memengaruhi hipofisis anterior untuk
menyekresi FSH dan LH. FSH lalu akan memengaruhi sel sertoli untuk menyediakan nutrisi
yang cukup bagi spermatogenesis. Sementara LH akan memengaruhi sel Leydig untuk
menghasilkan hormon testosteron. Berarti, X adalah LH, P adalah sel Leydig, Y adalah FSH
dan Q adalah sel sertoli.
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah D.

Topik Hormon dan Reproduksi Manusia

Sub Topik Pengaturan Hormon pada Reproduksi Perempuan

Level Kognitif Medium

17. Perhatikan gambar berikut!


Metode bayi tabung dapat dilakukan untuk menggantikan proses yang normalnya terjadi
pada bagian…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

JAWABAN : B
PEMBAHASAN :
Bayi tabung (in-vitro fertilization) merupakan proses fertilisasi yang dilakukan di luar tubuh.
Fertilisasi atau peleburan antara sel sperma dan sel telur normalnya terjadi di oviduk, yang
ditunjuk oleh nomor 2. Nantinya zigot yang terbentuk dari fertilisasi akan dikembangkan
menjadi embrio, lalu diimplantasikan ke dalam rahim. Jadi, proses perkembangan embrio
pada bayi tabung masih memerlukan peranan dari rahim. Rahim ditunjuk oleh nomor 3.
Kalau nomor 1 adalah ovarium sebagai penghasil sel telur, sementara nomor 4 adalah
vagina sebagai saluran keluarnya bayi ketika dilahirkan.
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah B.

Topik Hormon dan Reproduksi Manusia

Sub Topik Pengaturan Hormon pada Reproduksi Perempuan

Level Kognitif Hard

18. Perhatikan gambar berikut!

Manakah pernyataan berikut yang benar?


1. Pada awal fase Y, dinding rahim sedang mengalami peluruhan
2. Pada fase Z terjadi lonjakan LH yang sangat drastis
3. Pada fase X, terjadi peningkatan sekresi progesteron dan estrogen
4. FSH mendorong folikel ovarium mensekresi estrogen pada fase Y

A. 1, 2, 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3, 4

JAWABAN : E
PEMBAHASAN :
● Fase Y → fase folikuler, yang mana FSH akan mendorong folikel ovarium mengalami
perkembangan untuk membentuk folikel yang matang. Pada fase ini, FSH juga akan
mendorong folikel ovarium menyekresi estrogen, sehingga di pertengahan fase Y,
kadar estrogen akan mulai naik. Estrogen akan memengaruhi endometrium untuk
kembali menebal.
● Fase Z → fase ovulasi, berupa fase keluarnya sel telur dari ovarium. Hal ini terjadi
ketika ada lonjakan sekresi LH dan juga FSH. Lonjakan LH lebih drastis dari FSH.
Pada fase ini, endometrium makin menebal.
● Fase X → fase luteal, berupa fase perkembangan korpus luteum. Korpus luteum
terbentuk dari sisa folikel yang yang mengalami ovulasi. Korpus luteum berfungsi
sebagai penghasil progesteron dan estrogen, sehingga pada awal fase X, sekresi
progesteron dan estrogen akan meningkat untuk mempertahankan ketebalan
endometrium. Jika tidak terjadi kehamilan, korpus luteum akan menghilang di akhir
fase X. Hal ini menyebabkan penurunan kadar progesteron dan estrogen yang
mendorong endometrium meluruh (terjadi menstruasi). Berarti, menstruasi terjadi di
akhir fase X hingga awal fase Y.
Berarti, pernyataan 1, 2, 3, dan 4 benar. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah E.

Anda mungkin juga menyukai