Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERTEMUAN KE 3

RIKA KESUMA DEWI : 2023202011

1. Jelaskan peristiwa - peristiwa penting terkait perkembangan bahasa Indonesia


yang terjadi sebelum kemerdekaan!
2. Jelaskan peristiwa - peristiwa penting terkait perkembangan bahasa Indonesia
yang terjadi setelah kemerdekaan!
3. Jelaskan karakteristik ejaan van of huijsen!
4. Jelaskan karakteristik ejaan republik!
5. Jelaskan karakteristik ejaan melindo!
6. Jelaskan karakteristik ejaan ang disempurnakan!
7. Jelaskan fungsi bahasa indonesi!
8. Jelaskan sikap yang baik terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa
asing!

JAWABAN

1. beberapa peristiwa penting terkait perkembangan bahasa Indonesia


sebelum kemerdekaan:

(1 )Penyebaran Agama Islam dan Budaya Melayu : Penyebaran agama Islam


dan budaya Melayu di kepulauan Nusantara mempengaruhi perkembangan
bahasa, dengan banyaknya kata-kata Arab yang diserap ke dalam bahasa
Melayu.

(2)Masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit : Kerajaan Sriwijaya dan


Majapahit merupakan pusat kekuasaan di Nusantara pada masa itu, yang
mempengaruhi perkembangan bahasa Melayu sebagai bahasa perdagangan
dan kebudayaan.

(3 )Kedatangan Bangsa Eropa*: Kedatangan bangsa Eropa, terutama bangsa


Portugis, Belanda, dan Inggris, membawa pengaruh baru ke dalam bahasa
Melayu, seperti pengenalan kata-kata baru dari bahasa Portugis dan Belanda.

(4)Penyusunan Kamus Melayu-Belanda : Pada abad ke-17, penyusunan


kamus Melayu-Belanda oleh para misionaris dan peneliti Eropa membantu
memperluas kosa kata bahasa Melayu dengan memasukkan kosakata Barat
ke dalamnya.
(5)Pendidikan Kolonial : Pendidikan yang diperkenalkan oleh pemerintah
kolonial Belanda membantu standarisasi bahasa Melayu dan penyebarannya
melalui sistem pendidikan formal.
(6)Kongres Bahasa Indonesia Pertama : Kongres Bahasa Indonesia Pertama
yang diadakan pada tahun 1926 di Jakarta merupakan tonggak penting
dalam perjuangan untuk memperjuangkan bahasa Melayu sebagai bahasa
nasional.

(7)Pendirian Balai Pustaka : Pendirian Balai Pustaka pada tahun 1917 oleh
pemerintah Hindia Belanda bertujuan untuk menerbitkan dan menyebarkan
buku-buku dalam bahasa Melayu, yang turut memperkuat statusnya sebagai
bahasa resmi.

2. beberapa peristiwa penting terkait perkembangan bahasa Indonesia


setelah kemerdekaan:

(1)Sumpah Pemuda : Pada tahun 1928, Sumpah Pemuda menyatakan tekad


untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa. Hal
ini menjadi dasar untuk memperkuat bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional setelah kemerdekaan.

(2)Pembentukan Badan Pengembangan Bahasa dan Sastra : Badan ini


didirikan pada tahun 1957 dengan tujuan mengembangkan dan merawat
bahasa Indonesia serta sastra Indonesia.

(3)Pembentukan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa : Didirikan


pada tahun 1967, Pusat ini bertanggung jawab untuk melakukan penelitian,
pengembangan, dan pembinaan bahasa Indonesia.

(4)Reformasi Bahasa : Sejak tahun 1972, pemerintah Indonesia telah


melakukan reformasi bahasa untuk menyempurnakan tata bahasa Indonesia,
seperti penyederhanaan ejaan dan penggunaan istilah yang tepat.

(5) Penerbitan Kamus Besar Bahasa Indonesia : Pada tahun 1988, Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa menerbitkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia sebagai upaya untuk menyediakan referensi yang kaya akan kosa
kata bahasa Indonesia.
(6)Penggunaan Bahasa Indonesia di Berbagai Bidang : Bahasa Indonesia
semakin banyak digunakan di berbagai bidang, termasuk administrasi
pemerintahan, pendidikan, media massa, dan komunikasi sehari-hari.

(7)Penyelenggaraan Kongres Bahasa Indonesia : Kongres Bahasa Indonesia


secara berkala diselenggarakan untuk membahas perkembangan dan
pemurnian bahasa Indonesia, serta untuk merumuskan kebijakan yang
berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia. Peristiwa-peristiwa ini
merupakan langkah-langkah penting dalam memperkuat dan
mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang kuat dan
berkembang setelah kemerdekaan.

3. Ejaan Van Ophuijsen adalah sistem ejaan yang digunakan di Indonesia


pada masa kolonial Belanda dan setelah kemerdekaan hingga diperbaharui
menjadi ejaan yang lebih sederhana. Berikut adalah beberapa karakteristik
ejaan Van Ophuijsen:

(A)Penggunaan Huruf Belanda : Ejaan ini menggunakan huruf Belanda


standar, termasuk digraf seperti "ij" untuk bunyi vokal, yang kemudian
diubah menjadi "j" di akhir kata.

(B)Penyelarasan Vokal : Ejaan Van Ophuijsen menyarankan penyelarasan


vokal, artinya jika sebuah kata memiliki dua huruf vokal yang berdekatan,
maka keduanya harus diucapkan secara terpisah.

(C)Penggunaan ejaan "oe" dan "nj" : Dalam ejaan ini, bunyi "u" diucapkan
sebagai "oe", sedangkan bunyi "nj" diucapkan sebagai "ny", mirip dengan
penggunaannya dalam bahasa Belanda.

(D)Pemisahan Konsonan Ganda : Konsonan ganda yang diikuti oleh vokal


di ejaan ini dipisahkan, seperti "kk" menjadi "k-k".

(E)Penyederhanaan Ejaan : Meskipun ejaan Van Ophuijsen mengikuti


aturan-aturan yang cukup rumit, terdapat upaya penyederhanaan yang
dilakukan, terutama setelah kemerdekaan, untuk membuat ejaan lebih
mudah dipahami dan digunakan secara luas oleh masyarakat.
Meskipun ejaan Van Ophuijsen digunakan selama beberapa waktu,
kemudian digantikan oleh ejaan yang lebih sederhana dan lebih sesuai
dengan fonologi bahasa Indonesia.
4. Ejaan Republik adalah sistem ejaan yang diperkenalkan setelah
kemerdekaan Indonesia untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen. Berikut
adalah beberapa karakteristik utama dari ejaan Republik:

(A)Penggunaan Huruf Seragam


(B) Penghapusan Konsonan Ganda
(C)Penggunaan Huruf "e" dan "eu’’
(D)Penyederhanaan Aturan Ejaan
(E)Kesesuaian dengan Fonologi Bahasa Indonesia.
Ejaan Republik secara bertahap menggantikan ejaan Van Ophuijsen dan
menjadi ejaan resmi yang digunakan di Indonesia setelah kemerdekaan.
Ejaan ini telah menjadi dasar bagi perkembangan ejaan bahasa Indonesia
hingga saat ini.

5.Ejaan Melindo adalah sistem ejaan bahasa Indonesia yang disederhanakan


untuk meningkatkan kemudahan penggunaan dan pemahaman, khususnya
dalam konteks digital. Beberapa karakteristiknya termasuk:

(1) Fonemik: Ejaan Melindo didasarkan pada fonem-fonem bahasa


Indonesia, sehingga lebih mudah dipahami dan diucapkan.
(2) Penghilangan Huruf Tidak Bersuara
(3) Penggabungan huruf
(4)Penyederhanaan Vokal
(5)Penghilangan Konsonan Ganda
Ini adalah beberapa contoh karakteristik utama dari ejaan Melindo, yang
bertujuan untuk membuat penulisan bahasa Indonesia lebih sederhana dan
konsisten.

6. Ejaan yang disempurnakan adalah sebuah ejaan bahasa Indonesia yang


mengalami penyempurnaan untuk meningkatkan konsistensi, kesesuaian
dengan aturan tata bahasa, dan kemudahan penggunaan. Beberapa
karakteristiknya termasuk:

(1)Konsistensi Penulisan
(2)Penggunaan Huruf Kapital
(3)Konsistensi Penulisan Angka
(4)Penyederhanaan Ejaan Asing
(5)Pemertahanan Asas Kebahasaan
7. Bahasa Indonesia memiliki beragam fungsi yang penting dalam
kehidupan sehari-hari, komunikasi, dan pembangunan masyarakat. Beberapa
fungsi utamanya meliputi:

(1)Komunikasi : Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi yang


memungkinkan individu untuk berinteraksi, menyampaikan gagasan,
bertukar informasi, dan berkomunikasi dengan orang lain dalam masyarakat
Indonesia.

(2)Identitas Nasional : Sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan bangsa,


Bahasa Indonesia membantu memperkuat identitas nasional Indonesia dan
mempersatukan keragaman budaya, suku, dan etnis di seluruh wilayah
Indonesia.

(3)Pendidikan : Bahasa Indonesia digunakan sebagai medium pembelajaran


di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Ini memfasilitasi akses yang setara
terhadap pendidikan bagi semua warga negara Indonesia.

(4)Media Massa : Bahasa Indonesia digunakan dalam media massa seperti


surat kabar, majalah, radio, televisi, dan internet. Ini memungkinkan
informasi dan ide-ide disampaikan secara luas kepada masyarakat.

(5)Administrasi dan Hukum : Bahasa Indonesia digunakan dalam dokumen


resmi pemerintah, peraturan, kontrak, dan prosedur administrasi serta
hukum. Hal ini memastikan keseragaman dan kejelasan dalam pengaturan
pemerintahan dan hukum.

(6)Budaya dan Seni : Bahasa Indonesia menjadi sarana untuk


mengungkapkan budaya dan seni Indonesia, termasuk sastra, musik, seni
pertunjukan, dan tradisi lisan. Melalui bahasa, nilai-nilai budaya dapat
dilestarikan dan dipromosikan.

(7)Pariwisata : Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi penting dalam


industri pariwisata, memungkinkan wisatawan lokal dan internasional
berinteraksi dengan penduduk setempat, memahami budaya lokal, dan
menikmati pengalaman wisata dengan lebih baik.
Fungsi-fungsi ini menunjukkan pentingnya Bahasa Indonesia dalam
memfasilitasi komunikasi, pembangunan masyarakat, dan menjaga kesatuan
bangsa Indonesia
8. Sikap yang baik terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing
adalah penting untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, menghargai
keberagaman, dan meningkatkan kemampuan komunikasi. Berikut adalah
beberapa sikap yang baik terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa
asing :

1. Kesadaran akan Konteks


2. Penguatan Identitas Budaya
3. Kemauan untuk Belajar
4.Keragaman Bahasa
5.Komitmen terhadap Kesetaraan
6.Kesopanan dan Kehormatan
7.Penggunaan Bahasa dalam Konteks Pendidikan dan Profesionalisme
Dengan sikap yang baik terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa
asing, kita dapat memperkaya pengalaman komunikasi, memperluas
jaringan hubungan, dan mempromosikan pemahaman lintas budaya yang
lebih dalam.

Anda mungkin juga menyukai