Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

APLIKASI EVIDENCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN


MELALUI STANDAR DAN GUIDELINE

Oleh:

JURUSAN KEBIDANAN
2023

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat-Nya lah, makalah yang berjudul ” aplikasi evidence based dalam praktik
kebidanan melalui standar dan guideline” ini dapat kami selesaikan. Penyusunan
makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai
pihak.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

……….., 8 November 2023

Penulis
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
A. Pengertian Evidence Based...........................................................................4
B. Manfaat Evidence Based...............................................................................4
C. Kategori Evidence Based menurut WHO.....................................................5
D. Sumber Evidence Based................................................................................5
E. Penggunaan Boolean Logic..........................................................................8
F. Evidence Base Dalam Praktik Kebidanan..................................................10
G. Contoh Pengaplikasian EBM......................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan,
persalinan, dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan
normal. Tujuan ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan,
persalinan, dan kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat
dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan kembalinya alat
reproduksi kekeadaan normal. Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara
ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka
kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih
mencerminkan kesanggupan suatu negara untuk memberikan pelayanan
kesehatan. Indonesia, di lingkungan ASEAN, merupakan negara dengan angka
kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan segara untuk memberikan pelayanan kesehatan masih
memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.
Dengan perkiraan persalinan di Indonesia setiap tahunnya sekitar
5.000.000 jiwa dapat dijabarkan bahwa Angka kematian ibu sebesar 19.500-
20.000 setiap tahunnya atau terjadi setiap 26-27 menit. Penyebab kematian
ibu adalah perdarahan 30,5 %, infeksi 22,5.%, gestosis 17′,5 %, dan anestesia
2,0 %. Kematian bayi sebesar 56/10.000 menjadi sekitar 280.000 atau terjadi
setiap 18- 20 menit sekali. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia
neonatorum 49-60 %, infeksi 24-34 %, prematuritas/BBLR 15-
20 %, trauma persalinan 2-7 %, dan cacat bawaan 1-3 %.
Memperhatikan angka kematian ibu dan bayi, dapat dikemukakan bahwa:
Sebagian besar kematian ibu dan perinatal terjadi saat pertolongan pertama
sangat dibutuhkan, Pengawasan antenatal masih belum memadai sehingga
penyulit hamil dan hamil dengan risiko tinggi tidak atau terlambat diketahui,
masih banyak dijumpai ibu dengan jarak hamil pendek, terlalu banyak anak,
terlalu muda, dan terlalu tua untuk hamil, gerakan keluarga berencana masih

1
2

dapat digalakkan untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui norma


keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS), jumlah anemia pada ibu hamil
cukup tinggi, pendidikan masyarakat yang rendah cendrung memilih
pemeliharaan kesehatan secara tradisional, dan belum siap menerima pelaksanaan
kesehatan modern.
Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang dialami
sebagian besar negara berkembang, maka WHO menetapkan salah satu
usaha yang sangat penting untuk dapat mencapai peningkatan pelayanan
kebidanan yang menyeluruh dan bermutu yaitu dilaksanakannnya praktek
berdasar pada evidence based. Dimana bukti secara ilmiah telah dibuktikan dan
dapat digunakan sebagai dasar praktek terbaru yang lebih aman dan
diharapkan dapat mengendalikan asuhan kebidanan sehingga mampu
memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan menyeluruh dengan tujuan
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Evidence Based ?
2. Apa Manfaat dari Evidence Based ?
3. Bagaimana Kategori Evidence Based menurut WHO ?
4. Apa Sumber Evidence Based ?
5. Bagaimana Evidence Base Dalam Praktik Kebidanan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui informasi tentang evidence based kebidanan.
2. Untuk mengetahui informasi tentang manfaat evidence based.
3. Untuk mengetahui informasi tentang Kategori Evidence Based
menurut WHO.
4. Untuk mengetahui informasi tentang Sumber Evidence Based.
5. Untuk mengetahui informasi tentang Evidence Base Dalam
Praktik Kebidanan.
3

D. Manfaat
1. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence
based kebidanan
2. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang
manfaat evidence based
3. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang
Kategori Evidence Based menurut WHO
4. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang
Sumber Evidence Based
5. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang Evidence
Base Dalam Praktik Kebidanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Evidence Based


Pengertian evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata
(Inggris) Evidence adalah Bukti atau fakta dan Based adalah Dasar. Jadi
evidence base adalah: praktik berdasarkan bukti. Evidence Based
Midwifery (Practice) didirikan oleh RCM dalam rangka untuk membantu
mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan
tubuh bidan berorientasi akademis. EBM secara resmi diluncurkan
sebagai sebuah jurnal mandiri untuk penelitian murni bukti pada
konferensi tahunan di RCM Harrogate, Inggris pada tahun 2003
(Hemmings et al, 2003). Itu dirancang 'untuk membantu bidan dalam
mendorong maju yang terikat pengetahuan kebidanan dengan tujuan
utama meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi '(Silverton, 2003).
EBM mengakui nilai yang berbeda jenis bukti harus berkontribusi pada
praktek dan profesi kebidanan. Jurnal kualitatif mencakup aktif serta
sebagai penelitian kuantitatif, analisis filosofis dan konsep serta tinjauan
pustaka terstruktur, tinjauan sistematis, kohort studi, terstruktur, logis
dan transparan, sehingga bidan benar dapat menilai arti dan implikasi
untuk praktek, pendidikan dan penelitian lebih lanjut.
Jadi pengertian Evidence Base-Midwifery dapat disimpulkan
sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji
menurut metodologi ilmiah yang sistematis.

B. Manfaat Evidence Based


Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Based
antara lain:
1. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan
bukti ilmiah,
2. Meningkatkan kompetensi (kognitif),

4
5

3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan


asuhan yang bermutu,
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Kategori Evidence Based menurut WHO


Menurut WHO, Evidence based terbagi sebagai berikut :
1. Evidenve-based Medicine adalah pemberian informasi obat-obatan
berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
Temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan perederan hanya
dalam waktu beberapa bulan setelah obat tersebut dipasarkan, karena di
populasi terbukti memberikan efek samping yang berat pada sebagian
penggunanya.
2. Evidence-based Policy adalah satu sistem peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dan kedokteran (Clinical Governance): suatu
tantangan profesikesehatan dan kedokteran di masa mendatang
3. Evidence based midwifery adalah pemberian informasi kebidanan
berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
4. Evidence based report adalah merupakan brntuk penulisan laporan kasus
yang baru berkembang, memperlihatkan bagaimana hasil penelitian dapat
diterapkan pada semua tahapan penatalaksanaan pasien.

D. Sumber Evidence Based


Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari
internet maupun berlangganan baik hardcopy seperti majalah, bulletin,
atau CD. Situs internet yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar
namun banyak pula yang public domain. Contoh situs yang dapat diakses
secarea gratis (open access) seperti:
1. Evidence Based Midwifery di Royal College Midwives
Inggris : http://www.rcm.org.uk/ebm/volume-11-2013/volume-11-issue-
6

1/the-physical- effect-of-exercise-in-pregnancy-on-pre-eclampsia-
gestational-diabetes-birthweight-and-type-of-delivery-a-struct/
2. International Breastfeeding Journal :
http://www.internationalbreastfeeding journal.com/content
3. Comfort in Labor : http://Childbirthconnection.org.
4. Journal of Advance Research in Biological Sciences
: http://www.ejmanager.com/mnstemps/86/861363938342.pdf?
t=1370044205
5. American Journal of Obstetric and Gynecology : http://ajcn.nutrition.org/
6. American Journal of Clinical Nutrition : http://ajcn.nutrition.org/
7. American Journal of Public Health : http://ajcn.nutrition.org/
8. American Journal of Nursing :
http://journals.www.com/ajnonline/pages/default.aspx
9. Journal of Adolescent Health :
http://www.jahonline.org/article/S1054-139X(04)00190-9/abstract

Tingkatan Evidence Base Quality : Type Of Evidence


1. 1 a (best) : Systematic review of randomized controlled trials
2. 1 b : Individual randomized controlled trials with narrow confidence
interval
3. 1 C : All or one case series (when all patients died before a new therapy
was introduced but patient receiving the new therapy now survive)
4. 2a : Systematic review of cohort studies
5. 2b : Individual study or randomized controlled trials with <80% follow up
6. 2c : outcome research: ecological studies
7. 3a : Systematic review of case –control studies
8. 3b : Individual case –control study
9. 4 : Case series
10. 5 (worse) : Expert opinion
7

Menurut Sackett et al. Evidence-based medicine (EBM) adalah


suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini
untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita. Dengan demikian,
dalam prakteknya, EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman
klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.
Pengertian lain dari evidence based medicine (EBM) adalah proses yang
digunakan secara sistematik untuk menemukan, menelaah/me-review,
dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar dari pengambilan
keputusan klinik. Jadi secara lebih rincinya lagi, EBM merupakan
keterpaduan antara :
1. Bukti-bukti ilmiah, yang berasal dari studi yang terpercaya (best
research evidence
2. Keahlian klinis (clinical expertise)
3. Nilai-nilai yang ada pada masyarakat (patient values).
Publikasi ilmiah adalah suatu pempublikasian hasil penelitian atau
sebuah hasil pemikiran yang telah ditelaaah dan disetujui dengan beberapa
petimbangan baik dari acountable aspek metodologi maupun accountable
aspek ilmiah yang berupa jurnal, artikel, e-book atau buku yang diakui.
Namun pada saat yang bersamaan, kemampuan ilmiah (akibat
terbatasnya informasi yang dapat diakses) serta kinerja klinik (akibat
hanya mengandalkan pengalaman, yang sering tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah) menurun secara signifikan.
Meningkatkan kinerja mahasiswa dalam mencari dan mengidentifikasi
literatur klinis terbaik untuk menyelesaikan masalah. Cara Mencari
Publikasi Ilmiah dan Penerpannya Publikasi ilmiah dapat kita cari dari
perpustakaan di kampus, internet, kuliah pakar, dll. Pelacakan publikasi
ilmiah yang baik diantaranya adalah Pelacakan yang spesifik, akan lebih
cepat dan berpeluang untuk menemukan artikel yang diinginkan.
Penggunaan frase yang tepat agar memudahkan dalam pencarian. Pelacak
memiliki pengetahuan dan pengalaman sebelumnya Dengan
8

menggunakan Boolean logic. Penerapan Publikasi Ilmiah Dalam dunia


perkuliahan, contoh penerapan publikasi ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Karya Tulis
2. Paper
3. Makalah
4. Laporan
5. Skripsi
6. Tesis
7. Disertasi
8. Buku teks/text book
9. Diktat
10. Jurnal
11. Buletin
12. Referat, dll
Website – Website Yang Digunakan Untuk Mengakses Jurnal
Selain www.pubmed.com dan www,proquest.com, ada beberapa website
yang diperuntukkan dalam pencarian jurnal. Diantaranya :
1. www.ciencedirect.com,
2. 2. www.thieme.com
3.
4. www.ingenta.com
5. www.scirus.com
6. www.sage.com
7. www.ovid.com
8. www.springerlink.com
9.
10. www.scopus.com
11. www.kluwcom
www.hinari.com,
www.wileyinterscience.com
9

E. Penggunaan Boolean Logic


Dalam mencari sebuah jurnal atau artikel, biasanya kita
menggunakan www.pubmed.com atau www.proquest.com ,dll
dengan menggunakan cara boolean logic. Didalam menggunakannya,
terdapat kata bantu, yaitu AND, OR, NOT, dan NEAR.
1. OR
Contohnya dalam melacak “Stroke OR therapy”. Semua artikel atau
jurnal yang ditemukan hanya mengandung kata stroke saja atau
therapy saja.
2. AND
Berfungsi sebagai penghubung. Dalam melacak, misal
“Hypertension AND therapy”, mesin pencari tersebut akan
mengeluarkan semua artikel atau jurnal yang mengandung kedua kata
tersebut, yaitu hypertension dan therapy.
3 . NOT
Berfungsi untuk eksklusi. Dalam menggunakannya, missal dalam
mencari “Hyperextension NOT eclampsia”, semua artikel
yang mengandung kata hyperextesion akan keluar, namun yang
mengandung kata eclampsia tidak akan dikeluarkan walaupun
mengandung kata hyperextension.
4. Dalam mencari (“Signal transduction “AND (phosphorylation OR
kinase)) NOT xenopous, akan diketemukan artikel atau jurnal yang
mengandung kata signal transduction dan phosporylation tanpa
mengandung kata xenopous, atau yang mengadung kata signal
transduction dan kinase tanpa mengandung kata xenopous.
5. Huruf Kapital Didalam pencarian dengan menggunakan Boolean logic
harus menggunakan huruf kapital.
6. Frase / fragmen Gunakan yang namanya “Quotation Marks”. Misalnya
dalam mencari “Life and death of a cell” akan mendapatkan artikel dan
jurnal yang lebih spesifik. Tanpa “Quotation Marks" akan didapatkan
artikel yang hanya berisi life, death, atau cell saja.
10

7. Batasan Waktu Dengan menggunakan batasan waktu didalam


pencarian dapat berguna dalam menyempitkan pelacakan. Misalnya
kita ingin mencari artikel tentang hal yang kita cari tersebut dalam lima
tahun terakhir atau 10 tahun terakhir atau dll. Kita juga dapat
membatasi hanya pada artikel yang dapat diakses “full text”.

8. Wildcards
Digunakan untuk meluaskan pencarian. Caranya adalah dengan
menambahkan tanda (*). Contohnya dalam mencari child*, kita akan
memperoleh artikel yang berisi child, children, childcare, dsb.
Dari cara penggunaan Boolean logic tersebut jika masih saja gagal
didalam pencariannya mungkin terdapat masalah pada program search
engine atau mungkin juga karena tidak adanya artikel yang sesuai dengan
pencarian dari kata yang dicari.

F. Evidence Base Dalam Praktik Kebidanan


EBM didirikan oleh RCM dalam rangka untuk membantu
mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar untuk
pertumbuhan tubuh bidan berorientasi akademis. RCM Bidan Jurnal telah
dipublikasikan dalam satu bentuk sejak 1887 (Rivers, 1987), dan telah
lama berisi bukti yang telah menyumbang untuk kebidanan pengetahuan
dan praktek. Pada awal abad ini, peningkatan jumlah bidan terlibat
dalam penelitian, dan dalam membuka kedua atas dan mengeksploitasi
baru kesempatan untuk kemajuan akademik. Sebuah kebutuhan yang
berkembang diakui untuk platform untuk yang paling ketat dilakukan dan
melaporkan penelitian. Ada juga keinginan untuk ini ditulis oleh dan
untuk bidan. EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal
mandiri untuk penelitian murni bukti pada konferensi tahunan di RCM
Harrogate, Inggris pada tahun 2003. Itu dirancang untuk membantu bidan
dalam mendorong maju yang terikat pengetahuan kebidanan dengan
tujuan utama meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi.
11

EBM mengakui nilai yang berbeda jenis bukti harus berkontribusi


pada praktek dan profesi kebidanan. Jurnal kualitatif mencakup aktif
serta sebagai penelitian kuantitatif, analisis filosofis dan konsep serta
tinjauan pustaka terstruktur, tinjauan sistematis, kohort studi, terstruktur,
logis dan transparan, sehingga bidan benar dapat menilai arti dan
implikasi untuk praktek, pendidikan dan penelitian lebih lanjut.

G. Contoh Pengaplikasian EBM


Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara
berkembang, terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan,
eklamsia, sepsis dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab
utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah.
Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa negara berkembang dan
hampir semua negara maju, berhasil menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu ke tingkat yang sangat rendah. Asuhan Kesehatan Ibu selama
dua dasawarsa terakhir terfokus pada:
1. Keluarga Berencana
Membantu para ibu dan suaminya merencanakan kehamilan yang
diinginkan
2. Asuhan Antenatal Terfokus
Memantau perkembangan kehamilan, mengenali gejala dan tanda
bahaya, menyiapkan persalinan dan kesediaan menghadapi komplikasi
3. Asuhan Pascakeguguran
Menatalaksanakan gawat-darurat keguguran dan komplikasinya serta
tanggap terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya
4. Persalinan yang Bersih dan Aman serta Pencegahan Komplikasi
Kajian dan bukti ilmiah menunjukkan bahwa asuhan persalinan bersih,
aman dan tepat waktu merupakan salah satu upaya efektif untuk
mencegah terjadinya kesakitan dan kematian
5. Penatalaksanaan Komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan setelah
persalinan.
12

Dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu, perlu diantisipasi


adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksana komplikasi
pada jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis
komplikasi, dan ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagi
keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu
berbeda menurut derajat, keadaan dan tempat terjadinya.
Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman
serta mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran
paradigma dari menunggu terjadinya dan kemudian menangani
komplikasi, menjadi pencegahan komplikasi. Persalinan bersih dan aman
serta pencegahan komplikasi selama dan pascapersalinan terbukti mampu
mengurangi kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir. Beberapa
contoh dibawah ini, menunjukkan adanya pergeseran paradigma tersebut
diatas:
1. Mencegah Perdarahan Pascapersalinan yang disebabkan oleh Atonia Uteri
dan pencegahan retensio plasenta
Upaya pencegahan perdarahan pascapersalinan dimulai pada tahap yang
paling dini. Setiap pertolongan persalinan harus menerapkan upaya
pencegahan perdarahan pascapersalinan, diantaranya manipulasi
minimal proses persalinan, penatalaksanaan aktif kala III, pengamatan
melekat kontraksi uterus pascapersalinan. Upaya rujukan obstetrik
dimulai dari pengenalan dini terhadap persalinan patologis dan
dilakukan saat ibu masih dalam kondisi yang optimal (Syalfina,
Priyanti, & Irawati, 2021).
2. Laserasi/episiotomi
Dengan paradigma pencegahan, episiotomi tidak lagi dilakukan secara
rutin karena dengan perasat khusus, penolong persalinan akan
mengatur ekspulsi kepala, bahu, dan seluruh tubuh bayi untuk mencegah
laserasi atau hanya terjadi robekan minimal pada perineum (Astuti, 2022).
3. Partus Lama
13

Untuk mencegah partus lama, asuhan persalinan normal mengandalkan


penggunaan partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin serta
kemajuan proses persalinan. Dukungan suami atau kerabat, diharapkan
dapat memberikan rasa tenang dan aman selama proses persalinan
berlangsung. Pendampingan ini diharapkan dapat mendukung kelancaran
proses persalinan, menjalin kebersamaan, berbagi tanggung jawab
diantara penolong dan keluarga klien (Rini, Muktar, & Elfina, 2021)
4. Asfiksia Bayi Baru Lahir
Pencegahan asfiksia pada bayi baru lahir dilakukan melalui upaya
pengenalan/penanganan sedini mungkin, misalnya dengan memantau
secara baik dan teratur denyut jantung bayi selama proses persalinan,
mengatur posisi tubuh untuk memberi rasa nyaman bagi ibu dan
mencegah gangguan sirkulasi utero-plasenter terhadap bayi, teknik
meneran dan bernapas yang menguntungkan bagi ibu dan bayi. Bila terjadi
asfiksia, dilakukan upaya untuk menjaga agar tubuh bayi tetap hangat,
menempatkan bayi dalam posisi yang tepat, penghisapan lendir secara
benar, memberikan rangsangan taktil dan melakukan pernapasan buatan
(bila perlu). Berbagai upaya tersebut dilakukan untuk mencegah asfiksia,
memberikan pertolongan secara tepat dan adekuat bila terjadi asfiksia dan
mencegah hipotermia (Nukuhaly & Kasmiati, 2023).
5. Asuhan Sayang Ibu dan Bayi sebagai kebutuhan dasar
persalinan
Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai
budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu. Salah satu prinsip dasarnya
adalah mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan
dan kelahiran bayi. Perhatian dan dukungan kepada ibu selama
proses persalinan akan mendapatkan rasa aman dan keluaran yang
lebih baik. Juga mengurangi jumlah persalinan dengan tindakan
(ekstraksi vakum, cunam dan seksio sesar) dan persalinan akan
berlangsung lebih cepat (Handayani, 2020).
BAB III
KESIMPULAN

Paradigma baru (aktif) yang disebutkan sebelumnya yang berdasarkan


evidence based terkini, terbukti dapat mencegah atau mengurangi komplikasi
yang sering terjadi. Hal ini memberi manfaat yang nyata dan mampu membantu
upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Karena sebagian
besar persalinan di Indonesia terjadi di desa atau di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar dimana tingkat keterampilan petugas dan sarana kesehatan sangat
terbatas maka paradigma aktif menjadi sangat strategis bila dapat diterapkan pada
tingkat tersebut. Jika semua penolong persalinan dilatih agar kompeten untuk
melakukan upaya pencegahan atau deteksi dini secara aktif terhadap berbagai
komplikasi yang mungkin terjadi, memberikan pertolongan secara adekuat dan
tepat waktu, dan melakukan upaya rujukan yang optimal maka semua upaya
tersebut dapat secara bermakna menurunkan jumlah kesakitan atau kematian ibu
dan bayi baru lahir.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, L. D. (2022). Episiotomy For Vaginal Birth (Literature Review). J. Health


Care Education, 1(1).

Azhari, Tika., Triana, Ani. (2022). Percepatan Involusi Uterus Pasca Persalinan
Malalui Senam Nifas. J. Kebidanan Terkini, 1(2), 29-36.

Handayani, S. (2020). Pengaruh Asuhan Sayang Ibu Terhadap Kontraksi


Persalinan dan Kecemasan Ibu di Puskesmas Wilayah Tangerang Selatan.
J. Midwifery Science and Women's Health, 1(1).

Nukuhaly, H., & Kasmiati. (2023). Penatalaksanaan Asfiksia Sedang Pada Bayi
Baru Lahir Dengan Teknik Haikap di RSU Al-Fatah Ambon. J.
Kebidanan, 3(1).

Pratiwi & Nawangsari. (2020). Modul Ajar dan Pratikum Keperawatan


Maternitas. Jejak Anggota IKPI

Rini, P., Muktar, R., & Elfina. (2021). Hubungan Antara Dukungan Keluarga
dengan Lama Kala I di Wilayah Kerja Puskesmas Sapaya Kabupaten
Gowa Januari s/d Februari 2018. J. Pendidikan Tambusai, 5(3).

Sulfianti dkk, (2020) Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Yayasan Kita Menulis.

Syalfina, A. D., Priyanti, S., & Irawati, D. (2021). Manajemen Aktif Kala III Pada
Ibu Bersalin Dengan Retensio Plasenta. J. Manajemen Kesehatan, 7(2).

Anda mungkin juga menyukai