Artikel Kelompok 1 98
Artikel Kelompok 1 98
Abstrak
Program pengabdian masyarakat dalam bentuk sosialisasi diadakan atas dasar kerjasama
dan pertimbangan mahasiswa KKN UIN Raden Intan Lampung dengan Bapak Ibu guru
di SMK I Negeri Katon dengan memberikan pengarahan terkait perencanaan masa depan
setelah lulus dari sekolah kejuruan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi literature dari berbagai kepustakaan yang dapat dijadikan acuan penulisan, serta
metode pengambilan data untuk pendukung dari penelitian pengabdian ini adalah
mensosialisasikan kepada kelompok masyarakat dengan jumlah 40 orang dan
dilaksanakan di masing-masing kelas. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk
mengedukasi kepada adik-adik agar tidak salah dalam merencanakan kegiatan setelah
lulus dari Sekolah, membentuk personal branding, serta menentukan minat dan bakat
merreka.
Abstract
The community service program in the form of socialization was held on the basis of
cooperation and consideration of KKN students at UIN Raden Intan Lampung with
teachers at SMK I Negeri Katon by providing direction regarding future planning after
graduating from vocational school. The method used in this research is literature study
from various literature which can be used as a writing reference, and the data collection
method to support this service research is socializing it to community groups of 40 people
and carried out in each class. The aim of this service is to educate students so that they
do not make mistakes in planning activities after graduating from school, forming
personal branding, and determining their interests and talents.
1
PENDAHULUAN
Sosialisasi karir untuk siswa pada tingkat akhir di SMK bertujuan untuk
mempersiapkan siswa menghadapi transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja
atau pendidikan lanjutan. Proses ini melibatkan pengenalan kepada siswa
mengenai berbagai pilihan karir, perguruan tinggi atau universitas, serta pelatihan
lanjutan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Melalui program
sosialisasi ini, diharapkan siswa mampu membuat keputusan yang tepat dan
bijaksana mengenai langkah selanjutnya dalam perjalanan pendidikan dan karir
mereka.
2
Artikel ini akan menjelaskan pentingnya sosialisasi karir siswa pada
tingkat akhir di SMK, peran konselor sekolah dalam membantu siswa mengenali
opsi-opsi mereka, serta manfaat dari pemahaman yang baik tentang pilihan-
pilihan tersebut. Selain itu, artikel ini juga akan membahas bagaimana program
sosialisasi ini dapat membantu siswa mengatasi ketidakpastian dan kebingungan
yang seringkali muncul di akhir masa sekolah menengah.
LANDASAN TEORI
1
Savickas, M. L. (2011). Career counseling. American Psychologist, 66(2), 180-192.
3
Peserta didik di tingkat SMK sepertinya sudah mulai mempersiapkan
pilihan karier yang akan mereka ambil. Individu yang berada dalam tahap SMK
merupakan bagian dari kelompok usia remaja, di mana masa remaja merupakan
periode yang kompleks dan memerlukan bimbingan serta bantuan yang lebih
komprehensif (Yusuf, 2010). Bimbingan karier membantu individu merumuskan
rencana tindakan yang dapat membawa mereka mencapai tujuan karier.2 Oleh
karena itu, diperlukan bimbingan karier sebagai usaha untuk memberikan
dukungan agar individu dapat mengenali dan memahami diri mereka sendiri,
menggali pemahaman tentang dunia kerja, merencanakan masa depan sesuai
dengan visi kehidupan yang diinginkan, dan membuat keputusan yang tepat serta
bertanggung jawab terhadap pilihan yang diambil. Hal ini memungkinkan mereka
untuk mengaktualisasikan potensi diri dengan cara yang bermakna (Yusuf &
Nurihsan, 2016). Potensi diri juga terkait dengan pengembangan keterampilan
yang diperlukan dalam karier (Hesketh et al., 2006). Menilai potensi diri dalam
konteks ini membantu individu menentukan area-area yang perlu ditingkatkan.3
2
Niles, S. G., & Harris-Bowlsbey, J. (2017). Career development interventions in the 21st century.
Pearson.
3
Hesketh, B., et al. (2006). Maximizing the potential of the individual in organizations. Journal of
Vocational Behavior, 68(3), 446-459.
4
pemahaman tentang tugas-tugas dalam berbagai kelompok pekerjaan serta alasan
memilih pekerjaan tersebut; dan akhirnya, realisasi keputusan karier yang
memungkinkan peserta didik untuk menyelaraskan keterampilan dan pilihan
pekerjaan secara realistis.
5
mengintegrasikan antara dirinya dengan pekerjaannya (Parsons dikutip dalam
Creed, Wong, dan Hood, 2009). Untuk dapat mengukur kemampuan individu
dalam melakukan keputusan pemilihan karir maka dibutuhkan sebuah alat
ukur Career decision scale yang dikembangkan oleh Osipow, Carney, Winer,
Yanico, dan Koschier, (1987) merupakan alat ukur yang dapat mengukur
kemampuan individu dalam mengambil keputusan karir. Alat ukur ini melihat
gambaran individu yang mampu mengam-bil keputusan karir ditunjukkan
dengan perolehan skor yang rendah pada career decision scale sedangkan
individu yang bimbang dalam mengambil keputusan karir ditunjukkan dengan
perolehan skor tinggi pada career decision scale (Osipow, dikutip dalam
Brown, 2012).
6
METODE
5
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
6
Danandjaja, J. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Antropologi Indonesia
7
jurusan tidak sesuai dengan kepribadian sampai pada Droup Out /DO atau
dikeluarkannya mahasiswa/I karena dikatakan tidak mampu mengikuti
perkuliahan yang diikutinya. Maka dari itu pemilihan jurusan atau
pemilihan karir harus sedini mungkin harus dipertimbangkan. Salah memilih
jurusan merupakan kerugian yang besar bagi karir dimasa depan. Cara memilih
jurusan di universitas yang baik :
1. Menyesuiakan Cita-cita, Minat dan Bakat.
2. Informasi yang Sempurna.
3. Lokasi dan Biaya.
4. Daya Tampung Jurusan/Peluang Diterima.
5. Masa Depan Karir dan PekerjaanHanifan
8
kristalisasi, yaitu seseorang berfikir lagi dan menyadari bahwa untuk
menentukan pilihan karir harus mempertimbangkan factor-faktor yang ada
yang sangat mempengaruhi dalam penentuan keputusan pilihan karir yang
sesuai; keenam spesifikasi, yaitu pilihan pekerjaan atau jurusan dispesifikasikan
lebih khusus.7
Perencanaan Karir
Perencanaan karir merupakan hal yang perlu diperhatikan dan penting
untuk dilakukan demi membantu siswa dalam mengatasi kebingungan dalam
pemilihan arah karir yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Sebuah perencanaan
akan membantu seseorang dalam merancang langkah kedepannya sehingga lebih
memiliki tujuan yang terarah. Walaupun dalam perencanaan karir, tentu tidak
semua akan berjalan sesuai dengan rencana karena akan ada kegagalan dan tidak
ada yang dapat menjamin penuh keberhasilan dari setiap rencana. Namun,
walaupun seperti itu perencanaan karir tetap dinilai penting dan diperlukan agar
dapat memaksimalkan peluang karir yang memungkinkan untuk dicoba dan
digapai. Seseorang yang tidak terbiasa untuk merencanakan karirnya, maka akan
kesulitan untuk menemukan peluang karir dalam hidupnya, tak jarang pula
mereka bahkan belum menemukan bagaimana minat dan bakat yang mereka
miliki.8
Disebutkan bahwa perencanaan karir merupakan tahap seorang individu
mengetahui serta mengambil keputusan sebagai langkah untuk mencapai tujuan
karir yang diinginkan. Dalam proses perencanaan karir, seseorang akan dapat
mengidentifikasi kemampuan yang ada dalam dirinya yang meliputi minat, bakat,
keterampilan, motivasi, serta karakteristik yang nantinya dapat dimanfaatkan
sebagai penunjang dalam pemilihan karir.9
7
Rika Devianti etc, Sosialisasi Pemilihan Karir di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 01
Reteh, Vol.02, Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Th. 2021, Hlm.94-95
8
Ninda Juliyanti Nurulita etc, Pentingnya Sosialisasi Perencanaan Karir Pada Siswa di SMA &
SMK PGRI di KOTABARU, Vol.2, No.2, Hlm.4944
9
Simomora, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta : YKPN : 2011)
9
Pentingnya Sosialisasi Karir
Seperti yang kita sering dengar bahwa umur remaja merupakan umur
dimana seorang individu kerap merasa labil dalam mengambil keputusan. Hal itu
pula yang masih sering dirasakan oleh siswa SMA/SMK sederajat. Mereka
cenderung bingung ketika dihadapkan dengan pilihan karir yang harus dipilih
untuk masa depan mereka. 10 Menyebutkan bahwa pembahasan serta pengambilan
keputusan mengenai karir oleh seorang remaja diambil dengan perasaan tidak
yakin dan ragu bahkan stress. Oleh sebab itu, menyebutkan bahwa hanya sebagian
remaja yang dapat mengambil keputusan mengenai ini, kebanyakan mereka
merasa kesulitan hingga merasa stress.11
Kedua statement tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Triana Lestari, berdasarkan skripsi penelitiannya dikemukakan bahwa sebanyak
45% siswa SMA masih belum mempunyai perencanaan karir karena merasa ragu
dan tidak yakin. Disebutkan pula sebanyak 37,719% siswa belum mempunyai
gambaran yang jelas mengenai masa depan mereka. Perasaan ragu yang dimiliki
siswa ini timbul karena tidak adanya kesiapan dalam menghadapi karir yang lebih
fokus. Selain itu, Data dalam penelitian yang dilakukan Youthmanual kepada
lebih dari 400.000 responden menghasilkan sebanyak 92% siswa SMA/SMK
masih merasa bingung serta tidak tahu akan cita-cita atau perencanaan karir
kedepannya.
Oleh sebab itu, untuk dapat membimbing dan mengarahkan siswa sekolah
memiliki peran yang penting untuk hal ini demi mempersiapkan perencanaan karir
yang lebih baik bagi peserta didik. Sebagai langkah awal, sekolah hendaknya
menyediakan wadah khusus untuk menjadi tempat bagisiswa meminta bimbingan
terutama mengenai karir mereka di masa depan. Kegiatan bimbingan karir ini
diharapkan mampu untuk membantu siswa untuk mempersiapkan karirnya
sehingga siswa dapat menetapkan atau menentukan pekerjaan apa yang sesuai
dengan minat dan bakatnya serta yang disukai.
Siswa SMA/SMK menjadi generasi yang akan meneruskan bangsa, pada
masa ini masih belum terlambat untuk memberikan sosialisasi dan bimbingan agar
10
Azwar S, Metode Penelitian Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar : 2017)
11
Ardiyanti, Y, Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Kunci
Determinasi, Vol. 1933, Jurnal Pendidikan Indonesia, Th.2016
10
masa depannya lebih memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Apabila siswa telah
memiliki pandangan karir yang jelas, keraguan dalam dirinya yang awalnya
mengganggu akan perlahan hilang dan menjadi cenderung berlomba-lomba untuk
menaikkan value atau nilai dalam dirinya untuk dapat bersaing dengan individu
lainya dalam seleksi dunia kerja. Sehingga apabila setiap individu memiliki value
yang tinggi, hal ini akan berdampak pada meningkatnya kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang dimiliki oleh negara Indonesia. Apabila Sumber Daya
Manusia (SDM) yang dimiliki berkualitas, maka akan membantu negara dalam
mengurangi pengangguran.12
12
Ibid, Ninda Juliyanti Nurulita etc, Pentingnya Sosialisasi Perencanaan Karir Pada Siswa di SMA
& SMK PGRI di KOTABARU, hlm.4944.
11
siswa. Hasil pengumpulan data tersebut akan digunakan sebagai
pedoman dan penunjang untuk memberikan siswa pemahaman
terkait pentingnya penyetaraan karakteristik siswa dengan pilihan karir
lanjutan.
3. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk menilai sejauh mana pemahaman siswa dan
kemampuan siswa dalam menentukan pilihan karir selanjutnya.
Evaluasi dilakukan dengan Tanya jawab dengan beberapa siswa,
kemudian di sesi terakhir pengevaluasianmenyebar kertas yang
terdapat beberapa pertanyaan terkait dengan penentuan karir. Selanjutnya
meminta siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut, kemudian meminta
beberapa anak untuk membacakan jawaban dari pertanyaan yang sudah
di berikan. kemudian memberikan motivasi.13
13
Ibid, Rika Devianti etc, Sosialisasi Pemilihan Karir di Sek
olah Menengah Atas (SMA) Negeri 01 Reteh, Hlm.94-95
12
orang, selanjutnya (kepribadian vokasional) dan pekerjaan selanjutnya
(lingkungan kerja). Senada dengan pendapat Brown, Steven D dan Lent, Robert
W dalam (Brown, 2008) mengemukakan teori Holland menggambarkan
bagaimana individu berinteraksi dengan lingkungan mereka dan bagaimana
individu dan karakteristik lingkungan mengakibatkan pilihan kejuruan dan
penyesuaian.
KESIMPULAN
14
Winkel dan Sri Hastuti, Bimbingan dan konseling di Institusi Pendidikan, (Yogyajarta : Media
Abadi : 2004)
13
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Fadila, Nadya Husna, and Dewi Rosiana. 2023. “Pengaruh Konsep Diri Terhadap
Kematangan Karir Siswa Kelas 12 SMK Di Kota Serang.” In Bandung
Conference Series: Psychology Science. Vol. 3.
Fatimah, Titin, Atik Ariesta, and Pipin Farida Ariyani. 2022. “Sosialisasi Prospek
Karir Di Industri IT Bagi Siswa Smk Di Jakarta Selatan.” Artinara 1 (03):
33–41.
14
Gussevi, Sofia, Melinda Maulani, and Nur Aeni Muhfi. 2022. “Sosialisasi Dan
Pendampingan Pola Asuh Anak Wanita Karir Di Perum Citra Permata
Sakinah Purwakarta: Sosialisasi Dan Pendampingan.” Sivitas: Jurnal
Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat 2 (1): 19–27.
Khalid, Ahmad Ridlo. 2022. “Hubungan Antara Career Self Efficacy Dengan
Pengambilan Keputusan Karir Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.” Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Purwono, Purwono, Barlian Kristanto, and Bala Putra Dewa. 2023. “Sosialisasi
Prospek Karir Pada Bidang Teknologi Informasi Di SMKN 1 Purwokerto.”
Jurnal Pengabdian Masyarakat-PIMAS 2 (3): 160–64.
Rika Devianti etc, Sosialisasi Pemilihan Karir di Sek olah Menengah Atas (SMA)
Negeri 01 Reteh, Hlm.94-95
Sainda, Ahmad Thoriq Tri, Arbin Janu Setiyowati, and I M Hambali. 2023.
“Bimbingan Kelompok Bimbingan Kelompok Teknik Self Management
Berbasis Experiental Learning Untuk Mengembangkan Adaptabilitas Karier
Siswa SMK.” Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4 (3):
669–77.
15
Trisya, Feice. 2014. “Hubungan Antara Self-Efficacy Pengambilan Keputusan
Karir Dengan Kematangan Karir Pada Siswa SMK Sahid Surakarta.”
Program Studi Psikologi FPSI-UKSW.
16