Pernyataan Sikap-1
Pernyataan Sikap-1
PERNYATAAN SIKAP
Undang-undang 1945 telah memberikan mandat bahwa pendidikan adalah hal yang
sangat diprioritaskan dalam membangun bangsa. Namun kenyataanya apa yang
menjadi harapan konstitusi tidak terindahkan secara maksimal khususnya di
Sulawesi selatan. Hal itu sangat jelas terjadi sehingga menimbulkan fenomena yakni
maraknya ketimpangan dan kasus-kasus yang melibatkan pelajar dan usia-usia
remaja yang masih harus mengikuti wajib pendidikan. Di Sulawesi selatan akhi-akhir
ini sering dijumpai kasus-kasus seperti pelecehan seksual, narkoba tindakan amoral
dan pernikahan dini yang melibatkan pelajar. Badan Narkotika Nasional (BNN)
menyebutkan Sulawesi selatan berada diperingkat ketujuh dengan jumlah 128 ribu
orang pengguna, berdasarkan survei tahun 2019 dan melibatkan usioa produktif
yaitu pelajar. Sementara itu kasus pelecehan seksual terhadap anak di Sulawesi
selatan tiap tahun mengalami peningkatan sesuai data UPT Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (PPAT) Sulawesi selatan mencatat jumlah
kasus sebanyak 1.964 kasus, di tahun 2020 jumlah kasus meningkat menjadi 1.996
kasus. Berdasarkan data tersebut menunjukkan pelajar di Sulawesi selatan dalam
kondisi darurat. Baru-baru kita telah dipersaksikan secara bersama-sama seorang
pelajar di Kabupaten Gowa dijadikan budak sesk oleh salah seorang aparat. Selain
itu kasus pelecehan seksual juga terjadi di Bulukumba seorang remaja berusia 13
tahun dilecehkan secara bergilir. Berdasarkan fenomena ini tidak terlepas dari peran
pemerintah pada bidang pendidikan dalam membentuk karakter bangsa. UU No. 20
Tahun 2003 tentang pendidikan nasional menjelaskan bahwa fungsi pendidikan
nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Namun pada kenyataanya mandat konstitusi telah dicederai sebab tidak
maksimalnya pemerintah dalam melaksanakan perintah konstitusi. Hal ini terbukti
tercatat masih banyaknya sekolah-sekolah terabaikan dan jauh dari kelayakan dari
segi sarana dan prasarana. Bukan hanya itu kebijakan pendidikan tidak tepat
sasaran dan tidak mampu mengakomodir problem pendidikan yang terjadi hari ini.
Berdasarkan hal tersebut Maka dengan ini kami Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Sulawesi selatan menganggap perlu hal ini disuarakan dan menjadi evaluasi
pemerintah dalam melaksanakan pendidikan di Sulawesi selatan yang maksimal dan
efektif. Dengan demikian atas nama Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sulawesi selatan
menuntut pemerintah sebagai berikut :
1. Menuntut Pemerintah dalam hal ini Gubernur Sulawesi Selatan, memberikan
perhatian lebih dan konsen terhadap kondisi Pelajar
2. Menuntut Pemerintah merealisasikan perlindungan dan kepastian hukum
terhadap Pelajar secara jelas