Anda di halaman 1dari 24

KULIAH PRAKTIK

HISTOLOGI

Infiltrasi/
Impregnasi
pada
jaringan
untuk pengujian histologi
Oleh

KELAS XI
SMK ANALIS KESEHATAN DITKESAD
(PUSKESAD)
TUJUAN PEMBELAJARAN SMK
DITKESAD

01 Apa itu Prosesing Jaringan?

02 Bagaimana Prinsip Prosesing Jaringan?

03 Tahap-Tahap Prosessing Jaringan

04 Pengertian Infiltrasi/impregnasi

05 Tujuan Infiltrasi/impregnasi

06 Sifat sifat larutan Infiltrasi/impregnasi

07 Prosedur Infiltrasi/impregnasi
SMK
03 Reagen pada Tahap-Tahap Prosessing Jaringan DITKESAD

FIKSASI DEHIDRASI CLEARING INFILTRASI

NBF 10% Alcohol Xylen Parafin


SMK
A Pengertian Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Rumus: CnH2n+2

• Titik lebur: 50-57°C


• Kelarutan dalam air:
tidak larut
• Titik nyala: 199°C c.c.
SMK
A Pengertian Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Infiltrasi merupakan
suatu proses
memasukkan
materi/filtrat ke dalam
jaringan sehingga
jaringan tersebut dapat
mengeras akibat filtrat
tersebut di suhu ruang.
SMK
A Pengertian Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Lilin parafin adalah media


yang paling sering
digunakan untuk infiltrasi
dan penanaman jaringan di
laboratorium histopatologi.
• Lilin parafin adalah
campuran hidrokarbon
berantai panjang yang
diproduksi dari pemecahan
minyak mineral.
SMK
B Tujuan Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

Tujuan Impregnasi/Infiltrasi adalah


Untuk memasukkan
materi/filtrat ke
dalam jaringan sehingga jaringan
tersebut dapat mengeras akibat
filtrat tersebut di suhu ruang.
SMK
03 Prosedur Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Mekanisme
masuknnya filtrate ini
kedalam sel adalah
dengan menggantikan
cairan pembeningan
dengan tingkat
kelarutannya.
SMK
03 Prosedur Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Lilin parafin meresapi jaringan dalam


bentuk cair dan membeku dengan
cepat saat didinginkan.
• Jaringan dibenamkan dalam parafin,
kemudian membentuk matriks, hal
ini mencegah kerusakan struktur
jaringan selama pemotongan.
• Reagen Infiltrasi
mempertahankan fungsi dari sel
dan komponen ultrastruktural
selama proses pemotongan.
SMK
03 Prosedur Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

11. 12.
Parafin I Parafin II
1 Jam 2 Jam
SMK
C Sifat-sifat larutan Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Sifatnya bervariasi tergantung


dari titik lebur yang digunakan,
berkisar antara 47 sampai 64C.
• Lilin parafin yang mempunyai
titik leleh lebih tinggi baik
digunakan untuk jaringan yang
lebih keras misalnya Tulang,
dapat memungkinkan
pemotongan yang lebih tipis,
namun kesulitan pada saat
proses pembuatan pita.
SMK
C Sifat-sifat larutan Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Lilin parafin yang


mempunyai titik leleh yang
rendah akan lebih lembut
namun tidak dapat
mendukung untuk jaringan
yang keras.
• Lebih sulit mendapatkan
pemotongan yang tipis
namun lebih mudah
membuat pita.
SMK
C Sifat-sifat larutan Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Parafin murah, mendukung


kualitas potongan, dan
mudah beradaptasi untuk
semua kegunaan.
• Parafin cocok digunakan
untuk pewarnaan rutin,
khusus dan
imunohistokimia.
SMK
03 Sidat sifat larutan Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Parafin yang digunakan tersedia dalam berbagai


bentuk dengan berbagai suhu lelehnya dan zat
penambahnya untuk bisa menghasilkan
potongan jaringan yang berkualitas.
SMK
03 Penggunaan larutan Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Lilin parafin yang mempunyai


titik leleh lebih tinggi baik
digunakan untuk jaringan
yang lebih keras misalnya
Tulang,
• Dapat memungkinkan
pemotongan yang lebih
tipis,namun kesulitan pada
saat proses pembuatan pita.
SMK
03 Sifat Sifat larutan Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Lilin parafin yang


mempunyai titik lelehyang
rendah akan lebih lembut
namun tidak dapat
mendukung untuk jaringan
yang keras.
• Lebih sulit mendapatkan
pemotongan yang tipis
namun lebih mudah
membuat pita.
SMK
03 Sifat sifat larutan Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

Beberapa praktisi
menganjurkan
menggunakan parafin
yang mempunyai titik
leleh yang rendah
dalam mempercepat
proses infiltrasi.
SMK
03 Zat aditif untuk larutan Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Lilin parafin yang mengandung


plasticizers atau aditif resin
lainnya tersedia secara
komersial, memberikan pilihan
yang sesuai untuk kebanyakan
laboratorium.
• Zat aditif ini membuat
parafin lebih mudah
ditanamkan jaringan.
• Jumlah zat aditif akan
mempengaruhi laju
infiltrasi.
SMK
03 Zat aditif untuk larutan Impregnasi/Infiltrasi DITKESAD

• Zat yang ditambahkan ke


lilin parafin pada zaman
dulu diantaranya lilin
lebah,karet, ceresin,
polimer plastik dan
dietilena glikol distearat.
• Banyak dari zat aditif ini
memiliki titik lebur yang
lebih tinggi daripada lilin
parafin, akibatnya
membuat jaringan lebih
rapuh.
SMK
DITKESAD

ThankYou
Ahmad Fahrurrozi. ZS
+62 812-8218-7465
Ahmadfahrurrozi.zs@gmail.com
Ahmad fahrurrozi ZS Official Channel
page 22

Anda mungkin juga menyukai