Anda di halaman 1dari 24

Effects of staining and polishing on different

types of enamel surface sealants


Gedsa Asandy 1395020

Pembimbing: drg. Rudy Djuanda., Sp. KGA


Pendahuluan
Dekalsifikasi enamel  white spot lesion
mengganggu estetik

Menyikat gigi membutuhkan kepatuhan pasien

enamel sealant dapat menurunkan


dekalsifikasi enamel

Sealant ini juga melepaskan fluoride ENAMEL


dan sehingga dapat menghambat SEALANT
demineralisasi enamel
Pendahuluan
Text
Here !
Enamel
sealant

sealant sealant resin-


modified silicon-
resin- resin-
glass- base
base base ionomer sealant
dengan tanpa based .
filler filler sealant
Namun, Bahan restorasi
dental seperti komposit
dan GI sering mengalami
diskolorisasi pada rongga
mulut.
Permukaan gigi yang
diberikan sealant dapat
mengalami diskolorisasi
sehingga dapat berdampak
pada estetik pasien.

Pendahuluan
Material dan
Metode
Insert the Sub Title of Your Presentation

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Persiapan spesimen enamel
Alokasi kelompok
80 spesimen disiapkan dan dan
dibagi menjadi 4 kelompok
percobaan
(n=20 per kelompok) yang
masing masing kelompok
diberikan enamel sealant yang
berbeda.
Pada masing masing kelompok
percobaan,
15 spesimen diberikan cairan
stain dan 5 specimen
direndam dalam air yang
disuling.
Artificial aging
Untuk mesimulasikan
perubahan temperature
dimulut, spesimen
dipanaskan 6000 kali
siklus dengan suhu
6,50 C/ 600 C
Staining prosedur

4 cairan yang berbeda digunakan dalam


penelitian ini: air sebagai kontrol, teh hitam,
jus (apel, raspberry, blackcurrant. Dan 0,1
% cairan kunyit. Semua prosedur
perendaman spesimen tergantung pada
petunjuk pabrik dan pada suhu ruangan 200
C. semua cairan diganti dengan yang baru
setiap 3 hari sekali.
Prosedur pemolesan

Setelah beberapa waktu diberikan cairan


stain, semua spesimen dipoles dengan
menggunakan brush poles dan pasta tidak
berfluoride. Selama 15 detik dengan
menggunakan handpiece low speed.
Pengukuran warna
Pengukuran warna dilakukan dengan menggunakan
spectroradiometer, dengan jarak 40 cm dari specimen,
Spectroradiometer diposisikan dengan sudut 10 C untuk
mengantisipasi konfigurasi optic 20 untuk memastikan
ketepatan pengukuran.
Penilaian warna
Warna pada kedua kelompok diukur setelah sealing,
setelah thermocycling; setelah perendaman selama 7 hari,
2 minggu, dan 4 minggu; dan setelah 15 detik pemolesan.
Hasil
Uji ketahanan dari pengukuran warna
• Nilai Interclass coefficient (ICC) L*, a*,b*
adalah > 0.93, menunjukan tingginya
ketahanan uji dari pengukuran. Nilai rata-rata
(ΔE) antara pengukuran selama 2 hari adalah
<1 unit.
Efek thermocycling terhadap kelompok yang
diberikan sealant dan kelompok yang tidak
diberikan sealant
• Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kelompok yang diberikan sealant dan yang
tidak diberikan sealant (P>.05).
Perubahan warna pada kelompok yang
direndam dalam air yang disuling
• Nilai rata-rata L*dan b* tidak berbeda secara
signifikan ketika specimen direndam dalam
air yang disuling. Nilai a* berbeda secara
signifikan (maksimum 0.13, P=282) namun,
nilai ini dibawah ambang batas nilai
signifikan.
Perbandingan diskolorasi antara kelompok
yang diberikan sealant dan yang tidak
diberikan sealant.
• Secara keseluruhan, diskolorasi terjadi secara
signifikan pada permukaan yang disealant
dari pada yang tidak di sealant.
Perbandingan diskolorasi pada 4 bahan sealant yang
berbeda

• 4 bahan sealant menunjukan bahwa


perubahan warna yang paling besar terjadi
pada clinpro. Untuk jenis sealant dan waktu
menerima stain saat bersamaan, ketahanan
terhadap stain dari yang paling baik sampai
yang paling buruk: Protecto > LightBond >
ProSeal > ClinPro.
Efek pemolesan pada sealant yang terkena stain
pemolesan selama 5 detik dan 15 detik tidak
dapat mengembalikan warna sealant seperti warna
semula, namun pemolesan dapat mengurangi
perubahan warna yang terjadi pada permukaan
sealant. Setelah 5 detik, nilai median (ΔE) dihitung
pada Protecto, ProSeal, and Light Bond yang
hasilnya lebih rendah dari nilai ambang batas
perubahan warna ((ΔE)>3.7) dan ini juga terjadi
pada clinpro setelah 15 detik pemolesan.
Hasil

Efek dari staining


.

• Diskolorisasi pada komposit-based


sealant secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan dengan permukaan yang
tidak diberikan sealant.
• Resin modified glass ionomer-based
sealant (clinpro) yang paling memiliki
kecederungan perubahan warna
dikarenakan sifatnya yang menyerap air
Hasil
• Perubahan warna yang paling sedikit terlihat pada silicone-based
(proteco). Stabilitas warna yang tinggi pada silicon-base mungkin
diakibatkan karna bahan ini memiliki sifat hydofobik sehingga
menurunkan tingkat penyerapan air.

• Namun jika dibandingkan dengan komposit, ketahanannya


terhadap demineralisasi lebih rendah.
Hasil

Efek pemolesan
• Tujuan yang kedua dari penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi kemungkinan mengembalikan perubahan
warna yang terjadi dengan pemolesan. Penelitian
menemukan bahwa pemolesan dapat menurunkan
Perubahan warna pada semua sealant yang diuji.
Kesimpulan
• Permukaan enamel yang diberikan sealant rentan mengalami diskolorisasi,
terutama pada filled komposit dan glass ionomer-sealant. Stain dapat dikurangi
dengan pemolesan, namun tidak dapat mengembalikan warna yang semula.
Hal ini perlu dipertimbangkan oleh klinisi dan pasien, terutama ketika sealant
digunakan pada gigi anterior dimana sangat mementingkan estetik

Anda mungkin juga menyukai