Anda di halaman 1dari 3

BAB 8

SECTIONING / PENGIRISAN BLOK PARAFIN

 Pengertian Sectioning adalah proses pengirisan blok parafin dengan


mikrotom.

 Tujuan Sectioning, atau pengirisan blok parafin adalah agar jaringan yang
tertanam di blok parafin dapat dipotong dalam ukuran sangat tipis (mikron)
dan dapat dilekatkan pada gelas obyek.

 Persiapan Melakukan Sectioning

1. Alat :
a. Microtome
b. Pisau microtome
c. Waterbath
d. Gelas obyek
e. Kuas halus atau sengkelit

Sebagaimana pembahasan minggu lalu, ada beberapa tipe microtome


yang digunakan untuk mengiris jaringan, namun tipe microtome putar
adalah tipe yang umum dipakai.

2. Bahan :
a. Blok Parafin
b. Zat perekat (digunakan untuk di oleskan sebagai perekat irisan
jaringan pada glas obyek)  contoh: dapat digunakan albumin dari
putih telur

3. Prosedur.
Persiapan :

a. Persiapan pisau microtome


 Pisau microtome harus diasah sebelum dipakai (jika tidak
menggunakan pisau disposable), agar jaringan terpotong
dengan baik dan tidak koyak, sehingga didapat irisan yang
baik. Letakkan pisau pada tempatnya di alat microtome
dengan sudut kemiringan tertentu (+ 400)
 Tempatkan blok parafin pada block holder pada microtome
 Lakukan penyesuaian jarak antara mata pisau dengan blok
parafin dengan cara mengeser ke depan/ ke belakang meja
pisau terhadap blok parafin,

b. Persiapan gelas obyek : Gelas obyek yang akan dipakai untuk


merekatkan irisan jaringan, harus terlebih dahulu di-coated
(disalut) dengan bahan perekat, contoh : Albumin ( albumin di
oleskan di permukaan glas obyek, biarkan mengering).
c. Persiapan waterbath atau wadah berisi air hangat dengan
temperatur 370 – 400 C.

d. Persiapan alat kuas halus atau sengkelit

Teknik :

a. Persiapan microtome telah dilakukan dan dapat berfungsi baik,


 (lihat kembali tayangan video cara penggunaan mikrotom)

b. Pastikan blok parafin telah dilakukan trimming (pembersihan dan


meratakan permukaan parafin sehingga jaringan dapat dengan
mudah terpotong).

c. Selipkan pisau microtome pada tempatnya, dan diatur sudut


kemiringannya, umumnya berkisar antara 200 - 300 tergantung
pada macam jaringan yang akan dipotong.

d. Atur ketebalan irisan dalam ukuran mikrometer dengan mengatur


knob pengatur ketebalan, untuk pemotongan rutin bisa dipakai
ketebalan 5 mikron, pada keadaan tertentu dapat lebih tipis atau
lebih tebal sesuai kebutuhan,

e. Gerakkan blok parafin ke arah pisau dan mulailah memotong blok


secara teratur dan ritmis. Buanglah potongan-potongan awal
parafin yang tidak mengandung preparat jaringan hingga
mendapatkan potongan yang nyata memperlihatkan adanya
jaringan,

f. Potongan blok parafin yang ada jaringan, pindahkan secara hati-


hati menggunakan sengkelit atau kuas halus ke dalam waterbath
yang temperaturnya telah diatur, dan biarkan beberapa saat
hingga pita parafin mengembang dan tidak berlipat.

g. Setelah pita parafin mengembang dengan sempurna, lekatkan pita


parafin tersebut pada glas obyek yang telah di-coated. Dengan
cara mencelupkan glas obyek ke waterbath dibawah pita parafin,
dengan menggunakan sengkelit atau pita halus pita parafin
tersebut ditempelkan pada glas obyek. Setelah melekat glas obyek
digerakkan keluar dari waterbath,

h. Amati jaringan dalam irisan pita parafin tidak lepas, selanjutnya


keringkan air dengan cara meletakkan glas obyek pada rak,

i. Setelah air kering dan pita parafin telah melekat dengan kuat,
simpanlah preparat hingga sampai waktunya untuk diwarnai.

 LATIHAN SOAL (Halaman berikut )


PILIHAN GANDA

1. Proses Sectioning dilakukan setelah sampel jaringn mengalami proses :


a. Fiksasi b. Dehidrasi c. Blocking d. Impregnasi e. Mounting

2. Sectioning adalah :
a. Proses pengirisan blok parafin dengan gunting
b. Proses pengirisan blok parafin dengan cutter
c. Proses pengirisan blok parafin dengan silet
d. Proses pengirisan blok parafin dengan menggunakan silet
e. Proses pengirisan blok parafin dengan menggunakan mikrotom

3. Tujuan dari Blocking adalah:


a. Agar jaringan dapat dipotong dengan ukuran tipis dan bisa direkatkan pada kuas
b. Agar jaringan dapat dipotong dengan ukuran tipis dan bisa direkatkan pada mikrotom
c. Agar jaringan dapat dipotong dengan ukuran tipis dan bisa direkatkan pada cover glas
d. Agar jaringan dapat dipotong dengan ukuran tipis dan bisa direkatkan pada glas obyek
e. Agar jaringan dapat dipotong dengan ukuran tipis dan bisa direkatkan pada mikroskop

4. Salah satu bahan yang digunakan untuk coated glas obyek adalah:
a. Alkohol b. Albumin c. Parafin d. Larutan Bouin e. Formalin

5. Waktu yang digunakan untuk proses sectioning adalah :


a. Minimal 20 jam
b. Minimal 10 jam
c. Minimal 2 jam
d. Minimal 1 jam
e. Tidak ada waktu minimal

6. Temperatur waterbath dalam proses sectioning umumnya diatur pada


suhu : a. 200 C b. 300 C c. 400 C d. 500 C e. 600 C

7. Pisau microtome umumnya diatur sudut kemiringannya pada :


a. 200 b. 300 c. 400 d. 500 e. 900

8. Ketebalan irisan blok parafin untuk pengujian rutin adalah :


a. 3 mikron b. 4 mikron c. 5 mikron d. 8 mikron e. > 10 mikron

ESSAY :

1. Jelaskan pengertian dan tujuan dari sectioning !


2. Jelaskan peJelaskan prosedur pada proses sectioning !.

Anda mungkin juga menyukai