Anda di halaman 1dari 16

MIKROTOM

Mata Kuliah : Sitohistoteknologi


Dosen Pengampu : Lendawati, M. Si
Kelompok 7

Fera Tri Wuri Rahmayati (2013353056)


Fitri Handayani (2013353057)
Giofani Mareta Asmara (2013353059)
Heribertus Agung Dwi Laksono (2013353060)
Putu Ari Suardini (2013353075)
Rifa Aqilah (2013353080)
Serli Febriza Nur Putri D (2013353086)
Silvi Nabila (2013353088)
Tasya Dewi Ananda (2013353089)
Wahyu Saputra (2013353095)
Pendahuluan
Mikrotom merupakan bagian dari jaringan yang dipotong dan ditempelkan pada suatu
kaca objek yang kemudian akan diproses sehingga menghasilkan suatu sediaan yang dapat
teramati secara mikroskopis.
Umumnya mikrotomi ini diperoleh dari jaringan yang ditanam
dalam paraffin, sehingga didapat blok jaringan yang bersifat padat dan keras. Untuk
memotong jaringan ini diperlukan mikrotom.

Mikrotom akan memotong jaringan tersebut


menggunakan pisau khusus secara vertikal, sehingga didapatkan pita jaringan dengan
ketebalan tertentu.
MACAM-MACAM MIKROTOM
A. ROTARY MICROTOME
Rotary microtome atau mikrotom putar, bekerja menggunakan suatu tuas pemutar 360°
yang dapat menggerakan blok jaringan secara vertical ke atas atau ke bawah serta dapat
mengubah posisi blok ke arah depan dan belakang.
Mikrotom ini dilengkapi dengan pisau khushus yang dapat memotong blok paraffin dengan
ketebalan mencapai 2-3 µm dan mudah digunakan pada hampir semua jenis potongan
jaringan, baik jaringan yang bersifat keras, rapuh, ataupun berlemak

Mikrotom ini terdapat dalam beberapa jenis, mulai dari jenis manual yang
mengharuskan semua pergerakan mikrotom diatur oleh operator, jenis semi otomatis yang
memiliki satu motor penggerak otomatis juga tuas pemutar manual, hingga jenis otomatis
yang dilekngkapi dua motor pengggerak dan tuas dengan fungsi lebih. Proses otomasi pada
mikrotom ini dapat mengurangi kesalahan pada proses pemotongan berulang serta
mengurangi efek kecelakaan kerja yang sering terjadi pada mikrotom manual.
Tuas untuk mengaktifkan mekanisme pemotong kasar
1. Penjepit kaset 6. Roda pemutar halus Tuas penguncing untuk pengarah posisi penjepit pisau
2. Penjepit pisau 7. Tuas untuk mengaktifkan rem tangan Skala ketebalan potongan
3. Bak limbah potongan jaringan 8. Tuas pengunci penjepit pisau Knop tambahan untuk mengatur ketebalan potongan
4. Rak penyimpanan 9. Tuas pengarah posisi penjepit kaset 11. Pengunci pisau
5. Pengunci roda pemutar 10. Roda pemutar kasar
Perawatn rutin mikrotom:

1. Membersihkan mikrotom secara menyeluruh setelah selesai digunakan setiap


harinya secara dengan membuang semua sisa paraffin menggunakan kuas halus
atau kain halus yang dibasahi xylol kemudian dikeringkan secara menyerluruh.
2. Jika memungkinkan, gunakan minyak mikrotom atau oli khusus pada semua
bagian pergerakan
3. Mendokumentasikan setiap perawatan, perbaikan, dan perawatan rutin lainnya
olehteknisi yang menjamin mikrotom berada dalam kondisi baik dalam hal
konsistensi hasil pemotongan dan keamanan kerja.
4. Menutup mikrotom jika tidak digunakan
MACAM-MACAM MIKROTOM

B. SLIDING MICROTOM

Pisau pada mikrotom jenis ini berada pada satu posisi tetap,
kemudian blok paraffin digeserkan pada mata pisau sehingga
didapatkan pita jaringan yang diinginkan.
Pada jenis lain, blok paraffin yang berada pada posisi diam dan
mata pisau yang bergerak memotong blok.
Mikrotom jenis ini digunakan untuk memotong blok jaringan
seloidin dan blok paraffin berukuran besar.
MACAM-MACAM MIKROTOM

C. ROTARY ROCKING MICROTOME

Umumya digunakan dalam kriostat, bagian retraksi menggerakan blok jaringan


menjauhi pisau pada bagian atas, sehingga menghasilkan permukaan datar pada
blok jaringan.
Salah satu kunci utama pada proses pemotongan dengan miktotom adalah pisau
yang
digunakan. Saat ini digunakan dua jenis pisau, pisau stainless steel sekali pakai,
pisau gelas,
dan pisau berlian. Untuk pemotongan rutin dan kriotomi digunakan pisau stainless
steel sekali
pakai sedangkan dua jenis pisau lainnya digunakan untuk sediaan yang diamati
dengan
mikroskop electron dan menggunakan blok plastik resin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan pisau mikrotom antara lain:

1. Pastikan pisau dalam keadaan bersih dan tajam. Hindari pemakaian satu pisau dalam jangka waktu yang terlalu
panjang.
2. Posisi pemotongan harus disesuaikan sedikit demi sedikit untuk mengurangi masalah yang terjadi ada saat
pembuatan pita jaringan
3. Mengencangkan pisau sekali pakai terlalu kuat dapat menyebabkan munculnya artefak seperti bagian yang tebal
dan tipis tidak sama rata.
4. Jaringan yang sangat keras akan sulit dipotong menggunakan pisau sekali pakai.
5. Perangkat penjepit pisau dan blok harus bersih dan bebas cacat.
6. Selama proses pemotongan tuas pemutar harus diputar perlahan
TEKNIK PEMOTONGAN
A. POTONG KASAR

Proses potong kasar atau trimming merupakan proses awal pemotongan blok jaringan yang bertujuan untuk
membuang kelebihan paraffin yang menutupi jaringan sehingga permukaan jaringan dapat terbuka dan bisa
dihasilkan pita jaringan yang utuh. Dikatakan potong kasar, dikarenakan pada proses ini mikrometer diatur pada
ketebalan yang cukup tinggi yaitu pada 15-30μm. Pada proses ini perlu dilakukan dengan teliti karena jika tidak
dapat mengakibatkan artefak pada pita jaringan. Pastikan blok jaringan sudah diseting di belakang pisau sehingga
blok tidak langsung terpotong tebal, karena dapat menyebabkan blok pecah dan merusak jaringan di dalamnya.
TEKNIK PEMOTONGAN

B. POTONG HALUS

Proses potong halus ini bertujuan untuk menghasilkan pita jaringan dengan ketebalan tertentu. Blok jaringan yang
akan dipotong harus didinginkan terlebih dahulu untuk memberikan suhu yang stabil pada blok paraffin dan jaringan.
Ketebalan pita jaringan untuk jaringan hasil pembedahan rutin ialah 3-4μm.

Contoh penyebab kegagalan pemotongan dan solusinya


Penggunaan dan Pemeliharaan Mikrotom

A. PERSIAPAN SEBELUM PEMOTONGAN

1. Pastikan fiksasi dilakukan dengan tepat


2. Pastikan proses jaringan dilakukan dengan tepat.
3. Letakkan mikrotom dan waterbath pada posisi yang sesuai.
4. Pergunakan fitur pengaman dengan benar.
5. Atur sudut pemotongan pisau
LANJUTAN….

6. Maksimalkan usia pemakaian pisau


7. Tempatkan kaset jaringan pada posisi yang tepat.

8. Water bath yangdigunakan untuk meletakan pita jaringan hasil pemotongan dan akan
9. ditempelkan pada kaca objek harus dijaga suhu airnya. Suhu air harus berkisar pada
10. 10°C dibawah titik leleh paraffin. Air yang digunakan harus bersih dan bebas gelembung.
11. Pastikan blok jaringan dalam keadaan dingin.
12. Penjepit harus terpasang kuat, namun tidak terlalu kencang karena dapat menimbulkan
13. artefak pada pita jaringan.
14. Pastikan mikrotom dank aca objek yang digunakan dalam keadaan bersih.
B. LANGKAH-LANGKAH PEMOTONGAN
1. Pasang dan jepit kaset jaringan, pastikan roda pemutar dalam keadaan terkunci
2. Pasang dan atur sudut kemiringan pisau, kencangkan.
3. Potong kasar :
• Tempatkan blok jaringan pada posisi yang tepat dengan mengatur tuas pemotong kasar. Buka pengunci tuas pemutar.
• Gerakan roda pemutar secar perlahan sampai blok jaringan sedikit mengenai permukaan pisau.
• Tekan tuas pemotong kasar Mulai proses pemotongan dengan memutar roda pemutar searah jarum jam.
• Hentikan proses pemotongan ketika permukaan jaringan sudah terbuka.
• Lepaskan tuas pemotong kasar.
4. Potong halus :
• Atur ketebalan jaringan yang diinginkan dengan memutar knop pengatur ketebalan dan memperhatikan skala ketebalan.
• Gunakan sisi pisau yang berbeda untuk proses potong kasar dan otong halus dengan menggeser posisi pisau, pastikan pisau sudah
terpasang dengan kuat.
• Mulai proses pemotongan dengan memutar roda pemutar searah jarum jam.
• Ambil pita jaringan yang terbentuk dengan pinset sesuai kebutuhan dan pindahan ke atas waterbath untuk selanjutnya ditempelkan pada
kaca objek.
• Posisikan kembali blok jaringan ke belakang pisau, kunci tuas pemutar.
• Lepaskan blok jaringan dari penjepit, dang anti dengan blok lain yang akan dipotong.
C. PERAWATAN MIKROTOM
Untuk menghasilkan pita jaringan yang baik harus dilakukan perawatan berkala agar
mikrotom dapat terus bekerja dengan baik. Beberapa diantaranya adalah:
1. Lepaskan blok jaringan dari penjepit blok, pastikan tuas dalam keadaan terkunci sebelum hal ini dilakukan.
2. Lepaskan dan bersihkan pisau yang telah digunakan dari sisa jaringan yang masih tertinggal, simpan pada kotak
pisau.
3. Bersihkan bak penampung sisa jaringan.
4. Bersihkan mikrotom dengan lap kering dan halus.
5. Tutup mikrotom dengan kain atau plastic agar tidak terkena debu.
6. Lumasi bagian gerak mikrotom secara berkala.
7. Lakukan pemeriksaan berkala minimal satu tahun sekali oleh teknisi.
“ selain
Tidak ada yang begitu melelahkan
bergantung pada tugas yang
belum selesai

—kelompok 7

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai