KARAKTERISTIK :
• Dikenal sebagai polimer komposit
aromatic (APC)
• Proses quenching menghasilkan
PEEK yg tidak berbentuk
• Mengandung kristalinitas antara
30% dan 35%
• Mempunyai temp.transisi gelas
pada suhu 143 ̊C
KELEBIHAN :
Ketangguhan pecah yang tinggi (50-
100 kali lebih baik dari epoxy)
Daya serap air rendah (< 0,5% pada
suhu 23 ̊C)
Hanya larut dalam pelarut methylene
chloride
2.4.2 Polyphenylene Sulfide (PPS)
KARAKTERISTIK :
• Tersusun dengan unit
molekul PPS yang
diulang
• PPS terdiri dari 65%
kristalin
• Tempeatur transisi
gelas hingga 85 ̊C dan
titik leleh kristalinitas
hingga 285 ̊C
• PPS akan leleh pada temp
300-345 ̊C
2.4.3 Polysulfone (PSUL)
KARAKTERISTIK :
• Mempunyai temp. transisi gelas 185
̊ C
• Proses melelehkan berada antara temp
310 ̊C dan 410 ̊C
• Mempunyai ketahanan strain-to-failure
yang tinggi (50%-100%)
• Ketahanan terhadap gaya hidrolis
dengan kondisi uap panas yang baik
• Ketahanan terhadap
asammineral,alkalis dan larutan garam.
KELEMAHAN :
Polysulfone akan membengkak, retak
akibat terlarut dalam polar organic seperti
ketones,chlorinated hydrocarbons dan
aromatic hydrocarbon
2.4.4 Thermoplastic Polyimides
Polyetherimide Polyamide-imide
(PEI) (PAI)
KARAKTERISTIK :
Menghasilkan polimer
tak berbentuk
Temperatut transisi
gelas PEI 217 ̊C dan
280̊C untuk PAI
Thermoplastic Polyimides (continued)
KARAKTERISTIK :
Mempunyai viskositas yang
rendah
K-Polymer Tempeatur transisi gelas K
LARC-TPI polymer dan LARC-TPI
adalah 250 ̊C dan 265 ̊C
KELEBIHAN :
Mempunyai ketahanan panas
yang baik dan ketahanan pelarut
Tidak getas bila digunakan
sebagai thermoset polymer
2.5 FIBER SURFACE TREATMENTS
Untuk meningkatkan wetability dengan serat matriks
Menciptakan ikatan yang kuat pada serat interface matriks
Glass Fiber
Carbon Fiber
Kevlar Fiber
2.5.1 Serat Kaca (Glass Fiber)
TUJUAN :
1. Meningkatkan serat matriks interface melalui
ikatan kimia dan fisik
2. Melindungi permukaan serat dari
kelembaban dan reaksi fluida
PROSES TREATMENT :
a. Permukaan glass fiber di treatment dengan
silanes dalam lautan air dan membentuk R’-
Si(OH)3.
b. Permukaan glass fiber harus dibersihkan
dahulu,
c. Glass fiber dipanaskan didalam oven
bersirkulasi udara pada suhu 340 ̊C dengan
waktu 15-20 jam
d. Saat proses pemanasan , serat direndam dalam
larutan silane .
e. Ketika glass fiber digabungkan dengan matriks
resin, kegunaan grup R’ didalam lapisan silane
akan bereaksi dengan resin dan membentuk
chemical coupling antara serat dan matriks
2.5.2 Serat Karbon (Carbon Fiber)
DUA TIPE TREATMENT PADA CARBON
FIBER:
Oxidative
Menghasilkan kelompok acidic seperti
carboxylic,phenolic dan hydroxylic. Dapat
diproses dalam gas yang mengandung
oksigen atau dalam cairan asam nitrat,
sodium hypochloride. Fase oksidasi
dilakukan padda temp.250̊C dan dilakukan
pada temp tinggi.
Nonoxidative
Treatment dilakukan dengan cara dilapisi
dengan polimer organik yang mempunyai
gugus fungsi yang mampu bereaksi dengan
matrik resin, contoh : styrene-maleic
anhydride copolymers, methyl acylate-
acrylonitile copolymer dan polyamides
2.5.3 Serat Kevlar (Kevlar Fiber)
DUA METODE YANG DITERAPKAN :
a) Oksidasi permukaan filamen atau
plasma etsa, yaitu dengan
mereduksi kekuatan tarik tapi
cenderung untuk meningkatkan
kekuatan serat-axis komposit, yang
bergantung pada kualitas kekuatan
interfacial serat matriks.
b) Pembentukan kelompok reaktif,
seperti amina (-NH2) pada
permukaan serat. Kelompok reaktif
tersebut terbentuk dari ikatan
kovalen dengan kelompok epoksida
di seluruh interface.
2.6 FILLERS AND OTHER ADDITIVES
Fungsi Filler :
Mengurangi biaya (karena sebagian
besar filler jauh lebih murah dari
resin)
Meningkatkan modulus
Mengurangi penyusutan saat di cetak
Poliester
Mengontrol viskositas/kekentalan
Menghasilkan permukaan yang lebih
halus
KERUGIAN :
Mengurangi kekuatan dan ketahanan
impak. Solusinya dengan mencampur
sedikit komposisi larutan elastometric
Vinil Ester Resin toughener seperti carboxyl-terminated
polybutadiene acrylonitrile (CTBN)
2.7 INCORPORATION FIBER INTO MATRIX
PREPREGS
SHEET MOULDING
COMPOUNDS
2.7.1 PREPREGS
KARAKTERISTIK :
• Epoxy adalah bahan matriks utama
dalam lembaran prepregs
• Variasi ketebalan prepregs yaitu < 25
mm (1 inch) sampai > 457 mm (18 inch)
• Resin yang diperlukan antara 30% dan
45% dari ketebalannya
PROSES :
1. Serat preimperg dengan cairan resin
dan dipanaskan dg pemanas yg bisa
dikontrol untuk meningkatkan reaksi
menuju stage –B
2. Saat akhir stage-B sheet mengeluarkan
lapisan atau lilin kertas da masuk ke
take-up roll
3. Kemudian lapisan tersebut dipisahkan
dari prepreg dan diletakkan kedalam
cetakan untuk pembuatan
bag.komposit
2.7.2 SHEET-MOULDING COMPOUNDS (SMC)
KARAKTERISTIK :
• Sheet – moulding compounds (SMC) lembaran tipis
dari serat precoumpounded dengan thermoset
resin dan banyak digunakan di proses cetakan
kompresi.
• Thermoset resin yang digunakan adalah polyester
dan vinylester
2.7.2 SMC (continued)
JENIS-JENIS SMC:
1. SMC-R, mengandung serat discontinous yang acak.
Kandungan serat (dalam jumlah persen) biasanya ditandai
dengan dua digit nomor setelah huruf R. Contohnya
kandungan serat SMC-R 30 adalah 30% dari beratnya.
2. SMC-CR, mengandung lapisan serat kontinu searah di atas
lapisan serat terputus yang berorientasi secara acak.
Kandungan serat (dalam jumlah persen) biasanya ditandai
dengan dua digit nomor setelah huruf C dan R. Contohnya
kandungan serat SMC-C40R30 adalah 40% dari berat serat
kontinu searah dan 30% dari berat serat terputus yang
berorientasi acak.
3. XMC (salah satu merk dari industri PPG), mengandung serat
kontinu diatur dalam pola X, dimana sudut antara serat
interlace adalah 5̊ dan 7̊.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH