Anda di halaman 1dari 2

KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA

Agama atau dalam bahasa arabnya ad-dien adalah : “Keyakinan (keimanan)tentang


suatu dzat ketuhanan (Ilahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatan dan ibadah”. Ini
adalah definisi secara umum. Karenanya semua keyakinan tentang dzat ketuhanan
disebut agama, walaupun itu murni hasil “kreatifitas” pemikiran manusia. Kita tahu
bahwa sebagian besar penghuni bumi ini memeluk suatu agama. Itu adalah sebuah
kenyataan yang tak bisa dipungkiri. Hal ini memunculkan sebuah pertanyaan “Mengapa
manusia beragama?”. Jawabnya adalah karena manusia memang membutuhkan agama
dalam hidupnya. Karl Marx mengatakan:” Agama adalah candu masyarakat. Marx tahu
bahwa candu adalah zat yang dapat menimbulkan halusinansi dan membius. Candu
tetap berpengaruh buruk kepada si pemakai walaupun mendatangkan fantasi.
Dr. Yusuf Al-Qaradhawy dalam bukunya “Madkhal li-Ma’rifatil Islam”-Pengantar
Kajian Islam- menyebutkan paling tidak ada lima faktor yang menyebabkan manusia
butuh terhadap agama, lima faktor itu bisa dijabarkan sebagai berikut: Kebutuhan akal
terhadap pengetahuan mengenai hakikat eksistensi terbesar, Kebutuhan fitrah manusia,
Kebutuhan manusia terhadap kesehatan jiwa dan kekuatan rohani, Kebutuhan
masyarakat terhadap motivasi dan disiplin akhlak dan Kebutuhan masyarakat kepada
solidaritas dan soliditas. manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan
kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam
Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia dalam kehidupannya, manusia
tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan.
KOMENTAR DAN TANGGAPAN
Manusia di ciptakan oleh Allah SWT sebagai Makhluk yang paling
sempurna di muka bumi ini. Manusia sebagai makhluk Allah memiliki banyak
kelebihan dibanding dengan makhluk yang yang lain, tetapi dibalik kelebihan
yang banyak itu, manusia juga tidak luput dari banyak kekurangan, kelemahan
dan kemampuan yang terbatas. Manusia terbatas pada alam sekitarnya, warisan
keturunan dan latar belakang kebudayannya/hidupnya, yang menyebabkan
adanya perbedaan pandangan dalam menghadapi suatu masalah, bahkan
seringkali bertentangan antara satu dengan yang lainnya.
Pandangan yang simpang siur tersebut (subyektif) tidak akan dapat
menimbulkan keyakinan atas kebenaran, tetapi senantiasa diliputi oleh keragu-
raguan, sehingga manusia senantiasa gagal dalam menentukan kebenaran secara
mutlak, ia tidak sanggup menentukan kebaikan dan keburukan oleh sebab itu
dalam menjalankan hiruk pikuk kehidupan dunia kita membutuhkan panduan
untuk menyelesaikan semua persoalan hidup, Alqur’an adalah kitab suci ummat
islam yang bisa memandu manusia dalam menjalani kehidupan didunia, didalam
Alqur’an terdapat perintah dan larangan bagi umat manusia.

Anda mungkin juga menyukai