Anda di halaman 1dari 1

Bahasa

Seseorang bertutur dalam bahasa Minang


Artikel utama: Bahasa Minangkabau

Bahasa Minangkabau termasuk salah satu anak cabang rumpun bahasa Austronesia. Walaupun
ada perbedaan pendapat mengenai hubungan bahasa Minangkabau dengan bahasa Melayu.
Namun, juga terdapat anggapan yang meyakini bahwa bahasa yang dituturkan masyarakat ini
sebagai bagian dari dialek Melayu, karena banyaknya kesamaan kosakata dan bentuk tuturan di
dalamnya. Sementara itu, yang lain justru beranggapan bahasa ini merupakan bahasa mandiri
yang berbeda dengan Melayu serta ada juga yang menyebut bahasa Minangkabau merupakan
bahasa Proto-Melayu.[38][39] Selain itu dalam masyarakat penutur bahasa Minang itu sendiri juga
sudah terdapat berbagai macam dialek bergantung kepada daerahnya masing-masing. [40][41]
Pengaruh bahasa lain yang diserap ke dalam bahasa Minang umumnya
dari Sanskerta, Arab, Tamil, dan Persia. Kemudian kosakata Sanskerta dan Tamil yang dijumpai
pada beberapa prasasti di Minangkabau telah ditulis menggunakan bermacam aksara di
antaranya Dewanagari, Pallawa, dan Kawi. Menguatnya Islam yang diterima secara luas juga
mendorong masyarakatnya menggunakan Abjad Jawi dalam penulisan sebelum berganti
dengan Alfabet Latin.
Meskipun memiliki bahasa sendiri, orang Minang juga menggunakan bahasa Melayu dan
kemudian bahasa Indonesia secara meluas. Historiografi tradisional orang Minang, Tambo
Minangkabau, ditulis dalam bahasa Melayu dan merupakan bagian sastra Melayu atau sastra
Indonesia lama.[17] Suku Minangkabau menolak penggunaan bahasa Minangkabau untuk
keperluan pengajaran di sekolah-sekolah.[42] Bahasa Melayu yang dipengaruhi baik secara tata
bahasa maupun kosakata oleh bahasa Arab telah digunakan untuk pengajaran agama Islam.
Pidato di sekolah agama juga menggunakan bahasa Melayu. Pada awal abad ke-20 sekolah
Melayu yang didirikan pemerintah Hindia Belanda di wilayah Minangkabau mengajarkan ragam
bahasa Melayu Riau, yang dianggap sebagai bahasa standar dan juga digunakan di wilayah
Johor, Malaysia. Namun kenyataannya bahasa yang digunakan oleh sekolah-sekolah Belanda
ini adalah ragam yang terpengaruh oleh bahasa Minangkabau.[42]
Guru-guru dan penulis Minangkabau berperan penting dalam pembinaan bahasa Melayu Tinggi.
Banyak guru-guru bahasa Melayu berasal dari Minangkabau, dan sekolah
di Bukittinggi merupakan salah satu pusat pembentukan bahasa Melayu formal.[43] Dalam masa
diterimanya bahasa Melayu Balai Pustaka, orang-orang Minangkabau menjadi percaya bahwa
mereka adalah penjaga kemurnian bahasa yang kemudian menjadi bahasa Indonesia itu. [42]

Anda mungkin juga menyukai