LITERASI SAINS
KELOMPOK 3
Penyusun :
1. Muhammad Taufiq Aljabar (2303100023)
2. Nur Fikriyah (2303040022)
3. Puan Afra Edhrinabila (2303040005)
4. Puspa Kemala (2303040006)
5. Risma Nurfajrina (2303040012)
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW,yang telah memberikan inspirasi dan pedoman bagi
kehidupan kami.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas kelompok Mata
Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan IPA dibawah bimbingan yang penuh dedikasi dari
dosen kami, Ibu Inelda Yulita. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas bimbingan,arahan, serta masukkan yang diberikan selama proses
penyusunan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, namun kami
berharap bahwa makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam
pemahaman mengenai Literasi Sains dan memberikan nilai tambah dalam
pembelajaran mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan IPA.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat diterima dengan baik oleh
sesama dosen kami. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk perbaikan di masa mendatang . Terima kasih.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Literasi Sains
B. Aspek-Aspek Literasi Sains
C. Pentingnya Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA
D. Aplikasi Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA
E. Manfaat Penerapan Literasi Sains
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang
Literasi Sains adalah sebuah kemampuan seseorang untuk memahami proses
sains dan mendapatkan informasi ilmiah secara bermakna yang terdapat di dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk Indonesia pengertian literasi sains dan teknologi
adalah kemampuan menyelesaikan masalah menggunakan konsep-konsep yang
salah mengenal teknologi beserta dampaknya yang ada disekitar kita mampu
menggunakan produk teknologi dan memeliharanya. Kemampuan ini sangat
penting untuk dimiliki siswa karena hal ini berhubungan bagaimana siswa dapat
memahami linkungan hidup di sekitar, dan masalah yang harus di hadapi oleh
masyarakat modren saat ini (Poedjiadi, 2005).
Kemampuan iterasi sains yang ditanamkan, dilakukan dengan harapan
agar siswa menerapkannya untuk mempelajari diri sendiri dan lingkungan sekitar,
dan pengaplikasian pengetahuan untuk memecahkan sebuah permasalahan. siswa
yang memiliki kemampuan literasi sains diharapkan dapat memenuhi kompetensi
sikap, pengetahuan, keterampilan, dapat bertindak produktif dan kreatif (Erna,
2013).
Penelitian tentang hasil belajar sains pada level internasional tentang
Programme for International Student Assessmen (PISA), bahwa skor literasi sains
yang berada di negara Indonesia tergolong masih rendah. Kecakapan siswa ini
memiliki pengetahuan sains yang terbatas dan hanya bisa diterapkan pada
beberapa situasi saja dengan memberikan penjelasan ilmiah yang mudah (OECD,
2006).
Pada hakikatnya pembelajaran IPA sangat berperan penting dalam
memberikan pengalaman untuk siswa, dilihat dari dimensi sains sebagai
pengetahuan, proses, produk, dan aplikasi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
Literasi sains (Science literacy) berasal dari kata latin yaitu literatus yang
artinya huruf, Melek huruf atau berpendidikan dan scientia yang artinya memiliki
pengetahuan. Secara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang berarti melek
huruf atau gerakan pemberantasan buta huruf (Echols & Shadily, 1990).
Sedangkan istilah sains berasal dari bahasa Inggris Science yang bearti ilmu
pengetahuan. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta –fakta, konsep –konsep, atau prinsip –prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas dalam Mahyuddin, 2007).
Berdasarkan framework PISA 2012 aspek literasi sains terdiri dari aspek
konteks, kompetensi, pengetahuan, dan sikap yang dijelaskan secara rinci sebagai
berikut:
1). Aspek Konteks Sains
Aspek penting dalam asesmen literasi sains PISA adalah keterlibatan siswa
dalam berbagai situasi yang disajikan dalam bentuk isu ilmiah. Aspek konteks
literasi sains melibatkan isu-isu penting yang berhubungan dengan sains dalam
kehidupan sehari-hari.
Aspek kompetensi sains merujuk pada proses mental yang terlibat ketika
menjawab suatu pertanyaan atau memecahkan masalah. Prioritas penilaian PISA
2012 dalam literasi sains tertuju pada beberapa aspek kompetensi sains, yaitu:
mengidentifikasi isu ilmiah, menjelaskan fenomena ilmiah berdasarkan
pengetahuan ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah untuk menarik kesimpulan.
Aspek sikap sains merujuk pada dua puluh sikap ilmiah yang dimaksud
adalah selalu meragukan sesuatu, tekun, suka pada sesuatu yang baru, objektif,
percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah, selalu menginginkan adanya
verifikasi eksperimental, mdah mengubah opini atau pendapat, loyal terhadap
kebenaran, tidak tergesa-gesa mengambil keputusan, enggan mempercayai
takhayul atau mitos, menyukai penjelasan ilmiah, selalu berusaha untuk
melengkapi pengetahuan yang dimilikinya, dapat membedakan antara hipotesisi
dan solusi, menyadari perlunya asumsi, menghargai struktur teoritis, dan
pendapatnya bersifat fundamental. ( Teori & Teoritis,n.d)
C. Pentingnya Literasi Sains Dalam Pembelajaran IPA
Sains memiliki peran kunci dalam literasi sains dengan beberapa alasan yang
penting:
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa literasi sains memiliki peran yang penting dalam pembelajaran IPA,
membantu siswa memahami konsep-konsep ilmiah, mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, dan mempersiapkan mereka untuk mengambil
keputusan yang informasional. Aplikasi literasi sains dalam pembelajaran IPA
dapat dilakukan melalui integrasi materi, pengembangan keterampilan menulis
ilmiah, diskusi ilmiah, dan praktek observasi. Manfaatnya termasuk pemahaman
konsep yang lebih mendalam, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan
mengambil keputusan berdasarkan bukti ilmiah. Oleh karena itu, penerapan
literasi sains menjadi kunci untuk menciptakan generasi yang melek sains dan siap
menghadapi tantangan zaman.
B. Saran
Dewantari, N., & Singgih, S. (2020). PENERAPAN LITERASI SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA.
Indonesian Journal of Natural Science Education (IJNSE), 3(2), 366–371.
Pratiwi, S. N., Cari, C., & Aminah, N. S. (n.d.). Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF).