Warta 15 November 2020
Warta 15 November 2020
Gereja Katolik
Paroki Santo Thomas MENJAGA KEPERCAYAAN
Kelapa Dua
Jln. Komjen Pol. M. Jasin,
Korps Brimob,
Kelapa Dua, Cimanggis Presiden Joko widodo selalu mengingatkan kepada
16451, se ap pejabat negara, agar mereka menjaga amanat
Telepon (021) 8715526 Fax.
kepercayaan yang diberikan masyarakat. Membangun
(021) 87706362.
kepercayaan terhadap rakyat itu dak mudah.
"Membangun kepercayaan di hadapan masyarakat
REDAKSI itu daklah mudah dan membutuhkan waktu lama. Ka-
■ Penanggung Jawab : rena itu, sebuah kepercayaan harus betul-betul dijaga,"
DPP Paroki St. Thomas
- Komsos ■ Penasihat :
katanya kepada wartawan di Surabaya.
RD. David Lerebulan ■ Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden, ke ka
Koordinator : Katharina beliau dimintai komentarnya terhadap 41 anggota DPRD
Tatik ■ Pelaksana : Kota Malang, Jawa Timur, yang ditetapkan sebagai ter-
Komsos Paroki & sangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sekretariat Paroki ■ “Kepercayaan” memang merupakan hal yang
Sirkulasi/Iklan :
pen ng bagi semua orang, khususnya bagi para pe-
Sekretariat Paroki -
0218715526 mimpin umat beriman maupun pemimpin masyarakat.
■ Email : komsosthom- Dalam bukunya yang berjudul “Fiercely Loyal”, Dov Ba-
as@gmail.com ■ IG : ron mengatakan bahwa seorang pemimpin itu harus
@komsossanthom “telanjang”, ar nya tampil apa adanya dan menerima
■ FB : Komsos Paroki kerapuhannya (vulnerable). Menurutnya, generasi mile-
Santo Thomas Ke-
nial zaman ini lebih menyukai pemimpin yang manusi-
lapadua
awi dan bisa dipercaya; mereka dak membutuhkan
Tim Warta menerima
sumbangan tulisan berita/non
pemimpin dengan pencitraan yang berlebihan. Yang
berita dengan maksimum mereka butuhkan adalah kepercayaan untuk bisa beker-
panjang tulisan 2000 karakter jasama.
termasuk spasi dikirim via email “Kepercayaan” juga pen ng bagi umat beriman
paling lambat hari Rabu. Tim
Warta berhak mengedit tulisan untuk disadari dan dihaya . Yesus juga pernah
atau tidak menerbitkan jika mengajarkan masalah “kepercayaan” kepada para
mengandung SARA atau murid-Nya dengan sebuah perumpamaan tentang ga
bertentangan dengan Etika,
Moral, Hukum dan HAM.
orang hamba yang mendapatkan talenta dari tuan
mereka.
Sebelum bepergian ke luar negeri, tuan itu memberikan talenta kepada ga
orang hambanya. Pemberian talenta tersebut sebenarnya juga merupakan pem-
berian “kepercayaan” kepada ga orang hamba itu.
Pemberian talenta kepada ga orang hamba itu dak dilakukan asal-asalan
atau sekedar diberikan, tetapi diberikan berdasarkan per mbangan tertentu, yakni
pengenalan tuan terhadap ga hambanya. Tuan itu sungguh mengenal betul ke ga
hambanya, baik kualitasnya maupun potensinya, sehingga mereka mendapatkan
talenta dengan jumlah yang berbeda. Disebutkan bahwa, “Yang seorang diberinya
lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing
menurut kesanggupannya.” Mereka mendapatkan talenta dengan jumlah yang ber-
beda, selaras dengan kesanggupan mereka.
Tuan dalam perumpamaan itu menggambarkan Allah, yang sungguh mengenal
dan memahami manusia secara utuh; Allah yang mengenal manusia lahir dan
ba nnya; mengenal semua kelebihan dan kekurangannya. Karena itu, Allah juga
memberikan talenta, bakat, kemampuan dan ketrampilan kepada manusia secara
berbeda-beda pula.
Se ap orang mendapatkan anugerah Tuhan secara berbeda-beda. Pemberian
talenta tersebut sebenarnya juga merupakan pemberian sebuah “kepercayaan” dari
tuan kepada ga orang hambanya. Mereka mendapatkan sebuah “kepercayaan be-
sar”, yang harus dijaga dan dikelola dengan baik. Satu talenta itu nilainya sama
dengan 10.000 dinar; dan satu dinar nilainya sama dengan upah harian, yakni upah
yang diterima oleh para pekerja selama
satu hari. Kalau upah harian para pekerja
adalah Rp. 100.000, maka satu talenta
nilainya sekitar Rp. 1.000.000.000, - Angka
tersebut menunjukkan sebuah jumlah yang
besar. Tiga orang hamba itu mendapatkan
sebuah “kepercayaan besar” dari tuan
mereka.
Dua orang hamba menerima lima dan
dua talenta dari tuan mereka; mereka me-
melihara dan mengelola talenta itu dengan
baik dan benar, sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan yang sepadan
dengan talenta yang mereka terima. Setelah tuan mereka pulang, mereka menye-
rahkan talenta yang mereka terima dengan keuntungan yang mereka dapatkan. Dua
orang hamba itu dak hanya dipuji oleh tuan mereka; tetapi mereka juga
mendapatkan kembali “kepercayaan yang lebih besar” lagi, karena mereka se a dan
bertanggung jawab terhadap perkara kecil. Mereka diajak masuk ke dalam keba-
hagiaan tuan mereka, ar nya mereka dak lagi diperlakukan sebagai hamba, tetapi
sebagai anggota keluarga atau sebagai orang merdeka; mereka mendapat kesem-
patan untuk berbagi kekayaan dengan pemilik talenta.
Dua hamba ini merupakan gambaran dari orang yang sadar bahwa mereka
menerima sebuah “kepercayaan besar” dari orang lain dan berusaha untuk mengel-
ola hal itu dengan baik. Mereka mampu mempertanggungjawabkan “kepercayaan
besar” yang telah mereka terima pada waktunya. Mereka inilah yang akhirnya men-
galami hidup yang bahagia; hidup mereka menjadi berkat, dak hanya bagi diri
sendiri, tetapi juga berkat bagi orang lain.
Kenyataan ini berbeda dengan hamba yang menerima satu talenta. Hamba ini
juga mendapatkan talenta dari tuannya. Namun demikian, hamba ini hanya me-
nyimpan talenta itu di dalam tanah; talenta itu memang aman dari para pencuri,
tetapi dak bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Hamba ini akhirnya dak
mendapatkan apa-apa; talenta itu diambil lagi dan dirinya dak diakui lagi sebagai
hamba serta dibuang di dalam kegelapan. Hamba ini menjadi mangsa kegelapan dan
dak berbuat lain, kecuali meratap dan mengertakkan gigi.
Hamba ini menjadi gambaran dari orang yang telah mendapatkan “kepercayaan
besar” dari orang lain atau gambaran banyak orang yang mendapatkan anugerah
dari Tuhan. Namun demikian, mereka ini dak mau belajar untuk mengelola
“kepercayaan besar” yang telah mereka terima; dak mau berinisia f dan berusaha,
karena dicekam oleh rasa takut dan kemalasan. Bahkan mereka itu dak hanya
dikuasi kemalasan saja, tetapi juga disebut sebagai orang jahat. Mereka jahat karena
sikap “apriori” terhadap orang lain dan karena persepsi keliru terhadap orang lain;
mereka dak yakin bahwa orang bisa berubah sikap menjadi baik; ha orang seper
ini sudah tertutup dan selalu memberi “s gma” jahat terhadap orang lain, tanpa
memberi kesempatan bahwa orang bisa mengalami perubahan dan pertobatan.
Tipe orang seper hamba yang menerima satu talenta itu masih selalu ditemukan di
dalam kehidupan komunitas umat beriman. Mereka sering mendapat
“kepercayaan” sebagai pengurus lingkungan, wilayah, kelompok atau pani a terten-
tu, pengurus DPP atau DKP; namun demikian mereka hanya bersikap pasif dan di-
am, dak berinisia f dan berusaha untuk berbuat sesuatu, membiarkan
“kepercayaan” itu hilang seiring berakhirnya masa tugas. Mereka ini juga sering ber-
sikap “apriori”, mudah menilai atau menghakimi orang lain, mudah memberikan
“s gma” nega ve terhadap orang lain.
Orang-orang seper ini sebetulnya menjadi sebuah tantangan pastoral
tersendiri bagi Gereja dan pemimpinnya, “Mungkinkah orang-orang seper ini di-
dampingi, sehingga mereka mampu mengelola talenta mereka dengan baik, sehing-
ga talenta dan hidup mereka menjadi berkat bagi diri mereka sendiri dan bagi orang
lain?” Saya ini termasuk ke dalam kelompok yang mana: pe orang yang nenerima
lima dan dua talenta atau pe orang yang menerima satu talenta? Berkah Dalem.
(RD Tarcisius Puryatno)
Pelantikan pengurus Wanita Katolik RI
Berdasarkan SKEP/01/CAB-ST/X/2020, pengurus cabang Wanita Katolik RI Cabang St
Thomas periode 2020-2023, akhirnya dapat dilantik dan dikukuhkan dalam misa Minggu bi-
asa XXIX, konselebrasi RD David Lerebulan dan RD Tarcisius Puryatno, dipimpin oleh Pas-
tor Paroki, RD Dionysius Adi Tejo Saputro, (18/10/2020).
Setelah tertunda selama 7 bulan, pelantikan akhirnya dapat dilaksanakan meskipun terbatas,
karena ketatnya protokol kesehatan yang diberlakukan oleh gereja, maka hanya dapat dihadiri
oleh Ketua Cabang: Christina Titin Kurniawati, Wakil Ketua: Lusia Andalusia Gunawan,
Pengurus Inti: Esmiralda Katuuk (sekretaris 2); Henny Hinggu (Bendahara 1), dan para Ketua
Bidang: Pauline Yunia Kuswindhany (KaBid
Organisasi); Elizabeth Baltasar (KaBid Kesra);
Maria Yuliana Sulastri (KaBid Pendidikan);
Aurelia Rani Desmasari (KaBid Humas); SCE
Asmara Eny (KaBid Usaha).
BERITA GEREJA
Pengumuman Pertama
PER- - Dani Agusto Parlindungan Sihotang dari lingkungan Sta. Katarina
KAWIN- dengan Yenni Tasari Sinaga dari Pontianak
AN
Bagi umat yang mengetahui adanya halangan atas rencana perkawinan tersebut, WAJIB
memberitahukan kepada Pastor Paroki.