Pertanyaan
1. Apakah cita-cita Fransiskus pada masa muda?
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
2. Bagaimana kenyataannya cita-cita dan kariernya?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Mengapa bisa demikian?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Dengan memperhitungkan faktor internal dan eksternal ini, kiranya seorang murid atau
seorang muda dapat memilih pekerjaan dan menetapkan cita-cita yang luhur, yang sesuai dengan
dirinya sendiri bukan sekadar ikut-ikutan.
7. Tujuan Hidup Manusia
Salah satu bentuk kesuksesan yang lain adalah mampu menentukan tujuan hidup. Tujuan
hidup dengan cita-cita berbeda. Cita-cita merupakan program jangka panjang. Tujuan hidup
harus jelas meskipun untuk mencapainya perlu waktu yang lama.
Ada tiga hal yang menjadi ciri tujuan hidup:
Konkret: suatu aksi yang dapat dilakukan
Dapat diukur: maju atau mundurnya kehidupan kita, semakin berkualitas atau semakin
tidak menentu.
Jarak waktu tertentu: ada waktu yang ditetapkan, kapan, berapa lama target pencapaian.
Ada dinamika dalam menyusun dan menetapkan tujuan hidup. Hal ini dikonkretkan dengan
membuat suatu time table. Ada jadwal kegiatan yang telah tersusun serta terrencana dengan baik.
Misalnya, aku sudah bekerja, tujuanku dalam 10 tahun harus mempunyai rumah sendiri. Maka
aku harus menabung sekian rupiah tiap bulan. Jadi, orang harus sadar, kemana arahnya
melangkah. Seseorang harus mengetahui dengan pasti apa yang diinginkannya, lalu bertekad
untuk menemukan tujuan serta pantang menyerah.
Kita tidak tahu berapa panjang perjalanan hidup ini. Yang jelas kita harus melangkah.
Mulailah dengan langkah pertama: menyusun jadwal. Plato mengatakan, "Memulai sesuatu
dengan baik sama artinya dengan setengah pekerjaan selesai."
Untuk mencapai tujuan tentu perlu mengerahkan tenaga. Apa tenaga kita? Tenaga kita
adalah intensitas keinginan kita sendiri. Keinginan itulah yang membangkitkan tenaga. Semakin
besar keinginan mencapai tujuan hidup, akan diperoleh tenaga yang semakin besar pula. Karena
itu, perlu ada sarana dan fasilitas, seperti makanan sehat dan sempurna, istirahat yang cukup,
serta membuka diri, hati, dan pikiran pada Tuhan.
Seseorang menjadi dinamis selama pembentukan tujuan dan proses pencapaiannya. Bila
tujuan sudah tercapai dengan sendirinya penyusutan dinamika atau semangat pun terjadi. Banyak
orang pada tahap ini tidak lagi mencari tujuan baru, namun menarik diri dari segala aktivitas.
Namun, sebenarnya dia sudah mati, karena berhenti beraktivitas disaat tujuannya telah tercapai.
Seorang yang dinamis akan terus-menerus menetapkan tujuan hidupnya tanpa menjadikan usia
sebagai penghambat dalam mencapai tujuannya itu. Bila tujuan pertama sudah tercapai akan
dilanjutkan dengan tujuan yang berikutnya.
Untuk mencapai suatu tujuan, orang tentu harus berdisiplin. Seekor kuda tidak akan
sampai ke mana pun bila ia tidak dikendalikan. Tidak ada hidup yang berarti bila tidak
dikendalikan pada berbagai tujuan. Rasul Paulus mengatakan, "... Aku melupakan apa yang telah
di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada
tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (Fil
3:13-14).
Dari berbagai tujuan yang dapat dibuat, satu hal yang tidak dapat diabaikan ialah Tuhan
adalah titik Omega. Tuhan adalah Alpha dan Omega, yang awal dan akhir. Tujuan akhir manusia
dan seluruh alam semesta adalah Tuhan. Maka seluruh cita-cita, karier, tujuan hidup, semua
keberhasilan dan sukses harus dievaluasi dan direnungkan. Semuanya menghantar kita kepada
tujuan yang utama, yakni semakin dekat pada Tuhan. Langit dan bumi akan berlalu, namun satu
hal Firman Tuhan dan Tuhan sendiri akan tetap kekal. Semakin kita berhasil dan sukses
hendaknya semakin terbangun iman, pengharapan, dan kasih pada Tuhan.
Rangkuman
1. St. Fransiskus Assisi dalam perjalanan hidupnya, ketika mendengarkan panggilan Yesus, dia
rela meninggalkan segala-galanya. Dia mau hidup miskin untuk melayani Tuhan yang hadir
dalam diri kaum miskin dan semesta alam.
2. Dalam Injil Matius 19:16-26, si Anak Muda yang kaya gagal meraih cita-citanya untuk
memperoleh hidup yang kekal, karena tidak mau mengubah hidupnya seperti yang diajarkan
Yesus.
3. Setiap orang perlu mensharingkan cita-cita untuk saling memperkaya serta mampu
menentukan cita-cita untuk saling memperkaya dan mampu menentukan cita-cita yang jelas.
Dari sana mulailah disusun langkah- langkah pekerjaan atau karier yang didambakan serta
jenjang pendidikan yang harus ditempuh.
4. Banyak usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai cita-cita, misalnya menetapkan cita-cita
yang tinggi, memusatkan perhatian padanya, menjalankan pelayanan, kepemimpinan, dan
bersikap demokratis.
5. Tidak setiap cita-cita dapat diraih, maka pada saat tertentu kita perlu berubah dan
menyesuaikan diri dengan berbagai macam perubahan yang terjadi. Berubah bukan berarti
plin-plan. Kita siap berputar haluan pada saat yang tepat bila diperlukan.
6. Dalam memilih pekerjaan yang mendukung cita-cita, setiap orang harus memperhatikan
faktor internal dalam dirinya dan faktor eksternal, yakni lingkungan di luar diri. Mengenal
bakat, minat, potensi memang perlu, namun masih diperlukan pengenalan yang lebih luas
dan mendalam menyangkut faktor internal dan eksternal.
7. Menentukan tujuan hidup sama pentingya dengan menetapkan cita-cita. Bahkan tujuan
hidup lebih konkret. Dinamika seseorang tampak dari kemampuannya menyusun berbagai
tujuan hidup serta mencapainya langkah demi langkah.
Nilai-Nilai Luhur
I. Pilihan Berganda
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Sejak kecil cita-cita Giovanni Fransesco Bernardone atau Fransisikus Aisis adalah…
a. Pengusaha dagang kain
b. Prajurit dan panglima yang tangguh
c. Hidup sederhana dan miskin
d. Menjadi Iman dan Pastor
e. Mendirikan Ordo Fransiskan (OFM)
2. St. Fransiskus Assisi adalah seorang Kudus, yang kebesarannya terletak pada dua hal, yakni
kegembiraan dalam hidup sederhana, lapar, serta sakit dan...
a. Mendirikan Ordo OFMCap
b. Ahli ekonomi dan dagang
c. Cintanya yang merangkul seluruh ciptaan Tuhan
d. Pencinta alam
e. Pujangga Gereja
3. Seseorang yang bercita-cita memperoleh hidup yang kekal datang dan bertanya pada Yesus.
menurut Yesus jalan menuju hidup yang kekal adalah...
a. Menuruti perintah Allah
b. Menjual seluruh harta milik, tanpa harta kekayaan
c. Membagikan harta pada kaum miskin, penderma
d. Datang pada Yesus dan mengikuti Yesus
e. Mengamalkan iman dalam karier
4. Semua orang ingin dan bercita-cita menjadi kaya. Namun, Yesus mengigatkan orang kaya
sangat sukar masuk dalam Kerajaan Surga, bahkan kata Yesus, lebih mudah...
a.Memikul salib yang berat
b. Meninggalkan ayah, ibu dan keluarga
c. Seekor unta masuk dalam lubang
d. Menjual seluruh harta dan membagikannya pada orang miskin
e. Mencari jarum dalam jerami
5. Banyak hal perlu disharingkan tentang cita-cita, antara lain perlu direnungkan manfaat cita-
cita untuk keluarga:
a. pendapatan yang diiginkan
b. Prestasi yang diharapkan dari pekerjaan
c. Jenis kelompok sosial yang akan dimasuki
d. Tipe atau teman yang ingin dimiliki
e. Model rumah yang dikehendaki
6. Mempunyai cita-cita yang tinggi itu perlu, tetapi harus bertitik tolak pada:
a. Peraturan yang berlaku
b. Ambisi yang kuat
c. Tata nilai dan martabat hidup manusia
d. Pusat perhatian
e. Usaha belajar dan latihan
7. Ada tiga hal perlu selalu dilakukan untuk mencapai cita-cita, yakni Pelayanan, bersikap
demokratis, dan...
a. Penampilan
b. Kepemimpinan
c. semangat
d. Keberhasilan
e. Perencanaan
8. Tidak setiap cita-cita dapat diraih. Ada dua penghambat tercapainya cita-cita, yakni
kecendrungan mengubah Cita-cita sebelum terealisasi dan…
a. .Kegalauan dan frustasi
b. Makna hidup bagi seseorang
c. Ambisi yang tidak terkendali
d. Bidang pekerjaan yang dilakukan
e. Perubahan dalam diri karena umur
9. Faktor internal yang harus diiperhitungkan dalam memilih pekerjaan atau karier antara lain,
kecuali...
a. Bakat khusus
b. Keadaan ekonomi keluarga
c. Sifat-sifat dan minat
d. Taraf inteligensi
e. Keadaan jasmani
10. Apapun tujuan hidup masing-masing, namun satu hal tidak dapat diabaikan, tujuan hidup
orang beriman adalah...
a. Menjawab panggilan surgawi
b. Bersatu dengan Kristus Yesus
c. Tuhan yang adalah Alpha dan Omega
d. Firman Allah
e. Iman, harapan, dan cinta kasih
NAMA KELOMPOK :
1. Adherence Laia
2. Angel trias Dakhi
3. Listen Duha
4. Elnis Gowasa