Anda di halaman 1dari 25

PERANAN GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH DI AKHIR ZAMAN

Mata Kuliah : Daniel&Wahyu


Dosen Pengampu : Dr Edison Panjaitan M.Div

Disusun oleh :
Carlos Edoardo Sagala (1851056)
Alex Jeremy Situmeang (1851004)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN S1


UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
Kata Pengantar :
Puji syukur kehadirat TUHAN YESUS KRISTUS yang telah memberikan Tuntunan dan
Berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Peranan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Akhir Zaman  ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dari
Sir.Dr.Edison Panjaitan.M.Div pada Mata kuliah Daniel&Wahyu. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keterlibatan seluruh anggota
GMAHK dalam misi menjangkau yang hilang untuk para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Sir.Dr.Edison Panjaitan.M.Div, selaku Dosen


Mata kuliah Daniel&Wahyu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan Dokrin Gereja Masehi Advent
yang kami percayai.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

17/02/2021

Carlos&Alex
Daftar Isi :

JUDUL ………………………………………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………..iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A…LATAR BELAKANG …………..….……………………………………………………………………………1
B…RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………………………….1
C…TUJUAN PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

A…PENGERTIAN DARI GMAHK……………………………………………………………………………….2


B…SEJARAH PERKEMBANGAN GMAHK………………...………………………………….……………2
C…PERANAN GMAHK…………………………………………………………………………………………….5
D…KEYAKINAN RESMI GMAHK………………………………………………………………………………6
E…KEBENARAN DAN PILAR GMAHK……………………………………………………………………….7
F…ESKATOLOGI GMAHK ………………………………………………………………………………………..8
G..ROH NUBUAT……………………………………………………………………………………………………9
H…IBADAH DAN PELAYANAN GMAHK……………………………………………………………………10

BAB III PENUTUP


A…KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………….12
B…SARAN……………………………………………………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………….14
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang :
Banyak dari kita yang melalaikan tugas dan tanggung jawab kita sebagai Umat
TUHAN yang sisa, sebagaimana yang seperti yang telah dimanatkan Tuhan Yesus
dalam Matius 28:19-20 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-KU dan
Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”. TUHAN YESUS telah
terlebih dahulu mengabarkan kabar baik ini bagi dunia untuk menjadi contoh dan
teladan bagi kita semua, Ia rela mengabdikan diri-Nya untuk turun kedunia yang
berdosa ini demi Misi-Nya untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa, Ia
tidak menginginkan satupun manusia itu binasa melainkan agar memperoleh hidup
kekal. Sebagaiman tertulis dalam Roma 6:23 “Sebab Upah dosa ialah Maut; tetapi
karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita’’. Jadi dosa itu
ialah maut, maut itu hakekatnya adalah kematian dan Hanya Yesuslah Jalan
kebenaran dan hidup, Dialah Sumber keselamatan kita semua. Selama ini kita terlalu
sibuk dengan urusan pribadi kita, tidak perduli dengan penginjilan,tidak
menghormati perbaktian, sering mengandalkan diri sendiri, sombong secara
kerohanian, menganggap sepele akan peran kita sebagai anggota GMAHK dan lain
sebagainya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dari
Sir.Dr.Edison Panjaitan.M.Div pada Mata kuliah Daniel&Wahyu. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keterlibatan seluruh anggota
GMAHK dalam misi menjangkau yang domba hilang dan domba dari kandang lain
untuk dibawa dalam kebenaran dan untuk para pembaca dan juga bagi penulis.
Rumusan Masalah :

1. Apa Pengertian dari GMAHK?


2. Bagaimana Sejarah Perkembangan GMAHK?
3. Bagaimana Peran GMAHK di Akhir Zaman?
4. Apa Keyakinan Resmi dalam GMAHK?
5. Apa Kebenaran dan Pilar GMAHK?
6. Bagaimana Eskatologi GMAHK?
7. Apa itu Roh Nubuat dalam GMAHK?
8. Bagaimana Ibadah dan Pelayanan di GMAHK?

Tujuan Pembahasan :
1. Mendeskripsikan Pengertian dari GMAHK
2. Mendeskripsikan Sejarah Perkembangan GMAHK
3. Mendeskripsikan Peran GMAHK di Akhir Zaman
4. Mendeskripsikan Keyakinan Resmi dalam GMAHK
5. Mendeskripsikan Kebenaran dan Pilar GMAHK
6. Mendeskripsikan Eskatologi GMAHK
7. Mendeskripsikan Roh Nubuat dalam GMAHK
8. Mendeskripsikan Ibadah dan Pelayanan di GMAHK
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dari GMAHK


Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (disingkat GMAHK) adalah denominasi
Kristen yang beraliran evangelikal. Gereja ini berasal dari Gerakan William
Miller yang muncul di Amerika Serikat pada pertengahan abad 19 dan Juga
dilanjutkan Oleh James White dan Ellen G. White Istrinya. Ciri utama Gereja
Advent adalah pemeliharaan kekudusan hari Sabat (Sabtu), hari ketujuh dalam
pekan, sebagai hari Sabat dan tetap menuruti Hukum Taurat dan Kitab Para
Nabi. Pada tahun 1863, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dalam bahasa Inggris
the Seventh-day Adventist Church, diorganisir. Di Indonesia, gereja ini juga
dikenal dengan nama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK).

B. Sejarah Perkembangan GMAHK


Sejarah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dimulai dari pembentukannya pada
tanggal 21 Mei 1863. Gereja ini yang pada awal kelahirannya dipelopori
oleh Hiram Edson, James S. White dan istrinya Ellen G. White, Joseph Bates dan J.
N. Andrews. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh secara historis berasal dari
pergerakan Miller yang bersifat antar-denominasi pada tahun 1840-an.
1.Asal Usul :
Antara tahun 1831 dan 1844, William Miller - seorang pengkhotbah awam
dari Gereja Baptis dan mantan kapten angkatan laut dalam Perang tahun 1812 -
melontarkan "kebangunan kedatangan kedua kali yang besar" yang akhirnya
tersebar ke hampir seluruh dunia Kristen. Berdasar pada penyelidikannya
tentang nubuat dalam Daniel 8:14, Miller memperhitungkan
bahwa Yesus akan datang kembali ke dunia ini pada tanggal 22 Oktober 1844. Ketika
Yesus tidak tampak di awan-awan pada tanggal tersebut, para pengikut Miller
mengalami apa yang disebut dengan "Kekecewaan Besar."
Kebanyakan dari orang yang telah bergabung dengan pergerakan ini meninggalkanya
dengan kekecewaan yang dalam. Namun, sedikit dari antaranya kembali
ke Alkitab mereka untuk mencari tahu mengapa mereka harus mengalami
kekecewaan. Segera mereka menyadari bahwa tanggal 22 Oktober 1844 sebenarnya
adalah tanggal tepat, tetapi ternyata Miller telah meramalkan peristiwa yang salah
untuk tanggal itu. Mereka yakin bahwa nubuatan Alkitab tidak meramalkan bahwa
Yesus akan datang kembali ke dunia pada tahun 1844, tetapi bahwa pada saat itu,
Yesus akan memulai satu pelayanan khusus di surga bagi umat manusia.
Kelompok kecil "orang-orang yang menunggu kedatangan Yesus" ini mulai
bertumbuh terutama di negara bagian New England, Amerika Serikat, dimana
pergerakan Miller telah dimulai. Dari kelompok kecil ini, yang menolak untuk
menyerah sesudah "Kekecewaan Besar" muncul beberapa pemimpin yang
mendirikan dasar dari apa yang kemudian dikenal dengan Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh. Ellen G. White, seorang yang masih sangat muda pada waktu terjadinya
"Kekecewaan Besar," bertumbuh menjadi
seorang penulis, pembicara dan administrator yang berbakat, yang menjadi seorang
penasihat rohani bagi Gereja Advent selama tujuh puluh tahun sampai kematiannya
pada tahun 1915. Orang Advent yang mula-mula percaya seperti yang dimiliki orang
Advent sekarang ini bahwa Ellen G. White menerima tuntunan khusus Tuhan
sementara dia menulis nasihat-nasihatnya untuk perkumpulan orang percaya yang
sedang bertumbuh itu.
2.Pendirian Gereja :
Pada tahun 1860, di Battle Creek, Michigan, perkumpulan yang tidak terikat dari
orang-orang yang menunggu kedatangan Yesus ini memilih nama Gereja Masehi
Advent Hari Ketujuh dan pada tanggal 21 Mei 1863 secara resmi mengorganisasikan
perkumpulan mereka menjadi sebuah organisasi Gereja dengan 3.500 anggota. Pada
mulanya, pekerjaan ini sebagian besar terbatas hanya untuk wilayah Amerika
Utara sampai tahun 1874 hingga misionari Gereja Advent yang pertama, J.N.
Andrews, diutus ke Swiss. Kemudian Afrika dengan segera dimasuki pada
tahun 1879 ketika Dr. H.P. Ribton, yang baru saja bertobat di Italia, berpindah
ke Mesir dan membuka sekolah, tetapi proyek itu berakhir ketika kerusuhan terjadi
di sekitar mereka.
Negara bukan Kristen Protestan pertama yang dimasuki adalah Rusia, saat
seorang pendeta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pergi pada tahun 1886. Pada
tanggal 20 Oktober 1890, sebuah kapal bernama Pitcairn diluncurkan dari galangan
kapal di San Fransisco dan segera digunakan membawa beberapa misionari
ke Kepulauan Pasifik. Para pekerja Masehi Advent Hari Ketujuh pertama kali
memasuki negara-negara bukan Kristen pada tahun 1894 - Ghana, Afrika Barat,
dan Matabeleland, Afrika Selatan. Pada tahun yang sama pekerja-pekerja misionari
memasuki Amerika Selatan, dan pada tahun 1896 sudah ada perwakilan di Jepang.
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sekarang ini telah mendirikan pekerjaannya di
209 negara.

3. Media Publikasi :
Pencetakan dan penyebaran buku-buku adalah faktor utama dalam pertumbuhan
pergerakan Advent. Majalah The Advent Review and Sabbath Herald (sekarang The
Adventist Review), surat kabar gereja secara umum, diluncurkan di Paris, Maine,
pada tahun 1850; majalah Youth's Instructor di Rochester, New York, pada
tahun 1852; dan majalah Sign of the Times, di Oakland, California, pada tahun 1874.
Percetakan pertama milik organisasi di Battle Creek, Michigan]], mulai beroperasi
pada tahun 1855 dan telah menjadi Yayasan berbadan hukum sebagaimana mestinya
pada tahun 1861 di bawah nama Asosiasi Percetakan Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh (Seventh-day Adventist Publishing Association).
Lembaga Pembaruan Kesehatan, kemudian dikenal dengan Battle Creek Sanitarium,
membuka pintunya pada tahun 1866, dan pekerjaan misi bagi masyarakat untuk
lingkup negara bagian dibentuk pada tahun 1870. Jaringan sekolah Gereja sedunia
yang pertama didirikan pada tahun 1872, dan pada tahun 1877 diusahakanlah
pembentukan asosiasi Sekolah Sabat untuk lingkup negara bagian. Pada tahun 1903,
Kantor Pusat Organisasi dipindahkan dari Battle Creek, Michigan, ke Washington,
D.C., dan pada tahun 1989 berpindah ke Silver Spring, Maryland.

4. Gereja Advent di Indonesia :


Zaman Penjajahan :
Gereja Advent pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1900. Seorang pendeta
Metodis Amerika bernama R. W. Munson, yang telah bekerja di Birma dan
di Singapura, masuk menjadi seorang Adventis setelah sembuh penyakitnya di
sebuah rumah sakit Advent di Amerika. Atas permintaannya ia menjadi misionaris
Advent di Asia Tenggara, lalu pada tahun 1900 ia menetap di Padang. Dari Padang,
ajaran Advent dibawa ke Tanah Batak oleh Immanuel Siregar, putera
orang Batak yang pertama masuk Kristen pada tahun 1861. Karena di Padang
Munson mengalami perlawanan sengit, ia pindah ke Sumatera Utara dan pada
tahun 1904 membuka pekerjaan penginjilan di kota Medan.
Di pulau Jawa, Adventisme pertama kali disebarkan di Surabaya tahun 1906
oleh "Sister" Petra Tunheim, seorang misionaris dari Australia. Pada tahun 1912,
Gereja-gereja Advent yang pertama di Indonesia dibentuk di Sumberwekas, Jawa
Timur dan di Kramat Pulo, Jakarta Pusat. Sister Tunheim menjadi penyelia pengabar
penginjil di Jawa Barat. Pada masa itu, pemerintah Belanda masih melarang
pengabar penginjil ganda, sehingga upaya membuka pusat misi di Sukabumi dan
di Bandung gagal. Tahun 1910 diterbitkan sebuah majalah bernama Oetoesan
Kebenaran Melajoe atas usaha Sim Gee Nio, seorang penginjil
dari Singapura.Majalah itu kemudian tahun 1917 berganti nama menjadi Pertandaan
Zaman. Gereja Advent masuk ke Minahasa tahun 1921 dengan dibaptisnya Samuel
Rantung dan seorang pemuda Sunda bemama M.E. Diredja, ke Maluku tahun 1922
dengan dibaptisnya P. Pietersz, seorang mantan tentara asal Saparua yang telah
menjadi guru Injil Advent di Jawa, ke Tapanuli tahun 1921, ke Lampung tahun 1926,
dan Kalimantan. 
Pertumbuhan Gereja Advent di Indonesia maju pesat, sehingga pada tahun 1929
wilayah itu dilepaskan dari Malayan Union (Uni Malaka) dan menjadi "Union"
tersendiri. Pada tahun itu juga dibuka Sekolah Pendidikan di Cimindi, Bandung, guna
mendidik penginjil-penginjil. Pada masa itu jumlah pengikut Advent di Indonesia
sudah hampir 3.000 orang. Mereka kebanyakan adalah orang yang sebelumnya
sudah masuk Kristen, dari golongan Tionghoa, Indo-Eropa, dan dari suku-suku yang
sudah dikristenkan, seperti Batak, Minahasa, dan Ambon.
Dalam tahun 1930- an, pemerintah Hindia Belanda tidak menghalangi lagi pekerjaan
Adventis. Pada masa Perang Dunia II, para misionaris dari luar negeri, seperti
dari Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat, mengalami kesulitan yang serupa dengan
yang dialami gereja-gereja lain; di antara misionaris luar negeri itu ada yang
meninggal dalam kamp tahanan.

Zaman Kemerdekaan :
Sesudah perang kemerdekaan, Gereja Advent meluas ke seluruh pelosok Indonesia,
khususnya di daerah-daerah tempat agama Kristen sudah terkenal. Pertumbuhan
gereja menyebabkan tahun 1964 Uni Indonesia dibagi menjadi Uni Indonesia Barat
dan Indonesia Timur. Mulai tahun 1970 kedua Uni ini dipimpin orang Indonesia.
Menurut Statistik tahun 2011, Gereja Advent di Uni Indonesia barat memiliki 718
gereja dan 101.768 anggota jemaat; sedangkan Uni Indonesia Timur memiliki 725
gereja dan 108.466 anggota jemaat.
C. Peran GMAHK di Akhir Zaman :
Pekerjaan misi Gereja Advent saat ini mencapai lebih dari 200
negara.Jangkauan keluar Gereja Advent melayani orang-orang non-Kristen dan
orang Kristen dari satuan lain Semua anggota terlibat dalam penginjilan ini
Baik yang Tua,Muda, bahkan Anak-anak sekalipun demi menyampaikan kabar
baik bagi lingkungan sekitar kita dan bagi seluruh dunia. Untuk menjadi
penginjil banyak tantangan dan rintangan yang akan dihadapi diakhir zaman
ini yaitu dihina, diabaikan dan sering juga menerima penolakan&ancaman,
ditangkap dan bahkan dibunuh oleh karena memberitakan Yesus. Jangan takut
Tuhan akan selalu menyertai kita sampai kepada akhir zaman dan kita harus
berserah kepada Tuhan,mempersiapkan diri kita dengan firman Tuhan sebagai
bekal kita untuk memberitakan kabar keselamatan ini dan juga mengubah
sikap kita untuk menjadi teladan dilingkungan sekitar kita dan dimanapun kita
pergi, supaya dengan sikap dan perbuatan baik kita oranglain juga melihat
tabiat Yesus dalam kehidupan kita dan mau untuk mengikuti Yesus. Gereja
Advent percaya bahwa Kristus memanggil pengikutnya untuk satu tugas yang
disampaikan ke seluruh dunia sambal menanti kedatangan Yesus yang tidak
lama lagi.Kebebasan beragama dan Toleransi
(Salingmenghargai&menghormati) adalah posisi yang disokong dan dianjurkan
oleh Gereja Advent.

D. Keyakinan Resmi GMAHK :


Gereja Masehi Advent hari Ketujuh menyatakan ajaran gereja dalam sebuah
pernyataan resmi yang dikenal sebagai 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah Sesuai
dengan ajaran Alkitab. Pernyataan Keyakinan Dasar ini diputuskan dalam Rapat
Umum Sedunia pada tahun 1980, dan kemudian Keyakinan Nomor 11 ditambahkan
pada tahun 2005.Versi yang lebih sederhana Pernyataan Keyakinan ini adalah
Sumpah Baptisan.
Selain Keyakinan Dasar ini ada sejumlah "Pernyataan Resmi" yang diputuskan dalam
tiap Rapat Umum Sedunia. The Seventh-day Adventist Bible Commentary adalah
ekspresi teologi Gereja Advent yang lebih rinci.
E. Kebenaran dan Pilar GMAHK :

Para pendiri Gereja Advent memiliki konsep ajaran dinamis yang mereka sebut
Kebenaran Zaman Ini, dengan demikian mereka menentang kekakuan creedal dan
memiliki keterbukaan terhadap pemahaman teologis baru yang dibangun di atas
doktrin utama yang menjadi ciri khas gereja. Kebenaran Zaman Ini adalah konsep
yang menyatakan bahwa Tuhan menuntun gereja pada kebenaran secara dinamis,
sehingga keyakinan gereja saat ini "merupakan ujian kepada orang-orang dari
angkatan ini, bukan tes untuk orang-orang generasi sebelumnya"
Dalam buku Counsels to Writers and Editors ditulis sebagai berikut:
"Tidak ada alasan mengambil posisi bahwa tidak ada kebenaran lagi yang
akan diungkapkan, atau semua pengertian kita tentang Kitab Suci tanpa
kesalahan. Doktrin-doktrin tertentu dipercaya sebagai kebenaran selama
bertahun-tahun oleh jemaat, bukan merupakan bukti bahwa gagasan-
gagasan itu tidak bisa salah. Lamanya satu ajaran dianut tidak akan membuat
kesalahan menjadi kebenaran, sebab kebenaran mampu berdiri sendiri.
Doktrin yang benar akan tetap teguh oleh penyelidikan Alkitab yang
saksama. "
Pandangan ini senada dengan pendahuluan untuk 28 Uraian Doktrin Dasar
Alkitab: "Revisi dari pernyataan ini diharapkan pada Rapat Umum Sedunia ketika
gereja dipimpin oleh Roh Kudus untuk dapat memahami sepenuhnya kebenaran
Alkitab atau menemukan bahasa yang lebih baik untuk mengungkapkan ajaran
Firman Tuhan."
Tetapi walaupun demikian, kemungkinan perubahan dinamis dalam keyakinan
Gereja Advent tidak takbatas. Keyakinan-keyakinan utama yang merupakan pilar
ajaran gereja harus menjadi dasar teologi Advent dan pilar ajaran inilah yang
memberikan Gereja Advent suatu identitas. Pilar ajaran Gereja antara
lain: pengadilan pemeriksaan, ajaran kaabah surgawi, pekabaran tiga malaikat,
hukum Tuhan, iman kepada Yesus, Sabat, keadaan orang mati , dan karunia
nubuat.

Sabat dan Hukum :


Gereja Advent percaya bahwa "prinsip-prinsip utama hukum Allah diwujudkan
dalam Sepuluh Perintah Allah", dan perintah ini adalah "mengikat bagi semua orang
di segala zaman" . Meskipun hukum upacara dan upacara kurban dari Perjanjian
Lama telah digenapi oleh kematian Yesus Kristus, Sepuluh Perintah Allah tetap
berlaku untuk orang Kristen. Kata-kata Yesus Kristus dalam Matius 5:17-20 adalah
dasar untuk keyakinan ini:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun
yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan
menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa
yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia
akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku
berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup
keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga."
Gereja Advent percaya bahwa hari ketujuh tiap pekan, yakni Sabtu, adalah hari
Sabat alkitabiah yang ditetapkan Allah "untuk tujuan luhur memperkaya
hubungan Allah dan manusia".[19] Perlu dicatat bahwa Sabat adalah pesan
berulang dalam Alkitab yang disebutkan dalam kisah Penciptaan, di Gunung Sinai,
dalam pelayanan Yesus Kristus, dan dalam pelayanan para rasul. Hari Sabat
berfungsi sebagai peringatan mingguan untuk Penciptaan dan merupakan
simbol penebusan, baik dari perbudakan Mesir dan perhambaan dosa. Dengan
memelihara hari Sabat, manusia diingatkan cara Tuhan membuat mereka kudus,
seperti yang ia lakukan untuk hari Sabat. Orang Advent menunjukkan kesetiaan
mereka kepada Allah dengan menjaga perintah dalam Sepuluh Perintah Allah.
Hari Sabat juga merupakan waktu bagi orang Advent untuk digunakan untuk
Allah dan dengan sesama manusia.
Orang Advent percaya bahwa Sabat bukan hanya hari istirahat tetapi juga
dimaksudkan sebagai hari kudus bagi orang percaya untuk bertumbuh secara
rohani. Meskipun Gereja Advent tidak percaya bahwa mereka diselamatkan oleh
memelihara Sabtu sebagai hari Sabat, mereka memahami makna yang jauh lebih
besar pada pemeliharaan hari Sabtu dibandingkan makna hari kudus bagi
denominasi Kristen lain yang beribadah pada hari Minggu.
Gereja Advent mengajarkan bahwa tidak ada bukti berubahan hari Sabat ke hari
Minggu dalam Alkitab. Mereka sebaliknya mengajarkan bahwa perubahan itu
disebabkan oleh kebiasaan berkumpul orang-orang Kristen di Roma pada hari
Minggu yang tujuannya untuk membedakan diri dari Yahudi dan untuk
menyelaraskan diri dengan otoritas politik. Perubahan ini menjadi lebih universal
diterima setelah Kaisar Romawi Konstantinus I menitahkan kesucian Hari Minggu
tahun 321 M dan keputusan Konsili Laodikia dalam kanon 29 yang menyatakan
bahwa orang Kristen harus menghindari bekerja pada hari Minggu.

Kaabah Sorgawi&Pengadilan Pemeriksaan :


Gereja Advent mengajarkan bahwa ada satu kaabah di surga yang dicontoh oleh
kaabah yang didirikan Musa, sesuai dengan interpretasi mereka pada Ibrani 8 dan 9.
Setelah kematian, kebangkitan dan kenaikanNya, Yesus Kristus memasuki kaabah di
surga sebagai Imam Besar yang Mahatinggi, "melayani demi kepentingan kita,
memungkinkan orang-orang percaya memperoleh keuntungan dari korban
pendamaian yang diadakanNya." (Kepercayaan Dasar no. 24). Orang Advent percaya
bahwa Kristus melayani di bagian pertama dari kaabah (ruang suci) hingga Oktober
1844; setelah waktu itu Ia memasuki bagian kedua dari kaabah (ruang Maha Kudus)
dalam pemenuhan Hari Pendamaian. Orang Advent percaya bahwa karya penebusan
Kristus mencakup kematiannya di kayu Salib dan pelayanan keimamatanNya di
kaabah surgawi.
Pengadilan Pemeriksaan adalah doktrin unik untuk Gereja Advent. Doktrin ini
mengajarkan bahwa penghakiman umat Allah dimulai pada tanggal 22 Oktober 1844
ketika Kristus memasuki ruang Mahakudus di kaabah surgawi. Orang Advent
mengalaskan ajaran Pengadilan pemeriksaan ini dari gambaran dalam teks-teks
seperti Daniel 7:9-10, 1 Petrus 4:17 dan Wahyu 20:12. Tujuan dari Pengadilan ini
adalah untuk memisahkan orang yang benar-benar percaya dari mereka yang palsu.
Dasar alkitabiah dari ajaran Pengadilan Pemeriksaan ini ditantang pada tahun 1980
oleh seorang mantan teolog Advent Desmond Ford pada Sanctuary Review
Committee. Meskipun Gereja Advent secara resmi tetap meneguhkan posisi dasar
doktrin ini, sejak tahun 1980 banyak dari anggota Gereja yang liberal terus
mengkritisi dari ajaran ini. Menurut survei tahun 2002 di seluruh dunia, menurut
para pemimpin gereja lokal diperkirakan hanya 86% dari anggota gereja yang
menerima ajaran.
F. Eskatologi GMAHK :
Umat Yang Sisa
Gereja Advent menyatakan dirinya sebagai umat yang sisa seperti yang
disebutkan dalam Wahyu 12:17. Menurut mereka dua tanda umat yang sisa,
yakni: menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus, merujuk
kepada mereka sebab mereka mengajarkan pengudusan Hari Sabat dan
memiliki Roh Nubuat. Mereka juga mengajarkan umat yang sisa ini bertugas
untuk "mengumumkan tibanya hari penghukuman, menyatakan keselamatan
melalui Kristus, serta memaklumkan dekatnya kedatangan-Nya yang kedua
kali.(Dasar Kepercayaan No.13); tugas yang tercakup dalam Pekabaran Tiga
Malaikat dalam Wahyu 14:6-12. Sebelum pembaptisan, calon anggota akan
ditanyakan pertanyaan sebagai berikut, "Apakah saudara menerima dan
percaya bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh merupakan gereja yang
sisa menurut nubuat Alkitab dan bahwa orang-orang dari segala bangsa, suku,
dan bahasa diundang dan diterima ke dalam persekutuannya?
Kedatangan Kedua Yesus Kristus
Gereja Advent percaya pada Kedatangan Kedua Yesus Kristus yang segera,
terlihat, nyata, dan universal yang akan didahului dengan "masa kesukaran". Ajaran
ini didasarkan pada Wahyu 1:7 yang menyatakan bahwa, "setiap mata akan melihat
Dia." Kedatangan Kedua Yesus Kristus bersamaan dengan kebangkitan dan
pemuliaan orang-orang kudus, seperti yang dijelaskan dalam 1 Tesalonika 4:16.
Orang Advent percaya bahwa orang fasik akan dibangkitkan setelah milenium.
Dibandingkan dengan pandangan eskatologi Kristen lainnya, pandangan Gereja
Advent paling dekat dengan Premilenialisme. Keadaan bumi akan terus memburuk
sampai "masa kesukaran", (yang mirip dengan Kesengsaraan Besar pada
ajaran premillennialist klasik), pada saat itu otoritas sipil dan keagamaan akan
bergabung menganiaya umat Tuhan, khususnya mereka yang menguduskan Sabat
hari ketujuh. Masa kesukaran akan berakhir dengan kedatangan Kristus, yang akan
menandai dimulainya milenium.
Gereja Advent menolak teologi dispensationalist dan pengangkatan pretribulation,
yang mengajarkan bahwa gereja akan tetap di bumi selama krisis akhir zaman.
Gereja Advent mengajarkan bahwa pemerintahan seribu tahun Kristus akan
mengambil tempat di surga, bukan di bumi, dan akan melibatkan semua orang
ditebus Allah, bukan hanya bangsa Israel jasmani.Gereja Advent menafsirkan kitab
Wahyu menggunakan metode historis, tetapi juga mengajarkan tafsiran bahwa
beberapa nubuatan akan digenapi pada masa yang akan datang
Neraka dan Keadaan Orang Mati :
Gereja Advent percaya bahwa kematian adalah suatu keadaan ketidaksadaran saat
seseorang menanti kebangkitan.Mereka mendasarkan kepercayaan ini pada teks-
teks Alkitab seperti Pengkhotbah 9:5 yang menyatakan "orang mati tidak tahu apa-
apa", dan 1 Tesalonika 4:13-18 yang berisi uraian tentang orang mati dibangkitkan
dari kubur pada kedatangan kedua Yesus Kristus. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa
kematian adalah suatu bentuk tidur.
Gereja Advent mengajarkan bahwa kebangkitan orang benar akan terjadi pada
kedatangan kedua Yesus, sedangkan kebangkitan orang fasik akan terjadi setelah
milenium dalam Wahyu 20. Mereka menolak doktrin neraka sebagai siksaan kekal,
tetapi mereka percaya bahwa orang fasik akan secara kekal dihancurkan setelah
milenium. Istilah teologis untuk ajaran ini adalah Annihilationisme.
Pandangan Gereja Advent tentang kematian dan neraka mencerminkan keyakinan
mendasar mereka dalam: (a) keabadian bersyarat (atau kondisionalisme), yang
bertolak belakang dengan kekekalan jiwa, dan (b) sifat holistik manusia, sebagai
lawan pandangan bipartit atau tripartit. Itu sebabnya institusi pendidikan Advent
berusaha melibatkan bukan hanya pikiran, tetapi semua aspek kemanusiaan dari
seseorang.
Ajaran Keabadian Bersyarat adalah salah satu doktrin yang digunakan oleh para
kritikus (khususnya pada masa lalu) dan denominasi Kristen lainnya untuk mengklaim
bahwa gereja Advent bukanlah bagian dari denominasi Kristen.Ajaran ini kemudian
berkembang dalam Kekristenan khususnya bagi yang beraliran evangelikal,
sebagaimana diungkapkan oleh British Evangelical Alliance dalam
laporan ACUTE yang menyatakan doktrin itu adalah "pandangan minoritas kelompok
evangelikal" yang telah "tumbuh dalam evangelisme dalam beberapa tahun
terakhir".

G. Roh Nubuat :

Gereja percaya karunia nubuat diwujudkan dalam pelayanan Ellen White, yang
kadang-kadang disebut sebagai "Roh Nubuat". Dalam Dasar-Dasar Kepercayaan
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dinyatakan bahwa:
"tulisan- tulisannya merupakan sumber kebenaran yang bersifat terusmenerus
dan mempunyai kuasa untuk menghibur jemaat, membimbing, memberikan
petunjuk dan perbaikan. Tulisan-tulisan itu menyatakan dengan jelas bahwa
Alkitab merupakan ukuran, dan dengan itulah pengajaran dan pengalaman
harus diuji."
Dua pernyataan resmi lainnya tentang pelayanan nubuatan dari Ellen White baru-
baru ini diputuskan pada Konferensi Umum Se-dunia. Pada dokumen A
Statement of Confidence in the Spirit of Prophecy tanggal 30 Juni 1995
menyatakan bahwa Ellen White "melakukan pekerjaan nabi, dan bahkan lebih",
dan tulisannya "membawa otoritas ilahi, baik untuk hidup saleh dan untuk ajaran
gereja", dan menganjurkan, "sebagai gereja kita mencari kuasa Roh Kudus untuk
menerapkan nasihat yang diilhami yang terkandung dalam tulisan-tulisan Ellen G
White pada kehidupan kita."  Dalam dokumen Resolution on the Spirit of
Prophecy tanggal 3 Juli 2005 tertulis, "kami menegaskan peran penting tulisan-
tulisan Ellen G. White masih berperan dalam menuntun gerakan Adventist dan
dalam mempertahankan persatuan Gereja dunia. Akibatnya, kami menyerukan
kepada angota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di seluruh dunia dengan doa
mempelajari tulisan-tulisannya, dalam rangka memahami lebih penuh tujuan
Allah bagi umat-umat-Nya." 

Doktrin Keselamatan&Kehendak Bebas


Doktrin Keselamatan dalam Gereja Advent banyak dipengaruhi oleh
tradisi Wesleyan, yang merupakan ekspresi Arminianisme. Hal ini terlihat dalam dua
hal. Pertama, adanya penekanan dalam ajaran Gereja Advent
pada penyucian sebagai konsekuensi yang diperlukan dan tak terelakkan
dari keselamatan dalam Kristus. Penekanan pada ketaatan ini tidak dianggap
mengurangi prinsip reformasi sola fide ("iman saja"), melainkan untuk memberikan
keseimbangan yang penting bagi doktrin pembenaran oleh iman, dan untuk
menghindari pengaruh antinomianisme. Sementara menegaskan bahwa orang
Kristen diselamatkan sepenuhnya oleh kasih karunia Allah, Gereja Advent juga
menekankan ketaatan kepada hukum Allah sebagai respon yang tepat untuk
keselamatan.
Kedua, Gereja Advent menekankan ajaran Kehendak Bebas, setiap individu bebas
untuk menerima atau menolak tawaran keselamatan Tuhan. Karena itu Gereja
Advent menolak pandangan doktrin Calvinis , yakni: takdir (atau pemilihan tanpa
syarat), penebusan terbatas, dan ketekunan orang-orang kudus ("sekali diselamatkan
tetap selamat"). Seventh-day Adventists Answer Questions on Doctrine menyatakan
bahwa Gereja Advent percaya: "Setiap individu bebas untuk memilih atau menolak
tawaran keselamatan melalui Kristus; kami tidak percaya bahwa Allah telah
menakdirkan sebagian orang akan diselamatkan dan sebagian lainnya akan
dihukum." Kebebasan memilih untuk menerima atau menolak Allah merupakan
bagian integral dari tema Kontroversi Besar:
"Tuhan dapat mencegah dosa dengan menciptakan alam semesta yang
seperti robot, yang akan melakukan apa yang telah ditentukan supaya mereka
melakukan. Tetapi Allah dalam kasihNya menciptakan makhluk yang bisa
dengan bebas berkehendak untuk mengasihiNya - dan tanggapan itu
hanyalah mungkin dari makhluk yang memiliki kebebasan memilih."
Keyakinan bahwa telah diselamatkan adalah bagian dari Keyakinan Resmi
Gereja. Tetapi menurut survei tahun 2002 di seluruh dunia pada para pemimpin
gereja lokal, diperkirakan hanya 69% dari orang Advent yang merasa yakin telah
diselamatkan.

Kesempurnaan Tanpa Dosa

Pertanyaan tentang apakah manusia dapat mencapai keadaan sempurna tanpa dosa
telah lama menjadi topik yang kontroversial dalam Gereja Advent. Dalam
bukunya The Sanctuary Service (1947), M.L Andreasen mengajarkan bahwa
kesempurnaan tanpa dosa dapat dicapai, ajaran ini tetap dipegang sebagian anggota
Gereja Advent khususnya yang berpandangan konservatif. Ajaran ini menyatakan
bahwa orang percaya pada akhir zaman harus dan akan mencapai keadaan tanpa
dosa yang sama dengan sifat alami Adam dan Hawa sebelum berdosa. Kelompok
konservatif percaya bahwa ajaran ini adalah ajaran resmi Gereja Advent yang asli,
dan mereka juga menuduh bahwa para pemimpin Gereja telah keliru dan
menyimpang dari ajaran asli itu.
Tetapi, beberapa teolog Gereja Advent seperti Edward Heppenstall mengemukakan
pandangan bahwa Kesempurnaan tanpa Dosa tidak mungkin dicapai dalam hidup ini,
sehingga setiap orang percaya akan selalu bergantung pada pengampunan Tuhan
selama hidup di dunia ini. Happenstall mengungkapkan bahwa konsep
"kesempurnaan" dalam Alkitab mengacu pada kedewasaan rohani, bukan
ketidakberdosaan mutlak. Dalam pengertian teologis, penyucian adalah proses
seumur hidup yang akan dialami tiap-tiap orang percaya hingga Kedatangan Kedua
Yesus Kristus, dimana orang percaya kemudian akan dimuliakan pada
saat kebangkitan.
H. Ibadah dan Pelayanan GMAHK :
Tata Ibadah
Ibadah gereja tiap pekan dilakukan pada hari Sabtu, biasanya dimulai dengan
acara Sabat Sekolah yang merupakan waktu untuk belajar Alkitab dalam kelompok
kecil. Gereja Advent menggunakan penuntun "Pelajaran Sekolah Sabat" yang
berkaitan dengan pendalaman Alkitab atau doktrin tertentu setiap triwulan. Pada
saat yang sama pertemuan yang tersisah disediakan untuk anak-anak dan remaja
sesuai dengan kelompok masing-masing (mirip dengan sekolah Minggu di gereja
kristen lainnya). Setelah Acara Sekolah Sabat, jemaat bergabung bersama lagi untuk
kebaktian umum seperti ibadah Protestan Evangelikal lainnya,
dengan khotbah sebagai pusat ibadah. Ibadah dengan bernyanyi,
pembacaan Alkitab, doa dan persembahan, termasuk persepuluhan (atau
pengumpulan uang), adalah ibadah standar lainnya. Selain ibadah pada hari Sabtu,
beberapa gereja-gereja lokal juga menyelenggarakan ibadah tengah pekan pada
petang hari Rabu, dan ibadah buka Sabat pada petang hari Jumat.

Perjamuan Kudus
Gereja Advent biasanya menyelenggarakan perjamuan kudus empat kali setahun.
Perjamuan Kudus adalah ibadah terbuka yang dapat diikuti untuk anggota dan bukan
anggota gereja. Ibadah ini dimulai dengan upacara pembasuhan kaki, yang dikenal
sebagai "Perintah Kerendahan Hati", yang didasarkan pada Yohanes 13.Perintah
Kerendahan Hati dimaksudkan gambaran Kristus membasuh kaki murid-muridNya
'pada Perjamuan Terakhir dan mengingatkan peserta ibadah untuk merendahkan
hati dengan melayani satu sama lain. Peserta dipisahkan berdasarkan jenis kelamin
ke ruang yang terpisah untuk melakukan ritual ini, meskipun beberapa jemaat
memungkinkan pasangan suami istri untuk melakukan pembasuhan kaki bersama.
Setelah selesai, peserta kembali ke tempat utama untuk mengikuti Perjamuan
Tuhan, dengan menerima roti tidak beragi dan meminum anggur yang tidak
difermentasi.
Baptisan
Gereja Advent menyelenggarakan pembaptisan pada anggota jemaat dengan cara
pencelupan penuh, cara yang mirip dengan gereja-gereja Baptis. Mereka
berpendapat bahwa baptisan yang membutuhkan pengetahuan, pemahaman dan
tanggung jawab moral. Oleh karena itu, mereka tidak menerima pembaptis bayi atau
anak-anak yang belum dapat menunjukkan pemahaman dan tanggung jawab moral.
Gereja Advent percaya bahwa baptisan adalah pernyataan kepada umum yang
bersangkutan menyerahkan hidupnya kepada Yesus dan itu merupakan prasyarat
untuk keanggotaan gereja. Baptisan hanya dipraktikkan setelah calon baptisan telah
melalui pelajaran Alkitab. Menurut Alkitab, tindakan baptisan menunjukkan bahwa
orang yang telah bertobat dari dosa dan ingin hidup dalam Kristus. Kisah Para Rasul
8:36-37.

Media Pelayanan
Gereja Advent adalah organisasi keagamaan terbesar dalam pelayanan televisi dan
radio

 The Hope Channel: saluran televisi resmi Gereja Advent.


 Three Angels Broadcasting Network
 The Voice Of Prophecy
 The Quiet Hour
 It Is Written
 Amazing Facts
 Breath Of Life
 Omaha Cox Channel 23
 Radio Advent Gema Bentara Batam
 Adventist World Radio
 Suara Pengharapan: TV dan Radio Komunitas
 TV dan Radio Internet: www.adventistradiotv.com
 HCBN (He's Coming Broadcasting Network)
 Adventist News Network
Institusi Pendidikan
Gereja Advent mengoperasikan sistem kependidikan Protestan yang terbesar di
dunia. Mereka memiliki 7.598 sekolah, akademi dan universitas; dengan jumlah total
pendaftaran lebih dari 1.545.000 orang mahasiswa dan sekitar 80.000 orang tenaga
pengajar.Program pendidikan Advent menekankan pendidikan "mental, jasmani,
sosial, dan kesehatan rohani" dengan mendorong "pertumbuhan intelektual dan
pelayanan pada umat manusia". Universitas Advent Indonesia di
Bandung, Universitas Klabat di Manado, dan Perguruan Tinggi Advent Surya
Nusantara di Pematang Siantar adalah institusi pendidikan tinggi yang dikelola oleh
Gereja Advent.

Bantuan Kemanusiaan dan Lingkuangan Hidup


Selama lebih dari 50 tahun Gereja Advent telah aktif dalam bantuan kemanusiaan
melalui Adventist Development and Relief Agency (ADRA). ADRA bekerja sebagai
sebuah badan bantuan non-sektarian di 125 negara dan wilayah di dunia. ADRA telah
diberikan status Penasehat Umum oleh United Nations Economic and Social Council.
ADRA seluruh dunia mempekerjakan lebih dari 4.000 orang yang bekerja dalam
menangani krisis dan pengembangan dalam mengentaskan kemiskinan.
Gereja Advent berkomitmen untuk perlindungan dan pelestarian lingkungan
hidup [34] serta mengambil tindakan untuk menghindari bahaya perubahan iklim: [35]
"Gereja Advent pendukung gaya hidup yang sederhana dan sehat, di mana
orang dapat mengendalikan nafsu konsumsif, akumulasi barang, dan
memproduksi limbah. Gereja menyerukan reformasi gaya hidup didasarkan
pada: penghargaan terhadap alam, menahan diri dalam penggunaan sumber
daya alam, reevaluasi kebutuhan individu, dan penghormatan pada martabat
hidup makluk yang diciptakan ".
Gereja Advent juga menyerukan agar umatnya berhenti menyalahgunakan
kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan :
Keterlibatan Seluruh Anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sangat
diperlukan saat ini untuk misi penginjilan untuk menjangkau seluruh
daerah bahkan dunia dan itu bukan hanya tugas bagi para Pendeta atau
Evangelism tapi keterlibatan seluruh anggota GMAHK baik Orang Tua,
Orang Muda, Bahkan Anak-anak sekalipun. Jadilah teladan dimanapun kita
berada, dalam cara yang sederhana juga bisa menjadi suatu penginjilan
baik dalam berbagi kasih kepada sesama, menolong sesama, menebarkan
senyum dan berprilaku baik dimanapun kita berada. Ladang masih luas tapi
pekerja sedikit, inilah yang merupakan tantangan bagi kita sebagai anggota
GMAHK untuk bersinergi, bersatu padu dalam menyokong penginjilan&
memberitakan kabar baik dan memperkenalkan Yesus kepada orang yang
belum mengenalNya.

B. Saran :
Bagi seluruh Pembaca dan bagi seluruh anggota Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh janganlah ada perpecahan lagi didalam gereja atau organisasi kita,oleh
karena masalah sepele, masalah internal atau apapun itu karena Setan berusaha
untuk merongrong UmatNya yang sisa ini, karena dia sudah tau waktunya telah
dekat. Maka marilah Kita sebagai Umat yang sisa, Umat Allah yang tetap memegang
teguh peraturan dan hukumNya janganlah kita menjadi seperti orang Farisi dan Ahli
Taurat tetapi semakin kita mengetahui tentang ajaran kebenaran maka haruslah
semakin baik diri kita dihadapan manusia maupun dihadapan Allah. Marilah Kita
semua Bersatu padu untuk mengemban Amanat Agung yang telah diberikan oleh
Yesus Kristus kepada kita bersatu padu untuk misi Kerajaan Sorga.
Demikianlah Makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi pembaca dan bagi kita
semua, dan Apabila ada kesalahan mohon dimaafkan&dimaklumi, Karena kami
hanya manusia biasa, manusia yang tak luput dari salah dan dosa.
KASIH KARUNIA TUHAN YESUS KRISTUS MENYERTAI KITA SEKALIAN DARI SEKARANG
DAN SAMPAI PADA WAKTU KEDATANGANNYA YANG KEDUA KALI 
MARANATHA DATANGLAH TUHAN YESUS 

DAFTAR PUSTAKA

1. Dalam bahasa Inggris "Adventist" adalah singkatan resmi yang digunakan oleh
"Seventh-day Adventist Church." Lihat Use of the Church Name. Di Indonesia
nama resmi organisasi adalah "Indonesia Union Mission Corporation of
Seventh-day Adventist" pada akta pendirian: J.A. 5/110/5, tanggal 26
Desember 1953. Kemudian nama ini diganti menjadi "Masehi Advent Hari
Ketujuh Se Indonesia" tanggal 20 Maret 1986 dan terakhir diobah menjadi
"Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Indonesia" sesuai dengan Perubahan
AD & ART KONFERNAS, Airmadidi, 3 - 5 Agustus 1998, Akta Notaris tanggal 15
Agustus 1989.Sumber diakses 2007- 12-15.
2. ^ http://www.adventist.org/world_church/facts_and_figures/history/index.ht
ml.en
3. ^ http://www.adventist.org/beliefs/fundamental/index.html
4.  Kellner, Mark."Growing in Christ". Adventist News Network. Juli 2005. Diakses
tanggal 14 Januari 2011
5. ^ Departemen Kependetaan, Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang... 28
Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah, Indonesia Publishing House, 2006, halaman
17-28
6. ^ Seventh-day Adventists Executive Committee."Methods of Bible Study";
Pernyataan ini diputuskan pada the General Conference of Seventh-day
Adventists Executive Committee di Rio de Janeiro, Brazil, tanggal 12 Oktober
1986
7. ^ Robert McIver, "The historical-critical method: the Adventist
debate", Ministry 69:3, Maret 1996,halaman 14–17.
8. ^ Pfandl, Gerhard. Minneapolis, 1888: An Adventist watershed, Adventist
World, Januari 2010, halaman 24
9. ^ __________.Seventh-day Adventists Answer Questions on Doctrine. Diakses
tanggal 14 Januari 2011
10. ^ Knight, George. A Search for Identity: The development of Seventh-day
Adventist Beliefs, Review and Herald Pub.,2000, halaman. 27
11. ^ White, James. Present Truth, Juli 1846, halaman 1 dan Review and Herald, 31
Desember 1857, halaman 61); White, Ellen. Testimonies, vol. 2, halaman. 693;
dikutip pada Knight, George. A Search for Identity: The development of
Seventh-day Adventist Beliefs, Review and Herald Pub.,2000, halaman. 19-20
12. ^ White, Ellen G."Chap. 4 - Attitude to New Light", Counsels to Writers and
Editors, halaman 35.
13. ^ a b General Conference in sesion, Fundamental Beliefs
14. ^ Knight, George. A Search for Identity: The development of Seventh-day
Adventist Beliefs, Review and Herald Pub., 2000, halaman 24
15. ^ Knight, George. A Search for Identity: The development of Seventh-day
Adventist Beliefs, Review and Herald Pub., 2000, halaman 27
16. ^ White, Ellen G."Chap. 3 - The Foundations, Pillars, and Landmarks", Counsels
to Writers and Editors,
17. ^ Venden, Morris. The Pillars, Pacific Press, 1982, halaman 12-13
18. ^ Brown, Nathan. "Liberalism as a Form of Legalism". Adventist Review, 19
Juni 2003,Washington, D.C.: Review and Herald, halaman 29.
19. ^ __________. "Three Strategic Issues: A World Survey". Dipresentasikan di
the General Conference Annual Council tanggal 7 Oktober 2002.
20. ^ a b Seventh-day Adventist Leaders,"Chapter 1 - Doctrines We Share With
Other Christians.", Seventh-day Adventists Answer Questions on Doctrine,
Review and Herald Publishing Association, Washington D.C., 1957.
21. ^ __________. "The Dynamics of Salvation", Biblical Research Institute.
Tanggal 31 Juli 1980
22. ^ a b the Ministerial Association, General Conference of Seventh-day Adventists
(1988). "19. The Sabbath". Seventh-day Adventists Believe..... Hagerstown,
Maryland 21740: Review and Herald Publishing Association. p. 250.
23. http://www.adventistbiblicalresearch.org/documents/sabbathobservance.ht
m
24. ^ http://www.remnantofgod.org/romeadmits.htm
25. ^ James Kennedy, "The Gift of Rest" Leading the way to the Mark of the Beast,
di akses dari http://biblelight.net/gift_of_rest_rebuttal.htm
26. ^ Sabbath Observance Through The Centuries, di akses
dari http://www.remnantofgod.org/sabhist.htm
27. ^ Sabbath History, http://www.ecclesia.org/truth/sabbath-history.html
28. ^ J.F. Coltheart, Historical References to Sabbath Observance, di akses
dari http://www.abcog.org/sabquote.htm
29. ^ Kenneth A. Strand, How Sunday Became the Popular Day of Worship, di
akses dari http://www.biblehistory.com/The%20Origin%20of%20Sunday
%20Worship.html
30. ^ "Did Constantine Change the Sabbath from Saturday to Sunday?" di akses
dari http://www.the-ten-
commandments.org/did_constantine_change_sabbath.html
31. ^ The Catholic Encyclopedia, Synod of Laodicea (4th Century), di akses
dari http://www.newadvent.org/fathers/3806.htm
32.Schwarz, Richard W.; Greenleaf, Floyd. "The Great Advent Awakening". Light
Bearers (2000). Silver Spring, Maryland.
33. ^ a b c End, Th. van (2008). Ragi Cerita II: Sejarah Gereja di Indonesia. Jakarta:
BPK Gunung Mulia. hlm. 293, 294. ISBN 978-979-415-606-3.
34. ^ Land, Gery (2005). Historical dictionary of Seventh-Day Adventists.
Scarecrow Press. hlm. 143, 144. ISBN 9780810853454.
35. ______. "West Indonesian Union Mission". Seventh-day Adventist Online
Yearbook. General Conference of Seventh-day Adventists. Diakses tanggal 16
November 2011.
36. ^ ________. "East Indonesian Union Conference". Seventh-day Adventist
Online Yearbook. General Conference of Seventh-day Adventists. Diakses
tanggal 16 November2011.
37. ^ End, Th. van (2008). Ragi Cerita II: Sejarah Gereja di Indonesia. Jakarta: BPK
Gunung Mulia. hlm. 293, 294. ISBN 978-979-415-606-3.
38.  Statistik Gereja Mesehi Advent Hari Ketujuh Sedunia
39. ^ Wikipedia bahasa Inggris
40. ^ Pernyataan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh tentang Kebebasan
Beragama. Sumber diakses tanggal 2007- 12-15
41. ^ Departemen Pendidikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
42. ^ http://en.wikipedia.org/wiki/Seventh-day_Adventist_Church#Education
43. ^ A Statement on the Environment; Pernyataan ini diputuskan pada the 56th
General Conference Session di Utrecht, the Netherlands, tanggal 30 Juni
1995. Statement on Stewardship of the Environment; Pernyataan ini
diputuskan pada the General Conference ADCOM di San Jose, Costa Rica,
tanggal 10 Oktober 1996. Lihat juga Dasar-Dasar Kepercayaan Gereja Masehi
Advent Hari Ketujuh#6, "Penciptaan" dan #21, "Penatalayanan".
44. ^ The Dangers of Climate Change: A Statement to Governments of
Industrialized Countries; Pernyataan ini diputuskan pada the General
Conference ADCOM, tanggal 19 Desember 1995.
45. ^ Statement on Stewardship of the Environment; Pernyataan ini diputuskan
pada the General Conference ADCOM di San Jose, Costa Rica, tanggal 10
Oktober 1996.

Anda mungkin juga menyukai