PENATALAYANAN JEMAAT
PENDAHULUAN
I. DASAR DASAR :
1. PEMAHAMAN IMAN (sbgi landasan
teologis)
Pokok II tentang Gereja ; Alinea 4
Bahwa Yesus Kristus adalah Kepala
Gereja dan Gereja sebagai tubuh-Nya
yang rapi tersusun dan segala sesuatu
didalamnya harus diselenggarakan secara
tertib dan teratur
Alinea 9
Bahwa Tuhan yang memanggil dan
menetapkan para pelayan-Nya
sebagai presbiter yang berjalan
bersama-sama untuk memperlengkapi
warga GPIB yang misioner sebagai
manusia yang utuh
b. Peraturan Pokok :
Peraturan Pokok I Pasal 1 ayat 3
Peraturan Pokok II Pasal 2 ayat 2 dan
penjelasan
Peraturan Pokok III Pasal 3
Pasal 3 ayat 1b dan penjelasannya dalam
sifatnya yang kolektif kolegial (setara,
bersama dan utuh)
c. Peraturan-peraturan
Per. No.2 tentang Majelis Jemaat
Pasal 1 ayat 1 dan 2
Per. No.9 tentang Struktur dan Tata
kerja Majelis Sinode Pasal 3 ayat 1
1. Presbiterial Sinodal
a. Perkembangan makna Presbiter
dalam GPIB. Presbiter asal katanya adalah
presbuteros (bhs. Yunani), yang berarti tuatua, penatua. Namun dalam GPIB presbiter
telah mengalami pengembangan makna
yang menunjuk pada jabatan gereja
diaken, penatua dan pendeta.
b. Pengertian
Kolektif- Secara bersama-sama, tidak oleh
satu orang Presbiter (Pendeta, Penatua,
diaken).
Kolegial<- kolega-, rekan sejawat, teman
sepekerjaan. Kolektif Kolegial menunjuk
pada proses pengambilan keputusan
secara bersama-sama selaku rekan-rekan
sejawat/rekan-rekan sekerja.
c. Kesetaraan Presbiter
1). Kesamaan;
a).Anggota tubuh Kristus yang melakukan
misi Kristus
b).Fungsi melakukan tugas dan tanggung
jawab Presbiter
2). Ketidaksamaan
a).Latar belakang pendidikan Teologi
b).Pegawai dan bukan pegawai GPIB