Anda di halaman 1dari 27

BAB 2

KELUARGA KRISTIANI
YANG BERTUMBUH
BANYAK ORANG YANG MENILAI KEBAHAGIAAN
SEBUAH KELUARGA BERASAL DARI:

1. Banyaknya harta yang dimiliki. Besarnya rumah, Banyak dan bagusnya mobil-mobil yang dikendarai.
2. Popularitas dari anggota keluarga mereka atau diri mereka sendiri. Menikah hanya dengan pasangan yang kaya
raya dan memiliki perusahaan banyak. orang tuanya terkenal sebagai pengusaha sukses atau pejabat penting di
pemerintahan. Orang tua yang merasa bahagia bila anak-anaknya menjadi pintar dan selalu meraih juara
pertama di kelas atau sekolahnya.
Kesimpulan:
“Semua hal baik yg Tuhan berikan di dalam keluarga kita boleh kita nikmati dan bahkan harus kita
syukuri. Akan tetapi kita juga perlu menyadari dan mengingat bahwa kebahagiaan sebuah keluarga yang
terutama bukan terletak pada semua materi, kekuasaan atau popularitas semata, melainkan berada di
dalam hubungan dengan Tuhan.”
UKURAN KELUARGA BAHAGIA
C.S. LEWIS PENULIS NOVEL THE CHRONICLES OF
NARNIA

“God cannot give us a happiness and peace apart from Himself, because it is
not there.There is no such thing.”

Point utama:

“Letak kebahagiaan sejati sebuah keluarga Kristen adalah di dalam pengenalan yang benar akan Tuhan
dan bertumbuh semakin dewasa secara karakter dan perilaku sehingga semakin menyerupai karakter
Kristus. Ini juga yang menjadi salah satu core value sekolah Kristen Gloria, yaitu Godliness.
KELUARGA
BAHAGIA
PRINSIP KELUARGA YANG BERTUMBUH DALAM
TUHAN

“Pertumbuhan ini terdiri dari berbagai aspek seperti fisik, emosi, spiritual, sosial, dan
intelektual.”
Setiap orang pasti mengalami pertumbuhan yang berbeda satu dengan yang lain. Hal ini
dipengaruhi latar belakang keluarga, tradisi, budaya, agama, dan masih banyak lagi.
Bahkan dua orang yang kembar identik yang terlahir di sebuah keluarga yang sama juga pasti
memiliki perbedaan pertumbuhan, karena dipengaruhi oleh kecenderungan sifat dan karakter
maing-masing. Inilah keunikan masing-masing orang.
KEMBAR TETAPI BERTUMBUH DENGAN “FISIK, EMOSI,
SPIRITUAL, SOSIAL, DAN INTELEKTUAL.” YANG BERBEDA
EFESUS 4:15:
“TETAPI DENGAN TEGUH BERPEGANG KEPADA KEBENARAN DI DALAM KASIH KITA
BERTUMBUH DI DALAM SEGALA HAL KE ARAH DIA, KRISTUS,YANG ADALAH KEPALA.”

Berdasarkan Efesus 4:15:


Sebagai keluarga Kristiani pada dasarnya setiap anggota keluarga harus
bertumbuh dengan ketentuan yang sama, yaitu ke arah karakter Kristus.
Artinya kita tidak boleh membiarkan kecenderungan hati kita membawa
kita bertumbuh kearah yang berlawanan dengan karakter Kristus. Karena
pertumbuhan kearah karakter Kristus inilah yang dikehendaki oleh
Tuhan
DEWASA DALAM KARAKTER SEPERTI KRISTUS

1. Kedewasaan karakter seperti Kristus, di situ ada saling melayani dan


menghormati, sama seperti tubuh manusia yang terdiri dari banyak bagian
tetapi bekerjasama untuk melakukan perintah-perintah dari otak.
2. Demikian juga anggota keluarga semua saling menghormati dan melayani
dalam pertumbuhan mereka karena mereka melayani Tuhan Yesus Kristus
yang adalah kepala keluarga yang sesungguhnya

lht. Efesus 4:16


KESIMPULAN

“Jadi, pertumbuhan di dalam kasih dan kebenaran


adalah prinsip dasar pertumbuhan sebuah keluarga
Kristiani yang diinginkan oleh Tuhan sendiri,
seperti dinyatakan di dalam ALKITAB.
CIRI KELUARGA YANG
BERTUMBUH DALAM TUHAN
1. BERAKAR

• “Seperti pohon yang baik harus berakar cukup dalam untuk


mendapatkan nutrisi-nutrisi yang diperlukan bagi
pertumbuhan sang pohon, demikian juga keluarga
memerlukan dasar yang kuat untuk bertumbuh. ALKITAB
mengajarkan tentang kehidupan manusia seperti pohon yang
bertumbuh salah satunya di dalam kitab Amsal. Amsal 12:3,12
berkata,
• “Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi
akar orang benar tidak akan goncang. … Orang fasik
mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar
mendatangkan hasil.” (Liht. Mazmur 1 :1-3. Di dalam Efesus
3:17 )
PENTINGNYA BERAKAR DALAM KRISTUS

• Akar menopang kehidupan pohon supaya kuat, demikian juga ketika sebuah keluarga dan anggota-anggota di
dalamnya berakar di dalam firman Tuhan, maka kehidupan mereka akan ditopang dengan kuat.
• Proses berakar ini didapat terutama melalui proses pengenalan akan firman Tuhan. Membaca, merenungkan
dan melakukan firman Tuhan akan memperkuat dasar-dasar iman kita sehingga kita dapat bertumbuh dnegan
kuat di dalam karakter yang semakin serupa Kristus.
• Tuhan Yesus juga menyinggung pentingnya melakukan firman Tuhan sebagai dasar yang teguh seperti sebuah
fondasi rumah. Perumpamaan tentang fondasi rumah ini ada dapat kita lihat di dalam Matius 7:24-27. Dasar
iman yang kuat akan menopang keluarga dalam segala situasi dan kondisi. Dengan demikian, keluarga akan
dimampukan untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan yang menerpanya.
II. BERTUMBUH • “Sebuah pohon dikatakan bertumbuh apabila menunjukkan
tanda-tanda perubahan. Kunci untuk sebuah perubahan
dalam pertumbuhan sebuah keluarga Kristen adalah
merenungkan firman Tuhan, menyimpannya di dalam hati,
serta memperkatakan dan melakukan firman Tuhan itu di
dalam kehidupan sehari-hari.
(Lukas 8:4-15, yaitu perumpamaan Tuhan Yesus tentang seorang
penabur)
“DIDALAM PERTUMBUHAN JUGA SELALU ADA
TANTANGAN DAN HAMBATAN.

• Tantangan-tantangan ini disebutkan juga oleh Tuhan Yesus di dalam perumpamaan-Nya


tentang seorang penabur. Setidaknya ada 3 tantangan atau hambatan menurut Lukas 8:12-
14, yaitu :
1. Iblis yang mencuri firman yang ditaburkan sehingga seseorang tidak dapat bertumbuh
(ayat 12).
2. Penderitaan dan pencobaan yang membuat seseorang sulit bertumbuh (ayt 13.)
3. Kenikmatan hidup dan kekuatiran yang timbulkan karenanya (ayt 14).
III. BERBUAH

Matius 7:16-18,
• “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari
semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak
baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon
yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.”
KELUARGA YANG MENJADI BERKAT

“Seperti pohon yang menghasilkan buah, kehidupan


keluarga yang bertumbuh juga harus bias menunjukkan
buahnya. Buah yang dikehendaki Allah untuk dihasilkan
oleh keluarga adalah melakukan kehendak-Nya sehingga
keluarga menjadi kesaksian bagi dunia ini.
MEMBENTUK KELUARGA YANG KUAT DALAM
TUHAN

• Sebuah keluarga yang bertumbuh dengan kuat tidak dapat dilepaskan dari firman Tuhan. Mari kita
baca Matius 7:24-27.
• Berdasarkan bacaan ALKITAB di atas, dasar yang teguh itu tidak lain yaitu firman Tuhan itu
sendiri. Memercayai Tuhan Yesus Kristus juga berarti memercatyai ALKITAB sebagai firman
TUHAN.
• Bila kita tidak memercayai ALKITAB sebagai firman Tuhan maka kita akan cenderung melakukan
segala sesuatunya berdasarkan pemikiran kita sendiri saja. Kehidupan yang seperti ini tidak akan
kuat mengatasai banyaknya badai kehidupan.
KELUARGA YANG KUAT

“Keluarga yang kuat harus berangkat dari Tuhan,


dipelihara didalam Tuhan oleh firman-Nya, dan
kemudian berbuah untuk memuliakan Tuhan dan
menjadi berkat bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Lihat: Roma 11:36


ROMA 11:36,

“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia,

dan oleh Dia, dan kepada Dia:

Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”


PRIBADI YANG KUAT MENOPANG
KELUARGA YANG KUAT
“Sebuah keluarga yang kuat memerlukan pribadi-pribadi
yang kuat di dalamnya. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar pribadi-pribadi yang menjadi anggota
keluarga tersebut menjadi kuat’
I. PENGENALAN DIRI SENDIRI

• Pengenalan diri sendiri membentuk kepribadian yang kuat. Kepribadian yang kuat
tentunya bukan pribadi yang tidak punya kelemahan, karena tentunya tidak ada pribadi
yang sempurna di dunia ini selain pribadi Yesus Kristus.
• Akan tetapi pribadi yang kuat dapat mengidentifikasi kelemahan dan kelebihannya.
Terhadap kelemahannya ia dapat mencari solusinya, sedang terhadap kekuatannya ia
dapat mengasah dan mempertajamnya. Bila seseorang tidak mengenal kekuatan dan
kelemahan dirinya maka ia akan sulit berkembang. Bahkan di dalam pengenalan akan
Tuhan hal ini bisa menjadi penghambat
JOHN CALVIN :

“Mengenal Allah, mengenal diri. Mengenal diri, mengenal Allah”.


Tanpa kita mengenal pencipta kita mustahil kita dapat mengenal
diri dengan benar. Demikian juga tanpa mengenal diri kita
dengan benar, kita juga akan sulit mengenal Allah dengan baik.
II. PEMBENTUKAN DISIPLIN ROHANI

• Untuk memiliki pertumbuhan rohani yang kuat tidak mungkin tanpa latihan
disiplin rohani. Bagaimana kita membentuk ‘atmosfir’ kerohanian dalam hidup kita
akan menentukan hasil kerohanian kita juga.
• Bila kiat tidak pernah memelihara disiplin rohani seperti membaca firman Tuhan,
berdoa sungguh-sungguh, bersekutu Bersama saudara seiman, dan melayani
Tuhan dengan benar, maka sulit bagi kerohanian kita untuk bertumbuh menjadi
kuat.
Lihat: 1 Timotius 4:8-10 :
III. PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

• Sebagai orang Kristen yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang beragam budaya, tradisi dan bahkan
agamanya, kita wajib mengembangkan kebiasaan dan karakter Kristen yang berwawasan kebangsaan.
• ALKITAB juga memberikan contoh bahwa tokoh-tokoh iman seperti Yusuf, Musa, Daud, Daniel, Ester, dan
Nehemia bisa hidup bergaul dan bekerjasama dengan orang-orang yang tidak seiman tanpa mereka harus
berkompromi secara iman dan kehilangan ciri mereka sebagai anak Tuhan. Bukankah salah satu perintah
utama di ALKITAB adalah mengasihi sesama kita manusia (siapapun itu dan dari latar belakang manapun)
seperti diri kita sendiri.
• Selain itu Tuhan juga pernah memberi perintah kepada orang-orang Israel yang dibuang ke Babel untuk
berdoa dan turut mengusahakan kesejahteraan tempat mereka dibuang oleh Tuhan (Yeremia 29:7).
Padahal orang-orang Babel berbeda keyakinan dan tradisinya dengan orang-orang Israel. Lebih jauh lagi
Tuhan Yesus meminta kita mengasihi orang yang kita anggap sebagi musuh (Matius 5:44).
ADA BANYAK KARAKTER-KARAKTER BANGSA YANG
BISA DIKEMBANGKAN DALAM DIRI SESEORANG,
MISALNYA :

• Toleransi terhadap orang yang berbeda budaya atau keyakinan


• Bersikap terbuka dalam demokrasi
• Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
• Mencintai tanah air
• Peduli dengan lingkungan sekitar
• Kepedulian sosial
• Masih banyak yang bisa kita kerjakan atau kita karyakan bagi bangsa dan negara tempat Tuhan sudah
mengizinkan kita lahir dan bertumbuh. Marilah kita menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan membentuk keluarga-
keluarga yang kuat supaya dapat memuliakan nama Tuhan dan memberkati bangsa dan negara kita tercinta ini.

Anda mungkin juga menyukai