Arfianti
(Program Studi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat)
e-mail : arfianti182@gmail.com
Muhammad Riza Firdaus
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat)
e-mail : rfirdaus@ulm.ac.id
ABSTRACT
This final report aims to explain how the mechanism of the restaurant tax collection and
collection system at the Banjarmasin City Regional Finance Office. The conclusions of this study
are: Restaurant tax collection is carried out every month after payment to restaurants. While the
system used in collecting restaurant taxes is a Self Assessment system where the collection system
is determined by the taxpayer himself by paying directly to the Banjarmasin City Regional Finance
Office or depositing directly to the regional treasury through a bank.
Keywords: BAKEUDA, Collection and Collection of Restaurant Tax
ABSTRAK
Laporan tugas akhir ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana mekanisme sistem
pemungutan dan penagihan pajak restoran pada Kantor Badan Keuangan Daerah Kota
Banjarmasin. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: Pemungutan Pajak Restoran dilakukan setiap
bulannya setelah pembayaran kepada restoran. Sedangkan sistem yang digunakan dalam
pemungutan pajak restoran adalah sistem Self Assesment dimana sistem pemungutannya
ditetapkan oleh wajib pajak itu sendiri dengan membayar langsung ke Kantor Badan Keuangan
Daerah Kota Banjarmasin atau menyetor langsung ke kas daerah melalui bank.
Kata Kunci: BAKEUDA, Pemungutan Dan Penagihan Pajak Restoran
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan daerah di berbagai bidang sangat memerlukan dana yang
cukup besar agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dan sumber pembiayaan
penyelenggara tugas Pemerintah Daerah dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) yang digali dan dimanfaatkan dari berbagai sumber pendapatan. Sumber
pendapatan daerah sangat banyak dan salah satunya adalah Pajak Daerah. Salah satu bagian
2 JRUP (Jurnal Referensi Ulasan Perpajakan), Vol 3 Nomor 1, 2021
dari pajak daerah yang sangat mempengaruhi pendapatan daerah adalah pajak restoran,
dengan dibahasnya mekanisme dalam pemungutan pajak restoran ini diharapkan kepada
seluruh wajib pajak dapat dengan baik menjalankan kewajibanya sebagai wajib pajak agar
terealisasinya target dari pajak restoran tersebut.
2. Rumusan Masalah:
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dirumuskan permasalahan penelitian
menjadi "Bagaimana mekanisme pemungutan dan penagihan pajak restoran pada Kantor
Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin?”
PEMBAHASAN
1. Mekanisme Pemungutan Dan Penagihan Pajak Restoran Pada Kantor Badan Keuangan
Daerah Kota Banjarmasin
Sistem dan prosedur tata cara pemungutan pajak restoran adalah sebagai berikut:
a. Pendataan dan Pendaftaran
b. Penetapan (menerbitkan SKPD)
c. Pembukuan dan Pelaporan
d. Pemungutan
2. Prosedur Standar Pemungutan Pajak Restoran
Di bawah ini dapat dilihat bagan s istem dan prosedur pemungutan dan penerimaan
pajak pada Kantor Badan Keua ngan Daerah Kota Banjarmasin :
Gambar 1
Bagan Sistem Dan Prosedur Pemungutan Dan Penerimaan Pajak Pada Kantor Badan
Keuangan Daerah Kota Banjarmasin
BAKEUDA KOTA
BANJARMASIN
PEMUNGUTAN/PENAGIHAN
PENDATAAN DAN
PENDAFTARAN
Tabel 4.4.1
Jumlah Wajib Pajak Restoran Pada Kantor Badan Keuangan Daerah Kota
Banjarmasin Tahun 2019
1 Restoran 73
3 Coffe Shop/Bar 66
4 Bakery/Tata Boga 17
5 Catering 34
4 JRUP (Jurnal Referensi Ulasan Perpajakan), Vol 3 Nomor 1, 2021
Jumlah 638
Tabel 4.4.2
Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Kota Banjarmasin Tahun
Anggaran 2015-2019
Datanya akan masuk ke server pemkot setempat. Dengan begitu, pemkot atau pemda dapat
memonitor potensi pajak yang terjadi di tempat usaha. Tapping Box tidak akan menganggu
kegiatan transaksi di Wajib Pajak dan memudahkan Pemerintah Daerah untuk mengukur
potensi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan.
Semua hotel, restoran dan tempat hiburan yang masuk wajib pajak di Kota Banjarmasin
akan dipasang alat perekam transaksi tapping box . Alat ini akan mendukung transparansi
pembayaran pajak dari para wajib pajak daerah. Pemasangan tapping box ini ditangani Badan
Keuangan Daerah (Bakueda) Kota Banjarmasin menggandeng Bank Kalsel, yang dipasang di
kasir restoran, pintu masuk HTM serta hotel yang menangkap semua transaksi dan tercetak oleh
printer point of sales.
a. Wajib pajak belum mengetahui arti penting pajak, sehingga wajib pajak enggan
membayar pajaknya kepada Kantor Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.
b. Belum adanya kesadaran wajib pajak dalam mematuhi peraturan daerah atau ketentuan
yang telah ditetapkan, sehingga banyaknya wajib pajak yang melanggar peraturan
tersebut.
c. Banyaknya penunggakan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak itu sendiri.
d. Minimnya kesadaran wajib pajak untuk menyetor pajaknya sendiri ke Kantor Badan
Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.
e. Masih rendah nya kesadaran Wajib Pajak untuk melaporkan kondisi usaha saat tutup
usaha secara total atau pun sementara.
KESIMPULAN
1. Dalam Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 11 Tahun 2011, pajak restoran adalah
pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia
makanan dan minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan,
kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya, termasuk juga jasa boga/katering.
2. Pemungutan Pajak Restoran dilakukan setiap bulannya setelah pembayaran kepada
restoran. Sedangkan sistem yang digunakan dalam pemungutan pajak restoran adalah
sistem Self Assesment dimana sistem pemungutannya ditetapkan oleh wajib pajak itu
sendiri baik dalam hal menghitung, memperhitungkan, dan membayar sendiri jumlah
pajak yang seharusnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan pajak, sehingga
penentuan besarnya pajak yang terutang berada pada wajib pajak itu sendiri.
3. Sesuai dengan Perda Nomor 11 Tahun 2011 bahwa wajib pajak atau objek pajak
membayar langsung ke Kantor Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin atau
menyetor langsung ke Kas Daerah melalui Bank. Akan tetapi prakteknya dilapangan tidak
sesuai dengan ketentuan Perda tersebut, dikarenakan kurangnya kesadaran wajib pajak
untuk mau menyetorkan sendiri pajaknya kebadan yang telah ditunjuk oleh pemerintah,
sehingga pihak Bakeuda memungut langsung ke tempat wajib pajak melakukan
usahanya.
4. Adanya hambatan internal seperti kurangnya pengawasan dan sanksi serta hambatan
eksternal seperti kurangnya kesadaran wajib pajak menyebabkan penerimaan pajak
restoran belum sesuai dengan yang diharapkan.
Arfianti & Muhammad Riza Firdaus, Mekanisme Pemungutan.…7
DAFTAR PUSTAKA
Bakeuda Kota Banjarmasin (Badan Keuangan Daerah). Data. 2020. Banjarmasin.
Oktaviani, Ayu., Wardhana, Ali. 2016. Modul (Teknik Penulisan Laporan).
Banjarmasin: FEB Universitas Lambung Mangkurat.
Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Republik Indonesia. (2016). Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2016
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 13
Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel, Pajak
Restoran Dan Pajak Hiburan
Republik Indonesia. (2011). Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 11 Tahun
2011 Tentang Pajak Restoran
Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
Republik Indonesia. (2016). Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah.
Siahaan, Marihot P. 2016. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta:
Rajawali pers.
Waluyo. 2017. Perpajakan Indonesia - Edisi 12. Jakarta:
Salemba Empat . Suandy, Erly. 2016. Hukum Pajak. Jakarta:
Salemba Empat.