Anda di halaman 1dari 3

Putusan Mahkamah Internasional Kasus Penyerangan Israel Ke Palestina Menurut Prespektif

Hukum Pidana Internasional

Latar Belakang

Afrika Selatan menyeret Israel ke Mahkamah Internasional atau International Court of Justice, Jumat
(29/12/2023), dengan gugatan berupa tuduhan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina
di Jalur Gaza. Afsel meminta Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan perintah agar Israel
menghentikan serangan ke Gaza. Gugatan Afrika Selatan tersebut merupakan langkah hukum
pertama di mahkamah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang juga kerap disebut Pengadilan Dunia,
sejak perang Hamas-Israel meletus 7 Oktober lalu. Perang dimulai ketika militan Hamas dari Gaza
menyerang warga yang tinggal perbatasan, menewaskan paling tidak 1.200 orang Israel, dan
membawa lebih dari 240 sandera ke Gaza. Sebagai tindakan pembalasan, Israel melancarkan
serangan udara dan invasi darat terhadap Jalur Gaza.

Tindakan genosida oleh Israel termasuk membunuh warga Palestina, menyebabkan mereka
menderita fisik dan mental yang serius, pengusiran massal dari rumah-rumah dan pengungsian,
melakukan tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran warga Palestina, dan perampasan
akses terhadap makanan, air, tempat tinggal, sanitasi, dan bantuan medis yang memadai. Korban
dari pihak Palestina akibat agresi militer oleh tentara israel ini telah menelan korban jiwa hingga 30
ribu yang ironisnya sebagian besar adalah Wanita dan anak-anak.

Dalam gugatan setebal 84 halaman, Afrika Selatan menyatakan Israel sejak 7 Oktober gagal
mencegah genosida di Jalur Gaza. ”Israel telah terlibat, sedang terlibat, dan berisiko terus melakukan
tindakan-tindakan genosida terhadap warga Palestina di Gaza,” ujar Afrika Selatan dalam gugatannya.
Gugatan ini didasarkan pada Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida—atau
sering disebut ”Konvensi Genosida”—yang disusun tahun 1948 setelah Holocaust. Dengan tindakan-
tindakan selama invasi ke Gaza, Israel dituding telah melanggar konvensi tersebut.

Ada sejumlah poin penting putusan ICJ yang patut untuk diperhatikan, antara lain adalah:

 Israel harus mengambil semua langkah untuk mencegah tindakan apa pun yang dapat dianggap
sebagai genosida, termasuk membunuh anggota suatu kelompok, menyebabkan kerusakan fisik,
menimbulkan kondisi yang dirancang untuk membawa kehancuran suatu kelompok, hingga
mencegah kelahiran.
 Israel harus memastikan bahwa militernya tidak melakukan tindakan genosida apapun.
 Israel harus mencegah dan mengambil tindakan kepada setiap komentar publik yang dapat
dianggap sebagai hasutan untuk melakukan genosida di Gaza.
 Israel harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan akses kemanusiaan.
 Israel harus mencegah penghancuran barang bukti yang dapat digunakan dalam kasus genosida.
 Israel harus menyerahkan laporan kepada pengadilan dalam waktu satu bulan sejak perintah ini
diberikan.

Pengadilan juga menyatakan keprihatinan yang mendalam mengenai nasib para sandera yang
ditahan oleh Hamas dan menyerukan pembebasan mereka dengan segera. Putusan yang dibacakan
di Den Haag, Belanda ini bukan lah putusan final terkait gugatan genosida yang dilayangkan oleh
Afrika Selatan terhadap Israel. Putusan final gugatan ini diperkirakan baru akan rampung dalam
beberapa tahun mendatang. Akan tetapi, apa yang diputuskan hari ini penting untuk memastikan
upaya perlindungan bagi warga Palestina di Gaza.
Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada, perlu kita bahas bagaimana Putusan Mahkamah Internasional Kasus
Penyerangan Israel Ke Palestina Menurut Prespektif Hukum Pidana Internasional.

Pembahasan

Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan agar Israel melakukan tindakan apa pun untuk tidak
melakukan genosida di Gaza dalam sidang putusan sela pada Jumat (26/01) terkait gugatan genosida
yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel. Akan tetapi, ICJ tidak memerintahkan gencatan senjata
segera. ICJ menyatakan bahwa Israel harus segera memastikan bahwa pasukan militernya tidak
membunuh warga Palestina maupun menyebabkan cedera fisik dan mental yang serius,
menghancurkan kehidupan dan mencegah kelahiran warga Palestina.

Selama sidang yang digelar ICJ, ada sejumlah poin penting putusan ICJ yang patut untuk
diperhatikan, antara lain adalah:

a. Israel harus mengambil semua langkah untuk mencegah tindakan apa pun yang dapat dianggap
sebagai genosida, termasuk membunuh anggota suatu kelompok, menyebabkan kerusakan fisik,
menimbulkan kondisi yang dirancang untuk membawa kehancuran suatu kelompok, hingga
mencegah kelahiran.
b. Israel harus memastikan bahwa militernya tidak melakukan tindakan genosida apapun.
c. Israel harus mencegah dan mengambil tindakan kepada setiap komentar publik yang dapat
dianggap sebagai hasutan untuk melakukan genosida di Gaza.
d. Israel harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan akses kemanusiaan.
e. Israel harus mencegah penghancuran barang bukti yang dapat digunakan dalam kasus genosida.
f. Israel harus menyerahkan laporan kepada pengadilan dalam waktu satu bulan sejak perintah ini
diberikan.

Pengadilan juga menyatakan keprihatinan yang mendalam mengenai nasib para sandera yang
ditahan oleh Hamas dan menyerukan pembebasan mereka dengan segera.

Putusan ini bukan lah putusan final terkait gugatan genosida yang dilayangkan oleh Afrika Selatan
terhadap Israel. Putusan final gugatan ini diperkirakan baru akan rampung dalam beberapa tahun
mendatang. Akan tetapi, apa yang diputuskan hari ini penting untuk memastikan upaya perlindungan
bagi warga Palestina di Gaza.

Meski pengadilan mahkamah internasional itu tidak memerintahkan gencatan senjata, namun ICJ
mengabulkan sejumlah langkah darurat yang diminta Afrika Selatan seraya mengadili kasus yang
menuding Israel melakukan genosida. Pengadilan tidak memutuskan inti dari kasus yang diajukan
Afrika Selatan, apakah genosida telah terjadi di Gaza. Namun ICJ mengakui hak warga negara
Palestina untuk dilindungi dari aksi genosida. Afrika Selatan meminta Mahkamah Internasional agar
agresi militer Israel yang masih berlangsung dan telah menewaskan lebih dari 25.000 warga Palestina
dapat segera dihentikan, namun pengadilan tidak mengabulkan permohonan tersebut.

Berdasarkan Konvensi Genosida PBB tahun 1948, genosida adalah tindakan yang bertujuan
menghancurkan suatu bangsa, kelompok etnis, ras, atau komunitas penganut agama secara
keseluruhan atau sebagian. Tindakan ini mencakup:

a. Membunuh anggota-anggota komunitas


b. Menyebabkan penderitaan serius dari segi fisik dan kejiwaan terhadap para anggota komunitas
c. Secara sengaja menciptakan kondisi-kondisi hidup yang sudah dikalkulasi akan berujung pada
pemusnahan secara fisik
d. Menetapkan langkah-langkah untuk mencegah kelahiran
e. Secara paksa memindahkan anak-anak dari komunitas itu ke kelompok lain

Untuk menganalisis apakah tindakan yang dilakukan terhadap Palestina termasuk genosida atau
bukan, kita perlu mengamati dua hal, yaitu actus reus (tindakan jahat) dan mens rea (niat jahat)
dalam tindakan tersebut.

Pertama, actus reus genosida adalah sebagaimana tercantum pada Pasal 2 Konvensi Genosida 1948
dan Pasal 6 Statuta Roma 1998 yang telah dijabarkan di atas. Kedua, yang harus benar-benar
diperhatikan adalah mens rea. Penting untuk dibuktikan bahwa tindakan yang dilakukan terhadap
rakyat palestina adalah tindakan terstruktur yang memang diniatkan (dolus specialis) untuk
menghabisinya secara keseluruhan maupun sebagian.

Berdasarkan fakta di lapangan, sebagian besar media juga memberitakan bahwa serangan Israel
terhadap Palestina di jalur Gaza dalam rangka melemahkan kekuatan Hamas banyak melanggar asas
proporsionalitas dalam hukum humaniter internasional. Contoh pelanggaran tersebut diantaranya
melakukan penyerangan terhadap penduduk sipil dan menewaskan warga sipil tanpa pandang bulu,
menyerang objek sipil dan fasilitas umum, penggunaan senjata terlarang, penyerangan udara secara
tidak proporsional, dan lain-lain. Apabila hal tersebut memang benar terjadi, maka setidaknya unsur
actus reus dalam poin (a), (b) dan (c) Pasal 2 Konvensi Genosida 1948 dan Pasal 6 Statuta Roma 1998
terpenuhi.

Simpulan

Putusan Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai serangan Israel ke Palestina dinilai memberikan
hasil yang penting untuk memastikan upaya perlindungan bagi warga Palestina di Gaza. ICJ
memerintahkan agar Israel melakukan tindakan apa pun untuk tidak melakukan genosida di Gaza
dalam sidang putusan sela pada Jumat (26/01) terkait gugatan genosida yang diajukan Afrika Selatan
terhadap Israel. Akan tetapi, ICJ tidak memutuskan inti dari kasus yang diajukan Afrika Selatan
apakah genosida telah terjadi.

Anda mungkin juga menyukai