Anda di halaman 1dari 1

Penyebab putusnya perkawinan dapat bervariasi, dan konsekuensi hukumnya juga tergantung pada

yurisdiksi hukum yang berlaku. Beberapa penyebab umum termasuk:

1. Ketidakcocokan: Perbedaan yang tidak bisa didamaikan antara pasangan dapat menyebabkan
konflik yang tidak bisa diatasi, memicu keputusan untuk bercerai.
2. Perselingkuhan: Ketidaksetiaan dalam pernikahan seringkali menghancurkan kepercayaan dan
mengakibatkan ketidakmampuan untuk mempertahankan hubungan.
3. Masalah Keuangan: Perselisihan terkait uang, hutang, atau keuangan lainnya dapat menyebabkan
tekanan yang berat dalam pernikahan.
4. Ketidakseimbangan dalam Tanggung Jawab: Ketidakadilan dalam pembagian tanggung jawab
rumah tangga atau peran dalam hubungan bisa menjadi sumber ketegangan.
5. Masalah Komunikasi: Kurangnya komunikasi yang efektif atau sulitnya menyampaikan perasaan
dan kebutuhan dapat merusak hubungan.
6. Perubahan Prioritas: Perubahan dalam kebutuhan atau keinginan individu dari waktu ke waktu
dapat menyebabkan ketidakcocokan di antara pasangan.
7. Kekerasan atau Penyalahgunaan: Kekerasan fisik, emosional, atau penyalahgunaan lainnya dalam
pernikahan dapat menyebabkan situasi yang tidak aman dan memicu keinginan untuk bercerai.

Konsekuensi hukum dari perceraian bisa termasuk pembagian harta bersama, pengaturan hak asuh
anak, dukungan finansial, dan berbagai kewajiban hukum lainnya. Proses hukum perceraian dapat
bervariasi tergantung pada yurisdiksi dan kebijakan yang berlaku di negara atau wilayah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai