UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2023
Bagian A, refleksi pribadi :
1). Konsep segmentasi, targeting dan positioning dalam pemasaran dalam penerapan didalam
kehidupan nyata, sesuai pemahaman saya tentu kita mulai dulu dari definisi STP itu sendiri,
mulai dari :
Segmentasi adalah strategi perusahaan untuk mengetahui target konsumen dengan
lebih baik sehingga bisnis yang dijalankan dapat membawa hasil yang optimal.
Targeting merupakan tindakan menilai ketertarikan dan minat dari beragam segmen
pasar, kemudian menentukan segmen pasar mana yang akan anda jadikan sebagai
target pasar.
Positioning adalah salah satu aktivitas perusahaan dalam merancang produk dan
strategi marketing agar dapat menciptakan kesan tertentu yang diingat di benak
konsumen.
Setelah mengetahui definisi diatas, barulah ada gambaran mengenai apa sih itu STP. Menurut
pemahaman saya, STP ini salah satu model pemasaran yang melibatkan unsur segmentasi,
targeting, dan positioning, yang focus utamanya adalah pendekatan audiens. Dan untuk
mengidentifikasi potensi pertumbuhan pasar melalui pengenalan pelanggan baru dan
penggunaan produk yang luas. STP ini juga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata yang
dapat saya jelaskan seperti yang sering kita jumpai disekitar kita, contohnya produk Iphone
dari brand Apple, siapa yang tidak mengenal produk ini?, iphone sudah menerapkan strategi
STP ini. Dapat kita lihat segmentasinya mulai dari gaya hidup elegan atau mewah, serta tren
pula (segmentasi psikografis), target dari iphone sendiri fokusnya pada pasar menengah
keatas, dan ditargetkan untuk orang-orang kantor contohnya, karena dapat membantu
pekerjaan lebih efisien serta lebih produktif, dengan fitur-fitur yang di sediakan iphone. Jika
kita liat dari segi positioning, iphone telah meletakan konsep mewah, elegan, dan inovatif
(uniq). Itulah yang dapat saya jelaskan mengenai contoh penerapan STP dilingkungan sekitar
saya.
2). Tantangan dalam menerapkan STP sebagai berikut :
Keterbatasan data dan informasi pasar
Proses STP memerlukan informasi pasar dan konsumen yang terperinci. Sayangnya,
pelaku bisnis seringkali kesulitan memperoleh data yang akurat dan terkini mengenai
segmen pasar sasarannya, sehingga menghambat proses analisis dan pengambilan
keputusan yang tepat saat menerapkan strategi STP Solusinya terletak pada apakah
bisnis dapat menggabungkan sumber data yang berbeda, melakukan riset pasar
tambahan, atau menggunakan metode analisis yang lebih kreatif.
Perubahan kebutuhan dan preferensi konsumen
Perubahan tren, perkembangan teknologi, dan lain lain. mempengaruhi cara
konsumen memandang produk atau merek, membuat STP sulit diterapkan. Segmen
pasar yang telah ditentukan mungkin sudah tidak relevan lagi atau memenuhi
kebutuhan konsumen saat ini. Solusinya terletak pada kemampuan bisnis untuk
memperbarui dan memantau data dan informasi pasar secara rutin untuk
mengidentifikasi perubahan kebutuhan dan preferensi konsumen.
Bagian B, studi kasus
2. Segmentasi pasar
Di Apple, segmentasi pasar dibagi menjadi beberapa variabel, sebagai berikut :
- Segmentasi geografis
Dari segi segmentasi geografis pengelompokan konsumennya menurut aspek lokasi
seperti tempat tinggalnya. Pengguna produk apple digunakan hampir di setiap negara,
termasuk penggunaan Airpods Pro yang sudah banyak digunakan di setiap negara,
karena dengan membeli produk Apple berarti anda telah memasuki ekosistem Apple.
Apple juga mempunyai official store di beberapa negara (saat ini lebih dari 18
negara). Perusahaan apple juga menjual produknya melalui pihak ketiga, contohnya
website, itunes, Appstore, dan masih banyak toko online lainnya. Dapat disimpulkan
Apple dipasarkan secara global.
- Segmentasi demografis
Dari segi demografis pengelompokan konsumennya, Apple mengkhususkan
pemasaran produknya pada orang dengan rentang usia 18-45 tahun, pria dan wanita
dengan pendapatan yang cukup tinggi yang dapat dikatakan sebagai kalangan
menengah ke atas.
- Segmentasi psikografis
Dari segi psikografis pengelompokan konsumennya lebih ditujukan bagi gaya hidup
yang modrn (canggih) yang berguna untuk penggunanya, dengan fitur fitur yang
menarik yang telah disiapkan Apple, serta ditunjukan bagi mereka yang ingin
mengikuti tren dan tentunya berkesan elegan dan mewah.
- Segmentasi perilaku
Dari segi perilaku pengelompokan konsumennya berdasarkan tingkah prilaku
konsumennya, yakni dari segi penggunaan oleh konsumennya apakah produk
tersebut mendukung kegiatan produktifnya atau penggunaan lain seperti
mendengarkan musik dengan nyaman, pengetahuan terhadap produk, dan respon
mereka terhadap produk tersebut.
3. Targeting pasar
Strategi penargetan Apple melibatkan penentuan segmen yang lebih menarik bagi
perusahaan. Tahap ini berarti memilih kelompok tertentu yang diidentifikasi dari proses
segmentasi, di mana Apple dapat menjual produknya. Perusahaan memposisikan mereknya
sebagai penyedia produk dan layanan premium dengan fungsi dan kemampuan berkualitas
tinggi dan canggih yang dapat kita jumpai dengan menggunakan Airpods Pro.
Target pelanggan Apple termasuk individu kaya yang bersedia membelanjakan lebih banyak
untuk produk dan layanan teknologi dengan kemampuan, fungsi, dan desain canggih. Setelah
bertahun tahun mengevaluasi karakteristik pelanggan Apple, terungkap Sebagian besar dari
mereka cenderung menghargai kualitas, kinerja dan desain produk, serta layanan teknologi
dibandingkan harga. Dapat kita kategorikan juga target dari Apple, seperti :
- Mahasiswa
Perusahaan Apple. juga menargetkan perguruan tinggi dan universitas. Mahaiswa
dapat menggunakan produk Apple Inc. seperti iPad, Macbook, iPhone dan lain-lain.
Adanya fitur seperti impan catatan dengan cepat. Catatan ini disimpan di perangkat
mereka. Produk Apple juga ringan sehingga memudahkan mahasiswa untuk
membawanya ke kampus.
- Entepreuneur (para pebisnis)
Para pebisnis sangat tertarik dengan produk Apple. Semua perangkat Apple
(iPhone,iPad, Macbook, dll.) memiliki kualitas bisnis yang sangat berguna.
Perangkat ini digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan secara efisien dan
berkomunikasi dengan klien dengan mudah. Selain itu, pengiriman dokumen dapat
dilakukan dengan mudah dan teratur.
4. Posisi pasar
Design dari Airpods Pro yang terkesan mewah dan sangat Elegan menjadi pembeda
utama bagi pesaing earphone tanpa kabel lainnya. Dengan harga yang ditawarkan olehnya,
Airpods Pro menjanjikan berbagai macam fitur yang sangat membedakannya dengan
earphone tanpa kabel lainnya. Anda tidak perlu heran lagi jika sudah melihat produk keluaran
Apple, dengan melihat logonya saja anda sudah memikirkan atau yang tertanam di benak
anda yakni mahal, mewah, elegan, kualitas tinggi, fitur berbeda, inovatif dan tidak luput dari
gengsinya yang tinggi. Airpods Pro memposisikan diri sebagai earphone ter simple dan
terbaik yang memberikan kenyamanan serta favorit untuk pengalaman mendengarkan music
dengan nyaman, terlebih ada fitur yang membuat penggunanya nyaman. Jadi Ketika orang
ditanya earphone atau TWS apa saat ini yang terbaik? Tentu jawabannya Airpods Pro.
Adapun positioning perusahaan Apple berdasarkan variabel tertentu, sebagai berikut :
Berdasarkan karakteristik produk
Produk Apple memiliki banyak karakteristik berbeda yang dapat digunakan dalam
positioning perusahaan. Banyak fitur produk Apple yang unik sehingga menciptakan
posisi berbeda di benak konsumen dibandingkan produk sejenis dari merek lain yang
ada di pasaran.
Berdasarkan penggunaan atau aplikasi
Penggunaan produk menyebabkan terbentuknya segmen yang sama sekali berbeda :
segmentasi perilaku. Tentu saja produk Apple juga dapat diposisikan berdasarkan
kegunaan atau aplikasinya.
Berdasarkan kelas produk
Apple memposisikan dirinya sebagai merek premium di benak pelanggan yang
mempunyai kebutuhan dan membutuhkan harga tinggi. Positioning Apple adalah
menargetkan kelompok pelanggan yang kurang sensitif terhadap harga, sehingga
menciptakan budaya dan serangkaian aktivitas yang membedakan Apple dari para
pesaingnya.
Berdasarkan pesaing
Jika Apple menganggap Samsung, Blackberry, dan Nokia sebagai pesaingnya maka
Apple harus melihat dari kelas premium brand pesaing. Dengan demikian, Apple
dapat melakukan positioning dirinya berdasarkan perusahaan yang menjadi targetnya
sebagai pesaingnya. Apple berada di White hot center. White hot center adalah posisi
pasar di mana perhatian seluruh pelanggan menyala. Ini pada dasarnya adalah tempat
utama perhatian pelanggan, dan setiap orang menyaksikan setiap langkah yang
dilakukan penjual.
- Demografis
Dari segi demografis pengelompokan konsumennya, Apple mengkhususkan
pemasaran produknya pada orang dengan rentang usia 18-45 tahun, pria dan
wanita dengan pendapatan yang cukup tinggi yang dapat dikatakan sebagai
kalangan menengah.
- Psikografis
Dari segi psikografis pengelompokan konsumennya lebih ditujukan bagi gaya
hidup yang modrn yang berguna untuk penggunanya dengan fitur fitur yang
menarik yang telah disiapkan Apple.
- Perilaku
Dari segi perilaku pengelompokan konsumennyaberdasarkan tingkah prilaku
konsumennya, yakni dari segi penggunaan oleh konsumennya apakah produk
tersebut mendukun g kegiatan produktifnya atau penggunaan lain seperti
mendengarkan music dengan nyaman, pengetahuan terhadap produk, dan respon
mereka terhadap produk tersebut.
Targeting
Strategi penargetan Apple melibatkan penentuan segmen yang lebih menarik bagi
perusahaan. Tahap ini berarti memilih kelompok tertentu yang diidentifikasi dari
proses segmentasi, di mana Apple dapat menjual produknya. Perusahaan
memposisikan mereknya sebagai penyedia produk dan layanan premium dengan
fungsi dan kemampuan berkualitas tinggi dan canggih yang dapat kita jumpai dengan
menggunakan Airpods Pro.
Target pelanggan Apple termasuk individu kaya yang bersedia membelanjakan lebih
banyak untuk produk dan layanan teknologi dengan kemampuan, fungsi, dan desain
canggih. Setelah bertahun tahun mengevaluasi karakteristik pelanggan Apple,
terungkap Sebagian besar dari mereka cenderung menghargai kualitas, kinerja dan
desain produk, serta layanan teknologi dibandingkan harga.
Positioning
Design dari Airpods Pro yang terkesan mewah dan sangat Elegan menjadi pembeda
utama bagi pesaing earphone tanpa kabel lainnya. Dengan harga yang ditawarkan
olehnya, Airpods Pro menjanjikan berbagai macam fitur yang sangat membedakannya
dengan earphone tanpa kabel lainnya. Anda tidak perlu heran lagi jika sudah melihat
produk keluaran Apple, dengan melihat logonya saja anda sudah memikirkan atau
yang tertanam di benak anda yakni mahal, mewah, elegan, kualitas tinggi, fitur
berbeda, inovatif dan tidak luput dari gengsinya yang tinggi. Airpods Pro
memposisikan diri sebagai earphone ter simple dan terbaik yang memberikan
kenyamanan serta favorit untuk pengalaman mendengarkan music dengan nyaman,
terlebih ada fitur yang membuat penggunanya nyaman. Jadi Ketika orang ditanya
earphone atau TWS apa saat ini yang terbaik? Tentu jawabannya Airpods Pro.
Branding
Strategi branding Apple yaitu konsisten, Pesan yang disampaikan Apple selalu iklan
dimulai dari iklan, marketing, layanan pelanggan hingga estetikanya mewakili
pandangan yang sama. Konsisten ini bisa Anda lihat dari logo Apple,
logo brand Apple telah menjadi identik dengan kesederhanaan dan high class. Anda
sebagai marketer harus memastikan bahwa brand value Anda konsisten di segala hal.
Seperti strategi branding apple bahwa dalam hal brand communication, media sosial,
email, desain web, landing page, logo, dan lain sebagainya. Tentunya setiap interaksi
dengan pelanggan merupakan peluang untuk Anda mengenalkan brand Anda sebaik-
baiknya. Melalui strategi branding-nya, Apple telah memposisikan dirinya sebagai
perusahaan yang inovatif dengan mewujudkan slogan “Think Different”. Misalnya
Ketika mereka sedang mempromosikan Airpods Pro melalui iklan “Quiet The Noise”
Apple tidak hanya memberikan suara terbaik tapi mampu meredam kebisingan di
sekitar, agar penggunanya dapat mendengarkan music dengan pengalaman terbaik.
Chip
Chip yang digunakan pada Airpods Pro yaitu Chip H2 rancangan Apple baru adalah
kekuatan di balik AirPods Pro dan performa audionya yang canggih. Chip ini bekerja
harmonis dengan driver dan amplifier yang dibuat khusus untuk menghasilkan nada
tinggi, jernih dan tajam serta bass yang dalam dan menggelegar lewat definisi yang
memukau, sehingga setiap suara terdengar semakin hidup.
Eartips custom
Sekarang Airpods Pro Gen 2 menyajikan eartips dengan ukuran ekstra kecil, empat
pasang ujung silikon disertakan agar sesuai dengan lebih banyak ukuran telinga.
Ujung ini menciptakan segel akustik yang dapat mengunci suara, dan mengamankan
AirPods Pro di tempatnya.
Dari pengaturan instan hingga berbagi audio, AirPods Pro memiliki semua kualitas yang
membuat jajaran AirPods begitu ajaib. Dan fitur baru dirancang untuk membantu Anda
menyesuaikan pengalaman dengan cepat, memberi Anda kemampuan untuk menyelesaikan
tugas jauh lebih mudah dari sebelumnya.
4. Peta Positioning