Anda di halaman 1dari 16

Nama: Amelia Ramdhan Hakim

NPM: 20110005

RENCANA PEMASARAN UNTUK PRODUK HP IPHONE (APPLE)

A. Elemen Pemasaran Produk


 Penerapan Strategi Marketing Mix 7P Apple
Berikut ini adalah contoh penerapan strategi marketing mix 7P di brand Apple.
1. Product (Produk)
Produk adalah elemen pertama dalam marketing mix yang sangat penting bagi
keberhasilan pemasaran. Dalam hal ini, Apple dikenal memiliki produk-produk
yang inovatif, canggih, dan berkualitas tinggi. Dimana Apple selalu
mengembangkan produk-produk terbarunya dengan memperhatikan tren dan
kebutuhan pasar yang berkembang. Selain itu, Apple juga selalu memperbaiki
dan meningkatkan kualitas produknya dari waktu ke waktu.
Apple juga terkenal dengan inovasinya yang tak henti-hentinya menghasilkan
produk-produk yang menjadi standar baru dalam industri teknologi. Misalnya,
iPhone yang membawa teknologi sentuh layar ke smartphone. Selain itu, Apple
juga selalu memastikan produk-produknya memiliki ciri khas yang dapat
membedakan dari produk pesaing.
Apple selalu memperhatikan detail dan kualitas dalam setiap produknya.
Sehingga, pengembangan produk Apple membutuhkan waktu yang panjang
dan memakan biaya yang besar. Namun, hal ini memungkinkan Apple untuk
mempertahankan kualitas produknya yang tinggi dan memberikan pengalaman
pengguna yang memuaskan.
2. Price (Harga)
Harga (Price) adalah salah satu elemen penting dalam marketing mix 7P,
karena harga yang ditetapkan dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap
kualitas produk dan keputusan pembelian. Apple dikenal dengan strategi harga
yang agak tinggi untuk produk-produknya, terutama dalam kategori
smartphone. Meskipun demikian, strategi harga yang tinggi tersebut sejalan
dengan citra merek Apple yang mewah, eksklusif, dan inovatif.
Dalam menentukan harga, Apple mempertimbangkan berbagai faktor, seperti
biaya produksi, margin keuntungan, dan harga pesaing di pasar. Selain itu,
Apple juga memperhatikan faktor psikologis konsumen, seperti nilai merek,
persepsi kualitas produk, dan daya tarik produk terhadap target pasar yang
dituju. Sebagai contoh, Apple menetapkan harga yang lebih tinggi untuk
iPhone dengan kapasitas penyimpanan yang lebih besar, meskipun biaya
produksinya mungkin tidak terlalu berbeda dengan versi dengan kapasitas
penyimpanan yang lebih rendah.

Namun, strategi harga Apple yang tinggi tidak selalu dapat diterapkan pada
semua produknya. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan oleh Apple untuk
memasuki pasar yang lebih luas dan memenuhi kebutuhan segmen pasar yang
berbeda.

3. Tempat (Place)
Tempat atau distribusi merupakan salah satu elemen penting dalam marketing
mix, terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk fisik.
Apple sendri telah mengembangkan strategi distribusi yang eksklusif untuk
produk-produknya, dengan mengandalkan jaringan resmi Apple Store dan
toko-toko yang ditunjuk sebagai partner resmi.
Melalui hal tersebut, memungkinkan Apple untuk mempertahankan kontrol
ketat atas pengalaman pelanggan dan kualitas layanan yang diberikan. Selain
itu, kehadiran Apple Store di berbagai lokasi strategis di seluruh dunia juga
membantu meningkatkan aksesibilitas produk dan memperluas jangkauan
pasar.
Selain itu, Apple juga telah berhasil mengembangkan sistem distribusi yang
efektif dan efisien, dengan memanfaatkan teknologi dan kemitraan dengan
jaringan distributor resmi. Dimana produk-produk Apple dapat ditemukan di
berbagai toko elektronik dan pusat perbelanjaan, serta situs web resmi Apple
yang mendukung penjualan online. Apple juga memberikan pilihan pengiriman
yang bervariasi, termasuk layanan pengiriman cepat dan pengambilan di toko
Apple.
Dalam menjalankan strategi distribusinya, Apple juga selalu memperhatikan
pengalaman pelanggan yang mulus dan efisien, baik dalam proses pembelian
maupun purna jual. Apple Store di seluruh dunia juga menawarkan layanan
perbaikan dan dukungan teknis, sehingga pelanggan dapat dengan mudah
memperoleh bantuan jika mengalami masalah dengan produk Apple. Apple
juga memberikan layanan pengembalian produk yang mudah dan ramah
pelanggan, sehingga pelanggan dapat merasa lebih nyaman dan percaya untuk
berbelanja produk Apple.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi distribusi yang eksklusif dan efisien
merupakan faktor kunci dalam kesuksesan produk-produk Apple.
4. Promosi (Promotion)
Promosi atau kegiatan pemasaran adalah salah satu aspek penting dalam
marketing mix 7P Apple. Apple dikenal memiliki strategi promosi yang sangat
sukses dengan menggunakan iklan-iklan yang menarik, kreatif, dan
memberikan dampak positif pada audiens. Apple juga selalu memperhatikan
detail dalam kampanye promosinya dengan menggunakan pesan-pesan yang
sederhana, namun hal tersebut tetap efektif untuk menampilkan produk-produk
secara jelas dan menarik.
Selain itu, Apple juga sangat aktif dalam mempromosikan produk-produk di
media sosial dan melalui program kemitraan dengan perusahaan lain. Dimana
Apple sering menggunakan media sosial untuk memperkenalkan produk baru
atau menunjukkan fitur-fitur terbaru pada produk-produk. Tak berhenti sampai
disitu, Apple juga sering bekerja sama dengan perusahaan lain seperti Nike
atau Hermès untuk mengeluarkan versi spesial dari produk-produk. Program
kemitraan tersebut membantu Apple menjangkau audiens yang lebih beragam
dan menunjukkan kemampuan merek untuk terus berkembang dan berinovasi.
5. Proses (Process)
Proses (Process) dalam marketing mix 7P merujuk pada proses pembelian
produk, termasuk pengalaman pelanggan saat membeli produk. Apple dikenal
dengan pengalaman membeli yang ramah pengguna dan efisien. Dari
pengalaman membeli di Apple Store hingga proses pengiriman produk yang
mudah dan cepat, Apple berhasil menciptakan pengalaman pembelian yang
berkesan bagi pelanggannya.
Selain itu, proses pembelian produk Apple juga memudahkan konsumen dalam
menggunakan produk. Pengalaman pengguna yang intuitif dan mudah
digunakan pada produk Apple membuat proses pembelajaran dan adaptasi
menjadi sangat mudah. Bahkan, Apple juga memberikan pelatihan gratis bagi
pelanggannya agar semakin mahir dalam menggunakan produk-produk Apple.
6. Orang (People)
Dalam konteks Apple, strategi Orang (People) menjadi salah satu faktor kunci
kesuksesan dalam pemasaran produk-produk Apple. Staf Apple dikenal
memiliki keahlian dan keterampilan yang tinggi dalam menghadapi pelanggan,
serta memastikan pengalaman pembelian pelanggan menjadi yang terbaik.
Apple juga memperhatikan bagaimana staf, berinteraksi dengan pelanggan,
dengan mengutamakan kesopanan dan keprofesionalan dalam setiap interaksi
dengan pelanggan.
Di sisi lain, pelanggan Apple juga merupakan faktor penting dalam strategi
Orang (People). Pelanggan Apple dikenal sebagai penggemar setia yang
berpartisipasi aktif dalam komunitas Apple, dan saling bertukar informasi dan
pengalaman seputar produk Apple. Komunitas Apple menjadi salah satu tempat
pelanggan Apple memperoleh dukungan dan inspirasi dalam menggunakan
produk Apple. Komunitas ini juga menjadi ajang untuk Apple memperoleh
umpan balik dari pelanggan mereka, sehingga Apple dapat terus meningkatkan
kualitas produk dan layanan mereka.
7. Bukti Fisik (Evidence)
Apple telah berhasil menciptakan bukti fisik yang kuat melalui kualitas dan
desain produk yang berkualitas tinggi. Dalam hal desain, Apple memperhatikan
tampilan produknya hingga ke detail terkecil, seperti penggunaan material yang
berkualitas tinggi dan presisi tinggi dalam pengolahan dan pemasangan
komponen. Selain itu, Apple juga menyediakan jaminan kualitas dengan
memberikan garansi dan layanan purna jual yang memadai, sehingga
konsumen merasa yakin dan nyaman dalam membeli produk Apple.
 Penerapan Strategi STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) Apple
1. Segmentasi Pasar Apple
Dengan Apple, segmentasi pasar dikelompokkan menjadi variabel perilaku dan
psikografis. Segmentasi adalah proses mengelompokkan audiens ke dalam
segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu seperti
pekerjaan, jenis kelamin, usia, dan preferensi pelanggan lainnya. Segmen atau
variabel ini harus dapat diakses, diukur, dan dapat ditindaklanjuti untuk
memberikan manfaat bagi perusahaan.
Segmentasi pasar demografis Apple mencakup pengembangan produknya
berdasarkan usia, gaya hidup, dan pekerjaan target pelanggan. Produk Apple
kemudian didistribusikan ke berbagai daerah dan diklasifikasikan berdasarkan
ukuran keluarga dan usia (Bara & Al-Refaie, 2016).
Karena Apple melayani pasar global yang lebih luas, elemen geografis harus
dianggap sebagai bagian dari segmentasinya. Hingga Desember 2021, Apple
telah memiliki lebih dari 500 toko ritel di 25 negara di seluruh dunia. Selain
lokasi fisiknya, pelanggan dapat mengakses produknya melalui toko ritel online
di mana pun mereka berada di dunia. Dengan cara ini, Apple bisa memperluas
pasarnya dan menjangkau beberapa pelanggan.
Apple juga memasukkan variabel perilaku target pasarnya ke dalam segmen
pasarnya. Ini terdiri dari sikap, penggunaan, tanggapan, dan pengetahuan produk.
Elemen psikografis dari segmentasi pasar Apple menangani pengembangan
produk berdasarkan gaya hidup target pasar.
- Geografi
Wilayah: AS dan Internasional
Kepadatan: Perkotaan
- Demografi
Usia: 18-45 tahun
Jenis Kelamin: Pria & Wanita
Status: Sarjana, pasangan baru menikah.
Penghasilan: Berpenghasilan Tinggi
Pekerjaan: Profesional, eksekutif, manajer, dan pelajar
- Perilaku
Tingkat Loyalitas: 'Loyal setia' dan 'pengalih'
Manfaat yang dicari: Ekspresi diri, Kecepatan pelayanan, fitur dan alat
canggih, rasa memiliki dan prestasi
Kepribadian: Ambisius dan penuh tekad
- Psikografis
Gaya hidup: Penjelajah, calon, penerus, mengundurkan diri
Kelas sosial: Kelas menengah dan atas
2. Targeting Apple
Strategi penargetan Apple melibatkan penentuan segmen yang lebih menarik bagi
perusahaan. Tahap ini berarti memilih kelompok tertentu yang diidentifikasi dari
proses segmentasi, tempat Apple dapat menjual produknya. Perusahaan
memposisikan mereknya sebagai penyedia produk dan layanan premium dengan
fungsi dan kemampuan berkualitas tinggi dan canggih.
Target pelanggan Apple mencakup individu kaya yang bersedia mengeluarkan
lebih banyak uang untuk produk dan layanan teknologi dengan kemampuan,
fungsi, dan desain canggih. Setelah bertahun-tahun mengevaluasi karakteristik
pelanggan Apple, terungkap bahwa sebagian besar dari mereka cenderung lebih
menghargai kualitas, kinerja, dan desain produk dan layanan teknologi
dibandingkan harga.
3. Positioning Apple
Pendekatan positioning untuk setiap rencana pemasaran memainkan peran
penting dalam mempromosikan citra merek di benak pelanggan. Strategi
positioning yang praktis dan dipilih secara kritis dapat sangat mempengaruhi
keberhasilan perusahaan. Saat memutuskan positioning merek, perusahaan
berbeda-beda dalam aspek yang ingin mereka soroti dan tekankan, berdasarkan
industri, waktu perusahaan, ukuran, dan produk.
Industri teknologi berkembang pesat dan terus berkembang, sehingga terus
diperkenalkan produk-produk baru dengan resolusi teknis dan fitur-fitur inovatif.
Apple adalah salah satu perusahaan terkemuka di bidang ini, dan sebagian besar
pemain di industri ini sering kali mengagumi Apple, teknologi dan produk
barunya.
Keberhasilan ini antara lain disebabkan oleh positioningnya yang solid dan
efektif berdasarkan berbagai elemen. Apple memposisikan dirinya di pasar
sebagai merek premium yang dicari semua orang. Tentu saja, produk-produk
perusahaan itu tidak murah, tetapi akan menemukan orang-orang, bahkan yang
tidak mampu menemukan cara untuk mendapatkan produk-produk Apple.
Apple memposisikan mereknya untuk menciptakan hubungan emosional dengan
pelanggannya melalui pengalaman yang luar biasa adalah pendekatan yang
sangat baik, terutama dalam industri yang kompetitif ini. Dengan cara yang sama,
Apple menggunakan pendekatan penentuan posisi berdasarkan persaingan.
Karena persaingan yang ketat di industri teknologi, Apple memastikan untuk
terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan serta memperkenalkan
produk dan fitur inovatif setiap saat. Itu terus menciptakan teknologi unik untuk
merek dan tidak dapat ditiru di tempat lain.
B. Analisa Lingkungan Bisnis
 Deskripsi Perusahaan
Organisasi Apple didirikan oleh Steve Jobs dan Steve Wojniak pada tahun 1976
dan diintegrasikan pada bulan Februari 1977. Kantor pusat perusahaan berlokasi
di Cupertino. CEO saat ini adalah Tim Cook. Perusahaan Apple terutama bergerak
di sektor yang berhubungan dengan aksesoris komputer dan peralatan elektronik
konsumen.
Terutama mengembangkan, membuat, dan mempromosikan produk yang
bervariasi mulai dari sistem hiburan digital praktis, gadget komunikasi seluler,
komputer pribadi, dan beragam perangkat lunak terkait, layanan, sekunder, dan
sistem jaringan sosial. Jalur distribusi utama adalah toko elektronik Apple,
penjualan langsung, dan lain-lain. Selain itu, kliennya beragam mulai dari
pengguna, organisasi, usaha kecil dan menengah, perdagangan, pendidikan,
pemerintah, dan konsumen inovatif.
Perusahaan saat ini memiliki lebih dari 35.000 pekerja dan ekspansi sekitar 63%.
Berdasarkan laporan akhir periode keuangan Agustus 2011, organisasi telah
menghasilkan total pendapatan sebesar $32,5 juta, pendapatan kotor sebesar $11,1
juta, laba bersih sebesar $4,8 juta, jumlah total aset sebesar $41 juta dan
menunjukkan ekspansi sekitar 35% untuk ekspansi 12 bulan dan sekitar 38% dari
peningkatan pendapatan (Hunger & Wheelen 2012).
Mengenai visi perusahaan berpedoman pada pandangan bahwa manusia adalah
pencipta perubahan di alam semesta ini dan oleh karena itu, manusia harus berada
di atas sistem dan struktur apapun, dan tidak kalah dengan sistem dan struktur
tersebut. Mengenai misi Apple berdedikasi untuk menciptakan paparan komputasi
individual terbaik bagi pelajar, guru, spesialis inovatif, dan pengguna di seluruh
dunia melalui perangkat lunak kreatif, perangkat keras, dan aplikasi berbasis
internet (Apple dalam pendidikan 2008).
 Analisis Internal Apple
Langkah baru dalam “Sektor Elektronik Pengguna” telah melampaui kesuksesan
perusahaan sebagai organisasi yang cerdas. Produk kreatif seperti iPhone sangat
efektif di pasar hiburan yang prospektif. Konsumen memiliki kepercayaan yang
sangat besar terhadap produk-produk pintar Apple dan selalu berharap untuk tetap
setia pada berbagai merek.
Harganya yang mahal membuat akses Apple dibatasi hanya untuk individu
dengan pendapatan besar. Karena Apple memiliki rangkaian produk yang luas,
setiap produk yang baru dikembangkan membuat produk lama menjadi tidak
menarik; kekhawatiran akan kanibalisasi mungkin merupakan salah satu aspek
yang menggagalkan aliran pendapatan yang diinginkan dari barang-barang
tersebut (Alexander & Campbell 1994).
Kinerja beberapa produk seperti iPhone tidak dapat menentukan keunggulan
kompetitif Apple dalam jangka panjang karena sektor ini memiliki persaingan
yang tinggi dan pembajakan juga merupakan ancaman. Oleh karena itu,
kreativitas memainkan tugas penting untuk tetap menjadi organisasi terdepan
dalam mekanisme pasar yang berkembang pesat, dan perusahaan benar-benar
dapat mentolerir perubahan tersebut dengan pengetahuan kreatifnya.
Perusahaan ini mampu menguasai pangsa pasar premium dan meraih keuntungan
lebih dari rata-rata karena diferensiasi Apple dan kebaruan produk-produk yang
kompetitif secara teknologi (Baker 2008).
 Lingkungan Internal Apple
Kekuatan perusahaan dapat dikaitkan dengan berbagai sumber daya. Pertama,
sistem penetapan harga atau pembedaan produk yang moderat serta sistem
perdagangannya telah terbukti menjadi kunci bagi periode awal perusahaan dan
akan terus memainkan peran penting di masa depan perusahaan.
Sebagai hasil dari kinerja sebelumnya sebagai penghargaan sebagai pemimpin,
perusahaan telah menarik perhatian berbagai organisasi yang memuji kemampuan
perusahaan dalam melakukan koalisi taktis yang efektif. Misalnya, koalisi efektif
perusahaan dengan AT&T, memberikan peluang bagi perusahaan untuk
meningkatkan kinerjanya. pengetahuan iPhone. Apple mampu menurunkan harga
iPhone kepada pengguna, sekaligus meningkatkan kemampuan iPhone.
Selain itu, perusahaan tersebut berkolaborasi dengan Google dengan tujuan
memberikan konsumen iPhone karakteristik pencarian dan hiburan yang
kompetitif. Koalisi semacam ini memungkinkan perusahaan untuk lebih
membedakan produknya dan memberikan nilai kepada konsumennya.
Demikian pula, pengakuan perusahaan sebagai pemimpin dan produsen barang-
barang kompetitif yang mudah digunakan terus memperkuat Apple dengan
mempertahankan perusahaan tersebut sebagai pengguna yang paham
pengetahuan, selain menawarkan dukungan untuk metode diferensiasi produk
perusahaan (Beeghley 2004). .
 Analisis Eksternal Apple
Perusahaan yang bergerak di sektor teknologi tinggi, seperti namanya, sangat
terpengaruh oleh perubahan teknis. Organisasi ini telah mengungkapkan
kekejamannya karena kalah dalam pertarungan terkenal melawan Microsoft dan
oleh karena itu Apple sangat antusias untuk tidak mengalami situasi serupa
(Frommer, 2008; Gilbert 2002).
Peluang muncul melalui sistem fokus digital Apple yang berfokus pada
menghasilkan tidak hanya perangkat yang ramah pengguna, namun juga fokus
pada pasar Wintel dengan hal-hal baru yang segar. Selain itu, hambatan kritis
untuk masuk ke pasar menandakan tempat berlindung yang aman bagi perusahaan
karena mereka dapat memuaskan pasar utama melalui portofolio produk yang
baru dan sangat kompeten serta menjual dengan harga yang tinggi (Thompson &
Hickey; Graham 2008).
Ancaman-ancaman yang secara umum signifikan adalah meningkatnya
persaingan di sektor teknologi, yang terus-menerus menurunkan biaya dan
menciptakan portofolio produk inventif kelas atas dengan harga tinggi yang tidak
terlalu mencolok dan otoritas negosiasi dari pemasok komponen utama Apple,
yang dapat mengakibatkan biaya desain yang lebih tinggi. dan profitabilitas yang
rendah (Schumpeter 2001; Hartley & William 2009).
Kemungkinannya, karena semakin banyak perusahaan tempat Apple terlibat akan
memiliki pengaruh yang signifikan, kekhawatiran di pasar hiburan dan pasar
digital akan mendapatkan pengaruh yang lebih besar terhadap Apple. Dalam hal
ini, tekanan sosio-ekonomi tampaknya menjadi faktor utama yang menentukan
seberapa efektif perusahaan di masa depan.
 Analisis PESTEL IPhone
Analisis PESTEL adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menganalisis
faktor-faktor makro lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi operasi dan
strategi bisnis suatu perusahaan. Berikut adalah analisis PESTEL untuk iPhone:
1. Politik:
Regulasi Privasi Data: Kebijakan pemerintah terkait perlindungan data pribadi
dapat mempengaruhi cara Apple mengumpulkan, menyimpan, dan
memanfaatkan data pengguna iPhone.
Kebijakan perdagangan internasional: Perubahan dalam kebijakan
perdagangan internasional, termasuk tarif dan hambatan perdagangan lainnya,
dapat mempengaruhi rantai pasokan iPhone dan harga akhir produk.
2. Ekonomi:
Pertumbuhan Ekonomi: Kondisi ekonomi global, termasuk pertumbuhan
GDP, pengangguran, dan inflasi, dapat memengaruhi daya beli konsumen
untuk produk iPhone.
Fluktuasi Mata Uang: Perubahan nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi
harga produk dan keuntungan Apple di pasar internasional.
3. Sosial:
Tren Konsumen: Perubahan dalam gaya hidup, preferensi, dan nilai-nilai
konsumen, seperti kebutuhan akan konektivitas, inovasi, dan keberlanjutan,
dapat mempengaruhi permintaan produk iPhone.
Kesadaran Lingkungan: Penekanan yang semakin besar pada masalah
lingkungan dan keberlanjutan dapat mempengaruhi persepsi konsumen
terhadap merek yang ramah lingkungan.
4. Teknologi:
Inovasi Teknologi: Perkembangan dalam teknologi seperti kecerdasan buatan,
Internet of Things (IoT), dan konektivitas 5G dapat memengaruhi permintaan
untuk fitur-fitur baru di iPhone.
Perkembangan Manufaktur: Kemajuan dalam proses manufaktur, termasuk
teknologi produksi yang lebih efisien, dapat mempengaruhi biaya produksi
dan kemampuan Apple untuk menghasilkan iPhone dalam jumlah besar.
5. Lingkungan:
Regulasi Lingkungan: Peraturan lingkungan terkait penggunaan bahan kimia
berbahaya, daur ulang, dan manajemen limbah elektronik dapat
mempengaruhi praktik produksi dan desain produk iPhone.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Tekanan dari masyarakat dan pemangku
kepentingan terkait tanggung jawab sosial perusahaan dapat memengaruhi
reputasi Apple dan persepsi konsumen terhadap merek tersebut.
6. Hukum:
Hak Kekayaan Intelektual: Perlindungan hukum terhadap hak kekayaan
intelektual Apple, termasuk paten dan merek dagang, dapat memengaruhi
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan inovasi dan melindungi
keunggulan kompetitifnya.
Analisis PESTEL ini membantu Apple dalam memahami lingkungan
eksternalnya dengan lebih baik, mengidentifikasi peluang dan ancaman
potensial, serta merumuskan strategi yang responsif terhadap dinamika pasar
dan regulasi yang berubah-ubah.
 Analisis SWOT Iphone
Berikut adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
untuk iPhone:
1. Strengths:
Kekuatan Merek: iPhone memiliki kekuatan merek yang sangat kuat dan
dikenal secara global, yang menciptakan loyalitas pelanggan yang tinggi.
Inovasi Produk: Apple terkenal karena inovasi dalam desain produk,
antarmuka pengguna yang intuitif, dan integrasi yang kuat antara perangkat
keras, perangkat lunak, dan layanan.
Ekosistem Ekosistem Tertutup: iPhone terintegrasi dengan ekosistem Apple
yang luas, termasuk App Store, iCloud, dan layanan lainnya, yang
meningkatkan pengalaman pengguna dan retensi pelanggan.
Kualitas dan Keandalan: iPhone dikenal karena kualitas konstruksi yang
tinggi dan kinerja yang andal, yang menciptakan persepsi nilai tinggi di antara
konsumen.
Dukungan Pelanggan: Apple menawarkan layanan pelanggan yang unggul,
termasuk dukungan teknis dan pembaruan perangkat lunak reguler, yang
meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Weaknesses:
Harga Tinggi: Harga iPhone cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan
produk serupa dari pesaing, yang dapat membatasi aksesibilitas bagi sebagian
konsumen.
Ketergantungan pada Inovasi: Apple sangat tergantung pada kemampuan
untuk terus menerus menghasilkan inovasi yang membedakan iPhone dari
pesaingnya.
Keterbatasan Fleksibilitas: Model bisnis dan ekosistem tertutup Apple dapat
membatasi fleksibilitas pengguna dan pengembang dalam menyesuaikan atau
memodifikasi produk dan layanan.
Persaingan yang Ketat: Pasar smartphone sangat kompetitif dengan banyak
pemain besar dan kecil, yang dapat mengancam pangsa pasar iPhone.
3. Opportunities:
Pasar Berkembang: Adopsi smartphone terus berkembang di pasar
berkembang, seperti India, yang menawarkan peluang pertumbuhan bagi
iPhone.
Ketidakpuasan Pesaing: Ketidakpuasan terhadap produk pesaing atau masalah
privasi dan keamanan data dapat memperluas pangsa pasar iPhone.
Inovasi Teknologi Baru: Pengembangan teknologi baru seperti 5G, augmented
reality (AR), dan kecerdasan buatan (AI) dapat menciptakan peluang untuk
fitur-fitur baru dan pengalaman pengguna yang ditingkatkan.
Ekspansi Layanan: Apple dapat terus memperluas portofolio layanan, seperti
Apple Music, Apple TV+, dan Apple Arcade, untuk mendiversifikasi
pendapatan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
4. Threats:
Persaingan Intensif: Persaingan yang ketat dari produsen smartphone lainnya,
terutama di segmen pasar menengah dan bawah, dapat mengancam pangsa
pasar iPhone.
Tantangan Rantai Pasokan: Ketegangan geopolitik, kekacauan politik, atau
kekurangan komponen kunci dapat mengganggu rantai pasokan iPhone.
Regulasi yang Ketat: Perubahan dalam regulasi privasi data atau kebijakan
perdagangan internasional dapat memengaruhi operasi dan strategi bisnis
Apple.
Perubahan Selera Konsumen: Perubahan tren dan preferensi konsumen
terhadap fitur, desain, dan harga produk dapat memengaruhi permintaan untuk
iPhone.
Analisis SWOT membantu Apple dalam mengidentifikasi faktor-faktor kunci
yang memengaruhi posisi iPhone di pasar, serta merumuskan strategi yang efektif
untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang ada.
C. Program Loyalitas Pelanggan
Apple memiliki beberapa program loyalitas pelanggan yang bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan keterlibatan pengguna iPhone. Berikut beberapa
program loyalitas yang ditawarkan oleh Apple:
1. Apple Rewards Program:
Apple Rewards Program merupakan program di mana pelanggan dapat memperoleh
poin atau hadiah berdasarkan pembelian produk Apple dan penggunaan layanan
seperti App Store, Apple Music, iCloud, dan lainnya. Poin yang terkumpul dapat
ditukarkan dengan diskon, hadiah, atau layanan gratis.
2. Apple Trade-In Program:
Program ini memungkinkan pelanggan untuk menukarkan perangkat lama mereka
dengan kredit untuk pembelian perangkat baru. Apple akan menilai nilai perangkat
lama dan memberikan kredit yang dapat digunakan untuk membeli produk Apple
baru.
3. AppleCare+:
AppleCare+ adalah program perlindungan produk yang ditawarkan oleh Apple.
Pelanggan yang membeli AppleCare+ mendapatkan dukungan teknis tambahan,
perlindungan terhadap kerusakan fisik dan cairan, serta layanan penggantian baterai
yang lebih luas.
4. Upgrade Program:
Program ini memungkinkan pelanggan untuk membayar bulanan untuk iPhone baru
dan memiliki opsi untuk memperbarui ke model terbaru setiap tahun setelah
membayar sejumlah cicilan tertentu. Ini memberikan fleksibilitas kepada pelanggan
untuk selalu memiliki iPhone terbaru tanpa membayar jumlah besar secara tunai.
5. Apple One:
Apple One adalah paket langganan yang menyatukan beberapa layanan Apple,
termasuk Apple Music, Apple TV+, Apple Arcade, iCloud, dan lainnya, dalam satu
langganan dengan harga yang lebih murah daripada jika dibeli secara terpisah. Ini
memberikan nilai tambah kepada pelanggan yang menggunakan beberapa layanan
Apple.
6. Apple Card:
Apple Card adalah kartu kredit yang dikeluarkan oleh Apple dan Goldman Sachs.
Program ini menawarkan cashback yang dapat digunakan untuk pembelian produk
Apple, termasuk iPhone, serta keuntungan lain seperti tidak ada biaya tahunan dan
alat manajemen keuangan yang terintegrasi dalam aplikasi Wallet.
Program-program ini membantu Apple untuk mempertahankan dan meningkatkan
loyalitas pelanggan dengan memberikan nilai tambah, insentif, dan kemudahan bagi
pengguna iPhone untuk tetap terhubung dengan ekosistem Apple.
D. Program Menjalin Kerjasama
 Apple Bekerjasama dengan SAP untuk Pengembangan Aplikasi iOS
Apple dan SAP, telah mengumumkan kerjasama untuk meningkatkan
pengembangan aplikasi iOS untuk developer dengan kemampuan mutakhir dari
platform SAP HANA. Kerja sama ini nantinya akan menghasilkan sebuah iOS
software development kit (SDK) terbaru dan akademi pelatihan. Ini diharapkan
akan membuat pengembang, mitra dan pelanggan dapat dengan mudah
membangun aplikasi iOS yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis mereka.
CEO Apple, Tim Cook, mengatakan bahwa kerja sama ini akan mengubah cara
pandang developer dalam membangun aplikasi iOS pada iPhone dan iPad, dengan
mempertimbangkan tingkat inovasi dan keamanan di iOS menggunakan teknologi
dari SAP. Mr. Cook juga menambahkan kalau Apple memberdayakan 2.5 juta
developer dari SAP untuk membangun sebuah SDK baru untuk iOS yang
memanfaatkan HANA Cloud Platform dari SAP.
SDK iOS baru buatan SAP ini nantinya diharapkan dapat tersedia sebagai alat
pengembang bagi developer aplikasi iOS secara cepat dan efisien. Aplikasi iOS
yang dibangun memakai SDK baru buatan SAP ini akan dapat memberikan akses
ke data inti dan proses bisnis di SAP dengan memanfaatkan fitur yang sudah ada
di iPhone dan iPad seperti TouchID, GPS dan notifikasi.
Nantinya, SDK baru buatan SAP ini akan menggunkan SAP Fiori sebgai bahasa
desain iOS. Selain membuat SDK baru, pada kerja sama ini SAP juga akan
membuat aplikasi iOS khusus untuk dapat digunakan pada berbagai operasi bisnis
penting. Diharapkan dari hasil kerja sama ini akan membuat nyaman bagi pelaku
industri yang ingin membuat aplikasi iOS yang membutuhkan akses ke data
penting perusahaan dan proses bisnis penting yang ada di perusahaannya.

Anda mungkin juga menyukai