Anda di halaman 1dari 102

DAFTAR ISI

Daftar isi ........................................................................................................ i


Daftar Tabel ................................................................................................... iii
Daftar Gambar ............................................................................................... v

Bab I Pendahuluan ........................................................................... 1


1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD
(KUA) ...................................................................................... I - 1
1.2. Tujuan Penyusunan KUA ........................................................ I - 2
1.3. Dasar Hukum Penyusunan KUA ............................................. I - 2

Bab II Kerangka Ekonomi Makro Daerah ............................................. II - 1


2.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ............................................ II - 1
2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah .......................................... II - 16

Bab III Asumsi Dasar dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan


dan Belanja Daerah ................................................................... III - 1
3.1. Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBN ........................... III - 1
3.2. Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBD ........................... III - 4

Bab IV Kebijakan Pendapatan Daerah .................................................. IV - 1


4.1. Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah yang
Diproyeksikan untuk Tahun Anggaran 2022 .......................... IV - 1
4.2. Target Pendapatan Daerah meliputi Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lai-lain
Pendapatan Daerah yang Sah ................................................ IV - 3

Bab V Asumsi Dasar dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan


dan Belanja Daerah ................................................................... V - 1
5.1. Kebijakan terkait dengan Perencanaan Belanja....................... V - 1
5.2. Rencana Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Transfer
dan Belanja Tidak Terduga .................................................... V - 49

Bab VI Asumsi Dasar dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan


dan Belanja Daerah ................................................................... VI - 1
6.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan......................................... VI - 1
6.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan ........................................ VI - 3

i
Bab VII Strategi Pencapaian .................................................................. VII - 1
Langkah Konkrit dalam Mencapai Target ....................................... VII - 1
Bab VIII Penutup .................................................................................... VIII - 1

ii
DAFTAR TABEL

2.1. PDRB ADHK Kabupaten Maluku Tenggara Tahun2016 – 2020 ........... II - 5


2.2. PDRB ADHB Kabupaten Maluku Tenggara Tahun2016 – 2020 ........... II - 6
2.3. PDRB Perkapita Maluku Tenggara Tahun 2020 .................................. II - 7
2.4. Perkembangan Capaian Kinerja Bidang Penanaman Modal
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2020 .......................................... II - 10
2.5. Aspek Ketenagakerjaan Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2020 ..... II - 11
2.6. Jumlah Penduduk, Tingkat Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin
dan Kontribusi Kemiskinan Kabupaten dan Kota di Provinsi Maluku
Tahun 2020 ........................................................................................ II - 15
3.1. Realisasi Indikator Makro Pembangunan Tahun 2020 dan Target
Tahun 2021 – 2022............................................................................. III - 3
3.2. Realisasi Indikator Makro Provinsi Maluku Tahun 2019 – 2020 Dan
Target Tahun 2021 – 2022 .................................................................. III - 4
3.3. Realisasi Indikator Makro Kabupaten Maluku Tenggara Tahun
2019 – 2020 Dan Target Tahun 2021 – 2022 ...................................... III - 6
4.1. Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun Anggaran 2017 – 2021 ............................................................. IV - 3
4.2. Target/Proyeksi Pendapatan Daerah Menurut Sumber Pendapatan
Tahun Anggaran 2022 ........................................................................ IV - 3
4.3. Target/Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun Anggaran 2022 ........................................................................ IV - 6
5.1. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Dalam Rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2022 dengan
Bidang Pembangunan Nasional .......................................................... V - 5
5.2. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Dalam Rancanagan APBD Tahun 2022 dengan Prioritas Provinsi ....... V - 14
5.3. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Dalam Rancanagan KUA dan PPAS Tahun 2022 dengan Prioritas
Daerah................................................................................................ V - 17
5.4. Prioritas Pembangunan Nasional, Prioritas Provinsi Maluku dan
Kabupaten Maluku Tenggara .............................................................. V - 19

iii
5.5. Target/Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun Anggaran 2022 ........................................................................ V - 50
6.1. Proyeksi/Target Penerimaan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun Anggaran 2022 ........................................................................ VI - 3

iv
DAFTAR GAMBAR

2.1. PDRB ADHK, PDRB ADHB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi


Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2016 – 2020 ............................... II - 3
2.2. Perbandingan Pertumbuhan dan Kontraksi Lapangan Usaha PDRB
ADHB Tahun 2020 ............................................................................. II - 4
2.3. PDRB Perkapita Maluku Tenggara Tahun 2020 .................................. II - 7
2.4. Laju Inflasi Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2016 - 2020 ............. II - 9
2.5. Laju Inflasi Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2019 - 2020 ............. II - 10
2.6. Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2016 – 2020............................................................................. II - 12
2.7. Garis Kemiskinan dan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Maluku
Tenggara Tahun 2016 – 2020 ............................................................. II - 14
2.8. Indeks Williamson Kabupaten Maluku Tenggara Tahun
2016 – 2020 ........................................................................................ II - 16

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagaimana diamanatkan dalam pasal 89 ayat (1), Peraturan Pemerintah


Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa Kepala
Daerah menyusun Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Rancangan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) berdasarkan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) dengan mengacu pada pedoman penyusunan APBD.
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara telah menyusun RKPD Tahun Anggaran
2022 dan telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor …..
Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku
Tenggara Tahun 2022. Berdasarkan RKPD tersebut, Pemerintah Maluku Tenggara
menyusun Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2022, sebagai landasan
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2022.

KUA yang disusun memuat Kondisi Makro Daerah; Asumsi Penyusunan


APBD; Kebijakan Pendapatan Daerah; Kebijakan Belanja Daerah; Kebijakan
Pembiayaan Daerah; dan Strategi Pencapaiannya. Dengan demikian, maka KUA
Tahun Anggaran 2022 yang menjadi pedoman dan ketentuan umum dalam
penyusunan RAPBD Tahun Anggaran 2022. Kebijakan umum ini diharapkan
dapat menjembatani antara arah dan tujuan strategis dengan ketersediaan
anggaran. KUA Tahun Anggaran 2022 ini merupakan respon kebijakan terhadap
dinamika dan permasalahan yang menjadi perhatian dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan pada Tahun Anggaran 2022.

Pandemi Covid-19 yang terjadi sampai saat ini sangat berdampak luas pada
kegiatan masyarakat, tidak hanya membawa dampak pada bidang kesehatan
namun pada Bidang Ekonomi dan keuangan yang diperkirankan masih tetap
berlanjut. Oleh karena itu, perlu dilakukan antisipasi yang memadai diikuti oleh
pengambilan keputusan secara tepat untuk dapat meminimalisasi dampak negatif
pada sektor ekonomi dan keuangan daerah. Komitmen Pemerintah Kabupaten
Maluku Tenggara untuk menjaga keberlanjutan keuangan daerah guna
mewujudkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat ditunjukkan dengan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 I- 1


berbagai upaya untuk mengelola fiskal dengan sebaik-baiknya melalui
peningkatan pendapatan daerah secara optimal, serta berupaya melakukan
perbaikan kinerja penyerapan anggaran. Hal ini diarahkan agar pelaksanaan
APBD dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat
di Kabupaten Maluku Tenggara.

Dinamika tersebut menempatkan kondisi perekonomian Kabupaten Maluku


Tenggara sebagai perhatian dalam penyusunan KUA Tahun Anggaran 2022,
utamanya tersedianya dana untuk belanja yang diperoleh dari pendapatan.
Ketersediaan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah nantinya
akan digunakan dalam mendukung jalannya fungsi pemerintahan dan pemberian
pelayanan kepada masyarakat, sehingga harapan masyarakat maupun tantangan
yang dihadapi pemerintah dapat diwujudkan dan pada akhirnya diharapkan pula
dapat memberikan implikasi yang lebih luas terhadap suksesnya pelaksanaan
mandat yang diamanatkan kepada pemerintah serta semakin meningkatnya
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara.

Kondisi tersebut menjadi salah satu pertimbangan untuk menyusun


Kebijakan Pendapatan, Kebijakan Belanja dan Kebijakan Pembiayaan Daerah
dalam KUA Tahun Anggaran 2022.

1.2. Tujuan Penyusunan Kebijakan APBD.

1) Menghasilkan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten


Maluku Tenggara dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Maluku Tenggara atas kebijakan pendapatan, belanja dan
pembiayaan serta asumsi yang mendasari dalam pencapaian target
perencanaan pembangunan dalam RKPD Kabupaten Maluku Tenggara
tahun 2022;

2) Menjadi landasan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan


Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2022.

1.3. Dasar Hukum Penyusunan KUA.

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Kebijakan Umum


Anggaran Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2022 meliputi :

1. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-


Daerah Swatantra Tingkat II dalam Wilayah Daerah Swatantra Tingkat

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 I- 2


I Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor
111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1645);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4287);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan


Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian


Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata


Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 I- 3


Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat


Daerah (Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 114);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2017 tentang perubahan atas


Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6042);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan


Minimal (Lembaran Negara Tahun 2018 Nomor 2);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 42); 14.Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
10);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 77 Tahun


2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
Negara Tahun 2020 Nomor 1781);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 80 Tahun


2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

17. Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun


2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencaa Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1312);

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 I- 4


18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2018 Tentang Reviu Atas Dokumen Perencanaan Pembangunan dan
Anggaran Daerah Tahunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 462);

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 130 Tahun
2018 tentang Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan
dan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan (Berita Negara Tahun
2018 Nomor 139);

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 70 Tahun


2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114);

21. Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 90 Tahun


2019 Tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 17 Tahun


2021 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun 2021(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
496);

23. Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun


2021 Tentang Penyediaan dan Percepatan Penyaluran Bantuan Sosial
dan/atau Jaringan Pengaman Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor … Tahun


2020 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2022 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor……);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 12 Tahun 2013


tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2012 - 2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2013 Nomor 12);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 3 Tahun 2019


tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 I- 5


Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2018 -2023 (Lembaran Daerah
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2019 Nomor 3);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 4 Tahun 2019


tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Maluku Tenggara (Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
Provinsi Maluku Tahun 2019 Nomor 4);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 1 Tahun 2020


tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Maluku
Tenggara (Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi
Maluku Tahun 2020 Nomor 1);

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 I- 6


BAB II

KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

2.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah.

Kondisi perekonomian Kabupaten Maluku Tenggara dapat dilihat


dari beberapa indikator makro ekonomi daerah, meliputi laju
pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), inflasi,
perkembangan investasi, ketenagakerjaan, pendapatan dan
ketimpangan regional.

Kebijakan ekonomi daerah merupakan bagian dari pembangunan


daerah. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses di
mana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-
sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu
lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi
(pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Oleh karena itu, arah
kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Maluku Tenggara disusun dengan
berpedoman pada kondisi ekonomi Kabupaten, Provinsi dan Nasional
serta tetap memperhatikan dinamika perekonomian global. Krisis
ekonomi yang terjadi akibat pandemi COVID-19.

2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi.

Dinamika perekonomian di suatu daerah terjadi karena interaksi


berbagai variabel ekonomi yaitu pendapatan masyarakat, konsumsi
rumah tangga, Investasi, pengeluaran pemerintah, serta neraca ekspor-
impor. Dari sisi pengeluaran pemerintah yang diwujudkan melalui
belanja, baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung,
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui belanja,
pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan publik yang baik
melalui berbagai program dan kegiatan pembangunan.

Pada lingkup pemerintah daerah, kondisi ekonomi yang baik


dengan dukungan iklim usaha yang kondusif dan memadai, akan
menunjang pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 1


pelayanan masyarakat yang baik dan berkelanjutan. Gambaran
mengenai kondisi ekonomi suatu wilayah dapat ditunjukkan melalui
indikator ekonomi makro, yang meliputi pertumbuhan ekonomi daerah,
pendapatan regional, pendapatan perkapita, dan tingkat inflasi daerah

Indikator ekonomi daerah tahun sebelumnya digunakan sebagai


gambaran yang diasumsikan akan berlangsung pada tahun mendatang
dan merupakan salah satu faktor yang turut berpengaruh terhadap
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun
rencana.

Capaian indikator ekonomi makro daerah sampai dengan tahun


2021, adalah sebagai berikut :

2.1.1.1. Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) Kabupati Maluku


Tenggara.

Perekonomian Daerah merupakan salah satu faktor yang


mempengaruhi tingkat kesejahteraan. Jumlah Produksi dan
peningkatannya diharapkan mampu meningkatkan pendapatan
masyarakat sehingga juga berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan
rakyat.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbagi dua yaitu PDRB


Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) yang menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun
berjalan, serta PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) menunjukkan
nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan
harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar (saat
ini masih menggunakan tahun dasar 2010).

PDRB menurut harga berlaku digunakan untuk mengetahui


kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi
suatu daerah. Sementara itu, PDRB konstan digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau
pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga.
Pertumbuhan ekonomi yang dalam hal ini Laju PDRB diperoleh dari
perhitungan PDRB ADHK.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 2


Laju Pertumbuhan menunjukkan perkembangan agregat
pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya.
PDRB ADHB, PDRB ADHK dan LPE dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1.
PDRB ADHK, PDRB ADHB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2016- 2020

Sumber: BPS Maluku Tenggara, 2021

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2020 sebesar


Rp3.260.401.000.000,00, mengalami peningkatan sebesar 0.92 persen
dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp3.230.619.160.000,00. Persentase
kenaikan pada PDRB tahun 2020 sebesar 0,92 persen lebih rendah
dibandingkan pada tahun 2019 yang sebesar 8 persen.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2020 sebesar


Rp1.966.830.000.000,00. Mengalami penurunan sebesar 0.29 persen
dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp1.972.725.730.000,00. Persentase
pertumbuhan PDRB ADHK juga digunakan untuk menggambarkan Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE). Pertumbuhan Ekonomi tahun 2020
mengalami perlambatan sebesar 0,29 persen. Perlambatan ini
dipengaruhi variable eksternal Covid-19.

PDRB Kabupaten Maluku Tenggara merupakan agregasi dari nilai


sektoral lapangan usaha ekonomi di Kabupaten Maluku Tenggara.
PDRB Kabupaten Maluku Tenggara menurut lapangan usaha dirinci
menjadi 17 kategori lapangan usaha. Nilai PDRB dari ke-17 kategori
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 3
tersebut masih didominasi oleh kategori lapangan usaha pertanian,
kehutanan dan perikanan.

Dampak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, 12 lapangan usaha


dari total 17 Lapangan Usaha PDRB mengalami kontraksi (output
agregat negatif). Secara lengkap disajikan pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.2.
Perbandingan Pertumbuhan Dan Kontraksi Lapangan Usaha
PDRB ADHB Tahun 2020

Sumber: BPS Maluku Tenggara, 2021 (diolah)

Lapangan Usaha yang mengalami kontraksi paling besar adalah


Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan. Lapangan Usaha ini,
berkontraksi sebesar 13,85 persen. Kebijakan pembatasan sosial dan
kepanikan yang terjadi akibat Covid-19, mengakibatkan aktivitas
perjalanan masyarakat turun secara signifikan. Hal ini juga mempengaruhi
pertumbuhan di sektor lapangan usaha Akomodasi dan Makan Minum
yang berkontraksi sebesar 5,34 persen.

Jumlah isian hotel dan penginapan menurun secara drastis, yang


juga berdampak pada usaha rumah makan. Rumah makan tidak
beroperasi secara maksimal. Kunjungan yang sangat terbatas,
mengakibatkan produktivitas usaha rumah makan sangat rendah.

Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif sebanyak 5


(lima) Lapangan Usaha. Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi
adalah, pengadaan listrik dan gas sebesar 5,95 persen, diikuti Jasa

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 4


Kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 4,93 persen. Hal ini turut
dipengaruhi adanya alokasi anggaran dan aktivitas pencegahan serta
penanganan Covid-19 yang menjadi prioritas. Di samping itu, Lapangan
usaha Informasi dan Komunikasi juga mengalami pertumbuhan, yaitu
sebesar 1,73 persen. Selain kebijakan perluasan akses telekomunikasi dan
infomasi, pelaksanaan virtual meeting yang berkembang dalam masa
pandemic juga menjadi faktor pendorong.

Nilai PDRB (ADHK dan ADHB) dalam periode 2016 s.d 2020,
disajikan pada Tabel berikut:

Tabel 2.1
PDRB ADHK Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2016–2020
Tahun
Kode Komponen
2016 2017 2018 2019 2020

A Pertanian, Kehutanan, 517,544.17 541,348.40 568,089.15 597,473.14 608,210.00


dan Perikanan
B Pertambangan dan 8,123.55 8,684.97 9,217.52 9,713.90 9,711.00
Penggalian
C Industri Pengolahan 22,980.40 24,447.68 25,686.98 26,883.49 26,339.00

D Pengadaan Listrik, Gas 1,825.94 1,855.33 1,921.75 1,963.16 2,080.00

E Pengadaan Air, 6,242.31 6,608.39 6,954.22 7,360.49 7,490.00


Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 171,991.00 181,952.70 193,587.73 206,075.43 205,220.00

G Perdagangan Besar dan 217,249.95 234,635.52 250,629.88 265,819.59 258,140.00


Eceran, dan Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor

H Transportasi dan 49,525.18 52,929.70 56,305.69 58,728.84 50,590.00


Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi 38,020.14 39,290.01 41,119.36 42,914.15 40,620.00
dan Makan Minum
J Informasi dan 23,057.26 23,860.50 24,806.79 25,664.61 26,110.00
Komunikasi
K Jasa Keuangan 69,847.85 75,696.84 81,997.19 87,683.09 87,290.00

L Real Estate 3,480.20 3,561.93 3,631.36 3,698.79 3,690.00

M,N Jasa Perusahaan 7,429.43 7,638.94 7,870.58 8,077.00 8,030.00

O Administrasi 357,927.50 382,473.64 409,159.51 437,904.41 437,830.00


Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 83,674.30 88,643.94 93,776.39 99,454.63 99,450.00

Q Jasa Kesehatan dan 53,956.94 56,832.85 59,362.57 62,750.47 65,850.00


Kegiatan Sosial
R,S,T, Jasa lainnya 27,837.20 28,452.03 29,580.42 30,560.56 30,180.00

PDRB ADHK 1,660,713.31 1,758,913.37 1,863,697.09 1,972,725.73 1,966,830.00


Sumber: BPS Kabupaten Maluku Tenggara 2021.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 5


Tabel 2.2
PDRB ADHB Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2016–2020
Tahun
Kode Komponen
2016 2017 2018 2019 2020

A Pertanian, 760,385.41 826,062.51 884,255.66 947,486.33 978,262.00


Kehutanan, dan
Perikanan

B Pertambangan dan 11,734.92 12,895.66 13,882.40 14,852.20 15,030.00


Penggalian

C Industri Pengolahan 34,396.48 37,994.51 41,015.56 43,549.96 43,345.00

D Pengadaan Listrik, 2,054.17 2,333.89 2,445.60 2,520.68 2,690.00


Gas

E Pengadaan Air, 9,261.09 10,274.25 10,964.96 11,794.19 12,125.00


Pengelolaan
Sampah, Limbah dan
Daur Ulang

F Konstruksi 274,570.29 298,858.01 327,898.91 355,287.23 359,330.00

G Perdagangan Besar 302,059.60 341,403.40 373,328.08 403,035.72 393,349.00


dan Eceran, dan
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor

H Transportasi dan 73,062.02 82,521.43 89,483.70 97,849.09 83,800.00


Pergudangan

I Penyediaan 59,969.97 64,235.29 68,158.82 72,373.79 68,880.00


Akomodasi dan
Makan Minum

J Informasi dan 28,385.29 30,116.79 32,815.73 34,632.84 35,740.00


Komunikasi

K Jasa Keuangan 95,353.85 107,784.74 121,281.79 131,655.52 130,280.00

L Real Estate 4,683.57 4,894.48 5,080.33 5,210.04 5,230.00

M,N Jasa Perusahaan 9,702.62 10,329.80 11,005.71 11,432.78 11,540.00

O Administrasi 590,353.33 659,696.48 728,861.62 798,719.99 812,290.00


Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib

P Jasa Pendidikan 127,215.61 139,187.86 148,070.75 158,378.98 161,020.00

Q Jasa Kesehatan dan 75,541.24 82,692.09 88,243.53 95,172.62 100,860.00


Kegiatan Sosial

R,S,T,U Jasa lainnya 40,352.79 42,303.52 44,474.67 46,667.21 46,630.00

PDRB ADHB 2,499,082.25 2,753,584.70 2,991,267.79 3,230,619.16 3,260,401.00

Sumber: BPS Kabupaten Maluku Tenggara 2021.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 6


2.1.1.2. Pendapatan Perkapita.

PDRB perkapita merupakan gambaran dan rata-rata pendapatan


yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu
wilayah/daerah. PDRB Pekapita merupakan perbandingan antara total
PDRB (ADHB) suatu wilayah dengan jumlah penduduk wilayah tersebut
dalam rentang waktu tertentu. Data PDRB Perkapita menunjukkan tingkat
kesejahteraan suatu wilayah. Semakin besar PDRB Perkapita, maka
asumsinya tingkat kesejahteraan semakin baik. Nilai PDRB Perkaita
dihitung dalam satuan waktu tahunan. Komponen hitung dan Nilai PDRB
Perkapita Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2016–2020, disajikan pada
tabel berikut:

Tabel 2.3
PDRB Perkapita Maluku Tenggara Tahun 2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020

1 PDRB ADHB 2,499,082,250,000 2,753,584,700,000 2,991,267,790,000 3,230,619,160,000 3,260,401,000,000

2 Jumlah Penduduk 99,086 99,284 99,591 99,790 121,511

PDRB Perkapita
3 25,221,345.60 27,734,425.49 30,035,523.19 32,374,177.37 26,832,146.88
(1/2)

Sumber: BPS Kabupaten Maluku Tenggara 2021

Gambar 2.3
PDRB Perkapita Maluku Tenggara Tahun 2020

32.37
30.03

27.73
26.83
25.22

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Maluku Tenggara 2021

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 7


PDRB Perkapita Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2020
mengalami penurunan yang cukup tajam. Tahun 2019 sebesar 32,37 juta
rupiah, turun menjadi 26,83 juta rupiah

Terdapat dua hal yang diasumsikan sebagai penyebab penurunan


dimaksud, yaitu:

1) Perlambatan peningkatan nilai PDRB ADHB yang disebabkan variable


ekternal Covid-19

2) Peningkatan data jumlah penduduk, penyesuaian hasil sensus tahun


2020. Jika sebelumnya data penduduk menggunakan tahun dasar
sensus 2010 dan proyeksinya, maka data penduduk tahun 2020 sudah
menggunakan data sensus tahun 2020

2.1.1.3. Inflasi

Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara


umum dan terus-menerus, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas pada barang
lainnya. Secara umum Inflasi terjadi sebagai akibat dari, 1) Tarikan
Permintaan dan 2) Dorongan Penawaran. Permintaan yang tinggi melebihi
penawaran (pasokan) akan mengakibatkan harga naik. Hal ini umumnya
terjadi pada bulan-bulan dimana terdapat hari besar keagamaan.

Adapun dorongan penawaran secara umum terjadi karena pasokan


barang berkurang. Mengakibatkan jumlah permintaan yang normal tidak
terpenuhi. Hal ini umumnya terjadi pada kondisi, bencana alam, krisis
sosial/ekonomi, kegagalan produksi dan wabah penyakit.

Inflasi harus terjaga dan stabil dalam posisi yang rendah, baik
dalam perhitungan tahun ke tahun, maupun dalam perhitungan bulanan.
Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan
ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian
inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak
stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi
masyarakat.

Inflasi Kabupaten Maluku Tenggara dihitung dengan sampel hitung


Kota Tual. Dalam periode 2016–2020, terjadi fluktuasi Inflasi sebagaimana
disajikan pada gambar berikut:

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 8


Gambar 2.4
Laju Inflasi Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2016–2020

2.97
2.34
2.06
1.62

-2.74

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Maluku Tenggara 2021

Tahun 2020 dalam perhitungan tahun ke tahun (yoy), Laju Inflasi


Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 2,06 persen, mengalami perlambatan
dibanding Tahun 2019 sebesar 2,34 persen. Adapun laju inflasi Kabupaten
Maluku Tenggara sebesar 2,06 persen, masih berada dalam rentang
sasaran Inflasi sesuai PMK No. 124 / PMK. 010 / 2017 yaitu untuk tahun
2020 sebesar 3 (tiga) persen dan maksimal 4 (empat) persen.

Tahun 2020 sangat dipengaruhi pandemi Covid-19, yang


menyebabkan inflasi bulanan sepanjang Tahun 2020, sangat fluktuatif.
Sepanjang Tahun 2020, terjadi deflasi pada 6 (enam) bulan, yaitu pada
bulan Februari, Maret, Juli, Agustus, Oktober dan Desember. Pada 6
(enam) bulan lainnya, terjadi inflasi.

Perhitungan inflasi bulanan menunjukkan inflasi tertinggi di Tahun


2020 terjadi pada Bulan Juni sebesar 1,07 persen dan pada Bulan
November sebesar 1,15 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi pada
bulan Agustus sebesar 0,57 persen. Komponen yang paling berpengaruh
pada Laju Inflasi dan/atau Deflasi di Kabupaten Maluku Tenggara pada
Tahun 2020 adalah Komponen Bahan Makanan. Komponen bahan
makanan yang dipengaruhi oleh kondisi alam/cuaca, sangat berdampak
pada perubahan harga. Fluktuasi perubahan harga pada perhitungan
bulanan di Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2020 beserta
perbandingannya dengan Tahun 2019, disajikan pada Gambar berikut:

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 9


Gambar 2.5
Laju Inflasi Bulanan Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2019 dan 2020

Sumber: BPS Kab.Maluku Tenggara 2021 (diolah)

2.1.1.4. Penanaman Modal (Investasi)

Perkembangan penanaman modal di Kabupaten Maluku Tenggara


dapat dilihat dari besaran nilai investasi dan rasio daya serap tenaga kerja.
Nilai investasi berkolerasi positif dengan tingkat penyerapan tenaga kerja.
Semakin tinggi nilai investasi semakin besar tingkat penyerapan tenaga
kerja yang menggambarkan kondisi perekonomian daerah dalam keadaan
kondusif. Capaian kinerja bidang penanaman modal Kabupaten Maluku
Tenggara dapat disimak pada tabel berikut :

Tabel 2.4
Perkembangan Capaian Kinerja Bidang Penanaman Modal
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2020
2020
Baseline Capaian
No Indikator Target Realisasi Ket
(Thn 2017) (%)
(T) (R)

1 Jumlah Kerjasama Investasi - 2 2 100

Sumber: RPJMD Tahun 2018-2023 dan Dinas PMPTSP

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 10


2.1.1.5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Salah satu masalah utama pembangunan adalah pengangguran.


Pengangguran merupakan besaran penduduk usia kerja (15-64 tahun) yang
termasuk dalam Angkatan Kerja namun tidak dapat ditampung oleh
lapangan pekerjaan. Dengan demikian, didalam sistem pasar tenaga kerja
terjadi surplus penawaran tenaga kerja. Kesenjangan antara penawaran
tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja inilah yang disebut sebagai
pengangguran.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) memberikan indikasi tentang


penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran. TPT
diukur sebagai persentase pengangguran terhadap jumlah penduduk yang
termasuk angkatan kerja.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menunjukkan gap antara


pencari kerja dengan lapangan kerja yang tersedia pada satu periode
tertentu di wilayah tertentu. TPT memperbandingkan jumlah angkatan
kerja yang tidak bekerja terhadap total angkatan kerja.

Di Kabupaten Maluku Tenggara, pada Tahun 2020 Jumlah angkatan


kerja sebanyak 46.185 orang. Yang bekerja sebanyak 43.897 orang
sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 2.288 orang. Sehingga tingkat
pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2020
sebesar 4,95 persen.

Tabel 2.5
Aspek Ketenagakerjaan Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2020
JENIS KELAMIN
URAIAN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1.Angkatan Kerja 25,252.00 20,933.00 46,185.00
• Bekerja 23,836.00 20,061.00 43,897.00
• Tidak Bekerja 1,416.00 872.00 2,288.00
Tingkat Pengguran Terbuka 5.61% 4.17% 4.95%
2.Bukan Angkatan Kerja 8,862.00 15,749.00 24,611.00
• Sekolah 2,682.00 3,440.00 6,122.00
• Mengurus Rumah
2,141.00 10,226.00 12,367.00
Tangga
• Lainnya 4,039.00 2,083.00 6,122.00

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 11


JENIS KELAMIN
URAIAN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
3.Jumlah Penduduk Usia
34,114.00 36,682.00 70,796.00
Produktif (3=1+2)
Sumber: BPS Maluku Tenggara 2020 (diolah)

TPT pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen. Dari
2,45 persen di Tahun 2019 menjadi 4,95 persen di Tahun 2020. Kenaikan
ini didorong oleh meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak bekerja
dan/atau kehilangan lapangan pekerjaan, dari 1.013 orang pada tahun
2019 naik menjadi 2.288 orang di tahun 2020. Di sisi lainnya, jumlah
angkatan kerja juga meningkat, dan penduduk yang bekerja juga
mengalami peningkatan dari 38.254 orang menjadi 43.897 orang.

Fluktuasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama periode


2015-2020, disajikan pada gambar berikut:

Gambar 2.6
Tingkat Pengangguran Terbuka
Kabupaten Maluku Tenggara 2016–2020

2.1.1.6. Persentase Penduduk di Atas Garis Kemiskinan.

Penduduk miskin didefinisikan sebagai penduduk yang


pendapatannya (pendekatan pengeluaran) lebih kecil dari pendapatan yang
dibutuhkan untuk hidup secara layak di wilayah tempat tinggalnya.
Kebutuhan untuk hidup layak tersebut diterjemahkan sebagai suatu
jumlah rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi makanan setara
2.100 kalori sehari, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan,
transportasi, dan lain-lain. Jumlah rupiah tersebut kemudian disebut
sebagai garis kemiskinan.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 12


Kemiskinan merupakan salah satu indikator kinerja utama dalam
RPJMD 2018-2023. Dalam hubungan dengan pencapaian target RPJMD,
maka Tingkat Kemiskinan sebesar 22,75 persen sesuai target RPJMD

Tujuan pertama yang tercantum dalam Sustainable Development


Goals (SDGs) yaitu mengakhiri kemiskinan. SDGs merupakan suatu
bentuk aksi dunia terhadap beragam permasalahan di bidang sosial,
ekonomi, dan lingkungan.

Kemiskinan diangkat sebagai tujuan utama tentu bukan tanpa


alasan. Peningkatan kesejahteraan yang terukur dari penurunan tingkat
kemiskinan merupakan cerminan keberhasilan pembangunan yang
didambakan setiap negara, termasuk Indonesia.

Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi


untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang
diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk miskin adalah penduduk yang
memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis
kemiskinan (BPS 2016). Kemiskinan yang diukur dengan metode ini,
diasumsikan sebagai pengukuran kemiskinan secara makro.

Adapun Garis Kemiskinan adalah representasi dari jumlah rupiah


minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok makanan
dan bukan makanan untuk setiap orang dalam waktu 1 (satu) bulan.
Setiap orang yang pengeluaran bulanannya lebih rendah dari Garis
Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk di bawah garis kemiskinan.
Perbandingan Garis Kemiskinan dan Presentase Penduduk Miskin di
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2016–2020 disajikan pada gambar
berikut:

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 13


Gambar 2.7
Garis Kemiskinan dan Tingkat Kemiskinan
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2016 – 2020

600,000 25
24.81
24.5
500,000

24
23.87
400,000
23.27 23.5

300,000 23
22.75

22.5
200,000 22.57
22

100,000
21.5

350,661 373,386 436,927 464,649 517,821


- 21
2016 2017 2018 2019 2020

Garis Kemiskinan Tingk at Kemiskinan

Sumber: BPS Maluku Tenggara 2021, diolah

Garis kemiskinan (GK) di Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2020


sebesar Rp517.821,00. Artinya setiap penduduk Maluku Tenggara yang
rata-rata pengeluaran perbulan kurang dari angka tersebut dikategorikan
penduduk miskin. Dengan besaran GK Rp517.821,00, persentase
penduduk miskin di Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2020 sebesar
22,57 persen.

Jika dikombinasikan dengan jumlah penduduk Maluku Tenggara


tahun 2020 sebanyak 121.511 jiwa, maka diperoleh total penduduk miskin
di Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2020 sebanyak 27.425 orang. Angka
ini meningkat dari tahun 2019 sebanyak 22.690 orang. Analisis ini
menunjukkan bahwa secara statistik, persentase penduduk miskin di
Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2020 lebih kecil dari pada tahun
2019, meskipun secara riil jumlah orang miskin, mengalami kenaikan.

Adapun dalam perbandingan dengan Kabupaten dan Kota lain di


Provinsi Maluku, Kabupaten Maluku Tenggara berada di posisi kelima,
kabupaten/kota yang berkontribusi paling besar bagi kemiskinan Provinsi
Maluku. Kabupaten Maluku Tenggara berkontribusi sebesar 7,85 persen,
penyumbang terbesar Kabupaten Maluku Tengah dengan kontribusi 23,82
persen. Jumlah Penduduk, Tingkat Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin
dan Kontribusi kemiskinan Kabupaten dan Kota di Provinsi Maluku tahun
2020 disajikan pada tabel berikut:

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 14


Tabel 2.6
Jumlah Penduduk, Tingkat Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin
dan Kontribusi kemiskinan Kabupaten dan Kota di Provinsi Maluku
Tahun 2020

JUMLAH KONTRIBUSI
JUMLAH TINGKAT
NO KAB/KOTA PENDUDUK KAB/KOTA KE
PENDUDUK KEMISKINAN
MISKIN PROVINSI

1 Kepulauan Tanimbar 123,572 27.11 33,500 9.59

2 Maluku Tenggara 121,511 22.57 27,425 7.85

3 Maluku Tengah 419,420 19.83 83,171 23.82

4 Buru 135,238 16.64 22,504 6.44

5 Aru 102,237 26.26 26,847 7.69

6 SBB 209,856 25.11 52,695 15.09

7 SBT 137,972 23.04 31,789 9.10

8 MBD 81,928 29.15 23,882 6.84

9 Bursel 75,410 15.75 11,877 3.40

10 Ambon 347,288 4.51 15,663 4.48

11 Tual 88,280 22.51 19,872 5.69

PROVINSI MALUKU 1,842,712 18.95 349,225 100

Sumber: BPS Maluku Tenggara 2021, diolah

Fluktuasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama periode


2015-2020, disajikan pada gambar berikut:

2.1.1.7. Ketimpangan Pembangunan Antarkecamatan (Indeks


Williamson)

Untuk mengukur tingkat ketimpangan pembangunan


antarkecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara digunakan perhitungan
Indeks Williamson. Indeks Williamson merupakan ukuran ketimpangan
pendapatan untuk menganalisis seberapa besarnya kesenjangan
antarwilayah/daerah. Dasar perhitungannya dengan menggunakan PDRB
per kapita dalam kaitannya dengan jumlah penduduk per daerah.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 15


Gambar 2.8
Indeks Williamson Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2016–2020
0.315
0.31
0.31

0.305
0.3 0.3
0.3

0.295
0.29 0.29
0.29

0.285
2016 2017 2018 2019 2020

Hasil perhitungan Indeks Williamson Maluku Tenggara tahun 2016


hingga 2020 menunjukkan nilai indeks yang semakin menurun dari waktu
ke waktu. Hal ini sekaligus menunjukan bahwa kesenjangan antar
kecamatan di Maluku Tenggara dalam periode tersebut mengalami
penyempitan dan/atau terjadi pergerakkan ke arah pemerataan. Nilai
indeks tahun 2020 sebesar 0.29 bermakna, kesenjangan di Maluku
Tenggara berada pada kategori sedang.

Dari angka IW di atas, dapat dikatakan bahwa ketimpangan


pembangunan antarkecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun
2015 sampai dengan tahun 2020, termasuk ketimpangan kategori sedang.
Hasil analisis ini juga menjelaskan bahwa hasil-hasil pembangunan di
daerah dari tahun ke tahun telah memberikan dampak positif bagi
penduduk di semua kecamatan dan dampak pengganda pembangunan
sudah tidak hanya dinikmati oleh penduduk yang tinggal di wilayah pusat
pertumbuhan akan tetapi sudah tersebar ke kecamatan lain meskipun
tingkat pemerataannya masih perlu terus ditingkatkan

2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam perencanaan,

penyusunan dan pelaksanaan anggaran, program maupun


kegiatan dalam perumusannya dilaksanakan secara ;

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 16


- Transparan, yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak
diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan daerah
dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan, dan rahasia negara;

- Efisien, yaitu pencapaian keluaran (output) tertentu dengan


masukan terendah atau masukan terendah dengan keluaran
(output) maksimal;

- Efektif, yaitu kemampuan mencapai target dengan sumber


daya yang dimiliki, melalui cara atau proses yang paling
optimal serta akuntabel, yaitu setiap kegiatan dan hasil akhir
dari perencanaan pembangunan Daerah harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Arah Kebijakan Keuangan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara


berdasarkan atas regulasi yang berlaku yakni :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019


tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor … Tahun 2021 tentang


Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2022;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor …/PMK.07/2021 tentang


Batas Maksimal Kumulatif Defisit Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, Batas Maksimal Defisit Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, dan Batas Maksimal Kumulatif Pinjaman
Daerah Tahun Anggaran 2022.

Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menyusun


dokumen perencanaan dan penganggaran sesuai dengan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 17


kewenangannya yang tertuang dalam UndangUndang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015.

Arah kebijakan adalah rumusan kerangka pikir atau


kerangka kerangka kerja untuk menyelesaikan permasalahan
pembangunan dan mengantisipasi isu strategis daerah/perangkat
daerah yang dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran
strategi maka arah kebijakan keuangan Kabupaten Maluku
Tenggara Tahun 2022 mempertimbangkan :

1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Analisis kinerja keuangan masa


lalu dimaksudkan untuk mengetahui kinerja kondisi keuangan
dimasa lalu. Dari analisis kinerja beberapa tahun ke belakang
dapat menjadi referensi melakukan proyeksi kinerja kondisi
keuangan melalui berbagai macam metode analisa misalnya
dengan melihat rata-rata pertumbuhan, menggunakan asumsi
makro ekonomi (PDRB/laju petumbuhan ekonomi, inflasi dan
lain-lain), dan dapat juga dengan dasar kebijakan intensifikasi
dan ekstensifikasi pendapatan daerah serta dapat melalui
kebijakan bidang keuangan daerah.

2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Pengelolaan


pendapatan daerah diarahkan pada sumber-sumber
pendapatan yang selama ini telah menjadi sumber penghasilan
Kas Daerah dengan tetap mengupayakan sumber-sumber
pendapatan yang baru. Pengelolaan belanja daerah
dilaksanakan berlandaskan pada anggaran berbasis kinerja
(performance budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi
pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja tersebut
mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang
berarti belanja daerah harus berorientasi pada kepentingan
publik. Oleh karena itu arah pengelolaan belanja daerah
digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 18


terutama pada masyarakat miskin dan kurang beruntung,
pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja.

3. Kerangka Pendanaan Analisis kerangka pendanaan bertujuan


untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan
dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka
menengah daerah. Suatu kapasitas riil keuangan daerah
adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan
berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang
wajib dan mengikat serta prioritas utama.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 II - 19


BAB III
ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(APBD)

3.1. Asumsi Dasar Yang Digunakan Dalam APBN

Asumsi Perekonomian Indonesia tahun 2021 dan target 2022 menjadi


bahasan penting sebagai bahan pengambilan kebijakan, baik bagi pemerintah,
swasta maupun masyarakat. Kondisi perekonomian tahun 2021 masih
dipengaruhi oleh Covid-19. Lonjakan kasus Covid-19 pada periode pertama
Tahun 2021, mengakibatkan terjadinya koreksi terhadap target makro ekonomi
tahun 2021 dan perkiraan tahun 2022. Koreksi sebagaimana dimaksud terjadi
baik terhadap target RPJMN, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021
maupun target dalam RKP 2022.

Sebagai RKP ketiga dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, RKP 2022 memiliki kedudukan
sebagai tahun kunci bagi pemulihan ekonomi dan akselerasi pertumbuhan
ekonomi untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah-panjang,
menjadi negara berpendapatan tinggi sebelum tahun 2045.

Pemulihan ekonomi diarahkan untuk memulihkan daya beli masyarakat


dan dunia usaha guna meningkatkan permintaan agregat. Upaya pemulihan
juga dilakukan melalui diversifikasi ekonomi untuk mengakselerasi
pertumbuhan sektor-sektor yang terkena dampak besar dari Covid-19 serta
mendorong sektor lain yang berpotensi tumbuh lebih cepat.

Di samping pemulihan ekonomi, peningkatan daya saing juga akan terus


dilakukan melalui reformasi struktural. Agenda reformasi struktural akan
mempercepat pemulihan dan membentuk perekonomian yang lebih kuat,
inklusif, dan berkelanjutan. Untuk maksud tersebut RKP Tahun 2022 memuat
3 (tiga) Arah Kebijakan makro, yaitu:

1. Pemulihan Daya Beli Masyarakat dan Dunia Usaha

1) Penuntasan krisis kesehatan. Terkendalinya pandemi Covid-19 menjadi


faktor utama pemulihan ekonomi. Penurunan kasus Covid-19 dan
vaksinasi yang berjalan cepat akan mendorong tingkat keyakinan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 III - 1


masyarakat dan dunia usaha untuk kembali melakukan aktivitas
ekonomi secara normal.

2) Pemberian bantuan untuk pemulihan dunia usaha. Pandemi Covid-19


berdampak besar terhadap kondisi dunia usaha, terutama UMKM.
Kondisi dunia usaha yang belum sepenuhnya pulih masih perlu
diberikan bantuan untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi.
Bantuan diberikan terutama untuk mendorong peningkatan investasi
dan diarahkan pada sektor yang terkena dampak besar, seperti sektor
pariwisata dan industri.

3) Pemberian bantuan untuk menjaga daya beli rumah tangga. Bantuan


sosial masih dibutuhkan terutama untuk membantu masyarakat yang
masih belum sepenuhnya kembali bekerja dan mengalami penurunan
pendapatan. Bantuan pelatihan prakerja akan meningkatkan
keterampilan dan menjaga tingkat produktivitas tenaga kerja yang dapat
membantu mempercepat pencarian pekerjaan.

4) Percepatan pembangunan infrastruktur secara padat karya. Selain


membantu meningkatkan daya beli masyarakat, pembangunan
infrastruktur juga akan berkontribusi bagi peningkatan investasi.

5) Program khusus. Program khusus dapat diarahkan pada program lain


yang dapat mendorong peningkatan permintaan agregat. Salah satu
kebijakan yang dapat dilakukan adalah memastikan kembalinya murid
ke sekolah (pembelajaran offline). Selain murid mendapatkan
pembelajaran yang lebih baik, kembalinya murid ke sekolah dapat
memberikan ketenangan kepada orang tua untuk kembali melakukan
aktivitasnya secara normal.

2. Diversifikasi Ekonomi

Upaya diversifikasi ekonomi dalam rangka pemulihan ekonomi dilakukan


dengan cara peningkatan nilai tambah melalui peningkatan kontribusi
industri pengolahan dan pengembangan produk pertanian. Peningkatan
produksi pangan dilakukan melalui pembangunan food estate. Pemulihan
dan peningkatan daya saing ekonomi dilakukan dengan menerapkan konsep
pembangunan rendah karbon (green recovery). Di samping itu, dilakukan
transformasi menuju ekonomi digital melalui langkah-langkah perluasan,
pemerataan, dan peningkatan kualitas infrastruktur dan layanan digital.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 III - 2


3. Reformasi Struktural

Agenda reformasi struktural tetap akan dilaksanakan pada 2022. Perbaikan


iklim investasi akan terus dilanjutkan dengan memastikan implementasi UU
Cipta Kerja dan melanjutkan pembangunan infrastruktur ekonomi yang
sempat tertunda. Reformasi kelembagaan dan tata kelola dilakukan, antara
lain dengan mendorong reformasi birokrasi dan penyempurnaan ekosistem
inovasi dan pengetahuan. Peningkatan kualitas SDM, terutama untuk
menghadapi tantangan digitalisasi dan perubahan pekerjaan ke depan
(future of work), dilakukan melalui perbaikan sistem kesehatan, pendidikan,
dan perlindungan sosial.

RKP 2022 juga memuat tujuh Prioritas Nasional (PN) yang merupakan
tujuh Agenda Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu: 1) Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan; 2) Mengembangkan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan; 3) Meningkatkan Sumber
Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing; 4) Revolusi Mental dan
Pembangunan Kebudayaan; 5) Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar; 6) Membangun Lingkungan
Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim dan 7)
Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.

Tema RKP Tahun 2022 diarahkan pada pemulihan ekonomi dampak


Covid-19 yang didukung oleh reformasi struktural. Adapun tema pembangunan
RKP Tahun 2022 adalah.

“Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”.

Selanjutnya sesuai dengan Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun


2022, hasil evaluasi kinerja tahun 2020, pengamatan tahun 2021 dan
mempertimbangkan aspek risiko yang diperkirakan terjadi dalam tahun 2022,
maka asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022 sebagai berikut:

Tabel 3.1
Realisasi Indikator Makro Pembangunan Tahun 2020
dan Target Tahun 2021 – 2022
Tahun 2021 Tahun 2022
Realisasi
No Indikator Sasaran
2020 APBN Outlook RPJMN
RKP
1 Pertumbuhan Ekonomi(%) (2,1) 5 4,5 5,7 – 6,0 5,4 – 6,0
2 Tingkat Kemiskinan(%) 10,19 9,2 – 9,7 9,2 – 9,7 7,5 – 8,0 8,5 – 9,0

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 III - 3


3 TPT (%) 7,07 7,7 – 9,1 5,9 – 6,5 4,4 – 4,9 5,52 – 6,24
4 Rasio GINI 0,38 0,377 – 0,379 0,377 – 0,382 0,374 – 0,378 0,376 – 0,378
5 IPM 71,94 72,78 – 72,95 72,70 74,01 73,44 – 73,48
6 Penurunan Emisi-GRK (%) 25,93 24,05 24,05 26,70 26,87
7 NTP 101,65 102 – 104 103,18 102 – 104 102 – 104
8 NTN 102 102 – 104 103,16 105 102 – 105
9 Inflasi (%) 1,68 3 1,38 2,9 2–4
10 Nilai Tukar Rupiah – Dolar AS 14.339/US$ 14.600/US$ 14.408/US$ n/a 13.900/US$
11 Lifting Minyak (Barrel/hari) 705.000 705.000 705.000 n/a 726.000
12 Tingkat Bunga SBN 4,5 7,29 7,29 n/a 6,32 – 7,27
13 Lifting Gas (Barrel/hari) 992.000 1.007.000 1.007.000 n/a 1.030.000
Sumber: Bappenas Republik Indonesia, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, dan
Bank Indonesia, 2021.

3.2. Asumsi Dasar Yang Percepatan Pemulihan Ekonomi

Tema RKPD Provinsi Maluku Tahun 2022 adalah “Kesehatan serta


Peningkatan Kualitas SDM Digunakan Dalam RAPB Provinsi Maluku”
dengan asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Maluku Tahun 2022 antara
lain:

Tabel 3.2
Realisasi Indikator Ekonomi Makro Provinsi Maluku Tahun 2019 – 2020
dan Target 2021–2022
Realisasi
No Indikator Makro Ekonomi 2021 2022
2019 2020
1. Pertumbuhan ekonomi (%) 5,41 (0,92) 5.77 – 6,57 6,84
2. Tingkat Inflasi (%) 2,08 0,09 3,57 – 4,37 3,32
3. Tingkat Kemiskinan (%) 17.65 17,99 15,36 15,18
4. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 7,08 7,57 6,54 6,13
5. Indeks Pembangunan Manusia 69,45 69,49 68,87 69,23
6. Indeks Gini 0,32 0,31 0,32 0,30
Sumber: Bappeda Provinsi Maluku, 2021

3.3. Asumsi Dasar Yang Digunakan Dalam RAPBD Kabupaten Maluku


Tenggara.

Sama halnya dengan Nasional dan Provinsi Maluku, kondisi


perekonomian Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2021 masih sangat
dipengaruhi pandemi Covid 19. Lonjakan kasus Covid-19 pada periode Juni–
Juli 2021, menyebabkan dilakukannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM). PPKM memberi dampak pada aktivitas ekonomi yang
mengalami perlambatan.

Meskipun demikian, prospek perekonomian Kabupaten Maluku Tenggara


tahun 2022 diproyeksikan akan mengalami sedikit peningkatan dibanding

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 III - 4


tahun 2020. Hal ini dipengaruhi beberapa kebijakan pembangunan yang
direncakanan akan dieksekusi dalam tahun 2021 dan 2022, yang tentu
berimplikasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, pendapatan
masyarakat, stabilitas inflasi, penyerapan tenaga kerja, dan daya beli
masyarakat, yaitu:

1. Pembangunan jalan lingkar Kei Besar yang telah ditetapkan sebagai mayor
proyek dalam RPJMN 2020–2024. Major Project ini akan berdampak pada
penyerapan tenaga kerja, dan perputaran uang yang meningkat di pulau kei
besar. Adapun dengan pembangunan jalan trans, akan mampu menekan
biaya transportasi darat di Pulau Kei Besar.

2. Maluku Tenggara ditetapkan sebagai salah satu daerah dalam Koridor


Pemerataan Pembangunan RPJMN 2020-2024. Hal ini memungkinkan
kebijakan pembangunan untuk peningkatan pelayanan dasar dan
perekonomian melalui sumber-sumber pendanaan selain Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, dapat diupayakan;

3. Pengembangan Bandara Karel Sadsuitubun, pengembangan sektor


perikanan, dan pengembangan perkebunan kelapa di Pulau Kei Besar;

4. Hadirnya tol laut di Kecamatan Kei Besar di awal tahun 2020 menjadi salah
satu penyanggah stabilisasi dan normalisasi harga barang dan jasa.

5. Pulau Kei Besar (Nuhu Yuut) ditetapkan sebagai pulau kecil terluar dan 4
(empat) kecamatan di dalamnya ditetapkan sebagai kawasan perbatasan
yang menjadi dasar intervensi pendanaan afirmatif dari Kementerian dan
Lembaga;

6. Kabupaten Maluku Tenggara ditetapkan sebagai lokus intervensi penurunan


stunting terintegrasi tahun 2022;

7. Pengembangan Blok Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang


memberi multiplier effect pada daerah sekitar, termasuk Kabupaten
Maluku Tenggara sebagai daerah penyanggah;

Berdasarkan gambaran prospek dan tantangan perekonomian Maluku


tahun 2021 dan 2022 oleh Bank Indonesia Perwakilan Maluku serta uraian
tantangan dan prospek perekonomian Kabupaten Maluku Tenggara di atas,
maka dalam penyusunan RAPBD Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2022 ini,
dilakukan penyesuaian atas Proyeksi target indikator makro ekonomi tahun
2022 sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut:

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 III - 5


Tabel 3.3
Realisasi Indikator Ekonomi Makro Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2019–2020 dan Target 2021–2022
Realisasi Target Target Tahun 2022
No Indikator
2019 2020 2021 RPJMD KUA
1 Pertumbuhan Ekonomi(%) 5,85 (0,22) 5,15 – 5,75 6.1 2,85
2 Pendapatan Perkapita (Juta) 32,37 26,83 31,70 39,5 31,51
3 Laju Inflasi (%) 2,34 2,06 2,3 – 3,0 3,15 1,62
4 TPT (%) 2,58 4,95 2,67 3.7 2,58
5 Rasio GINI (indeks) n/a 0,39 0,38 0,36 0,36
6 Tingkat Kemiskinan(%) 22,75 22,57 23,39 16.38 21,87
7 IPM 65,65 66,20 66,36 67.77 66,87
Sumber: BPS 2020–2021, RPJMD 2018–2023 dan RKPD 2022

Target Ekonomi Makro Kabupaten Maluku Tenggara mengalami


penyesuaian dari target RPJMD 2018-2023. Penyesuaian dimaksud dilakukan
sebagai respon atas perubahan lingkungan strategis yang terjadi sehubungan
dengan Pandemi Covid-19. Penyesuaian target makro juga dilakukan sebagai
tindak lanjut hasil evaluasi kinerja pembangunan ekonomi dalam tahun 2021
yang belum optimal.

Penyesuaian target makro dilakukan secara moderat dengan memperhitungkan


realisasi tahun 2020 dan kebijakan-kebijakan pembatasan yang dilakukan,
serta berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja
perekonomian di daerah.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 III - 6


BAB IV
KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH

4.1. Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah Yang Diproyeksikan


Untuk Tahun Anggaran 2022

PERDA Nomor 3 tahun 2019 tentang RPJMD Kabupaten Maluku Tenggara


2018-2023 telah menetapkan arah kebijakan pengelolaan pendapatan daerah
yaitu.

1) Mengoptimalkan penerimaan daerah yang bersumber dari PAD baik pajak,


retribusi dan pendapatan lain yang sah tanpa memberatkan pelaku usaha
dan masyarakat melalui berbagai langkah sebagai berikut.

(1) Membenahi dan memantapkan sistem dan prosedur administrasi dalam


pemungutan, pencatatan dan pengelolaan pajak dan retribusi daerah;

(2) Meningkatkan sosialisasi dan pelayanan perpajakan untuk


meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam membayar
pajak dan retribusi daerah;

(3) Melakukan evaluasi dan revisi secara berkala terhadap berbagai


peraturan daerah yang mengatur pajak dan retribusi daerah;

(4) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD


yang diikuti dengan peningkatan mutu, kemudahan, ketepatan dan
kecepatan pelayanan;

(5) Melakukan intensifikasi pemungutan pajak daerah, dan menggali


sumber pajak baru dan penagihan tunggakan dengan cara persuasif
yang ditindaklanjuti dengan penagihan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;

(6) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan gedung/asrama/aula


yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sehingga
dapat memberikan layanan yang lebih baik dan meningkatkan retribusi
sewa dari gedung/asrama/aula tersebut;

(7) Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah


Provinsi dan berbagai pihak terkait lainnya dalam pemungutan,
pencatatan dan pengelolaan pendapatan daerah.
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 IV - 1
2) Mengupayakan peningkatan penerimaan dari dana perimbangan terutama
dana bagi hasil pengelolaan sumberdaya alam secara lebih adil.

(1) Mengembangkan data dasar dan sistem informasi yang akurat dalam
pendataan sumber daya alam sebagai dasar perhitungan pembagian dana
perimbangan.

(2) Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah


Provinsi dalam pengalokasian dan pengelolaan dana perimbangan.

(3) Membenahi dan memperkuat sistem informasi dan kelembagaan seluruh


SKPD dalam pengelolaan berbagai aset daerah.

(4) Menggali dan mengembangkan potensi sumber-sumber pendapatan asli


daerah yang baru dan yang sah.

Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah menyatakan bahwa Pendapatan Daerah adalah semua hak
daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode
tahun anggaran berkenaan. Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan
uang melalui Rekening Kas Umum Daerah yang tidak perlu dibayar kembali oleh
Daerah dan penerimaan lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan diakui sebagai penambah ekuitas yang merupakan hak
daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran.

Seluruh Penerimaan Daerah dianggarkan secara bruto dalam APBD,


yang mempunyai makna bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak
boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka menghasilkan
pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan bagian pemerintah
pusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil. Penerimaan Daerah yang
dianggarkan merupakan rencana Penerimaan Daerah yang terukur secara
rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber Penerimaan Daerah dan
berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan. Sumber
Penerimaan Daerah meliputi Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan
Lain-lain Pendapatan Yang Sah.

Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara selama


kurun waktu 2017–2021 berfluktuasi dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
11,86 persen per tahun. Rata rata pertumbuhan ini didukung oleh rerata
pertumbuhan PAD sebear 6,44 persen, pendapatan transfer 7,94 pesen dan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 15,09 persen. Dari sisi kontribusi,
menunjukkan tingkat ketergantungan daerah terhadap Pendapatan Transfer
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 IV - 2
masih tinggi yaitu 76,03 persen, diikuti Lain-Lain Pendapatan daerah yang sah
18,04 persen dan PAD 5,93 persen. Perkembangan Pendapatan Daerah
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2017–2021 ditunjukkan pada tabel berikut

Tabel 4.1
Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun Anggaran 2017–2021
PAD DANA PERIMBNGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN TOTAL
TAHUN
NILAI SHARE NILAI SHARE NILAI SHARE PENDAPATAN
2017 47,303,225,270 5 698,799,283,603 71 232,578,704,846 24 978,681,213,719
2018 55,136,774,870 6 682,538,467,983 74 180,702,141,533 20 918,377,384,386
2019 56,518,085,796 6 696,279,845,857 74 185,682,290,542 20 938,480,222,195
2020 44,467,795,875 5 683,281,942,062 76 177,093,088,054 20 904,842,825,991
2021 66.428.122.059 7 874.032.129.000 71 7.858.300.000 22 948.318.551.059
Sumber: BKAD Kab. Maluku Tenggara.
Ket: (*) Proyeksi

4.2. Target Pendapatan Daerah Meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD),


Pendapatan Transfer, dan Lain-Kain Pendapatan Daerah Yang Sah.

Berdasarkan perkembangan pendapatan sebagaimana diuraikan di atas,


maka ditargetkan pendapatan daerah tahun 2022 sebesar
Rp520.930.430.634.00 terdiri dari.

Tabel 4.2
Target/Proyeksi Pendapatan Daerah Menurut Sumber Pendapatan
Tahun Anggaran 2022
TARGET
NO. URAIAN
NILAI KONTRIBUSI
4.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 51.978.878.735 9,98
4.2 Pendapatan Transfer 468.951.551.899 90,02
4.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah - 0,00
PENDAPATAN DAERAH 520.930.430.634 100
Sumber: BKAD Kab. Maluku Tenggara

4.2.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan


Retribusi Daerah, dalam Pasal 95 ayat (1) dan Pasal 156 ayat (1) menyatakan
bahwa penetapan dan muatan yang diatur dalam objek pajak daerah dan
retribusi daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Selain itu sesuai amanat
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal
286 ayat (3) disebutkan bahwa pendapatan daerah yang bersumber dari Hasil

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 IV - 3


Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah, ditetapkan dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan ketentuan tersebut, jelas bahwa seluruh pemungutan


penerimaan pendapatan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah
harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Sumber-sumber Pendapatan Asli
Daerah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019, Pasal 31, ayat (1)
adalah.

a. Pajak Daerah;

b. Retribusi Daerah;

c. Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

Pada tahun 2022, dengan penerapan kebiasaan hidup baru (New Normal)
dan ekspektasi meredahnya pandemi Covid 19, yang didukung pelaksanaan
Vaksinasi hingga terbentuknya Herd Imunity di Tahun 2021, maka target
Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggara 2022 diproyeksikan sebesar
Rp51.978.878.735,50. Target PAD ini lebih rendah dibanding angka yang
dipatok tahun 2021 sebesar Rp66.428.122.059,00. Sumber PAD Tahun 2022
diuraikan sebagai berikut.

1) Hasil Pajak Daerah yang ditargetkan sebesar Rp20.642.962.820,50. Jika


dibandingkan dengan yang dianggarkan pada APBD Tahun Anggaran 2021,
sebesar Rp25.600.000.000,00, maka mengalami penurunan sebesar
Rp4.957.037.179,50 atau turun 19,36 persen.

2) Hasil Retribusi Daerah, ditargetkan sebesar Rp3.102.127.500,00 Jika


dibandingkan dengan yang dianggarkan pada APBD Tahun Anggaran 2021
sebesar Rp5.310.604.000,00, maka mengalami penurunan sebesar
Rp2.208.476.500,00 atau turun sebesar 41,59 persen.

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, yakni dari Bagian


Laba atas penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah. Tahun 2022
ditargetkan sebesar Rp5.000.000.000,00, dianggarkan sama dengan APBD
Tahun Anggaran 2021.

4) Hasil dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah ditargetkan sebesar
Rp23.233.788.414,00. Target ini lebih rendah dibandingkan dengan yang
dianggarkan pada APBD Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp30.517.518.059.
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 IV - 4
4.2.2. Pendapatan Transfer

Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah, Pendapatan menetapkan 3 (tiga) jenis Pendapatan Tranfer
yaitu Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan, Transfer Pemerintah
Pusat-Tranfer Khusus dan Transfer Pemerintah Provinsi. Transfer Pemerintah
Pusat-Dana Perimbangan terdiri dari Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak
(Sumberdaya Alam) dan Dana Alokasi Umum, Transfer Pemerintah
Pusat-Tranfer Khusus meliputi Dana Alokasi Khusus Fisik, Dana Alokasi
Khusus Non Fisik, Dana Insentif Daerah, Dana Otonomi Khusus, Dana
Keistimewaan, dan Dana Desa. Sedangkan Transfer Pemerintah Provinsi adalah
Pendapatan Bagi Hasil Pajak.

Pendapatan Transfer Pemerintah pada tahun 2022 ditargetkan sebesar


Rp468.951.551.899,00. Jika dibandingkan dengan target APBD Tahun Anggaran
2021 sebesar Rp874.032.129.000,00 maka terjadi penurunan sebesar
Rp405.080.577.101,00 atau turun 46,35 persen.

1. Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan

Transfer Pemerintah Pusat–Dana Perimbangan pada tahun anggaran


2022 diproyeksikan sebesar Rp461.243.851.306,00, yang merupakan akumulasi
dari:

1) Dana Transfer Umum-Dana Bagi Hasil (DBH), Tahun 2022 dianggarkan


sebesar Rp8.191.220.306,00. Jika dibandingkan dengan target Tahun
2021 sebesar Rp8.938.111.000,00 maka terjadi penurunan sebesar
Rp746.890.694,00 atau turun sebesar 8,36 persen. Nilai Target Dana
Bagi Hasil Pajak tahun 2022 dianggarakan secara kumulatif dengan
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak.

2) Dana Alokasi Umum, Tahun 2022 dianggarkan sebesar


Rp453.052.631.000,00. Dibandingkan dengan Tahun 2021, dengan
target sebesar Rp468.052.631.000,00 maka terjadi penurunan sebesar
Rp15.000.000.000,00 atau turun 3,20 persen.

3) Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik), belum ada informasi resmi
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian
Keuangan, terkait rincian TKDD, sehingga Anggraan DAK Fisik belum
dimasukan.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 IV - 5


4) Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK Non Fisik), belum ada informasi
resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian
Keuangan, terkait rincian TKDD, sehingga Anggraan DAK Non Fisik
belum dimasukan.

2. Transfer Pemerintah Pusat–Dana Insentif Daerah (DID).

Belum ada informasi resmi dari DJPK Kementerian Keuangan Republik


Indonesia, sehingga DID belum dianggarkan mengingat alokasi DID bersifat
Given sesuai indikator prestasi kinerja tahun n-1.

3. Dana Otonomi Khusus. Dianggarkan Nihil.

4. Dana Keistimewaan. Dianggarkan Nihil.

5. Dana Desa. Belum ada informasi resmi dari DJPK Kementerian Keuangan
Republik Indonesia sehingga Anggaran Dana Desa belum dianggarkan;

6. Transfer Pemerintah Provinsi. Dianggarkan sebesar Rp7.707.700.593,00 yang


bersumber dari pendapatan bagi hasil pajak. Jika dibandingkan dengan yang
dianggarkan pada APBD Tahun Anggara 2021 sebesar Rp11.900.000.000,
(dalam postur lama terbaca pada Lain-lain pendapatan daerah yang sah,
untuk Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya),
maka mengalami penurunan sebesar Rp4.192.299.407,00 atau sebesar 35,23
persen.

4.2.3. Lain-lain pendapatan yang sah

Penerimaan daerah dari sumber Lain-Lain Pendapatan Yang Sah pada tahun
2022 belum dianggarkan dalam Rancangan KUA, sambal menunggu informasi
resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian
Keuangan Republik Indonesia.

Secara rinci uraian pendapatan daerah tahun 2022 disajikan pada Tabel berikut:

Tabel 4.3
Target/Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun Anggaran 2022
ESTIMASI
KODE URAIAN PENDAPATAN
TAHUN 2022
4 PENDAPATAN DAERAH
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 51.978.878.734,50
4.1.01 Pajak Daerah 20.642.962.820,50
4.1.02 Retribusi Daerah 3.102.127.500,00
4.1.03 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5.000.000.000,00

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 IV - 6


ESTIMASI
KODE URAIAN PENDAPATAN
TAHUN 2022
4.2 PENDAPATAN TRANSFER 468.951.551.899,00
4.2.01 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 461.243.851.306,00
4.2.01.01 Dana Perimbangan 461.243.851.306,00
4.2.01.01.01 Dana Transfer Umum-Dana Bagi Hasil (DBH) 8.191.220.306,00
• Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan 5.375.013.406,00
• Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan Orang Pribadi 1.575.824.699,00
• Bagi Hasil Dari Provisi Sumber Daya Hutan 226.708.558,00
• Bagi Hasil Dari Pungutan Hasil Perikanan 590.155.800,00
• Bagi Hasil Dari Pertambangan Minyak Bumi 18.614.200,00
• Bagi Hasil SDA Mineral dan Batubara 404.903.643,00
4.2.01.01.02 Dana Transfer Umum-Dana Alokasi Umum (DAU) 453.052.631.000,00
4.2.01.01.03 Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 0,00
4.2.01.01.04 Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik 0,00
4.2.01.02 Dana Insentif Daerah (DID) 0,00
4.2.01.02.01 DID 0,00
4.2.01.05 Dana Desa 0,00
4.2.01.05.01 Dana Desa 0,00
4.2.02 Pendapatan Transfer Antar Daerah 7.707.700.593,00
4.2.02.01 Pendapatan Bagi Hasil 7.707.700.593,00
4.2.02.01.01 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 7.707.700.593,00
4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 0,00
4.3.03 Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang- 0,00
Undangan
4.3.03.01 Lain-lain Pendapatan 0,00
4.3.03.01.01 Pendapatan Hibah Dana BOS 0,00
JUMLAH PENDAPATAN 520.930.430.633,50
Sumber: DPKAD Kab. Maluku Tenggara, 2021

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 IV - 7


BAB V
KEBIJAKAN BELANJA DAERAH

5.1. Kebijakan Terkait Dengan Perencanaan Belanja

Pelaksanaan Pembangunan Daerah pada tahun 2022 selain diarahkan


untuk mewujudkan pencapaian target kinerja daerah yang telah ditetapkan di
dalam RPJMD Kabupaten Maluku Tenggara 2018-2023, juga bertujuan untuk
mensinergikan prioritas bidang pembangunan nasional dan daerah dalam
rangka mewujudkan Tujuan dan sasaran pembangunan nasional tahun 2022
sebagaimana diamanatkan didalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17
tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun 2022. Untuk itu arah kebijakan belanja daerah tahun 2022 ditetapkan
sebagai berikut.

1. Kebijakan Belanja Langsung/Belanja Operasi:

1) Pengalokasian anggaran Mandatory Spending dari pendapatan transfer di


luar gaji sesuai arahan regulasi yaitu untuk Alokasi Dana Desa sebesar 10
persen, anggaran Pendidikan 20 persen, anggaran Kesehatan 10 persen,
anggaran pengawasan sebesar 1 persen dan Anggaran Untuk
Pansimas/SR sebesar 1 persen.

2) Pengalokasian anggaran untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang


menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara yang
terdiri dari urusan wajib pelayanan dasar, urusan wajib bukan pelayanan
dasar, urusan pilihan, unsur penunjang dan pendukung pemerintahan,
pengawasan, kewilayahan dan pemerintahan umum.

3) Pengalokasian anggaran pembangunan yang difokuskan untuk


percepatan pelaksanaan pemulihan ekonomi dan social, dampak COVID
19 serta Vaksinasi Covid-19. Dalam rangka pemulihan ekonomi, sector
ekonomi produktif didorong melalui kebijakan pemberdayaan masyarakat
dengan dukungan aspek pendampingan yang lebih optimal.

4) Peningkatan efisiensi anggaran melalui pembatasan perjalanan dinas luar


daerah dan belanja barang dan jasa. Kegiatan pertemuan, koordinasi,

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V- 1


konsultasi luar daerah yang dapat dilakukan melalui media elektronik
akan didorong untuk menghemat biaya perjalanan dinas.

5) Peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran


khususnya yang berkaitan dengan bantuan keuangan, bantuan sosial dan
belanja hibah menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

6) Peningkatan pelaksanaan anggaran pembangunan yang lebih efektif dan


efisien sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Kebijakan belanja tidak langsung/Belanja Operasi:

1) Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemenuhan hak dan


kewajiban ASN sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

2) Pengalokasian anggaran belanja hibah ditujukkan untuk meningkatkan


pelayanan masyarakat, mengoptimalkan fungsi kelembagaan adat,
meningkatkan iman dan taqwa, menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi sosial politik dan kepemudaan.

3) Pengalokasian anggaran sesuai peraturan perundangan dalam rengka


peningkatan kinerja aparatur pemerintahan ohoi dan peningkatan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat di tingkat ohoi.

3. Kebijakan Pembangunan Daerah.

Kebijakan Pembangunan Daerah merupakan suatu kesatuan dalam


sistem perencanaan pembangunan nasional (SPPN). Oleh sebab itu, dalam
penyusunan kebijakan pembangunan daerah wajib memperhatikan arah
kebijakan pembangunan nasional sebagaimana termuat dalam RKP.

Pembangunan nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 sesuai


Rencana Kerja Pemerintah (RKP) diselenggarakan dengan tema “Pemulihan
Ekonomi dan Reformasi Struktural”. Fokus pembangunan diarahkan kepada
penanggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan dan
pengembangan UMKM, dan percepatan pengembangan industri sebagai upaya
“Bangkit” dari terpaan Covid-19. Upaya pemerataan mencakup seluruh wilayah
NKRI, secara proporsional guna mendorong pemerataan, dengan target
kontribusi wilayah sebagai berikut:

Sasaran dan target yang harus dicapai antara lain:

1) Sumatera 21,2 persen,

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V- 2


2) Jawa-Bali 60,1-60,2 persen,

3) Kalimantan 7,9-8,0 persen,

4) Sulawesi 6,7-6,8 persen,

5) Nusa Tenggara 1,5 persen,

6) Maluku 0,6 persen dan

7) Papua 1,8 persen.

Dalam penyusunan arah kebijakan dan kerangka pendanaan


pembangunan daerah, KUA dan PPAS yang disusun berdasarkan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), wajib menunjang pencapaian sasaran dan target
tersebut di atas. Selain itu, pemerintah daerah harus juga mendukung
perwujudan Visi dan Misi Pembangunan Nasional yang tergambar dalam 5 (lima)
Arahan Presiden, yaitu:

Pertama : Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), membangun Sumber


Daya Manusia pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan
kerjasama industri dan talenta global;

Kedua : Pembangunan Infrastruktur, melanjutkan pembangunan


infrastruktur untuk menghubungkan kawasan produksi dengan
kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata,
mendongkrak lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan
nilai tambah perekonomian rakyat;

Ketiga : Penyederhanaan Regulasi, menyederhanakan segala bentuk regulasi


dengan pendekatan Omnibus Law, terutama menerbitkan 2
Undang-Undang. pertama Undang-Undang Cipta Kerja dan kedua
Undang-Undang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Menengah
(UMKM);

Keempat : Penyederhanaan Birokrasi, memprioritaskan investasi untuk


penciptaan lapangan kerja, memangkas prosedur dan birokrasi yang
panjang, dan menyederhanakan eselonisasi;

Kelima : Transformasi Ekonomi, Melakukan transformasi ekonomi dari


ketergantungan SDA menjadi daya saing manufaktur dan jasa
modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V- 3


bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kelima arahan Presiden Republik Indonesia tersebut di atas, selanjutnya


diterjemahkan secara operasional dalam 7 (tujuh) agenda pembangunan, yang
secara sinergi dan selaras dipedomani oleh pemerintah daerah. Baik dalam
aspek arah kebijakan perencanaan, maupun dalam pengalokasian anggaran.
Ketujuh agenda pembangunan yang selanjutnya menjadi tujuh Prioritas
Nasional (7PN), adalah:

1) Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas


dan Berkeadilan;

2) Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin


Pemerataan;

3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya


Saing;

4) Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan;

5) Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi


dan Pelayanan Dasar;

6) Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan


Perubahan Iklim;

7) Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan


Publik.

Upaya pencapaian prioritas pembangunan nasional, sangat tergantung


pada sinergitas kebijakan antara pemerintah dan pemerintah daerah, serta
antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. Sinkronisasi
kebijakan diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan sesuai kewenangan
masing-masing. Berikut disajikan Kebijakan alokasi belanja, yang
menggambarkan sinkronisasi dan keselarasan kebijakan pemerintah kabupaten
Maluku Tenggara dengan prioritas pembangunan nasional sebagai berikut:

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V- 4


Tabel 5.1.
Sikronisasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Dalam Rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2022
dengan Bidang Pembangunan Nasional
RKP 2022 RKPD 2022
KODE PRIORITAS
BIDANG PAGU KET.
PN NASIONAL/PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
URUSAN PROGRAM
PRIORITAS
01 01-Memperkuat
Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang
Berkualitas dan
Berkeadilan

01 01-Pemenuhan Kebutuhan Porsi EBT dalam Bauran Urusan Energi dan Tidak Ada
Energi dengan Energi Nasional* (Persen) Sumber Daya Kewenangan
Mengutamakan Mineral Kab/Kota
Peningkatan Energi Baru
Terbarukan (EBT)
Indeks Ketahanan Energi Urusan Energi dan Tidak Ada
(Indeks) Sumber Daya Kewenangan
Mineral Kab/Kota

02 02-Peningkatan Produktivitas air (water Urusan Pekerjaan PROGRAM


Kuantitas/Ketahanan Air productivity) (US$/m³) Umum Dan PENGELOLAAN DAN 600.000.000
untuk Mendukung Penataan Ruang PENGEMBANGAN
Pertumbuhan Ekonomi SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM

03 03-Peningkatan Skor Pola Pangan Pangan PROGRAM


Ketersediaan, Akses, dan Harapan (2.2.2(c)) PENINGKATAN 283.500.000
Kualitas Konsumsi Pangan DIVERSIFIKASI DAN
KETAHANAN PANGAN
MASYARAKAT

Angka Kecukupan Pangan


Energi (AKE)
(2.1.2(a)) (kkal/hari)
Angka Kecukupan Pangan
Protein (AKP)
(gram/ kapita/hari)
Prevalensi Pangan
Ketidakcukupan
Konsumsi
Pangan (Prevelence of
Under- nourishment/PoU)
Prevalensi Penduduk Pangan
dengan Kerawanan
Pangan Sedang atau
Berat (Food Insecutiry
Experience
Scale/FIES)
04 04-Peningkatan Konservasi kawasan Kelautan dan Tidak Ada
Pengelolaan Kemaritiman, kelautan (14.5.1*) Perikanan Kewenangan
Perikanan dan Kelautan (Juta ha) Kab/Kota

Proporsi tangkapan Kelautan dan PROGRAM


jenis ikan yang berada Perikanan PENGELOLAAN 922.744.200
dalam batasan biologis PERIKANAN TANGKAP
yang aman (14.4.1*)
(%) (Persen)
05 05-Penguatan Rasio kewirausahaan Koperasi dan UKM PROGRAM
Kewirausahaan, Usaha nasional (Persen) PEMBERDAYAAN USAHA 90.754.200

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V- 5


RKP 2022 RKPD 2022
KODE PRIORITAS
BIDANG PAGU KET.
PN NASIONAL/PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
URUSAN PROGRAM
PRIORITAS
Mikro, Kecil Menengah Kontribusi UMKM Koperasi dan UKM MENENGAH, USAHA
(UMKM), dan Koperasi terhadap PDB (Persen KECIL, DAN USAHA
) MIKRO (UMKM)

Kontribusi koperasi Koperasi dan UKM PROGRAM


terhadap PDB (Persen PEMBERDAYAAN DAN 100.000.000
) PERLINDUNGAN
KOPERASI

06 06-Peningkatan Nilai Pertumbuhan PDB Pertanian PROGRAM PENYEDIAAN


Tambah, Lapangan Kerja, pertanian (Persen) DAN PENGEMBANGAN 120.000.000
dan Investasi di Sektor Riil, SARANA PERTANIAN
dan Industrialisasi

Kontribusi PDB Perikanan PROGRAM PENGOLAHAN


kemaritiman (Persen) DAN PEMASARAN HASIL 135.000.000
PERIKANAN

Pertumbuhan PDB Perindustrian PROGRAM


Industri Pengolahan PENGELOLAAN SISTEM 40.000.000
(9.2.1(a)) (Persen) INFORMASI INDUSTRI
NASIONAL

Kontribusi PDB Pariwisata PROGRAM


pariwisata (8.9.1*) PENGEMBANGAN 589.000.000
(Persen) SUMBER DAYA
PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
Nilai tambah ekonomi Pariwisata
kreatif (Rp triliun)
Pertumbuhan investasi Penanaman Modal PROGRAM PELAYANAN
(PMTB) (Persen) PENANAMAN MODAL 125.000.000

Penyediaan lapangan Tenaga Kerja Tidak


kerja per tahun (Juta dilaksanakan
orang)
Laju pertumbuhan Tenaga Kerja Tidak
PDB per tenaga kerja dilaksanakan
(8.2.1*) (Persen)
Kontribusi tenaga Tenaga Kerja PROGRAM PELATIHAN
kerja industri (9.2.2*) KERJA DAN 26.184.000
(Persen) PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA

Jumlah tenaga kerja Tenaga Kerja PROGRAM PENEMPATAN


industri (Juta orang) TENAGA KERJA 51.948.000

Jumlah tenaga kerja Tenaga Kerja


pariwisata (8.9.2*)
(Juta orang)
Jumlah tenaga kerja Tenaga Kerja
ekonomi kreatif (Juta
orang)
07 07-Peningkatan Ekspor Pertumbuhan ekspor Perdagangan PROGRAM
Bernilai Tambah Tinggi barang dan jasa PENGEMBANGAN 15.000.000
dan Penguatan Tingkat (Persen) EKSPOR
Kandungan Dalam Negeri
(TKDN) Neraca perdagangan Perdagangan Tidak
barang (USD miliar) dilaksanakan

Nilai devisa pariwisata Pariwisata Tidak


(8.9.1(c)) (USD miliar) dilaksanakan
(USD miliar)
08 08-Penguatan Pilar Kontribusi sektor jasa Penanaman Modal PROGRAM
Pertumbuhan dan Daya keuangan/PDB (Persen) PEREKONOMIAN DAN 310.259.000
Saing Ekonomi PEMBANGUNAN

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V- 6


RKP 2022 RKPD 2022
KODE PRIORITAS
BIDANG PAGU KET.
PN NASIONAL/PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
URUSAN PROGRAM
PRIORITAS
Biaya logistik terhadap Perdagangan Tidak
PDB (Persen) dilaksanakan

Peringkat Travel and Pariwisata Tidak


Tourism Competitiveness dilaksanakan
Index (TTCI)
(Peringkat)
01 01-Pengendalian Proporsi penduduk Sosial PROGRAM
Penduduk dan Penguatan yang tercakup dalam PERLINDUNGAN DAN 340.000.000
Tata Kelola Kependudukan program jaminan JAMINAN SOSIAL
sosial (%)
Angka kelahiran total pengendalian PROGRAM
(Total fertility rate/TFR) penduduk PENGENDALIAN 140.000.000
dan keluarga PENDUDUK
berencana
Proporsi rumah tangga Sosial PROGRAM
miskin dan rentan PERLINDUNGAN DAN 340.000.000
yang memperoleh JAMINAN SOSIAL
bantuan sosial
pemerintah (%)
02 02-Penguatan Proporsi penduduk Sosial
Pelaksanaan Perlindungan yang tercakup dalam
Sosial program jaminan
sosial
Proporsi rumah tangga Sosial
miskin dan rentan
yang memperoleh
bantuan. sosial
pemerintah
03 03-Peningkatan Akses dan Angka kematian ibu Kesehatan PROGRAM PEMENUHAN
Mutu Pelayanan Kesehatan (AKI) (per 100.000 UPAYA KESEHATAN 1.957.067.800
kelahiran hidup) PERORANGAN DAN
UPAYA KESEHATAN
Angka kematian bayi Kesehatan MASYARAKAT
(AKB) (per 1000
kelahiran hidup)
Angka kematian Kesehatan
neonatal (per 1.000
kelahiran hidup)
Angka prevalensi pengendalian PROGRAM PEMBINAAN
kontrasepsi penduduk KELUARGA BERENCANA 42.000.000
modern/modern dan keluarga (KB)
Contraceptive Prevelance berencana
Rate (mCPR)
Persentase kebutuhan pengendalian
ber-KB yang tidak penduduk
terpenuhi (unmet dan keluarga
need) berencana
Angka kelahiran Kesehatan PROGRAM PEMENUHAN
remaja umur 15-19 UPAYA KESEHATAN 1.957.067.800
tahun/Age Specific PERORANGAN DAN
Fertility Rate (ASFR UPAYA KESEHATAN
15-19) (kelahiran MASYARAKAT
hidup per
1000 perempuan)
Prevalensi stunting Kesehatan
(pendek dan sangat
pendek) pada balita
(persen)
Prevalensi wasting Kesehatan
(kurus dan sangat
kurus) pada balita
(persen)
Insidensi HIV (per Kesehatan
1.000 penduduk yang
tidak terinfeksi HIV)
Insidensi tuberkulosis Kesehatan
(per 100.000 penduduk)
Jumlah kabupaten/kota Kesehatan
yang mencapai eliminasi
malaria
Insidensi hepatitis B Kesehatan
(persen)

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V- 7


RKP 2022 RKPD 2022
KODE PRIORITAS
BIDANG PAGU KET.
PN NASIONAL/PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
URUSAN PROGRAM
PRIORITAS
Persentase merokok Kesehatan
penduduk usia 10-18
tahun
Prevalensi obesitas Kesehatan
pada penduduk usia >
18 tahun (persen)
Persentase tekanan Kesehatan
darah tinggi
Persentase fasilitas Kesehatan
kesehatan tingkat
pertama terakreditasi
Persentase rumah Kesehatan
sakit terakreditasi
04 04-Peningkatan Nilai rata-rata hasil Pendidikan PROGRAM
Pemerataan Layanan PISA: PENGELOLAAN 1.610.000.000
Pendidikan Berkualitas a. Membaca PENDIDIKAN
b. Matematika
c. Sains

Proporsi Anak di Atas Pendidikan


Batas Kompetensi
Minimal dalam Test
PISA (Persen):
a. Membaca
b. Matematika
c. Sains

Rata-rata Lama Pendidikan


Sekolah Penduduk Usia
15 Tahun Keatas
(Tahun)
Harapan Lama Sekolah Pendidikan
Penduduk Usia 25
Tahun Keatas(Tahun)
05 05-Peningkatan Kualitas Indeks Perlindungan pemberdayaan PROGRAM PEMENUHAN
Anak, Perempuan dan Anak (IPA) perempuan dan HAK ANAK (PHA) 19.725.000
Pemuda perlindungan anak
Prevalensi anak usia pemberdayaan
13-17 tahun yang perempuan dan
pernah mengalami perlindungan anak
kekerasan sepanjang
hidupnya (%)
Indeks Pembangunan pemberdayaan PROGRAM
Gender (IPG) perempuan dan PENGARUSUTAMAAN 55.000.000
perlindungan anak GENDER DAN
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN

Indeks Pemberdayaan pemberdayaan


Gender (IDG) perempuan dan
perlindungan anak
Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja
Angkatan Kerja (TPAK)
Perempuan
Prevalensi kekerasan pemberdayaan
terhadap perempuan perempuan dan
usia 15-64 tahun di perlindungan anak
12 bulan terakhir
Indeks Pembangunan Kepemudaan dan PROGRAM
Pemuda (IPP) Olahraga PENGEMBANGAN 217.199.000
KAPASITAS DAYA SAING
KEPEMUDAAN

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V- 8


RKP 2022 RKPD 2022
KODE PRIORITAS
BIDANG PAGU KET.
PN NASIONAL/PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
URUSAN PROGRAM
PRIORITAS
06 06-Pengentasan Persentase rumah Sosial PROGRAM
Kemiskinan tangga miskin dan PEMBERDAYAAN SOSIAL 699.000.000
rentan yang memiliki
asset produktif (layanan
keuangan, modal,
lahan, pelatihan)
Persentase rumah Sosial
tangga miskin dan
rentan yang
mengakses pendanan
usaha
Luas kawasan hutan Tidak
yang dikelola oleh dilaksanakan
masyarakat dan
dilepaskan untuk TORA
(Ha)
Bidang tanah yang Tidak
diredistribusi dilaksanakan

Bidang tanah yang Pertanahan PROGRAM


dilegalisasi PENATAGUNAAN TANAH 25.000.000

07 07-Peningkatan Persentase angkatan Tenaga Kerja PROGRAM PELATIHAN


Produktivitas dan Daya kerja berpendidikan KERJA DAN 26.184.000
Saing menengah ke atas PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA

Jumlah PT yang Tidak


Masuk ke dalam World dilaksanakan
Class University Top
200
Jumlah PT yang Tidak
Masuk ke dalam World dilaksanakan
Class University Top
300
Jumlah PT yang Tidak
Masuk ke dalam World dilaksanakan
Class University Top
500
Proporsi pekerja Tenaga Kerja PROGRAM PELATIHAN
berkeahlian menengah KERJA DAN 26.184.000
dan tinggi (%) PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA

04 04-Revolusi Mental dan


Pembangunan
Kebudayaan

01 01-Revolusi Mental dan


Pembinaan Ideologi
Pancasila untuk
Memperkukuh Ketahanan
Budaya Bangsa dan
Membentuk Mentalitas
Bangsa yang Maju,
Modern, dan Berkarakter

02 02-Meningkatkan n/a
Pemajuan dan Pelestarian
Kebudayaan untuk
Memperkuat Karakter dan
Memperteguh Jati Diri
Bangsa, Meningkatkan
Kesejahteraan Rakyat, dan
Mempengaruhi Arah
Perkembangan Peradaban
Dunia

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V- 9


RKP 2022 RKPD 2022
KODE PRIORITAS
BIDANG PAGU KET.
PN NASIONAL/PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
URUSAN PROGRAM
PRIORITAS
03 03-Memperkuat Moderasi Indeks Kerukunan
Beragama untuk Umat Beragama
Mengukuhkan Toleransi,
Kerukunan dan Harmoni
Sosial
04 04-Peningkatan Budaya
Literasi, Inovasi dan
Kreativitas Bagi
Terwujudnya Masyarakat
Berpengetahuan, dan
Berkarakter

05 05-Memperkuat n/a
Infrastruktur untuk
Mendukung
Pengembangan Ekonomi
dan Pelayanan Dasar

01 01-Infrastruktur Pelayanan Persentase rumah bidang perumahan PROGRAM


Dasar tangga yang menempati dan kawasan PENGEMBANGAN 350.000.000
hunian dengan permukiman PERUMAHAN
kecukupan luas lantai
per kapita (%)
Persentase rumah bidang perumahan PROGRAM
tangga yang menempati dan kawasan PENGEMBANGAN 350.000.000
hunian dengan permukiman PERUMAHAN
ketahanan bangunan
(atap, lantai, dinding)
(%)
Persentase rumah Tidak
tangga yang memiliki dilaksanakan
sertifikat hak atas
tanah untuk perumahan
(%)
Rasio outstanding KPR Tidak
terhadap PDB (%) dilaksanakan

Persentase rumah Pekerjaan Umum PROGRAM


tangga yang menempati dan Penataan PENGELOLAAN DAN 600.000.000
hunian dengan akses Ruang PENGEMBANGAN
sanitasi (air limbah) SISTEM PENYEDIAAN
layak dan aman (%) AIR MINUM

Persentase rumah Kesehatan PROGRAM PEMENUHAN


tangga yang masih UPAYA KESEHATAN 1.957.067.800
mempraktikkan buang PERORANGAN DAN
air besar sembarangan UPAYA KESEHATAN
(%) MASYARAKAT

Persentase rumah bidang perumahan PROGRAM


tangga yang menempati dan kawasan PENGEMBANGAN 350.000.000
hunian dengan akses permukiman PERUMAHAN
sampah yang terkelola
dengan baik (%)
Persentase rumah Pekerjaan Umum PROGRAM
tangga yang menempati dan Penataan PENGELOLAAN DAN 600.000.000
hunian dengan akses Ruang PENGEMBANGAN
air minum layak (%) SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM

Persentase rumah Pekerjaan Umum PROGRAM


tangga yang menempati dan Penataan PENGELOLAAN DAN 600.000.000
hunian dengan akses Ruang PENGEMBANGAN
air minum aman (%) SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 10


RKP 2022 RKPD 2022
KODE PRIORITAS
BIDANG PAGU KET.
PN NASIONAL/PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
URUSAN PROGRAM
PRIORITAS
Volume tampungan air Pekerjaan Umum PROGRAM
per kapita (m3/kapita) dan Penataan PENGELOLAAN DAN 600.000.000
Ruang PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM

02 02-Infrastruktur Ekonomi Panjang jalan tol Pekerjaan Umum Tidak


baru yang beroperasi dan Penataan dilaksanakan
dalam 5 tahun (2.500 Ruang
km)
Jumlah pelabuhan Pekerjaan umum PROGRAM
utama (hub) yang dan Penataan PENGELOLAAN 408.980.100
memenuhi standar (7 Ruang / PELAYARAN
pelabuhan) Perhubungan
Kinerja tepat waktu Perhubungan Tidak ada
(on time performance) Keweangan
penerbangan (90%)
Panjang jaringan KA Tidak
yang beroperasi (7.635 dilaksanakan
km's)
03 03-Infrastruktur Perkotaan Jumlah layanan Pekerjaan umum PROGRAM
angkutan umum masal dan Penataan PENYELENGGARAAN 179.412.900
perkotaan yang Ruang / LALU LINTAS DAN
dibangun dan Perhubungan ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
dikembangkan (Kota)

04 04-Energi dan Rasio elektrifikasi (%) Tidak ada


Ketenagalistrikan Keweangan

Pemenuhan Kebutuhan Tidak ada


(Konsumsi) Listrik Keweangan
(kWh)
Penurunan Emisi CO2 Tidak ada
Pembangkit (juta ton) Keweangan

05 05-Transformasi Digital Persentase Komunikasi dan PROGRAM APLIKASI


pertumbuhan sektor Informatika INFORMATIKA 60.000.000
TIK (rata-rata)
Persentase pengguna Komunikasi dan PROGRAM INFORMASI
internet (Persentase) Informatika DAN KOMUNIKASI 229.500.000
PUBLIK
Persentase populasi Komunikasi dan
yang dijangkau oleh Informatika
jaringan bergerak
pitalebar (4G) Existing
Q2 2019 : 97,59%
Proporsi individu yang Komunikasi dan
menguasai/memiliki Informatika
telepon genggam
(Persentase)
06 06-Membangun
Lingkungan Hidup,
Meningkatkan Ketahanan
Bencana, dan Perubahan
Iklim

01 01-Peningkatan Kualitas Indeks Kualitas Udara Lingkungan Hidup PROGRAM


Lingkungan Hidup (IKU) PENGENDALIAN 218.000.000
PENCEMARAN
DAN/ATAU KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP

Indeks Kualitas Air Lingkungan Hidup


(IKA)
Indeks Kualitas Air Lingkungan Hidup
Laut (IKAL)

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 11


RKP 2022 RKPD 2022
KODE PRIORITAS
BIDANG PAGU KET.
PN NASIONAL/PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
URUSAN PROGRAM
PRIORITAS
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Tutupan Lahan dan
Ekosistem Gambut
(IKTL)
02 02-Peningkatan Ketahanan Persentase potensi Trantibum -
Bencana dan Iklim kehilangan PDB akibat Penanggulangan
dampak bencana Bencana
(persen)
Persentase penurunan Trantibum -
potensi kehilangan PDB Penanggulangan
sektor terdampak Bencana
bahaya iklim (persen)
Kecepatan Trantibum -
penyampaian informasi Penanggulangan
peringatan dini Bencana
bencana kepada
masyarakat (menit)
03 03-Pembangunan Rendah Persentase penurunan Lingkungan Hidup PROGRAM
Karbon emisi GRK terhadap PENGENDALIAN 218.000.000
baseline pada sektor PENCEMARAN
energi (persen) DAN/ATAU KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP

Persentase penurunan Lingkungan Hidup


emisi GRK terhadap
baseline pada sektor
lahan (persen)
Persentase penurunan Lingkungan Hidup
emisi GRK terhadap
baseline pada sektor
limbah (persen)
Persentase penurunan Lingkungan Hidup
emisi GRK terhadap
baseline pada sektor
IPPU (persen)
Persentase penurunan Lingkungan Hidup
emisi GRK terhadap
baseline pada sektor
pesisir dan kelautan
(persen)
07 07-Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan
Publik

01 01-Konsolidasi Demokrasi n/a

02 02-Optimalisasi Kebijakan Indeks pengaruh dan Tidak ada


Luar Negeri peran Indonesia di kewenangan
dunia internasional
03 03-Penegakan Hukum Indeks Pembangunan
Nasional Hukum
04 04-Reformasi Birokrasi dan Persentase Instansi Tidak ada
Tata Kelola Pemerintah Pusat kewenangan
(Kementerian/Lembaga)
dengan Indeks RB Baik
Keatas*
PersentaseInstansi Tidak ada
Pemerintah Daerah kewenangan
(Provinsi) dengan
Indeks RB Baik
Keatas*
Persentase Instansi Tidak ada
Pemerintah Daerah kewenangan
(Kabupaten/Kota)
dengan Indeks RB Baik
Keatas*
05 05-Menjaga Stabilitas Global Fire Power Kesatuan Bangsa Tidak ada
Keamanan Nasional Index dan Politik kewenangan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 12


RKP 2022 RKPD 2022
KODE PRIORITAS
BIDANG PAGU KET.
PN NASIONAL/PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
URUSAN PROGRAM
PRIORITAS
Global Terorism Index Kesatuan Bangsa Tidak ada
dan Politik kewenangan

Proporsi orang yang Ketentraman dan PROGRAM


merasa aman Ketertiban Umum PENINGKATAN 254.800.000
berjalan sendirian KETENTERAMAN DAN
KETERTIBAN UMUM

Indeks Keamanan dan Kesatuan Bangsa PROGRAM PENGUATAN


Ketertiban dan Politik IDEOLOGI PANCASILA 50.000.000
Nasional DAN KARAKTER
KEBANGSAAN

Selain sinkronisasi dengan tujuan dan target pembangunan nasional,


kebijakan anggaran pembangunan Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2022
wajib memperhatikan arah kebijakan dan prioritas pembangunan Provinsi
Maluku. Dalam tahun 2022, Pemerintah Provinsi Maluku menetapkan Tema
Pembangunan Provinsi Maluku: Percepatan Pemulihan Ekonomi dan
Kesehatan serta Peningkatan Kualitas SDM. Tema ini selanjutnya
diterjemahkan ke dalam 7 (tujuh) Prioritas Provinsi Maluku, yakni:

1) Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran

2) Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta mutu
layanan publik.

3) Pemantapan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan yang merata dan


terjangkau.

4) Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan industri


pengolahan secara berkelanjutan.

5) Pemantapan infrastruktur dan konektivitas gugus pulau secara merata dan


berkualitas

6) Pemantapan suasana kondusif, damai, harmonis dan berbudaya yang


mendorong peningkatan ekonomi daerah melalui investasi dan pariwisata

7) Peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju


sumber daya manusia Maluku yang unggul.

Dalam hal sinkronisasi perencanaan pembangunan dan kerangka


penganggaran, maka terhadap tujuh prioritas provinsi yang ada, dapat
digambarkan kebijakan Kabupaten Maluku Tenggara untuk ikut mendorong
pencapaiannya, sebagai berikut:

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 13


Tabel 5.2.
Sikronisasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Dalam Rancangan APBD Tahun 2022 dengan Prioritas Provinsi

KEBIJAKAN PROGRAM MALUKU TENGGARA


PRIORTAS PROVINSI
NO URUSAN
MALUKU
URAIAN ANGGARAN (RP)

1 Percepatan
Penanggulangan
Kemiskinan dan
Pengangguran PROGRAM REHABILITASI SOSIAL 469.000.000 Sosial

PROGRAM PELATIHAN KERJA DAN 26.184.000 Tenaga Kerja


PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

PROGRAM PENEMPATAN TENAGA 51.948.000 Tenaga Kerja


KERJA

2 Peningkatan tata kelola


pemerintahan yang baik 18,950,242,587.49
dan bersih serta mutu
layanan publik PROGRAM ADMINISTRASI UMUM
6,383,453,251.00

PROGRAM PENYELENGGARAAN 1.226.500.000 Unsur


PENGAWASAN Pengawasan

PROGRAM PERENCANAAN, 660.502.525 Unsur


PENGENDALIAN DAN EVALUASI Perencanaan
PEMBANGUNAN DAERAH

PROGRAM PERENCANAAN 300.000.000 Unsur


PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA Perencanaan
ALAM

PROGRAM PERENCANAAN 300.000.000 Unsur


PEMERINTAHAN DAN Perencanaan
PEMBANGUNAN MANUSIA

PROGRAM PERENCANAAN 300.000.000 Unsur


INFRASTRUKTUR DAN Perencanaan
KEWILAYAHAN

PROGRAM PENGELOLAAN 24.759.509.032 Unsur Keuangan


KEUANGAN DAERAH

PROGRM PENGELOLAAN BMD 300.000.000 Unsur Keuangan

PROGRAM PENGELOLAAN 953.445.400 Unsur Keuangan


PENDAPATAN DAERAH

3 Pemantapan kualitas
pendidikan dan pelayanan
kesehatan yang merata
dan terjangkau PROGRAM PENGELOLAAN 1.610.000.000 Pendidikan
PENDIDIKAN

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 14


KEBIJAKAN PROGRAM MALUKU TENGGARA
PRIORTAS PROVINSI
NO URUSAN
MALUKU
URAIAN ANGGARAN (RP)

PROGRAM PEMENUHAN UPAYA 1.957.067.800 Kesehatan


KESEHATAN PERORANGAN DAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PEMBERDAYAAN 2.164.292.000 Kesehatan


MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN

PROGRAM PENGELOLAAN 1.610.000.000 Pendidikan


PENDIDIKAN

4 Optimalisasi pengelolaan
sumber daya alam dan
pengembangan industri
pengolahan secara PROGRAM PENINGKATAN 283.500.000 Pangan
berkelanjutan DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN
PANGAN MASYARAKAT

PROGRAM PENGELOLAAN 922.744.200 Perikanan


PERIKANAN TANGKAP

PROGRAM PERENCANAAN DAN 150.000.000 Industri


PEMBANGUNAN INDUSTRI

PROGRAM PENYEDIAAN DAN Pertanian


PENGEMBANGAN SARANA 300,000,000
PERTANIAN

PROGRAM PENINGKATAN DAYA 368.000.000 Pariwisata


TARIK DESTINASI PARIWISATA

PROGRAM PENGOLAHAN DAN 135.000.000 Perikanan


PEMASARAN HASIL PERIKANAN

PROGRAM PENGEMBANGAN 589.000.000 Pariwisata


SUMBER DAYA PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF

PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN 335.000.000 Pertanian

5 Pemantapan infrastruktur
dan konektivitas gugus

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 15


KEBIJAKAN PROGRAM MALUKU TENGGARA
PRIORTAS PROVINSI
NO URUSAN
MALUKU
URAIAN ANGGARAN (RP)

pulau secara merata dan PROGRAM PENYELENGGARAAN 1.000.000.000 Pekerjaan Umum


berkualitas JALAN dan Penataan
Ruang

PROGRAM PENYELENGGARAAN 175.000.000 Pekerjaan Umum


PENATAAN RUANG dan Penataan
Ruang

6 Pemantapan suasana
kondusif, damai, harmonis
dan berbudaya yang
mendorong peningkatan PROGRAM PENGUATAN IDEOLOGI Pemerintahan
ekonomi daerah melalui PANCASILADAN KARAKTER 75,000,000.00 Umum
investasi dan pariwisata KEBANGSAAN

7 Peningkatan kualitas hidup


dan kapasitas sumber daya
PROGRAM REHABILITASI SOSIAL 469.000.000 Sosial
manusia menuju sumber
daya manusia Maluku yang
unggul PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL 699.000.000 Sosial

PROGRAM PERLINDUNGAN DAN 340.000.000 Sosial


JAMINAN SOSIAL

Dengan memperhatikan prioritas pembangunan nasional dan prioritas


pembangunan Provinsi Maluku berbasis gugus pulau serta target-target capaian RPJMD
Kabupaten Maluku
Tenggara 2018-2023, maka tema Pembangunan Kabupaten Maluku Tenggara tahun
2022 adalah “Pemulihan Sosial Ekonomi Masyarakat dan Peningkatan
Infrastruktur untuk Maluku Tenggara Hebat”, dengan prioritas pembangunan sebagai
berikut.
1) Penanggulangan kemiskinan;
2) Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia ;
3) Peningkatan Kualitas Infrasntruktur dan Konektivitas;
4) Perwujudan Tata Kelola Pemerintahan yang baik;
5) Peningkatan Ekonomi dan Daya Saing Daerah;
6) Ketahanan Pangan;
7) Lingkungan Hidup.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 16


Tabel 5.3
Sikronisasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Dalam Rancangan KUA dan PPAS Tahun 2022 dengan Prioritas Daerah
PROGRAM 11 M PRIORITAS ANGGARAN
NO PROGRAM DAERAH URUSAN
(RPJMD) DAERAH TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6
1 Mewujudkan Perwujudan PROGRAM ADMINISTRASI
Tatakelola Tata Kelola UMUM 6,383,453,251.00
Pemerintahan yang Pemerintahan PROGRAM 1.226.500.000 Unsur
baik dan bersih yang baik PENYELENGGARAAN Pengawasan
(Reformasi Birokrasi, PENGAWASAN
penataan pola PROGRAM PERENCANAAN, Unsur
rekruitmen PNS dan PENGENDALIAN DAN 660.502.525 Perencanaan
Non PNS, EVALUASI PEMBANGUNAN
Implementasi DAERAH
e-government, PROGRAM Unsur
penataan PERENCANAAN 300.000.000 Perencanaan
kewenangan PEREKONOMIAN DAN
Pemerintah SUMBER DAYA ALAM
Kecamatan, PROGRAM PERENCANAAN Unsur
percepatan regulasi PEMERINTAHAN DAN 300.000.000 Perencanaan
tentang ohoi, PEMBANGUNAN MANUSIA
remunerasi daerah PROGRAM Unsur
(tunjangan Kinerja) PERENCANAAN 300.000.000 Perencanaan
dan lain-lain. INFRASTRUKTUR DAN
KEWILAYAHAN
PROGRAM PENGELOLAAN 24.759.509.032 Unsur
KEUANGAN DAERAH Keuangan
PROGRM PENGELOLAAN Unsur
BMD 300.000.000 Keuangan
PROGRAM Unsur
PENGELOLAAN 953.445.400 Keuangan
PENDAPATAN DAERAH
2 Membentuk Lingkungan PROGRAM PENGENDALIAN Lingkungan
Masyarakat Hukum Hidup PENCEMARAN DAN / ATAU 218.000.000 Hidup
Adat dan Penetuan KERUSAKAN LINGKUNGAN
Batas Wilayah Adat HIDUP
Berbasis Ratschaap PROGRAM PENGENDALIAN Lingkungan
serta Penyelesaian BAHAN BERBAHAYA DAN 10.000.000 Hidup
Batas-batas wilayah BERACUN (B3) DAN LIMBAH
Ohoi dalam koridor BAHAN BERBAHAYA DAN
Hukum Positif BERACUN (LIMBAH B3)
Peningkatan PROGRAM PERENCANAAN Industri
Ekonomi dan DAN PEMBANGUNAN 150.000.000
Daya Saing INDUSTRI
Daerah PROGRAM STABILISASI Perdagangan
HARGA BARANG 202.000.000
KEBUTUHAN POKOK DAN
BARANG PENTING
PROGRAM PENYEDIAAN 120.000.000 Pertanian
DAN PENGEMBANGAN
SARANA PERTANIAN
PROGRAM PENINGKATAN Pariwisata
DAYA TARIK DESTINASI 368.000.000
PARIWISATA
PROGRAM PENGOLAHAN Perikanan
DAN PEMASARAN HASIL 135.000.000
PERIKANAN

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 17


PROGRAM 11 M PRIORITAS ANGGARAN
NO PROGRAM DAERAH URUSAN
(RPJMD) DAERAH TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6
Peningkatan PROGRAM Pekerjaan
Kualitas PENYELENGGARAAN 1.000.000.000 Umum dan
Infrastruktur JALAN Penataan
dan Ruang
Konektivitas PROGRAM PENGELOLAAN 408.980.100 Pehubungan
PELAYARAN
PROGRAM Pekerjaan
PENYELENGGARAAN 175.000.000 Umum dan
PENATAAN RUANG Penataan
Ruang
3 Membuka Akses PROGRAM PENGELOLAAN 1.610.000.000 Pendidikan
Lapangan Kerja Baru PENDIDIKAN
melalui Program PROGRAM PEMENUHAN 1.957.067.800 Kesehatan
Padat karya, didukung UPAYA KESEHATAN
pengembangan PERORANGAN DAN UPAYA
Pendidikan vokasi dan Peningkatan KESEHATAN MASYARAKAT
Pembangunan Balai Kualitas
Latihan Kerja Sumberdaya
4 Meningkatkan mutu Manusia PROGRAM Kesehatan
pendidikan dan PEMBERDAYAAN 2.164.292.000
kualitas layanan MASYARAKAT BIDANG
kesehatan bagi KESEHATAN
masyarakat PROGRAM PENGELOLAAN 1.610.000.000 Pendidikan
PENDIDIKAN
5 Mengembangkan Peningkatan PROGRAM PERENCANAAN Industri
ekonomi Kerakyatan Ekonomi dan DAN PEMBANGUNAN 150.000.000
dengan membuka Daya Saing INDUSTRI
pusat-pusat Daerah PROGRAM PENYEDIAAN Pertanian
pertumbuhan baru DAN PENGEMBANGAN 120.000.000
serta klaster-klaster SARANA PERTANIAN
pengembangan PROGRAM PENINGKATAN Pariwisata
komoditas, serta DAYA TARIK DESTINASI 368.000.000
menciptakan iklim PARIWISATA
investasi yang PROGRAM PENGOLAHAN Perikanan
kondusif DAN PEMASARAN HASIL 135.000.000
PERIKANAN
6 Mempercepat Peningkatan PROGRAM Pekerjaan
Pembangunan Kualitas PENYELENGGARAAN 1.000.000.000 Umum dan
Infrastruktur dalam Infrastruktur JALAN Penataan
rangka konektivitas dan Ruang
Konektivitas
7 Mengembangan Peningkatan PROGRAM PENGOLAHAN Perikanan
sektor perikanan yang Ekonomi dan DAN PEMASARAN HASIL 135.000.000
berkelanjutan dan Daya Saing PERIKANAN
berwawasan Daerah PROGRAM PENGELOLAAN 922.744.200 Perikanan
lingkungan PERIKANAN TANGKAP
(optimalisasi PROGRAM PENGELOLAAN 390.000.000 Perikanan
perikanan tangkap PERIKANAN BUDIDAYA
dan Budidaya dari
hulu sampai hilir)
8 Mengembangkan Peningkatan PROGRAM PENINGKATAN Pangan
ketahanan pangan Ekonomi dan DIVERSIFIKASI DAN
283.500.000
lokal serta pertanian Daya Saing KETAHANAN PANGAN
lahan kering berbasis Daerah MASYARAKAT
kepulauan Ketahanan PROGRAM PENANGANAN Pangan
31.000.000
Pangan KERAWANAN PANGAN

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 18


PROGRAM 11 M PRIORITAS ANGGARAN
NO PROGRAM DAERAH URUSAN
(RPJMD) DAERAH TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6
PROGRAM PENGAWASAN Pangan
44.500.000
KEAMANAN PANGAN
9 Mendorong PROGRAM 175.000.000 Pekerjaan
Peningkatan
percepatan PENYELENGGARAAN Umum dan
Kualitas
pemekaran kepulauan PENATAAN RUANG Penataan
Infrastruktur
Kei Besar sebagai Ruang
dan
daerah otonom baru
Konektivitas
(DOB)
10 Mengembangkan Peningkatan PROGRAM 55.000.000 PPPA
kreativitas pemuda, Kualitas PENGARUSUTAMAAM
pemberdayaan Sumberdaya GENDER DAN
perempuan, seni dan Manusia PEMBERDAYAAN
budaya serta olahraga PEREMPUAN
serta Menjadikan PROGRAM 217.199.000 Pemuda dan
Kabupaten Maluku PENGEMBANGAN Olahraga
Tenggara sebagai KAPASITAS DAYA SAING
salah satu destinasi KEPEMUDAAN
wisata di Indonesia PROGRAM PEMENUHAN 19.725.000 PPPA
HAK ANAK
11 Menciptakan PROGRAM PENGUATAN Pemerintahan
kabupaten Maluku IDEOLOGI PANCASILADAN 75,000,000.00 Umum
Tenggara yang sejuk, KARAKTER KEBANGSAAN
aman dan damai
Peningkatan
dalam bingkai ain ni
Kualitas
ain (kemitraan dengan
Sumberdaya
DPRD, Forkopinda,
Manusia
TOGA, TODA,
Perguruan Tinggi,
Pemuda, dan berbagai
elemen stakeholder
lainnya)

Keterkaitan Dimensi Pembangunan dan Prioritas Nasional dengan


prioritas Provinsi Maluku dan Prioritas Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2022
disajikan pada tabel berikut.

Tabel 5.4
Prioritas Pembangunan Nasional, Prioritas Provinsi Maluku
dan Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2022
PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS PROVINSI PRIORITAS MALUKU TENGGARA
1 Memperkuat Ketahanan 1 Percepatan Penanggulangan 1 Penanggulangan
ekonomi untuk Kemiskinan dan Pengangguran Kemiskinan
pertumbuhan berkualitas
dan berkeadilan
2 Pengembangan wilayah 2 Peningkatan tata kelola 2 Peningkatan Kualitas SDM
untuk mengurangi pemerintahan yang baik dan
kesenjangan bersih serta mutu layanan publik
3 Meningkatkan SDM 3 Pemantapan kualitas pendidikan 3 Peningkatan Kapasitas
berkualitas dan berdaya dan pelayanan kesehatan yang Infrastruktur dan
saing merata dan terjangkau Konektivitas

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 19


PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS PROVINSI PRIORITAS MALUKU TENGGARA
4 Revolusi mental dan 4 Optimalisasi pengelolaan sumber 4 Peningkatan Tata Kelola
pembangunan kebudayaan daya alam dan pengembangan Pemerintahan
industri pengolahan secara
berkelanjutan
5 Memperkuat Infrastruktur 5 Pemantapan infrastruktur dan 5 Penguatan Ekonomi dan
untuk ekonomi dan konektivitas gugus pulau secara Daya Saing
pelayanan dasar merata dan berkualitas
6 Membangun Lingkungan 6 Penguatan Ketahanan Pangan 6 Penguatan Ketahanan
hidup, ketahanan bencana, Pangan
dan perubahan iklim
7 Memperkuat Stabilitas 7 Pengelolaan Lingkungan Hidup 7 Pengelolaan Lingkungan
polhukhankam dan Hidup
transformasi pelayanan
publik

Sehubungan dengan prioritas pembangunan Daerah Kabupaten Maluku


Tenggara tahun 2022 sebagaimana tersebut di atas, dan untuk menjamin
sinergitas program pembangunan nasional dan daerah sebagaimana
diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 40 tahun 2020
tentang Pedoman Penyusunan RKPD tahun 2022, maka arah kebijakan
pembangunan daerah tahun 2020 berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal
(SPM) sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal serta Arah kebijakan pembangunan daerah yang mendukung
prioritas nasional.

1. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

SPM 6 urusan pemerintahan wajib pelayanan dasar yaitu bidang pendidikan,


bidang kesehatan, bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, bidang
perumahan rakyat dan kawasan permukiman, bidang ketentraman, ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat, dan bidang sosial.

a. Bidang Pendidikan

Jenis Pelayanan dasar pada SPM pendidikan untuk kabupaten/kota


adalah (1) pendidikan dasar dan (2) pendidikan kesetaraan.

1) pendidikan dasar; setiap Warga Negara Indonesia usia 7 s.d. 15 tahun


berhak mendapatkan pendidikan dasar sesuai dengan standar nasional
pendidikan.

2) pendidikan kesetaraan; setiap Warga Negara Indonesia usia 7 s.d. 15 tahun


berhak mendapatkan pendidikan kesetaraan sesuai dengan standar
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 20
nasional pendidikan.

Selain itu kebijakan pembangunan bidang pendidikan diarahkan untuk :

1) peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dasar bidang pendidikan


dasar dan kesetaraan;

2) peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan untuk mendukung wajib


belajar 12 tahun, pendidikan bagi masyarakat miskin, dan mendukung
terlaksananya “kembali ke sekolah” (back to school) bagi anak usia sekolah
di wilayah terpencil, tertinggal, dan terbelakang;

3) peningkatan SPM bidang pendidikan dengan ketentuan untuk


kabupaten/kota meliputi pendidikan dasar dan kesetaraan;

4) peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana untuk


mendukung tercapainya indikator kinerja bidang pendidikan;

5) peningkatan dan pengembangan pelaksanaan Usaha kesehatan Sekolah


(UKS);

6) pengendalian dan evaluasi secara berkala penyelenggaraan pelayanan


bidang pendidikan baik terkait dengan pelayanan dasar dan non pelayanan
dasar; dan

7) peningkatan dan pengembangan pelaksanaan pendidikan anak Usia Dnini


(PAUD) di lingkup kabupaten/kota.

b. Bidang Kesehatan

Jenis pelayanan dasar pada SPM jenis pelayanan dasar Bidang Kesehatan
kabupaten/kota terdiri atas:

1) pelayanan kesehatan ibu hamil;

2) pelayanan kesehatan ibu bersalin;

3) pelayanan kesehatan bayi baru lahir;

4) pelayanan kesehatan balita;

5) pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;

6) pelayanan kesehatan pada usia produktif;

7) pelayanan kesehatan pada usia lanjut;

8) pelayanan kesehatan penderita hipertensi;

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 21


9) pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus;

10) pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;

11) pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis; dan

12) pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi virus yang


melemahkan daya rahan tubuh ( HIV).

Selain itu perumusan kegiatan bidang kesehatan tahun 2020 perlu


memperhatikan juga beberapa hal sebagai berikut.

1) peningkatan kesehatan ibu dan anak.

2) pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular


(selain yang ditetapkan melalui SPM):

a. Malaria;

b. Penyakit tropis yang terabaikan (Filariasis dan Kusta);

c. Penurunan prevalensi merokok pada usia < 18 tahun;

d. Penurunan prevalensi obesitas pada penduduk 18+

3) Peningkatan penduduk yang menjadi peserta BPJS kesehatan dan


penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS);

4) Promotif dan preventif gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

c. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Jenis pelayanan dasar pada SPM bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang untuk Kabupaten/Kota adalah.

1) pemenuhan kebutuhan air minum sehari-hari; dan

2) penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik.

Setiap jenis pelayanan dasar tersebut diterima oleh setiap warga negara.
Selain itu perumusan kegiatan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang
yang perlu diperhatikan juga antara lain.

1) percepatan penyusunan peraturan daerah tentang rencana rinci tata


ruang daerah;

2) percepatan pengintegrasian kawasan pertanian pangan berkelanjutan


(KP2B) dalam rencana tata ruang wilayah dan/atau disusun dalam

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 22


peraturan daerah tersendiri; dan

3) percepatan pengintegrasian program strategis nasional ke dalam


rencana tata ruang daerah.

d. Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Jenis pelayanan dasar pada SPM bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman untuk Kabupaten/Kota adalah.

1) Peyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana
kabupaten/kota; dan

2) Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena
relokasi program pemerintah daerah kabupaten/kota.

Selain itu, dalam perumusan kegiatan perumahan rakyat dan kawasan


permukiman yang perlu diperhatikan pula :

1) peningkatan sinergi dan harmonisasi antarsektor, program dan kegiatan


terkait pembangunan air minum dan sanitasi melalui:

a) Penyusunan/pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK);

b) Penyusunan/pemutakhiran Rencana Induk Sistem Penyediaan Air


Minum (RISPAM);

c) Penyusunan/pemutyakhiran Rencana Aksi Daerah Air Minum dan


Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL); dan

d) Pelaksanaan Studi Primer, terutama environmental Health Risk


Assesment (EHRA)

2) Penyediaan hunian layak serta peningkatan kualitas rumah tidak layak huni
menjadi target tahun 2020 dengan indicator jumlah rumah tangga
terfasilitasi;

3) Penyusunan dan pengembangan data rumah tidak layak huni sebagai dasar
targeting program/kegiatan penyediaan hunian layak di Kabupaten/kota;

4) Fasilitasi penyediaan dan pencadangan lahan untuk perumahan


masyarakat berpenghasilan rendah;

5) Kepastian perizinan dalam pembangunan perumahan untuk masyarakat


berpenghasilan rendah;

6) Mendorong pihak swasta (pengembang perumahan dan perbankan) dalam

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 23


menyediakan hunian masyarakat berpenghasilan rendah;

7) Pengentasan permukiman kumuh menjadi target dalam tahun 2020 dengan


indikator jumlah rumah tangga yang terfasilitasi;

8) Menyusun rencana penyediaan hunian layak;

9) Mengintegrasikan program/kegiatan perbaikan rumah dan penyediaan


infrastruktur dasar (air minum, air limbah, persampahan) dalam rangka
penanganan permukiman kumuh; dan

10) Penegakkan peraturan terkait tata bangunan untuk pencegahan kumuh.

e. Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Jenis pelayanan dasar pada SPM bidang Ketentraman, Ketertiban Umum,


dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara adalah.

1) pelayanan ketentraman dan ketertiban umum;

2) pelayanan informasi rawan bencana;

3) pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana;

4) pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana; dan

5) pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran.

Selain itu, dalam perumusan kegiatan bidang Ketentraman, Ketertiban


Umum, dan Perlindungan Masyarakat perlu diperhatikan pula :

1) penguatan kelembagaan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan


masyarakat;

2) pelayanan prima ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan


masyarakat;

3) pemeliharaan stabilitas wilayah/lingkungan; dan

4) penegakkan peraturan daerah.

f. Bidang Sosial

Jenis pelayanan dasar pada SPM bidang Sosial di Kabupaten Maluku


Tenggara adalah.

1) rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di luar panti;

2) rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti;

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 24


3) rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di luar panti;

4) rehabilitasi sosial dasar tuna social khususnya gelandang dan pengemis di


luar panti; dan

5) perlindungan dan jaminan social pada saat dan setelah tanggap darurat
bencana bagi korban bencana.

Selain itu, perumusan kegiatan bidang Sosial tahun 2020 perlu


diperhatikan pula:

1) percepatan penanggulangan kemiskinan;

2) pelayanan rehabilitasi social bagi penyandang disabilitas, tuna social dan


korban perdagangan orang, anak, lanjut usia dalam panti;

3) pelayanan rehabilitasi social bagi penyandang disabilitas, tuna social dan


korban perdagangan orang, anak, lanjut usia diluar panti;

4) subsidi beras sejahtera, menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

5) program keluarga harapan (PKH);

6) Kartu keluarga Sehat (KKS);

7) Asistensi social penyandang disabilitas berat (ASPDB);

8) Asistensi social lanjut usia terlantar (ASLUT);

9) Asistensi social anak terlantar

10) Usaha ekonomi produktif (UEP) dan kelompok usaha bersama (KUBE)
e-warung PKH, penerimaan bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional
(PBI-JKN);

11) Cakupan rumah tangga miskin dengan program-program social yang


berbeda;

12) Basis data terpadu untuk peningkatan efektifitas penargetan;

13) Pencegahan pemasungan bagi penyandang disabilitas mental atau orang


dengan gangguan jiwa (ODGJ);

2. Arah kebijakan pembangunan daerah yang mendukung Prioritas Nasional

Arah kebijakan pembangunan daerah yang mendukung kebijakan


nasional dideskripsikan sebagai berikut:

a. Tenaga Kerja

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 25


Dalam rangka pencapaian tingkat pengangguran terbuka tahun 2020
sesuai target nasional sebesar 7,5-82 persen, maka perumusan kegiatan tahun
2022 memperhatikan:

1) Pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi. Hal ini sesuai dengan


Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 8 tahun 2014 tentang pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi;

2) Pengembangan infrastruktur yang kompeten.

3) Pengelolaan informasi pasar kerja

4) Peningkatan usaha produktif yang menerapkan TTG;

5) Fasilitasi pelayanan penempatan tenaga kerja melalui informasi pasar kerja


dan bursa kerja;

6) Fasilitasi perluasan kesempatan kerja;

7) Fasilitasi penempatan tenaga kerja khusus (difabel, wanita, pemuda dan


lanjut usia);

8) Peningkatan kapasitas pekerja dan pengusaha untuk ketrampilan


bernegosiasi dalam hubungan industrial;

9) Penyelesaian perselisihan hubungan industrial;

10) Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial bagi mediator


hubungan industrial;

11) Peningkatan pemahaman kepegawaian daerah terhadap fungsional


mediator hubungan industrial;

12) Penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan Upah Minimum Sektoral
Kabupaten/Kota (UMSK);

13) Penyusunan struktur dan skala upah di perusahaan;

14) Efektifitas pelaksanaan dewan pengupahan;

15) Penyelenggaraan pengawasan ketenagakerjaan termasuk keamanan dan


kesehatan kerja (K3; dan

16) Penyusunan perencanaan tenaga kerja makro di Kabupaten.

b. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Dalam rangka meningkatkan pemberdayan perempuan dan perlindungan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 26


anak, maka arah kebijakan perumusan kegiatan pemberdayan perempuan dan
perlindungan anak tahun 2022 antara lain:

1) Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang


pembangunan;

2) Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tindak


kekerasan, termasuk Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO);

3) Meningkatkan efektivitas kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG)


dan kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak
kekerasan;

4) Peningkatan kualitas hidup dan tumbuh kembang anak yang optimal;


Meningkatkan kapasitas kelembagaan perlindungan perempuan dari
berbagai tindak kekerasan;

5) Peningkatan perlindungan anak dari tindak kekerasan, eksploitasi,


penelantaran, dan perlakuan salah lainnya; dan

6) Meningkatkan efektivitas kelembagaan perlindungan anak.

c. Pangan

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan ketahanan pangan,


maka arah kebijakan kedaulatan pangan sesuai dengan UU nomor 18 tahun
2012 tentang pangan antara lain:

1) Pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan


peningkatan produksi pangan pokok;

2) Stabilisasi harga bahan pangan;

3) Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat;

4) Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan; dan

5) Peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pangan termasuk petani, nelayan


dan pembudidaya ikan.

Selanjutnya, dalam perumusan kegiatan tahun 2022 supaya


memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

1) Kawasan Mandiri Pangan (KMP);

2) Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL);

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 27


3) Lumbung Pangan;

4) Toko Tani Indonesia (TTI); dan

5) Kawasan pengembangan komoditas (kawasan tanaman pangan,


perkebunan, peternakan dan hortikultura).

Selain itu, kewenangan kabupaten/kota adalah.

1) Penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan pada


berbagai sektor sesuai kewenangan daerah;

2) Penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya sesuai


kebutuhan Daerah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan;

3) Pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan yang mencakup


dalam daerah; dan

4) Pelaksanaan pengawasan keamanan pangan segar.

d. Pertanahan

Dalam rangka meningkatkan kualitas pertanahan, maka perumusan


kegiatan tahun 2022 adalah dengan penyusunan peraturan daerah tentang
tanah ulayat.

e. Lingkungan Hidup

Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup, maka


perumusan kegiatan tahun 2022 perlu memperhatikan hal-hal berikut.

1) Pelaksanaan inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mitigasi perubahan


iklim untuk mendorong penurunan emisi GRK yang dituangkan dalam
Rencana Aksi Daerah (RAD) Penurunan Emisi GRK, serta pelaksanaan
adaptasi perubahan iklim untuk meningkatkan ketahanan terhadap
bencana akibat perubahan iklim, yang terintegrasi ke dalam RPJPD, RPJMD
dan RKPD sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pengesahan Persetujuan Paris Agreement, Peraturan Presiden Nomor 61
Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Penurunan Emisi GRK,
dan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Inventarisasi GRK Nasional; serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 33 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi
Perubahan Iklim;

2) Pelaksanaan Pemantauan Kualitas Lingkungan (air, udara dan tutupan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 28


lahan) untuk pengukuran Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) untuk
memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat pusat
dan daerah tentang kondisi lingkungan di tingkat nasional dan daerah
khususnya tingkat provinsi sebagai bahan evaluasi kebijakan pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;

3) Pengelolaan persampahan dalam rangka menjaga kelestarian fungsi


lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat serta menjadikan sampah
sebagai sumber daya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun
2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga; dan

4) Melaksanakan kebijakan penyelenggaraan pencegahan, pengawasan,


pengamanan, penanganan pengaduan, penyidikan, penegakan hukum
sesuai dengan kewenangannya dalam menerapkan hukum administrasi,
perdata dan pidana dalam ranah lingkungan hidup.

f. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013


tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah sesuai dengan kewenangan provinsi dan
kabupaten/kota pada urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil, maka dalam perumusan kegiatan Tahun 2022 agar
memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil di


semua kabupaten/kota; Penyediaan database kependudukan nasional yang
akurat untuk memenuhi semua kepentingan dalam pelayanan publik,
perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi,
serta penegakan hukum dan pencegahan kriminal;

2) Peningkatan pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan (NIK), database


kependudukan dan KTP-el oleh Kementerian/Lembaga;

3) Penyediaan Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) untuk


mendukung penyelenggaraan Pemilihan Umum/Pemilihan Kepala Daerah
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 29
serentak; dan

4) Pengendalian dan keamanan pemanfaatan data dan dokumen


kependudukan.

g. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun


2014 tentang Desa dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sesuai dengan kewenangan provinsi dan kabupaten/kota
pada urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa, maka
dalam perumusan kegiatan tahun 2022 agar memperhatikan antara lain hal-hal
sebagai berikut.

1) Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal di desa;

2) Penguatan kelembagaan pemerintahan desa dalam penyusunan


dokumen-dokumen perencanaan desa;

3) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa dalam pengelolaan


keuangan dan aset desa;

4) Mewujudkan keseimbangan pembangunan antara berbagai sektor di


pedesaan, dengan tetap terpeliharanya kelestarian adat istiadat;

5) Melakukan pembentukan, penghapusan, penggabungan desa dan


perubahan status desa menjadi kelurahan;

6) Penataan dan pendataan lembaga kemasyarakatan desa; Pengembangan


adat istiadat dan budaya masyarakat desa;

7) Pembentukan dan pengembangan lembaga keuangan mikro dan pasar desa;

8) Pengawalan implementasi Undang-Undang desa secara sistematis; dan

9) Pembentukan desa menjadi desa adat dan desa adat menjadi desa.

h. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dalam rangka


menurunkan angka fertilitas total (total fertility rate) guna mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas dalam rangka
meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui peningkatan akses dan
kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, peningkatan
ketahanan keluarga termasuk ketahanan remaja serta pengendalian penduduk

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 30


sesuai dengan amanat (1) Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga dan
(3) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 2014 Tentang
Grand Desain Pembangunan Kependudukan, maka dalam perumusan
program/kegiatan yang perlu diselaraskan pada tahun 2022 adalah sebagai
berikut.

1) Peningkatan Peserta Keluarga Berencana (KB) Aktif Tambahan (Additional


Users) melalui:

a. Peningkatan jumlah Peserta KB baru;

b. Peningkatan jumlah Contraceptive Prevalency Rate (CPR);

c. Penurunan tingkat putus pakai (Discontinue Rate)

d. Peningkatan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP);

e. Penurunan angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need);

f. Penurunan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15 - 19


tahun); dan

g. Penurunan jumlah kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan Wanita


Usia Subur/WUS (15-49 tahun).

2) Peningkatan ketahanan keluarga dan remaja melalui:

a. Peningkatan partisipasi keluarga Balita pada Kelompok Bina Keluarga


Balita (BKB);

b. Peningkatan partisipasi keluarga Remaja pada Kelompok Bina Keluarga


Remaja (BKR);

c. Peningkatan partisipasi keluarga Lansia pada Kelompok Bina Keluarga


Lansia (BKL);

d. Peningkatan partisipasi Remaja pada kegiatan Pusat Informasi dan


Konseling (PIK) Remaja;

e. Peningkatan usia kawin pertama;

f. Peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga bagi keluarga pra sejahtera


(KPS) melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 31


Sejahtera (UPPKS); dan

g. Pembentukan dan pengembangan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera


(PPKS).

3) Terimplementasikannya kebijakan pengendalian penduduk dalam


perencanaan pembangunan melalui:

a. Pemanfaatan parameter kependudukan oleh Pemangku Kepentingan


untuk penyusunan perencanaan pembangunan;

b. Sinkronisasi kebijakan pembangunan kependudukan antara pusat dan


daerah;

c. Peningkatan pelaksanaan pendidikan kependudukan melalui jalur


formal, nonformal dan informal;

d. Penyediaan informasi peringatan dini dampak kependudukan (bonus


demografi);

e. Penyusunan model solusi strategis dampak kependudukan; dan

f. Penyediaan data dan informasi kependudukan yang lengkap, akurat dan


terkini.

4) Pembentukan dan pengembangan Kampung Keluarga Berencana (KB)


bersinergi dengan seluruh dinas/instansi, mitra kerja dan swasta di Daerah
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing yang dikoordinasikan oleh
Pemerintah Daerah, yang mencakup:

a. Kegiatan peningkatan kesertaan ber-KB (berbagai kegiatan prioritas


Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi);

b. Kegiatan Peningkatan ketahanan keluarga dan remaja (berbagai kegiatan


terkait Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Pusat
Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M), Bina Keluarga
Lansia (BKL), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS);

c. Penggerakan Mekanisme Operasional Lini Lapangan oleh Penyuluh


Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB)
dan peningkatan peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa
(PPKBD)/ Sub PPKBD (Kader);

d. Penguatan Koordinasi dan kemitraan dengan dinas dan instansi daerah

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 32


serta mitra terkait dalam pembagunan Kampung Keluarga Berencana
(KB); dan

e. Peningkatan kegiatan lintas sektor yang disesuaikan dengan kebutuhan


masyarakat lokasi Kampung Keluarga Berencana (KB).

5) Pemanfaatan dan pendayagunaan Tenaga Penyuluh Keluarga


Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB);

6) Pemanfaatan Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD)/Sub


PPKBD (Kader) untuk kegiatan KIE, penggerakan dan pembinaan program
Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK);
dan

7) Pendistribusian alat dan obat kontrasepsi (alokon) sampai dengan fasilitas


kesehatan (faskes)/klinik pelayanan Keluarga Berencana (KB) diseluruh
tingkatan wilayah (melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Sub Bidang
Keluarga Berencana (KB) - Bantuan Operasional Keluarga Berencana
(BOKB).

i. Perhubungan

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan bidang perhubungan,


maka perumusan kegiatan tahun 2022 supaya memperhatikan antara lain
hal-hal sebagai berikut.

1) Pengelolaan Terminal Penumpang Tipe B untuk melayani kendaraan umum


untuk angkutan dalam provinsi yang dipadukan dengan pelayanan
angkutan perkotaan dan/atau angkutan perdesaan; dan

2) Pembangunan, penerbitan izin pembangunan dan pengoperasian pelabuhan


pengumpan regional yang berfungsi melayani kegiatan dan alih muatan
angkutan laut nasional dalam jumlah yang relatif kecil serta merupakan
pengumpan dari pelabuhan utama.

Selain itu, hal-hal yang harus diperhatikan bahwa Pemerintah Provinsi


wajib menganggarkan terkait kegiatan-kegiatan tersebut di atas yang
kewenangannya telah beralih dari kabupaten/kota ke provinsi.

j. Komunikasi dan Informatika

Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan komunikasi dan informatika,


maka perumusan kegiatan tahun 2022 supaya memperhatikan antara lain

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 33


hal-hal sebagai berikut.

1) Penyediaan informasi publik pemerintah daerah;

2) Penyelenggaran komunikasi publik resmi pemerintah daerah;

3) Pengelolaan penyelesaian sengketa informasi publik di daerah;

4) Penjaminan kedaulatan informasi pemerintah daerah;

5) Peningkatan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah


melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); dan

6) Peningkatan kualitas layanan publik pemerintah daerah melalui


pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)-e government.

k. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

Dalam rangka pelaksanaaan pengembangan Koperasi, Usaha Kecil, dan


Menengah di daerah, maka perumusan kegiatan tahun 2022 supaya
memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut.

1) Pelaksanaan pendataan koperasi dan UMKM;

2) Pengembangan akses pemasaran produk koperasi dan UMKM;

3) Penguatan akses permodalan koperasi dan UMKM;

4) Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan koperasi dan UMKM;

5) Peningkatan iklim usaha koperasi dan UMKM; dan

6) Pengawasan koperasi.

l. Penanaman Modal

Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan penanaman modal, maka


perumusan kegiatan dalam tahun 2022 supaya memperhatikan antara lain
hal-hal sebagai berikut.

1) PTSP provinsi dan kabupaten/kota serta KEK dan FTZ yang terhubung
dengan SPIPISE dan tracking system (implementasi SPIPISE);

2) Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Penanaman Modal;

3) Standard Operating Prosedure (SOP) pelayanan persetujuan penanaman


modal;

4) Standard Operating Prosedure (SOP) pelayanan perizinan penanaman


modal;
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 34
5) Penyusunan rencana umum penanaman modal (RUPM) kepada provinsi dan
kabupaten/kota; dan

6) Fasilitasi penyelesaian masalah.

m. Kepemudaan dan Olah Raga

Dalam rangka peningkatan peran kepemudaan dan olah raga di daerah,


maka perumusan kegiatan dalam RKPD ahun 2022 supaya memperhatikan
antara lain hal-hal sebagai berikut.

1) Peningkatan partisipasi pemuda dalam pembangunan di kabupaten/kota

a) Meningkatkan wawasan kebangsaan, perdamaian, lingkungan hidup,


sosial budaya dan hukum;

b) Mendukung pelaksanaan Jambore Pemuda Indonesia;

c) Meningkatkan peran aktif pemuda dalam mencegah penyalahgunaan


narkoba dan mencegah paham radikalisme;

d) Meningkatkan peran organisasi kepemudaan dalam pengembangan


kepemimpinan dan kepeloporan pemuda; dan

e) Mengembangkan pemuda dalam kewirausahaan dan kecakapan


kerja.

2) Peningkatan budaya dan prestasi olahraga di kabupaten/kota

a) Kampanye olahraga tradisional, usia dini, pelajar, mahasiswa dan lansia;

b) Kampanye olahraga massal, petualangan, tantangan dan wisata

c) Fasilitasi prasarana olahraga rekreasi di daerah;

d) Meningkatkan pembibitan dan pengembangan bakat olahragawan


berprestasi.

n. Statistik

Dalam rangka meningkatkan pelayanan statistik sektoral di daerah, maka


perumusan kegiatan tahun 2022 supaya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.

1) Menyelenggarakan survei untuk penyediaan data statistik sektoral;

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 35


2) Menyelenggarakan kompilasi produk administrasi statistik sektoral dengan
memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi dari instansi
pemerintah atau masyarakat;

3) Melakukan pengolahan hasil statistik sektoral;

4) Melakukan analisa data statistik sektoral;

5) Melakukan penyajian data statistik sektoral;

6) Melakukan diseminasi data statistik sektoral;

7) Penyediaan peralatan infrastruktur;

8) Koordinasi dengan BPS dalam pembakuan konsep, definisi, klasifikasi serta


ukuran-ukuran; dan

9) Pembinaan terhadap penyelenggaraan statistik sektoral, pengguna statistik,


responden dan apresiasi masyarakat terhadap survei statistik sektoral.

o. Persandian

Dalam rangka meningkatkan pelayanan persandian untuk pengaman


informasi pemerintah daerah, maka perumusan kegiatan tahun 2022 supaya
memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut.

1) Penyusunan kebijakan persandian untuk pengamanan informasi;

2) Pengelolaan informasi berklasifikasi;

3) Koordinasi pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional sandiman;

4) Pengadaan, penyimpanan, distribusi dan pemusnahan perangkat lunak dan


perangkat keras persandian;

5) Pengelolaan perangkat lunak, perangkat keras dan jaring komunikasi sandi;

6) Pelaksanaan operasional pengelolaan pengamanan komunikasi sandi; dan

7) Pengawasan dan evaluasi tata kelola persandian, pengelolaan sumber daya


persandian dan operasional pengamanan informasi.

Selain itu, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

1) Dukungan APBD untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan bidang


persandian dan diklat sandiman di pusat.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 36


p. Kebudayaan

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kebudayaan, maka perumusan


kegiatan tahun 2020 supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut.

1) Pelestarian cagar budaya dan revitalisasi cagar budaya;

q. Perpustakaan

Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan urusan pemerintahan


daerah bidang perpustakaan, maka perumusan kegiatan memperhatikan
Peningkatan Capaian Peringkat Programme International for Student Assesment
(PISA): Reading Literacy melalui Kegiatan yang terkait dengan Peningkatan
Capaian Peringkat PISA yaitu:

1) Literasi Informasi dan Gerakan Membaca di Sekolah SMP, dan SLB;

2) Peningkatan kuantitas dan kualitas Tenaga pengelola Perpustakaan Sekolah


SMP dan SLB;

3) Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah SMP dan SLB;

r. Kearsipan

Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan urusan pemerintahan


daerah bidang kearsipan, maka perumusan kegiatan memperhatikan antara lain
hal-hal sebagai berikut.

1) Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan dan


pembangunan yang sederhana, efisien dan transparan, dan terintegrasi yang
dilaksanakan melalui strategi, antara lain penguatan sistem kearsipan
berbasis TIK; dan

2) Penerapan open government merupakan upaya untuk mendukung


terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif dan
akuntabel dalam penyusunan kebijakan publik, serta pengawasan terhadap
penyelenggaraan negara dan pemerintahan.

s. Kelautan dan Perikanan

Dalam rangka pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, maka


perumusan kegiatan tahun 2020 supaya memperhatikan antara lain hal-hal
sebagai berikut.

1) Perizinan usaha perikanan tangkap;

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 37


2) Pendataan kapal perikanan;

3) Kerjasama Daerah untuk nelayan andon;

4) Terkendalinya sumber daya kelautan dan perikanan; dan

5) Perizinan unit pengolahan ikan.

t. Pariwisata

Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014


tentang Pemerintahan Daerah sesuai dengan kewenangan provinsi dan
kabupaten/kota dan untuk mendukung Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan, maka dalam perumusan kegiatan kepariwisataan untuk
memperhatikan hal-hal antara lain sebagai berikut.

Pariwisata:

1) Pengembangan destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik,


mudah dicapai, berwawasan lingkungan, meningkatkan pendapatan
nasional, daerah dan masyarakat;

2) Pengembangan pemasaran pariwisata yang sinergis, unggul, dan


bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan wisatawan
nusantara dan mancanegara;

3) Pengembangan industri pariwisata yang berdaya saing, kredibel,


menggerakkan kemitraan usaha, dan bertanggung jawab terhadap
lingkungnan alam dan sosial budaya; dan

4) Pengembangan, penyelenggaraan, dan peningkatan kapasitas sumber


daya manusia dalam rangka mendorong terwujudnya pembangunan
kepariwisataan yang berkelanjutan.

Pengembangan Ekonomi Kreatif:

1) Fasilitasi pelaku ekonomi kreatif sepanjang rantai nilai ekonomi


kreatif; dan

2) Pengembangan kompetensi sumber daya manusia pada sektor


ekonomi kreatif.

u. Pertanian

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan ketahanan pangan,


perumusan kegiatan supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 38


1) Prioritas peningkatan produksi pangan, dengan kegiatan:

a) Optimalisasi lahan

b) Optimalisasi produksi ternak (SIWAB)

(1) Kewenangan kabupaten/kota: pengelolaan SDG hewan dalam


Daerah kabupaten/kota, pengawasan mutu dan peredaran
benih/bibit ternak dan tanaman pakan ternak serta pakan dalam
Daerah kabupaten/kota.

2) Pembangunan sarana dan prasarana pertanian termasuk irigasi, dengan


kegiatan saprodi budidaya padi, jagung, dan kedelai

a) Kewenangan kabupaten/kota: pengawasan penggunaan sarana


pertanian, pengembangan prasarana pertanian.

v. Kehutanan

Dalam rangka meningkatkan tata kelola hutan, perumusan kegiatan 2022


supaya memperhatikan:

1) Pengelolaan Taman Hutan Rakyat (TAHURA), perlindungan tumbuhan dan


satwa yang tidak dilindungi dan/atau tidak termasuk dalam lampiran
(appendix) CITES, dan pengelolaan kawasan ekosistem penting, serta daerah
penyangga kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam;

w. Energi dan Sumber Daya Mineral

Dalam rangka pengelolaan energi dan sumber daya mineral, maka


perumusan kegiatan supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut.

1) Percepatan peningkatan rasio elektrifikasi;

2) Penguatan dukungan terhadap percepatan pembangunan infrastruktur


ketenagalistrikan;

3) Pemanfaatan potensi energi setempat dalam pengembangan infrastruktur


ketenagalistrikan;

4) Pengawasan terhadap:

a) Penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) oleh


pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) yang izinnya
diterbitkan oleh Pemerintah Daerah, sesuai Peraturan Pemerintah

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 39


Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik;

b) Penerapan tarif tenaga listrik oleh pemegang IUPTL agar sesuai dengan
penetapan Pemerintah Daerah (sesuai Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2009);

c) Pelaksanaan kebijakan penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi


(LTSHE) bagi masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik sesuai
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2017.

5) Dukungan pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat dalam


kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran;

6) Penyediaan database perizinan di bidang ESDM;

7) Penguatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan energi baru dan


terbarukan;

x. Perdagangan

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di bidang perdagangan


sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan,
maka perumusan kegiatan supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai
berikut.

1) Perijinan dan pendaftaran perusahaan;

2) Sarana distribusi perdagangan;

3) Stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting;

4) Pengembangan ekspor; dan

5) Standarisasi dan perlindungan konsumen.

y. Perindustrian

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di bidang perindustrian


sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian,
maka perumusan kegiatan tahun 2022 supaya memperhatikan antara lain
hal-hal sebagai berikut.

1) Perencanaan pembangunan industri;

2) Perizinan;

3) Penumbuhan populasi dan pengembangan industri (penyediaan lahan);


Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 40
4) Percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri; dan

5) Pengembangan teknologi.

z. Transmigrasi

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di bidang transmigrasi,


maka perumusan kegiatan supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai
berikut.

1) Pemerintah Daerah memfasilitasi peningkatan konektivitas dan keterkaitan


ekonomi hulu dan hilir desa-kota melalui pengembangan agropolitan,
minapolitan, wisata, dan transmigrasi;

2) Pemerintah Daerah memfasilitasi pengembangan pusat-pusat pertumbuhan


baru di kawasan transmigrasi terutama pada kawasan perbatasan, daerah
tertinggal dan kawasan perdesaan;

3) Pemerintah Daerah memfasilitasi pembangunan sarana prasana pendukung


kawasan transmigrasi;

4) Pemerintah Daerah agar mengidentifikasi, mengkaji, baik bersifat


administratif dan teknis untuk kawasan transmigrasi;

5) Pemerintah Daerah memfasilitasi penataan persebaran transmigran;

6) Pemerintah Daerah membina dan memfasilitasi pemantapan fungsi satuan


permukiman; dan

7) Pemerintah Daerah menyiapkan lahan untuk pengembangan kawasan


transmigrasi sesuai potensinya.

aa. Pengawasan Penyelengaraan Pemerintah Daerah, Pencegahan dan


Pemberantasan Korupsi

Dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari


praktek korupsi, pemerintah daerah wajib menjabarkan dan melaksanakan
strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka menengah dan jangka
panjang sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang
Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang
Tahun 2012–2025. Oleh karena itu perumusan kegiatan tahun 2022 supaya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Hal-hal yang perlu dilakukan oleh Inspektorat Daerah dalam rangka


pembinaan dan pengawasan:

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 41


(1) kegiatan yang sifatnya pengawasan rutin;

(2) pengawasan prioritas nasional dan/atau daerah;

(3) pengawalan Reformasi Birokrasi;

(4) penegakan Integritas; dan

2) Berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang


Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar dan Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri Nomor 750/4277/Sj Tahun 2016 tentang Pembentukan Unit Satuan
Tugas Pemberantasan Pungli Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota maka
diperlukan pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber
Pungli) yang dikoordinasikan oleh Inspektorat Daerah.

bb. Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan


daerah, pemerintah daerah perlu melakukan optimalisasi terhadap persiapan,
pelaksanaan dan pelaporan rencana pembangunan daerah. Oleh karena itu
perumusan kegiatan tahun 2022 supaya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.

1) Updating data dan informasi yang akurat sesuai Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Sistem Informasi Pembangunan
Daerah (SIPD) sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan dikelola dalam
sistem informasi pembangunan daerah yang transparan dan terintegrasi
secara nasional. Data dan informasi dimaksud mencakup kondisi
geografis daerah, demografi, potensi sumber daya daerah, ekonomi dan
keuangan daerah, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan
umum, aspek daya saing daerah serta dokumen perencanaan lainnya;

2) Peningkatan tugas dan fungsi Bappeda provinsi dalam melaksanakan


pengendalian dan evaluasi perencanaan, penganggaran, dan evaluasi
serta koordinasi dokumen perencanaan pembangunan kabupaten/kota
dan berperan aktif dalam evaluasi rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD kabupaten/kota dan Perubahan APBD kabupaten/kota untuk
terciptanya sinergi dan konsistensi perencanaan dan penganggaran;

3) Penyusunan/penetapan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD,


RPJMD, RKPD dan Perubahan RKPD) dan rencana kerja Perangkat
Daerah (Renstra PD, Renja PD dan Perubahan Renja PD) tepat waktu

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 42


sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017;

4) Peningkatan kemampuan aparat dalam penyusunan, pengendalian dan


evaluasi rencana pembangunan daerah melalui sosialisasi dan/atau
bimbingan teknis serta pendidikan dan pelatihan; dan

cc. Keuangan Daerah

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di bidang keuangan daerah,


maka perumusan kegiatan bidang keuangan daerah tahun 2022 supaya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Peningkatan kapasitas pengelolaan PPK BLUD pada provinsi,


kabupaten/kota dengan melakukan bimbingan teknis penatausahaan
dan penyusunan laporan keuangan PPK BLUD pada masing-masing
Pemerintah Daerah;

2) Penerapan sistem aplikasi e-budgeting dan sistem aplikasi reporting


pada provinsi, kabupaten/kota dengan melakukan bimbingan teknis
dan training of trainer pada masing-masing Pemerintah Daerah;

3) Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan


daerah;

4) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia bidang pengelolaan


keuangan daerah dan barang milik daerah provinsi,
kabupaten/kota;dan

5) Penyediaan perangkat pendukung penerapan sistem aplikasi


e-budgeting dan e-reporting pada provinsi, kabupaten/kota oleh
masing-masing Pemerintah Daerah.

dd. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya aparatur, maka


perumusan kegiatan tahun 2022 supaya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.

1) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi bagi


aparatur yang melaksanakan setiap bidang dan sub-sub bidang

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 43


urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten/Kota;

2) Pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi bagi aparatur


Pemerintahan Daerah guna memastikan penguasaan kompetensi
kerja pada bidang, sub bidang dan sub bidang urusan pemerintahan;

5) Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan di


pusat dan daerah bagi kepala daerah, DPRD, dan PNS, untuk
menunjang penyelenggaraan pemerintahan, politik dan penerapan
SPM di daerah.

ee. Pendayagunaan Hasil Penelitian dan Pengembangan

Dalam rangka meningkatkan peran penelitian dan pengembangan guna


mendukung kinerja pemerintahan daerah sesuai Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 17 tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di
Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah, dan
Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan

Sistem Inovasi Daerah, maka perumusan kegiatan Tahun 2020 supaya


memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan yang menjadi urusan


pemerintahan daerah;

2) Optimalisasi pemanfaatan dan publikasi hasil-hasil kelitbangan;

3) Penguatan dan pelaksanaan kebijakan inovasi di daerah guna peningkatan


kinerja pemerintahan daerah; dan

4) Penyediaan dan peningkatan kemampuan/kompetensi sumber daya


manusia kelitbangan berbasis fungsional.

ff. Pengelolaan Kawasan Perkotaan

Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun


2014 tentang Pemerintahan Daerah, sasaran prioritas perkotaan sesuai RPJMN
2015-2019, dan mendukung Kebijakan Strategi Pembangunan Perkotaan
Nasional serta target Sustainable Development Goals (SDGs), sesuai kewenangan
provinsi dan kabupaten/kota maka dalam perumusan kegiatan tahun 2022 agar
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 44


1) Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
penyelenggaraan pengelolaan perkotaan oleh Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam mendukung kebijakan Strategi Pembangunan
Perkotaan Nasional dengan penguatan kelembagaan penyelenggaraan
pengelolaan perkotaan terpadu;

2) Melaksanakan kerjasama pengelolaan perkotaan pada kawasan Perkotaan


yang bertetangga atau pada kawasan metropolitan maupun kawasan pada
jaringan lintas perkotaan (sister city) pada wilayah provinsi dan
kabupaten/kota dalam penyediaan/pemenuhan fasilitas pelayanan
perkotaan;

3) Melaksanakan identifikasi, inventarisasi dan penyediaan/pemenuhan


fasilitas pelayanan perkotaan sesuai Standar Pelayanan Perkotaan (SPP)
berdasarkan kewenangan, klasifikasi dan tipologi perkotaan;

4) Melaksanakan updating basis data serta pemanfaatan dan penyajian data


informasi perkotaan terpadu dan terintegrasi dengan menyusun profil
perkotaan yang mendukung sistem informasi perkotaan; dan

5) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengelolaan


Perkotaan di provinsi dan kabupaten/kota.

gg. Perbatasan Antar Negara

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan perbatasan antar


negara, maka perumusan kegiatan Tahun 2022 supaya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:

1) Pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan negara


berdasarkan karakteristik wilayah, potensi lokal, dan mempertimbangkan
peluang pasar negara tetangga dengan didukung pembangunan
infrastruktur transportasi, energi, sumber daya air, dan
telekomunikasi-informasi melalui kegiatan yang diarahkan kepada:

a) Mengembangkan industri pengolahan kawasan perbatasan berbasis


potensi unggulan;

b) Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung optimalisasi


pemanfaatan potensi SDA lokal;

c) Membangun fasilitas pemasaran komoditas unggulan;

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 45


d) Meningkatkankualitas produk hasil industri;

e) Meningkatkan dan memperluas akses permodalan, koperasi,dan


UMKM;

f) Membangun/meningkatkan pasar tradisional;

g) Membangun/meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pasar;


dan

h) Meningkatkan kemampuan pelaku usaha ekonomi masyarakat.

2) Pelayanan sosial dasar kawasan perbatasan diarahkan kepada:

a) Membangun/meningkatkan kualitas pelayanan infrastruktur dasar


irigasi dan sumber daya air;

b) Meningkatkan pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat di


kawasan perbatasan darat;

c) Membangun/meningkatkan infrastruktur jalan lingkungan/jalan non


status untuk membuka keterisolasian wilayah dan akses perekonomian
masyarakat;

d) Membangun/meningkatkan kualitas pelayanan ketenagalistrikan


(PLN/PLTS);

e) Membangun/meningkatkan kualitas pelayanan infrastruktur dasar


telekomunikasi dan informasi;

f) Membangun/meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan;

g) Membangun/meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kesehatan;

h) Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pengajar/kesehatan;

i) Membangun dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana


pemerintahan desa dan kecamatan di kawasan perbatasan;

j) Meningkatkan sarana operasional aparatur pemerintahan desa dan


kecamatan di kawasan perbatasan; dan

k) Meningkatkan kualitas aparatur pemerintahan desa dan kecamatan di


kawasan perbatasan.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 46


hh. Batas Daerah dan Toponimi

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penegasan batas dan toponimi, maka


perumusan kegiatan tahun 2022 perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Penguatan mekanisme kelembagaan pemerintahan daerah dalam


penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan penegasan batas daerah dan
toponimi (pembakuan nama rupabumi);

2) Fasilitasi dan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian


dalam penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan penegasan batas daerah dan
toponimi (pembakuan nama rupabumi);

3) Identifikasi, inventarisasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan penegasan


batas daerah dan toponimi (pembakuan nama rupabumi); dan

4) Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan


penegasan batas daerah dan toponimi (pembakuan nama rupabumi).

ii. Penanganan Bencana

Dalam rangka antisipasi pra bencana, tanggap darurat bencana dan


pasca bencana yang akhir-akhir ini sering terjadi di seluruh wilayah tanah air
yang telah menimbulkan kerugian harta benda dan korban jiwa manusia, maka
perumusan kegiatan supaya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Perumusan kebijakan bidang pengurangan resiko bencana, sarana dan


prasarana, tanggap darurat dan pasca bencana, standardisasi pemadam
kebakaran dan SDM damkar;

2) Fasilitasi pusat dan daerah bidang pengurangan resiko bencana, sarana dan
prasarana, tanggap darurat dan pasca bencana, standardisasi pemadam
kebakaran dan SDM damkar;

3) Sarana Prasarana yang dialokasikan bagi pusat dan daerah dalam rangka
pencegahan dan penanggulangan bencana dan bahaya kebakaran;

4) Implementasi penerapan SPM bidang bencana dan pemadam kebakaran


sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

5) Daerah yang melakukan kerjasama dalam penanggulangan bencana dan


kebakaran; dan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 47


6) Peningkatan partisipasi organisasi kemasyarakatan dan komunitas
sukarelawan yang bergerak dalam upaya pengurangan resiko bencana dan
kebakaran.

jj. Pemerintahan Umum

Dalam upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan


umum, maka perumusan kegiatan tahun 2022 supaya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.

1) Penguatan dan internalisasi ideologi pancasila dan nilai-nilai kebangsaan;

2) Peningkatan peran parpol dan ormas serta lembaga pendidikan melalui


pendidikan politik dan kewarganegaraan;

3) Pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya;

4) Peningkatan kualitas dan fasilitasi penanganan konflik dan penanganan


konflik

kk. Otonomi Daerah dan Desentralisasi

Dalam upaya peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah,


telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun
2012 tentang Kerangka Nasional Pengembangan Kapasitas Pemerintahan
Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah. Oleh karena itu perumusan kegiatan
tahun 2020 antara lain memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Reviu Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah terhadap


penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenanagan daerah,
termasuk pembentukan produk hukum daerah yang mendukung
pengembangan kawasan ekonomi khusus. Guna mewujudkan Produk
Hukum Daerah (Peraturan Daerah/Peraturan Kepala Daerah) yang
responsif, akomodatif dan akuntabel, agar dapat memberi dampak positif
terhadap kemudahan investasi, proses birokrasi yang sederhana, serta
pelayanan secara cepat, murah dan lebih baik;

2) Dukungan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2019,


mengingat terdapat 171 daerah yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala
Daerah serentak terdiri dari 17 provinsi, 115 kabupaten dan 39 kota;
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 48
3) Evaluasi organisasi perangkat daerah yang telah dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
untuk mengetahui efektifitas tugas dan fungsi perangkat daerah dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah,
serta penyusunan analisa jabatan/analisa beban kerja perangkat daerah,
penyusunan SOP ketatalaksanaan, sistem kerja, dan budaya kerja
perangkat daerah, dan evaluasi jabatan perangkat daerah; dan

4) Penyusunan dan evaluasi mandiri terhadap Laporan Penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah (LPPD), pelaksanaan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (EPPD) oleh Pemerintah Provinsi, serta penyusunan
publikasi ringkasan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

5.2. Rencana Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Transfer Dan


Belanja Tidak Terduga.

5.2.1. Rencana belanja operasi

Belanja Operasi tahun anggaran 2022 dianggarkan sebesar


386.188.036.470,85. Terdiri dari belanja pegawai sebesar
Rp260.427.489.784.85; belanja barang dan jasa sebesar Rp99.039.346.686,00;
belanja bunga pinjaman daerah sebesar Rp4,680,000,000.00; belanja hibah
Rp20.000.000.000,00; dan belanja bantuan sosial sebesar Rp2.041.200.000,00.

5.2.2. Rencana belanja modal

Belanja modal tahun anggaran 2022 dianggarkan sebesar


Rp2.743.500.000,00. Terdiri dari, Belanja Modal Tanah Rp0,00; Belanja Modal
Peralatan dan Mesin Rp330.000.000,00; Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Rp2.013.500.000,00; Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi
Rp400.000.000,00serta Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Rp 0,00.

5.2.3. Belanja tidak terduga

Belanja Tak terduga tahun anggaran 2022 dianggarkan sebesar


Rp16.000.000.000,00, lebih tinggi dibanding alokasi tahun anggaran 2021
sebesar Rp2,303,819,779.36 atau selisih kurang sebesar Rp303,819,779.36
atau sebesar 13,19 persen.

5.2.4. Rencana Belanja Transfer

Belanja Transfer tahun anggaran 2022 dianggarkan sebesar


Rp48.498.894.162,65. Terdiri dari, Belanja Bagi Hasil, yaitu Belanja Bagi Hasil
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 49
Pajak Daerah Kepada Pemerintahan Kabupaten/Kota dan Desa sebesar
Rp2.374.509.032,05 dan Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kabupaten/Kota
Kepada Pemerintah Desa sebesar Rp46.124.385.130,60. Selain itu, terdapat pula
belanja Belanja Bantuan Keuangan Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota
kepada Desa berupa dana desa, yang untuk tahun 2022 dianggarkan sebesar
Rp0,00.

Secara rinci, rencana belanja daerah untuk tahun anggaran 2022


disajikan pada Tabel berikut:

Tabel 5.5
Target/Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun Anggaran 2022
Kode Uraian Jumlah
5 BELANJA

5.1 BELANJA OPERASI 386,188,036,470.85

5.1.01 Belanja Pegawai 260,427,489,784.85

5.1.02 Belanja Barang dan Jasa 99,039,346,686.00

5.1.03 Belanja Bunga 4,680,000,000.00

5.1.05 Belanja Hibah 20,000,000,000.00

5.1.06 Belanja Bantuan Sosial 2,041,200,000.00

5.2 BELANJA MODAL 2,743,500,000.00

5.2.01 Belanja Modal Tanah


-
5.2.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
330,000,000.00
5.2.03 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
2,013,500,000.00
5.2.04 Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi
400,000,000.00
5.2.05 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
-
5.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 16,000,000,000.00

5.3.01 Belanja Tidak Terduga


16,000,000,000.00
5.4 BELANJA TRANSFER 48,498,894,162.65

5.4.01 Belanja Bagi Hasil


2,374,509,032.05
5.4.01.01 Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan Kabupaten/Kota dan
Desa 46,124,385,130.60
Jumlah Belanja 453.430.430.633,50

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 V - 50


BAB VI
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH

6.1. KEBIJAKAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN

Analisis kerangka pendanaan bertujuan menghitung kapasitas rill keuangan


daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan. Suatu
kapasitas rill keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangi
dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan wajib dan mengikat
serta prioritas utama. Sebelum dialokasikan ke berbagai pos belanja dan
pengeluaran, besaran masing-masing sumber penerimaan memiliki kebijakan
pengalokasian yang harus diperhatikan sesuai arahan RPJMD Kabupaten Maluku
Tenggara 2018 – 2023, yaitu:

1. Penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah diupayakan alokasi belanjanya


pada program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan
layanan dimana retribusi pajak tersebut dipungut. Kebijakan pajak daerah dan
retribusi daerah diarahkan untuk lebih meningkatkan pendapatan daerah yang
bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah.

2. Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan


dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas dimana dana
penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi
terbaik bagi kas daerah.

Kebijakan penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah diarahkan


kepada perbaikkan system penerimaan dan pengalokasian anggaran yang
bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah dimana sebagian hasil pajak
daerah dan retribusi daerah dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang dapat
dirasakan secara langsung oleh pembayar pajak dan retribusi tersebut.

Kebijakan penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang


dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas
pengembalian investasi diarahkan kepada rasionalitas hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan atas penyertaan modal atas investasi daerah dengan
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 VI - 1
memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan baik dalam bentuk
uang maupun barang sebagai penyertaan modal (investasi daerah).

3. Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan
operasional rutin pemerintah daerah. Kebijakan alokasi DAU di Kabupaten
Maluku Tenggara diarahkan untuk memenuhi prinsip efisiensi yaitu jelas
penggunaannya, terarah, dan sesuai dengan kebutuhan serta alokasi DAU
didasarkan pada alokasi dana yang relevan dengan tujuan program daerah dan
meminimumkan kemungkinan manipulasi.

4. Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan Dimana
dana tersebut dialokasikan. Kebijakan alokasi DAK diarahkan untuk membiayai
kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat dengan tetap
meningkatkan kesesuaian pengalokasian DAK pada tahap perencanaan
pemanfaatan dan pengawasan penggunaan DAK.

5. Penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) dialokasikan secara memadai untuk perbaikan
layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil didapat.
Kebijakan alokasi penerimaan dana bagi hasil diarahkan untuk membiayai
program dan kegiatan prioritas kecuali DBH SDA Kehutanan yang berasal dari
Dana Reboisasi (DBH DR).

Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali


dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah terdiri
dari pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Dalam konteks pembiayaan
penerimaan, Pemerintah Pusat membuka kesempatan bagi pemerintah daerah yang
memenuhi persyaratan untuk melakukan pinjaman sebagai salah satu instrument
pendanaan pembangunan daerah. Hal ini bertujuan, untuk mempercepat
pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan Penerimaan Pembiayaan :

1) Mencegah terjadinya SiLPA dengan menerapkan perencanaan dan penganggaran


secara terpadu dan konsisten serta prinsip perencanaan dan anggaran berbasis
kinerja.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 VI - 2


2) Penggunaan SiLPA dilakukan secara cermat untuk mempertahankan
kesinambungan fiskal dan menjaga keberlanjutan pelayanan umum.

3) Pemanfaatan dana pihak ketiga untuk menutupi defisit sesuai peraturan


perundang-undangan yang berlaku.

6.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Pembiayaan penggeluaran adalah Pembentukan dana cadangan, penerimaan


modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang dan pemberian
pinjaman daerah.

Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan diarahkan untuk :

1) Percepatan pengembangan ekonomi daerah melalui pengeluaran pembiayaan


untuk penyertaan modal.

2) Penyertaan modal dan pemberian pinjaman pada saat surplus anggaran dengan
tetap mempertimbangkan kesinambungan fiskal dan ketentuan peraturan
perundangan.

Target Pembiayaan Tahun 2022

Berdasarkan kebijakan diatas, maka Penerimaan Pembiayaan tahun 2022 diperoleh


dari SiLPA dan pengeluaran pembiayaan untuk penyertaan modal dan untuk Tahun
2022, Kebijakan anggaran pemerintah daerah dirancang berimbang, dengan Sisa
Lebih Pembiayaan Tahun Berkenaan diproyeksikan nol rupiah.

Tabel 6.1
Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah
Tahun Anggaran 2022

Kode Uraian Jumlah


6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
6.1.01 Sisa Lebih Perhitungan Anggran Tahun
Sebelumnya
6.1.04 Penerimaan Pinjaman Daerah
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
6.2 PENGELUARAN PEMBIYAAN

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 VI - 3


6.2.02 Penyertaan Modal Daerah 5.500.000.000,00
Kode Uraian Jumlah
6.2.02.02 Penyertaan Modal Daerah pada Badan 5.500.000.000,00
Umum Milik Daerah (BUMD)
PDAM 1.000.000.000,00
Bank Maluku 2.000.000.000,00
BPR 2.500.000.000,00
Pembayaran Pokok Pinjaman 62.500.000.000,00
Jumlah Pengeluaran Pebiayaan 67.500.000.000,00
Pembiayaan Netto (67.500.000.000,00)

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 VI - 4


BAB VII
STRATEGI PENCAPAIAN

Upaya Pencapaian Target-target yang dimuat dalam kebijakan umum Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah ini secara umum merupakan tantangan yang wajib
dikelola oleh seluruh unsur penyelenggaraan pemerintah daerah.

Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara bersama dengan DPRD


Kabupaten Maluku Tenggara dituntut untuk saling bersinergi. Berkontribusi sesuai
dengan tugas dan fungsi yang melekat pada kedua lembaga, sehingga secara
bersama-sama saling melengkapi dalam hubungan kemitraan yang baik mewujudkan
pencapaian target-target pembangunan yang sudah ditetapkan.

Dalam hal pencapaian target pengelolaan keuangan daerah, maka pada sisi
pendapatan, ditekankan pada upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. Disisi belanja,
melalui pembahasan dan asistensi, maka belanja harus dapat ditekan dengan
menggunakan skala prioritas yang memungkinkan kegiatan yang dibiayai adalah
kegiatan yang secara selektif dipandang mampu memberikan dampak kepada
masyarakat.

Pencapaian pada aspek kebijakan akan berdampak pada pencapaian ditingkat


eksekusi program, kegiatan dan sub kegiatan. Hal ini diperkuat dengan pelaksanaan
perencanaan, pengganggaran, penatausahaan, evaluasi dan pelaporan pembangunan
yang mulai tahun 2022 dilaksanakan dalam suatu system terintegrasi, Sistem
Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) sesuai ketentuan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 70 Tahun 2019.

Melalui pelaksanaan SIPD, maka seluruh proses mulai dari perencanaan


hingga pada evaluasi dan pelaporan dapat lebih ditingkatkan. Baik pada aspek
transparansi dan akuntabilitas maupun dalam aspek efektivitas dan efisiensi
pencapaian target.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2022 VII- 1


BAB VIII
PENUTUP

Demikian Kebijakan Umum APBD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun


Anggaran 2022 ini disusun untuk dibahas dan mendapat kesepahaman bersama
antara Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
dijadikan pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2022.

Langgur, Juli 2021

BUPATI MALUKU TENGGARA

MUHAMAD THAHER HANUBUN

Anda mungkin juga menyukai