OLEH
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dengan judul “Penulisan
unsur serapan dan tanda baca". Tugas ini tunjukkan untuk Mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia. Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Orang Tua
2. Semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa
penyusun sebutkan satu persatu.
Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula, tak ada karya yang sempurna. Oleh karena itu,
penyaji mengharapkan kritik dan saran dari pembahas untuk kemajuan makalah ini di masa
mendatang.
Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat berguna. Selain itu, penulis berharap melalui
presentasi ini, teman - teman dapat mempelajariya dengan baik.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
B. Tanda Baca...................................................................................................12
a. Tanda Titik..............................................................................13
b. Tanda Koma............................................................................13
c. Tanda Titik Koma...................................................................13
d. TandaTitik Dua......................................................................13
e. Tanda Hubung.........................................................................14
f. Tanda Pisah.............................................................................14
g. Tanda Elipsis...........................................................................15
h. Tanda Tanya............................................................................15
i. Tanda Seru...............................................................................15
j. Tanda Kurung..........................................................................15
k. Tanda Kurung Siku..................................................................16
l. Tnda Petik................................................................................16
m. Tanda Petik Tunggal................................................................17
n. Tnda Garis Miring....................................................................17
o. Tanda Penyingkat atau Apostrof..............................................17
SOAL........................................................................................................................18
iii
A. Pilihan Ganda................................................................................................18
B. Essay..............................................................................................................19
iv
BAHASAN I
PENULISAN UNSUR SERAPAN
Kaidah yang berlaku bagi unsur serapan itu berpedoman pada “Pedoman umum ejaan Bahasa
Indobesia yang Disempurnakan” (KBBI, 1993: 1155-1159) adalah sebagai berikut :
aa (Belanda) menjadi a
Paal pal
Baal bal
Octaaf oktaf
aerobe aerob
aerodinamics aerodinamika
haemoglobin hemoglobin
haematite hematite
ai tetap ai
trailer trailer
1
au tetap au
audiogram audiogram
calomel kalomel
construction konstruksi
central sentral
cent sen
accommodation akomodasi
acculturation akulturasi
accent aksen
saccharin sakarin
charisma karisma
echelon eselon
check cek
c (Sanskerta) menjadi s
cabda sabda
e tetap e
effect efek
ea tetap ea
idealist idealis
ee (Belanda) menjadi e
2
stratosfer stratosfer
ei tetap ei
eicosane eikosam
eo tetap eo
stereo stereo
eu tetap eu
neutron neutron
f tetap f
fanatic fanatik
factor factor
gh menjadi g
sorghum sorgum
gue menjadi ge
igue ige
gigue gige
iambus iambus
ion ion
iota iota
politiek politik
riem rim
variety varietas
patient pasien
efficient efisien
3
kh (Arab) tetap kh
khusus khusus
akhir akhir
ng tetap ng
contingent kontingen
congres kongres
linguistics lingulistik
oestrogen estrogen
oenology enologi
foetus fetus
oo (Belanda) menjadi o
komfoor kompor
provost provos
oo (Inggris) menjadi u
cartoon kartun
proof pruf
pool pul
zoology zoology
coordination koordinasi
gouverneur gubernur
coupon kupon
contour kontur
ph menjadi f
phase fase
4
physiology fisiologi
apectrograph spektograf
ps tetap ps
pseudo pseudo
psychiatry psikiatri
psychosomatic psikosomatik
pt tetap pt
pterosaur pterosaur
pteridology pteridology
ptyalin ptyalin
q menjadi k
aquarium akuarium
frequency frekuensi
equator ekuator
rh menjadi r
rhapsody rapsodi
rhombus rombus
rhythm ritme
rhetoric retorika
scandium skandium
scotopia skotopia
scutella skutela
sclerosis sklerosis
scriptie skripsi
scenography senografi
5
scintillation sintilasi
scyphistoma sifistoma
schema skema
schizophrenia skizofrenia
scholasticism skolastisisme
ratio rasio
action aksi
patient pasien
th menjadi t
theocracy teokrasi
orthography ortografi
thiopental tipental
thrombosis thrombosis
methode metode
u tetap u
unit unit
nucleolus nucleolus
structure struktur
institute institut
ua tetap ua
dualisme dualisme
aquarium aquarium
ue tetap ue
suede sued
duet duet
ui tetap ui
6
equinox ekuinoks
conduit konduite
uo tetap uo
fluoeresein fluoresein
quorum kuorum
quota kuota
uu menjadi u
prematurr premature
vacuum vakum
v tetap v
vitamin vitamin
television televise
cavalry kavaleri
xanthate xantat
xenon xenon
xylophone xilofon
executive eksekutif
taxi taksi
exudation eksudasi
latex lateks
exception ekspesi
excess ekses
excision eksisi
excitation ekstitasi
excavation ekskavasi
excommunication ekskomuniasi
exscursive ekskursif
exclusive eksklusif
7
y tetap y jika lafalnya y
yakitori yakitori
yangonin yangonin
yen yen
yuan yuan
yttrium itrium
dynamo dynamo
propyl propil
psychology psikologi
z tetap z
zenith zenit
zirconium zirconium
zodiac zodiac
zygote zigot
catatan :
1. unsure pungutan yang sudah lazim dieja secara Indonesia tidak perlu lagi di ubah
misalnya :
nalar
paham
kabar
ikan
bengkel
sirsak
perlu
hadir
8
2. Sekalipun dalam ejaan yang d sempurakan huruf q dan x diteria sebagai bagaian
abjad bahasa indnesia, unsur yang mengandung kedua huruf itu diindonesiakan
menurut kaidah yang terurai di atas. Kedua huruf itu diperthankan dalam
penggunaan tertentu saja seperti dalam pembedaan nama dan istilah khusus.
Disamping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut diatas, berikut ini
didaftarkan juga akhir-akhiran akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa
indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian dan implementasidi serap secara
untuh di samping kata standar, efek, dan implemen.
-eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris menjadi -il
materieel materiil
moreel moril
9
-ein tetap ein
casein kasein
protein protein
10
-oir(e) menjadi -oar
trottoir trotoar
repertoire repertoar
11
BAHASAN II
TANDA BACA
B. Tanda Baca
Tanda baca merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penulisan tetapi
hal ini banyak sekali di abaikan. Adanya tanda baca, akan membantu pembaca
memahami suatu tulisan dengan tepat.
1. Untuk memisahkan angka ribuan, jutaan dan seterusnya yang tidak menunjukan
jumlah. Misalnya pada angka kode pos, penulisan tahun.
2. Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala
ilustrasi, tabel dan sebagainya.
3. Tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran takaran, timbangan,
dan mata uang.
4. Tidak dipakai dibelakang alamat pengirim.
12
B. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dpakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan. Misalnya : saya membeli kertas, pena, dan tinta
2. Tanda koma dipakai utnuk memisahkan kalimat yang setara yang satu kalimat
dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi atau melainkan.
Misalnya :
Saya ingin datang, tetapi hari hujan
Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Misalnya : kalau hari hujan, saya tidak
akan datang.
4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat. Misalnya : Kata ibu, “ saya gembira sekali“
5. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur alamat yang ditulis berurutan.
Misalnya : Kuala Lumpur, Malaysia
6. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka. Misalnya : Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tata Bahasa
Baru Bahasa Inndonesia. Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT Pustaka Rakyat
7. Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.
8. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang menikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya :
Ny. Khadijah, M.A
9. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau diantara rupiah dan sen
yang dinyatakan dengan angka. Misalnya : 12,5 m
10. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi. Misalnya : semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti
latihan paduan suara
11. Tanda koma dipakai memisahkan petikan langsung dari bagian lain.
1. Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan diluar bangun
kalimat.
Contoh: Kemerdekaan bangsa itu-saya yakin akan tercapai-diperjuangkan oleh bangsa
itu sendiri.
2. Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat
menjadi lebih jelas.
14
Contoh: Rangkaian temuan ini-evolusi,teori kenisbian, dan yang kini juga
pembelahan atom-telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
3. Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “sampai”
Contoh: 1945-1955
Tanggal 18-20 Maret 2016
Pukul 09.30-11.10
16
Kata Tono, “Saya juga minta satu.”
5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik
yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung
kalimat atau bagian kalimat.
Misalnya :
Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “Si Hitam”
Bang Komar sering disebut “pahlawan”, ia sendiri tidak tahu sebabnya.
17
PERUBAHAN BENTUK DAN MAKNA KATA SERAPAN
PADA MAJALAH WIRED EDISI NO 10. TAHUN 2013
Abstrak
Kata kunci: Gairaigo, majalah, kata pinjaman atau kata serapan, Perubahan
bentuk dan makna. Bahasa selalu berubah mengikuti perkembangan manusia
sebagai mahluk yang berbahasa. Adanya perkembangan kebudayaan, ilmu
dan teknologi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
Perubahan bahasa. Perubahan yang paling sering terjadi adalah peminjaman
kosakata dari bahasa lain atau bisa disebut kata pinjaman. Kata pinjaman juga
mengalami Perubahan. Dalam penelitian ini terdapat 3 rumusan masalah
yaitu: (1) Kosakata gairaigo apa saja yang mengalami pergeseran dan
Perubahan dari bahasa asli pada majalah WIRED? (2) Termasuk dalam
golongan pergeseran gairaigo apa kosakata gairaigo yang terdapat pada
majalah WIRED? (3) Apa sebab penggunaan gairaigo dari bahasa asing pada
majalah WIRED? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data
yang digunakan adalah kata serapan yang ada dalam majalah WIRED edisi no.
10 tahun 2013. Analisis dilakukan dengan mengklasifikasikan kosakata,
mentabulasi, dan menganalisis Perubahan makna, serta sebab penggunaan
gairaigo.Dari data ditemukan 547 kata gairaigo. Dalam 547 kata gairaigo
ditemukan 22 kata yang mengalami pemendekan gairaigo, 21 kata yang
mengalami Perubahan kelas kata pada gairaigo, 35 kata yang mengalami
penambahan sufiks na pada kelas kata adjektiva, 65 kata yang mengalami
Perubahan makna, 11 kata adalah konshugo (gabungan gairaigo dan bahasa
Jepang), 393 kata yang tidak mengalami Perubahan gairaigo. Mengenai sebab
penggunaan gairaigo terdapat 105 kata yang berlatar belakang ketiadaan kata
di dalam bahasa Jepang untuk mendeskripsikan sesuatu yang dikarenakan
budaya, 117 kata yang berlatar belakang nuansa makna yang terkandung pada
18
suatu kata asing tidak dapat diwakili oleh padanan kata yang ada pada bahasa
Jepang, 99 kata yang berlatar belakang kata asing yang dijadikan gairaigo
dianggap efektif dan efisien, 226 kata yang berlatar belakang kata asing
menurut rasa bahasa dipandang mempunyai nilai rasa agung, baik dan
harmoni.Penelitian serupa dapat dilakukan dengan membandingkan
hubungan Perubahan gairaigo dengan latar belakangnya.
Adopsi
Adopsi merupakan proses penyerapan kosa kata asing yang memiliki makna
yang sama dalam bahasa Indonesia tanpa mengubah ejaan, pengucapan, dan
penulisan sama sekali. Beberapa contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang
mengalami proses adopsi seperti data, film, golf, internet, dan masih banyak lagi.
Adaptasi
Pungutan
19
Proses penyerapan kata asing dengan pungutan terjadi karena pemakai
mengambil konsep dasar yang ada pada bahasa asalnya. Kemudian, kata
tersebut dicari terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Beberapa contoh dari
kata serapan pungutan dari bahasa Inggris di antaranya 'try out' yang diserap
dengan kata 'uji coba', 'download' yang diserap dengan 'unduh' dan lainnya.
• Bahasa makassar
garring: Sakit
katte: kamu
• Bahasa Jawa
Ampuh: Sakti
Lugu: Polos
Langka: Jarang
20
Kata Serapan dari Bahasa Asing
Tak hanya bahasa daerah, banyak kata serapan yang berasal dari bahasa asing,
seperti bahasa Inggris dan Arab. Adapun beberapa contoh kata serapan dari
bahasa Inggris antara lain Aktor, Bisnis, Inovasi, Ekspor, dan lainnya. Sementara
itu, kata serapan dari bahasa Arab di antaranya Abad, Ilmu, Lafal, Baligh, dan
masih banyak lagi.
1.account – akun
2. activist - aktivis
3.actor – aktor
4.Acupunture – akupunter
5.bomb- bom
6.Book- buku
7.boss – bos
8.calm - kalem
21