Diajukan Oleh :
DOSEN PEMBIMBING:
RICO P SIHOMBING,S,Kep,Ns
DISUSUN OLEH:
AGNES SIMAMORA
2214001
DIKETAHUI OLEH :
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rawatan 3
Penyuluh/Promotor : Agnes Pero Simamora
A. Tujuan Umum :
B. Tujuan Khusus
-PPOK
D. Metode Penyuluhan
-Ceramah
-Diskusi
-Tanya Jawab
F. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
1. Pembukaan 3 menit - Membuka kegiatan - Menjawab
dengan mengucapkan salam
salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan - Mendengarkan
dan
tujuan dari
memperhatikan
penyuluhan
- Menyebutkan materi
yang akan
disampaikan
2. Penyampaian 10 menit - Menjelaskan tentang - Mendengarkan
materi penyakit PPOK - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang
faktor penyebab PPOK
- Menjelaskan tentang
tanda dan gejala PPOK
- Menjelaskan tentang
pencegahan PPOK
- Menjelaskan tentang
komplikasi PPOK
- Menjelaskan tentang
terapi PPOK
-disampaikan
bersama Tn.M
5 - Menutup
penyuluhan dengan salam
G. EVALUASI
Sekitar 14 juta orang Amerika terserang PPOK dan Asma sekarang menjadi
penyebab kematian keempat di Amerika Serikat. Lebih dari 90.000 kematian
dilaporkan setiap tahunnya. Rata-rata kematian akibat PPOK meningkat cepat,
terutama pada penderita laki-laki lanjut usia. Angka penderita PPOK di Indonesia
sangat tinggi.
Banyak penderita PPOK datang ke dokter saat penyakit itu sudah lanjut.
Padahal, sampai saat ini belum ditemukan cara yang efisien dan efektif untuk
mendeteksi PPOK. Menurut Dr Suradi, penyakit PPOK di Indonesia menempati
urutan ke-5 sebagai penyakit yang menyebabkan kematian. Sementara data dari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, pada tahun 2010 diperkirakan
penyakit ini akan menempati urutan ke-4 sebagai penyebab kematian. "Pada dekade
mendatang akan meningkat ke peringkat ketiga. Dan kondisi ini tanpa disadari,
angka kematian akibat PPOK ini makin meningkat.
Selain itu menurut Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan satu
kelompok penyakit paru yang mengakibatkan obstruksi yang menahun dan persisten dari jalan
napas di dalam paru, yang termasuk dalam kelompok ini adalah : bronchitis, emfisema paru,
asma terutama yang menahun, bronkiektasis. Arita Murwani (2018).
2. Penyebab
c) Infeksi saluran nafas berulang pada masa kanak – kanak berhubungan dengan rendahnya
tingkat fungsi paru maksimal yang bisa dicapai dan peningkatan resiko terkena PPOK saat
dewasa. Infeksi saluran nafas kronis seperti adenovirus dan klamidia mungkin berperan
dalam terjadinya PPOK.
d) Polusi udara dan kehidupan perkotaan berhubungan dengan peningkatan resiko morbiditas
PPOK.
1. Pajanan Rokok
Pajanan asap rokok pada perokok aktif maupun pasif merupakan factor utama penyebab
PPOK serta sejumlah penyakit pernafasan lainnya. Diperkirakan sekitar satu dari empat
perokok aktif mengidap PPOK
2. Usia
PPOK akan berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun. Gejala penyakit
umumnya muncul pada pengidap yang berusia 35 hingga 40 tahun
4. Keturunan
Jika memiliki anggota keluarga yang mengidap PPOK, anda juga memiliki resiko lebih
tinggi untuk terkena penyakit yang sama
5 Pencegahan
1. Berhenti Merokok
6. Terapi Farmakologi
a. Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan pernafasan karena hiperkapnia dan
berkurangnya sensitivitas terhadap CO2.
b. Fisioterapi membantu pasien untuk mengeluarkan sputum dengan baik.
4) Terapi jangka penjang bagi pasien yang mengalami gagal nafas tipe II dengan
PaO2<7,3kPa (55 mmHg).
5) Rehabilitasi, pasien cenderung menemui kesulitan bekerja, merasa sendiri dan
terisolasi, untuk itu perlu kegiatan sosialisasi agar terhindar dari depresi.
Rehabilitasi pada pasien dengan penyakit paru obstruksi kronis adalah
fisioterapi, rehabilitasi psikis dan rehabilitasi pekerjaan.
A. Latihan Pernafasan
Latihan pernafasan dilakukan 20-30 menit/hari (sekaligus 2x sehari ) minimal 3 x seminggu
selama 4-12 minggu
1. Pernafasan pursed lips breathing
penderita duduk dan menghembuskan nafas melalui mulut yang hamper tertutup (seperti bersiul
4-6 detik)
2. Pernafasan Diafragma
Letakkan tangan kanan pada dinding dada dan tangan kiri diatas pusar penderita diminta
inspirasi selama 2 detik, udara dihembuskan secara perlahan selama 10 detik sewaktu ekspirasi
perut ditekan maksimal
B. Obat Tradisional
1. Kulit manggis (2-3) buah sesuai kebutuhan
2. Ambil bagian dalam, jangan ambil bagian luarnya yang keras
3. Aduk Kulit, dapat dicampur dengan susu, alpukat, dan coklat sesuai selera
4. Setelah Halus kulit manggis tersebut sudah dapat di komsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Qamila, Barakatul, et al. "Efektivitas Teknik Pursed Lipsbreathing Pada Pasien
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok): Study Systematic Review." Jurnal
Kesehatan 12.2 (2019): 137-145.
Qamila, B., Azhar, M. U., Risnah, R., & Irwan, M. (2019). Efektivitas Teknik Pursed
Lipsbreathing Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok): Study Systematic
Review. Jurnal Kesehatan, 12(2), 137-14
Suryadinata RV. Pengaruh radikal bebas terhadap proses inflamasi pada penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK). Amerta Nutrition. 2018;2(4):317-423.
Asyrofy, Ahmad, Triana Arisdiani, and Moch Aspihan. "Karakteristik dan kualitas
hidup pasien Penyakit Paru Obstruksi Konik (PPOK)." NURSCOPE: Jurnal Penelitian
dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan 7.1 (2021): 13-21.