Anda di halaman 1dari 11

MENGAPA AKUNTANSI FORENSIK

Kamilah Sa’diah, SE., M.Ak.


Session 9
Akuntansi forensik dibutuhkan karena adanya fraud ,
baik berupa potensi fraud maupun nyata-nyata ada
fraud. Fraud menghancurkan pemerintahan maupun
bisnis. Fraud berupa korupsi lebih luas daya
penghancurnya. Pendidikan pun ikut dihancurkannya.
CORPORATE GOVERNANCE

Meskipun sorotan utamanya mengenai fraud pada umumnya,


dan korupsi pada khususnya, adalah kelemahan pada corporate
governance. Di Indonesia hal ini sangat jelas terlihat dalam
perkara-perkara korupsi dari para penyelenggara Negara. Lalu
sebenarnya apa dampak dari lemahnya governance. Jika kita
ambil contoh pada sektor privat dimana secara teoritis
berdasarkan efficient market hypothesis dapat dijelaskan bahwa
suatu perusahaan yang lemah governance-nya, akan dihukum
oleh pasar modal dengan nilai saham mereka yang rendah.
Dengan kata lain kita dapat menyimpulkan bahwa nilai saham
mereka dapat mempunyai nilai yang lebih tinggi jika mereka
mempunyai Good Corporate Governance (tata kelola perusahaan
yang baik).
INDEX PERSEPSI KORUPSI
Indeks persepsi korupsi (corruption perfections
index - CPI) sangat dikenal di Indonesia dengan atau
tanpa pemahaman yang benar. CPI adalah indeks
mengenai persepsi korupsi di suatu Negara. Indeks
ini diumumkan setiap tahunnya Transparency
International (TI). Dalam membandingkan
kemajuan atau kemunduran dari tahun ke tahun, skor
lebih penting dari peringkat ditentukan juga oleh
banyaknya Negara yang disurvei. Hasil kajian
menunjukan skor tertinggi yang pernah dicapai
Indonesia dalam delapan tahun terakhir
Continued
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam CPI:
1. Indeks ini menunjukan urutan-urutan Negara sesuai dengan
persepsi urutan-urutan tingkat korupsi yang dilakukan
pegawai negeri dan kaum politisi.
2. Indeks ini merupakan indeks gabungan yang berasal dari
data yang berkaitan dengan korupsi dalam berbagai expert
surveys oleh lembaga-lembaga bereputasi
3. Definisi korupsi yang digunakan survey ini adalah
penyalahgunaan jabatan oleh pegawai negeri dan kaum
politisi untuk kepentingan pribadi, seperti penyuapan dalam
proses pengadaan barang dan jasa di pemerintahan.
4. Hasil survey dapat dipercaya untuk mengenai persepsi
tingkat korupsi
5. Skor lebih penting daripada peringkat
6. Skor CPI tidak mudah diubah karena berdasarkan rata-rata
bergerak selama tiga tahun terakhir.
GLOBAL CORRUPTION BAROMETER

Global Corruption Barometer (GCB) merupakan survey


pendapat umum yang dilakukan sejak tahun 2003.
Survey dilakukan oleh Gallup International atas nama
Transparency International (TI). GCB berupaya
memahami bagaimana dan dengan cara apa korupsi
mempengaruhi hidup orang banyak, dan memberikan
indikasi mengenai bentuk dan betapa luasnya korupsi,
dari sudut pandang angota masyarakat di seluruh dunia.
Continued

GCB ingin mengetahui dari masyarakat pada umumnya,


sector yang paling korup, bagian dari hidup sehari-hari
yang paling dipengaruhi oleh korupsi, apakah korupsi
meningkat atau menurun dibandingkan masa lalu, dan
apakah di masa mendatang korupsi akan naik atau turun
GCB menyajikan inforamasi mengenai:
• berapa seringnya keluarga harus membayar uang suap?
• Bagaimana pembayaran suap terjadi?
• Apakah suap diberikan untuk mendapatkan akses ke
public service?
Continued

Temuan utama survey GCB 2007 adalahsebagai berikut:

1. Rakyat jelata, baik di Negara berkembang maupun di Negara


industry sangat maju adalah korban utama korupsi
2. Sekitar 1 di antar 10 orang di seluruh dunia harus membayar uang suap.
3. Penyuapan marak dalam urusan dengan kepolisian, system peradilan,
dan pengurusan izin-izin.
4. Masyarakat umum percaya bahwa lembaga-lembaga terkorup dalam
masyarakat mereka adalah partai politik, parlemen, kepolisian, dan
system peradilan.
5. Separuh dari mereka yang diwawancarai memperkirakan korupsi di
Negara mereka akan meningkat dalam tiga tahun mendatang.
6. Separuh dari mereka yang diwawancarai berpendapat bahwa upaya
pemerintah mereka memrangi korupsi tidaklah efektif.

GCB merupakan alat untuk mengukur korupsi secara lintas Negara


SURVEI INTEGRITAS OLEH KPK
Setiap tahun KPK melakukan survey integritas. Tujuan dari
dilakukannya survey ini adalah:

1. Menelusuri akar permasalahan korupsi di sektor pelayanan


public

2. Mengubah perspektif layanan dari orientasi lembaga


penyedia layanan public atau petugasnya ke perspektif
pelanggannya.

3. Mendorong lembaga publik mempersiapkan upaya


pencegahan korupsi yang efektif di wilayah dan layanan
yang rentan terjadinya korupsi
Continued
Ada dua unsur penilain pada survey tersebut yaitu, experienced
integrity dan potential integrity. experienced integrity mencerminkan
persepsi dan pengalaman responden terhadap tingkat korupsi yang
dialaminya. Sedangkan potential integrity mencerminkan potensi
penyebab korupsi menurut persepsi responden.

Experienced integrity adalah integritas berdasarkan pengalaman


responden yang diukur dengan indikator pengalaman korupsi dan
persepsi mengenai korupsi. Sedangkan Potential integrity
mencerminkan potensi penyebab korupsi dalam persepsi responden
terhadap (1) system administrasi, (2) lingkungan kerja, (3) perilaku
petugas layanan public, (4) upaya pencegahan korupsi.

Survey ini dilakukan secara rutin setiap tahun untuk memantau


efektivitas pengendalian korupsi di layanan public sebagai
mekanisme check and balance antara penyedia dan pengguna layanan
public.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai