Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirahmanirrahiim, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, para

pendengar RRI Pro. 1 Banjarmasin yang dirahmati Allah.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, atas segala nikmat dan
rahmat-Nya yang senantiasa mengalir dalam hidup kita. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi
teladan bagi seluruh umat manusia.

Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan rahmat, telah hadir di tegah kita. Sebuah
momen yang penuh dengan keberkahan, ampunan, dan kesempatan untuk memperbaiki
diri serta mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.

Bulan Ramadhan tidak hanya memiliki dampak yang kuat pada dimensi spiritual, tetapi
juga memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan mental seseorang. Di bulan suci
ini, setiap muslim akan merasakan perjalanan yang akan menyeimbangkan sisi Spiritual
dan Psikologis.

Tiap individu akan belajar mengenai kesabaran, pengendalian diri, menahan keinginan
dan nafsu yang akan menciptakan kesempatan untuk melakukan introspeksi diri dan
penguatan mental- spiritual.

Salah satu manfaat dari puasa Ramadhan terhadap kesehatan mental yaitu
peningkatan kesadaran diri. Dalam keadaan berpuasa, individu seringkali lebih peka
terhadap perasaan dan pikiran mereka sendiri. Melalui praktik puasa, individu dapat
mencapai kesadaran yang lebih dalam terhadap diri sendiri, pemahaman yang lebih baik
tentang perasaan, pikiran, dan kebutuhan pribadinya.
Para pendengar RRI Pro. 1 Banjarmasin yang dirahmati Allah

● Dalam kondisi lapar dan haus, koneksi tubuh dan pikiran akan menguat. Individu
menjadi lebih sadar akan bagaimana perasaan dan pikiran mereka dipengaruhi
oleh kondisi fisik. Lapar menjadi sabar, bangun malam mendapat makna
mendalam. Ini manfaat pertama.
● Kedua, praktik menahan diri dari nafsu dan keinginan akan mengajarkan individu
untuk mengenali kebutuhan dan keterbatasan diri mereka dengan lebih baik. Hal
ini akan membantu individu mengelola stres karena individu belajar untuk
mengelola harapan dan ekspektasi terhadap diri sendiri dengan lebih realistis.
● Ketiga, saat berpuasa, saat individu menyadari dan mengenali pola-pola pikiran
dan reaksi emosional yang mungkin tidak sehat, memungkinkan mereka untuk
mengubah pola-pola tersebut menjadi yang lebih positif dan adaptif. Ritual sahur,
puasa, berbuka, tarawih, tadarus dan mengaji berdampak pada pendisiplinan diri.
● Dalam keadaan puasa, individu seringkali lebih tenang dan terfokus secara
mental, yang memungkinkan mereka untuk menjalani proses introspeksi yang
lebih mendalam. Mereka dapat mengevaluasi nilai-nilai, tujuan, dan makna hidup
mereka dengan lebih baik, yang pada gilirannya dapat mengurangi tingkat
kecemasan dan depresi dengan memberikan arah dan pemahaman yang lebih
jelas tentang hidup mereka.

Dalam kesimpulannya, puasa Ramadhan tidak hanya merupakan kewajiban agama,


tetapi juga merupakan kesempatan berharga untuk merawat kesehatan mental. Dengan
berfokus pada kesabaran, pengendalian diri, dan refleksi spiritual, puasa membantu
individu mencapai keseimbangan psikologis yang sehat. Bulan Ramadhan merupakan
perjalanan menuju kesejahteraan jiwa yang lebih dalam.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai