Pada era zaman sekarang dilihat dari sisi dunia kesehatan terdapat fenomena
menarik yang berkaitan dengan upaya dari preventif dan healing terhadap penyakit.
Berbagai sistem pengobatan dalam masyarakat mulai memunculkan ide penyembuhan
melalui model alternatif. Yang mana nampak adanya berbagai media cetak, media
elektronik, sampai road show.
Ada macam-macam penyebutan diri dari pengobatan ini, yaitu ada yang
menyebut sebagai spesialis pengobatan herbal, pengobatan spiritual dan ada pula yang
menyebut dengan istilah Sufi Healing . Pada istilah ini yang menjadikan masyarakat
tertarik pada pengobatan yang menggunakan metode dzikir, berdoa, mengatur
konsentrasi dan mediasi, sampai pada untuk meningkatkan kesadaran guna sebagai obat
untuk menyelesaikan masalah.
Kemudian, Sufi Healing pada era milenia seperti saat ini banyak yang mencari
dan diminati kebanyakan orang, terutama pada pengguna media digital yang mana
tersebar luas dan telah dikabarkan memasuki dunia spiritual. Masyarakat banyak yang
berbondong-bondong mendatangi pengobatan ini. Hal ini disebabkan, oleh berbagai
alasan sederhana karena tergolong murah dari pada pengobatan medis bahkan ada yang
menawarkan dengan gratis, dan juga disebabkan oleh adanya nilai plus yang dimilki
pengobatan ini seperti dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Namun, yang
jelas di era sekarang adalah era spiritual, di mana kebutuhan akan spiritulitas di
kalangan masyarakat dunia sedang dalam kabar yang menggembirakan atau sedang
digandrungi oleh berbagai kalangan. Sehingga, wajar jika pengobatan yang bernuansa
Urgensi Sufi Healing Di Era Milenia
spiritual seperti reiki, yoga, dll., dan tidak ketinggalan juga pengobatan Sufi Healing
yang menjadi incaran masyarakat.
Akan tetapi, Sufi Healing ini berbeda dengan pengobatan yang lainnya di mana
pengobatan ini menggunakan metode dzikir, doa, konsentrasi dan mediasi, kesadaran
atau keawasan, visualisasi dan ekspresi diri kreatif yang mana metode ini mempunyai
tugasnya masing-masing untuk membantu menenangkan diri dan tetap pada konteks
untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta tidak boleh ada
unsur apapun didalamnya.
Pada pengobatan lainnya selain Sufi Healing itu mempunyai perbedaan seperti
pengobatan reiki walaupun sama-sama bernuansa spiritual tetapi nampak banyak
perbedaan yaitu reiki ini menggunakan cara kerja untuk proses penyembuhan melalui
sentuhan yaitu penyaluran energi positif melalui tangan dari penyembuh kepada
penerima, yang bertujuan untuk membersihkan dan menyembuhkan jalur yang ada pada
tubuh agar kekuatan energi bisa mengalir ke tempat yang dibutuhkan. Kemudian,
perbedaan juga muncul dari pengobatan yoga, di mana metode yang diperlukan untuk
pengobatannya melalui berbagai gerakan dan belum tentu satu orang bisa nyaman dan
bisa mengikuti semua gerakan yoga tersebut, walaupun yoga ini sama dengan Sufi
Healing pada metode mediasi yang mempunyai gerakan sama tetapi dalam islam
memperbolehkan penyembuhan lewat mediasi dengan niat hanya untuk meningkatkan
ketakwaanya pada Allah SWT.
Menariknya dari pengobatan Sufi Healing ini dilihat pada cara kerjanya sangat
berbeda, yang mana seperti metode dzikir ini bertujuan untuk selalu mengingat Allah,
biasanya, para sufi menggunakan kalimat tauhid dengan berulang seperti, “La Ilaha Illa
Allah” (tiada Tuhan selain Allah) atau “Allah Hu”. Bila dzikir terus dilakukan, maka
akan tercipta kekuatan yang besar dari penggabungan suara, gerak, dan niat, yang
terkonsentrasi dalam hati. Doa juga bisa membawa kita untuk membuat diri untuk dekat
kepada-Nya yang mana doa ini selalu menghubung dengan Allah SWT. dan didalamnya
kita dapat menemukan sebuah harapan dan kekuatan terdalam. Pada kesadaran atau
keawasan bisa dilihat dari konsenterasi dari waktu ke waktu pada praktik ini juga dapat
menggunakan bantuan alat seperti aroma terapi yang mana dapat menetralisir diri
dengan menggunakan panca indera penciuman. Metode visualisasi ini dalam ilmu
tasawuf tingkat visualisasi adalah aspek visual untuk mengenali Tuhan dari pengalaman
pribadi seseorang dan dibantu dengan meditasi dan doa, kita dapat memohon
pertolongan dan petunjuk dalam melihat, menemui, dan mendengarkan Tuhan dengan
menggunakan bahasa hati. Kemudian, yang terakhir ada ekspresi diri kreatif ini dapat
mencegah adanya penyakit, khususnya kemurungan, depresi, dan pesimis dalam diri
seseorang. Ekspresi adalah lawan dari depresi. Dan ketika ekspesi tiba-tiba muncul, diri
kita dapat menerima dari hubungan arus kreatif kita dengan memungkinkan diri agar
menjadi sebuah kendaraan untuk menuju kekuatan kreatif yang tercipta pada diri kita,
kekuatan kreatif ini adalah kekuatan pemikiran-pemikiran yang dibentuk untuk lebih
tajam serta memahami apa manfaat dari suatu potensi yang nyata dan yang tersimpan
pada diri kita terdalam.
Sementara itu, dalam medis pengobatan ini disebut dengan psycho-neurons-
endocrine-immunology yang berarti kesimpulannya adalah adanya hubungan antara
pikiran dan tubuh dalam kesehatan manusia.
membantu dalam ajaran Sufi Healing ini digunakan sebagai penggerak iman seseorang
atau pada alam bawah sadarnya seperti pikian, perasaan, dan kondisi banitiahnya, dapat
dilihat pada landasan iman ini mengarahkan pada rukun iman dimana rukun ini
memiliki 6 macam yakni;
1. Iman Kepada Allah SWT.
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
4. Iman Kepada Nabi dan Rasul
5. Iman Kepada Hari Akhir atau Hari Kiamat
6. Iman Kepada Qada dan Qadar
Yang mana telah diyakinin akan hal tersebut bahwa ketika setiap insan memiliki
dan melaksanakan ke 6 iman pada dirinya maka yang akan dirasakan dalam dirinya
adalah ketenangan dan kedamaian karena telah sejalan dengan fitrahnya dan beriringan
dengan tabiatnya, mempunyaai kesucian atau kejernihan hati dari prasangka buruk dan
takhayul, mereka akan menampakkan kekuatan dan kemuliaannya sebagai hamba Allah
SWT., serta menjadi pribadi yang berakhlaul kharimah.
Kedua, landasannya ada pada Islam di mana hal ini berkaitan dengan
kejasmaniahan atau fisik dengan melakukannya menggunakan aturan atau terpusat pada
syariat yang berada dalam agama Islam yaitu dengan sesuatu yang empiris yakni
sesuatu yang dapat dijangkau oleh manusia seperti apa yang dapat dilihat atau nampak,
dapat dirasa, terdengar, atau yang terkait pada panca indera, landasan tersebut didukung
karena adanya Rukun Islam yang memilki 5 macam jenis yaitu sebagai berikut;
1. Dua kalimat syahadat bisa dilihat dan dapat terdengar bahwa pada kalimat
ini merupakan bukti seseorang muslim melalui ucapan yang mengandung
niat dalam memeluk agama islam dengan rasa ikhlas untuk menjalani
syariat-syariat yang diwajibkan yang ada dalam agama islam.
2. Sholat yang mana merupakan ibadah kita kepada Allah yang menunjukkan
bahwa kita taat kepada Allah dan di dalam sholat terdapat dzikir, doa, yang
dipanjatkan dengan menghadap pada-Nya.
3. Puasa dalam hal ini kita diajarkan untuk melawan akan hawa nafsu seperti
makan, minum, melawan amarah, dan syahwat. Setiap umat islam wajib
untuk menjalankan ibadah puasa saat berada pada bulan suci ramadhan
dengan memiliki ketentuan yang dimulai dari terbitnya fajar sampai
matahari tenggelam disaat kondisi ini kita diharuskan untuk menahan diri
dari rasa lapar, keinginan untuk minum, dan dari berbagai hal yang sifatnya
dapat membatalkan puasa.
4. Zakat adalah keadaan dimana kita wajib mengeluarkan sebagian dari harta
yang kita miliki dan yang diwajibkan oleh Allah dengan bertujuan untuk
diberikan kepada orang-orang yang mustahik, sesuai kadar dan syarat
tertentu. Zakat juga terbagi menjadi 2 yaitu zakat fitrah dan zakat mall
5. Melaksanakan haji pada setiap bulan Zulhijah pada konteks ini dalam islam
diwajibkan jika seseorang mampu dari segi fisik dan biaya untuk
menunaikan ibadah ini.
Kemudian, yang Ketiga, yaitu ihsan (Perilaku/Akhlak) adalah seseorang yang
menyembah Allah seolah-olah dia melihat-Nya, dan ketika dia tak dapat
membayangkan-Nya maka dia merasakan bahwa Allah dapat melihat apa yang dia
perbuat. Pada konsep ihsan ini menjadikan cinta dalam kebaikkan ini tumbuh dalam diri
seseorang. Saat seseorang sudah mencapai landasan ini mudah sekali untuk membantu
dirinya menjauhi perilaku atau akhlak yang buruk dan yang sampai dilarang oleh Allah.
Menurut Abu
No Objek Uraian
Bakran Az-Zahri
1 Jasmani Fisik Pada objek kajian yang ada
didalamnya mengandung dengan
aturan atau syariat yaitu dengan
menggunakan media fisik, terapi,
keterampilan dan bantuan alat-alat.
2 Qolbu Mental dan Moral Berpedoman pada hakikat yang mana
bertujuan untuk mengoptimalkan hati
dan pikiran pada diri seseorang.
3 Nafs Spiritual Terpacu pada ma’rifat di mana
sepenuhnya mengenai kesadaran
tentang Allah.
Gambar 1. Ini adalah contoh keterkaitan antar objek satu dengan yang lain
Sedangkan aspek yang ada pada praktek Sufi Healing ini menggunakan
beberapa aspek, pada aspek ini praktek semakin dimudahkan untuk proses
penyembuhan seseorang diantaranya adalah, sebagai berikut;
Sufi Healing yaitu iman, islam , dan ihsan maka dia akan merasakan kekuatan dan
keimanan juga kemuliaan yang luar biasa yang dimunculkan oleh dirinya. Jadi ketika
mahasiswa tersebut tertanam landasan-landasan tersebut maka tak akan terjadinya
peristiwa yang akan menimpanya. Jika mahasiswa tersebut mau melakukan langkah
seperti pada penyembuhan Sufi Healing dia akan semakin mendekatkan diri pada Allah
melalui aspek-aspek yang telah disediakan pada terapi ini, dan dapat membantu masalah
yang ada pada dirinya dengan menggunakan objek Sufi Healing dengan mencari tau
objek apa saja sedang ia tekankan pada dirinya yang menimbulkan beban tersendiri
dalam dirinya yang membuatnya stress/ depresi dengan beban tersebut.
Simpulan
Pada mini riset yang dipaparkan pada penulisan kali ini adalah memberikan
paham dan informasi yang lebih mendalam akan pesatnya pengobatan Sufi Healing
yang ada dalam lingkup masyarakat dan telah berkembang melalui berbagai cara digital
dan telah masuk pada konsep spiritual dalam hal ini banyak keunikan dalam pengobatan
yang ditwarkan oleh penyembuhan melalui metode Sufi Healing yang mana akhirnya
masyarakat berbondong-bondong tertarik dalam hal tersebut dan membuat praktek Sufi
Healing ini semakin mudah diterima oleh masyarakat dari berbagai alasan apapun.
Dalam kajian kali ini juga memaparkan bahwa adanya berbagai objek yang ditujukan
kepada seseorang untuk menyembuhkan masalah yang dihadapinya dan didukung
dengan aspek-aspek bernilai moral tinggi dan perilaku yang baik atau aspek positif yang
disediakan pada pengobatan Sufi Healing ini sendiri yang mana selalu terfokus pada
proses yang positif dan baik dan untuk menuju ke tujuan untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
Referensi
Nasihah, Tsamrotul Ulumun (2018), Pengaruh Sufi Healing Therapy dalam
Meningkatkan Self Regualated pada Santriwati Pondok Pesantren Al-Islam
Joresan Mlarak Ponorogo, Universitas Islam Negeri Sunan Karangampel
Surabaya.
Sufi Healing dan Meditasi, Universitas Islam Negeri Sunan Apel Surabaya
http://digilib.uinsby.ac.id/13964/5/Bab%202.pdf
Syukur, M. Amin. (2012), Sufi Healing, Terapi dalam Literatur Tasawuf, IAIN
Walisongo Semarang.
Syukur, M. Amin. (2012), Sufi Healing Terapi dengan Metode Tasawuf, Jakarta:
Erlangga, 136.