Anda di halaman 1dari 8

Assalamu’alaikum

Ayat Al-Quran
Tentang Cara
Memelihara
Kesehtan Mental
Kelompok 8
Yesita (1710502031)
Ana Relisa ( 1720 502034)

Dosen Pembimbing : Dr. KUSNADI, MA


Pengertian Kesehatan Mental
Kesehatan mental didefinisikan sebagai keadaan sejahtera di mana setiap individu
menyadari potensi dirinya sendiri, (sehingga) dapat mengatasi tekanan yang normal
dalam kehidupan, dapat bekerja secara produktif dan baik, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya). Frank L.K. sebagaimana dikutip oleh Notosudirdjo
dan Latipun (2005) mengemukakan bahwa orang yang sehat mentalnya adalah orang
yang terus tumbuh berkembang dan matang dalam hidupnya, menerima tanggung
jawab, menemukan penyesuaian (tanpa membayar terlalu tinggi biayanya sendiri
atau oleh masyarakat) dalam berpartisipasi dalam memelihara aturan sosial dan
tindakan dalam budayanya. Sementara menurut Musthafa Fahmi (1977), kesehatan
mental mempunyai pengertian dan batasan yang banyak
Jadi dapat disimpulkan kesehatan mental sebagai sebuah kematangan seseorang pada
tingkat emosional dan kematangan secara sosial untuk melakukan upaya-upaya
adaptasi dengan dirinya sendiri dan alam sekitar, serta kemampuannya mengemban
tanggung jawab kehidupan dan siap menghadapi segala problematikannya. Dengan
kesehatan mental seseorang dapat hidup dengan perasaan senang dan bahagia.
Ayat-ayat Alquran Tentang
Memelihara Kesehatan Mental.
Dalam agama islam, agama dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang berjalan beriringan yang tidak
dapat dipisah antara satu dan yang lainnya. Hal apapun yang diajarkan dalam agama Islam tentang
kesehatan jiwa/mental tentunya bisa diterangkan dari segi ilmu pengetahuan. Al-Quran sebagai kitab
suci umat Islam menginformasikan bahwa Al-Quran itu berisikan hal-hal tentang penyembuhan
ganggguan mental. Masalah ini telah dijelaskan oleh Allah di dalam firman-Nya:

َ‫ر َوهُدًى َو َرحْ َمةٌ لِ ْل ُمْؤ ِمنِين‬d


ِ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َجا َء ْت ُك ْم َموْ ِعظَةٌ ِم ْن َربِّ ُك ْم َو ِشفَا ٌء لِ َما فِي الصُّ ُدو‬

Artinya : ”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-
orang yang beriman.” (Q.S Yunus ayat 57)

Adapun ayat yang senada dengan ayat diatas yaitu dalam surat Al-Isra‟ ayat 82:
ٰ
‫َونُنَ ِّز ُل ِمنَ ْٱلقُرْ َءا ِن َما ه ُ َو ِشفَٓا ٌء َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِينَ ۙ َواَل يَ ِزي ُد ٱلظَّلِ ِمينَ ِإاَّل َخ َسارًا‬

Artinya: Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar atau rahmat bagi orang yang
beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah pada orang-orang yang zalim selain kerugian (Q.S Al-
Isra: 82).
Selanjutnya kesehatan mental lahir dari kepribadian
yang mantap. Semua indikator kepribadian yang mantap
tersebut ada pada kepribadian Rasulullah SAW. Beliau
adalah sosok yang mampu menyeimbangkan antara
dimensi-dimensi kehidupan yang ada, sehingga Allah
memujinya sebagai pribadi yang agung akhlaknya.
 Allah berfirman dalam surah (QS. Al-Qolam: 4) sebagai
berikut:
ٍ ُ‫ك لَ َعلَ ٰى ُخل‬
‫ق َع ِظ ٍيم‬ َ َّ‫َوِإن‬ Place Your Picture Here And Send To Back
Artinya: “Dan Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-
benar berbudi pekerti yang agung”.(QS. Al-Qolam: 4).
Rasulullah adalah contoh atau teladan ideal untuk
an-nafsu al muthmainnah yang memiliki indikator
kesehatan mental level tinggi. Al-Qur‟an dan Sunnah
sebagai sumber utama ajaran Islam memiliki metode
yang khas dalam merealisasikan kesehatan mental
dilengkapi dengan model nyata dari Rasulullah SAW
menjadi sebuah panduan lengkap bagi umat Islam dan
manusia secara umum. Menurut Quraish Shihab (2003)
Islam telah menetapkan tujuan pokok kehadirannya
untuk memelihara agama, jiwa, akal, jasmani, harta, dan
keturunan. Setidaknya tiga dari yang disebut di atas
berkaitan dengan kesehatan. Tidak heran jika ditemukan
bahwa Islam amat kaya dengan tuntunan kesehatan.
Dalam
Metode Al- Merealisasika
Kesehatan Mental
Quran dan Al-
Hadist
Metode Penguatan Spiritual Metode Pengendalian Motivasi Metode Mempelajari Hal Yang Urgen Dari
Biologis Kesehatan Mental
a. Psikoterapi Melalui Sholat a. Melampiaskan dengan a. Perasaan Aman
b. Psikoterapi Melalu Puasa cara yang Halal sesuai b. Bergantung Pada Diri Sendiri
c. Psikoterapi Melalui Ibadah Haji Syariat c. Percaya Diri
d. Psikoterapi melalui Dzikir dan b. Tidak Berlebih-lebihan d. Rasa Tanggung Jawab
Doa dalam Melampiaskan e. Ridha Menerima Takdir
Motivasi f. Sifat Sabar
g. Memperhatikan Kesehatan
Fisik
This Points
Adapun metode Al-Qur‟an dan Al-Hadits dalam merealisasikan kesehatan mental jika disimpulkan dari nashnash yang umum
maupun yang khusus tentang kesehatan mental meliputi tiga metode yaitu metode penguatan dimensi spiritual, metode menguasai
dimensi biologis dan metode mempelajari hal yang urgen untuk kesehatan mental. Al-quran dalam menawarkan terapi mental
menggabungkan antara pencegahan dan penyembuhannya dengan memberantas mulai dari penyebabnya, yaitu apabila ketakutan
dan kehawatiran merupakan penyebabnya, mengapa orang yang beriman harus takut. Sedangkan segala sesuatu berada dalam
kekuasaan Allah.
Segala bentuk ibadah kepada Allah yang bisa menjadi obat untuk segala macam penyakit jasmani maupun rohani, baik itu
dzikir, sholat, puasa, zakat dan ibadah lainnya, merupakan cara dalam membentuk, mengembalikan, serta meningkatkan kesehatan
jiwa individu. Dalam hal ini terapi agama sangatlah diperlukan karena agama sebagai terapi terhadap gangguan kesehatan jiwa.
Pentingnya menjaga memperbaiki dan mengobati kesehatan jiwa agar masyarakat bisa merasakan ketenangan, kedamaian dan
kebahagiaan dalam jiwanya tentulah perlu usaha dalam memperbaiki kesehatan jiwa agar bisa mengembangkan kondisi psikisnya
melalui penyembuhan dan pengobatan penyakit jiwa/mental yaitu prikoterapi atau terapi
mental.
Namun tentang seperti apa pelaksanaan dari proses terapi mental itu sendiri harus dilihat berdasarkan dari tata cara ajaran-
ajaran agama Islam itu sendiri. Sesungguhnya dengan mengingat Allah dalam beribadah kepada-Nya dan juga diluar ibadah,
mampu menumbuhkan perasaan yang kuat dalam hati akan kedekatannya dengan Allah sehingga ia selalu bertawakal pada-Nya.
Dan hal inilah yang sebenarnya membuat seseorang tidak akan merasakan kecemasan, kesendirian. Karena dengan mengingat
Allah akan menambah kekuatan hubungan dengan Allah SWT serta ia akan mendapatkan keamanan, perasaan tenang, damai,
tentram dalam jiwanya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai