Anda di halaman 1dari 10

3 (No.

2), Maret 2013

Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam

Purmansyah Ariadi*

*Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Abstrak

Kesehatan mental dari perspektif Islam merupakan suatu kemampuan diri individu dalam
mengelola fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian dengan diri sendiri, orang lain,
maupun lingkungan sekitarnya secara dinamis berdasarkan Al- -Sunnah sebagai
pedoman hidup menuju ke kebahagiaan dunia dan akhirat. Pandangan Islam tentang gangguan
jiwa tidak jauh berbeda dengan pandangan para ahli kesehatan mental pada umumnya. Peranan
agama Islam dapat membantu manusia dalam mengobati jiwanya dan mencegahnya dari
gangguan kejiwaan serta membina kodisi kesehatan mental. Kajian berikut akan mengulas
beberapa bentuk ibadah dan efeknya secara psikis, yang kemudian dikenal dengan psikoterapi
melalui amalan ibadah.

Kata kunci: Kesehatan Mental, Islam, Psikoterapi Ibadah

118
3 (No.2), Maret 2013

Pendahuluan masyarakat serta lingkungan di


Masalah kejiwaan yang dihadapi mana ia hidup.
seseorang sering mendapat reaksi 3. Pengetahuan dan perbuatan yang
negatif dari orang-orang yang berada bertujuan untuk mengembangkan
di sekelilingnya. Hal ini disebabkan dan memanfaatkan segala potensi,
keterbatasan pemahaman masyarakat bakat dan pembawaan yang ada
mengenai gangguan jiwa. Tradisi dan semaksimal mungkin, sehingga
budaya yang menghubungkan kasus membawa kepada kebahagiaan diri
gangguan jiwa dengan kepercayaan dan orang lain; serta terhindar dari
masyarakat setempat, menyebabkan gangguan-gangguan dan penyakit
sebagian masyarakat tidak terbuka jiwa.
dengan penjelasan-penjelasan yang 4. Terwujudnya keharmonisan yang
lebih ilmiah dan memilih untuk sungguh sungguh antara fungsi
mengenyampingkan perawatan medis fungsi jiwa, serta mempunyai
dan psikiatris terhadap gangguan jiwa. kesanggupan untuk menghadapi
Pandangan Islam tentang gangguan problem-problem biasa yang
jiwa tidak jauh berbeda dengan terjadi, dan merasakan secara
pandangan para ahli kesehatan mental positif kebahagiaan dan
pada umumnya. Tulisan ini akan kemampuan dirinya.
membahas bagaimana kesehatan Sementara Menurut Dr. Jalaluddin
mental dalam Perspektif Agama Islam.

dari konsep mental hygiene. Kata suatu kondisi batin yang senantiasa
mental diambil dari bahasa Yunani, berada dalam keadaan tenang, aman
pengertiannya sama dengan psyche dan tentram, dan upaya untuk
dalam bahasa Latin yang artinya menemukan ketenangan batin dapat
psikis, jiwa atau kejiwaan. Jadi istilah dilakukan antara lain melalui
mental hygiene dimaknakan sebagai penyesuaian diri secara resignasi
kesehatan mental atau jiwa yang (penyerahan diri sepenuhnya kepada
4
dinamis bukan statis karena
menunjukkan adanya usaha Sesuai dengan pengertian Islam
1
peningkatan. ditinjau dari segi bahasanya dan asal
Prof. Dr. Zakiah Daradjat (1985)3, katanya, Islam memiliki beberapa
mendefinisikan kesehatan mental pengertian, diantaranya adalah:
dengan beberapa pengertian: 1. )
1. Terhindarnya orang dari gejala- yangberarti damai.(QS. 8:61)
gejala gangguan jiwa (neurose) dan 2. )
dari gejala gejala penyakit jiwa berarti menyerah.(QS. 4:125)
(psychose). 3. Berasal dari kata istaslama
2. Kemampuan seseorang untuk mustaslimun ( ):
menyesuaikan diri dengan diri penyerahan total kepada
sendiri, dengan orang lain dan Allah.(QS. 37 : 26)

119
3 (No.2), Maret 2013

4. ) badan. Sedangkan, ketidakseimbangan


yang berarti bersih dan suci.(QS. dalam jiwa dapat mencipatakan
26:89) kemarahan, kegelisahan, kesedihan,
5. ) yang dan gejala-gejala yang berhubungan
berarti selamat dan sejahtera.(QS. dengan kejiwaan lainnya
19:47) Selain al-Balkhi, peradaban Islam
Dihubungkan dengan pengertian juga memiliki dokter kejiwaan
Islam bahwa kesehatan mental dari sisi bernama Ali ibnu Sahl Rabban al-
perspektif Islam merupakan suatu Tabari. Lewat kitab Firdous al-
kemampuan diri individu dalam Hikmah yang ditulisnya pada abad ke-
mengelola terwujudnya keserasian 9M, dia telah mengembangkan
antara fungsi-fungsi kejiwaan dan psikoterapi untuk menyembuhkan
terciptanya penyesuaian dengan diri pasien yang mengalami gangguan
sendiri, orang lain, maupun jiwa. Al-Tabari menekankan kuatnya
lingkungan sekitarnya secara dinamis hubungan antara psikologi dengan
berdasarkan Al- -Sunnah kedokteran. Al-Tabari menjelaskan,
sebagai pedoman hidup menuju ke pasien kerap kali mengalami sakit
kebahagiaan dunia dan akhirat. karena imajinasi atau keyakinan yang
sesat. Untuk mengobatinya, kata al-
Pembahasan Tabari, dapat dilakukan melalui
1. Ilmu kesehatan jiwa dalam Islam ''konseling bijak''. Terapi ini bisa
Konsep kesehatan mental atau al- dilakukan oleh seorang dokter yang
tibb al-ruhani pertama kali cerdas dan punya humor yang tinggi.
diperkenalkan dunia kedokteran Islam Caranya dengan membangkitkan
oleh seorang dokter dari Persia kembali kepercayaan diri pasiennya.
bernama Abu Zayd Ahmed ibnu Sahl Pemikir Muslim lainnya yang
al-Balkhi (850-934). Dalam kitabnya turut menyumbangkan pemikirannya
berjudul Masalih al-Abdan wa al- untuk pengobatan penyakit kejiwaan
Anfus (Makanan untuk Tubuh dan adalah Al-Farabi. Ilmuwan termasyhur
Jiwa), al-Balkhi berhasil ini secara khusus menulis risalah
menghubungkan penyakit antara tubuh terkait psikologi sosial dan
dan jiwa. Ia biasa menggunakan istilah berhubungan dengan studi kesadaran.
al-Tibb al-Ruhani untuk menjelaskan Ibnu Zuhr, alias Avenzoar juga telah
kesehatan spritual dan kesehatan berhasil mengungkap penyakit syaraf
psikologi. Sedangkan untuk kesehatan secara akurat. Ibnu Zuhr juga telah
mental dia kerap menggunakan istilah memberi sumbangan yang berarti bagi
Tibb al-Qalb. neuropharmakology modern.
Menurut al-Balkhi, badan dan
jiwa bisa sehat dan bisa pula sakit. 2. Ciri-ciri Mental Sehat
Inilah yang disebut keseimbangan dan Kesehatan Mental manusia
ketidakseimbangan.Ketidakseimbangn dipengaruhi oleh faktor internal dan
dalam tubuh dapat menyebabkan external. Faktor internal adalah faktor
demam, sakit kepala, dan rasa sakit di yang berasal dari dalam diri seseorang

120
3 (No.2), Maret 2013

seperti sifat, bakat, keturunan dan secara wajar, tidak merugikan diri
sebagainya. Faktor eksternal sendiri dan lingkungannya, serta sesuai
merupakan faktor yang berada di luar dengan norma agama.
diri seseorang seperti lingkungan, 3. Pemanfaatan potensi maksimal
keluarga. Faktor luar lain yang Individu yang sehat mentalnya adalah
berpengaruh seperti hukum, politik, yang mampu memanfaatkan potensi
sosial budaya, agama, pekerjaan dan yang dimilikinya, dalam kegiatan-
sebagainya. Faktor eksternal yang baik kegiatan yang positif dan konstruktif
dapat menjaga mental sehat seseorang, bagi pengembangan kualitas dirinya.
namun faktor external yang pemanfaatan itu seperti dalam
buruk/tidak baik dapat berpotensi kegiatan-kegiatan belajar (dirumah,
menimbulkan mental tidak sehat. sekolah, atau dilingkungan
masyarakat), bekerja, berorganisasi,
Karakteristik mental yang Sehat: pengembangan hobi, dan berolahraga.
1. Terhindar dari Gangguan Jiwa 4. Tercapai kebahagiaan pribadi dan
Zakiyah Daradjat (1985) orang lain
mengemukakan perbedaan antara Orang yang sehat mentalnya
gangguan jiwa (neurose) dengan menampilkan perilaku atau respon-
penyakit jiwa (psikose), yaitu: responnya terhadap situasi dalam
a. Neurose masih mengetahui dan memenuhi kebutuhannya, memberikan
merasakan kesukarannya, dampak yang positif bagi dirinya dan
sebaliknya yang kena psikose atau orang lain. Segala aktivitasnya di
tidak. tujukan untuk mencapai kebahagiaan
b. Neurose kepribadiannya tidak jauh pribadi dan kebahagiaan bersama.
dari realitas dan masih hidup dalam Tabel 1. menjelaskan karakteristik
alam kenyataan pada umumnya. pribadi sehat mental.
sedangkan yang kena psikose
kepribadiaannya dari segala segi 3. Ciri-ciri Mental Sakit
(tanggapan, perasaan/emosi, dan Mental yang sakit dari aspek
dorongan-dorongan) sangat psikis, sosial, moral religius dan dari
terganggu, tidak ada integritas, dan aspek kesehatan fisik, memiliki ciri
ia hidup jauh dari alam kenyataan. yang berkebalikan arah dengan
2. Penyesuaian diri karakteristik mental sehat. Secara
Penyesuaian diri (self adjustment) sosial misalnya, Seseorang yang gagal
merupakan proses untuk memperoleh/ dalam beradaptasi secara positif
memenuhi kebutuhan (needs dengan lingkungannya dikatakan
satisfaction), dan mengatasi stres, mengalami gangguan mental. Proses
konflik, frustasi, serta masalah- adaptif ini berbeda dengan
masalah tertentu dengan cara-cara penyesuaian sosial, karena adaptif
tertentu. Seseorang dapat dikatakan lebih aktif dan didasarkan atas
memiliki penyesuaian diri yang kemampuan pribadi sekaligus melihat
normal apabila dia mampu memenuhi konteks sosialnya.
kebutuhan dan mengatasi masalahnya

121
3 (No.2), Maret 2013

Tabel 1. Karakteristik pribadi sehat mental

ASPEK
KARAKTERISTIK
PRIBADI
Fisik - Perkembangannya normal.
- Berfungsi untuk melakukan tugas-tugasnya.
- Sehat, tidak sakit-sakitan.
Psikis - Respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
- Memiliki Insight dan rasa humor.
- Memiliki respons emosional yang wajar.
- Mampu berpikir realistik dan objektif.
- Terhindar dari gangguan-gangguan psikologis.
- Bersifat kreatif dan inovatif.
- Bersifat terbuka dan fleksibel, tidak difensif.
- Memiliki perasaan bebas untuk memilih, menyatakan pendapat
dan bertindak.
Sosial - Memiliki perasaan empati dan rasa kasih sayang (affection)
terhadap orang lain, serta senang untuk memberikan
pertolongan kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan
(sikap alturis).
- Mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat, penuh
cinta kasih dan persahabatan.
- Bersifat toleran dan mau menerima tanpa memandang kelas
sosial, tingkat pendidikan, politik, agama, suku, ras, atau warna
kulit.
Moral-Religius - Beriman kepada Allah, dan taat mengamalkan ajaran-Nya.
- Jujur, amanah (bertanggung jawab), dan ikhlas dalam beramal.

Gangguan mental yang dijelaskan Gangguan mental dapat dikatakan


oleh (A. Scott, 1961) meliputi sebagai perilaku abnormal atau
beberapa hal : perilaku yang menyimpang dari
1. Salah dalam penyesuaian norma-norma yang berlaku
sosial, orang yang mengalami dimasyarakat, perilaku tersebut baik
gangguan mental perilakunya yang berupa pikiran, perasaan maupun
bertentangan dengan kelompok tindakan. Stress, depresi dan alkoholik
dimana dia ada. tergolong sebagai gangguan mental
2. Ketidak bahagiaan secara karena adanya penyimpangan. Dari
subyektif uraian ini disimpulkan bahwa
3. Kegagalan beradaptasi dengan gangguan mental memiliki titik kunci
lingkungan yaitu menurunnya fungsi mental yang
4. Sebagian penderita gangguan berpengaruh pada ketidak wajaran
mental menerima pengobatan dalam berperilaku. Gangguan mental
psikiatris dirumah sakit, namun ada ini sesuai dengan Al-Quran (QS. Al-
sebagian yang tidak mendapat Baqoroh 2:10) yang Artinya: Dalam
pengobatan tersebut. hati mereka ada penyakit lalu
ditambah Allah penyakitnya; dan bagi

122
3 (No.2), Maret 2013

mereka siksa yang pedih, disebabkan Fitrah manusia sebagai makhluk


mereka ciptaan Allah SWT ialah manusia
Penyakit yang dimaksud disini diciptakan mempunyai naluri
yakni keyakinan mereka terhadap beragama yaitu agama tauhid.
kebenaran Nabi Muhammad SAW Kalau ada manusia tidak
sangat lemah. Kelemahan keyakinan beragama tauhid, maka tidak wajar,
itu, menimbulkan kedengkian, iri hati mereka tidak beragama tauhid itu
dan dendam terhadap nabi s.a.w., hanya karena pengaruh lingkungan,
agama dan orang-orang Islam. seperti yang ada dalam (QS Ar Ruum
Ciri-ciri mental yang tidak sehat 30:30) yang Artinya: Maka
lainnya: hadapkanlah wajahmu dengan lurus
1. Perasaan tidak nyaman kepada agama Allah; (tetaplah atas)
(inadequacy) fitrah Allah yang Telah menciptakan
2. Perasaan tidak aman (insecurity) manusia menurut fitrah itu. tidak ada
3. Kurang memiliki rasa percaya diri peubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
(self-confidence) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
4. Kurang memahami diri (self- manusia ti
understanding) Allah dalam ayat ini maksudnya
5. Kurang mendapat kepuasan dalam ciptaan Allah. manusia diciptakan
berhubungan sosial Allah mempunyai naluri beragama
6. Ketidakmatangan emosi yaitu agama tauhid.
7. Kepribadiannya terganggu Agama sebagai terapi kesehatan
mental dalam islam sudah ditunjukkan
4. Kesehatan Mental dalam secara jelas dalam ayat-ayat Al-Quran,
Perspektif Islam di antaranya yang membahas tentang
Agama tampaknya memang tidak ketenangan dan kebahagiaan adalah
dapat dipisahkan dari kehidupan (QS An Nahl 16:97) yang Artinya :
manusia. Pengingkaran manusia Barang siapa yang mengerjakan amal
terhadap agama mungkin karena saleh, baik laki-laki maupun
faktor-faktor tertentu baik yang perempuan dalam keadaan beriman,
disebabkan oleh kepribadian maupun Maka Sesungguhnya akan kami
lingkungan masing-masing. Namun berikan kepadanya kehidupan yang
untuk menutupi atau meniadakan sama baik dan Sesungguhnya akan kami beri
sekali dorongan dan rasa keagamaan balasan kepada mereka dengan pahala
kelihatannya sulit dilakukan, hal ini yang lebih baik dari apa yang Telah
Karena manusia ternyata memiliki Ditekankan dalam
unsur batin yang cenderung ayat ini bahwa laki-laki dan
mendorongnya untuk tunduk kepada perempuan dalam Islam mendapat
Zat yang gaib, ketundukan ini pahala yang sama dan bahwa amal
merupakan bagian dari faktor intern saleh harus disertai iman.
manusia dalam psikologi kepribadian yang
dinamakan pribadi (self) ataupun hati (yaitu) orang-orang yang
nurani (conscience of man). beriman dan hati mereka manjadi

123
3 (No.2), Maret 2013

tenteram dengan mengingat Allah. merupakan obat bagi jiwa atau


Ingatlah, Hanya dengan mengingati penyembuh segala penyakit hati yang
Allah- terdapat dalam diri manusia (rohani).
Ketika manusia melupakan Sang Firman Allah Swt dalam surat Yunus
Maha Pencipta dan kehilangan God 57). "Hai manusia, sesungguhnya telah
view-nya, kehidupan jadi hampa. datang kepadamu nasihat (agama) dari
Menjauhkan diri dari Sang Pencipta, Tuhanmu sebagai penyembuh bagi
berarti mengosongkan diri dari nilai- penyakit yang ada di dalam, dada
nilai imani. Sungguh merupakan (rohani), sebagai petunjuk serta rahmat
bagi orang yang beriman".
selaku makhluk berdimensi spiritual. Tuntunan ajaran Islam
mewajibkan bagi manusia
kesesatan dengan petunjuk, maka mengadakan hubungan yang baik
tidaklah beruntung perniagaan mereka kepada Allah Swt, orang lain, maupun
(QS hubungan dengan, alam dan
Ingatlah, hanya dengan lingkungan.
mengingat Allah hati menjadi Peranan agama Islam dapat
(QS 13:28). membantu manusia dalam mengobati
Ajaran Islam memberikan jiwanya dan mencegahnya dari
tuntunan kepada manusia dalam gangguan kejiwaan serta membina
menghadapi cobaan dan mengatasi kodisi kesehatan mental. Dengan
kesulitan hidupnya, seperti dengan menghayati dan mengamalkan ajaran-
cara sabar dan shalat, dalam firman ajaran Islam manusia dapat
Allah Swt dalam al-Qur`an yang memperoleh kebahagiaan dan
menegaskan sebagai berikut: "Hai kesejahteraan dalam hidup di dunia
orang-orang yang beriman, jadikanlah maupun akherat
sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang- 5. Ibadah sebagai Psikoterapi
orang yang sabar ". (QS Al Baqarah Manusia yang mengaku hamba
ayat 153). Pada umumnya sabar sering Allah pasti terbiasa melaksanakan
diartikan sebagai keteguhan hati dalam ibadah-ibadah mahdhah. Namun,
menghadapi cobaan dan kesulitan, sejauh mana ibadah itu dilakukan dan
serta keuletan menghadapi cita-cita. pengaruhnya terhadap jiwa? Kajian
Ajaran Islam mengajarkan, berikut akan mengulas beberapa
penghayatan nilai-nilai ketakwaan dan bentuk ibadah dan efeknya secara
keteladanan yang diberikan Nabi psikis, yang kemudian dikenal dengan
Muhammad SAW. Ajaran Islam psikoterapi melalui amalan ibadah.
memberikan tuntunan kepada akal 1. Shalat
agar benar dalam berpikir melalui Dalam hukum bahwa
bimbingan wahyu (kitab suci Al- shalat akan sah jika muslim telah
Qur'an al Karim). menunaikan wudhu. Air suci dan
Islam beserta seluruh petunjuk mensucikan menjadi media wajib
yang ada yang ada di dalam al- untuk berwudhu. Seperti diketahui, air

124
3 (No.2), Maret 2013

memiliki sifat jernih, mengalir dan 2. Dzikir


menyegarkan. Sehingga dengan air Firman Allah swt surat ar-
kotoran-kotoran yang menempel pada 28. (yaitu) orang-orang yang beriman
tubuh dapat dibersihkan dengan dan hati mereka manjadi tenteram
sempurna. Secara maknawi, kotoran- dengan mengingat Allah. Ingatlah,
kotoran baik secara fisik maupun Hanya dengan mengingati Allah-lah
psikis luntur dan mengalir mengikuti
aliran air wudhu. Alquran menjelaskan begitu
Wudhu disebut juga sebagai salah penting melakukan dzikrullah untuk
satu bentuk dari terapi air ( water of menentramkan hati hamba-Nya yang
therapy). Terapi air merupakan bentuk beriman. Rasulullah saw. pernah
terapi dengan memanfaatkan air bersabda: Tidaklah suatu kelompok
sebagai media terapis. yang duduk berzikir melainkan mereka
Alim Zainudin (2004: 117) akan dikelilingi oleh para malaikat.
mengatakan selain dampak psikis, Mereka mendapat limpahan rahmat
wudhu juga memiliki pengaruh dan mencapai ketenangan. Dan Allah
fisiologis, sebab dengan dibasuhnya swt akan mengingat mereka dari
bagian tubuh sebanyak lima kali seseorang yang diterima di sisi-Nya
sehari, lebih-lebih ditambah, maka (HR. Muslim dan Tirmidzi).
akan membantu mengistirahatkan 3. Membaca Alquran
organ-organ tubuh dan meredakan Di beberapa tempat telah dibuka
ketegangan fisik dan psikis. pusat-pusat pengobatan ruhani atau
Secara etimologi kata shalat pengobatan yang menggunakan
berarti doa memohon kebaikan. Sholat Alquran. Pengobatan tersebut biasa
memiliki pengaruh yang sangat efektif dikenal dengan istilah .
untuk mengobati rasa sedih dan Namun, secara umum sebagian
gundah yang menghimpit manusia masyarakat memandang ruqyah
(Utsman, 2004:338). Saat sholat sebagai bentuk terapi atau pengobatan
didirikan dengan menyempurnakan alternatif guna membantu kesembuhan
wudhu, niat yang ikhlas, adab-adab dari penyakit yang disebabkan
seperti ( tenang sejenak), gangguan jin atau roh jahat di dalam
gerakan tidak terlalu cepat, memahami tubuh manusia.
bacaan sholat maka akan Paradigma tersebut keliru dalam
mendatangkan kekhusukan dan memahami Alquran sebagai petunjuk
menjadi terapi tersendiri bagi jiwa. bagi umat manusia. Alquran adalah
Dengan kata lain, jiwa akan tenang kalamullah yang suci, diturunkan oleh
jika shalat dilakukan sesuai dengan Allah dengan sebagai petunjuk bagi
tuntunan Rasulullah SAW. manusia yang membedakan antara hak
Melalui shalat, kepribadian dan bathil. Membaca Alquran disertai
seseorang akan terbimbing dalam mentadabburi setiap bacaan ayat dapat
menyikapi berbagai persoalan membimbing jiwa agar ikhlas beramal
kehidupan. Tidak mudah putus asa bila dan tawadhu dalam bersikap sesuai
mengalami kegagalan.

125
3 (No.2), Maret 2013

dengan nilai-nilai yang terkandung sayang Allah akan tercurah (Rudhy


dalam Alquran. Suharto, 2002: 159).
4. Shaum Ibadah haji dapat melatih
kesabaran, melatih jiwa untuk
(2004: 344) mengatakan, ibadah puasa berjuang, serta mengontrol syahwat
mengandung beberapa manfaat yang dan hawa nafsu. Ibadah haji menjadi
besar, di antaranya menguatkan terapi atas kesombongan, arogansi,
kemauan dan menumbuhkan dan berbangga diri sebab dalam
kemampuan jiwa manusia dalam praktek ibadah haji kedudukan semua
mengontrol nafsu syahwatnya. manusia sama. Permohonan ampunan
Puasa merupakan sarana latihan dan ditambah suasana yang
untuk menguasai dan mengontrol bergemuruh penuh lantunan Ilahi
motivasi atau dorongan emosi, serta membuat suasana ibadah haji sarat
menguatkan keinginan untuk dengan nilai spiritualitas yang dapat
mengalahkan hawa nafsu dan syahwat. mengobarkan rasa semangat yang
Rasulullah Saw menganjurkan kepada tinggi untuk meraih ketenangan
para pemuda yang belum mampu
menikah untuk berpuasa agar dapat Dengan melaksanakan ibadah haji
membantu mereka mengontrol akan membawa seseorang mampu
seksualnya. bermuhasabah diri guna mencari jati
Selain itu, kesabaran menahan diri seorang hamba yang hakiki.
rasa lapar dan dahaga membuat Hakikat seorang hamba adalah
seseorang yang berpuasa merasakan senantiasa mengabdikan diri dan
penderitaan orang lain yang serba kehidupannya untuk Allah semata.
kekurangan. Sehingga muncul rasa Pengabdian dengan keikhlasan itulah
kasih sayang terhadap sesama dan yang mengundang curahan rahmat
mendorong untuk membantu fakir serta ridha-Nya. Jiwa hamba pun akan
miskin. Perasaan dan sikap peka suci dan tenang.
secara sosial di masyarakat inilah yang
Simpulan
melahirkan rasa kedamaian dan Kesehatan mental adalah
kelapangan jiwa. terhindarnya seseorang dari keluhan
5. Haji dan gangguan mental baik berupa
Ibadah haji berawal dari kisah neurosis maupun psikosis
Nabi Ibrahim as. Kisah ini (penyesuaian diri terhadap lingkungan
menggambarkan suatu makna bahwa sosial) Orang yang sehat mental akan
perjuangan untuk mendapatkan ridha senantiasa merasa aman dan bahagia
Allah adalah dengan mengorbankan dalam kondisi apapun, ia juga akan
apa yang paling disayangi dan melakukan intropeksi atas segala hal
dimiliki. Setelah itu dengan yang dilakukannya sehingga ia akan
perjuangan keras, penuh tawakal dan mampu mengontrol dan
pengorbanan semua rahmat dan kasih mengendalikan dirinya sendiri.

126
3 (No.2), Maret 2013

Agama tidak dapat dipisahkan 5. Moeljono Notosoedirdjo, 2002,


dari kehidupan manusia. Pengingkaran Kesehatan Mental; Konsep dan
manusia terhadap agama mungkin Penerapan, Universitas
karena faktor-faktor tertentu baik yang Muhammadiyah Malang, Malang
6. Irsyad Baitussalam, 2006. Al
disebabkan oleh kepribadian maupun
Munajjid, Muhammad Bin Shalih
lingkungan masing-masing. Fitrah
; Silsilah Amalan Hati, terjemahan
manusia sebagai makhluk ciptaan Bahrun Abu Bakar Lc, Bandung:
Allah SWT ialah manusia diciptakan 7. Wijaya, Ahsin, 2008,Fikih
mempunyai naluri beragama yaitu Kesehatan, Jakarta.
agama tauhid. Kalau ada manusia 8. Jalaluddin, 2007, Kesehatan
tidak beragama tauhid, maka tidak Mental, UIN SUKA
wajar, mereka tidak beragama tauhid
itu hanya karena pengaruh lingkungan
Dari berbagai kasus yang ada
justru banyak penderita kejiwaan yang
disembuhkan dengan pendekatan
agama. Hal ini membuktikan bahwa
manusia pada hakikatnya adalah
makhluk yang ber-Tuhan dan akan
kembali ke-Tuhan pada suatu saat.
Al-Quran berfungsi sebagai asy-
Syifa atau obat untuk menyembuhkan
penyakit fisik maupun rohani. Dalam
Al-Quran banyak sekali yang
menjelaskan tentang kesehatan.
Ketenangan jiwa dapat dicapai dengan
zikir (mengingat) Allah. Rasa taqwa
dan perbuatan baik adalah metode
pencegahan dari rasa takut dan sedih.

Daftar Pustaka
1. Notosoedirjo & Latipun, 2001: 21.
2. Darajat, Zakiah, 1991, Ilmu Jiwa
Agama, Bulan Bintang, Jakarta,
3. Zakiah Daradjat, 1995, Al-Quran
Ilmu Kedokteran Jiwa dan
Kesehatan Jiwa, Dana Bakti Prima
Yasa
4. Kartono, 2000, Kesehatan Mental
Konsep dan Terapi, UMM Press
Kartini

127

Anda mungkin juga menyukai