Anda di halaman 1dari 1

9 Keuntungan Jadi Umat

Nabi Muhammad SAW


Mihardi • Rabu, 01 Juli 2015 - 14:26 WIB

Sejak Allah SWT menciptakan alam


semesta, kemudian menurunkan Nabi
Muhammad SAW sebagai nabi terakhir,
terlihatlah segala keistimewaan-
keistimewaan bagi para pengikutnya yang
belum pernah Allah berikan kepada umat
sebelumnya.

Sang Khaliq atau Pencipta menjadikan


umat ini sebagai umat terbaik, kemudian
menjadikan mereka sebagai pewaris para
nabi dan memberikan keleluasaan untuk
menganut aturan yang menghukum apa
yang mereka lakukan berdasarkan ijtihad
(menetapkan hukum suatu perkara
berdasarkan Alquran dan hadis).

Berikut sembilan keuntungan menjadi


umat Nabi Muhammad SAW:

1. Sebagai Umat Akhir Zaman

Allah SWT telah memilih kita sebagai


umat akhir zaman. Dimana tidak ada lagi
umat lain yang akan diciptakan oleh Allah
setelah kita.

Walaupun demikian, pada hari akhir nanti


di padang mahsyar, Allah menyusun umat
Nabi Muhammad di shaf pertama.
Walaupun umat Nabi Adam As yang tak
lain adalah umat pertama yang dijadikan
Allah.

Ini menunjukkan betapa kasih dan sayang


Allah kepada umat Nabi Muhammad SAW
karena Allah tidak mau umat kekasih-Nya
berada terlalu lama di padang mahsyar.

Coba bayangkan berapa lama umat


manusia perlu berada di padang mahsyar.
Karena, ada ribuan juta manusia yang
dihisab seorang demi seorang oleh Allah
SWT, dan Allah SWT telah memilih umat
Nabi Muhammad SAW untuk dihisab
terlebih dahulu berada di barisan pertama

2. Pahala Berlipat Ganda

Segala kebaikan yang dilakukan umat


Nabi Muhammad akan dibalas dengan
berlipat ganda. Satu amalan dibalas
dengan 10 kebijakan. Jika kita salat
berjamaah maka pahala yang kita
dapatkan 27 derajat.

Begitu tanda sayang Allah SWT terhadap


umat Nabi Muhammad SAW dibandingkan
umat terdahulu. Kemudian satu kesalahan
yang dilakukan akan mendapatkan
ganjaran dengan satu dosa yang setimpal.

3. Syafa'at Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah satu-


satunya Nabi yang dapat memberikan
syafaat atau pertolongan untuk umatnya
di akhir zaman nanti. Sedangkan umat
terdahulu tidak mempunyai pembela
sebagaimana umatnya Nabi Muhammad.

Keistimewaan itu merupakan kasih sayang


Allah terhadap umatnya Nabi Muhammad
SAW. Maka itu, perbanyaklah membaza
dzikir dan salawat untuk Nabi Muhammad
sebagai kecintaan kita terhadap beliau.

Rasulullah SAW bersabda, "Aku adalah


pemimpin anak Adam pada hari kiamat."
Ini adalah sebuah pernyataan yang
menunjukkan kepemimpinannya kepada
semua manusia sebagai bentuk
kenikmatan Allah dan kemuliaan yang
diberikan-Nya kepadanya, bukan bentuk
kesombongan. Allah SWT berfirman:

Wa-ammaa bini'mati rabbika fahaddits

"Dan terhadap nikmat Tuhanmu


hendaklah engkau nyatakan (dengan
bersyukur). (QS. Ad-Dhuha: 11)

Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin


semua manusia di dunia dan akhirat. Di
akhirat, semua manusia mengakui
kepemimpin dan keutamaannya, baik
manusia yang beriman maupun durhaka,
manusia yang bahagia maupun celaka.
Sementara itu, di dunia, tidak semua
manusia mengakui kepemimpinannya
kecuali manusia yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya.

4. Penangguhan Siksaan di Dunia

Umat Nabi Muhammad SAW tidak akan


disiksa oleh Allah hingga tiba hari akhirat
kelak. Nabi Muhammad SAW telah
memohon kepada Allah supaya
memberikan peluang kepada umatnya
agar bisa bertaubat kepada Allah
terhadap kesalahan-kesalahan yang
dilakukan.

Meski demikian, manusia adalah ciptaan


Allah yang mempunyai potensi berbuat
baik atau jahat, taat atau durhaka. Setiap
orang pernah berbuat dosa, kecuali yang
dijaga Allah darinya.

"Dan kalau sekiranya Allah menghukum


manusia disebabkan yang mereka
perbuat, niscaya Dia tidak akan
meninggalkan di atas permukaan bumi ini
satu makhluk melata pun, akan tetapi
Allah menangguhkan mereka sampai
waktu yang telah ditentukan. Maka
apabila datang ajal mereka, maka
sesungguhnya Allah Maha Melihat
hamba-hamba-Nya." (QS. Faathir: 45)

5. Malam Lailatul Qodar

Umat Nabi Muhammad diberikah malam


seribu bulan atau Malam Lailatul Qodar.
Malam yang hanya ada pada bulan
Ramadan. Karena, sebelum Nabi
Muhammad diangkat menjadi Rasul tidak
ada bulan Ramadan atau bulan Ummatku
(umat Nabi Muhammad).

Pada malam Lailatul Qodar juga


diturunkannya Alquran. Deskripsi tentang
keistimewaan malam ini dapat dijumpai
pada Surat Al-Qadar ayat 4-5.

"Pada malam itu turun malaikat-malaikat


dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan. Malam itu
(penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar"

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

Artinya: "Kamu adalah umat yang terbaik


yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah".
(QS. Ali Imran: 110).

Satu kisah berkaitan dengan nabi yang


digelar Kalamullah (nabi yang dapat
berkata kata dengan Allah SWT) yaitu
nabi Musa As.

Diriwayatkan oleh Abu Nuaim dari Abu


Hurairah Radliyallahu anhu, Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
bahwa ketika Nabi Musa diberi kitab
Taurat, maka di dalamnya ia menemukan
kabar tentang umat ini. Lalu Nabi Musa As
bertanya kepada Allah:

"Ya Tuhanku!. Aku menemukan dalam


lembaran-lembaran Taurat berita tentang
umat yang disebut sebagai umat yang
paling akhir dan paling terdepan. Maka
jadikanlah mereka sebagai umatku".

Allah menjawab: "Mereka adalah umat


Muhammad".

Nabi Musa bersabda: "Aku menemukan


dalam lembaran Taurat umat yang kitab
sucinya berada di hati mereka, sementara
mereka membacanya. Jadikan mereka
umatku!".

Allah berfirman: "Mereka adalah umat


Muhammad"

Nabi Musa bersabda: "Ya Allah!. Aku


menemukan dalam lembaran Taurat, umat
yang dihalalkan makan harta rampasan
(fa'i). Jadikan mereka umatku!".

Allah berfirman: "Mereka adalah umat


Muhammad".

Nabi Musa bersabda: Ya Allah! Aku


menemukan dalam Taurat, umat yang
menjadikan shadaqah dalam perut
mereka, sementara mereka mendapatkan
pahala. Jadikan mereka umatku!".

Allah berfirman: "Mereka adalah umat


Muhammad"

Nabi Musa bersabda: "Ya Allah! Aku


menemukan dalam Taurat, umat yang
ketika salah satu mereka menginginkan
satu kebaikan tetapi tidak melakukankan,
maka akan diberi satu pahala. Jika
dilakukan, maka akan dicatat dengan 10
kebaikan. Jadikan mereka umatku!".

Allah berfirman: "Mereka adalah umat


Muhammad"

Nabi Musa bersabda: "Ya Allah! Aku


menermukan dalam Taurat, umat yang
ketika di antara mereka menginginkan
keburukan, lalu tidak dilakukannya, maka
tidak akan dicatat baginya sesuatupun.
Dan jika ia melakukannya maka hanya
dicatatan satu keburukan. Jadikan mereka
umatku!"

Allah berfirman: "Mereka adalah umat


Muhammad"

Nabi Musa bersabda: "Ya Allah! Aku


menemukan dalam Taurat umat yang
diberi ilmu yang pertama dan ilmu yang
terakhir. Lalu mereka memerangi Dajjal.
Jadikan mereka umatku!"

Allah berfirman: "Mereka adalah umat


Muhammad"

Nabi Musa bersabda: "Ya Allah!


Jadikanlah aku sebagai umat Muhammad.
Jika demikian, maka aku telah diberi dua
perkara".

Allah berfirman: "Wahai Musa!


Sesungguhnya Aku telah memilihmu di
atas manusia dengan risalah dan
kalamKu. Maka ambilah apa yang telah
aku beri dan jadilah engkau dari golongan
orang-orang yang bersyukur".

Nabi Musa bersabda: "Aku ridho Wahai


Tuhanku!".

6. Dihalalkan Ghanimah

Ghanimah adalah hasil rampasan perang.


Harta ini halal bagi umat Muhammad
dengan segala ketentuan yang telah
disyariatkan. Bagi umat terdahulu
ghanimah tidak dihalalkan

7. Disucikannya Bumi

Bagi umat terdahulu, tidak semua bumi


suci, sehingga mereka tidak melakukan
ibadah kecuali di dalam tempat-tempat
peribadatan mereka. Bagi umat
Muhammad, seluruh bagian bumi suci dan
sah untuk dijadikan tempat salat.

Debunya juga suci, sehingga sah untuk


dijadikan alat untuk bertayammum.

Diriwayatkan dari Abu Umamah dalam


kitab Shahih Al-Bukhari, Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

"Telah dijadikan bumi kesemuanya bagiku


dan umatku sebagai masjid dan suci"

8. Disyariatkannya Wudlu

Al-Halimi menuturkan dalam hadits Al-


Bukhari

"Sesungguhnya umatku akan dipanggil di


akhirat nanti dengan panggilan Ghurrah
muhajjalin, karena atsar wudlu".

Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari


mengatakan, bahwa apa yang
disampaikan Al-Halimi ini perlu
dipertimbangkan. Karena dalam Al-
Bukhari juga disebutkan kisah Sarah
bersama malaikan yang memberinya
Hajar, bahwa Sarah ketika Malaikat ingin
mendekatinya, maka ia berdiri, berwudlu
dan melakukan salat.

Oleh sebab itu, kesimpulan yang jelas


adalah yang menjadi keistimewaan umat
ini adalah Ghurrah dan Tahjil bukan wudlu'
itu sendiri. Hal ini telah disharihkan dalam
Riwayat Muslim dari Abu Hurairah berupa
hadits marfu', Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda:

Bagi kalian sebuah tanda yang tidak


dimiliki oleh seseorangpun dari selain
kalian".

Tahjil adalah meratakan membasuh kedua


tangan hingga lengan dan membasuh kaki
hingga betis. Ghurrah adalah meratakan
membasuh bagian depan kepala dan leher
saat membasuh muka dalam wudlu'.

9. Dikumpulkannya Salat Lima Waktu

Bagi umat terdahulu salat lima waktu tidak


diwajibkan.

Subuh, manusia pertama yang melakukan


salat ini adalah Nabi Adam As, yaitu saat
Adam diturunkan ke Bumi untuk menjadi
khalifah (pengelola) di muka bumi. Konon
Adam megerjakan salat dua rakaat,
menjelang terbit fajar.

Rakaat pertama, sebagai tanda syukur


karena terlepas dari kegelapan malam.
Sedangkan rakaat kedua, bersyukur atas
datangnya siang.

Zuhur, manusia yang pertama kali yang


mengerjakan salat ini adalah Nabi Ibrahim
As, saat Allah SWT memerintahkan
kepadanya untuk menyembelih putranya
Nabi Ismail As, dan Allah mengantikannya
dengan seekor domba. Seruan itu datang
pada waktu tergelincir matahari, lalu sujud
Nabi Ibrahim sebanyak empat rakaat.

Rakaat pertama, adalah sebagai tanda


bersyukur bagi penebusan, yang kedua
adalah tanda syukur atas dihilangkannya
kedukaan dari dirinya dan anaknya, ketiga
tanda syukur atas keridhaan Allah, dan
keempat tanda syukur karena Allah
menganti tebusannya.

Ashar, manusia yang pertama kali


melakukannya adalah Nabi Yunus, saat
dia keluar dari perut ikan Nun atau ikan
paus. Ikan nun mengeluarkan Nabi Yunus
dari perutnya ke tepi pantai, sedangkan
waktu itu telah masuk waktu Ashar. Maka,
bersyukurlah Nabi Yunus dan mendirikan
salat empat rakaat karena terhindar dari
empat kegelapan.

Rakaat pertama, kegelapan akibat


kesalahan meninggalkan kaumnya. Kedua,
kegelapan malam dalam lautan. Ketiga,
kegelapan malam akibat berhari-hari
lamanya di dalam perut ikan nun, dan
keempat kegelapan dalam perut ikan nun.

Maghrib, manusia yang pertama


mengerjakannya adalah Nabi Isa As, yakni
Allah SWT mengeluarkannya dari kejahilan
dan kebodohan kaumnya. Sedang waktu
itu telah terbenam matahari.

Maka, nabi Isa bersyukur dan bersujud


sebanyak tiga kali. Rakaat pertama adalah
untuk menafikkan bahwa tiada tuhan
selain Allah yang Maha Esa, kedua
menafikkan zina yang dituduhkan atas
ibunya, dan yang ketiga untuk meyakinkan
kaumnya bahwa tuhan itu hanya satu dan
bukan tiga.

Isya, manusia yang pertama


melakukannya adalah Musa As, ketika itu
Nabi Musa tersesat mencari jalan keluar
dari negeri Madyan, sedang dalam dalam
dadanya penuh dengan duka cita. Allah
swt menghilang kan semua perasaan
duka citanya pada waktu malam.

Lalu, salatlah Nabi Musa empat rakaat


sebagai tanda bersyukur. Rakaat pertama
sebagai tanda duka cita terhadap istrinya,
kedua sebagai tanda duka cita terhadap
Fir’aun, yang ketiga tanda duka cita
terhadap saudaranya Harun, dan yang
keempat adalah tanda duka cita terhadap
anak Fir’aun.

Sebagaimana diketahui bahwa Nabiyullah


Muhammad SAW menerima perintah salat
pada 27 Rajab tahun 11 kenabian atau 2
tahun sebelum Nabi berhijrah ke Madinah.
Salat lima waktu yang dilakukan adalah
Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya.

Dan waktu salat sudah ditentukan oleh


Allah dalam QS. Al-Isra : 78,

"Dirikanlah salat dari sesudah matahari


tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula salat) Subuh.
Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan
(oleh malaikat)".

Ayat di atas menerangkan tentang waktu


salat, dimana saat matahari tergelincir
adalah Zuhur dan Ashar, kemudian salat
yang dilakukan saat malam adalah
Maghrib dan Isya, kemudian salat Subuh
langsung disebutkan di ayat tersebut.

Tulisan ini diolah dari berbagai sumber


dan pengetahuan.
Follow Berita SINDOnews di Google News

(lis)

Anda mungkin juga menyukai