1 ii – iii Adanya otorisasi oleh legislatif yang diwakili oleh ketua dan wakul ketua DPRD yang membuktikan bahwa penyusunan kebijakan ini sudah melibatkan perwakilan rakyat sesuai dengan prinsip penyusunan anggaran publik. 2 1-3 Adanya prinsip anggaran sektor publik komprehensif dimana prinsip tersebut mencakup transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan penggunaan sumber daya publik. Dalam penyususnan kebijakan umum APBD (KUA) untuk provinsi kalimantan barat tahun 2022. 3 4-14 Adanya keutuhan anggaran,pada prinsip ini lebih dikuatkan pada peningkatan ekonomi, meskipun diterpa covid-19. Tetapi pemerintah mengusahakan dan menguatkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang mandiri, berdaya saing sehingga dapat mengurangi kemiskinan. 4 17 Nondiscretionary appropriation. Sebagaimana pendapatan daerah yang sah pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan oleh pemerintah. 5 18-19 Dapat dilihat pada tabel 4.1 dan tabel 5.1, dirincikan berapa saja pandapatan yang masuk, berapa saja pengeluaran yang dikeluarkan sehingga akurat dan tidak adanya ketersembunyian pada pendapatan maupun pengeluaran. 6 21-22 Tersusun secara rinci rencana belanja operasi daerah di tahun 2021 yang berdasarkan pada PP NO. 12 tahun 2019, sehingga masuk dalam prinsip anggaran sektor publik periodik. 7 23-24 Terdapat anggaran sektor publik yang tertera dalam peraturan pemerintah no.12 tahun 2019 jelas, sehingga mudah dipahami dan dimengerti yang tertera didalam tabel tentang proyeksi pendapatan daerah tahun 2022.