EP 3 Ada Prosedur Skrining Yang Ditetapkan..
EP 3 Ada Prosedur Skrining Yang Ditetapkan..
3.3 EP 3
Ada prosedur skrining yang ditetapkan.
TIRTA MEDICAL CENTRE
Jl KH Sholeh Iskandar RT 004 RW 009
Kel Kedung Badak Kec Tanah Sareal, Kota Bogor
Telp/ WhatsApp: [081296482544] ; e-mail : tmcbogor@tirta.co.id
MEMUTUSKAN
KEDUA : Kebijakan Penyaringan Pasien di Klinik Tirta Medical Centre Bogor digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan proses penyaringan pasien di Klinik
Tirta Medical Centre Bogor.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila do
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan diubah dan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku efektif sejak tanggal ditetapkan dan diumumkan,
dengan catatan bahwa perbaikan atau perubahan akan dilakukan jika
terdapat kekeliruan di kemudian hari sesuai dengan kebutuhan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal :
Branch Manager,
PEDOMAN
SKRINING PASIEN
TIRTA MEDICAL CENTRE
Jl KH Sholeh Iskandar RT 004 RW 009
Kel Kedung Badak Kec Tanah Sareal, Kota Bogor
Telp/ WhatsApp: [081296482544] ; e-mail : tmcbogor@tirta.co.id
BAB I
DEFINISI
Skirining merupakan langkah yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi apakah sumber daya
dan layanan yang ada di Klinik Tirta Medical Centre Bogor sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien pada tahap pertama pertemuan. Proses ini melibatkan penilaian visual, kriteria triase,
pemeriksaan fisik, dan hasil uji laboratorium atau gambaran diagnostic sebelumnya. Metode triase,
sebagai contoh bentuk skirining, digunakan untuk menetapkan prioritas penanganan pasien sesuai
tingkat kegawatannya dan kondisi yang dihadapi.
Penyesuaian antara kebutuhan pasien dan kapabilitas serta misi Klinik Tirta Medical Centre
Bogor tergantung pada informasi yang dihasilkan selama skrining pada tahap awal. Data yang
dikumpulkan selama proses skrining pasien sangat berperan dalam mengambil keputusan yang
tepat, menentukan layanan yang dapat diberikan, serta mengidentifikasi jenis perawatan yang
dibutuhkan oleh pasien, seperti pencegahan, perawatan atau penyembuhan.
TIRTA MEDICAL CENTRE
Jl KH Sholeh Iskandar RT 004 RW 009
Kel Kedung Badak Kec Tanah Sareal, Kota Bogor
Telp/ WhatsApp: [081296482544] ; e-mail : tmcbogor@tirta.co.id
BAB II
RUANG LINGKUP
Dua kondisi triase yang mungkin terjadi di Klinik Tirta Medical Centre Bogor:
a) Triase Rutin/Harian: Ketika jumlah pasien dan tingkat keparahan kasus masih dapat
diatasi oleh tenaga medis. Setiap pasien yang datang akan dinilai oleh dokter atau
perawat yang kompeten untuk menetukan prioritas penanganan sesuai tingkat
kegawatdaruratannya.
b) Triase Bencana: Ketika pasien datang dalam situasi bencana, baik dari dalam
maupun luar klinik, dengan jumlah pasien dan tingkat keparahan melebihi kapasitas
pelayanan. Dalam situasi seperti ini, prioritas akan diberikan kepada pasien yang
dimiliki potensi kesintasan tertinggi dan memerlukan sumber daya terbatas dalam
hal waktu, peralatan, dan tenaga.
TIRTA MEDICAL CENTRE
Jl KH Sholeh Iskandar RT 004 RW 009
Kel Kedung Badak Kec Tanah Sareal, Kota Bogor
Telp/ WhatsApp: [081296482544] ; e-mail : tmcbogor@tirta.co.id
BAB III
TATA LAKSANA
a) Triase Rutin
Triase rutin dilaksanakan dengan mengaplikasikan metode Australian Triage Scale
yang menilai prioritas pasien berdasarkan kriteria airway, breathing circulation, dan
deformity. Tingkat prioritas pasien ditentukan sesuai tingkat kegawatdaruratannya,
serta harus mendapatkan perawatan dalam batas waktu tunggu yang ditentukan.
Prioritas pasien disesuaikan dengan kegawatdaruratannya dan harus mendapat
penanganan dalam waktu tunggu maksimum. Sebagai berikut:
Tabel Australian Triage Scale
Kategori Prioritas Waktu Tunggu Maksimum
ATS 1 Resusitasi Segera
ATS 2 Emergensi 10 menit
ATS 3 Gawat 30 menit
ATS 4 Sedikit Gawat 60 menit
ATS 5 Tidak Gawat 120 menit
SIRKULASI □ Henti napas □ Retraksi sedang □ Retraksi □ Tidak ada □ Tidak ada
ANAK □ Retraksi ringan retraksi retraksi
berat/sianosis
SIRKULASI □ Henti jantung □ Nadi teraba □ Nadi 121- □ Sistolik □ Nadi kuat
DEWASA □ Nadi karotis lemah 150x/m 160-200 □ Frekuensi
tidak teraba □ HR < 50x/m □ Sistolik 160- □ Nadi kuat nadi
□ Akral dingin □ HR > 150x/m 200 □ Frekuensi normal
□ Pucat nadi □ Sistolik
□ Akral dingin □ Normal 100-120
□ CRT > 2 detik
STATUS □ Tidak respon □ Respon terhadap □ Respon □ Sadar □ Sadar
MENTAL □ GCS < 8 nyeri terhadap verbal penuh penuh
□ GCS 9-12 □ GCS 13-14 □ GCS 15 □ GCS 15
SKOR NYERI □ Nyeri dada □ Nyeri dada □ Nyeri dada □ Selain □ Tidak ada
iskemik VAS 10 iskemik VAS 7-9 iskemik VAS 1-6 nyeri dada nyeri
□ Selain nyeri iskemik
dada iskemik VAS 1-6
VAS 7-10
ASESMEN □ Resusitasi □ Emergensi □ Gawat □ Sedikit □ Tidak
TIRTA MEDICAL CENTRE
Jl KH Sholeh Iskandar RT 004 RW 009
Kel Kedung Badak Kec Tanah Sareal, Kota Bogor
Telp/ WhatsApp: [081296482544] ; e-mail : tmcbogor@tirta.co.id
Berdasarkan situasi, ada dua bentuk kondisi triase yang mungkin terjadi:
Setelah proses triase dan penentuan prioritas penanganan pasien, pasien
dengan kategori resusitasi segera dan emergensi ditempatkan di zona merah.
Pasien yang termasuk dalam kategori gawat akan ditempatkan di zona
kuning, sementara pasien dengan kondisi yang lebih stabil atau tidak gawat
akan ditempatkan di zona hijau. Jika masih dalam jam operasional, pasien
juga dapat dirujuk ke poliklinik sesuai dengan kebutuhan, atau diminta untuk
menunggu bila ada pasien yang memerlukan penanganan lebih mendesak.
b) Triage Darurat
Di Klinik Tirta Medical Centre Bogor, dalam situasi darurat atau bencana,
penerapan triase menggunakan metode START atau Simple Triage dan Rapid
Treatment digunakan untuk mengatur prioritas pengobatan pasien dalam
situasi darurat.
Tabel {rioritas
Warna Prioritas Keterangan
Merah 1 Prioritas utama Memerlukan pengobatan dengan segera
pengobatan/ karena dalam kondisi sangat kritis yaitu
Berat tersumbatnya jalan napas, sesak,
perdarahan, syok, atau hilang kesadaran
Kuning 2 Bisa menunggu Pengobatan dapat ditunda untuk
pengobatan/ beberapa jam dan tidak akan
Sedang berpengaruh terhadap nyawanya serta
tanda-tanda vital stabil
Hijau 3 Ringan Dapat berjalan sendiri
Hitam 0 Meninggal atau Sudah meninggal dunia ataupun tanda-
tidak dapat tanda kehidupannya terus menghilangh
diselamatkan
Disabilitas Memerlukan bantuan kursi roda dan
atau brankar
Pasien MCU Dapat berjalan sendiri
Pencegahan (Preventif)
Ini melibatkan upaya individu untuk mencegah kemungkinan risiko atau
dampak yang tidak diinginkan. Di Klinik Tirta Medical Centre Bogor, pelayanan
preventif mecakup deteksi dan pengobatan dini penyakit guna meminimalkan
risiko serta menghindari perkembangan yang lebih serius.
Penyembuhan (Kuratif)
Merupakan pendekatan pengobatan yang cepat dan tepat guna mengatasi
berbagai masalah kesehatan. Penanganan dini bertujuan untuk mencegah
gejala berkembang menajdi komplikasi yang lebih serius.
Rehabilitasi (Rehabilitatif)
Kami berupaya mengembalikan pasien ke dalam masyarakat dengan fungsi
dan kemampuan yang maksimal. Ini mengacu pada penyembuhan dan
pembinaan agar pasien bisa berpartisipasi dalam aktivitas sosial sebaik
mungkin sesuai kapasitasnya.
BAB IV
PEMANTAUAN DAN KEPATUHAN TENAGA MEDIS
TIRTA MEDICAL CENTRE
Jl KH Sholeh Iskandar RT 004 RW 009
Kel Kedung Badak Kec Tanah Sareal, Kota Bogor
Telp/ WhatsApp: [081296482544] ; e-mail : tmcbogor@tirta.co.id
Semua karyawan di Klinik Tirta Medical Centre Bogor diwajibkan untuk mengenal dan
mentaati kebijakan dalam proses skrining pasien yang berlaku di klinik ini.
Penanggung jawab layanan dan profesional pemberi asuhan yang sedang bertugas, serta
penanggung jawab audit memiliki tanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap
kebijakan ini dengan menggunakan formulir pada lampiran.
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
TIRTA MEDICAL CENTRE
Jl KH Sholeh Iskandar RT 004 RW 009
Kel Kedung Badak Kec Tanah Sareal, Kota Bogor
Telp/ WhatsApp: [081296482544] ; e-mail : tmcbogor@tirta.co.id
5.1 Monitoring
a) Petugas Skrining: Petugas skrining bertanggung jawab langsung dalam pelaksanaan
skrining pasien. Mereka akan mengisi formulir monitoring skirining pasien setiap kali
melakukan skirining. Formulir ini mencatat jenis skrining yang dilakukan, hasil
skrining, tindakan yang diambil, dan tindakan lanjut yang diperlukan. Monitoring
dilakukan secara real-time saat skrining pasien dilakukan.
b) Penanggung Jawab Audit: Penanggung jawan audit memiliki peran untuk melakukan
pemeriksaan dan pemantauan terhadap dokumen dan catatan skrining yang telah
diisi oleh petugas skrining. Mereka akan melakukan evaluasi terhadap kepatuhan
petugas terhadap prosedur skrining, dan meninjau apakah tindakan yang diambil
sesuai dengan hasil skrining. Penanggung jawab audit akan mencocokkan informasi
yang tercatat dalam formulir monitoring dengan kejadian aktual di lapangan.
5.2 Evaluasi
a) Penanggung Jawab Audit: Penanggung jawab audit akan melakukan evaluasi secara
berkala untuk memastikan bahwa skrining pasien telah dilakukan sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan. Mereka akan mengevaluasi data yang terkumpul
dari formulir monitoring, mengidentifikasi tren atau pola yang mungkin perlu
perhatian lebih lanjut, dan memberikan rekomendasi perbaikan jika diperlukan.
Evaluasi juga dapat mengungkapkan apakah ada masalah atau kendala dalam
pelaksanaan skrining.
b) Branch Manager: Branch manager memiliki tanggung jawab untuk memastikan
bahwa semua proses klinik berjalan dengan baik. Dalam hal skrining pasien, mereka
akan mengevaluasi kinerja petugas skrining dan efektivitas kebijakan skrining yang
diterapkan. Jika ditemukan masalah dalam kepatuhan skrining, branch manager akan
berkoordinasi dengan tim terkait untuk mengambil langkah-langkah perbaikan yang
sesuai.
Evaluasi yang berkelanjutan dan monitoring yang cermat membantu memastikan bahwa
skrining pasien di klinik berjalan sesuai dengan standra dan membantu mengidentifikasi
area-area yang perlu perbaikan. Hal ini juga membantu meningkatkan kualitas layanan
pasien dan memastikan keselamatan serta kepuasan pasien yang optimal.
TIRTA MEDICAL CENTRE
Jl KH Sholeh Iskandar RT 004 RW 009
Kel Kedung Badak Kec Tanah Sareal, Kota Bogor
Telp/ WhatsApp: [081296482544] ; e-mail : tmcbogor@tirta.co.id
pasien.
2. Tujuan Sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda keadaan
gawat, memberikan bantuan awal, dan mengarahkan pasien sesuai
kondisi yang dihadap.
3. Kebijakan Surat Keputusan Branch Manager (nomor surat) tentang Pendaftaran
Pasien.
4. Referensi 1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022 tentang
Standar Akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan,
Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi; dan
2) Keputusan Menteri Kesehatan No HK. 01. 07 -MENKES-1983-2022
tentang Standar Akreditasi Klinik.
5. Prosedur/ Langkah- Skrining Non Medis
langkah 1) Petugas Non Medis melakukan skrining visual dengan mengamati
tanda-tanda seperti kesadaran pasien, sesak napas, nyeri perut
parah, kelemahan, kulit pucat, muntah, dan gejala serupa.
2) Jika tanda-tanda keadaan gawat terlihat, petugas memberikan
bantuan kepada pasien dan mengarahkannya ke ruang tindakan
untuk penilaian triase lebih lanjut.
3) Apabila bantuan diperlukan, petugas memberikan asistensi dan
mengarahkan pasien ke ruang tindakan.
4) Dalam situasi kehamilan yang berisiko seperti ketuban pecah atau
perdarahan, petugas memberikan bantuan dan mengarahkan
pasien untuk dirujuk ke rumah sakit rujukan.
5) Pada kasus kecelakaan, petugas memberikan bantuan hingga
pasien sampai ke ruang tindakan dan jika perlu, merujuk pasien
ke rumah sakit.
6) Setelah diskrining oleh petugas, pasien diberikan kartu pengenal
berupa tagging.
Tabel Prioritas:
Warna Prioritas Keterangan
Merah Priorotas utama Memerlukan pengobatan dengan
pengobatan/ segara karena dalam kondisi sangat
Berat kritis yaitu tersumbatnya jalan napas,
TIRTA MEDICAL CENTRE
Jl KH Sholeh Iskandar RT 004 RW 009
Kel Kedung Badak Kec Tanah Sareal, Kota Bogor
Telp/ WhatsApp: [081296482544] ; e-mail : tmcbogor@tirta.co.id
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang perlu -
diperhatikan
8. Unit terkait Semua karyawan Klinik Tirta Medical Centre Bogor