Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

PERHITUNGAN METODE EARNED VALUE


4.1 Data Umum Proyek

Nama Proyek : Proyek Pembangunan Telkom University Landmark Tower2019

Lokasi Proyek : Jl. Telekomunikasi No.1 – Kawasan Pendidikan Telkom,

Terusan Buah Batu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Pemilik Proyek : Yayasan Pendidikan Telkom.

Kontraktor : PT. PP (Persero) Tbk.

Konsultan : PT. Ciriajasa Cipta Mandiri (Konsultan MK)

Bhakti Unggul Teknovasi (Perencana)

Nilai Kontrak : Rp. 768.083.296.980,- (tujuh ratus enam puluh delapan milyar

delapan puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh enam ribu

sembilan ratus delapan puluh rupiah)

Masa Pelaksanaan : 730 (Tujuh ratus tiga puluh) hari kalender.

Masa Pemeliharaan : 365 (Tiga ratus enam puluh lima) hari kalender.

Jumlah lantai : 19 lantai (1 basement+1 dasar+1 lantai atap)

4.3 Perhitungan Planned Value (PV)

PV dapat dihitung dengan mengalikan prosentase kumulatif progress rencana tiap


minggunya dengan nilai BAC. Prosentase kumulatif progres rencana kerja didapat dari grafik
kurva S yang didalamnya terdapat uraian pekerjaan, prosentase bobot pekerjaan dan prosentase
progress rencana. Nilai Budget At Completion (BAC) adalah nilai keseluruhan kontrak setelah
dikurangi pajak pertambahan nilai (PPN). Nilai Budget At Completion (BAC) didapat dari

1
rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB). Perhitungan Planned Value (PV) minggu ke-14
sebagai berikut :

PV = Kumulatif Bobot Rencana x BAC

= 0,0079% x Rp. 768.083.296.980

= Rp. 60.678.580,46

Untuk perhitungan minggu selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti
perhitungan diatas. Tabel 1 berikut memperlihatkan hasil perhitungan Planned Value (PV) pada
minggu ke-14 sampaidengan minggu ke-22.

Tabel 1. Nilai Planned Value (PV) Minggu ke-14 sampaidengan minggu ke-22

Kumulatif Progres
Minggu ke- Nilai PV
Rencana (%)
14 0,0079% Rp 60.678.580,46
15 0,806% Rp 6.193.801.292,45
16 1,41% Rp 10.831.279.408,00
17 2,01% Rp 15.468.757.523,55
18 2,62% Rp 20.106.235.639,09
19 3,26% Rp 25.038.701.298,76
20 4,19% Rp 32.200.696.228,54
21 5,12% Rp 39.362.691.158,32
22 6,06% Rp 46.524.686.088,09

Dari tabel 1 dapat dilihat adanya kenaikan nilai Planned Value (PV) pada setiap
minggunya artinya rencana pengeluaran biaya tiap minggu proyek mengalami kenaikan.

4.4 Perhitungan Earned Value (EV)

Earned Value (EV) dapat dihitung dengan cara mengalikan prosentase kumulatif progres
realisasi dengan jumah rencana anggaran biaya pada suatu pekerjaan (BAC). Prosentase
kumulatif progres realisasi merupakan kumulatif prestasi proyek yang telah dicapai dalam satu
minggu. Prosentase kumulatif progres realisasi didapat dari laporan progres setiap minggunya.

Nilai Budget At Completion (BAC) adalah nilai keseluruhan kontrak setelah dikurangi
pajak pertambahan nilai (PPN). Nilai Budget At Completion (BAC) didapat dari rekapitulasi
Rencana Anggaran Biaya (RAB). Perhitungan EV minggu ke-14 sebagai berikut :
2
EV = Kumulatif Bobot Realisasi x BAC

= 2,66 x Rp. 768.083.296.980

= Rp. 20.407.086.475,38

Untuk perhitungan minggu selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti
perhitungan diatas. Tabel 2 memperlihatkan hasil perhitungan Earned Value (EV) pada minggu
ke-14 sampai dengan minggu ke-22.

Tabel 2. Nilai Earned Value (EV) Minggu ke-14 sampaidengan minggu ke-22

Kumulatif Progres
Minggu ke- Nilai EV
Realisasi (%)
14 2,66% Rp 20.407.086.475,38
15 3,80% Rp 29.207.817.849,30
16 4,60% Rp 35.334.274.490,87
17 5,31% Rp 40.800.442.071,72
18 6,21% Rp 47.676.238.152,81
19 7,02% Rp 53.948.406.392,98
20 8,01% Rp 61.549.980.731,09
21 9,01% Rp 69.170.663.077,82
22 10,06% Rp 77.254.832.998,73

Dari tabel 2 dapat dilihat adanya kenaikan nilai Earned Value (EV) pada setiap
minggunya artinya rencana pengeluaran biaya tiap minggu proyek mengalami kenaikan.

4.5 Perhitungan Actual Cost (AC)

Actual Cost (AC) adalah biaya aktual yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan
selama periode tertentu. Actual Cost (AC) terdiri dari :

1. Biaya langsung (Direct Cost)

a. Biaya Material

Biaya material diperoleh dengan cara mengalikan harga satuan material


dengan volume.

b. Biaya Upah

3
Biaya upah diperoleh dengan cara mengalikan harga satuan upah dengan
volume pekerjaan yang dikerjakan.

c. Biaya Alat

Biaya alat diperoleh dari bagian peralatan dengan cara menjumlahkan


biaya alat-alat yang dibeli dan biaya sewa alat.

Biaya langsung diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya material, upah dan alat
sampai dengan minggu peninjauan. Tabel 3 memperlihatkan rekapitulasi hasil perhitungan biaya
langsung pada minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-22.

Tabel 3. Rekapitulasi Biaya Langsung Minggu ke-14 sampaidengan minggu ke-22

Minggu ke- Biaya Langsung


14 Rp 17.346.023.504,07
15 Rp 24.826.645.171,90
16 Rp 30.034.133.317,24
17 Rp 34.680.375.760,96
18 Rp 40.524.802.429,88
19 Rp 45.856.145.434,03
20 Rp 52.317.483.621,43
21 Rp 58.795.063.616,15
22 Rp 65.666.608.048,92

2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Data biaya tidak langsung diperoleh dari bagian keuangan proyek. Tabel 4
memperlihatkan rekapitulasi hasil perhitungan biaya tidak langsung sampaidengan
minggu ke-22.

4
Tabel 4. Rekapitulasi Biaya Tidak Langsung Minggu ke-14 sampaidengan minggu ke-22

Minggu ke- Biaya Tak Langsung

14 Rp 1.020.354.324
15 Rp 1.460.390.892
16 Rp 1.766.713.725
17 Rp 2.040.022.104
18 Rp 2.383.811.908
19 Rp 2.697.420.320
20 Rp 3.077.499.037
21 Rp 3.458.533.154
22 Rp 3.862.741.650

Perhitungan Actual Cost (AC) diperoleh dengan menjumlahkan biaya langsung dan biaya
tidak langsung sampai dengan minggu peninjauan. Tabel 5 memperlihatkan rekapitulasi hasil
perhitungan Actual Cost (AC) minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-22.

Tabel 5. Rekapitulasi Actual Cost (AC) Minggu ke-14 sampaidengan minggu ke-22

Minggu ke- Actual Cost


14 Rp 18.366.377.827,84
15 Rp 26.287.036.064,37
16 Rp 31.800.847.041,79
17 Rp 36.720.397.864,55
18 Rp 42.908.614.337,52
19 Rp 48.553.565.753,68
20 Rp 55.394.982.657,98
21 Rp 62.253.596.770,04
22 Rp 69.529.349.698,85

Dari tabel 5 dapat dilihat adanya kenaikan nilai Actual Cost (AC) pada setiap
minggunya artinya pengeluaran biaya tiap minggu proyek mengalami kenaikan.

4.6 Perhitungan Cost Variance (CV)

Perhitungan Cost Variance (CV) minggu ke-21 sebagai berikut :

CV = Earned Value (EV) – Actual Cost (AC)

= Rp 20.407.086.475,38– Rp 18.366.377.827,84

5
= Rp 2.040.708.647,54

Nilai positif Cost Variance (CV) menunjukkan biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari
anggaran rencana. Untuk perhitungan minggu selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang
sama seperti perhitungan diatas. Tabel 6 memperlihatkan rekapitulasi hasil perhitungan Cost
Variance (CV) minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-22.

Tabel 6. Rekapitulasi Perhitungan Cost Variance (CV) Minggu ke-14 sampaidengan ke-22

Minggu ke- CV
14 Rp 2.040.708.647,54
15 Rp 2.920.781.784,93
16 Rp 3.533.427.449,09
17 Rp 4.080.044.207,17
18 Rp 4.767.623.815,28
19 Rp 5.394.840.639,30
20 Rp 6.154.998.073,11
21 Rp 6.917.066.307,78
22 Rp 7.725.483.299,87

4.7 Perhitungan Schedule Variance (SV)

Perhitungan Schedule Variance (SV) minggu ke-14 sebagai berikut :

SV = Earned Value (EV) - Planned Value (PV)

= Rp 20.407.086.475,38 – Rp 60.678.580,46

= Rp 20.346.407.894,92

Nilai negatif menunjukkan waktu pelaksanaan proyek lebih lambat dari perencanaan
awal. Untuk perhitungan minggu selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti
perhitungan diatas. Tabel 7 memperlihatkan rekapitulasi hasil perhitungan Schedule Variance
(SV) minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-22.

6
Tabel 7. Rekapitulasi Perhitumgan Schedule Variance (SV) Minggu ke-14 sampaidengan ke-22

Minggu ke- SV
14 Rp 20.346.407.894,92
15 Rp 23.014.016.556,84
16 Rp 24.502.995.082,87
17 Rp 25.331.684.548,17
18 Rp 27.570.002.513,71
19 Rp 28.909.705.094,22
20 Rp 29.349.284.502,56
21 Rp 29.807.971.919,50
22 Rp 30.730.146.910,63

4.8 Perhitungan Schedule Performance Index (SPI)

Perhitungan Schedule Performance Index (SPI) minggu ke-14 sebagai berikut :

SPI = Earned Value (EV) / Planned Value (PV)

= Rp 20.407.086.475,38 / Rp 60.678.580,46

= 336,315

Nilai SPI kurang dari 1 menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan terlambat dari jadwal
yang direncanakan. Untuk perhitungan minggu selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang
sama seperti perhitungan diatas.

Tabel 8. Rekapitulasi Perhitumgan Schedule Performance Index (SPI) Minggu ke-14


sampaidengan ke-22

7
Minggu ke- SPI

14 336,315
15 4,716
16 3,262
17 2,638
18 2,371
19 2,155
20 1,911
21 1,757
22 1,661

4.9 Perhitungan Cost Performance Index (CPI)

Contoh perhitungan Cost Performance Index (CPI) minggu ke-14 sebagai berikut :

CPI = Earned Value (EV) / Actual Cost (AC)

= Rp 20.407.086.475,38 / Rp 18.366.377.827,84

= 1.111

Nilai CPI lebih besar dari 1 menunjukkan pengeluaran lebih kecil dari anggaran. Untuk
perhitungan minggu selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti perhitungan
diatas.

Tabel 9. Rekapitulasi Perhitumgan Cost Performance Index (CPI) Minggu ke-14 sampaidengan
ke-22

Minggu ke- CPI


14 1,111
15 1,111
16 1,111
17 1,111
18 1,111
19 1,111
20 1,111
21 1,111
22 1,111

4.10 Estimasi Biaya dan Waktu Penyelesaian Proyek (Minggu ke-14 sampai Minggu ke-22)

8
Ada 3 Varian yang akan dianalisa untuk mengestimasi biaya akhir proyek yaitu Estimate
To Complete (ETC), Estimate At Completion (EAC) dan Time Estimate (TE).

4.10.1 Estimate To Complete (ETC)

Merupakan perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa. Perhitungan Estimate To


Complete (ETC) minggu ke-14 dengan Nilai Progres > 50 % sebagai berikut :

ETC = (BAC – EV) / CPI

= (Rp 768.083.296.980 – Rp 20.407.086.475,38) / 1.111

= Rp 672.908.589.454,16

Tabel 10. Rekapitulasi Perhitumgan Estimate To Complete (ETC) Minggu ke-14 sampaidengan
ke-22

Minggu ke- ETC


14 Rp672.908.589.454,16
15 Rp664.987.931.217,63
16 Rp659.474.120.240,21
17 Rp654.554.569.417,45
18 Rp648.366.352.944,48
19 Rp642.721.401.528,32
20 Rp635.879.984.624,02
21 Rp629.021.370.511,96
22 Rp621.745.617.583,15

4.10.2 Estimate At Complete (EAC)

Merupakan perkiraan biaya total pada akhir proyek. Perhitungan Estimate At


Complete (EAC) minggu ke-14 sebagai berikut :

EAC = ETC + AC

= Rp 672.908.589.454,16 + Rp 18.366.377.827,84

= Rp 691.274.967.282,00

Tabel 11. Rekapitulasi Perhitumgan Estimate At Complete (EAC) Minggu ke-14 sampaidengan
ke-22

9
Minggu ke- EAC
14 Rp691.274.967.282,00
15 Rp691.274.967.282,00
16 Rp691.274.967.282,00
17 Rp691.274.967.282,00
18 Rp691.274.967.282,00
19 Rp691.274.967.282,00
20 Rp691.274.967.282,00
21 Rp691.274.967.282,00
22 Rp691.274.967.282,00

4.10.3 Time Estimate ( TE )

Merupakan waktu perkiraan penyelesaian proyek. Contoh perhitungan Time


Estimate (TE) minggu ke-14 sebagai berikut :

TE = ATE + ((OD-(ATE x SPI)) / SPI)

= 22 + ((14-(22 x 336,315)) / 336,315)

= 0

Tabel 12. Rekapitulasi Perhitumgan Time Estimate (TE) Minggu ke-14 sampaidengan ke-22

Minggu ke- TE
14 0
15 3
16 5
17 6
18 8
19 9
20 10
21 12
22 13

4.11 Analisa Faktor Kemajuan atau Keterlambatan Proyek (Minggu ke-14 sampai
Minggu ke-22)

10
Dari hasil perhitungan kinerja proyek menunjukkan bahwa proyek mengalami
keterlambatan dari jadwal yang telah direncanakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
factor sebagai berikut :

1. Adanya pergantian mandor


2. Kerusakan pada hidraulic pump

11

Anda mungkin juga menyukai