Anda di halaman 1dari 3

Proposal BMR:

PAKAIAN ADAT MELAYU RIAU


DARI BAHAN DAUR ULANG
“Kebaya Laboh dan Teluk Belanga ”

DISUSUN OLEH :
SELURUH SISWA-SISWI KELAS 9D

MATA PELAJARAN: BMR


KELAS: IX D

SMP Negeri 1 Rengat


Tahun ajaran 2023/2024
KREASI BAJU ADAT MELAYU RIAU UNTUK PEREMPUAN
“KEBAYA LABOH”

Kebaya labuh merupakan salah satu jenis busana kurung yang banyak dipakai oleh perempuan suku
Melayu seperti halnya di Riau ini.

A. SEJARAH SINGKAT
Pada awalnya, baju kurung atau Kebaya Labuh ini digunakan untuk upacara kebesaran Melayu. Di
kala itu biasanya kaum perempuanlah di lingkungan kerajaan yang bisa menggunakan baju tersebut.
Biasanya pakaian ini dipakai bersamaan dengan kain songket untuk dijadikan sebagai bawahan
sarungnya, lalu juga dilengkapi dengan aneka perhiasan emas, dan dipadu padan dengan sebuah tas
ataupun kipas. Hal ini berkaitan dengan kebudayaan masyarakat Melayu yang memeluk Islam, banyak
perempuan yang menggunakan padu padan baju kurung dengan penutup kepala seperti halnya jilbab.
Namun ada juga yang tidak menggunakannnya bersamaan dengan jilbab. Selain itu pakaian ini juga
digunakan pada banyak kesempatan acara-acara resmi. Pakaian ini bisa digunakan pada saat upacara
pernikahan. Kini baju kurung banyak dipakai oleh masyarakat biasa. Banyak masyarakat
menggunakannya di antaranya adalah digunakan anak-anak untuk mengaji, atau ibu-ibu untuk ke pasar,
tanpa disertakan pernak-pernik yang terkesan mewah.

B. PENJELASAN BAJU

Pada kali ini kami akan menampilkan baju adat melayu riau KEBAYA LABOH yang sudah kami
modifikasi. Kami memilih salah satu model perempuan dari kelas kami yang bernama indah nursyah
putri.

Kami memodifikasi baju kebaya labuh dengan mencampurkan warna abu-abu,kuning dan emas,serta
putih dan sedikit hijau pada bagian lengannya. Dapat dilihat,pada bagian atas didominasi warna abu
abu sebagai warna dasar pakaian dan bunga seroja berwarna kuning dengan tambahan sedikit oranye.
Di bagian pinggang kami menambahkan warna kuning dan emas dan dilanjutkan pada bagian
bawahnya yg berwarna putih sebagai dasar. Untuk roknya kami menggunakan warna abu abu sebagai
dasar dan ditambah dengan beberapa wajik berwarna emas dan merah.

Ciri khas baju kurung yg kami buat adalah rancangan yang longgar pada lubang lengan, perut, dan
dada. Pada saat dikenakan, bagian paling bawah baju kurung berada pada posisi memanjang hingga
sejajar dengan lutut. Baju kurung kami memiliki bunga seroja kertas di sekitar bagian dada nya. Kami
menambahkan bentuk kipas di bagian kiri perut sebagai benda pelengkap yg biasanya dibawa wanita
melayu dulu. Baju ini juga ditambahkan dengan sedotan berwarna emas di pinggang membuatnya
tampak lebih menawan. Dibagian bawah pinggang kami melapisi baju nya dengan karung goni dan
menempelkan bunga timbul yg terbuat dr botol plastik. Kami juga menambahkan pola wajik yg sudah
dimodifikasi pada bagian bawah rok nya seperti pola pd baju melayu riau kebanyakan. Pada belakang
rok ,kami terinspirasi dari tugu patin di daerah rengat barat dan membuat sisik ikan patin yg terbuat
dari potong-potongan detergen. Untuk hiasan nya,kami membeli bando dan mengumpulkan bahan
bahan dirumah yg sudah tidak terpakai lagi dan disulap menjadi sunting yg cantik.

KREASI BAJU ADAT MELAYU RIAU UNTUK LAKI-LAKI


“TELUK BELANGA”
A. SEJARAH SINGKAT

Bermula di negara bagian Johor, Malaysia baik desain maupun pemakaian Baju Melayu agak berbeda
dengan daerah lain. Di sini, kain samping atau kain sarung dipakai di bawah baju daripada di atasnya.
Baju itu sendiri tidak memiliki kerah cekak musang atau saku rok apapun. Sebagai gantinya,
bukaannya diapit dengan jahitan kaku yang disebut tulang belut (secara harfiah berarti tulang belakang
belut) dan diakhiri dengan lingkaran kecil di bagian atas satu sisi agar sesuai dengan kancing tunggal
(mirip dengan kerah Baju Kurung yang dikenakan oleh wanita). Gaya ini dikenal dengan gaya Teluk
Belangga dan diyakini dirancang oleh para pembantu Sultan Abu Bakar untuk memperingati
perpindahan ibu kota pemerintahan Johor dari Teluk Belanga di Singapura ke Tanjung Puteri pada
tahun 1866 (dikenal sebagai Johor Bahru sejak tahun 1866).Di sini jugalah Baju Melayu Teluk
Belangga ditemukan.

Teluk Belanga adalah pakaian adat Kepulauan Riau yang berasal dari Johor untuk pria yang berwarna
polos. Teluk Belanga dipadukan dengan celana panjang yang sewarna dan sarung yang dipakai sebatas
lutut yang berfungsi sebagai selendang.

Untuk pernikahan, pengantin laki-laki mengenakan penutup kepala yang disebut Tanjak. Tanjak
adalah kain songket yang berbentuk persegi empat dan kemudian dilipat sehingga menjadi ikat kepala.
Ciri khas dari baju adat Teluk Balangga adalah berwarna polos yang dipadukan dengan celana panjang
yang memiliki warna senada, sarung yang dipakai sebatas lutut yang berfungsi sebagai selendang, ikat
kepala yang terbuat dari kain songket yang disebut tanjak.

B. PENJELASAN BAJU

Tidak sempurna pula,jika kita hanya membawakan baju adat perempuan tanpa pasangannya. Maka
kesempatan kali ini kami juga akan menampilkan baju adat Teluk Balangga yang akan dikenakan oleh
fadlhur rohman.

Warna yang kami gunakan adalah warna netral yaitu hitam. Teluk Belanga yang kami buat
dipadukan dengan celana panjang yang sewarna dan sarung yang dipakai sebatas lutut yang biasa
dinamakan songket. Bahan dasar untuk baju laki laki kali ini adalah kantong plastik berwarna hitam yg
dibentuk sedemikian rupa. Untuk bagian baju nya,kami membuat kerah dan menambahkan sebuah
kantong kecil di dada kirinya. kami juga menambahkan rumbai rumbai yg terbuat dari tali teyen dan
sedotan. Dibagian pinggang,sang model memakai songket bermotif batik yang terbuat dari sedotan
pada bagian belakang nya. Pada bagian depan songket,kami menambahkan pola hasil campuran dari
ikon-ikon melayu. Pola tersebut terbuat dari kertas kilat berwarna emas untuk mendukung kekhasan
melayu nya. Pada baju kami,pola itu dapat ditemukan pada bagian songket,dada,pergelangan lengan
dan kaki. Untuk celananya kami juga menambahkan wajik yg terbuat dari kertas kilat di selingi dengan
sedotan yg ditaruh miring. Untuk hiasan kepalanya,kami membuat tanjak berwarna coklat kekuningan
yg terbuat dari kain jilbab yg sudah tidak terpakai lagi.

Anda mungkin juga menyukai