Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hanif Firmansyah

NIM : 113200102
Kelas : ELS – E

TUGAS KONDISI OPTIMUM TIAP ALAT LOGGING


1. LITHOLOGY TOOLS
a) Spontaneous Potential Log (SP log)
➢ Fungsi alat
- Menentukan nilai Rw
- Menentukan batas dan ketebalan lapisan
- Membedakan lapisan porous dan permeable seperti pada sandstone,
limestone, dan dolomite yang berasal dari lapisan nonpermeable (shale dan
clay)
➢ Kondisi Optimum
- Spontaneous Potential Log dapat optimum saat lumpur yang digunakan
adalah jenis water base mud
- Spontaneous Potential Log juga optimum digunakan pada formasi yang
clean sand
- Pada saat kondisi open hole
- Keadaan invasi lumpurnya dangkal
b) Gamma Ray Log (GR log)
➢ Fungsi alat
- Mengetahui besarnya kandungan clay (Vclay)
- Membedakan lapisan – lapisan shale dan non shale
- Mendeteksi mineral – mineral radioaktif
- Menentukan lapisan porous dan permeable
➢ Kondisi Optimum
- Gamma Ray Log dapat dilakukan saat open hole maupun cased hole
- Memiliki kedalaman penetrasi 6 – 12 inch
- Memiliki resolusi vertikal ± 3 ft
2. RESISTIVITY LOG
a) Normal log
➢ Fungsi alat
- Menentukan batas lapisan.
- Dalam long normal, berfungsi digunakan untuk menentukan Rt
- Dalam short normal, berfungsi digunakan untuk menentukan Ri
➢ Kondisi Optimum
- Kondisi lubang bor adalah open hole
- Penggunaan lumpur pemboran bersifat konduktif
- Memiliki ketebalan lapisan lebih besar daripada spacing
b) Lateral log
➢ Fungsi alat
- Berfungsi untuk menentukan batas lapisan.
- Berfungsi untuk menentukan Rt
➢ Kondisi Optimum
- Memiliki range resistivity antara 1 – 500 ohm-meter.
- Memiliki kondisi lubang bor open hole.
c) Induction log
➢ Fungsi alat
- Berfungsi untuk menentukan Rt
➢ Kondisi Optimum
- Memiliki ketebalan lapisan antara 5 – 6 ft.
- Memiliki resistivitas formasi rendah (R < 10)
- Memiliki nilai D < 10
- Memiliki nilai Rt/Rm < 10
- Memiliki nilai Rmf/Rw > 20
3. POROSITY TOOLS
a) Density Log (Litho Density Log – LDL)
➢ Fungsi alat
- Berfungsi untuk menentukan Pe
- Berfungsi untuk menentukan bulk density (ρb)
➢ Kondisi optimum
- Formasi memiliki porositas antara 20% - 40%
- Densitas batuan formasi yang rendah
- Memiliki lubang bor open hole
- Formasi batuan unconsolidated sand
b) Neutron Log (Compensated Neutron Log – CNL)
➢ Fungsi alat
- Berfungsi untuk menentukan porositas formasi (ɸN)
➢ Kondisi optimum
- Memiliki kedalaman investigasi 10 inch.
- Kecepatan logging 1800 ft/jam
- Memiliki resolusi vertikal 3 ft
- Memiliki porositas antara 11% - 22%.
- Kondisi sumur dengan temperature 75° F
7
- Memiliki diameter lubang bor 78 inch

- Kondisi lubang bor adalah open hole


c) Sonic Log (Borehole Compensated – BHC)
➢ Fungsi alat
- Berfungsi untuk identifikasi lihologi
- Mengukur compressional interval transit time formasi (Δtc)
➢ Kondisi optimum
- Kecepatan logging 5000 ft/hr
- Kedalaman penetrasi 1 inch
- Memiliki formasi kompak (porositas 15% - 25%)
- Memiliki vertikal resolution 2 ft
- Dapat dilakukan pada semua jenis lumpur, tetapi tidak baik untuk kondisi
gas filled hole

Anda mungkin juga menyukai