• Data Wireline well loging (LAS.) dari kedua sumur • Hasil analisis inti batuan (core)
yang sudah di ploting pada software Petrel berupa hasil Analisa laboratorium
• Composite log
Evaluasi formasi adalah suatu proses analisis untuk mengetahui ciri dan sifat
batuan dibawah permukaan tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur,
dengan tujuan utamanya untuk mengidentifikasi suatu reservoir, menghitung perkiraan
cadangan hidrokarbon yang terdapat pada suatu reservoir. Pengukuran dalam lubang sumur
ini salah satunya adalah log sumur dengan kabel secara mekanik (Wireline log).
Identifikasi batuan reservoar merupakan proses yang dilakukan untuk mengetahui
sifat fisik dari suatu batuan reservoir. Optimalisasi produksi sangat tergantung kepada
kualitas reservoir. Salah satu kunci keberhasilan dari identifikasi reservoar adalah
pemanfaatan dari semua data reservoar yang berasal berbagai. Hal ini disebabkan karena
tidak ada satu data yang dapat berdiri sendiri untuk memberikan suatu gambaran reservoar
yang lengkap.
Suatu formasi dievaluasi dengan 2 macam evaluasi, yaitu:
Evaluasi kualitatif : Evaluasi kuantitatif :
• Zona batuan permeabel • Litologi
• Jenis litologi • Porositas
• Zona reservoir yang mengandung • Tahanan jenis air formasi (Rw)
hidrokarbon • Tahanan jenis formasi (Rt)
• Saturasi air (Sw)
• Saturasi hidrokarbon (Swc)
STUDI KASUS ANALISIS DATA WIRELINE WELL LOGING
Analisa ini dibantu aplikasi software Petrel dari slumberger, data yang di
pakai adalah data LAS dari 2 sumur penelitian yaitu :
Sumur “X” (28 ft – 9854 ft)
Sumur “Y” (1783 ft – 5555 ft)
Data yang akan muncul pada software ini berupa kurva dari log gamma ray
“GR”, kalifer, resestifity, density, neutron, dan sonic.
Penelitian ini hanya berfokus pada Formasi Upper Sawahtambang dan Midle
Sawahtambang yang merupakan formasi reservoir menurut petroleum system yang telah
di teliti sebelumnya (Koning, 1985). Kedalaman Formasi Sawahtambang dimasing
masing sumur yaitu :
Sumur “X” : 2270 ft – 3965 ft (upper SWT), 3965 ft – 4925 ft (midle SWT)
Sumur “Y” : 2310 ft – 3970 ft (upper SWT), 3970 ft – 4916 ft (midle SWT)
Kedalaman-kedalaman tersebut di dapat dari kesamaan hasil analisis
biostatigrafi, jenis litologi, dan kesamaan bentuk kurva log Gamma Ray.
ANALISA KUALITATIF
Intepretasi litologi
Pada tahap ini aspek - aspek yang dapat
digunakan sebagai parameter adalah kurva log
Gamma Ray “GR”, selain memperhatikan log
tersebut ,harus juga melihat data core yang sudah
berupa data “composite log” agar tingkat
kesalahannya semakin kecil dalam mengintepretasi
litologi.
kurva log gamma ray “GR” hanya
memperlihatkan besar kecilnya nilai kurva tersebut,
belum memperlihatkan batas litologinya
ANALISA KUALITATIF
Ketebalan :
• Sumur X : 19 ft
• Sumur Y : 20 ft
Zona reservoir
A
Kedalaman :
• Sumur X (4865 ft
– 4894 ft)
• Sumur Y (4853 ft
– 4892 ft)
Ketebalan :
• Sumur X : 29 ft
• Sumur Y : 37 ft
Zona reservoir
B
ANALISA KUANTITATIF
POROSITAS
Menghitung Porositas
Mencari nilai porositas pada Reservoar sangatlah penting terutama untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan reservoar menampung fluida dan volume fluida
yang berada pada batuan reservoar.
RhoM - RHOB
PHID = NPHI Vsh
RhoM - RhoF
Keterangan :
Vsh =
GRmax - GRmin
GRlog - GRmin
Vsh = Volume
Shale
GRlog = Harga
kurva GR formasi
GRmin = Harga log
GR minimum
GRmax = Harga log GR maksimum
ANALISA KUANTITATIF
POROSITAS
RhoM - RHOB
PHID =
RhoM - RhoF
Keterangan : Harsono, 1997
Keterangan :
Sumur X Sumur Y
• PHID = 14,7 % - 22 % • PHID = 10,2 % - 17,8%
• PHIA = 12,5 % - 17,2 % • PHIA = 12,3 % - 18,4 %
• PHIE = 12,2 % - 13,5 % • PHIE = 11,1 % - 13,8 %
ANALISA KUANTITATIF
POROSITAS
Sumur X Sumur Y
• PHID = 14,1 % - 18,5 % • PHID = 13,5 % - 19 %
• PHIA = 12,3 % - 14 % • PHIA = 11,3 % - 14,4 %
• PHIE = 10,3 % - 12,5 % • PHIE = 10 % - 12,4 %
ANALISA KUANTITATIF
RESTISIVITAS AIR
Pada tahap ini yang digunakan yaitu log LLD dan log PHIE (porositas
efektif). Menghitung resistivitas air harus melalui beberapa tahap hingga akhirnya
mendapatkan Rw sebagai nilai konstan, persamaan yang digunakan yaitu metoda
Archie (Gustave E. Archie) :
Keterangan :
Sw = n F x Rw Ro
F= F = Faktor formasi A = Panjan
Rt Rw
Ro = Restisivitas formasi (Sw=1) ɸ = Porosi
atau Rw = Restisivitas air formasi Sw = Saturasi air
a Sw = Saturasi air n = Saturas
Sw = n a x Rw F=
ɸ m x Rt ɸm Rt = Tahanan formasi sebenarnya (LLD)
m = Faktor sementasi
ANALISA KUANTITATIF
RESTISIVITAS AIR
a
F= m
ɸ
Keterangan : Harga a, m, n (Archi)
F = Faktor formasi
m = Faktor sementasi
a = Panjang alur
ɸ = Porositas (PHIE)
n = Saturasi eksponen
Untuk mengisi nilai harga panjang alur (a) dan untuk nilai harga factor sementasi
(m) yang dapat dilihat pada tabel menggunakan konstanta hasil penelitian yang sudah
dilakukan oleh Archie. Pada umumnya Archi menggunakan nilai untuk Sandstone a = 1, m =
2, n = 2.
ANALISA KUANTITATIF
RESTISIVITAS AIR
Sw = n F x Rw Keterangan :
Rt F = Faktor formasi
Rw = Restisivitas air formasi
Sw = Saturasi air
n
Rw = Rt x Sw Rt = Tahanan formasi sebenarnya (LLD)
F n = Saturasi
eksponen
Selanjutnya cari reservoIr yang nilai resistivitinya (LLD) rendah yang diyakini
pada reservoar tersebut terisi 100% air (Sw = 1), Lalu liat nilai resistivity air nya “Rw”
(pilih pada satu titik yang LLD nya terendah), nilai itulah yang akhirnya di jadikan tetapan
atau konstanta Rw sebagai upaya mencari harga Saturasi air (Sw).
ANALISA KUANTITATIF
RESTISIVITAS AIR
Pada kurva memperlihatkan garis merah memotong titik resistivitas formasi “LLD” (log
berwarna merah) yang memiliki nilai terendah pada bodysand (reservoir) di kedalaman 5172
ft Sumur X, pada horizon yang sama log Rw memperlihatkan nilai 0.13 ohm. Dapat
disimpulkan harga Rw yang digunakan untuk mencari Saturasi air (Sw) adalah (Rw = 0.13
ohm). Dibuktikan dengan cara manual sebagai berikut :
Diketahui : Persamaan : Jawaban :
Sw = 1 (100% air) Rw = Rt x Sw
F = 190,0765 F
Rt = 25,036 ohm Rw = 25,036 x 1
Ditanya : 190,0765
Resistivitas air ( Rw ) Rw = 0,1317
ANALISA KUANTITATIF
RESTISIVITAS AIR
Sw = n F x Rw
Rt
Keterangan :
F = Faktor formasi
Rw = Restisivitas air formasi
Sw = Saturasi air
Rt = Tahanan formasi sebenarnya (LLD)
n = Saturasi eksponen
Persamaan Sw pada kalkulator Petrel
ANALISA KUANTITATIF
RESTISIVITAS AIR
Hasil perhitungan
Restisivitas Air (Rw)
ZONA RESERVOAR A
Sumur X
• Saturasi air (Sw) = 42,4
% - 47,5 %
Sumur Y
• Saturasi air (Sw) = 41,6
% - 46,8 %
Hasil perhitungan
Restisivitas Air (Rw)
ZONA RESERVOAR B
Sumur X
• Saturasi air (Sw) = 44,2 %
- 48,2 %
Sumur Y
• Saturasi air (Sw) = 46,2 %
- 50,6 %