BBBBBB
BBBBBB
perasaan hampa dan tidak yakin dengan arah hidupnya. Dia sering dilanda kecemasan
dan keraguan diri, mempertanyakan berbagai pilihan dan pencapaiannya.
Identitas Diri: Rini masih meragukan jati dirinya dan apa yang ingin dia capai
dalam hidup. Dia merasa terjebak dalam pekerjaan yang tidak dia sukai dan
tidak memiliki tujuan yang jelas.
Kemandirian Emosional: Rini masih sering bergantung pada orang tua dan
pasangannya untuk mendapatkan dukungan emosional. Dia mudah terpengaruh
oleh pendapat orang lain dan sulit untuk mengambil keputusan sendiri.
Keterampilan Mengatasi Masalah: Rini mudah panik dan overwhelmed ketika
menghadapi masalah. Dia sering menghindar dari masalah dan tidak memiliki
strategi yang efektif untuk mengatasinya.
Kemampuan Beradaptasi: Rini sulit untuk beradaptasi dengan perubahan dan
transisi dalam hidup. Dia merasa terancam oleh situasi baru dan cenderung
menarik diri dari lingkungan yang asing.
Kesadaran Diri: Rini tidak memahami emosinya sendiri dengan baik. Dia sering
menyalahkan diri sendiri dan kesulitan untuk mengidentifikasi kebutuhannya.
Analisis:
Pengalaman Masa Kecil: Rini dibesarkan dalam keluarga yang otoriter dan
kritis. Dia tidak didorong untuk mengekspresikan diri dan emosinya.
Trauma Masa Lalu: Rini pernah mengalami bullying di masa sekolahnya. Hal ini
menyebabkan dia memiliki rasa rendah diri dan takut akan penolakan.
Perfeksionisme: Rini selalu ingin menjadi yang terbaik dan sering merasa
kecewa ketika tidak mencapai standarnya sendiri.
Strategi/Solusi
Kesimpulan:
Catatan:
Studi kasus ini hanyalah contoh dan tidak semua orang dewasa yang belum
terpenuhi dalam aspek emosional masa perkembangan dewasa akan memiliki
pengalaman yang sama.
Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu orang dewasa yang
belum terpenuhi dalam aspek emosional.