Anda di halaman 1dari 8

Proposal Kegiatan MBKM

Prodi Pendidikan Seni Rupa di Museum Keris Nusantara

Pembimbing ;
Dr. Basuki Sumartono M. Sn

Anggota :

1. Aisyah Umi Khoirunisa (K3220003)


2. Bahrurrizqi Aditia (K3220011)
3. Devi Adaninggar (K3220018)
4. Hasna Nur Jihan (K3220028)
5. Ibnu Tri Cahyadi (K3220030)
6. Ichlasul Amal Ramadhan (K3220031)
7. Irfan Fadilah (K3220034)

Pendidikan Seni Rupa


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2022
DAFTAR MAHASISWA

No Nama NIM
.
1 Aisyah Umi Khoirunisa K3220003
2 Bahrurrizqi Aditia K3220011
3 Devi Adaninggar K3220018
4 Hasna Nur Jihan K3220028
5 Ibnu Tri Cahyadi K3220030
6 Ichlasul Amal Ramadhan K3220031
7 Irfan Fadilah K3220034
A. Latar Belakang
Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah satu program dari
kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah Hak Belajar Tiga
Semester di Luar Program Studi. Program tersebut merupakan amanah
dari berbagai regulasi/landasan hukum pendidikan tinggi dalam rangka
peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi. Landasan
hukum pelaksanaan program kebijakan Hak Belajar Tiga Semester di Luar
Program Studi diantaranya, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan
Tinggi.
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi.
5. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019, tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2020.
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019, tentang Musyawarah Desa.
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2019, tentang Pedoman Umum
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019, tentang Pedoman Umum
Pendampingan Masyarakat Desa

Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem


Anwar Makarim meluncurkan empat kebijakan Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) di lingkup pendidikan tinggi. Salah satu kebijakannya
ialah memberikan HAK kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah
di luar prodi dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester
(SKS). Setiap SKS diartikan sebagai ‘jam kegiatan’ bukan lagi ‘jam
belajar’. Kegiatan disini berarti belajar dikelas, magang atau praktik kerja
di industry atau organisasi, pertukaran mahasiswa, pengabdian masyarakat,
wirausaha, riset, studi independen, maupun kegiatan mengajar di daerah
terpencil. Kebijakan tersebut melatarbelakangi kami untuk melakukan
studi independen mata kuliah semiotika di Museum Keris Nusantara yang
terletak di Kota Solo.
Surakarta memang identik dengan kota budaya yang menyimpan
banyak khasanah budaya Indonesia. Surakarta atau orang-orang banyak
mengenal dengan nama Kota Solo memiliki banyak museum sebagai
saksi sejarah budaya Jawa di kota ini. Berbagai museum berdiri kokoh
dan apik. Menyimpan benda-benda bersejarah yang berasal dari daerah
Kota Surakarta dan sekitarnya. Museum keris Surakarta menjadi salah
satu museum baru yang ada di Surakarta pada tahun - tahun lalu.
Keris yang merupakan warisan budaya nenek moyang kita yang
memiliki nilai adiluhung. Keris dalam tampilan secara utuh hampir setiap
elemen yang di kandungnya memiliki nilai makna simbolik. Nilai seni
keris terletak pada berbagai elemen yang mendukungnya antara lain :
bentuk ukir -an, warangka, ornamen atau pahatan (ricikan) pada bagian
bilahnya, dan lukisan logam yang disebut dengan pamor. Keris akan
menjadi lebih menarik karena keris dengan segala tampilannya sangat
sarat dengan makna simbolik.
Keris sebagai produk budaya bangsa Indonesia yang perlu
dilestarikan di satu sisi, dan dikembangkan di sisi lain. oleh karena itu
keberadaan keris yang sarat makna dan sejarah dapat dijadikan bahan
kajian dalam pembelajaran MBKM prodi Pendidikan Seni Rupa.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan :
a. Mengetahui dan mengidentifikasi koleksi keris yang ada di
Museum Keris Nusantara.
b. Menyusun kajian secara langsung yang berkaitan dengan
kebudayaan dan produk budaya yang ada di Museum Keris
Nusantara.

2. Manfaat :
a. Menambah pengetahuan mahasiswa terhadap wawasan keris
b. Meningkatkan kesadaran, apresiasi seni, dan wawasan budaya
mahasiswa terhadap keris sebagai salah satu bentuk budaya
masyarakat Surakarta.

C. Jadwal Kegiatan

Waktu Pelaksanaan
NO. Jenis Kegiatan Agust September Oktober November Des
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pembekalan MBKM
2 Pembagian Kelompok MBKM
3 Diskusi Kelompok
4 Penyusunan Proposal
5 Presentasi & Diskusi
6 Penyerahan Proposal

7 Pelaksanaan MBKM

8 Penyusunan Laporan
9 Evaluasi Kegiatan MBKM
10 Penutupan Kegiatan MBKM
D. Rencana Kerja

Adapun rencana kerja yang akan dilakukan selama kegiatan MBKM


adalah mencari data dengan identifikasi dan menganalisis data yang
didapatkan. Data-data tersebut didapatkan melalui wawancara dan observasi
yang kemudian disusun dalam bentuk laporan.

E. Rancangan Kegiatan MBKM di Museum Keris Nusantara

Minggu Penanggung
Bulan Pertemuan Deskripsi Kegiatan
Ke- Jawab
1 1 Pembekalan Materi MBKM Ichlasul
2 2 Survey ke Lokasi Mitra MBKM Ichlasul
Agustus
3 3 Penyusunan Proposal Ichlasul
4 4 Diskusi dan Penyusunan Proposal Aisyah
1 5 Diskusi dan Penyusunan Proposal Aisyah
2 6 Penyerahan Proposal ke Lokasi Mitra MBKM Ibnu
September 3 7 Pengenalan Lokasi Mitra MBKM Ibnu
4 8 Mencari Informasi singkat mengenai Sejarah Museum Keris
Irfan
Nusantara
1 9 Observasi Koleksi Museum Keris Nusantara Irfan
2 10 Identifikasi Koleksi Museum Irfan
Oktober
3 11 Mencari Bahan Literatur Ichlasul
4 12 Wawancara dan Validasi Data Ichlasul
1 13 Mengolah Data yang Diperoleh Ichlasul
2 14 Penyusunan Laporan dengan Pendekatan Semiotika Hasna
November
3 15 Penyusunan Laporan dengan Pendekatan Filsafat Aisyah
4 16 Penyusunan Laporan dengan Pendekatan Sejarah Seni Rupa Modern Bahrur
1 17 Evaluasi Kegiatan MBKM Devi
Desember
2 18 Penutupan Kegiatan MBKM Devi

F. Tempat Kegiatan
Tempat pelaksanaan MBKM akan dilakukan oleh mahasiswa di
Museum Keris Nusantara.
G. Profil Mitra MBKM
Museum Keris Nusantara merupakan salah satu museum yang ada
di kota Surakarta. Museum ini terletak di Jalan Bhayangkara nomor 2,
Sriwedari, Laweyan, Surakarta. Lokasi museum ini sangat strategis karena
berada di pusat kota Surakarta, lebih tepatnya di sebelah selatan Stadion
Maladi Sriwedari Surakarta. Pendirian Museum Keris Nusantara ini
merupakan respon pemerintah atas pengakuan UNESCO terhadap Keris
sebagai Warisan Budaya Takbenda (Masterpiece of Oral and Intangible
Heritage of Humanity) bangsa Indonesia pada 25 November 2005.
Awalnya pendirian museum ini diprakarsai oleh Pemerintah Kota
Surakarta yang mengusulkan pembangunan museum yang dapat
menampung koleksi keris dan senjata tradisional serta jenis Tosan Aji
lainnya untuk melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia dapat
diketahui oleh masyarakat. Pembangunan Museum Keris Nusantara
dimulai pada tahun 2013 dan selesai pada tahun 2017. Koleksi Museum
Keris Nusantara terdiri dari berbagai jenis keris dan senjata Tosan Aji
lainnya, seperti pedang, tombak dan bilah, dengan total koleksi mencapai
11.597 buah, yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara. Keris
merupakan senjata tradisional yang keberadaannya merambah ke berbagai
wilayah nusantara, yang telah menjadi warisan budaya bangsa Indonesia
sejak dulu.
Keris dapat digolongkan sebagai senjata Tosan-Aji. Tosan berarti
besi dan Aji berarti nilai yang berharga. Tosan Aji didefinisikan sebagai
Besi yang Dimuliakan. Tosan Aji merupakan produk seni menempa besi
menjadi senjata peninggalan yang bernilai lebih dari senjata biasa
(Haryono, 2011, h.35).Menurut teori A.J. Bernet Kempers mengatakan
keris merupakan evolusi dari budaya senjata tajam yang telah ada sejak
Zaman Perunggu. Dilihat dari bentuknya, keris menyerupai senjata tikam
budaya Dong Son Vietnam yang berkembang sekitar abad ke-5 SM. di
berbagai wilayah Indochina. Sedangkan menurut teori Karsten Sejr Jensen,
keris berasal dari pisau kurban yang digunakan dalam ritual para pengikut
ajaran Shiva Bhairawa.Teori tersebut didasarkan pada penemuan artefak
pisau C abad ke-10 yang bentuknya mirip dengan relief arca Siwa
Bhairawa yang ditemukan di Singaraja dan Sumatera Barat (Huda, 2010,
hlm. 28).
Gedung museum ini terdiri dari 4 lantai berbentuk trapesium
seperti Candi Sukuh di Ngargoyoso, Karanganya. Juga desain interiornya
memiliki ukiran kayu berwarna emas di setiap sudut bangunan. Beberapa
gebyok terdapat ornamen dan boneka juga bisa ditemukan di museum ini.
Aula Museum Keris Nusantara terdiri dari 4 lantai. Lantai satu atau
Wedharing Wacana terdiri dari gerbang utama, loket, ruang informasi,
kantor dan ruang audio.Lantai dua yang disebut Purwaning Wacana
memiliki ruang pameran, ruang bermain anak, ruang restorasi keris, dan
perpustakaan. Lantai 3 atau Cipta Adiluhung memiliki ruang diorama dan
area tempat duduk. Ada ruang kreativitas dan penyimpanan di lantai
empat.

H. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan sebagai kerangka acuan
dalam pelaksanaan Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Program
Studi Pendidikan Seni Rupa 1 (S1) Universitas Sebelas Maret (UNS)
Tahun 2022. Kami mengharapkan pihak Museum Keris Nusantara
berkenan menerima pengajuan kegiatan kami.
Atas perhatian dan kesediaan pihak Museum Keris Nusantara
untuk dapat menerima rancangan pelaksanaan Kegiatan MBKM (Merdeka
Belajar Kampus Merdeka) mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni
Rupa Universitas Sebelas Maret, kami mengucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai