Anda di halaman 1dari 10

Nama : Paradiba

Nim : 220304502090
Kelas : F
Mata kuliah : Dinamika kelompok
PAPER
PENTINGNYA KESETARAAN DAN KEADILAAN DALAM SEBUAH KELOMPOK
Berikan penjelasan bagaimana pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam sebuah
kelompok
:
Kesetaraan dalam sebuah kelompok adalah prinsip yang menyatakan bahwa setiap anggota
kelompok memiliki hak-hak yang sama dan perlakuan yang sama tanpa adanya diskriminasi
berdasarkan faktor-faktor seperti ras, agama, gender, orientasi seksual, atau karakteristik pribadi
lainnya. Prinsip kesetaraan ini menekankan bahwa tidak ada individu yang lebih unggul atau
lebih rendah dari individu lainnya dalam kelompok tersebut. Dalam konteks kesetaraan dalam
kelompok
 Hak yang sama: Kesetaraan melibatkan prinsip bahwa setiap anggota kelompok memiliki
hak-hak yang sama. Hal ini mencakup hak-hak dasar seperti hak untuk hidup, kebebasan
berbicara, kebebasan beragama, hak memperoleh pendidikan, hak memilih, hak
mendapatkan perlakuan yang adil, dan lain sebagainya. Tidak ada individu yang boleh
dikecualikan atau diberikan hak-hak yang lebih besar daripada individu lainnya dalam
kelompok tersebut.
 Perlakuan yang sama: Kesetaraan juga mencakup prinsip bahwa setiap anggota kelompok
harus diperlakukan secara sama. Artinya, tidak boleh ada diskriminasi atau perlakuan
yang tidak adil berdasarkan karakteristik pribadi seperti ras, agama, gender, orientasi
seksual, atau latar belakang sosial-ekonomi. Setiap anggota kelompok memiliki hak yang
sama untuk mendapatkan kesempatan, akses, dan perlakuan yang setara dalam berbagai
aspek kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan, dan keadilan hukum.
 Penghargaan terhadap keberagaman: Kesetaraan dalam kelompok juga mencakup
pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman individu-individu di dalamnya.
Setiap anggota kelompok memiliki perbedaan dalam kemampuan, minat, latar belakang,
dan karakteristik lainnya. Kesetaraan tidak mengharuskan semua orang untuk menjadi
sama atau seragam, tetapi menghargai keberagaman tersebut dan menjamin bahwa tidak
ada diskriminasi berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut.
 Kesempatan yang setara: Kesetaraan dalam kelompok juga berarti bahwa setiap anggota
kelompok memiliki kesempatan yang setara untuk mencapai potensi mereka. Tidak ada
hambatan yang tidak adil yang menghalangi individu untuk mencapai tujuan dan aspirasi
mereka. ni mencakup aspek-aspek seperti akses terhadap pendidikan yang berkualitas,
kesempatan kerja yang adil, dan akses terhadap sumber daya dan layanan yang
diperlukan.
Kesetaraan dalam sebuah kelompok penting untuk menciptakan lingkungan yang adil, inklusif,
dan menghormati hak-hak semua anggota kelompok. Dengan mempromosikan kesetaraan,
kelompok dapat mencapai keadilan sosial yang lebih baik dan memberikan kesempatan yang
sama bagi semua individu untuk berkembang dan berkontribusi.
Keadilan dalam sebuah kelompok merujuk pada prinsip yang menyatakan bahwa setiap
anggota kelompok diperlakukan secara adil, setara, dan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.
Keadilan melibatkan distribusi sumber daya, hak, dan kesempatan yang adil serta perlakuan yang
adil dalam hubungan antarindividu dalam kelompok tersebut.
 Distribusi sumber daya yang adil: Keadilan melibatkan distribusi sumber daya yang adil
di antara anggota kelompok. Ini mencakup alokasi yang adil dari kekayaan, waktu,
tenaga, kekuasaan, dan akses terhadap kesempatan dan fasilitas. Prinsip ini menekankan
bahwa tidak boleh ada pihak yang diberikan keuntungan yang tidak adil atau pihak yang
dianiaya dalam pembagian sumber daya.
 Perlakuan yang adil: Keadilan juga melibatkan perlakuan yang adil terhadap semua
anggota kelompok. Ini berarti bahwa setiap individu diperlakukan dengan menghormati
hak-haknya dan tanpa adanya diskriminasi atau ketidakadilan berdasarkan faktor-faktor
seperti ras, agama, gender, orientasi seksual, atau karakteristik pribadi lainnya. Prinsip ini
menekankan pentingnya perlakuan yang setara dan adil dalam semua interaksi dan
hubungan di dalam kelompok.
 Partisipasi dan keterlibatan yang merata: Keadilan melibatkan partisipasi dan keterlibatan
yang merata dari semua anggota kelompok dalam pengambilan keputusan dan proses
yang mempengaruhi mereka. Hal ini berarti bahwa setiap individu memiliki kesempatan
yang sama untuk menyuarakan pendapat, memberikan kontribusi, dan memiliki pengaruh
dalam pembuatan keputusan yang memengaruhi kelompok secara keseluruhan. Prinsip
ini mendorong adanya keterlibatan yang inklusif dan demokratis dalam kelompok.
 Penegakan hukum yang adil: Keadilan juga mencakup penegakan hukum yang adil dan
setara di dalam kelompok. Ini berarti bahwa aturan dan norma yang berlaku harus
diterapkan secara konsisten dan tidak memihak kepada individu atau kelompok tertentu.
Prinsip ini menekankan perlunya sistem hukum yang objektif, transparan, dan tidak
diskriminatif dalam mengatasi pelanggaran dan sengketa.
Keadilan dalam sebuah kelompok penting untuk menciptakan lingkungan yang seimbang, adil,
dan harmonis di mana semua anggota kelompok merasa dihargai, diakui, dan diperlakukan
dengan adil. Dengan mempraktikkan keadilan, kelompok dapat memperkuat ikatan sosial,
membangun kepercayaan, dan mencapai tujuan bersama secara berkelanjutan.
Bagi sebuah kelompok, kesetaraan dan keadilan adalah landasan yang penting untuk
menciptakan iklim yang inklusif dan adil. Kesetaraan berarti bahwa setiap anggota kelompok
diperlakukan dengan cara yang sama, tanpa diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil.
Keadilan, di sisi lain, melibatkan distribusi sumber daya dan peluang yang adil, memastikan
bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, berkontribusi, dan
berkembang dalam kelompok tersebut. Kesetaraan dan keadilan menciptakan iklim yang inklusif
di mana semua anggota kelompok merasa diterima, dihargai, dan didukung. Ini berarti bahwa
tidak ada diskriminasi berdasarkan faktor seperti jenis kelamin, usia, ras, agama, orientasi
seksual, atau latar belakang sosial. Ketika semua anggota kelompok merasa diperlakukan dengan
adil, mereka merasa aman untuk berbagi ide-ide mereka, berpartisipasi dalam diskusi, dan
berkontribusi dengan kemampuan terbaik mereka. Ini menciptakan lingkungan yang inklusif di
mana semua suara dihargai dan dipertimbangkan.
Kesetaraan dan keadilan juga berkontribusi pada membangun kepercayaan dan hubungan
yang kuat di antara anggota kelompok. Ketika setiap individu diperlakukan dengan adil, mereka
merasa dihargai dan diakui oleh kelompok. Ini menciptakan rasa saling menghormati dan saling
percaya antara anggota kelompok. Kepercayaan yang kuat memungkinkan komunikasi yang
terbuka dan jujur, kerja tim yang efektif, dan kolaborasi yang harmonis. Dalam sebuah kelompok
yang menerapkan kesetaraan dan keadilan, anggota merasa bahwa mereka dapat mengandalkan
satu sama lain, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi dan produktivitas kelompok.
Selain itu, kesetaraan dan keadilan membantu mengurangi konflik dan ketegangan dalam
kelompok. Ketidaksetaraan dan ketidakadilan sering kali menjadi penyebab utama konflik di
antara anggota kelompok. Ketika ada perlakuan yang tidak adil atau kesenjangan dalam
distribusi sumber daya dan peluang, anggota kelompok yang merasa dirugikan cenderung merasa
tidak puas dan frustasi. Ini dapat menciptakan ketegangan, persaingan yang tidak sehat, dan
konflik antar anggota kelompok. Dengan menerapkan kesetaraan dan keadilan, kelompok dapat
mengurangi ketegangan dan konflik yang tidak perlu, menciptakan lingkungan yang harmonis,
dan mempromosikan kerjasama yang sehat.
Salah satu manfaat penting dari kesetaraan dan keadilan adalah kemampuannya untuk
mengoptimalkan potensi individu dan kelompok. Ketika semua anggota kelompok diperlakukan
dengan adil, mereka merasa didorong untuk berpartisipasi secara aktif dan berkontribusi dengan
kemampuan terbaik mereka. Ini berarti bahwa bakat, keterampilan, dan pengetahuan setiap
individu dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mencapai tujuan kelompok. Dalam sebuah
kelompok yang menerapkan kesetaraan dan keadilan, setiap anggota dihargai atas
sumbangannya, yang dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan motivasi mereka untuk
berprestasi.
Kesetaraan dan keadilan juga berkontribusi pada meningkatnya kualitas pengambilan
keputusan dalam kelompok. Ketika semua anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam konteks sosial, kesetaraan dan keadilan juga berperan dalam menciptakan
masyarakat yang lebih adil dan harmonis. Ketika prinsip kesetaraan dan keadilan diterapkan
dalam kelompok-kelompok kecil, seperti keluarga, teman, atau lingkungan kerja, dampaknya
dapat meluas ke masyarakat secara keseluruhan. Ketika individu mengalami kesetaraan dan
keadilan dalam kelompok mereka, mereka cenderung membawa nilai-nilai ini ke dalam interaksi
dan hubungan mereka di luar kelompok tersebut. Ini dapat membantu membangun masyarakat
yang lebih inklusif, adil, dan harmonis di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama
untuk berkembang dan berkontribusi.
Selain itu, kesetaraan dan keadilan juga merupakan nilai-nilai yang diakui secara
universal dalam berbagai kerangka hukum dan hak asasi manusia. Banyak negara dan organisasi
internasional mengakui pentingnya kesetaraan dan keadilan sebagai prinsip dasar yang harus
dijunjung tinggi dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih baik. Prinsip-prinsip ini
tercermin dalam deklarasi hak-hak asasi manusia, perjanjian internasional, dan kerangka kerja
hukum yang bertujuan untuk melindungi dan mempromosikan kesetaraan hak dan perlindungan
bagi semua individu, tanpa diskriminasi.
Pentingnya kesetaraan dan keadilan juga dapat dilihat dari perspektif ekonomi. Ketika
kesenjangan sosial dan ekonomi dibiarkan berkembang di antara anggota masyarakat, hal ini
dapat menyebabkan konsekuensi yang merugikan. Kesenjangan yang tajam dapat menghasilkan
ketidakstabilan sosial, ketidakpuasan, dan kemiskinan. Namun, dengan menerapkan prinsip
kesetaraan dan keadilan, masyarakat dapat meminimalkan kesenjangan sosial dan ekonomi,
menciptakan peluang yang lebih luas untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, dan
mempromosikan kesejahteraan bersama.
Selain itu, kesetaraan dan keadilan juga berperan dalam memerangi diskriminasi dan
ketidakadilan struktural. Diskriminasi sistemik dan ketidakadilan struktural sering kali terjadi
sebagai akibat dari ketidaksetaraan yang tertanam dalam norma, kebijakan, dan institusi sosial.
Dengan mengedepankan kesetaraan dan keadilan, kita dapat mengidentifikasi dan mengatasi
ketidakadilan struktural, memperbaiki norma dan kebijakan yang tidak adil, dan membangun
masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua individu.
Kesetaraan dan keadilan juga berperan dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas
sosial. Ketidaksetaraan yang ekstrem dan ketidakadilan yang meluas sering kali menjadi sumber
ketegangan sosial dan konflik. Dalam sebuah masyarakat di mana kesetaraan dan keadilan
dihormati, kesempatan dan sumber daya yang merata dapat membantu mengurangi ketegangan
dan persaingan yang tidak sehat antara individu dan kelompok. Dengan menciptakan masyarakat
yang lebih inklusif dan adil, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk perdamaian dan
stabilitas jangka panjang.
Kesetaraan dan keadilan adalah nilai-nilai yang fundamental dalam menjaga martabat dan
penghargaan terhadap kemanusiaan. Setiap individu memiliki hak yang sama untuk dihormati,
diakui, dan diperlakukan dengan adil tanpa memandang latar belakang atau karakteristik mereka.
Dengan menghormati kesetaraan dan keadilan, kita mengakui dan menghargai nilai-nilai dasar
kebebasan, martabat, dan persamaan yang melekat pada setiap individu sebagai manusia.
Kesetaraan dan keadilan memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah kelompok.
Prinsip-prinsip ini menciptakan fondasi yang kuat untuk iklim yang inklusif, adil, dan harmonis
di mana setiap anggota kelompok merasa dihargai, didukung, dan memiliki kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi dan berkembang.
Kesetaraan dalam sebuah kelompok berarti bahwa setiap anggota diperlakukan dengan
cara yang sama, tanpa diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil. Ini berarti bahwa tidak ada
diskriminasi berdasarkan faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, ras, agama, orientasi seksual,
atau latar belakang sosial. Dalam kelompok yang menganut kesetaraan, semua anggota memiliki
kesempatan yang sama untuk berkontribusi, berbagi ide-ide, dan berpartisipasi dalam keputusan
kelompok. Kesetaraan menciptakan lingkungan di mana setiap suara dihargai dan
dipertimbangkan, sehingga menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih inklusif.
Keadilan, di sisi lain, melibatkan distribusi sumber daya dan peluang yang adil di dalam
kelompok. Ini berarti bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses
sumber daya, seperti pendidikan, pelatihan, promosi, dan penghargaan. Keadilan juga melibatkan
pengakuan terhadap kontribusi individu dan penghargaan yang setimpal. Dalam sebuah
kelompok yang menerapkan keadilan, setiap anggota merasa dihargai atas sumbangannya, yang
mendorong motivasi dan partisipasi aktif.
Pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam sebuah kelompok dapat dilihat dari berbagai
aspek. Pertama, kesetaraan dan keadilan menciptakan iklim yang inklusif di mana setiap anggota
merasa diterima dan didukung. Ini memungkinkan setiap individu untuk berpartisipasi secara
aktif, berbagi ide-idenya, dan berkontribusi dengan kemampuan terbaiknya. Dengan
menciptakan ruang yang aman dan inklusif, kesetaraan dan keadilan mempromosikan kerja tim
yang efektif, kolaborasi yang harmonis, dan kemampuan kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
Kesetaraan dan keadilan juga membantu membangun kepercayaan dan hubungan yang
kuat di antara anggota kelompok. Ketika setiap individu diperlakukan dengan adil, mereka
merasa dihargai dan diakui oleh kelompok. Ini menciptakan rasa saling menghormati dan saling
percaya, yang merupakan fondasi penting untuk komunikasi yang terbuka, kerja tim yang efektif,
dan kolaborasi yang harmonis. Dalam sebuah kelompok yang menerapkan kesetaraan dan
keadilan, anggota merasa bahwa mereka dapat mengandalkan satu sama lain, yang pada
gilirannya meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas kerja kelompok.
Selain itu, kesetaraan dan keadilan juga membantu mengurangi konflik dan ketegangan
dalam kelompok. Ketidaksetaraan dan ketidakadilan sering menjadi penyebab konflik antar
anggota kelompok. Ketika ada perlakuan yang tidak adil atau kesenjangan dalam distribusi
sumber daya dan peluang, anggota kelompok yang merasa dirugikan cenderung merasa tidak
puas dan frustasi. Ini dapat menciptakan ketegangan, persaingan yang tidak sehat, dan konflik
yang dapat merusak dinamika kelompok. Dengan menerapkan kesetaraan dan keadilan,
kelompok dapat mengurangi ketegangan dan konflik yang tidak perlu, menciptakan lingkungan
yang harmonis, dan mempromosikan kerjasama yang sehat. Selanjutnya, kesetaraan dan keadilan
memainkan peran penting dalam mengoptimalkan potensi individu dan kelompok. Ketika semua
anggota kelompok diperlakukan dengan adil, mereka merasa didorong untuk berpartisipasi
secara aktif, berkontribusi dengan kemampuan terbaik.
Kesetaraan dan keadilan memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah kelompok.
Ketika kedua prinsip ini diterapkan dengan baik, mereka menciptakan lingkungan yang inklusif,
adil, dan berkelanjutan bagi semua anggota kelompok.
 Menciptakan lingkungan inklusif: Kesetaraan dan keadilan adalah landasan untuk
menciptakan iklim yang inklusif dalam sebuah kelompok. Ketika semua anggota
kelompok diperlakukan dengan cara yang sama dan dihargai secara adil, mereka merasa
diterima dan didukung oleh kelompok tersebut. Hal ini menghilangkan diskriminasi dan
memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi,
berkontribusi, dan berkembang dalam kelompok tersebut. Dalam iklim yang inklusif,
anggota kelompok merasa aman dan terlibat secara aktif, yang pada gilirannya
meningkatkan kualitas interaksi dan kerja sama di antara mereka.
 Membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat: Kesetaraan dan keadilan memainkan
peran penting dalam membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat di antara anggota
kelompok. Ketika semua anggota diperlakukan dengan adil, mereka merasa dihargai dan
diakui oleh kelompok. Hal ini menciptakan rasa saling menghormati dan saling percaya
antara anggota kelompok. Kepercayaan yang kuat memungkinkan komunikasi yang
terbuka, kerja tim yang efektif, dan kolaborasi yang harmonis. Dengan demikian,
kesetaraan dan keadilan memperkuat ikatan sosial di antara anggota kelompok, yang
merupakan dasar yang penting untuk keberhasilan kelompok dalam mencapai tujuan
bersama.
 Mengurangi konflik dan ketegangan: Ketidaksetaraan dan ketidakadilan sering kali
menjadi penyebab utama konflik dan ketegangan dalam sebuah kelompok. Ketika ada
perlakuan yang tidak adil atau kesenjangan dalam distribusi sumber daya dan peluang,
anggota kelompok yang merasa dirugikan cenderung merasa tidak puas dan frustasi. Ini
dapat menciptakan ketegangan, persaingan yang tidak sehat, dan konflik antar anggota
kelompok. Dengan menerapkan kesetaraan dan keadilan, kelompok dapat mengurangi
ketegangan dan konflik yang tidak perlu, menciptakan lingkungan yang harmonis, dan
mempromosikan kerjasama yang sehat.
 Mengoptimalkan potensi individu dan kelompok: Kesetaraan dan keadilan
memungkinkan setiap anggota kelompok untuk mengoptimalkan potensi mereka. Ketika
perlakuan yang adil dan setara diberikan kepada semua anggota, mereka merasa didorong
untuk berpartisipasi secara aktif dan berkontribusi dengan kemampuan terbaik mereka.
Ini berarti bahwa bakat, keterampilan, dan pengetahuan setiap individu dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk mencapai tujuan kelompok. Dalam sebuah
kelompok yang menerapkan kesetaraan dan keadilan, setiap anggota dihargai atas
sumbangannya, yang dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan motivasi mereka untuk
berprestasi.
 Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan: Kesetaraan dan keadilan berkontribusi
pada pengambilan keputusan yang lebih baik dalam kelompok. Ketika semua anggota
kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan dan pendapat mereka dihargai, keputusan yang dihasilkan lebih
mewakili kepentingan dan perspektif yang beragam. Hal ini mengurangi risiko bias dan
kelompok berpikir kelompok yang dapat menghambat kualitas pengambilan keputusan.
Dalam sebuah kelompok yang adil, semua anggota diberdayakan untuk memberikan
kontribusi mereka, sehingga meningkatkan peluang untuk memperoleh solusi yang lebih
baik dan inovatif.
 Menciptakan masyarakat yang lebih adil secara luas: Ketika kesetaraan dan keadilan
diterapkan dalam sebuah kelompok, itu juga memiliki dampak yang lebih luas dalam
menciptakan masyarakat yang lebih adil secara keseluruhan. Kelompok-kelompok yang
mempraktikkan kesetaraan dan keadilan secara efektif menjadi contoh dan inspirasi bagi
masyarakat yang lebih luas. Mereka membantu mempromosikan nilai-nilai inklusi,
penghargaan terhadap keragaman, dan perlakuan yang adil kepada semua individu, tanpa
memandang latar belakang, jenis kelamin, ras, agama, orientasi seksual, atau faktor-
faktor lainnya. Dengan demikian, kesetaraan dan keadilan dalam kelompok berperan
sebagai agen perubahan sosial yang positif.
 Mengurangi kesenjangan sosial: Ketidaksetaraan dan ketidakadilan seringkali menjadi
faktor utama dalam menciptakan kesenjangan sosial di masyarakat. Dalam sebuah
kelompok, menerapkan kesetaraan dan keadilan dapat membantu mengurangi
kesenjangan sosial antara anggota-anggota kelompok. Dengan memastikan bahwa semua
orang memiliki akses yang sama terhadap peluang, sumber daya, dan manfaat yang
tersedia, kesenjangan sosial dapat dikurangi. Ini membantu menciptakan masyarakat
yang lebih inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang adil untuk
mencapai potensi mereka tanpa diskriminasi atau hambatan yang tidak adil.
 Memajukan keberlanjutan: Kesetaraan dan keadilan juga berperan dalam memajukan
keberlanjutan dalam sebuah kelompok. Ketika semua anggota kelompok diperlakukan
dengan adil, mereka merasa memiliki tanggung jawab dan keterlibatan yang lebih besar
dalam mencapai tujuan bersama. Ini mendorong keberlanjutan dalam jangka panjang
dengan mengurangi ketimpangan, memperkuat solidaritas dan kerja sama, dan
memastikan bahwa keputusan yang diambil mengambil kesejahteraan semua anggota dan
masa depan kelompok ke dalam pertimbangan.
Kesimpulannya, kesetaraan dan keadilan memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
kelompok. Menerapkan prinsip-prinsip ini menciptakan iklim inklusif, membangun kepercayaan
dan hubungan yang kuat, mengurangi konflik dan ketegangan, mengoptimalkan potensi individu
dan kelompok, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, menciptakan masyarakat yang
lebih adil secara luas, mengurangi kesenjangan sosial, dan memajukan keberlanjutan. Dengan
demikian, kesetaraan dan keadilan merupakan landasan yang penting bagi kelompok yang
berfungsi dengan baik dan berkelanjutan.
Berikan contoh kasus kurangnya kesetaraan dan keadilan pada sebuah kelompok
:
Kesetaraan dan Keadilan Sosial
Dalam Kebijakan Publik Provinsi DKI Jakarta Pada Tahun 2022
Jakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan memiliki peran ekonomi
yang besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal yang membuktikan bahwa Jakarta
merupakan pusat ekonomi di Indonesia adalah tingginya angka urbanisasi di Jakarta yang pada
periode 1971-2014 mengalami peningkatan sebesar 53% (Prasodjo, 2018). Hal yang menjadi
faktor tingginya urbanisasi di Jakarta adalah stereotip tingginya angka kesejahteraan dan angka
kesempatan kerja di Jakarta.
Namun pada kenyataanya menurut data BPS di tahun 2022 pada bulan September 2022
angka kemiskinan Jakarta masih cukup mengkhawatirkan yaitu sebesar 4,61 persen. Hal ini turut
diperburuk dengan ketimpangan ekonomi yang cukup tajam di Jakarta yang menunjukan adanya
disparitas ekonomi yang tinggi antara golongan berpenghasilan tinggi dengan golongan
berpenghasilan rendah di Jakarta. Menurut data BPS pada tahun 2022 bulan September gini ratio
di Jakarta mencapai angka 0,412. Dengan angka tersebut disparitas dan ketimpangan ekonomi di
Jakarta berada diatas rata rata nasional sebesar 0,381 dan berada pada level ketimpangan
ekonomi sedang (Todaro & Smith, 2006).
Angka tersebut menunjukan bahwa provinsi DKI Jakarta masih memiliki permasalahan
dalam hal kemiskinan, kesejahteraan dan ketimpangan ekonomi. Mayoritas kasus kemiskinan
sejatinya terjadi karena faktor struktural, yaitu ketika seseorang lahir dari keluarga miskin yang
memperbesar kemungkinannya untuk berada pada tingkat kemiskinan yang sama
(Swaramarinda, 2014).
Faktor struktural ini juga dipicu oleh perbedaan kesempatan (equality of opportunity)
antara seseorang yang lahir dari keluarga kaya dengan seseorang yang lahir dari keluarga miskin
dalam aspek pendidikan, informasi kerja yang berdampak dan menjadi faktor penting dalam
menyumbang angka kemiskinan, pengangguran dan pada akhirnya berdampak pada ketimpangan
ekonomi (Heywood, 2015). Tujuan dari penerapan equality of opportunity adalah untuk
menciptakan sebuah masyarakat dan komunitas sosial yang dapat merealisasikan diri setiap
individu untuk menjadi versi terbaik dari mereka yang dapat diwujudkan dengan memberikan
kesetaraan dalam konteks pendidikan, kesejahteraan, dan informasi sehingga setiap warga negara
baik warga miskin maupun warga yang berkecukupan dapat mendapatkan kesempatan yang
sama untuk merealisasikan versi terbaik dari individu tersebut.
Namun permasalah akut lainnya yang berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan
adalah timpangnya jumlah lapangan kerja dengan angkatan kerja yang menciptakan 7,18 %
angka pengangguran di jakarta (BPS, 2022). Faktor faktor utama yang menjadi penyebab
tingginya angka pengangguran adalah rendahnya tingkat pendidikan, persebaran lapangan
pekerjaan yang tidak merata, serta keterampilan masyarakat yang rendah, dan gaji serta upah
minimal yang rendah (Alex, et al., 2021). Pengangguran tentu akan menyumbangkan angka
kemiskinan dan menjadi beban ekonomi bagi pemerintah.
Permasalahan akut perekonomian di Jakarta turut diperburuk dengan adanya covid 19
yang turut memukul ekonomi nasional yang sangat berdampak pada perekonomian DKI Jakarta.
Kebijakan seperti PPKM dan PSBB juga sangat berpengaruh bagi masyarakat terutama
masyarakat kecil yang kehilangan pasar, keuntungan, pekerjaan, dll yang memperburuk keadaan
ekonomi masyarakat kecil. Tahun 2022 sebagai tahun transisi merupakan tahun yang sangat
krusial demi memperbaiki keadaaan ekonomi. Usaha usaha diusahakan pemerintah DKI jakarta
untuk menggenjot perekonomian kota yang akan berdampak positif pada kesejahteraan
masyarakat.
Dalam konstitusi Indonesia tepatnya pada pasal 33 dan pasal 34 UUD 1945 menjelaskan
secara eksplisit bahwa sejatinya Indonesia adalah sebuah negara kesejahteraan (welfare state)
yaitu sebuah negara yang menjamin dan memiliki kewajiban moral untuk menjamin
kesejahteraan masyarakatnya terutama masyarakat miskin yang tidak memiliki akses untuk
pendidikan, akses ekonomi, dan akses kesehatan yang memadai (Budiardjo, 2008). Indonesia
sebagai suatu negara memiliki kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam
bentuk kebijakan publik yang pro terhadap rakyat untuk menciptakan kesetaraan dalam
kesempatan, keadilan sosial, dan kesejahteraan yang berusaha untuk mengentaskan kemiskinan,
namun pada masa orde baru yang memiliki pemerintahan yang bersifat sentralisasi dirasa kurang
efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan amanat konstitusi.
Kebijakan desentralisasi yang mulai digaungkan pasca reformasi diharapkan untuk
membuat setiap provinsi menjadi otonomi dan mandiri dalam membentuk kesejahteraan
masyarakat dan melawan kemiskinan (Sujarwoto, 2015). Hal ini terjadi karena dalam sistem
desentralisasi pemerintah daerah diberikan kewenangan dan tupoksi yang lebih luas untuk
menentukan program-program atau kebijakan pembangunan serta layanan masyarakat yang lebih
cocok dengan kebutuhan masyarakat setempat (Oates, 1999).
Untuk itu komitmen Indonesia untuk melakukan desentralisasi adalah bertujuan untuk
meningkatkan otoritas pemerintah daerah untuk mengupayakan kesejahteraan masyarakat secara
lebih efektif. Untuk itu permasalahan ketimpangan sosial, kemiskinan di DKI Jakarta merupakan
tanggung jawab utama pemerintah provinsi DKI Jakarta. Dalam hal ini dengan otoritas
pemerintahan DKI dalam mengatur dana APBD dan otonomi dalam menentukan kebijakan
negara, Pemprov memiliki kewajiban untuk menggunakan APBD sebagai alat realisasi untuk
menciptakan kebijakan publik yang berbasiskan equality of opportunity, kesejahteraan, dan
untuk melawan kemiskinan.
Namun, problem ketimpangan, kesenjangan sosial dan kecemburuan sosial turut menjadi
isu hangat dikarenakan kasus pencucian uang, kasus suap, serta kehidupan hedon keluarga
Rafael Alun Trisambodo yang sebelumnya menjabat sebagai Ditjen Pajak di Kanwil Jakarta
Selatan. Hal ini turut menimbulkan skeptisme di kalangan masyarakat Jakarta mengenai output
atau kegunaan dari pajak dan dana APBD bagi masyarakat mengingat masih tingginya angka
ketimpangan di Jakarta.

DKI Jakarta pada tahun 2022 menjadi provinsi dengan APBD terbesar di Indonesia
sebesar 75 triliun 757 milyar 234 juta 798 ribu 334 Rupiah (A. D. K. I. Jakarta, 2022). Dengan
besaran angka APBD yang besar dan menjadi yang terbesar di Indonesia maka seharusnya
Pemprov DKI dapat merumuskan kebijakan yang menekan angka kemiskinan dan memperkecil
gap disparitas ekonomi yang terjadi Salah satu konsep utama dari ilmu politik adalah kebijakan
publik dan keputusan politik (Budiardjo, 2008) yang mana dalam hal ini merupakan konsep
penting untuk menelaah dan menganalisa kebijakan publik dan keputusan politik pemprov DKI
Jakarta apakah sudah sesuai dengan konsep kesejahteraan/ welfare state dan apakah kebijakan
dan keputusan politik pemprov DKI Jakarta telah sejalan dengan konsep equality of opportunity.

Anda mungkin juga menyukai