Anda di halaman 1dari 17

MODUL PRAKTIKUM BIOLOGI PERILAKU (BI-3208)

PENGAMATAN PERILAKU IKAN CUPANG SIAM (Betta splendens)


Jumat, 22 Maret 2024

1. TEORI DASAR
1.1. Taksonomi dan Distribusi Ikan Cupang Siam
Ikan cupang siam (Betta splendens) merupakan salah satu spesies ikan dari famili
ikan gurame (Osphronemidae) dan ordo Anabantiformes. Ikan cupang liar dapat
ditemukan di perairan dangkal, seperti rawa dan lahan basah, di Thailand. Namun, kini
ikan cupang sudah tersebar luas dan ada sejumlah individu yang diintroduksi di daerah-
daerah non-nativenya akibat aktivitas manusia melalui perdagangan dan akuakultur ikan
hias.

Tabel 1.1 Taksonomi Ikan Cupang


Kingdom Animalia

Filum Chordata

Super Kelas Osteichthyes

Kelas Actinopterygii

Ordo Anabantiformes
Gambar 1.1 Ikan cupang wild type Famili Osphronemidae

Genus Betta

Spesies Betta splendens

1.2. Morfologi dan Anatomi Ikan Cupang Siam


Ikan cupang dewasa umumnya memiliki ukuran tubuh antara 3-5 cm, walaupun ada
individu-individu besar yang dapat tumbuh hingga 6.5 cm. Ikan cupang memiliki gigi
pada tulang parasphenoidnya serta termasuk dalam anak ordo Anabantoidei dan famili
Osphronemidae yang memiliki organ labirin di rongga insangnya yang memungkinkan
spesies ini untuk bisa memperoleh oksigen dari atmosfer, karakteristik yang juga dimiliki
ikan gabus dari famili Channidae (Nelson et al., 2016; Pinter, 1986). Ikan cupang

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


memiliki tubuh berbentuk compressed dan tubuhnya tertutup oleh sisik. Ikan cupang liar
memiliki karakteristik morfologi tubuh langsing, sirip-sirip berukuran tidak terlalu besar,
dan variasi warna tidak banyak i.e. variasi warna umumnya terbatas dengan warna dasar
coklat atau kelabu kehitaman dengan sirip merah-hitam dengan semburat biru atau hijau
tosca neon.

1.2.1 Morfologi Ikan Cupang Adu dan Hias


Terdapat dua varietas hasil domestikasi ikan cupang liar yang dikenal dalam
akuakultur ikan hias, yaitu ikan cupang hias dan ikan cupang adu. Ikan cupang hias
merupakan hasil dari mutasi genetik yang terjadi dalam proses domestikasi spesies ini
dan sengaja dibudidayakan untuk menghasilkan spesimen-spesimen dengan variasi
keindahan morfologi i.e. bentuk sirip dan warna tubuh. Sebaliknya, ikan cupang adu
tidak dibudidayakan secara selektif untuk keindahannya, melainkan untuk
menghasilkan spesimen-spesimen dengan tingkat agresi dan ketahanan stamina yang
tinggi sehingga dapat menjadi ikan aduan unggul (Lucas, 1968). Secara sekilas, ikan
cupang adu memiliki morfologi yang serupa dengan ikan cupang liar, namun umumnya
memiliki perbedaan yaitu postur tubuh varietas adu cenderung lebih gagah dan besar
(bulky) serta memiliki lekukan seperti punuk tebal pada bagian dorsalnya yang lebih
besar dan menonjol dibandingkan individu-individu liar.

Tabel 1.2 Morfologi Ikan Cupang Siam


Gambar Keterangan
1. Mulut
2. Mata
3. Operculum
4. Garis lateral
5. Sirip pectoral
6. Sirip pelvis
7. Sirip dorsal
Gambar 1.2 Perbandingan morfologi ikan cupang hias veil-tail (kiri) dan adu (kanan)
8. Sirip caudal
9. Sirip anal

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


1.2.2 Dimorfisme Seksual Ikan Cupang
Ikan cupang memiliki dimorfisme seksual yang mencolok, dimana ikan jantan
memiliki ukuran tubuh dan sirip yang lebih besar dan variasi serta intensitas pigmentasi
yang lebih beragam dibandingkan ikan betina dari varietas yang sama. Sebaliknya, ikan
cupang betina memiliki ukuran tubuh dan sirip yang lebih kecil, serta variasi dan
intensitas warna yang lebih rendah dibandingkan ikan jantan dari varietas yang sama.
Ikan cupang jantan adu maupun liar pada dasarnya memiliki variasi warna dan ukuran
sirip yang lebih minimum dibandingkan ikan cupang hias, sehingga dapat dibedakan
dari ikan betina adu dan liar yang memiliki warna kecoklatan kusam dan sedikit corak
merah dan hijau pada siripnya. Perbedaan ikan cupang jantan dan betina selengkapnya
dapat dilihat pada Gambar 1.3 dan Tabel 1.3 berikut.

Gambar 1.3 Perbandingan morfologi ikan cupang jantan dan betina

Tabel 1.3 Perbandingan morfologi ikan cupang jantan dan betina


Morfologi Jantan Betina

Mulut Bibir besar dan menonjol Bibir tipis dan tidak menonjol

Operculum Lebih lebar, ekstensi membran lebar Lebih kecil, ekstensi membran kecil atau absent

Perut Lebih kecil Lebih membulat

Sirip Lebih lebar Lebih kecil

Ovipositor Absent Berbentuk seperti tonjolan pucat pada cloaca

Hal yang perlu diperhatikan adalah ada beberapa kasus ketika ikan cupang betina hias
dari varietas tertentu dapat memiliki ukuran sirip lebih besar dan variasi warna lebih
beragam dibandingkan ikan cupang jantan liar dan adu. Contohnya dapat dilihat pada
Gambar 1.4 berikut.

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


Gambar 1.4 Ikan cupang betina (atas) dan jantan (bawah) dari varietas-varietas hias crowntail (kiri), hias
plakat koi (tengah), dan adu (kanan)

1.3. Pola Lokomosi Ikan Cupang Siam


Pengamatan pola lokomosi ikan cupang siam bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ukuran dan bentuk sirip pada ikan terhadap fungsi lokomosi ikan saat berenang. Ikan
cupang siam hias diketahui memiliki variasi bentuk dan ukuran sirip yang dibudidayakan,
sementara ikan cupang adu tidak dibudidayakan secara selektif untuk keindahannya. Pada
umumnya, sirip ikan berfungsi sebagai penyeimbang, kecuali sirip caudal yang berfungsi
sebagai pendorong saat berenang. Sirip dorsal dan anal menjaga agar ikan tidak terbalik
saat berenang, sementara sirip pectoral dan pelvis berfungsi untuk rem dan berbelok.
Ukuran dan bentuk sirip dinilai berpengaruh pada fungsi lokomosi ikan (Domenici &
Kapoor, 2010). Ikan dengan sirip caudal yang panjang dapat lebih mudah dikemudikan,
tetapi memiliki keseimbangan berenang yang rendah (Plaut, 2000).

1.4. Perilaku Ikan Cupang Siam


Pengamatan perilaku bertujuan untuk mengetahui perilaku ikan cupang yang
terkenal akan perilaku agonistiknya, terutama pada ikan jantan, walaupun hal serupa juga
terjadi pada ikan betina untuk berkompetisi dengan sesamanya (Castro et al., 2006;
Elwood & Rainey, 1983), yang banyak dipelajari dalam ilmu biologi perilaku (Bronstein,
1998). Deskripsi dari jenis-jenis perilaku agonistik dari ikan cupang dan unit-unit
perilakunya adalah sebagai berikut.

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


Tabel 1.3 Perilaku agonistik ikan cupang
No. Jenis Perilaku Unit-Unit Perilaku Deskripsi

1 Mengancam Perilaku display agonistik yang ditujukan untuk mengintimidasi lawan.


(Threatening) Front Threat Display mengancam frontal menggunakan operculum dan
sirip pektoral yang dibuka lebar saat mendekati lawan
dari depan.

Side Threat Display mengancam dari sisi menggunakan sirip dorsal,


ekor, dan anal yang dibuka lebar.

Tail Beating Mengibaskan atau membantingkan ekor dengan agresif


ke individu lawan.

Undulating Body Bergerak meliuk di sisi lawan dengan sirip dorsal, ekor,
Movement dan anal terbuka lebar untuk intimidasi.

2. Bertarung Perilaku agonistik berupa pertarungan fisik antara dua individu jantan.
(Fighting) Approaching Pergerakan mendekati individu lawan dari jauh.

Biting Menggigit individu lawan pada sirip atau tubuh.

Mouth Locking Kedua ikan saling menggigit dan mengunci mulut


sehingga keduanya tidak dapat bergerak dan mengambil
napas. Berlangsung hingga salah satu individu berusaha
membebaskan diri. Merupakan bentuk adu ketahanan
fisik (endurance and fitness).

Chasing Mengejar individu lawan dengan cepat.

3. Perilaku Perilaku yang ditunjukkan oleh individu submisif ketika mundur dari
pertarungan.
Submisif
Circling Berputar menghindari individu dominan yang mendekat.

Backward Movement Bergerak mundur dari individu dominan.

Fleeing Melarikan diri dan menghindar dari individu dominan.

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


1.5. Hierarki Ikan Cupang Siam
Sistem hierarki ikan cupang jantan pada percobaan ini dibagi menjadi tiga kasta
yaitu dominan, ordinat, dan subordinat/submisif. Penentuan hierarki ditentukan dari
banyak perilaku agonistik tertentu yang diekspresikan dari individu-individu yang diamati.
Ikan cupang dominan cenderung lebih banyak mengancam, menyerang, dan mengejar
lawannya lebih sering. Sebaliknya, ikan cupang subordinat cenderung menghindari ikan
dominan. Selain itu faktor lain yang menentukan hirarki pada ikan cupang adalah bentuk
kondisi fisik, dimana individu yang lebih tangguh dapat lebih mudah menjadi individu
dominan (Bronstein, 1982). Sistem hierarki ini pada akhirnya mempengaruhi penguasaan
teritori dan perilaku kawin dari individu-individu yang terlibat baik secara positif maupun
negatif (Castro et al., 2006).

1.6. Preferensi Makanan Ikan Cupang

Kebanyakan hewan membangun preferensi makanannya berdasarkan nutrisi yang


dimiliki oleh makanan tersebut serta waktu dan energi yang dibutuhkan untuk mencerna
makanan tersebut. Hewan akan memilih makanan yang paling cost-effective, dalam arti
makanan yang tinggi nutrisi namun hanya membutuhkan waktu yang singkat dan energi
yang sedikit untuk dicerna. Pada ikan cupang, asupan makanan yang dimakan dipengaruhi
oleh ukuran mangsa, nutrisi, densitas, daya tarik fisik makanan, dan juga cara penyajian
makanan tersebut (Srikrishnan et al., 2016).

Ikan cupang merupakan ikan karnivora pemakan serangga dan larva serangga. Ikan
cupang pada umumnya lebih memilih untuk menangkap mangsa atau memakan makanan
yang ada di permukaan air dikarenakan memiliki bentuk mulut yang menghadap ke atas
yang akan memberikan akses lebih mudah untuk menjangkau makanan yang berada di
permukaan (Hutchison, 2018). Ikan cupang lebih menyukai bentuk makanan yang lebih
besar dan lebih bulat apabila dibandingkan dengan bentuk lain dengan jumlah massa yang
sama (Kim & Kim, 2017). Terdapat berbagai jenis pakan ikan cupang yang tersedia di
pasaran, dengan beragam karakteristik dan manfaat. Pakan cupang dapat dikategorikan
menjadi pakan alami dan buatan. Beberapa contoh pakan alami diantaranya ialah jentik
nyamuk, cacing sutra, daphnia, kutu air, dan serangga kecil. Contoh pakan buatan
diantaranya pelet dan pakan beku.

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


2. TEKNIS PRAKTIKUM
2.1. Pengamatan Morfologi Ikan Cupang Siam
Tujuan : Mendeskripsikan morfologi ikan cupang siam
Alat dan Bahan : 1 ikan cupang adu ♂, 1 ikan cupang adu ♀, 1 ikan cupang hias ♂, akuarium, dan gawai (HP)
Tata Cara :
● 1 ikan cupang hias ♂ dimasukkan ke dalam akuarium berisi air.
● Morfologi lengkap ikan cupang digambar pada tempat yang telah disediakan.
● Percobaan diulang untuk individu ikan cupang adu jantan dan adu betina.
● Pengamatan morfologi dilakukan maksimal 3 menit untuk setiap individu.
● Lakukan hal yang sama pada ikan cupang jenis lainnya.
Jenis Data : Deskripsi perbedaan morfologi antara individu-individu hias ♂, adu ♂, dan adu ♀.

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


Hasil Pengamatan
Ilustrasi dan Deskripsi Morfologi Ikan Cupang Siam

Ikan Cupang Hias ♂

Ikan Cupang Adu ♂

Ikan Cupang Adu ♀

2.2. Pengamatan Perilaku Agonistik Ikan Cupang Siam


Tujuan : Menganalisis perilaku agonistik ikan cupang siam dan membandingkan alokasi perilaku agonistik
dari ikan cupang hias jantan, cupang adu jantan, dan cupang adu betina.
Alat dan Bahan : 1 ikan cupang adu ♂, 1 ikan cupang adu ♀, 1 ikan cupang hias ♂, stopwatch, akuarium, dan
cermin.
Tata Cara :
● 1 ikan cupang adu ♂ dimasukkan ke dalam akuarium dan diaklimatisasi selama 1 menit sampai ikan
merasa tenang
● Cermin dimasukkan ke dalam akuarium dalam posisi tegak
● Dilakukan pengamatan perilaku agonistik ikan cupang terhadap bayangannya sendiri di cermin selama 3
menit dan unit perilakunya dicatat dan diberi deskripsi perilaku

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


● Digunakan metode ad libitum sampling untuk mencatat unit perilaku ikan cupang dan metode focal
animal-all occurrence sampling untuk mencatat durasi dan alokasi perilaku.
● Setelah ikan cupang digunakan untuk percobaan, ikan didiamkan terlebih dahulu selama 1 menit
sebelum digunakan di percobaan berikutnya.
● Lakukan hal yang sama pada ikan cupang jenis lainnya.
Jenis Data : Ethogram dan grafik activity budget perilaku ikan cupang.

Hasil Pengamatan

Deskripsi Perilaku dan Alokasi Perilaku (Durasi) Ikan Cupang Adu ♂

No Perilaku Unit Perilaku Durasi (s) Deskripsi

1. Threatening Front Threat (FT)

Side Threat (ST)

Tail Beating (TB)

Undulating Body
Movement (UBm)

2. Fighting Approaching (Ap)

Biting (Bt)

Mouth Locking
(ML)

Chasing (Ch)

3. Submissive Circling (Cir)

Backward
Movement (BM)

Fleeing (Fl)

4. Other Resting (Rs)


Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024
Behaviours

Exploring (Ex)

Deskripsi Perilaku dan Alokasi Perilaku (Durasi) Ikan Cupang Hias ♂

No Perilaku Unit Perilaku Durasi (s) Deskripsi

1. Threatening Front Threat (FT)

Side Threat (ST)

Tail Beating (TB)

Undulating Body
Movement (UBm)

2. Fighting Approaching (Ap)

Biting (Bt)

Mouth Locking
(ML)

Chasing (Ch)

3. Submissive Circling (Cir)

Backward
Movement (BM)

Fleeing (Fl)

4. Other Resting (Rs)


Behaviours

Exploring (Ex)

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


Deskripsi Perilaku dan Alokasi Perilaku (Durasi) Ikan Cupang Adu ♀

No Perilaku Unit Perilaku Durasi (s) Deskripsi

1. Threatening Front Threat (FT)

Side Threat (ST)

Tail Beating (TB)

Undulating Body
Movement (UBm)

2. Fighting Approaching (Ap)

Biting (Bt)

Mouth Locking
(ML)

Chasing (Ch)

3. Submissive Circling (Cir)

Backward
Movement (BM)

Fleeing (Fl)

4. Other Resting (Rs)


Behaviours

Exploring (Ex)

2.3. Pengamatan Pola Rangkaian Perilaku Agonistik Ikan Cupang Siam


Tujuan : Menganalisis urutan perilaku agonistik ikan cupang siam.

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


Alat dan Bahan : 1 ikan cupang adu ♂, 1 ikan cupang hias ♂, stopwatch, akuarium, dan mika bening
Tata Cara :
● 1 ikan cupang adu ♂ dimasukkan ke dalam akuarium dan diaklimatisasi selama 1 menit sampai ikan
merasa tenang.
● Kemudian 1 ikan cupang hias ♂ dimasukkan ke akuarium yang sama dengan ikan cupang adu ♂ dan
diaklimatisasi juga selama 1 menit
● Kedua ikan cupang dipisahkan oleh sekat transparan berupa mika bening/kaca sebelum keduanya
bertanding.
● Mika diangkat dan dilakukan pengamatan untuk pertandingan A♂ dan H♂ (Keterangan : A = Adu; H =
Hias).
● Perilaku agonistik ikan diamati lalu dicatat unit perilakunya secara berurutan selama 5 menit
● Digunakan metode focal pair-sequence sampling maksimal sampai 5 menit.
● Selama melakukan percobaan ini, anda bisa melakukan pengamatan teknis hierarki ikan cupang
secara bersamaan.
Jenis Data : Fixed action pattern perilaku agonistik ikan cupang siam.

Hasil Pengamatan
Urutan Perilaku Ikan Cupang

Individu Unit Perilaku

Hias ♂

Adu ♂

2.4. Hierarki Ikan Cupang Siam


Tujuan : Menentukan tingkatan hierarki individu ikan cupang siam.
Alat dan Bahan : 1 ikan cupang hias ♂, 1 ikan cupang adu ♂, 1 ikan cupang adu ♀; akuarium; stopwatch.
Tata Cara :
● Pengamatan menggunakan metode behavioral sampling/focal animal all-occurence sampling selama 5
menit untuk setiap pertandingan.
● Ikan cupang hias maupun ikan cupang adu dimasukkan ke dalam akuarium/wadah transparan sesuai
komposisi pertandingan.
Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024
● Dilakukan pengamatan untuk 3 pertandingan, yaitu:
o P1: A♂ dan H♂
o P2: A♂ dan A♀
o P3: A♀ dan H♂
Keterangan : A = Adu; H = Hias.
● Perilaku ikan cupang yang diamati : (1) threatening, (2) fighting, (3) submissive.
● Terdapat sistem skoring. +1 untuk threatening dan fighting; -1 untuk submissive.
Kemenangan ditentukan dari jumlah skor tertinggi.
Jenis Data : Hierarki individu dan frekuensi perilaku agonistik ikan cupang siam.

Hasil Pengamatan
Hierarki Individu

Pertandingan 1 Pertandingan 2
Threatening Fighting Submissive Threatening Fighting Submissive

A♂ A♂

H♂ A♀

Winner Winner

Pertandingan 3 Urutan Hirarki Ikan Cupang


Threatening Fighting Submissive

A♀ 1 2 3

H♂

Winner

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024
2.5. Preferensi Makanan Ikan Cupang
Tujuan : Menentukan preferensi ikan cupang pada beberapa jenis makanan berbeda.
Alat dan Bahan : 1 ikan cupang hias ♂, 1 ikan cupang adu ♂, 1 ikan cupang adu ♀; akuarium; stopwatch;
cacing darah; udang; pelet ikan cupang
Tata Cara :
● 1 ikan cupang adu ♂ dimasukkan ke dalam akuarium dan diaklimatisasi selama 1 menit sampai ikan
merasa tenang.
● Dari tiga sisi akuarium berbeda, dimasukkan ketiga jenis makanan secara bersamaan.
● Dilakukan pengamatan pergerakan ikan cupang menuju sumber makanan selama 3 menit.
● Setelah ikan cupang digunakan untuk percobaan, ikan didiamkan terlebih dahulu selama 1 menit
sebelum digunakan di percobaan berikutnya.
● Lakukan hal yang sama pada ikan cupang jenis lainnya.
Jenis Data : Frekuensi dan durasi pemilihan jenis makanan ikan cupang siam.
Hasil Pengamatan

Preferensi Makanan Ikan Cupang Adu ♂


Cacing darah Udang kecil Pelet
No
Durasi (dtk) Durasi (dtk) Durasi (dtk)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Preferensi Makanan Ikan Cupang Hias ♂


Cacing darah Udang kecil Pelet
No
Durasi (dtk) Durasi (dtk) Durasi (dtk)
1
2
3

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


4
5
6
7
8
9
10
11
12

Preferensi Makanan Ikan Cupang Adu ♀


Cacing darah Udang kecil Pelet
No
Durasi (dtk) Durasi (dtk) Durasi (dtk)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024


DAFTAR PUSTAKA

Bronstein, P.M. (1984). Agonistic and Reproductive Interactions in Betta splendens. Journal of
Comparative Psychology, 98(4), pp. 421-431.
Castro, N., Ros, A.F.H., Becker, K., dan Oliviera, R.F. (2006). Metabolic Costs of Aggressive
Behaviour in the Siamese Fighting Fish, Betta splendens. Aggressive Behavior, 32, pp.
464-480.
Domenici, P. dan Kapoor, B.G. (2010). Fish Locomotion: An Eco-ethological Perspective.
Enfield: Science Publisher.
Elwood, R.W. dan Rainey, C.J. (1983). Social Organization and Aggression Within Small
Groups of Female Siamese Fighting Fish, Betta Splendens. Aggressive Behaviour, 9, pp.
303–308.
Lucas, G.A. (1968). A study of variation in the Siamese Fighting Fish, Betta splendens, with
emphasis on color mutants and the problem of sex determination. Iowa State University
Digital Repository, pp. 1-191.
Nelson, J.S., Grande, T.C., dan Wilson, M.V. (2016). Fishes of the World, 5th ed. Hoboken: John
Wiley & Sons.
Pinter, H. (1986). Labyrinth Fish. Hauppauge: Barron's Educational Series, Inc.
Plaut, I. (2000). Effects of fin size on swimming performance, swimming behaviour and routine
activity of zebrafish Danio rerio. J Exp Biol. 203(Pt 4):813-20.

Praktikum Biologi Perilaku (BI3208) - 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai