Cupang hias memiliki sirip yang panjang dan bersifat tenang sedangkan cupang adu
memiliki sirip yang pendek dan sangat agresif. Cupang meilikiki berbagai jenis warna mulai
dari biru tua, merah tua, albino, kehijauan (Radiopoetro, 1998).
Karakteristik dari Anabantoidei subordo mana mereka berasal, Betta
splendens memiliki organ pernapasan aksesori yang disebut organ labirin yang
memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di perairan dengan kadar oksigen rendah,
dengan menghirup udara dari permukaan (Djarubito,1993). Ciri seksualitas primer dan
sekunder. Ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri
kelamin sekundernya.
Secara morfologis (ciri-ciri fisik), badan dan kepala arwana agak padat. Tubuhnya
pipih dan punggungnya datar, hampir lurus dari mulut hingga sirip punggung. Garis lateral
atau gurat sisi yang terletak di samping kiri dan kanan tubuh arwana panjangnya antara 20-24
cm. bentuk mulutnya mengarah keatas dan mempunyai sepasang sungut pada bibir bawah.
Ukuran mulutnya lebar dan rahangnya cukup kokoh. Giginya berjumlah 15 - 17. Bagian
insangnya di lengkapi dengan penutup insang. Letak sirip punggungnya berdekatan dengan
pangkal sirip ekor (caudal). Sirip anusnya lebih panjang dari pada sirip punggung (dorsal),
hampir mencapai sirip perut (ventral). Panjang arwana arwana dewasa sangat variatif, antara
30 - 80 cm. Sisiknya berukuran besar dan permukaanya mengkilap. Bentuk sisiknya
berupa cycloid atau melingkar.
5. Ungkapkan perasaan yang timbul dengan adanya jenis-jenis ikan hias di Indonesia.
Ungkapan pemahaman
Ikan hias adalah ikan nonkonsumsi, karena kandungan di dalam tubuh ikan hias
mempunyai zat beracun. Sebaiknya ikan hias terus dilestarikan dan dibudidayakan. Karena
kecantikan dan keunikan ikan hias akan membawa keuntungan yang besar bagi pembudidaya
yang mau berusaha.
3. Carilah informasi harga jual benih ikan hias yang dibudidayakan di daerah kamu !
Arwana
Benih ikan arwana dengan ukuran 2 inchi dapat dijual dengan Rp 25.000 – 35.000 / ekor,
bahkan terdapat jenis lain yang harganya mencapai Rp 100.000,00 – Rp 250.000,00 per ekor
per 2 inchi.
Koi
Harga benih ikan koi di pasaran dijual dengan harga Rp 1.000,00 per ekor untuk ukuran 5-7
cm, Rp 300,00 per ekor untuk ukuran 1-3 cm.
Maskoki
Harga jual benih ikan maskoki untuk ukuran kecil Rp 1.400,00, ukuran sedang Rp 3.500,00
dan ukuran besar Rp 10.000,00
Cupang
Harga ikan cupang Rp 5.000,00 – Rp 10.000,00
Di daerah kami yaitu daerah sragen, ikan hias sekarang sudah berpotensi tinggi.
Dimulai dari benihnya saja sudah berkualitas, hanya tinggal mengembangkannya dengan
pembudidayaan yang terawat.
3. Jika kamu diberikan modal usaha sebesar Rp 1.000.000, usaha pembenihan ikan apa yang
kamu lakukan?
Ikan cupang
4. Buatlah rincian biaya produksi budidaya pembenihan ikan hias yang akan kalian lakukan dari
modal usaha tersebut!
5. Hitunglah omset dan hasil keuntungan yang kamu dapat satu kali siklus pembenihan ikan
hias tersebut!
Jika benih yang dihasilkan 800 ekor, asumsi harga jual benih ikan cupang dihargai
Rp5.000/ekor, maka dalam satu siklus pembenihan, dapat dihasilkan omset sebesar Rp5.000
x 800 = Rp 4.000.000 per siklus pembenihan
Jadi pendapatan bersih = Omset – modal
= Rp 4.000.000 – Rp 1.000.000
= Rp 3.00.000 per siklus pembenihan
6. Jika keuntungan yang dihasilkan besar, apakah kamu ingin menjadi pengusaha pembenihan
ikan hias?
Iya.
7. Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan serta simpulkan!
Kesimpulannya adalah dalam membudidayakan ikan kita juga harus memprioritaskan modal,
omset, dan labanya.
1. Carilah minimal 2 orang pembudidaya pembenihan ikan hias yang ada di sekitarmu, dan
lakukan wawancara dengan pembudidaya tersebut!
2. Hitunglah berapa nilai BEP yang dilakukan pembudidaya tersebut!
BEP Produksi = (Total Biaya)/(Harga Penjualan) = (Rp 450.000)/(Rp 1.000) = 450 ekor
3. Hitunglah nilai BEP dari usaha pembenihan ikan hias yang kamu lakukan (sesuai LK-13)!
BEP Produksi = (Total Biaya)/(Harga Penjualan) = (Rp 1.000.000)/(Rp 5.000) = 200 ekor
Terima kasih Anda tetap berkunjung ke blog ikan hias ini, banyak artikel ikan hias yang telah
dishare di blog ini seperti :
IKAN HIAS BELIDA, Pembentuk Warna Batikan Ikan Hias Oskar, Potensi Ikan Hias
Menguasai Dunia serta
Cara Budidaya Ikan Hias Air Tawar dan
Tentang Ikan Hias Koi, Ikan Arwana, Berbisnis Ikan hias
dan masih tetap seputar ikan hias blogikanhias ini akan berbagi informasi diblog ini:
BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR
Kalau sudah cinta dan hobi, biasanya orang bisa berjam-berjam duduk didepan wadah
tembus pandang atau di kolam pekarangan hanya untuk memperhatikan keindahan dan
warna-warni serta goyang lenggak-lenggoknya. Untuk mendapatkannya bahkan rela
merogoh kocek jutaan sampai ratusan juta rupiah. Binatang yang dimaksud adalah ikan hias
air tawar.
Bisnis ikan hias memang memiliki prospek bisnis menggiurkan. Dengan modal yang tidak
terlalu besar dan sedikit keterampilan membudidayakannya anda dijamin dapat potensial
income dari bisnis ini. Pasarnya pun terbilang cukup mudah, terutama di kota – kota besar
seperti : Tangerang, Serang dan Cilegon, serta beberapa kota besar lain di Jabodetabek.
Alasan yang dipilih mengapa ikan hias sebagai sumber penghasilan ? karena usaha
budidaya ikan hias tidak membutuhkan lahan yang luas, memerlukan modal yang kecil dan
dapat dilakukan oleh setiap anggota keluarga juga waktu yang relatif singkat. Jenis-jenis
ikan tersebut antara lain jenis siklid, platis, lemon, cupang, black ghost, manvis, palmas,
guppy, diskus, oscar dan masih banyak lagi lainnya dengan tingkat pembudidayaan secara
tradisonal, semi intensif ataupun secara intensif dengan sarana dan prasarana yang
beragam.
Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan hias yang baik dapat dilakukan dengan selalu
menjaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari
cara budidaya ikan hias yang dilakukan. Oleh karena itu dalam kegiatan budidaya ikan hias
perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
Budidaya ikan hias dapat menggunakan wadah dari berbagai jenis selama tidak bocor.
Wadah budidaya yang sering digunakan untuk ikan hias adalah akuarium, kolam bak
semen, kolam terpal/plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang beragam. Selain itu juga
dapat dimanfaatkan barang-barang bekas yang tidak bocor dan dapat ditambal dengan
ukuran dan diameter yang beragam ukurannya. Wadah budidaya ikan sistem airnya ada
yang mengalir dan ada yang tergenang. Wadah pembudidayaan ikan hias ini terdiri dari
wadah perawatan induk, pemijahan, penetasan telur, pendederan, pembesaran dan
penampungan hasil. Tetapi wadah yang digunakan tergantung dari jenis ikan dan yang
utama adalah tergantung dari luas lahan dan modal yang dimiliki.
Sumber air untuk budidaya ikan hias antara lain berasal dari air tanah, air sungai dan air
PAM. Jenis-jenis air tersebut harus diendapkan dahulu minimal 12-24 jam sebelum dipakai
agar kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang.
Untuk membuat PH yang sesuai dengan kehidupan ikan hias dapat dilakukan dengan
memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya bila terlalu
asam/basa.
Kesadahan air menunjukkan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium dan seng.
Tingginya kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitar seperti jenis tanaman sekitar
sumber air dan mikroorgnisme. Kesadahan atau kekerasan air yang ideal untuk budidaya
ikan hias air tawar berkisar antara 70 – 100 HD
Kandungan nitrit dalam usaha budidaya ikan berasal dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut,
tanaman mati yang terdekomposisi dalam siklus nitrogen. Kandungan nitrit berpengaruh
terhadap kesehatan yang berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan ikan
Pakan Ikanhias
Pakan untuk ikan hias yang diberikan biasanya adalah pakan alami dan pakan buatan. Jenis
pakan alami yang biasa diberikan yaitu infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera,
artemia, serangga, kodok, ikan hidup/mati. Sedangkan pakan buatan adalah pakan yang
bahan dasarnya juga berasal dari pakan alami. Pakan buatan umumnya berbentuk pellet
yang kadar proteinnya dapat diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan.
Dalam pemijahan ikan hias diperlukan indukan ikan jantan dan betina. Induk yang akan
digunakan harus mencukupi umur untuk dipijahkan dan sudah matang gonad (kelamin).
Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan hias dapat dilihat dari cirinya. Ciri
induk matang gonad untuk induk betina antara lain perut gendut ke arah genital dan bila
diraba terasa lembek serta halus, genital menonjol (membuka) dan bila diurut akan keluar
beberapa telur. Sedangkan induk jantan yang matang gonad dicirikan bila diurut kearah
genital akan mengeluarkan cairan sperma. Ikan hias akan mengalami matang gonad dan
dapat dipijahkan pada umur 4 – 12 bulan tergantung jenis ikannya. Calon indukan kondisi
badannya harus sehat, tidak terjangkit penyakit dan berasal dari keturunan (gen) yang baik
dan bagus. Untuk mendapatkan calon indukan adalah dengan jalan membeli, diperoleh dari
antar pembudidaya ikan hias, dari hobiis atau menghasilkannya sendiri.
Pemijahan ikanhias
Pemijahan ikan untuk proses pembuahan telurnya ada yang berlangsung secara internal
dan eksternal. Ikan hias ada yang bertelur dan ada yang beranak. Perlakuan proses
pemijahan berbeda tergantung jenis ikannya. Oleh karena itu harus disiapkan media, bahan,
alat yang diperlukan dalam proses pemijahan. Tidak semua ikan hias dapat melakukan
pemijahan secara alami. Untuk membudidayakan ikan hias yang tidak bisa memijah secara
alami dapat dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon perangsang (induced spawning)
agar bisa memijah baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping). Perlu diketahui
untuk membudidayakan ikan hias sebaiknya hindari pemijahan satu keturunan (inbreeding).
Telur akan menetas tergantung dari jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24
jam menjadi larva. Penetasan (inkubasi) telur dapat dilakukan di akuarium,kolam permanen,
corong dan happa. Dalam proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara diangkat
induk secara keseluruhan atau ada yang induknya ditinggal salah satunya. Proses
penetasan telur ada yang memerlukan aerasi dan ada yang tidak.
Telur yang sudah menjadi larva akan mulai berenang kesana-kemari. Larva ikan dapat
ditempatkan dalam akuarium, hapa, kolam bak, bak plastik, fiber glass dan kolam tanah
serta wadah lainnya.
Selama mulai menetas sampai umur ± seminggu larva tidak perlu diberi makan karena
masih membawa cadangan makanan berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu
sudah mulai diberikan makanan berupa infusoria, kutu air atau artemia, cacing sutera atau
jenis makanan lainnya baik dari pakan alami atau buatan yang ukurannya lebih kecil dari
mulut larva. Setelah ikan berukuran benih dan mulai besar pakan yang diberikan berupa
kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, ikan hidup/mati atau pellet.
Pemberian pakan yang umum dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
Kepadatan penebaran benih ikan harus disesuaikan dengan luasan media budidaya, jangan
terlalu padat atau terlalu jarang. Bila terlalu padat menyebabkan pertumbuhan ikan lambat
dan jika jarang tidak efisien penggunaan media budidaya (pemborosan).
Air yang menjadi tempat benih ikan hidup, akan mengalami penurunan kualitas yaitu air
menjadi kotor akibat sisa makanan dan kotoran ikan. Oleh karena itu diperlukan
pembersihan air (penyiponan). Caranya dengan membuka pipa pembuangan atau
menyedotnya. Air yang dibuang tidak semuanya, maksimal ¾ bagiannya. Setelah itu diisi
kembali dengan air yang sudah diendapkan sebelumnya jangan air baru. Makanya para
pembudidaya harus memiliki tendon air agar dapat melakukan penyiponan kapan saja.
Frekuensi penyiponan air semakin sering semakin baik dan paling lambat sekali seminggu.
Ikan-ikan yang terawat akan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembanga ikan
biasanya tidak seragam. Ada yang besar lebih dahulu, normal dan ada yang bantet (kontet).
Untuk itu perlu dilakukan penyortiran dan pedederan ikan. Ikan-ikan yang berukuran
seragam dikelompokkan berdasarkan ukuran agar pertumbuhannya seragam. Setelah
dilakukan pendederan ini perlu dilakukan pendederan selanjutnya. Antara anakan jantan
dan betina harus disortir dan dipisahkan untuk menghindari pemijahan dini he….supaya
pertuumbuhan ikan normal dan untuk menyiapkan calon indukan.
Lama proses pemeliharaan ikan hias sampai ikan siap jual tergantung pada jenis ikannya.
Pada umur 1-2 bulan biasanya ikan sudah berukuran 1-2 inci. Jadi dapat diukur
pertumbuhan ikan dan kapan ikan itu bisa dijual tergantung pada jenis dan ukurannya. Ikan
hias bisa dipasarkan kapan saja tergantung dari kebutuhan pembudidayanya.
Pada budidaya ikan hias, pembudidaya ada kalanya menghadapi hama dan penyakit. Hama
yang perlu ditanggulangi adalah ular, burung, katak, larva capung, keong dan yang paling
penting adalah manusia. Penyakit yang menyerang ikan hias adalah penyakit yang
disebabkan oleh bukan parasit (non parasiter) dan penyakit yang timbul karena serangan
parasit.
Penyakit yang berasal dari non-parasiter biasanya bersumber dari faktor lingkungan dan
terutama adalah makanan. Makanan yang tidak dibersihkan akan mengundang berbagai
macam penyakit. Oleh karena itu makanan yang diberikan sebelumnya harus dicuci dulu
agar bersih baru diberikan. Pemberian pakan yang berlebihan dan tidak sesuai akan
mengakibatkan adanya gejala kekurangan oksigen dan keracunan. Lingkungan yang
lainnya adalah adanya perubahan temperatur, PH dan kesadahan yng tidak sesuai ambang
batas normal. Perubahan temperatur biasanya terjadi pada saat musim pancaroba. Pada
saat inilah cupang banyak terserang penyakit. Oleh karena itu harus selalu mengontrol
keadaan air.
Penyakit parasiter disebabkan karena adanya serangan parasit pada badan ikan, insang,
lendir maupun dalam tubuh ikan itu sendiri. Parasit ini dapat berupa protozoa, cacing, udang
renik, jamur, bakteri dan virus
Pemasaran
Permintaan ikan hias masih banyak pangsa pasarnya baik untuk pangsa pasar lokal dan
ekspor. Untuk memasarkan ikan hias ini para pembudidaya bisa langsung menjual sendiri
ke konsumen atau menggunakan jasa pengepul (pengumpul) yang biasanya sudah
mempunyai jaringan yang luas dan ada juga pembeli yang langsung datang ke
pembudidaya. Ada juga yang menawarkan ke agen-agen (supplier) atau berdagang keliling.
Untuk memaksimalkan pemasaran hasil budidaya ikan hias, para pembudidaya harus bisa
membuka jaringan yang luas agar bisa mendapatkan konsumen tetap. Cara lainnya adalah
dengan melakukan usaha budidaya ikan hias dengan sistem plasma. Selain itu juga dengan
membentuk kelompok/asosiasi yang saling menguntungkan antara sesama anggotanya.
Pembudidaya juga harus mempunyai pengepul tetap yang selalu siap menampung hasil
usaha. Yang tak kalah penting adalah para pembudidaya harus aktif mencari konsumen
secara langsung baik melalui hubungan langsung ataupun melalui media komunikasi seperti
telepon dan internet. Konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah sangat penting
dilakukan untuk mencari terobosan dalam bidang pemasaran.
Budidaya ikan hias air tawar merupakan suatu komoditi yang dapat dikembangkan sebagai
sumber mata pencaharian karena modal yang diperlukan kecil, dapat memanfaatkan lahan
yang sangat terbatas dan waktu yang relatif singkat serta cara budidaya yang mudah.
Sekarang yang sangat diperlukan adalah pembinaan dari pemerintah atau instansi terkait
lainnya untuk mengembangkan potensi budidaya ikan hias diwilayah masing-masing untuk
mengangkatnya sebagai komoditi unggulan juga lapangan kerja untuk mengatasi
pengangguran.
Kabupaten dan Kota Tangerang telah banyak yang membudidayakan ikan hias air tawar
dan mempunyai penghasilan yang tinggi. Mudah-mudahan kota-kota besar lainnya di
Provinsi Baten dapat meanfaatkan peluang ini baik untuk pangsa pasar lokal maupun
ekspor.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Terima kasih Anda tetap berkunjung ke blog ikan hias ini, banyak artikel ikan hias yang telah
dishare di blog ini seperti :
IKAN HIAS BELIDA, Pembentuk Warna Batikan Ikan Hias Oskar, Potensi Ikan Hias
Menguasai Dunia serta
Cara Budidaya Ikan Hias Air Tawar dan
Tentang Ikan Hias Koi, Ikan Arwana, Berbisnis Ikan hias
dan masih tetap seputar ikan hias blogikanhias ini akan berbagi informasi diblog ini:
BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR
Kalau sudah cinta dan hobi, biasanya orang bisa berjam-berjam duduk didepan wadah
tembus pandang atau di kolam pekarangan hanya untuk memperhatikan keindahan dan
warna-warni serta goyang lenggak-lenggoknya. Untuk mendapatkannya bahkan rela
merogoh kocek jutaan sampai ratusan juta rupiah. Binatang yang dimaksud adalah ikan hias
air tawar.
Bisnis ikan hias memang memiliki prospek bisnis menggiurkan. Dengan modal yang tidak
terlalu besar dan sedikit keterampilan membudidayakannya anda dijamin dapat potensial
income dari bisnis ini. Pasarnya pun terbilang cukup mudah, terutama di kota – kota besar
seperti : Tangerang, Serang dan Cilegon, serta beberapa kota besar lain di Jabodetabek.
Alasan yang dipilih mengapa ikan hias sebagai sumber penghasilan ? karena usaha
budidaya ikan hias tidak membutuhkan lahan yang luas, memerlukan modal yang kecil dan
dapat dilakukan oleh setiap anggota keluarga juga waktu yang relatif singkat. Jenis-jenis
ikan tersebut antara lain jenis siklid, platis, lemon, cupang, black ghost, manvis, palmas,
guppy, diskus, oscar dan masih banyak lagi lainnya dengan tingkat pembudidayaan secara
tradisonal, semi intensif ataupun secara intensif dengan sarana dan prasarana yang
beragam.
Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan hias yang baik dapat dilakukan dengan selalu
menjaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari
cara budidaya ikan hias yang dilakukan. Oleh karena itu dalam kegiatan budidaya ikan hias
perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
Budidaya ikan hias dapat menggunakan wadah dari berbagai jenis selama tidak bocor.
Wadah budidaya yang sering digunakan untuk ikan hias adalah akuarium, kolam bak
semen, kolam terpal/plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang beragam. Selain itu juga
dapat dimanfaatkan barang-barang bekas yang tidak bocor dan dapat ditambal dengan
ukuran dan diameter yang beragam ukurannya. Wadah budidaya ikan sistem airnya ada
yang mengalir dan ada yang tergenang. Wadah pembudidayaan ikan hias ini terdiri dari
wadah perawatan induk, pemijahan, penetasan telur, pendederan, pembesaran dan
penampungan hasil. Tetapi wadah yang digunakan tergantung dari jenis ikan dan yang
utama adalah tergantung dari luas lahan dan modal yang dimiliki.
Sumber air untuk budidaya ikan hias antara lain berasal dari air tanah, air sungai dan air
PAM. Jenis-jenis air tersebut harus diendapkan dahulu minimal 12-24 jam sebelum dipakai
agar kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang.
Untuk membuat PH yang sesuai dengan kehidupan ikan hias dapat dilakukan dengan
memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya bila terlalu
asam/basa.
Kesadahan air menunjukkan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium dan seng.
Tingginya kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitar seperti jenis tanaman sekitar
sumber air dan mikroorgnisme. Kesadahan atau kekerasan air yang ideal untuk budidaya
ikan hias air tawar berkisar antara 70 – 100 HD
Kandungan nitrit dalam usaha budidaya ikan berasal dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut,
tanaman mati yang terdekomposisi dalam siklus nitrogen. Kandungan nitrit berpengaruh
terhadap kesehatan yang berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan ikan
Pakan Ikanhias
Pakan untuk ikan hias yang diberikan biasanya adalah pakan alami dan pakan buatan. Jenis
pakan alami yang biasa diberikan yaitu infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera,
artemia, serangga, kodok, ikan hidup/mati. Sedangkan pakan buatan adalah pakan yang
bahan dasarnya juga berasal dari pakan alami. Pakan buatan umumnya berbentuk pellet
yang kadar proteinnya dapat diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan.
Dalam pemijahan ikan hias diperlukan indukan ikan jantan dan betina. Induk yang akan
digunakan harus mencukupi umur untuk dipijahkan dan sudah matang gonad (kelamin).
Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan hias dapat dilihat dari cirinya. Ciri
induk matang gonad untuk induk betina antara lain perut gendut ke arah genital dan bila
diraba terasa lembek serta halus, genital menonjol (membuka) dan bila diurut akan keluar
beberapa telur. Sedangkan induk jantan yang matang gonad dicirikan bila diurut kearah
genital akan mengeluarkan cairan sperma. Ikan hias akan mengalami matang gonad dan
dapat dipijahkan pada umur 4 – 12 bulan tergantung jenis ikannya. Calon indukan kondisi
badannya harus sehat, tidak terjangkit penyakit dan berasal dari keturunan (gen) yang baik
dan bagus. Untuk mendapatkan calon indukan adalah dengan jalan membeli, diperoleh dari
antar pembudidaya ikan hias, dari hobiis atau menghasilkannya sendiri.
Pemijahan ikanhias
Pemijahan ikan untuk proses pembuahan telurnya ada yang berlangsung secara internal
dan eksternal. Ikan hias ada yang bertelur dan ada yang beranak. Perlakuan proses
pemijahan berbeda tergantung jenis ikannya. Oleh karena itu harus disiapkan media, bahan,
alat yang diperlukan dalam proses pemijahan. Tidak semua ikan hias dapat melakukan
pemijahan secara alami. Untuk membudidayakan ikan hias yang tidak bisa memijah secara
alami dapat dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon perangsang (induced spawning)
agar bisa memijah baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping). Perlu diketahui
untuk membudidayakan ikan hias sebaiknya hindari pemijahan satu keturunan (inbreeding).
Telur akan menetas tergantung dari jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24
jam menjadi larva. Penetasan (inkubasi) telur dapat dilakukan di akuarium,kolam permanen,
corong dan happa. Dalam proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara diangkat
induk secara keseluruhan atau ada yang induknya ditinggal salah satunya. Proses
penetasan telur ada yang memerlukan aerasi dan ada yang tidak.
Telur yang sudah menjadi larva akan mulai berenang kesana-kemari. Larva ikan dapat
ditempatkan dalam akuarium, hapa, kolam bak, bak plastik, fiber glass dan kolam tanah
serta wadah lainnya.
Selama mulai menetas sampai umur ± seminggu larva tidak perlu diberi makan karena
masih membawa cadangan makanan berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu
sudah mulai diberikan makanan berupa infusoria, kutu air atau artemia, cacing sutera atau
jenis makanan lainnya baik dari pakan alami atau buatan yang ukurannya lebih kecil dari
mulut larva. Setelah ikan berukuran benih dan mulai besar pakan yang diberikan berupa
kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, ikan hidup/mati atau pellet.
Pemberian pakan yang umum dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
Kepadatan penebaran benih ikan harus disesuaikan dengan luasan media budidaya, jangan
terlalu padat atau terlalu jarang. Bila terlalu padat menyebabkan pertumbuhan ikan lambat
dan jika jarang tidak efisien penggunaan media budidaya (pemborosan).
Air yang menjadi tempat benih ikan hidup, akan mengalami penurunan kualitas yaitu air
menjadi kotor akibat sisa makanan dan kotoran ikan. Oleh karena itu diperlukan
pembersihan air (penyiponan). Caranya dengan membuka pipa pembuangan atau
menyedotnya. Air yang dibuang tidak semuanya, maksimal ¾ bagiannya. Setelah itu diisi
kembali dengan air yang sudah diendapkan sebelumnya jangan air baru. Makanya para
pembudidaya harus memiliki tendon air agar dapat melakukan penyiponan kapan saja.
Frekuensi penyiponan air semakin sering semakin baik dan paling lambat sekali seminggu.
Ikan-ikan yang terawat akan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembanga ikan
biasanya tidak seragam. Ada yang besar lebih dahulu, normal dan ada yang bantet (kontet).
Untuk itu perlu dilakukan penyortiran dan pedederan ikan. Ikan-ikan yang berukuran
seragam dikelompokkan berdasarkan ukuran agar pertumbuhannya seragam. Setelah
dilakukan pendederan ini perlu dilakukan pendederan selanjutnya. Antara anakan jantan
dan betina harus disortir dan dipisahkan untuk menghindari pemijahan dini he….supaya
pertuumbuhan ikan normal dan untuk menyiapkan calon indukan.
Lama proses pemeliharaan ikan hias sampai ikan siap jual tergantung pada jenis ikannya.
Pada umur 1-2 bulan biasanya ikan sudah berukuran 1-2 inci. Jadi dapat diukur
pertumbuhan ikan dan kapan ikan itu bisa dijual tergantung pada jenis dan ukurannya. Ikan
hias bisa dipasarkan kapan saja tergantung dari kebutuhan pembudidayanya.
Pada budidaya ikan hias, pembudidaya ada kalanya menghadapi hama dan penyakit. Hama
yang perlu ditanggulangi adalah ular, burung, katak, larva capung, keong dan yang paling
penting adalah manusia. Penyakit yang menyerang ikan hias adalah penyakit yang
disebabkan oleh bukan parasit (non parasiter) dan penyakit yang timbul karena serangan
parasit.
Penyakit yang berasal dari non-parasiter biasanya bersumber dari faktor lingkungan dan
terutama adalah makanan. Makanan yang tidak dibersihkan akan mengundang berbagai
macam penyakit. Oleh karena itu makanan yang diberikan sebelumnya harus dicuci dulu
agar bersih baru diberikan. Pemberian pakan yang berlebihan dan tidak sesuai akan
mengakibatkan adanya gejala kekurangan oksigen dan keracunan. Lingkungan yang
lainnya adalah adanya perubahan temperatur, PH dan kesadahan yng tidak sesuai ambang
batas normal. Perubahan temperatur biasanya terjadi pada saat musim pancaroba. Pada
saat inilah cupang banyak terserang penyakit. Oleh karena itu harus selalu mengontrol
keadaan air.
Penyakit parasiter disebabkan karena adanya serangan parasit pada badan ikan, insang,
lendir maupun dalam tubuh ikan itu sendiri. Parasit ini dapat berupa protozoa, cacing, udang
renik, jamur, bakteri dan virus
Pemasaran
Permintaan ikan hias masih banyak pangsa pasarnya baik untuk pangsa pasar lokal dan
ekspor. Untuk memasarkan ikan hias ini para pembudidaya bisa langsung menjual sendiri
ke konsumen atau menggunakan jasa pengepul (pengumpul) yang biasanya sudah
mempunyai jaringan yang luas dan ada juga pembeli yang langsung datang ke
pembudidaya. Ada juga yang menawarkan ke agen-agen (supplier) atau berdagang keliling.
Untuk memaksimalkan pemasaran hasil budidaya ikan hias, para pembudidaya harus bisa
membuka jaringan yang luas agar bisa mendapatkan konsumen tetap. Cara lainnya adalah
dengan melakukan usaha budidaya ikan hias dengan sistem plasma. Selain itu juga dengan
membentuk kelompok/asosiasi yang saling menguntungkan antara sesama anggotanya.
Pembudidaya juga harus mempunyai pengepul tetap yang selalu siap menampung hasil
usaha. Yang tak kalah penting adalah para pembudidaya harus aktif mencari konsumen
secara langsung baik melalui hubungan langsung ataupun melalui media komunikasi seperti
telepon dan internet. Konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah sangat penting
dilakukan untuk mencari terobosan dalam bidang pemasaran.
Budidaya ikan hias air tawar merupakan suatu komoditi yang dapat dikembangkan sebagai
sumber mata pencaharian karena modal yang diperlukan kecil, dapat memanfaatkan lahan
yang sangat terbatas dan waktu yang relatif singkat serta cara budidaya yang mudah.
Sekarang yang sangat diperlukan adalah pembinaan dari pemerintah atau instansi terkait
lainnya untuk mengembangkan potensi budidaya ikan hias diwilayah masing-masing untuk
mengangkatnya sebagai komoditi unggulan juga lapangan kerja untuk mengatasi
pengangguran.
Kabupaten dan Kota Tangerang telah banyak yang membudidayakan ikan hias air tawar
dan mempunyai penghasilan yang tinggi. Mudah-mudahan kota-kota besar lainnya di
Provinsi Baten dapat meanfaatkan peluang ini baik untuk pangsa pasar lokal maupun
ekspor.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Home
budidaya
hewan
o Ikan
o hewan peliharaan
Tanaman
o Tanaman Hias
o Tanaman Pangan
o Tanaman Perkebunan
Kesehatan
Info
Jika dibandingkan dengan budidaya ikan konsumsi pemeliharaanya hampir sama sedangkan masalah
penjualan biasanya ikan konsumsi dihargai dengan sistem kiloan, ikan hias dihargai dengan sistem
per ekor, dengan demikian bisnis budidaya ikan konsumsi lebih menekankan kuantitas, sehingga
memerlukan lahan yang luas dan sarana yang lebih banyak.
Hasil budidaya Ikan hias lebih menekankan kualitas sehingga bisa dilakukan di lahan sempit dan bisa
dilakukan sebagai usaha sampingan. Jika tidak memiliki kolam yang luas, budidaya ikan hias bisa
dilakukan di dalam akuarium atau bak semen yang cukup kecil. Jika lahan yang tersedia cukup kecil,
kita harus lebih selektif dalam memelihara ikan hias. Ikan-ikan hias yang dipelihara cukup yang
berkualitas bagus sedangkan yang berkualitas kurang bagus harus segera diafkir karena memakan
tempat.
Ada beraneka ragam Ikan Hias Bernilai ekonomi cukup tinggi antara lain ikan Koi, Manfish, Koki,
Niasa, Redfin, Lemon, Komet, Sumatra barb, Black Ghost , Aligator, Arwana dan ikan hias jenis
lainnya. Ikan-ikan hias tersebut merupakan ikan hias yang biasa dicari penghobi dan dibudidayakan
petani ikan.
Salah satu alasan mengapa budidaya ikan hias dipilih selain memiliki nilai jual yang tinggi, proses
pemijahan dan perawatan benih tidak terlalu membutuhkan modal yang besar dan usaha
pembenihan/dibudidayakan ikan hias tersebut masih di didaerah tertentu saja sehingga masih
memiliki potensi yang luas. Karena suka terkadang penggemar ikan hias bersedia mengeluarkan
uang hingga jutaan rupiah untuk memiliki seekor ikan hias yang diidam-idamkannya.
Hal inilah yang terkadang membuat harga ikan hias melambung tinggi. Selain faktor kesukaan faktor
keindahan ikan hias juga turut andil dalam menentukan harga. Secara umum ikan hias yang memiliki
bentuk, warna, corak yang indah akan berharga cukup mahal. Di sinilah letak kunci keberhasilan budi
daya ikan hias, menghasilkan ikan-ikan yang indah dan berkualitas bagus.
Keberadaan ikan hias sendiri saat ini tidak lagi sebagai hiburan atau hobi semata tetapi telah
berkembang menjadi objek yang dimanfaatkan bagi kepentingan dunia pendidikan, penelitian,
medis maupun keperluan konservasi alam. Sampai saat ini ikan hias air tawar merupakan salah satu
jenis komoditas ekspor nonmigas bidang perikanan yang mampu menyumbang devisa negara yang
cukup besar. Dengan kekayaan ikan hias yang berlimpah maka peluang Indonesia sebagai
pengekspor komodit
Usaha budidaya ikan hias merupakan salah satu usaha yang memberikan alternatif sumber
penghasilan untuk meningkatkan pendapatan petani/pengusaha ikan hias. Usaha budidaya ikan hias
cukup prospek dikembangkan. Hal ini disebabkan dalam budidaya ikan hias memiliki keunggulan-
keunggulan sebagai berikut :
* Teknologinya mudah diserap dan diterapkan, karena teknologi yang digunakan cukup sederhana
* Budi daya Ikan Hias Dapat diusahakan skala rumah tangga/ usaha kecil, tidak membutuhkan lahan
yang luas
* Perputaran modal cepat, dapat dipanen dalam jangka waktu yang singkat.
Salah satu contoh peternak ikan hias yang cukup sukses adalah Peternak ikan hias di Kota Bekasi,
saat ini mulai mendapat pesanan dari luar negeri seperti Jepang dan Inggris, sedangkan ikan hias
yang diminati adalah ikan air tawar jenis tetra, botiya dan zebra. Seorang peternak ikan hias, di Rawa
Lumbu, Kota Bekasi, Miskun, mengatakan, permintaan ikan hias mulai datang dari pembeli luar
negeri dan baru-baru ini ia telah mengirim sebanyak 10 box ikan ke Jepang.P emasaran ikan hias
hingga keluar negeri itu berawal dari ketertarikan peminat ikan dari luar negeri dengan keindahan
ikan yang dibudidayakan di Bekasi serta harganya yang relatif murah. Upaya budidaya ikan hias
tersebut telah mampu meningkatkan ekonomi warga setempat dan bahkan Bekasi mulai dikenal
sebagai pemasok ikan hias berkualitas.
Contoh lain adalah Kelompok Tani Mina Makmur dibentuk oleh Dinas Perikanan Dati I Kabupaten
Tulungagung yang beranggotakan pembudidaya ikan hias dan sejenisnya di Desa Bendiljati
Wetan.Pemilik usaha pembenihan dan budidaya ini pada awal mendirikan usahanya memanfaatkan
2 petak kolam yang ada, dari hasil keuntungannya pemilik menambahkan modal untuk membuat
kolam dibelakang dan depan rumahnya, sekarang memiliki 40 petak kolam disekitar rumah dan
dilokasi lain 45 petak kolam dengan luas lahan seluruhnya 3 ha. Perkembangan budidaya ikan hias ini
semakin hari semakin meningkat mengingat usaha tersebut dijadikan sebagai mata pencaharian
pokok yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Lain lagi cerita kesuksesan Kelompok Tani Sangkuriang Koi Breeder, Kelompok Tani yang memiliki
sekretariat di Jln. Sangkuriang No. 1 RT 7 RW 5 Kel. Cipageran, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Kelompok tani yang merupakan kumpulan Petani Ikan Hias Koi ini memiliki latar belakang
keprihatinan pendirinya melihat peternak ikan koi Jawa Barat yang kurang maju. Padahal ikan koi
blitar yang terkenal unggul di Indonesia saat ini, benihnya berasal dari Jawa Barat. Setelah melewati
proses yang panjang kini Sangkuriang Koi Breeder memperoleh peringkat dua dalam lomba Ikan Koi
tingkat internasional di Tangerang Februari 2009. Kejuaraan ini merupakan kejuaraan Koi bertaraf
Internasional yang kebetulan dilaksanakan di Indonesia.
Menurut Ule, Pendiri Kelompok Tani Sangkuriang Koi Breeder budi daya ikan koi memiliki prospek
yang menguntungkan karena pasarnya banyak dan tidak terbatas. Selain itu, penjualan ikan koi
relatif stabil jika dibandingkan dengan ikan louhan yang hanya booming sesaat. Demikian pula,
perawatannya juga relatif murah dibandingkan ikan arwana. Setiap bulan kelompok tani yang
dikelola Ule bisa menghasilkan keuntungan minimal Rp 15 juta
Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di
Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia.
Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan
ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang
berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live
bearer), misalnya:
1. Induk Jantan
1. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi
sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
2. Tubuhnya rampaing.
5. Kepalanya besar.
2. Induk Betina
1. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
2. Tubuhnya gemuk
1. Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
4. Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan,
diberikan secukupnya.
4. TEKNIK PEMIJAHAN
1. Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung
serta mempunyai warna yang indah.
2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun
apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak
tersendiri sepasang-sepasang.
3. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat
diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
5. PERAWATAN BENIH
1. Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning
telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah
disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
2. Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah
mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
3. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar
dll.
4. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat
menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
5. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat
menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara
disiphon, ai