NGAWI)
SKRIPSI
Oleh :
ROHIB NASROH
NIM 33010170118
FAKULTAS SYARI’AH
2023
1
2
TANGGUNG JAWAB IBU TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF
NGAWI)
SKRIPSI
Oleh :
ROHIB NASROH
NIM 33010170118
FAKULTAS SYARI’AH
3
2023
NOTA PEMBIMBING
Kepada Yth.,
Di – Tempat
Disampaikan dengan hormat setelah dilaksanakan bimbingan arahan dan koreksi, maka
naskah skripsi mahasiswa:
Nim : 33030170118
Fakultas : Syari’ah
Dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah UIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang
munaqasyah.
Demikian nota pembimbing ini dibuat untuk menjadi perhatian dan digunakan
sebagaimana mestinya.
Pembimbing
4
NIP.196701151998032002
5
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
NIM : 33030170118
Fakultas : Syari’ah
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya seni sendiri, bukan
jiplakan dari tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini juga
diperbolehkan untuk dipublikasikan di Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN)
Salatiga.
Materai 10.000
Rohib Nasroh
NIM : 33030170118
i
MOTTO
“ Jika kamu merasa berada pada titik tumpul pada saat ini, yakinlah, bahwa Allah
sudah mempersiapkal hal terbesar di depan matamu”
ii
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat serta karunia dalam kehidupan.
2. Ibuku, Ibu Dwi Jarwati. Sosok yang telah melahirkanku
3. Ibuku, Ibu Dwi Jarwati. Sosok yang telah memberikan kasih sayang tulusnya dalam
merawatku.
4. Ibuku, Ibu Dwi Jarwati. Sosok yang selalu mendoakanku di setiap akhir sholatnya.
5. Bapakku. Bapak Thohari Sulaiman. Sosok yang mampu menjadi rumah untuk
pulang, teman untuk bercerita dan sahabat terbaik untuk berdiskusi.
6. Keluarga Besar Simbah Sastro & Warsini yang selalu menjadi sumber motivasiku
untuk tetap hidup dan menyelesaikan apa yang menjadi tanggungjawabku,
sekaligus menjadi alasanku untuk selalu bisa Bahagia. Semoga diberikan rizki
barokah, ilmu manfaat dan kelancaran dalam segala hal.
7. Keluarga Kyai Abdul Aziz yang mampu membimbing ilmu agama.
8. Kepada Ibu Dr. Hj. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah
senantiasa membimbing, memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
9. Kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga
10. Kepada Fakultas Syari’ah UIN Salatiga
11. Kepada Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syari’ah Zubair
Umar Al-Jaelani (ZUJ) yang telah mempertemukan saya dengan sahabat-sahabati
berproses di dalamnya.
iii
12. Kepada teman-teman Hukum Keluarga Islam Angkatan 2017
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa proses pembuatan skripsi ini tidaklah mudah dan penuh
kendala. Sehingga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis
dengan rendah hati mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini dan memberikan manfaat bagi khalayak
umum.
Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak sehingga pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhwy, M.Ag, selaku Rektor UIN Salatiga
beserta Jajarannya yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
menempuh Pendidikan di UIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. IIya Muchsin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN
Salatiga berserta Jajarannya yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian dan menyelesaikan tugas akhir skripsi.
iv
3. Bapak Yahya, S.Ag., M.H.I., selaku Ketua program Studi Hukum
Keluarga Islam yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis
selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.
4. Ibu Dr. Hj. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi saya
yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan segala
arahan dan bimbingan selama penyelesaian tugas akhir skripsi.
Semoga Allah SWT dengan ridho-Nya membalas kebaikan dengan pahala yang
berlipat ganda. Dengan segala kekurangan, besar harapan penulis agar skripsi ini dapat
memberikan manfaat pengetahuan bagi penulis pribadi maupun pembacanya. Semoga
Allah SWT senantiasa membimbing dan membersamai disetiap langkah.
Rohib Nasroh
(33010170118)
v
ABSTRAK
vi
memindahkan atau menggadaikannya kecuali karena keperluan yang
mendesak jika kepentingan dan keselamatan anak itu menghendaki atau
suatu yang tidak dapat dihindarkan lagi”. Ayat (2) menyatakan bahwa “Ibu
bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan dan
kelalaian dari tanggung jawab pada ayat (1)”.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
NOTA PEMBIMBING.................................................................................... ii
PENGESAHAN................................................................................................ iv
MOTTO............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN............................................................................................. vi
ABSTRAK........................................................................................................ viii
TRANSLITE ARAB………………………………………………………… ix
DAFTAR ISI..................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
F. Telaah Pustaka…………………………………………........................ 8
G. Kerangka Teoiritik………………………………………………......... 9
H. Metode Penelitian…………………………………………………….. 10
vii
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TANGGUNG JAWAB IBU TERHADAP
ANAK DALAM SINGLE PARENT MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM
……………………………………………………………………………..… 19
A. Tanggung Jawab Ibu Terhadap Anak Dalam Single Parent Menurut Kompilasi
Hukum Islam ......................................................................
1. Tanggung Jawab......................................................................
2. Hak dan Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak......................
B. Tinjauan Umum Tentang Tanggung Jawab Ibu Terhadap Anak Dalam Single Parent
Menurut Hukum Islam..............................................................
1. Hadhanah Dalam Islam.............................................................
2. Kewajiban Orang Tua Terhadap Tumbuhnya Anak.................
BAB III TANGGUNG JAWAB IBU TERHADAP ANAK DI KECAMATAN
WIDODAREN KABUPATEN NGAWI………………………………….. 36
A. Kesimpulan.....................................................................................
viii
59
B. Saran................................................................................................
60
Huruf
Arab Nama Huruf latin Keterangan
ix
ظ Ẓā' Ẓ Zet dengan titik dibawah
ع 'Ain ...ʻ... Koma terbalik diatas
غ Gayn G Ge
ف Fā' F Ef
ق Qāf Q Qi
ك Kāf K Ka
ل Lām L El
م Mîm M Em
ن Nūn N En
و Waw W We
ه Hā' H Ha
ء Hamzah ...’... Apostrof
ي Yā' Y Ye
ِهَبُةDitulis Hibah
ِج ْز َيٌةditulis jizyah
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap
ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis
dengan h:
x
3. Bila tā` marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah dan dammah ditulis:
4. Vokal Pendek
5. Vokal Panjang
6. Vokal Rangkap
1. Fathah + ya’ mati ditulis Ai
7. Vocal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
xi
َٔأَاْنُتْم ditulis a’antum
َأِع َّد ْت ditulis u’iddat
9. Huruf Besar
Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan dengan Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD)
10. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan ialah ikatan lahir batin
antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan bertujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan
yang Maha Esa. Oleh karena itu, pengertian perkawinan dalam ajaran agama islam
bahwa perkawinan akad yang sangat kuat (mitsaqan ghalidhan) untuk menaati
memperoleh keturunan yang sah merupakan tujuan pokok dari suatu perkawinan.
agar selalu berdo’a supaya dianugrahi putra/putri yang menjadi mutiara dari
istrinya.2
perkawinan. Karena pada hakikatnya anak merupakan anugrah dari Tuhan yang
diberikan kepada manusia atas pasangan suami istri yang sudah menikah yang harus
1
Ali Zainuddin, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Cet.I,(Jakarta: Sinar Grafika,2006), hlm 7
2
Latif Syarifuddin, Hukum Perkawinan di Indonesia (Buku 1 dan Cet.I), (Watampone: CV
Berkah Utami,2010), hlm 25
1
dijaga, dirawat dan dibina sebaik-baiknya, agar anak dapat berkembang dengan baik
Oleh karena itu orang tua harus bertanggung jawab atas segala pemeliharaan
semua hak yang melekat pada anak. Anak wajib dilindungi agar mereka tidak
menjadi korban tindakan siapa saja (individu atau kelompok, organisasi swasta
ataupun pemerintah) baik secara langsung ataupun tidak tidk langsung. Yang
dimaksud dengan korban adalah mereka yang menderita kerugian (mental, fisik, dan
sosial) karena tindakan yang pasif, atau tindakan yang aktif dari orang lain atau
kelompok (swasta atau pemerintah) baik langsung ataupun tidak langsung. Pada
hakikatnya anak tidak dapat melindungi diri sendiri dri berbagai tindakan yang
menimbulkan kerugian mental, fisik dan sosial dalam berbagai bidang kehidupan
dirinya, mengingat situasi dan kondisinya anak perlu mendapat perlindungan agar
dalam Hukum Keluarga Islam Indonesia dan /atau Hukum Perkawinan Islam
Indonesia. Istilah yang ditemukan adalah pemeliharan dan pendidikan anak dalam
dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), sama dengan istilah hadhanah dalam fikih.
memelihara dan mendidik anak hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri.
3
Maidin Gultom, “Perlindungan Hukum Terhadap Anak dan Perempuan”, (Bandung: PT Refika
Aditama,2012), hlm 69
2
Dalam Islam, tanggung jawab dikenal dengan istilah Mas’uliyah. Mas’uliyah
merupakan prinsip yang menuntut hak dan kewajiban seorang supaya senantiasa
berwaspada dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan karena mereka akan
Mengingat single parent merupakan fenomena yang terjadi di kota kecil dan
Besar, yang menghasilkan pandangan baru dalam sebuh struktur keluarga. Keluarga
orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri dari salah satu
Perubahan hidup yang tiba-tiba mengahruskan wanita satu-satunya orang yang yang
bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarga. Menjalani peran sebagai orang tua
masalah, sebab seseorang yang semula hanya berperan sebagai ibu rumah tangga
matang.4
mencari nafkah keluarga, dilakukan sendiri. Dalam posisi ini, seorang wanita
4
Syamsuddin AB, Cahaya Hidup Pengasuhan Keluarga, (Ponorogo Jawa Timur: Wade
Group,2018), hlm 8
3
diharuskan untuk bias berperan ganda, menjadi ibu sekaligus ayah bagi anak-
anak-anak, juga ia harus menjadi tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah.
Semua ini bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika dialami kaum perempuan yang
manja, kurang tangguh, dan sangat bergantung pada orang lain. Terlebih ketika
sebelumnya ia sama sekali tidak terbiasa menjalani kehidupan berat, karena selama
ini sudah terpenuhi oleh suaminya ketika masih bersama. Tentunya sangat berat
menjadi seorang single parent jika kita lihat dari tugas-tugas yang harus dilakukan
seorang diri.
Melakukan berbagai tugas yang semula dilakukan berdua akan membuat ibu
single parent mengalami kelebihan tugas dan tentunya hal tersebut merupakan suatu
masalah dalam kehidupan pribadi ibu single parent tersebut. Tak terkecuali,
gambaran umum di atas serupa dengan apa yang diamati oleh peneliti di Kecamatan
janda akan mengalami permasalahan ekonomi yang jauh berkurang dari pada saat
masih bersama pasangan, kemudian bagi mereka yang ekonominya rendah maka
memiliki pasangan.5
Ngawi, 15.387 perkara dan didominasi oleh perkara cerai gugat. Dan untuk wilayah
5
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan,(Jakarta: Erlangga,1980), hlm 361
4
Widodaren terdapat 172 cerai gugat dari jumlah pernikahan 589 pada tahun 2019
dan di tahun 2021 terdapat 102 ceari gugat dari jumlah pernikahan 555.6
Widodaren Kabupaten Ngawi, bahwa penyebab mereka menjadi ibu single parent
adalah karena perceraian gugat atau suami mereka meninggal dunia, dan hal yang
memberatkan bagi ibu single parent adalah membesarkan anak termasuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarga yang harus mencari uang untuk menafkahi keluarganya
“Tanggung Jawab Ibu Terhadap Anak Dalam Perspektif Kompilasi Hukum Islam
(Studi Single Parent di Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi)”. Dalam hal ini
peneliti akan melakukan galian informasi secara faktual melalui penelitian yang
B. Rumusan Masalah
memenuhi kebutuhan?
5
C. Tujuan Penelitian
memenuhi kebutuhannya.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Masyarakat
2002.
b. Bagi peneliti
6
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat menambah wawasan
2002.
E. Penegasan Istilah
1. Tanggung Jawab
7
F. Telaah Pustaka
Adapun telaah pustaka yang bisa dikaitkan dengan penelitian ini adalah:
Bone”. Penelitian ini memberikan hasil rasa kesepian serta kebutuhan seksual
yang tidak terpenuhi akibat ditinggal suami dan dipandang rendah dimata
Keluarga Islam, Fakultas Syari’ah dan Hukum Islam, Institut Agama Islam
Negeri Bone, dengan Judul “Hak dan Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak
Jo.UU No.16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan dan UU No.35 Tahun 2014)”.
Penelitian ini memberikan hasil setiap orang tua yang bercerai harus
membuat sanksi untuk para orang tua yang tidak bertanggung jawab terhadap
8
Khaerun Rijal, “Problematika Single Parent Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga di Desa
Sengenpalie Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone”, (Makassar: Universitas Islam Negeri Alauudin,
2019), hlm 83
9
Nasrah, “Hak dan Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak Setelah Putusnya Perkawinan(Studi
Komparatif Antara UU No.1 Tahun 1974 Jo. UU No.16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan dan UU No.35
Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak)”, (Bone: Institut Agama Islam Negeri,2020), hlm 62-63
8
Ketiga, skripsi dari Faisal Syahputra, Tahun 2020, Progam Studi
dorongan orang tua dan para orang tua tidak melaksanakan kewajiban
dewasa masa kini terhadap kebutuhan rumah tangga yang dilakukan oleh ibu
G. Kerangka Teotitik
10
Faisal Syahputra, “Kewajiban Orang Tua Memberikan Pendidikan Bagi Anak Berdasarkan
Kompilasi Hukum Islam(Studi Kasus Keluarga Nelayan di Desa Pantai Cermin Kanan Kecamatan
Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)”, (Sumatera Utara: Universitas Islam Negeri, 2020), hlm 69
9
a. kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka
sebaik-baiknya.
b. Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku
sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri, kewajiban mana yang
tanggung jawab ibu telah diatur dalam Pasal 106 yang menyatakan :
H. Metode Penelitian
penulisan hukum.
11
Kompilasi Hukum Islam, pasal 106
10
Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut untuk
penelitian merupakan metode berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara baik
1. Jenis Penelitian
dalam artian yang nyata, atau dapat dikatakan melihat, meniliti bagaimana
2. Kehadiran Peneliti
lapangan.
12
Musdalifah,”Tinjauan Hukum Pelaksanaan Fungsi dan Tugas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
dalam Pengawasan Hubungan Kerja di Kabupaten Pangkep”, (Makassar: Universitas Hasanuddin,2017),
hlm 50
13
Yuni astuti, “Analisa Hukum Islam Terhadap Peran Dinas Sosial Kota Bandar Lampung
dalam Memelihara Anak Terlantar”, (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan,2017), hlm 22
14
Sumarti Suryabrata, Metodologi Penelitian,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,1995), hlm 151
11
3. Lokasi Penelitian
4. Sumber Data
sebagai berikut:
a. Data Primer
Widodaren.
b. Data Sekunder
c. Data Tersier
diperoleh dari sumber penunjuk atau penjelas seperti kamus hukum dan
ensiklopedia.
penelitian adalah:
12
a. Wawancara
anak di Widodaren.
b. Observasi
c. Dokumentasi
15
Surahman, M.Kes, Mochammmad Rochmad, S.K, drs. Sudibyo Supardi, Phd, Apt,
Metodologi Penelitian, (Jakarata: Kementerian Republik Indonesia,2016), hlm 149
16
Dr. Sigit Sapto Nugroho, S.H., M.Hum, Anik Tri Haryani, S.H., M.Hum, Farchani, S.H., M.H,
Metodologi Riset Hukum (Palur Wetan: Oase Pustaka,2020), hlm 78
17
Prof. Ma’ruf Abdullah, M.Si, Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2015), hlm 225
13
bukti dalam memeperkuat penelitian, berupa dokumentasi foto, rekaman
6. Analisis Data
a. Redaksi Data
b. Penyajian Data
c. Penarikan Kesimpulan
14
kecocokannya melalui check dan crosscheck.
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain,
diluar itu untuk keperluan pengecekan atau suatu pembanding terhadap data itu
sendiri. Secara garis besar triangulasi ada 3 yaitu triangulasi sumber, teknik, dan
waktu.18
8. Tahap-Tahap Penelitian
deskriptif atau uraian. Tujuannya adalah untuk menjelaskan obyek yang relevan
18
Lexy J. Moeloeng, Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2021), hlm 330
15
menetapkan focus penelitian, dan hal-hal lain yang diperlukan sebelum
melakukan penelitian.
b. Tahap Lapangan
Yakni ketika semua data telah terkumpul dan dirasa cukup, maka tahap
diteliti.
I. Sistematika Penulisan
penelitian ini, merupakan urutan yang membahas nan demi bab dan sub-
babnya. Penulis menggunakan pokok bahasan yang terdiri dari lima bab dan
tiga bab terdiri dari sub-bab sebagai perinci. Adapun sistematika penulisan
sebagai berikut:
Bab I yang berisi Pendahuluan untuk menjalaskan secara umum tentang arah
penelitian dilakukan. Dengan ini pembaca dapat mengetahui konteks atau latar
16
ibu single parent terhadap anak dalam memenuhi kebutuhannya di kehidupan
BAB II Berisi uraian kajian pustaka atau gambaran umum yang terdiri kajian
BAB III Berisi mengenai uraian hasil penelitian yang berkaitan dengan
Tanggung Jawab Ibu Terhadap Anak Perspektif KHI (Studi Single Parent di
penelitian yang dikemukakan pada bab tiga terkait dengan Tanggung Jawab
Kabupaten Ngawi). Dengan ini, bab ini akan menunjukan bagaimana tujuan
implikasi dan tindak lanjut penelitian, serta saran-saran atau rekomendasi yang
17
BAB II
18
A. Tinjauan Umum Tentang Tanggung Jawab Ibu Terhadap Anak Dalam Single
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan
yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
sangat penting di dalam hukum perlindungan. Dalam kasus pelanggaran hak, diperlukan
kehati-hatian dalam menganalisis siapa yang bertanggung jawab dan seberapa jauh
ialah prinsip yang menuntut seorang senantiasa bertanggung jawab atas apa yang
dilakukan karena mereka akan diperiksa dan dipersoalkan bukan sekadar di dunia malah
di hari pembalasan. Tanggung jawab meliputi beberapa aspek, yakni: tanggung jawab
(mas’uliyah al-daulah) tanggung jawab ini berkaitan dengan baitul mal. 20 Manusia
anak demi terciptanya kesejahteraan anak untuk masa depan dalam pendidikan dan lain
sebagainya. Tanggung jawab disini bukan tangung jawab orang tua secara lengkap
adanya ayah dan ibu, melainkan tanggung jawab seorang ibu atau single parent yang
19
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Grasindo,2000), hlm 59
20
Abd. Shomad, Hukum Islam, (Jakarta: Kencana,2010), hlm 78
19
diakibatkan dari perceraian seorang ayah dan ibu atau meninggalnya ayah terhadap
bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk suatu perbuatannya dan
menyadari bahwa anak memerlukan bimbingan dan kasih sayang dalam menjalani
kehidupan.
َو ْلَيْخ َش ٱَّلِذ يَن َلْو َتَر ُك و۟ا ِم ْن َخ ْلِفِهْم ُذ ِّر َّيًة ِض َٰع ًفا َخ اُفو۟ا َع َلْيِهْم َفْلَيَّتُقو۟ا ٱَهَّلل َو ْلَيُقوُلو۟ا َقْو اًل َسِد يًد ا
Yang artinya, “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya
mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir
terhadap kesejahteraanya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah,
dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”. Dalam surat an-nisa’
Dalam Undang-undang perkawinan mengatur hak dan kewajiban orang tua dan
anak dalam bab X pasal 46, mempunyai dua ayat yang menyatakan: ayat (1). Anak
wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik. Ayat (2). Jika
anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya, orang tua dan
keluarga dalam garis lurus ke atas apabila mereka itu memerlukan bantuannya. 21
21
Undang-undang Perkawinan No.1 Tahun 1974, Pasal 46.
20
(1) Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-
baiknya.
(2) Kewajiban orang tua yang dimaksud, dalam ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak
itu kawin atau dapat berdiri sendiri, kewajiban mana berlaku terus meskipun
Kemudian pengaturan mengenai hak anak dalam hukum nasional kita salah
hidup, tumbuh, berkembang, dan berpatisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan
demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera”.
Sedangkan dalam pasal 105 Kompilasi Hukum Islam, dalam adanya terjadinya
perceraian, menyatakan sebagai berikut: (a). pemeliharaan anak yang belum mumayyiz
atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya; (b). pemeliharaan anak yang sudah
mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih diantara ayah atau ibunya sebagai
Selain itu terdapat dalam pasal 26 ayat (1) UU No.23 Tahun 2003 Tentang
22
Subekti dan Tjitrosudibio,”Kitab Undang-Undang Hukum Perdata”, (cet. 41; Jakarta: Balai
21
“Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk”
b. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; dan
Dengan banyaknya hak yang melekat pada anak, harusnya tingkat keseimbangan
kesejahteraan pada anak juga tercapai. Akan tetapi sangat ironis, ketika masih banyak
anak yang terlantar dan tidak diurus sama orang tuanya, masih banyaknya dijalan-jalan
terdapat pengemis anak yang disebabkan akibat perceraian dari kedua orang tuanya,
yang seharusnya mereka masih dalam perlindungan orang tuanya, baik kedua orang
tunya bercerai atau tidak bercerai, akan tetapi hak anak tetap sama dan tidak terkurang
Menurut hukum Islam, yang berkewajiban memberi nafkah adalah ayah, karena
keturunan langsung dari ayah dan sudah sepantasnya dan sewajarnya diberi nafkah.
Perceraian tidak mengakibatkan putusnya hubungan darah antara orang tua dan
anak. Tidak juga membebaskan orang tua dari tanggung jawabnya, terutama tugas ayah
memberi nafkah. Kewajiban memberi nafkah itu berlangsung terus, baik selama masih
dalam perkawinan maupun setelah perceraian putus karena perceraian di dalam al-
24
Undang-Undang Perlindungan Anak(Yogyakarta: Pustaka Mahardika, 2017), hlm 82
22
Dalam hukum Islam, tidak ada alasan bagi ayah untuk tidak menafkahi anak.
ekonomi, bukanlah suatu alasan untuk tidak memberi nafkah pada anaknya selama ia
sanggup berusaha dan sehat secara fisik maupun mental. Tidak berarti kemudian ayah
yang tidak mau berusaha tersebut bisa lepas tangan dari tanggung jawabnya. Alasan
susah untuk mendapat pekerjaanlah yang seringkali dijadikan tameng oleh suami atau
ayah untuk tidak memberi nafkah pada anaknya. Tetapi hukum Islam tidak bisa
tanggung jawab memberi nafkah, kecuali secara fisik tidak memungkinkan untuk
bekerja.
sebuah akibat perceraian. Dalam pemeliharaan anak yang diatur Kompilasi Hukum
a. anak yang belum mumayyiz mendapatkan hadhanah dari ibunya, kecuali bila ibunya
meninggal dunia, maka kedudukannya digantikan oleh wanita-wanita dalam garis lurus
ke atas dari ibunya, ayah, wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ayah, saudara
perempuan dari anak yang bersangkutan, wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis
b. anak yang mumayyiz berhak memilih untuk mendapatkan hadhanah dari ayah atau
ibunya.
c. apabila pemegang hadhanah ternyata tidak dapat menjamin keselamatan jasmani dan
rohani anak, meskipun biaya nafkah dan hadhanah telah dicukupi, maka atas permintaan
23
kerabat yang bersangkutan Pengadilan Agama dapat memindahkan hak hadhanah
d. semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggung jawab ayah menurut
biaya untuk pemeliharaan dan pendidikan anak-anak yang tidak turut padanya.25
Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang memisahkan antara
ibu dan anaknya, maka Allah akan memisahkan dia dan orang-orang yang dikasihinya
kelak pada hari kiamat”.26 Hadis ini merupakan peringatan yang keras terhadap orang
yang bermaksud akan memisahkan atau menarik anak dari tangan ibunya dalam periode
Namun jika ibu tidak memenuhi persyaratan atau meninggal dunia, maka
2. Ayah
25
Kompilasi Hukum Islam (KHI), pasal 156.
26
Zakariya Ahmad Al Barry, Hukum Anak-Anak Dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,1997),
hlm 53
24
4. Saudara perempuan dari anak yang bersangkutan
maka diperlukan adanya beberapa syarat yang harus terpenuhi bagi pemegang hdhanah,
Kewajiban memberi nafkah itu timbul karena didasarkan pada adanya hubungan
kekeluargaan, seperti hubungan orang tua dan anak. Tapi kedudukan anak sebagai
perhiasan kehidupan dunia dan buah hati, kadang kala hanya sekedar untuk dibangga-
banggakan saja. Oleh karena itu al-Qur’an mengingatkan bahwa kehadiran anak dalam
kehidupan manusia merupakan cobaan. Allah SWT memberi karunia seorang anak bagi
pasangan suami-istri dengan maksud bukan untuk disia-siakan, melainkan untuk dijaga
dan dilindungi. Di pundak kedua orang tua tanggung jawab anak terletak, seperti
Dalam perbedaan tanggung jawab sebagai seorang tua tunggal atau single
parent yang disebabkan percerain hidup ialah sebagaimana kedua orang tua yang
kompilasi hukum islam, yang tidak mendapatkan hak waris, karna adanya harta gono-
27
Abun Bunyamin, Hadhanah dan Problematikanya: Suatu Analisa Terhadap Pemegang
Hadhanah dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Anak, Mimbar Hukum No. 46. 2019, hlm 32
28
Ibid, hlm 28.
25
gini. Sedangkan perceraian mati ialah seorang single parent mendapatkan hak waris
seperempat bagian bila pewaris tidak meninggalkan anak, dan bila pewaris
Single parent menurut kamus kata serapan dari kata single dan parent. Single
adalah satu, tunggal tidak ganda. Sedangkan parent adalah orang tua. Secara umum
single parent adalah orang tua tunggal. Secara harfiyahnya orang tua tunggal adalah
orang tua yang mengasuh, menafkahi, membesarkan anaknya tanpa pasangan, bisa
lelaki atau perempuan dalam status apapun itu baik sebab kematian pasangan, bercerai
Menurut Hurlock pengertian single parent adalah orang tua yang telah menduda
atau menjanda baik bapak atau ibu, mengasumsikan tanggung jawab untuk memelihara
anak-anak setelah kematian pasangannya, perceraian atau anak di luar nikah. Menurut
Greenberg single parent merupakan sebuah konsep yang dapat diartikan ketika sebuah
keluarga yang tidak memiliki salah satu orang tua, baik ayah maupun ibu yang
Memberikan pola asuh yang baik terhadap anak adalah kewajiban setiap orang
tua tidak terkecuali ayah maupun ibu sekalipun seorang single parent. Anak adalah
perhiasan dunia mereka bisa menjadi penolong bagi orang tua mereka jika anaka-anak
29
Kompilasi Hukum Islam (KHi), pasal 180.
30
Merry Magdalena, Menjadi Single Parent Sukses, (Jakarta: PT Gramedia Widia sarana
Indonesia, 2010), hlm 9
31
Syifa Shabirah Amatullah,”Gambaran Hidup Single Parent”, Skripsi, Universitas Sriwijaya
Indralaya, 2018, hlm 1
26
tersebut meninggal di masa belia, sementara dalam kehidupan ini, disaat mereka telah
dewasa maka mereka adalah kesenangan dan perhiasan hidup serta manfaat yang besar
jika terdidik secara baik.32 Seperti dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 46, yang
berbunyi:
ٱْلَم اُل َو ٱْلَبُنوَن ِزيَنُة ٱْلَحَيٰو ِة ٱلُّد ْنَياۖ َو ٱْلَٰب ِقَٰي ُت ٱلَّٰص ِلَٰح ُت َخْيٌر ِع نَد َر ِّبَك َثَو اًبا َو َخ ْيًر ًاَم ًل
yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
Berdasarkan uraian mengenai orang tua tunggal tersebut, maka disebut orang tua
tunggal dalam penelitian ini adalah orang tua yang sudah berpisah dengan pasangannya
baik sebab perceraian ataupun kematian dan mereka mengasuh anaknya secara
sendirian. 34
a. Sebab Perceraian
percerian karena ada suatu perkawinan, meskipun tujuan perkawinan itu bukan untuk
dalam masyarakat, karena cenderung membuat anak menjadi berbeda dengan anak-anak
32
Anita Putri Utama, “Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak dalam Al-Qur’an”, Skripsi,
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2019, hlm 4-5
33
https://tafsirweb.com/4872-surat-al-kahfi-ayat-46 diambil 31-03-2023.
34
Afrina Sari, “Model Komunikasi Pada Orang Tua Tunggal (Single Parent) Dalam
Pengasuhan Anak Balita”, Avant Garde, Vol 3, No. 2, 2015, hlm 128
27
sebayanya yang lain dan dapat berujung kepada diskriminasi dalam kelompok anak-
gangguan dari pihak yang bercerai maupun anak-anak harus menyesuaikan diri dengan
b. Sebab Kematian
perpisahan yang disebabkan oleh kematian salah satu dari kedua orang tua, akan
menimbulkan krisis yang dihadapi anggota keluarga. Kematian atau meninggal dunia
adalah aspek yang tidak luput dari kehidupan manusia. Semua makhluk hidup pasti
akan merasakan mati. Tidak ada yang dapat berlari dan bersembunyi dari ajal yang
apabila salah seorang suami atau istri meninggal dunia. Secara hukum mereka sudah
dianggap cerai mati. Berdasarkan pasal 38 UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
pengadilan”.35 Dan dalam menjalani hidup seorang diri setelah ditinggal oleh suami,
maka seseorang itu akan menjadi single parent yang mesti dan harus melanjutkan
Inilah penyebab terjadinya keluarga dengan status single parent itu dapat
rumah tangga. Serta juga disebabkan oleh kematian pasangan atau disebut dengan cerai
mati.
35
Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974 Pasal 38.
28
B. Tinjauan Umum Tentang Tanggung Jawab Ibu Terhadap Anak Dalam Single
Pemeliharaan anak atau juga disebut pola asuh anak dan dalam Islam dinamakan
Ulama’ Syafi’iyah mendefinisikan hadhanah adalah mendidik orang yang tidak dapat
mengurus dirinya sendiri dengan apa yang bermashlahat baginya dan memeliharanya
dari apa yang membahayakannya, meskipun orang tersebut telah dewasa. Sayyid Sabiq
kecil baik laki-laki maupun perempuan atau yang kurang akal, belum dapat
membedakan antara baik dan buruk, belum mampu dengan bebas mengurus diri sendiri
dan belum tahu mengerjakan sesuatu untuk kebaikan dan menjaganya dari suatu yang
maupun akal agar mampu menegakkan kehidupan yang sempurna dan bertanggung
jawab.36
Menurut bahasa hadhanah berasal dari kata al-hidnan yang artinya anggota
badan yang terletak di bawah ketiak hingga bagian badan sekitar pinggul antara pusar
hingga pinggang. Ketika burung itu mngerami telurnya dikatakan “hadhanah al-tha’iru
baydahu” karena dia mengempit telurnya itu ke dalam dirinya di bawah himpitan
sayapnya. Sebutan hadhanah diberikan kepada seorang ibu ketika mendekap atau
36
Achmad Muhajir, “Hadhanah Dalam Islam”, Jurnal SAP, Vol 2, No. 2, 2017, hlm 166
29
mengemban anaknya di bawah ketiak, dada seta pinggulnya. Hal ini menunjukan anak
Menurut istilah fiqih, bahwa hadhanah dan kafalah memiliki maksud yang sama
yaitu pemeliharaan atau pengasuhan. Dalam arti yang lebih lengkap, hadhanah dan
kafalah adalah pemeliharaan anak yang masih kecil setelah terjadi perceraian.
Pengasuhan adalah cara yang digunakan dalam usaha membantu anak untuk
tumbuh dan berkembang dengan merawat, membimbing dan mendidik agar anak
ditempuh orang tua mendidik anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab
kepada anaknya sehingga perlakuan orang tua terhadp anaknya memberikan keadilan
َو ٱْلَٰو ِلَٰد ُت ُيْر ِض ْع َن َأْو َٰل َد ُهَّن َح ْو َلْيِن َك اِم َلْيِن ۖ ِلَم ْن َأَر اَد َأن ُيِتَّم ٱلَّر َض اَع َةۚ َو َع َلى ٱْلَم ْو ُلوِد َل ۥُه ِرْز ُقُهَّن
َو ِكْس َو ُتُهَّن ِبٱْلَم ْعُروِف ۚ اَل ُتَك َّلُف َنْفٌس ِإاَّل ُو ْس َعَهاۚ اَل ُتَض ٓاَّر َٰو ِلَد ٌۢة ِبَو َلِد َها َو اَل َم ْو ُلوٌد َّل ۥُه ِبَو َلِدِهۦۚ َو َع َلى
ٱْلَو اِر ِث ِم ْثُل َٰذ ِلَكۗ َفِإْن َأَر اَدا ِفَص ااًل َعن َتَر اٍض ِّم ْنُهَم ا َو َتَش اُو ٍر َفاَل ُجَناَح َع َلْيِهَم اۗ َو ِإْن َأَر دُّتْم َأن
َتْسَتْر ِض ُع ٓو ۟ا َأْو َٰل َد ُك ْم َفاَل ُجَناَح َع َلْيُك ْم ِإَذ ا َس َّلْم ُتم َّم ٓا َء اَتْيُتم ِبٱْلَم ْعُروِف ۗ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّلل َو ٱْع َلُمٓو ۟ا َأَّن ٱَهَّلل ِبَم ا
30
Artinya: “para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh,
bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah
dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari
kesanggupannya. Dan janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula
seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu
antara keduanya maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan
anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran
dengan cara yang patut. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Selain itu, al-Qur’an juga menjelaskan hukum memelihara anak pada surat at-
Tahrim ayat 6 yang memerintahkan kepada orang yang beriman agar melindungi diri
َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ُقٓو ۟ا َأنُفَس ُك ْم َو َأْهِليُك ْم َناًرا َو ُقوُدَها ٱلَّناُس َو ٱْلِحَج اَر ُة َع َلْيَها َم َٰٓلِئَك ٌة ِغ اَل ٌظ ِش َداٌد اَّل
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
Orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak kerap sekali tidak mengimbangi
oleh Rasulullah Saw. Akibat kuranya pengetahuan tersebut, mereka lupa akan tanggung
31
jawab sebagai orang tua dan mendidik pun dengan pola yang tidak dibenarkan dalam
Islam. Perlu diketahui oleh orang tua bahwa pola asuh mereka sangat mempengaruhi
pendidikannya”.40
Diniyyah menganjurkan orang tua untuk membantu anak mereka dalam berbakti
kepadanya. Orang tua meski memiliki hak yang besar dianjurkan untuk lebih banyak
memaafkan dan memberikan kemudahan bagi anak mereka agar anak-anak mereka
tetap tergolong sebagai manusia yang berbakti kepada kedua orang tuanya. 41
Dalam tumbuh kembangnya anak adalah suatu proses yang kontinu sejak dari
konsepsi sampai dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkunan.
Oleh karena itu, bahwa tumbuh kembangnya sudah terjadi sejak di dalam kandungan
39
Padjrin, “Pola Asuh Anak dalam Perspektif Pendidikan Islam”, Jurnal Intelektualita, Vol 5 No.
1, 2016, hlm 2
40
Presiden RI, KOmpilasi Hukum Islam di Indonesia, Intruksi Presiden RI, No 154 Tahun 1991,
hlm 346.
41
https://islam.nu.or.id/tasawuf-dan-akhlak/adab-orang-tua-terhadap-anak-FOCTr. Diambil 06-
04-2023.
32
dan setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat itu tumbuh kembangnya
Kompilasi Hukum Islam juga turut menjelaskan kewajiban suami dan istri
pendidikan agamanya.”43
Berdasarkan bunyi pasal diatas, dapat dipahami bahwa suami dan istri sama-
sama bertanggung jawab terhadap anaknya dalam bentuk apapun, terutama tumbuh
ukur baik atau tidaknya proses tumbuh kembangnya anak tersebut, antara lain
a. Kecerdasan
kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar seluruh pengetahuan yang diperoleh dan
kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingukungan pada umumnya.44
b. Interaksi Sosial
42
Moersintowarti, Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Edisi Pertama (Jakarta:
Sagung seto,2002), hlm 8
43
Presiden RI, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Intruksi Presiden RI, No: 154 Tahun
1991, 10 Juli 1991, hlm 346
44
Anita E. Woolfolk, Educational Psychology : Active Learning Edition (Boston: Pearson/Allyn
and Bacon, 2008), hlm 28
33
interaksi sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan
teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah belajar cara
berperilaku sosial dengan harapan orang-orang yang paling dekat dengannya, yaitu ibu,
bapak, saudara dan anngota keluarga lainnya. Apa yang telah dipelajari anak dari
c. Emosional
emosional merupakan suatu keadaan yang bergejolak pada diri seseorang yang didasari
dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan yang berfungsi sebagai penyesuaian dari
Kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada sejak bayi dilahirkan. Gejala
pertama perilaku emosional dapat dilihat dari keterangsangan umum terhadap suatu
d. Komunikasi
emosi, keterampilan dan semacamnya. Hal ini yang ditransmisikandapat berupa simbol,
Namun pada anak yang belum mumayyiz, tumbuh kembangnya anak dapat
dideteksi dengan mudah dari aspek interkasi sosial dan emosionalnya. Dengan
meningkatnya usia anak, reaksi emosional pada anak mulai dapat dibedakan. Misalnya,
45
Koentjaraningrat, Antropologi Sosial (Jakarta: Aksara Baru, 1999), hlm 39
46
B. Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm 45
34
anak menunjukkan reaksi tidak senang hanya dengan berteriak dan menangis. Reaksi
BAB III
kabupaten Ngawi. Nama Widodaren berasal dari padepokan milik Begawan Sri
aji Kawekas yang pernah berdiri di daerah ini, dalam bahasa jawa nama
Ngawi bagian barat. Untuk wilayah sebelah barat berbatasan dengan kecamatan
rata-rata +75 meter diatas permukaan laut. Luas wilayahnya ada 88.43 Km 2
47
Deddy Mulyono, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
20007), hlm 24
48
https://profilbaru.com/Widodaren,_Ngawi diakses pada tanggal 20 Juni 2023.
35
Batas Wilayah Kecamatan Widodaren
3 desa Swadaya dengan pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 100%
1. Kaumana 4
49
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kecamatan_di_Ngawi di akses 20 Juni 2023
36
2. Gendingan 5
3. Karangbanyu 7
4. Sidolaju 8
5. Widodaren 4
6. Walikukun 4
7. Sekarputih 5
8. Sidomakmur 5
9. Kayutrejo 4
10. Sekaralas 4
11. Kedunggudel 2
12. Banyubiru 4
cukup memadai. Pada tahun 2019 jumlah Sekolah Dasar sebanyak 42, Sekolah
disektor padi sebagai sumber penghasilan terbesar yang ada pada tahun 2019
mencapai hasil sebanayk 738.991 kwintal dari 11.563 Ha sawah yang ada di
Kecamatan widodaren.
37
2. Keadaan penduduk
2019) dengan komposisi 37.516 jiwa penduduk laki-laki dan 37.417 jiwa
berpfofesi sebagai petani dengan komoditas utama padi, jagung, kelapa dan
Pendidikan
yang meliputi:
1. Sekolah Dasar 42
formal seperti Pondok Pesantren dan Taman Pendidikan Qur’an yang tersebar di
50
https://www.laduni.id/post/read/32530/pesantren-syarifatul-ulum-ngawi diakses pada tanggal
20 Juni 2023
38
3. Keadaan Ekonomi
kecamatan pertanian dengan ditunjang lahan pertanian yang cukup luas, maka
yakni bertani padi, jagung, kelapa dan tebu. Bukan berarti hal demikian semua
berikut;51
1 Petani 22,4%
2 PNS 1,46%
4 Montir 0,27%
Tangga
51
https://profilbaru.com/Widodaren,_Ngawi diakses pada tanggal 20 Juni 2023
39
Swasta
Pemerintah
14 Pelajar 17,92%
15 IRT 26,98%
Transportasi
dan Komunikasi
Hiburan
Alternatif
Pesta
24 Pemulung 0,03%
28 Apoteker 0,02%
40
Total 100%
22,4% dengan jumlah 2141 jiwa dari jumlah total keseluruhan 74.933
Ha, dengan komoditas utama padi luasan tanam 738.991 Ha dengan luas
terntram.
52
https://ngawikab.bps.go.id diakses pada tanggal 20 juni 2023
41
Sedangkan untuk kaum wanita membantu menyediakan jamuannya. Dan
atau hajatan yang lainnya, sudah pasti ada bapak-bapak dan ibu-ibu yang
Islam. Hal ini ditandai dengan adanya fasilitas keagaman berupa 8 buah
masjid yang berjumlah 111 buah dan mushola atau langgar yang
juga ada yang menganut agama Kristen dan Gereja yang berjumlah 13
buah.53
Mi’raj, Maulid Nabi SAW, bulan suci Ramadhan, hari raya iedul fitri
53
https://ngawikab.bps.go.id diakses pada tanggal 20 juni 2023
42
d. Kirim do’a untuk orang meninggal setiap 7 hari, 40 hari,
Kompilasi Hukum Islam, terdapat salah satu pasal dalam Kompilasi Hukum
Islam pada BAB “Pemeliharaan Anak” pasal 106 yang berhubungan dengan
dan keselamatan anak itu menghendaki atau suatu kenyataan yang tidak dapat
dihindarkan lagi.
2. Ibu bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan dan
pekerjaan luar. Dalam hal ini, kematangan fisik dan psikologis merupakan faktor
54
Kompilasi Hukum Islam, Pasal 106.
43
harus mencari uang untuk menafkahi keluarganya, ia juga harus memenuhi
wujud kegagalan bagi ibu single parent dalam memelihara anaknya. Ibu single
parent tetap berupaya agar segala kasih sayang dan kebutuhan anak-anaknya
55
Hasil Wawancara dengan Ruliyatul Mutrofi’ah, Ibu Rumah Tangga, wawancara pribadi, Dsn
Gebang Desa Walikukun, 22 Maret 2023
44
b. Sri Mulyani merupakan salah satu ibu rumah tangga yang berumur 30 di
pedagang dan ibu rumah tangga. Ia mempunyai seorang anak yang masih
c. Marta Asih merupakan salah satu ibu rumah tannga yang berumur 36 di
anak kedua, anak ketiga dan keempat di SD dan yang terakhir masih
d. Siti Riyani merupakan salah satu ibu rumah tangga yang berumur 36 di
pendidikan Skolah Dasar (SD), bekerja sebagai pedagang es buah dan ibu
45
Mei 2022. Dengan latar belakang perceraian cerai gugat adalah Kekerasan
e. Susanti Lestasi merupakan salah satu ibu rumah tangga yang berumur 36
pertama SMA yang kedua SMP dan yang terakhir di SD kelas 1, sudah
f. April Yuliana merupakan salah satu ibu rumah tangga yang berumur 33 di
mempunyai anak 1 yang duduk dibangku SD, sudah menjadi single parent
Rumah Tangga (KDRT) dan urusan rumah tangga selalu dicampuri oleh
58
Hasil wawancara dengan Riyani, wawancara pribadi, Dusun Walikukun Timur Desa
walikukun, 27 juli 2023
59
Hasil wawancara dengan Susanti, wawancara pribadi, Dusun Sekarputih Desa sekarputih, 2
Agustus 2023
46
keluarga berupa moril dan materil.60
g. Siti Munawaroh merupakan salah satu ibu rumah tanga yang berumur 49
mas’uliyah anak yang dilakukan oleh ibu single parent adalah dicap tidak akan
berhasil, ibu single parent juga dianggap tidak akan mampu dalam memenuhi
kewajibannya sebagai seorang ibu atau sebagai seorang tua. Dengan tantangan
mungkin atas tanggung jawab terhadap anak dengan keterbatasan peran ganda.
Hal ini dapat dibuktikan dengan cara pemenuhannnya tanggung jawab single
parent terhadap anak dari sektor ekonomi, pendidikan dan sosial dalam
1. Ekonomi
Kebutuhan ekonomi adalah salah satu aspek papan, sandang dan pangan yang
60
Hasil wawancara Fitri April Yuliana, wawancara pribadi, Dusun Bulung Desa Widodaren, 2
Agustus 2023
61
Hasil wawancara dengan Suharti, wawancara pribadi, di Dusun Sekarputih Desa Sekarputih, 2
Agustus 2023
47
a. Aminah dalam pemenuhan tanggung jawab terhadap anak dari sektor
b. Sri Mulyani dalam pemenuhan tanggung jawab terhadap anak dari sektor
ekonomi adalah dengan cara berdagang online shopp sebagai resseler sebagai
anaknya.
c. Marta Asih dalam pemenuhan tanggung jawab terhadap anaknya dari sektor
d. Siti Riyani untuk pemenuhan tanggung jawab terhadap anaknya dari sektor
anaknya.
e. Susanti Lestari dalam pemenuhan tanggung jawab terhadap anak dari sektor
pembiayaannya.
f. April Yuliana dalam pemenuhan tanggung jawab terhadap anak dari sektor
48
g. Siti Munawaroh dalam pemenuhan tanggung jawab terhadap anak dari sektor
2. Pendidikan
bangsa serta menimba ilmu itu wajib hukumnya bagi siapapun termasuk anak
lingkungan sekitar.
pendidikan adalah dengan cara anak yang paling besar diarahkan pondok
Pertama, dan anak yang keempat di sekolahkan pada Pendidikan Dasar, pada
49
diarahkan untuk menimba ilmu agama supaya tidak mencontoh perilaku yang
bercerai.
50
berinterakasi dengan lingkungan, seperti sebagai berikut:
meskipun dari anak agak susah untuk membaur dengan lingkungan, tetapi
b. Sri Mulyani dalam memenuhi tanggung jawab terhadap anak sektor sosial
c. Marta Asih dalam memenuhi tanggung jawab terhadap anak pada sosial
d. Siti Riyani dalam memenuhi tanggung jawab pada sosial adalah dengan
cara berteman dengan siapapun asalkan berteman dengan yang baik dan
dikhawatirkan oleh beliau dalam yang terjadi tidak terulang oleh anaknya.
sekolah atau dimanapun berada, biar tidak ada masalah dikedepan harinya
dan berteman pada teman yang baik saja, biar si anak tidak mendapatkan
51
bulliying, cukup orang tuanya saja yang mendapatkan kabar miring.
berteman sebayanya dan mengenalkan sosial yang baik pada anak supaya
kesalahan harus meminta maaf pada temannya dan berteman yang baik
perceraian dengan tanggung jawab ibu single parent terhadap anak dalam pasal
52
BAB IV
ibu single parent anak menyatakan dalam pasal 106 Kompilasi Hukum Islam yang
berbunyi:
2. Ibu bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan dan
anaknya, akan tetapi relita yang ada dilapangan Widodaren ialah anak dari para
ibu single parent yang telah berumur 12 Ikut dengan ibunya baik yang cerai
gugat maupun cerai meninggal. Dengan kejadian realita yang demikian, penulis
juga merasa tertampar karena sebagai seorang laki-laki yang sudah dewasa harus
62
Kompilasi Hukum Islam, Pasal 106.
53
Sedangkan dalam pasal 41 ayat 1 Undang-Undang pernikahan No. 1
Tahun 1974 bahwa bekas suami istri yang bersangkutan yang merupakan ayah
dan ibu dari anaknya, tetap berkewajiban dan dan bertangung jawab dalam
suami atau bekas istri sama-sama berkewajiban memikul biaya pendidikan anak-
anaknya.63
bertanggung jawab atas suatu perbuatan seperti surat al-ahzab ayat 15 yang
berbunyi:
َو َلَقْد َك اُنو۟ا َٰع َهُدو۟ا ٱَهَّلل ِم ن َقْبُل اَل ُيَو ُّلوَن ٱَأْلْد َٰب َر ۚ َو َك اَن َع ْهُد ٱِهَّلل َم ْسُٔـواًل
Mereka tidak akan berbalik ke belakang. Dan adalah perjanjian dengan Allah
Dalam analisa penulis bahwa ayat 1 pasal 106 yang menyatakan bahwa
jika kepentingan dan keselamatan anak itu menghendaki atau suatu kenyataan
yang tidak dapat dihindarkan lagi”. Secara menelaah bahwa ibu merawat anak
63
Pasal 41 ayat 2-3 UU no. 1 Tahun 1974
64
https://tafsirweb.com/7627-surat-al-ahzab-ayat-15. diakses pada tanggal 19
Agustus 2023
54
dari usia balita sampai dengan dewasa atau cakap hukum serta harta anak harus di
kelola dengan baik, harta tersebut tidak diperkenankan untuk hal gadai atau alih
nama, seperti wasiat tanah. Kecuali anak tersebut, mengijinkan untuk keperluan
yang lain. Dalam realita yang ada di Widodaren Kabupaten Ngawi ialah Ibu
single parent sudah bertanggung jawab terhadap anaknya sesuai dengan ayat 1
kelalaian dari tanggung jawab tersebut pada ayat 1”. Secara menelaah bahwa ibu
bertanggung jawab penuh atas tindakannya terhadap anaknya dan tindakan anak,
yang yang ada di Widodaren Kabupaten Ngawwi ialah ibu sudah sesuai dengan
bertanggung jawab apa yang dilakukannya serta terhadap anaknya juga dalam
menikah harus berniat ibadah, bukan hanya pengantar biologis saja, supaya anak
yang dirawat dan dibimbing menjadi anak yang sholih-sholihah. Dengan dasar
perkawinan menurut hukum islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat
merupakan ibadah.65
Sebagimana dalam firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi:
65
Kompilasi Hukum Islam Pasal 2.
55
َوِم ْن َء اَٰي ِتِهٓۦ َأْن َخ َلَق َلُك م ِّم ْن َأنُفِس ُك ْم َأْز َٰو ًجا ِّلَتْس ُكُنٓو ۟ا ِإَلْيَها َو َجَعَل َبْيَنُك م َّمَو َّد ًة َو َر ْح َم ًةۚ ِإَّن
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
yang berfikir”. 66
Dalam realita yang dihadapi oleh ibu single parent sebenarnya juga tidak
mau menjadi seorang single parent adanya kabar miring yang diterima terhadap
single parent tersebut, akan tetapi keadaan dimana para mantan suami dahulu
melakukan tindak kekerasan rumah tangga dan menghilang tanpa kabar, yang
membuat demikian.
tua tunggal tapi peran ganda yang diusahakan semaksimal mungkin dengan sisi
untuk ekonomi berdagang untuk nafkah anak dan membagi waktu untuk kasih
sayang terhadap anak. Oleh karena itu, informan menunjukan bahwa upaya ibu
Kabupaten Ngawi.
66
https://tafsirweb.com/7385-surat-ar-rum-ayat-21. Diakses pada 22 Agustus
2023
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
anak oleh single parent dalam perspek Kompilasi Hukum Islam, yang telah
bahwasanya:
57
1. Tanggung jawab para ibu single parent dalam memenuhi keluarga
dengan diwujudkan cara menjadi figur ayah agar anak tidak merasakan
sama halnya ibu single parent yang ditinggalkan oleh suami sebab
2. Pemenuhan tanggung jawab ibu single parent terhadap anak dalam hal
semua nafkah jatuh pada ibu single parent karena baik anak yang belum
ayah tidak mau bertanggung jawab atas nafkah anak-anaknya baik dalam
jawab ibu single parent terhadap anak di bidang ekonomi dengan cara
Kompilasi Hukum Islam dalam pasal 106 ayat (1) menyatakan “Ibu
58
suatu kenyataan yang tidak dapat dihindarkan lagi”. Ayat (2) menyatakan
B. Saran
sebegai berikut:
akan didapatkan oleh single parent dan anaknya jika mereka berusaha
keras, sabar dan berserah diri pada Allah SWT terhadap mereka,
meskipun berat dengan penuh liku. Kita tidak boleh menilai seseorang
mampu atau tidaknya tanpa tahu apa yang mereka alami, oleh karena
seseorang adalah hal yang tidak baik dan tidak ada yang mustahil.
َل ۥُه ُمَع ِّقَٰب ٌت ِّم ۢن َبْيِن َيَد ْيِه َوِم ْن َخ ْلِفِهۦ َيْح َفُظوَن ۥُه ِم ْن َأْم ِر ٱِهَّللۗ ِإَّن ٱَهَّلل اَل ُيَغِّيُر َم ا ِبَقْو ٍم َح َّتٰى
ُيَغِّيُرو۟ا َم ا ِبَأنُفِس ِهْم ۗ َوِإَذ ٓا َأَر اَد ٱُهَّلل ِبَقْو ٍم ُس ٓو ًء ا َفاَل َم َر َّد َلُهۥۚ َو َم ا َلُهم ِّم ن ُدوِنِهۦ ِم ن َو اٍل
59
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
kaum, maka tak ada yang mampu menolaknya dan sekali-kali taka da
hambatan, rintangan serta anggapan yang tidak baik, karena Allah SWT
َو ٱْسَتِع يُنو۟ا ِبٱلَّصْبِر َو ٱلَّص َلٰو ِةۚ َو ِإَّنَها َلَك ِبيَر ٌة ِإاَّل َع َلى ٱْلَٰخ ِش ِع يَن
ۗ َو َع َس ٰٓى َأن َتْك َر ُهو۟ا َش ْئًـا َو ُهَو َخْيٌر َّلُك ْم ۖ َو َع َس ٰٓى َأن ُتِح ُّبو۟ا َش ْئًـا َو ُهَو َش ٌّر َّلُك ْم
60
bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia
mengetahui”.
DAFTAR PUSTAKA
61
Kompilasi Hukum Islam Pasal 2.
Presiden RI, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Intruksi Presiden RI, No:
Buku
Grafika,2006).
Wade Group,2018).
62
Sumarti Suryabrata, Metodologi Penelitian,(Jakarta: Raja Grafindo
Persada,1995).
Rosdakarya,2021).
Bintang,1997).
Moersintowarti, Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Edisi Pertama
63
Koentjaraningrat, Antropologi Sosial (Jakarta: Aksara Baru, 1999).
Rosdakarya, 20007).
Desa Sengenpalie Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone”, (Makassar: Universitas Islam Negeri
Alauudin, 2019).
Nasrah, “Hak dan Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak Setelah Putusnya
Perkawinan(Studi Komparatif Antara UU No.1 Tahun 1974 Jo. UU No.16 Tahun 2019
Tentang Perkawinan dan UU No.35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak)”, (Bone:
Yuni astuti, “Analisa Hukum Islam Terhadap Peran Dinas Sosial Kota Bandar
Raden Intan,2017).
64
Dr. Sigit Sapto Nugroho, S.H., M.Hum, Anik Tri Haryani, S.H., M.Hum,
Farchani, S.H., M.H, Metodologi Riset Hukum (Palur Wetan: Oase Pustaka,2020).
Dr. Sandu siyoto, SKM., M.Kes, M. Ali Sodik, M.A, Dasar Metodologi
Pemegang Hadhanah dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Anak, Mimbar Hukum No.
46. 2019.
Anita Putri Utama, “Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak dalam Al-
Afrina Sari, “Model Komunikasi Pada Orang Tua Tunggal (Single Parent)
Achmad Muhajir, “Hadhanah Dalam Islam”, Jurnal SAP, Vol 2, No. 2, 2017.
Holta Julia, Jarnawi dan Syaiful Indra, “Pola Pengasuhan pada Konteks
65
Wawancara
Hasil Wawancara dengan Aminah, Ibu Rumah Tangga, wawancara pribadi, Dsn
Hasil wawancara dengan sri Mulyani, Ibu Rumah Tangga, wawancara pribadi,
Hasil wawancara dengan Marta Asih, wawancara pribadi, Dusun Kuncen Desa
Web
https://islam.nu.or.id/tasawuf-dan-akhlak/adab-orang-tua-terhadap-anak-FOCTr.
Diambil 06-04-2023.
66
https://profilbaru.com/Widodaren,_Ngawi diakses pada tanggal 20 Juni 2023.
2023.
https://www.laduni.id/post/read/32530/pesantren-syarifatul-ulum-ngawi diakses
Agustus 2023.
LAMPIRAN
67
Dokumentasi wawancara single parent dengan Aminah.
68
Dokumentasi wawancara single parent dengan Marta Asih
69
Dokumentasi wawancara single parent dengan Susanti Lestari.
70
Dokumentasi wawancara single paren dengan Siti Munawaroh
71