Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Analisis Kandungan Antioksidan yang Terdapat dalam Pisang Ambon (Musa


Acuminata Colla) untuk Pembuatan Masker Jerawat

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Kariena Vivianty Setiani; 1711014220007; 2017
Hanna Noviyanti Silitonga; 1710814220005; 2017
Nahdha; 1811015220012; 2018

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


BANJARBARU

2019

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul kegiatan : Analisis Kandungan Antioksidan yang


Terdapat dalam Pisang Ambon untuk
Pembuatan Masker Jerawat
2. Bidang kegiatan : PKM-P
3. Ketua pelaksana kegiatan
a. Nama lengkap : Kariena Vivianty Setiani
b. NIM : 1711014220007
c. Jurusan : Fisika
d. Perguruan tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
e. Alamat rumah dan No Tel./Hp : Komplek Wirapratama 1 Jl. Kandangan
Blok D No. 7, Banjarbaru
4. Anggota pelaksana kegiatan/penulis : 2 Orang
5. Dosen pendamping
a. Nama lengkap dan gelar : Dr. Totok Wianto, S.Si., M.Si
b. NIDN/NIDK : 0004057808
c. Alamat rumah dan No Tel./Hp : Griya Wahyu Perdana Blok B No. 5
Banjarbaru
d. Biaya kegiatan total
Kemristekdikti : Rp. 4.013.500
Sumber lain : Rp. -
6. Jangka waktu pelaksanaan : 2 bulan

Menyetujui
Ketua program studi Ketua pelaksana kegiatan

Iwan Sugriwan, S.Si.,M.Si Kariena Vivianty Setiani


NIP. 197807212005011003 NIM. 1711014220007

Wakil rektor bidang kemahasiswaan Dosen Pendamping

Dr. Ir. H. Muhammad Fauzi, MP Dr. Totok Wianto, S.Si., M.Si


NIP. 196310261990031003 NIP. 197805042003121004

ii
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Khusus...........................................................................................2
1.4 Keutamaan Penelitian................................................................................2
1.5 Hipotesa.....................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Jerawat.......................................................................................................3
2.2 Pisang Ambon...........................................................................................4
2.3 Masker.......................................................................................................5
BAB III. METODE PENELITIAN.........................................................................7
3.1 Bahan.............................................................................................................7
3.2 Alat.................................................................................................................7
3.3 Prosedur Kerja................................................................................................7
3.3.1 Preparasi Sampel (Lestario, dkk., 2009).................................................7
3.3.2 Ekstraksi Sampel (Lestario, dkk., 2009).................................................7
3.3.3 Identifikasi Antosianin (Lestario, dkk., 2011)........................................7
3.3.4 Pengujian Aktivitas Antioksidan............................................................7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.....................................................8
4. 1 Angaran Biaya...............................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
Lampiran-Lampiran...............................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing.........................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.......................................................19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas..............21

iii
1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan akan perawatan tubuh menjadi hal yang lazim
dilakukan oleh setiap orang terutama kaum wanita. Kebersihan dan penampilan
akan mempengaruhi persepsi orang lain terhadap gaya hidup. Prevalensi
terjadinya acne setelah remaja akan menurun dengan bertambahnya usia. Jerawat
pada wajah dapat mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri.
Etnik yang berbeda mempengaruhi waktu timbulnya acne dan karakteristik
jerawat seperti jerawat komedo, jerawat biasa, dan jerawat batu.
Jerawat atau yang biasanya disebut dengan acne vulgaris adalah
pembentukan komedo, papul, pustul, nodul dan/atau kista yang merupakan akibat
dari sumbatan dan peradangan unit pilosebasea (folikel rambut dan kelenjar
sebasea yang menyertainya). Pada dasarnya jerawat bisa disembuhkan dengan
terapi farmakologi dan non farmakologi (pemberian masker madu). Masalah kulit
pada wajah ini sering kali membuat para remaja tidak percaya diri dengan
penampilannya. Banyak remaja yang menghabiskan banyak uang untuk berobat
ke dokter agar masalah jerawat yang diatasinya cepat selesai. Namun, berobat ke
dokter bukanlah langkah utama yang harus dilakukan pertama. Banyak bahan-
bahan alami yang ada disekitar kita yang memiliki kandungan untuk mengatasi
masalah jerawat. Tetapi sayangnya banyak orang yang tidak mengetahuinya.
Pada sebuah penelitian di departemen dermatologi klinik fakultas
kedokteran di Carolina Utara, Amerika tahun 2007 dengan sampel siswa sekolah
menengah yang berumur 14-15 tahun di Singapura, disebutkan pada keadaan stres
tinggi terjadi serangan jerawat yang cukup signifikan yaitu 95% pada siswa laki-
laki dan 92% pada siswa wanita. Menurut Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin FK Universitas Indonesia/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo-Jakarta
pada waktu remaja jerawat adalah salah satu problem. Di Indonesia sekitar 95-
100% laki-laki maupun 83-85% perempuan usia 16-17 tahun menderita jerawat.
Prevalensi jerawat pada perempuan dewasa sekitar 12% dan pada laki-laki dewasa
3%. Dalam suatu penelitian lain didapatkan bahwa jerawat merupakan masalah
kulit sampai melewati masa remaja dengan prevalensi perempuan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki pada rentang usia 20 tahun atau lebih. mosional yang
berasal dari akne telah dilaporkan mirip dengan perilaku yang terdapat pada
epilepsi, asma, diabetes, dan artritis. Pasien akne yang diperiksa di pusat
pelayanan tersier cenderung mengalami depresi, kecemasan, menarik diri dari
pergaulan sosial, kemarahan, serta cenderung tidak memiliki perkerjaan
dibandingkan dengan yang tidak mengalami akne. Penyakit kulit bukan
merupakan penyakit yang berbahaya namun mempunyai dampak yang besar bagi
para remaja baik secara fisik maupun psikologik dapat menimbulkan kecemasan
dan depresi. Wajah yang berjerawat akan berpengaruh pula pada perkembangan
psikososial termasuk kepercayaan diri. Remaja dalam perkembangannya,
dihadapkan oleh berbagai perubahan mencakup perubahan biologis dan
psikologis. Perubahan biologis yang terdiri dari peruahan fisik merupakan
pencetus yang berdampak pada tahap psikis. Perubahan kondisi fisik inilah yang
2

berpengaruh pada kepercayaan diri. Penampilan fisik seperti wajah berjerawat


yang tidak sesuai dengan gambaran ideal seorang remaja akan menimbulkan
ketidakpuasan sehingga menimbulkan rasa kurang percaya diri.

1.2 Rumusan Masalah


(1) Berapa banyak kandungan antioksidan di dalam buah pisang ambon ?

1.3 Tujuan Khusus


(1) Mengetahui banyaknya kandungan antioksidan yang terdapat dalam buah
pisang ambon

1.4 Keutamaan Penelitian


Banyaknya remaja yang saat ini mengalami masalah kulit berjerawat pada
wajahnya. Banyak cara yang sudah dilakukan untuk penyembuhan jerawat.
Sayangnya, banyak orang memilih untuk memakai produk-produk perawatan kulit
yang dijual di pasaran. Produk-produk tersebut pastinya memiliki kandungan
kimia yang jika dipakai dalam jangka waktu panjang akan berakibat pada kulit
wajah. Salah satu cara untuk menyembuhkan jerawat adalah menggunakan
masker dengan bahan dasar alami.

1.5 Hipotesa
Melakukan pembuatan masker dengan bahan dasar alami bertujuan untuk
mengurangi penggunaan bahan kimia untuk penyembuhan jerawat. Menggunakan
masker dengan bahan dasar alami akan membuat kulit wajah terhindar dari
berbagai macam penyakit kulit yang akan timbul jika memakai produk yang
memiliki kandungan bahan kimia dalam jangka waktu yang panjang.
3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Jerawat
Salah satu penyakit kulit yang selalu mendapat perhatian bagi para remaja
dan dewasa muda adalah jerawat atau dalam bahasa medisnya acne vulgaris.
Penyakit ini tidak fatal, tetapi cukup merisaukan karena berhubungan dengan
menurunnya kepercayaan diri akibat berkurangnya keindahan wajah penderita.
Meskipun Acne vulgaris tidak menimbulkan fatalitas, tetapi Acne dapat cukup
merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat
berkurangnya keindahan pada wajah penderita (Efendi, 2008).
Acne vulgaris adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat
sehingga timbul bruntusan (bintik merah) dan abses (kantong nanah) yang
meradang dan terinfeksi pada kulit. Jerawat sering terjadi pada kulit wajah, leher
dan punggung. Baik laki-laki maupun perempuan (Susanto, 2013). Acne
dikatakan hingga 80% populasi pada satu saat. Gambaran khas adalah timbul pada
remaja, sering kali yang sedang mengalami tanda-tanda awal pubertas, dengan
beragam lesi yang hilang timbul. Dapat ditemukan beberapa jenis kulit lesi
(Bourke, 2011). Adapun berbagai faktor. Penyebab acne sangat banyak
(multifactorial), antara lain : genetik, endoktrin, faktor makanan, keaktifan, dari
kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, iklim, infeksi bakteri (Propionibacterium
acnes), dan kosmetika (Victor, 2010).
Jerawat atau acne vulgaris, biasa disebut acne, adalah penyakit kulit
obstruktif dan inflamatif kronik pada pilosebasea yang sering terjadi pada masa
remaja (Movita, 2013). Tempat predileksi jerawat ialah muka, bahu, dada,
punggung, leher, dan lengan (Wasitaatmadja, 2011). Pada sebuah penelitian di
departemen dermatologi klinik fakultas kedokteran di Carolina Utara, Amerika
tahun 2007 dengan sampel siswa sekolah menengah yang berumur 14-15 tahun di
Singapura, disebutkan pada keadaan stres tinggi terjadi serangan jerawat yang
cukup signifikan yaitu 95% pada siswa laki-laki dan 92% pada siswa wanita
(Yosipovitch, et al., 2007).
Menurut Nurmalina (2011) ada banyak macam acne dengan tingkat
keparahannya berkisar dari yang ringan sampai ekstrim. Acne yang ringan cukup
mudah ditangani, namun acne yang ekstrim bisa sangat merusak dan
membutuhkan penanganan medis khusus. Acne vulgaris ringan terdiri dari
komedo putih dan komedo hitam, acne vulgaris sedang papula, acne vulgaris berat
terdiri dari jerawat kista, nodula, dan fulminans. Penyebab dari dalam tubuh,
antara lain hormon, produksi kelenjar sebum (yang berlebihan), kuman
propionibacterium acnes, makanan dengan indeks glikemik yang tinggi, pola tidur
yang kurang teratur. Penyebab-penyebab acne dari dalam tubuh biasanya justru
sulit dikendalikan. Pengaruh hormon terhadap tubuh kita juga sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan acne, hormon yang berkaitan langsung dengan acne adalah
4

hormon androgen (terutama pada laki-laki) dan estrogen (pada perempuan).


Keparahan acne pada perempuan jelas berhubungan dengan siklus haid, acne bisa
semakin parah. Setelah selesai haid, acne dapat mereda dengan sendirinya.
Membuktikan bahwa jerawat memang dapat dipengaruhi oleh hormon (Toni
Sutono & Marissa, 2014).
2.2 Pisang Ambon
Pisang ambon merupakan satu dari lima jenis pisang terbanyak yang
dikonsumsi di Indonesia. Pisang ini memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat
dan terus menerus sehingga menghasilkan jumlah pisang yang banyak. Satu
pohon dapat menghasilkan 7 sampai dengan 10 sisir dengan jumlah buah dari 100
sampai 150 biji. Bentuk buah melengkung dengan pangkal meruncing ini
memiliki daging buah yang berwarna putih kekuningan, umumnya buah ini tidak
memiliki biji.
Pisang ini memiliki tempat tumbuh di iklim tropis. Suhu merupakan faktor
utama untuk pertumbuhan dan memiliki suhu optimum untuk pertmbuhannya
adalah sekitar 27˚ C dan suhu maksimumnya 38˚ C. Pisang ini tidak dapat tumbuh
pada ketinggian di atas 1600 m di atas permukaan laut (dpl). Kebanyakan pisang
tumbuh baik di lahan terbuka, tetapi kelebihan penyinaran akan menyebabkan
terbakar matahri (sunburn).
Pisang ambon memiliki banyak kandungan gizi seperti karbohidrat, vitamin,
dan mineral. Pisang abon kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi,
dan kalsium. Pisang ambon juga mengandung vitamin yaitu C, B kompleks, B6,
dan serotonim yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Kulit pisang merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan
masyarakat di negara berkembang sebagai obat tradisional. Kulit pisang memiliki
kandungan fenolik dan bahan aktif seperti tanin dan flavonoid (Wardini dkk,
2017). Kandungan tanin lebih banyak terdapat pada kulit buah pisang yang belum
matang, karena terjadinya peningkatan etanol hingga 70 kali lipat, pada proses
pematangan pisang menyebabkan turunnya kandungan tanin. Pada daging buah
pisang mengandung rata-rata 11,21 % flavonoid dan 24,6 % pada kulit pisang
(Dinastuti dkk, 2015).
Hasil penelitian Noorhamdani dkk, (2012) menunjukkan bahwa senyawa
tanin dan flavonoid yang terdapat dalam kulit pisang ambon muda berpotensi
sebagai antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli. Hal ini menunjukkan bahwa
kulit pisang memiliki kandungan antibakteri sehingga memungkinkan untuk
dijadikan antibiotik terhadap infeksi bakteri Staphylococcus aureus.
Salah satu bagian pisang yang memiliki berbagai manfaat yaitu jantung
pisang. Semua tanaman pisang dapat memproduksi jantung pisang, tetapi tidak
5

semua jantung pisang dapat dikonsumsi. Jantung pisang dari jenis pisang ambon
tidak dapat dikonsumsi karena kandungan senyawa tanin yang tinggi yang
menimbulkan rasa pahit (Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, 2014 dalam
Arianyta, 2016). Akibatnya, jantung pisang ambon ini umunya hanya dijadikan
limbah sisa. Jantung pisang memiliki lapisan luar berwarna merah keunguan, yang
merupakan ciri bagian tanaman sebagai sumber antosianin (Lestario, dkk., 2014).
Antosianin merupakan salah satu senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan
yang mampu menangkal radikal bebas. Radikal bebas merupakan atom, molekul
atau senyawa-senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak
berpasangan yang bersifat sangat reaktif dan tidak stabil. Menurut Simanjuntak
(2012), antioksidan adalah senyawa atau molekul pemberi elektron (electron
donor) yang mendonorkan elektronnya ke molekul radikal, sehingga menjadikan
radikal tersebut stabil. Antosianin termasuk kelompok flavonoid dengan gugus
hidroksil bebas. Adanya gugus hidroksil lebih dari satu, terutama pada cincin B,
akan meningkatkan aktivitas antioksidannya. Berdasarkan penelitian Putri, dkk.,
(2015) dijelaskan bahwa antosianin jenis sianidin diekstraksi dari kulit buah naga
super merah dan memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
2.3 Masker
Perawatan kulit wajah dapat di bagi dua yaitu perawatan kulit wajah dari
dalam dan perawatan kulit wajah dari luar. Perawatan kulit wajah dari dalam
dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat untuk kulit, misalnya
pada makanan yang banyak mengandung vitamin C, D dan E (Yudhi, 2008).
Sedangkan perawatan kulit wajah dari luar dapat dilakukan dengan menggunakan
kosmetik yang sesuai untuk jenis kulit seseorang dengan diaplikasikan pada
permukaan kulit wajah dengan beberapa perlakuan, salah satu contoh kosmetik
yang digunakan adalah masker. Kebanyakan seorang wanita menjaga kesehatan
kulit wajahnya dengan menggunakan masker, karena masker merupakan kosmetik
yang efektif untuk proses pembersihan wajah dan lebih utama digunakan pada
malam hari menjelang istirahat. Masker adalah jenis kosmetik yang dioleskan.
(Admi, 2012).
Masker sangat bermanfaat untuk menjaga dan merawat kulit wajah,
menyegarkan, memperbaiki serta mengencangkan kulit wajah. Selain itu
melancarkan peredaran darah, merangsang kembali kegiatan sel-sel kulit,
mengangkat sel tanduk yang telah mati, sehingga merupakan pembersih yang
paling efektif. Kemanfaatan dari masker tersebut maka akan lebih baik bila
dilakukan secara teratur. Menurut jenisnya masker terbagi menjadi dua yaitu
setting mask dan nonsetting mask. Setting mask merupakan jenis masker dengan
bahan dasar kimia yaitu kaolin. Kaolin yaitu tepung warna putih mempunyai efek
lebih kuat daripada magnesium karbonat (sebagai asrtringen ringan yang cocok
untuk memperbaiki kulit yang berpori-pori terbuka serta menguatkan dan
6

mengencangkan kulit) serta berfungsi membersihkan kulit, merangsang sirkulasi,


dan merupakan sumber nutrisi kulit (Primadiati, 2001).
7

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pisang Ambon,
KCl, larutan HCl 1 N, metanol teknis, akuades, DPPH (1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazil), CoCl2.6H2O, kalium asetat, larutan etanol p.a, larutan NaOH,
asam askorbat (Merck), kertas saring Whatman No. 42, aluminium foil dan tissue
roll.

3.2 Alat
Alat yang digunakan akan dalam penelitian ini adalah pisau, blender, stoples,
botol vial gelap, pH meter, rotary vacum evaporator Hahnsin, hot plate, magnetic
stirrer, Spektroskopi FTIR Shimadzu 820 IPC, Spektronik 20 D+ Thermo Digital,
dan alat-alat gelas yang umum di laboratorium.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Preparasi Sampel (Lestario, dkk., 2009)


Kulit jantung pisang ambon dicuci dengan air kemudian dibersihkan dengan cara
dilap pada permukaannya sampai bersih, lalu dipotong kecilkecil, dikeringkan,
dan dihaluskan dengan blender.

3.3.2 Ekstraksi Sampel (Lestario, dkk., 2009)


Sebanyak 250 g sampel pisang ambon yang telah halus diekstraksi dengan teknik
maserasi menggunakan pelarut etanol p.a dan HCl 1% dengan perbandingan
volume 9:1 sebanyak 300 mL. Maserasi dilakukan selama 24 jam kemudian
disaring dan filtratnya ditampung dalam botol gelap. Residu diekstrak kembali
dengan pelarut yang sama dengan pengaduk magnetik sampai jantung pisang
berwarna pucat (terekstrak sempurna). Filtrat tersebut disatukan dan dipekatkan
dengan menggunakan rotary vacum evaporator sehingga didapatkan ekstrak pekat
etanol kemudian ditimbang beratnya, dihitung rendamen menggunakan persamaan
berikut :
bobot total ekstrak
Rendaman Ekstrak= x 100%
bobot total serbuk sampel

3.3.3 Identifikasi Antosianin (Lestario, dkk., 2011)


Identifikasi ekstrak meliputi identifikasi warna dengan HCl dan NaOH,
identifikasi dengan Spektrofotometer Uv-Vis, dan identifikasi Gugus Fungsi
dengan FTIR.

3.3.4 Pengujian Aktivitas Antioksidan


Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode
peredaman radikal bebas DPPH. Uji serapan pada panjang gelombang maksimum.
8

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4. 1 Angaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Perlengkapan yang diperlukan 900.000

2 Bahan Habis Pakai 2.013.500

3 Lain-lain 1.100.000

Total Keseluruhan 4.013.500

4.2 Jadwal Kegiatan

Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2
1 Preparasi sampel
2 Ekstraksi Sampel
3 Identifikasi Antosianin
4 Pengujian Aktivitas
Antioksidan
5 Penyusunan laporan
9

DAFTAR PUSTAKA

Bourke, J, R, G, B & Tim Cunliffe. (2011) “Dermatologi Dasar untuk praktik


klinik”. Jakarta : EGC.

Dinastuti, Rina, Sri Poeranto Y.S., dan Dwi Yuni Nur Hidayati (2015) “Uji
Efektifitas Antifungal Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata x
balbisiana) Mentah Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Secara In
Vitro”. Majalah Kesehatan FKUB, 2 (3).

Dwikarya, Marya. (2001) “Merawat Kulit dan Wajah”. Jakarta: PT. Kawan Pusta.

Lestario, L. N., Lukito, D., dan Timotius, K. H. (2009) “Kandungan Antosianin


dan Antosianidin dari Jantung Pisang Klutuk (Musa Brachycarpa Back)
dan Pisang Ambon (Musa Acuminata Colla)”. J.Teknol dan Industri
Pangan, 20(2): 143-148.

Lestario, L. N., Rahayuni, E., dan Timotius, K. H. (2011) “ Kandungan


Antosianin dan Identifikasi Antosianidin dari Kulit Buah Jenitri
(Elaeocarpus angustifolius Blume)”. Agritech, 31(2): 93-101.

Lestario, L. N., Yoga, M. K. W. C., dan Kristijanto A. I. (2014) “Stabilitas


Antosianin Jantung Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Terhadap Cahaya
Sebagai Pewarna AgarAgar”. Agritech, 34(4): 374-381.

Noorhamdani, Permatasari Nur, Minerva Annie (2012) “Ekstrak Metanol Kulit


Pisang Ambon Muda (Musa paradisiaca L.) Sebagai Antimikroba
Terhadap Bakteri Escherichia coli Secara In Vitro”. Mikrobiologi FKUB,
2 (3):73-80.

Nurmalina, Rina. (2011) “Jurus Ampuh Menaklukkan Jerawat”. Jakarta:


Gramedia.

Putri, N. K. M., Gunawan, I. W. G., dan Suarsa, I. W. (2015) “Aktivitas


Antioksidan Antosianin dalam Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Super
Merah (Hylocereus costaricensis) dan Analisis Kadar Totalnya”. Jurnal
Kimia ,9(2): 243-251.

Rosita & Tim Redaksi Qonita. (2008) “Sehat, Cantik, dan Penuh Vitalitas Berkat
Lidah Buaya. Bandung: PT Maizan Pustaka.
10

Simanjuntak, K, (2013) “Peran Antioksidan Flavonoid dalam Meningkatkan


Kesehatan, Artikel Majalah Ilmiah UPN Bina Widya”. 23(3):135-140.

Susanto, R, C. & G A Made Ari M. (2013) “Penyakit Kulit Dan Kelamin”.


Yokyakarta : Nuha Medika.

Sutono, Toni & Marissa. (2014) “Atasi Jerawat”. Jakarta: Buku Kompas.

Videbeck S, L. (2008) “Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Alih bahasa ; Renata


Komalasari, Alfrina Hany”. Jakarta: EGC.

Vivahealth. (2012) “10 Cara Paling Jitu Mengatasi Jerawat”. Yogyakarta:


Percetakan Babarsari Printika.

Wardini, ladisia agata, dan Siti Sulandjari (2017) “Pengaruh Penambahan Tepung
Kulit Pisang Kepok dan Kulit Jeruk Nipis Terhadap Hasil Lulur
Tradisional”. e-Journal, 6 (1): 73-80.

Wasiatamadja, S.M. (2011) “Akne, erupsi Akneiformis, Rosasea, Rinofima.


Dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (Adi Djuanda, dkk. Ed)”. Edisi
VI. Jakarta: FKUI, Hal. 254-259.

Yosipovitch. 2007. Study of Psychological Stress, Sebum Production and Acne


Vulgaris in Adolescents. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
17340019).
11

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


a. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kariena Vivianty Setiani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Fisika
4 NIM 1711014220007
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarbaru, 18 Maret 1999
6 Email karienavivianty@gmail.com
7 No. Telp. / HP 082256433913

B. Kegiatan kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan
Tempat
Himpunan Mahasiswa Anggota Pendidikan dan Tahun 2018-2019
Fisika FMIPA ULM Kebudayaan di FMIPA ULM
Periode 2018-2019
Anggota Pendidikan dan Bendahara Divisi Tahun 2018-2019
Kebudayaan Himpunan di FMIPA ULM
Mahasiswa Fisika FMIPA
ULM Periode 2018-2019
Panitia Kalimantan Physics Anggota Konsumsi Tahun 2018 di
Competition tahun 2018 FMIPA ULM
Panitia Kalimantan Physics Anggota Konsumsi Tahun 2019 di
Competition tahun 2019 FMIPA ULM
Panitia Himafi Goes To Koordinator Acara Tahun 2018 di
School 2018 SMAN 1 Binuang
Panitia Himafi Goes To Anggota Acara Tahun 2019 di
School 2019 SMAN 1 Jorong
Panitia Physics Outbound Koordinator Konsumsi Tahun 2019 di
Camp 2019 TAHURA Sultan
Adam
Mandiangin
Panitia Factory Visit 2018 Koordinator Publikasi dan Tahun 2018 di
Dokumentasi PT. Cheiljedang,
Bati-Bati
Panitia KENALI Fisika Koordinator Konsumsi Tahun 2018 di
2018 FMIPA ULM
Panitia KENALI Fisika Anggota Konsumsi Tahun 2019 di
2019 FMIPA ULM
Panitia Musyawarah Anggota Publikasi, Dekorasi, Tahun 2017 di
Mahasiswa Fisika FMIPA dan Dokumentasi FMIPA ULM
ULM 2017
Panitia Seminar Nasional Koordinator Konsumsi Tahun 2019 di
Fisika dan Terapannya II FMIPA ULM
12

(SENFIT) 2019
Panitia Hari Ulang Tahun Anggota Hubungan Tahun 2018 di
(HUT) Fisika ke 13 tahun Masyarakat dan Dana FMIPA ULM
2018

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Banjarbaru, 6 November 2019

(Kariena Vivianty Setiani)


NIM. 1711014220007
13

b. Biodata Anggota I
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Hanna Noviyanti Silitonga

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Teknik Kimia

4. NIM 1710814220005

5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 27 November 1999

6. E-mail hannanoviyanti99@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 081351980199

B. Kegiatan kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
Engineering Faculty Debate Panitia Banjarbaru, 16
1
Championship2019 Maret 2019
2 Seminar Nasional Industri Kimia Peserta Banjarbaru, 22
dan Sumber Daya Alam 2018 September 2018
3 Seminar Industri Teknologi Peserta Banjarbaru, 28
Proses dan Produk dalam Industri Oktober 2017
Berbasis Keteknikkimiaan

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Banjarbaru, 6 November 2019


14

(Hanna Noviyanti Silitonga)


NIM. 1710814220005

c. Biodata Anggota II
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nahdha

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Farmasi

4. NIM 1811015220012

5. Tempat dan Tanggal Lahir Gudang Hirang, 10 Agustus 1999

6. E-mail nd.nhdha@gmail.com

1. Nama Lengkap Nahdha

B. Kegiatan kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
Seminar Nasional Optimalisasi Peserta Banjarbaru, 17
Peran Apoteker dalam Drug November 2018
1
Management Cycle di Era
Revolusi Industri 4.0
2 International Conference Panitia Banjarbaru, 20 Juli
Pharmacy Lambung Mangkurat 2019
University
3 - - -

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
15

Banjarbaru, 6 November 2019

(Nahdha)
NIM. 1811015220012
16

d.Biodata Dosen
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Totok Wianto, S.Si., M.Si (L)
2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3 Jabatan Struktural -
4 NIP 197805042003121004
5 NIDN 0004057808
6 Tempat dan Tanggal Lahir Selatbaru, 4 Mei 1978
7 Alamat Rumah Griya Wahyu perdana Blok B No 5
Banjarbaru

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Universitas Riau Institut Universitas Airlangga
Perguruan Teknologi
Tinggi Sepuluh
November
Bidang Ilmu Fisika Fisika Material Fisika
Tahun Masuk 1996 - 2001 2001 – 2004 2014 – 2018
– Lulus
Judul Analisis Kualitatif Studi Sintesis dan
Skripsi/Thesis/ dan Kuantitatif Pembentukan Karakterisasi
Disertasi Bahan dengan dan Biomaterial Klorofil
Metode Karakterisasi Gulma Purun Tikus
Perpendaran Bahan (Eleocharis dulcis)
Sinar-X (X-Ray Nanokristal dari Termodifikasi
Flourescence) Bahan Gelas Albumin Sebagai
Metalik Kandidat
Berbasis Fotosensitiser Organik
Zirkonium untuk Terapi
Fotodinamik Sel
Kanker
Nama Drs. Riad Syech, Dr. Prof. Dr. Retna
Pembimbing/P M.Si Triwikantoro Apsari, M.Si
romotor Dr. Pratiwi
Pudjiastuti, M.Si
Dr. Andi Hamim
Zaidan, M.Sc

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp)
1 2019 Pengembangan Inovasi 3.250.000.000
dan fabrikasi Kemenristek
everfescent Pasak
Bumi
17

2 2019 Pengembangan PTUPT 250.000.000


metode FTIR
untuk deteksi
kandungan Pasak
Bumi
3 2018 Pengembangan Inovasi 1.500.000.000
dan fabrikasi Kemenristek
everfescent Pasak
Bumi
4 2018 Pengembangan PTUPT 175.000.000
metode FTIR
untuk deteksi
kandungan Pasak
Bumi

D. Pengalaman Pengabdian Kepada masyarakat dalam 5 Tahun terakhir


No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp)
1 2019 Diseminasi teknologi Dikti 164.000.000
Portable smartwater
untuk penyediaan air
bersih di desa jambu
burung
2 2018 Ibpud kerajinan Batu Dikti 75.000.000
Mulia di martapura
kalimantan selatan
3 2018 Revitalisasi ekonomi BRG 200.000.000
pengrajin purun di desa
pulantani
hulusungaiutara
4 2018 Revitalisasi ekonomi BRG 200.000.000
peternak pedaging
ayam di Batu Mandi
balangan
5 2018 Diseminasi teknologi Dikti 120.000.000
sumur bor pipa imbuh
di landasan ulin utara
6 2018 Diseminasi Teknologi Dikti 115.000.000
pengrajin makanan
tradisional

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 tahun terakhir


No Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nama Jurnal
Nomor/Tahun
1 Synthesis Biomaterial 10 (3) 853- Res J Pharm Biol
Chlorophyll E. dulcis modified 858/2018 Chem Sci
18

Albumin for Photosensitiser


Organic

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/seminar


Ilmiah dalam 5 Tahun terakhir
No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah/Seminar Tempat
1 ISIIM 2017 Measurement Wavelength Universitas
Optimum chlorophyll a from Airlangga
Eleocharis Dulcis with
Spectrophotometer
2 ICPIAM 27 Oktober Study Synthesis Universitas
2016 Nanochlorophyll Eleocharis Airlangga
Dulcis with Mechanical Method
for Photosensitizer Eksogen
Organic

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
halaman
1 Biomaterial: 2019 100 IRDH
Pengantar ISBN 9786020726854
Karakterisai dan
Aplikasi
2 MENJADI 2019 100 IRDH
MAHASISWA ISBN 9786020726816
KRATIF,
INOVATIF, DAN
PEDULI
3 Jejak si galuh 2018 90 Saintech Publishing

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Smart water 2017 Paten P00201709196
Treatment portable
2 Facetting 2018 Paten SID201809569
Gemstones
Portable
3 Saka Tech 2018 Merek DID2018057015
4 Biomaterial 2018 Paten P00201810430
klorofil purun
tikus (E. Dulcis)
terlapisi albumin
sebagai
fotosensitiser
organik
19

I. Pengalaman merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya


dalam 5 tahun terakhir
No Judul/Tema/Jenis rekayasa Sosial Tahun Tempat Respon
Lainnya yang telah diterapkan Penerapan Masyara
kat
1 Dewan Riset daerah Bidang 2011 - Provinsi
fokus Energi sekarang kalimantan
selatan

J. Penghargaan yang pernah diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari


Pemerintah, Asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Satya lencana karya satya Presiden 2017
1 Poster terbaik seminar hasil Dikti 2015
P2M Dikti
2 Pembimbing PKM Mahasiswa Dikti 2008, 2009,
2010, 2011,
2012, 2013
3 Pembimbing PIMNAS Dikti 2008, 2013
2 Juara 1 Sang Penemu TVRI 2012
3 Dosen Berprestasi I FMIPA FMIPA Unlam 2009
4 Poster terbaik dalam Seminar Dikti 2008
Hasil Penelitian Dosen Muda
dan SKW
5 Presenter Terbaik PPD-HEDS 2007

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
Banjarmasin, 6 November 2019
Dosen Pendamping,

(Dr. Totok Wianto, S.Si., M.Si)


20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Pemakaian (Rp) (Rp)
Peralatan Untuk proses 2 bulan 100.000/bulan 200.000
gelas pembuatan
Laboratorium
(pyrex)
Operasional Untuk 2 bulan 100.000/bulan 200.000
hot plate mencampurkan
stirrer bahan sintesis
Spektroskopi Untuk uji 2 bulan 300.000 300.000
FTIR identifikasi
antosianin
UV-Vis Untuk uji 2 bulan 200.000 200.000
identifikasi
antosianin
SUB TOTAL (Rp) 900.000

2. Barang Habis Pakai


Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Pemakaian (Rp) (Rp)
Pisang Ambon Bahan dasar 1 sisir 20.000 100.000
utama

HCl Untuk ekstraksi 1 L 37.500 37.500


sampel
Metanol Untuk ekstraksi 1 L 41.000 41.000
sampel
DPPH Untuk 1 kg 720.000 80.000
pengujian
serapan
antioksidan
Akuades Untuk 5L 5000/L 25.000
keperluan
larutan
CoCl2.6H2O Untuk 1 kg 493.000 493.000
keperluan
larutan
Kalium Asetat Untuk 500 g 479.000 479.000
21

keperluan
larutan
NaOH Untuk 1L 60.000 60.000
keperluan
larutan
Kertas Saring Untuk 1 pak 500.000 500.000
Whatman No. menyaring
42
Aluminium Untuk 1 roll 23.000 23.000
Foil keperluan
preparasi
sampel
Tisu Roll Untuk 10 roll 10.000 100.000
keperluan
preparasi
sampel
Asam Untuk 100 g 75.000 75.000
Askorbat keperluan
larutan
SUB TOTAL (Rp) 2.013.500

3. Lain-lain
Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Pemakaian (Rp) (Rp)
Biaya - 10 50.000 500.000
administrasi
laboratorium
Seminar 200.000
Laporan dan Untuk 300.000
ATK keperluan
catatan dan
print laporan 7

Biaya 570dsd0
100.000
Akomoda perjalanan
si pengambilan
sampel
SUB TOTAL (Rp) 1.100.000
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp) 4.013.500
22

Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
 Menyiapkan
peralatan dan
bahan baku

Kariena  Preparasi
1 Vivianty Fisika Fisika 16 sampel dan
Setiani Material ekstraksi
sampel

Hanna  Identifikasi
2 Teknik Teknik 16
Noviyanti Antosianin
Kimia Kimia
Silitonga

 Uji aktivitas
3 Nahdha Farmasi Farmasi 12 antioksida

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Anda mungkin juga menyukai